Catatan Kuliah Ptp Bukit.docx

  • Uploaded by: Febby Pratama
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Catatan Kuliah Ptp Bukit.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,566
  • Pages: 17
CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

Catatan Kuliah Permata Pengantar Teknik Pertambangan Departemen Puslitbang | PERMATA FT UNSRI | 2018 Catatan ini dibuat bersumber dari materi yang disampaikan pada perkuliahan oleh dosen mata kuliah bersangkutan , dan dibuat untuk mempermudah pembelajaran dan pengarsipan materi kuliah. Tidak direkomendasikan sebagai referensi pembuatan karya tulis, laporan, dsb. Tidak untuk disebar ke media ataupun diperjualbelikan.

PAGE 1 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

Yang menjadi ruang lingkup materi mata kuliah Pengantar Teknik Pertambangan adalah: -Istilah dalam dunia Pertambangan, meliputi Tambang Terbuka (Surface Mining), Tambang Bawah Tanah (Underground Mining), dan Tambang Bawah Air (Under Water Mining). -Sistem Pertambangan. -Equipment

(Peralatan

yang

digunakan

dalam

melakukan

aktivitas

pertambangan).

-Aktifitas Penambangan.  Alasan melakukan Pertambangan, yakni karena adanya mineral yang berguna untuk kehidupan.  Tujuan Pertambangan sendiri yaitu untuk membawa mineral dari dalam bumi (tanah) ke permukaan, sehingga dapat digunakan untuk kehidupan.  Ruang Lingkup mata kuliah Pengantar Teknik Pertambangan: Pengantar Ilmu Pertambangan adalah, ilmu yang mempelajari tentang Pencarian, Penambangan, Pengolahan, dan Penjualan mineral-mineral yang memiliki nilai ekonomis. Prospeksi adalah kegiatan penyelidikan, pencarian mineral-mineral yang memiliki nilai ekonomis. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi tentunya, Prospeksi dalam dunia pertambangan tidak lagi digunakan. Namun lebih cenderung menggunakan metode Eksplorasi yang lebih akurat. Yang menjadi objek dalam kegiatan Prospecting suatu wilayah adalah Outcrop. Dalam dunia pertambangan sering kali kita dengar "sudah prospek", hal ini sama artinya dengan menyatakan sudah bernilai ekonomis. Prospeksi (Prospecting) >> Eksplorasi (Eksplorating, lebih akurat, dan data yang diperoleh meliputi: kulitas, kuantitas, letak, jenis, dll) >> Evaluasi (kaitannya dengan segala Aspek, seperti Lingkungan, Teknologi, Ekonomi, dan Masyarakat Sekitar) >> Eksploitasi (Penambangan) >> Pengolahan (Orl Dressing, Metalurgi) >> Pemasaran. Kegiatan-kegiatan Eksploitasi: - Loosening, kegiatan penggemburan/penghancuran material penutup. - Loading, kegiatan pemuatan material ke alat pengangkut. Alat yang digunakan Excavator. - Hoaling, kegiatan pengangkutan. Alat yang digunakan Dump Truck. - Road Maintenece, kegiatan perawatan jalan. - Spreading, kegiatan pemerataan material pasca penggalian. PAGE 2 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

ISTILAH UMUM DALAM DUNIA PERTAMBANGAN 

Istilah Satuan Material: - BCM (Bank Cubic Meters), satuan material dalam keadaan sesungguhnya di alam. (dalam meter cubic). - LCM (Loose Cubic Meters), satuan material dalam keadaan telah dibongkar. (dalam meter cubic). - MT (Metrik Ton), satuan berat (Ton) setelah ditimbang, biasanya untuk batubara. - jam, Menit, Detik, satuan waktu yang lazim digunakan dalam kegiatan tambang untuk selang waktu yang dibutuhkan oleh satu unit aktifitas penambangan. - BJM jam, satuan produksi alat tiap satu jam. (Tingkat Produktifitas). - Meter Cubic per jam, satuan untuk menghitung kemampuan pompa. - Mm, satuan yang digunakan untuk mengukur curah hujan.



Istilah di Departemen Produksi: - Land Clearing, penebasan pohon atau pembersihan lahan. - Loosening, pembongkaran atau penggemburan material. - Loading, pemuatan ke alat angkut (Truck). - Hauling, pengangkutan material. - Road Maintenence, perawatan jalan. - Spreading, pendorongan dan pemerataan jalan. - Loading Point, tempat kegiatan pemuatan berlangsung. - Front, tempat alat melakukan kegiatan. - Grade, kemiringan jalan (tanjakan dan turunan). Dinyatakan dalam persen. - Disposal, tempat penimbungan material (Overburden). - Overburden, material yang menutupi mineral galian. - Interburden, material diantara dua lapisan. - Striping Ratio (SR), perbandingan OB dengan mineral galian. - Productivity, tingkat produktifitas yang dihasilkan alat. - Utilization (Utilisasi), jam operasi unit (satuan jam per persen) jam yang beroperasi.

PAGE 3 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

SISTEM-SISTEM PENAMBANGAN Ciri utama dari dunia penambangan, bahwa: - Endapan bersifat "Wasting asses", atau tidak dapat diperbaharui. - Penyebaran mineral yang tidak merata.

Faktor yang mempengaruhi Sistem Penambangan: - Sifat dan Karakteristik mineral, seperti Ukuran, bentuk, letak, dan kedalamannya. - Sifat fisik dan lingkungan pengendapan. (Faktor ekonomi dan lingkungan).

Sistem Penambangan pada umumnya dibedakan menjadi: - Tambang Terbuka. - Tambang Bawah Tanah. - Tambang Bawah Air.

Istilah pada tambang bawah tanah: 

Shaft adalah, lubang bukaan pada tambang bawah tanah yang relatif tegak lurus, berfungsi menghubungkan permukaan ke endapan tambang.



Tunel adalah, lubang bukaan pada tambang bawah tanah yang relatif horisontal, yang berfungsi menghubungkan permukaan dengan endapan mineral.



Adit adalah lubang bukaan yang menembus di salah satu bibir.



Level adalah jarak antara dua grid lubang yang dibuat teratur (spasi) secara vertikal.



Raise adalah lubang yang menghubungkan dua buah level dari bawah ke atas.



Winze adalah lubang yang menghubungkan dua buah level dari atas ke bawah.



Collar Shaft adalah bagian paling atas dari Shaft yang diperkuat dengan beton.



Floor adalah lantai dasar penambangan.



Wall adalah dinding penambangan.



Roof adalah bagian atas ruang tambang.

Tambang Terbuka adalah tambang dimana aktifitas pertambangannya berhubungan lansung dengan alam terbuka atau udara bebas.

PAGE 4 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

Tambang Bawah Tanah Klasifikasi tambang bawah tanah berdasarkan penyanggannya dibagi menjadi: - Untuk batubara (Long Wall Method dan Room and Pilar Method). - Untuk endapan bijih (Underground Glory Hole, Gophering, dan Srinkage Stoping).

PEMBONGKARAN BATUAN ATAU ENDAPAN BIJIH 16 November 2009 Seringkali endpan batuan ataupun endpan bijih memiliki tingkat kekerasan yang begitu tinggi, dan tidak dapat langsung di angkut ke dumptruck. Maka untuk mengatasinya maka diperlukan alat-alat khusus. Alat-alat tersebut antara lain: - Kabel Pemotong, digunakan untuk batuan yang sangat keras, dan agar ukurannya terjaga (tidak hancur). - Alat Bor dan Bahan Peledak: Alat Bor. Dengan menggunakan alat bor, pemecahan batuan dibedakan menjadi Manually Driven (Auger Drill, Empire Drill, Church Drill, dan bor mesin smprot), Machine Driven (Percusive Drill, Church Drill, Hammer Drill, Rotary Drill, Hydraulic Drill, Diamond drill, Chilled Drill, Turbo, dan Jet Pierce), dan yang terakhir Manually Driven (seperti Bangka Bor). Sedangkan pembahasan tentang bahan peledak, akan lebih rinci di bahas pada mata kuliah Peledakan .

Faktor pertimbangan dalam memilih alat bor antara lain: - Harga. - Kedalaman dan Ukuran. - Jenis Formasi. - Jenis-jenis data yang ingin diperoleh. - Kecepatan. - Pengangkutan alat ke lokasi. - Biaya yang tersedia.

PAGE 5 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

Prospeksi dan eksplorasi 1. Pengertian Prospeksi (prospecting) yaitu segala macam kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh indikasi adanya endapan bahan galian (sumber daya mineral) yang kemudian dengan data dan buktibukti mengenai keberadaan endapan bahan galian tersebut lokasinya dipetakan. Menurut UU No.11 Thn 1967 (UU No.11/1967) tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan pada pasal dua disebutkan bahwa penyelidikan umum adalah penyelidikan secara geologi umum atau geofisika di daratan, perairan dan dari udara, segala sesuatu dengan maksud untuk membuat peta geologi umum. 2. Rincian kegiatan penyelidikan umum (prospeksi) Metode yang biasa dipakai dalam penyelidikan umum atau prospeksi adalah : Penelusuran tebing-tebing di tepi sungai dan lereng-lereng bukit Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan singkapan yang bisa memberikan petunjuk keberadaan suatu endapan bahan galian. Bila ditemukan singkapan yang menunjukkan tand-tanda adanya mineralisasi, maka letak dan kedudukannya diukur dan dipetakan batuannya

(untuk

diselidiki

di

laboratorium

dan

mengetahui

serta diambil contoh mineral-mineral

yang

dikandungnya). Penelusuran jejak serpihan mineral (tracing float) Yaitu metode untuk menemukan letak sumber serpihan mineral dengan mencari serpihan atau potongan mineral-mineral berharga dimulai dari kelokan di hilir sungai. Pada kelokan hilir sungai sebelah dalam diambil beberapa genggam endapan pasir lalu dicuci dengan dulang atau lenggang. Bila

ditemukan serpihan mineral berharga, maka pendulangan dikelokan sungai

diteruskan kehulu sungai. Penyelidikan dengan sumur uji (test pit) Untuk memperoleh bukti mengenai keberadaan suatu endapan bahan galian dibawah tanah dan mengambil contoh batuan (rock samples)-nya biasanya digali sumur uji dengan mempergunakan peralatan

sederhana

seperti

cangkul,

linggis,

sekop,

pengki,

PAGE 6 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

dsb.

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

Bentuk penampang sumur uji bisa empat persegi panjang, bujur sangkar, bulat atau bulat telur (elips) yang kurang sempurna . Ukurannya berkisar antara 75 x 100 cm sampai 150 x 200 cm. Sedangkan kedalamannya tergantung dari kedalaman endapan bahan galian. Agar dapat diperoleh gambaran yang representative mengenai bentuk dan letak endapan bahan secara garis besar, maka digali beberapa sumur uji dengan pola yang teratur seperti empat persegi panjang atau bujur sangkar. Penyelidikan dengan parit uji ( trench) Pada dasarnya maksud dan tujuan sama dengan penyelidikan yang mempergunakan sumur uji. Yang berbeda adalah bentuknya; parit uji digali memanjang dipermukaan bumi dengan bentuk penampang trapezium dan kedalamannya 2-3 m. Berbeda dengan sumur uji, bila jumlah parit uji yang dibuat banyak dan daerahnya mudah dijangkau oleh peralatan mekanis, maka penggalian parit uji dapat dilakukan dengan dragline atau hydraulic excavator (back hoe). Untuk menemukan urat bijih yang tersembunyi dibawah material penutup sebaiknya digali dua atau lebih parit uji yang saling tegak lurus arahnya agar kemungkinan untuk menemuka urat bijih itu lebih besar. Selanjutnya untuk menentukan bentuk dan ukuran urat bijih yang lebih tepat dibuat parit-parit uji yang saling sejajar dan tegak lurus terhadap jurus urat bijihnya. Penyelidikan dengan metode Geofisika Metode geofisika dipakai sebagai alat untuk menemukan adanya perbedaan yang disebabkan oleh adanya endapan bahan galian yang tersembunyi dibawah permukaan bumi. Pada umumnya endapan bahan galian yang tersembunyi dibawah permukaan bumi itu memilik satu atau lebih sifat –sifatfisik yang berbeda dari sifat fisik batuan disekelilingnya, sehingga perbedaannya itu dapat dicatat (diukur) dengan peralatan geofisika. Penyelidikan dengan metode Geokimia Metode geokimia dipergunakan untuk merekam perubahan-perubahan komposisi kimia yang sangat kecil, yaitu dalam ukuran part per million (ppm). Pada dasarnya semua endapan bahan galian pada saat terbentuk akan ‘merembeskan’ sebagian kecil unsur kimia atau logam yang dikandungnya kelapisan batuan disekelilingnya. ‘Rembesan’ unsure kimia atau logam inilah yang ditelusuri dengan metode kimia. Tetapi prospeksi geokimia sangat bermanfaat untuk penyelidikan di daerah yang bila diselidiki pengamatan

awal

di

dengan geofisika tidak efektif, terutam untuk

daerah

terpencil

yang

luas. PAGE 7

PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

3. Dampak negative penyelidikan umum (prospeksi) Kegiatan penyelidikan umum (prospeksi) berlangsung relative cepat didaerah yang tidfak begitu lias dan dengan mudah serta dalam waktu singkat dapat direklamasi/restorasi/ rehabilitasi, maka tidak ada dampak penting negative yang harus ditangani (dikelola). Namun perlu diketahui dan diwaspadai dampak-dampak negative ringan yang mungkin terjadi pada tiap macam kegiatan prospeksi agar dapat dilakukan tindakan –tindakan antisipatif. 1. Pengertian Eksplorasi (exploration) adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh bukti nyata yang dapat memastikan keberadaan endapan bahan galian tersebut secara meyakinkan. Menurut UU No.11/1967 pasal 2 disebutkan bahwa eksplorasi adalah segala penyelidikan geologi pertambangan untuk menetapkan lebih teliti/seksama adanya dan sifat letakan bahan galian. 2. Metode Eksplorasi Berdasarkan pada sifat penyelidikan dan pendekatan teknologi yang digunakan, kegiatan eksplorasi dibedakan menjadi dua, yaitu eksplorasi langsung dan eksplorasi tak langsung. Metode eksplorasi langsung Metode eksplorasi langsung ialah suatu metode eksplorasi yang berhubungan langsung dengan kondisi permukaan atau bawah permukaan, terhadap endapan yang dicari. Beberapa metode eksplorasi langsung adalah : 

Pemetaan Geologi



Tracing Float, Paritan, dan Sumur uji



Sampling



Pemboran Eksplorasi

Metode eksplorasi tak langsung Metode eksplorasi tak langsung ialah suatu metode eksplorasi yang tidak berhubungan langsung dengan kondisi permukaan atau bawah permukaan, terhadap endapan yang dicari. Namun PAGE 8 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

melalui

anomaly-anomali

yang

diperoleh

dari

hasil

pengamatan/pengukuran

dengan

memanfaatkan sifat-sifat fisik atau kimia dari endapan. Beberapa metode eksplorasi tak langsung adalah : 

Penginderaan jarak jauh



Metode eksplorasi geokimia



Metode eksplorasi geofisika 3.

Desain dan perencanaan eksplorasi

Tahap eksplorasi pendahuluan Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah : a.

Studi literature ; dilakukan studi terhadap data dan peta-peta yang sudah ada, catatan-catatan

lama, laporan-laporan temuan dll, lalu dipilh daerah yang akan disurvey. b. Survey dan pemetaan ; survey dilakukan untuk mencari singkapan, melengkapi peta geologi dan mengambil contoh dari singkapan-singkapan yang penting. Hal-hal penting tersebut kemudian diplot pada peta. Hal-hal yang dihasilkan dalam kegiatan ini dipakai untuk menetapkan apakah daerah tersebut memilik prospek yang baik atau tidak.Kalau daerah tersebut memiliki prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahapan eksplorasi selanjutnya (eksplorasi detail). Tahap eksplorasi detail Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat, yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data-data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan

cadangan, penyebaran kadar/kualitas secara mendatar

maupun tegak. Sehingga dengan demikian perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan. Study kelayakan Pada tahap ini dibuat rencana produksi, rencana kemajuan tambang, metode penambangan, perencanaan peralatan dan rancana investasi tambang. Dengan melakukan analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan pemasaran maka dapatlah diketahui apakah cadangan bahan galian yang bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungka

atau

tidak. PAGE 9

PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

4. Dampak negative kegiatan Eksplorsi Kegiatan eksplorasi juga berlangsung relative singkat didaerah yang terbatas dan dengan mudah dapat dilakukan reklamasi /restorasi/rehabilitasi terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi. Dengan demikian dampak negativenya tidak ada yang perlu dikelola.

Sub level stoping Sublevel Stoping adalah salah satu metode penambangan bawah tanah tanpa penyangga dengan posisi vertikal dimana lubang kerja ( stope ) dibuat pada vein mineral yang akan di ambil. Definisi

Syarat

-

syarat

:

Tahapan

Development

Karakteristik

*Kelebihan

- Produktivitas Tinggi - Peledakan dapat dilakukan dalam skala besar - Dapat menggunakan alat-alat

besar

- Recovery Cukup Tinggi ( sekitar 75% - 90%) - Dilusi Rendah ( sekitar 20 %)

PAGE 10 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

:

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

Cut and Fill Cut and fill merupakan suatu cara penambangan yang mengali bagian demi bagian. Sebelum pengalian berikutnya dilakukan maka dilakukan penggisian material dari luar untuk mengantikan material yang telah ditambang. Dan material-material tersebut dapat berfungsi sebagai : a. Tempat berpijak pengalian dan pemborab berikutnya b. Sebagai penyangga country rock c. Mencegah terjadinya surface subsidence secara tiba-tiba jika sudah banyak material yang diambil. Sedangkan syarat dari pemakai methode ini adalah : a. Untuk penambangan dengan country rock agak lunak b. Untuk endapan berbentuk vien harus memiliki dip kurang dari 45 derajat c. Ketebalan bijih antara 1 – 6 meter d. Memiliki batas yang kurang jalas antara ore body dan country rock e. Memiliki kadar tinggi agar pembelian material pengisi seimbang dengan penambangan.

PAGE 11 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

Square set Square setting merupakan suatu cara penambangan dengan menyangga secara sistematis disetiap bagian-bagian yang telah selesai ditambang, dengan menggunakan kayu yang bebentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar. Pemakaian metode ini memiliki syarat antara lain : a.Bijih sangat mudah runtuh sehingga perlu suatu penyangga yang sistematis pada setiap bagian yang telah selesai ditambang. Sedangkan country rocknya sendiri juga mudah runtuh. Mudah runtuhnya suatu endapan bijih disebabkan oleh beberapa hal antara lain : penyisipan batuan lunak diantara bijih, jika pembentu bijih merupakan mineral-mineral sulfida biasanya gampang rapuh, adanya perubahan-perubahan struktur geologi disekitarnya. b. Kemiringan harus lebih dari 45 derajat c. Ketebalan endapan minimal 3,5 meter d. Memiliki kadar d n minin recovery yang tnggi e. Memiliki batas-batas yang kurang jelas antara badan bijih dan country rocknya.

PAGE 12 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

Metode longwall Dalam sistem penambangan batubara bawah tanah ada beberapa metode penambangan yang sering digunakan antara lain long wall mining, square set, room and pillar dan lain-lain. metode long wall mining merepkan sistem advancing mining dan retreat mining dimana pada proses pekerjaan nya menggunakan suatu alat yang bernama drum cutter. perbandingan antara recovery hasil penambangan dengan menggunakan metode penambangan long wall ini yaitu lebih besar dari

recovery

hasil

penambangan

menggunakan

metode

room

and

pillar.

\

Metode penambangan longwall sendiri menggunakan alat mekanis yang langsung menuju dinding lapisan batubara atau secara lebih lengkapnya longwall mining merupakan metode penambangan paling produktif dan paling aman juga, total batubara yang terambil bisa mencapai 80% dari total sumber daya yang ada. metode ini merupakan metode dari Europa dan diadopsi US pad tahun 1950.

berikut ini adalah ciri-ciri metode longwall mining yaitu : 

Recoverynya tinggi karena 80 % batubara yang ditambang dapat terambil.



Permukaan kerja dapat dipusatkan karena dapat berproduksi besar di satu pemuka kerja.



Pada umumnya, apabila kemiringan landai mekanisasi penambangan, transportasi dan penyanggaan menjadi mudah sehingga dapat meningkatkan efisiensi penambangan batubara. PAGE 13 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN 

Karena dapat memusatkan permuka kerja, panjang terowongan yang dirawat terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek.



Menguntungkan dari segi keamanan karena ventilasinya mudah dan kemungkinan swabakar yang timbul juga sedikit.



Karena dapat memanfaatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi lebih mudah



Apabila terjadi hal-hal seperti reruntuhan permuka kerja dan kerusakan mesin penurunan produksi batubaranya besar

Block caving Block caving adalah metode penambangan yang bertujuan untuk memotong bagian bawah dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut mengalami keruntuhan. Metode ini diterapkan terutama pada blok badan bijih yang besar karena tingkat produksinya yang lebih tinggi. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang sudah di tentukan di ledakan pada tahap level Undercut sehingga massa batuan yang berada diatasnya akan runtuh.Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom bijih menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut keatas sampai semua bijih diatas level undercut hancur menjadi ukuran yang sesuai untuk proses selanjutnya. Area dan Volume dari bijih yang di pindahkan pada bagian bawah blok pada saat undercutting harus seluas mungkin untuk memulai terjadinya peronggaan massa batuan diatasnya, dan akan terus berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijih yang berada di bagian bawah blok PAGE 14 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

memberikan tempat untuk bijih yang hancur terkumpul dan memberikan proses peronggan berlanjut keatas sampai semua bijih pada blok batuan runtuh dan ditarik. Jika diaplikasikan dengan benar metode block caving dapat memberikan biaya rendah dari pada metode penambangan lainnya.

Penerapan Metode Penambangan Block Caving Block Caving dapat di terapkan pada cadangan bijihyang tebal (>30m), batuannya mempunyai kekuatan yang seragam dan mempunyai batas yang jelas. Perencanaan yang matang , prosedur kerja yang sistimatis, pengawasan yang ketat dan keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan. Keberhasilan operasi penambangan block caving sangat dipengaruhi oleh karateristik bijih diantaranya adalah pola retakan yang sesuai. Harus tersedia bidang horizontal yang cukup agar undercut dapat memulai proses runtuhan. Pembentukan rongga terjadi secara alami karena lapisan bijih yang terletak dibawahnya dipindahkan dan Karena berat lapisan over burden menghancurkan bijih tersebut. Persiapan Penambangan (Development) Development harus sesui dari karateristik dari badan bijih. Pada daerah dengan batuan relatif kuat (>100Mpa) hannya dibutuhkan penyangga yang sedikit pada level produksi. Metode penambangan ini membutuhkan waktu dan modal yang besar untuk pekerjaan development sebelum produksi dapat direalisasikan . Development untuk block caving biasanya luas dan mahal tetapi secara keseluruhan lebih murah dari pada Sublevel caving. Penambangan level utama dimulai dari shaft (jalur yang menghubungkan dengan area kerja tambang bawah tanah), bertujuan memberikan pengankutan yang cepat dan besar dan kapasitas aliran udara ventilasi yang cukup. Jalur pengangkutan utama umumnya pararel, dihubungkan dengan crosscut (trowongan silang), untuk memastikan ventilasi yang baik dan untuk memberikan tempat yang cukup untuk pengankutan dan juga penyediaan sarana pendukung lainnya. Development yang paling penting adalah undercutting, dimana merupakan permulaan peronggaan dengan membuang pilar pada bijih. Karena meliputi bukaan yang besar dan bijih yang berat diatas, bahaya jatuhnya bijih yang terlalu dini, blok bijih yang menggantung dan tidak dapat turun ke drawpoint ,atau aliran udara cepat karena adanya tekanan tiba tiba dapat terjadi. PAGE 15 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

Tekanan batuan yang besar yang terjadi pada bukaan harus diantisipasi dengan penguatan. Penguatan seperti pennyangga pada umumnya di perlukan saat pembuatan bukaan (rais,Orepass, Jalur pengangkutan) yang membantu fungsi produksi. Pada saat ini peran Geotech Engineering sangat diperlukan untuk pemasangan pannyangga yang dibutuhkan pada setiap lubang bukaan yang dibuat terutama pada level produksi. Bahan yang digunakan untuk penyangga antara lain Shotcrete,Steelset, Contcrete dan Rockbolt. Sistem Produksi Block Caving Seperti pada penambangan bawah tanah untuk batuan keras lainnya, daur development dan produksi terpisah dengan jelas. Masing-masing mengunakan mekanisasi tinggi tetapi peralatan yang digunakan sesuai dengan fungsinya sendiri- sendiri. Produksi pada tambang block caving terdiri dari : 1.

Pemboran

(daerah

undercut),mengunakanAlat

2. Peledakan

(daerah

undercut).Bahan

peledak

pneumatic yang

dan

digunakan

rotary–percussion. umumnya

adalah

Emulssion. 3. Pemuatan (dari drawbell atau orepass).Peralatan yang di gunakan adalah Loader. 4. Pengankutan (pada level utama). Peralatan yang digunakan adalah LHD, Truck, belt conveyor. Level undercut terdapat diatas level produksi. Undercutting di lakasanakan pada jalur pararel di level undercut yang mana biasa disebut dengan daerah drill drift, pada level ini dilakukan serangkaian kegiatan pemboran yang bertujuan membuat lubang ledak. Keuntungan penambangan block caving : 1. Sistem penambangan ini tidak terlalu mahal di bandingkan dengan system penambangan lainnya karena relatif sedikitnya pemboran,peledakan dan penyangaan. 2. Produksi yang terpusat mebuat pengawasan menjadi efisien dan pemeriksaan kondisi kerja menjadi lebih teliti. 3. Pembuatan system ventilasi tidak terlalu kompleks di bandingkan system penambangan bawah tanah lainnya. 4. Produktifitas tinggi (antara 15 –50 ton persif per karyawan, maksimum 40 –50 ton per shift per karyawan). 5. Metode penambangan bawah tanah dengan tingkat produksi tinggi. 6. Recovery tinggi. PAGE 16 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

CATATAN KULIAH PERMATA – PENGANTAR TEKNIK PERTAMBANGAN

7. Pemecahan batuan pada dalam produksi keseluruhan di sebabkan karena proses peronggaan, diawali oleh undercutting, tidak ada pemboran dan peledakan berulang-ulang kali. (kecuali untuk peledakan skunder karena terdapat boolder) 8. Ventilasi sangat memuaskan , kondisi kesehatan dan keselamatan bagus (kecuali daerah undercut dan bagian penarikan bijih).

Kerugian metode penambangan block caving : 1. Permintaan produksi yang meningkat tidak dapat langsung di penuhi karena di butuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan bloc tambahan untuk produksi. 2. Penghentian penarikan bijih selama waktu tertentu akan menyebabkan kehilangan bukaan yang telah ada pada area yang berpengaruh jika bukaan tersebut merupakan titik konsentrasi berat. 3. Metode ini tidak fleksibel karena sulit dilakukan perubahan kebentuk panambangan bawah tanah lainnya. 4. Peronggan dan penurunan permukaan tanah terjadi dalam skala besar sehingga permukaan tanah berbahaya 5. Pemeliharaan bukaan di daerah produksi sangat penting dan mahal jika terbentuk pilar yang menerima beban terlalu besar.

PAGE 17 PUSLITBANG PERMATA FT UNSRI

Related Documents


More Documents from ""