CASE REPORT Stroke e.c Infark Aterotrombotik Cerebellum Dextra Faktor Resiko Hipertensi dan Diabetes mellitus type 2
Disusun oleh : dr. Fiki Setiawan
Pembimbing : dr. Duma Ruth Sp.S
RSUD Petala Bumi Pekanbaru Riau 16 Februari 2019
STATUS PASIEN 1.1. Identitas Pasien Nama
: Ny. M
No. RM
: 926910
Umur
: 53 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Status Pernikahan
: Menikah
Pekerjaan
: Ibu Rumah tangga
Alamat
: jl. Hangtuah
Tanggal Masuk
: 12 Februari 2019
Ruangan
: PDA
1.2. Anamnesis Autoanamnesis dan Alloanamnesis pada tanggal 15 Februari 2019
A. Keluhan Utama Terasa Kebas sebelah badan
:
B. Riwayat Penyakit Sekarang
:
Pasien Perempuan berumur 63 tahun dibawa oleh keluarganya ke UGD RSUD Petala bumi pekanbaru dengan keluhan Kebas pada bagian tubuh sebelah kanan sejak 1minggu SMRS. Awalnya pasien sedang berkendara dalam perjalanan jauh dari kota Bagan menuju kota Duri, kebas dirasakan sebelah badan dari wajah hingga kaki bagian kanan. Pasien mengatakan saat kejadian pasien sadar. Pasien juga mengeluhkan mual kemudian muntah dan kepala terasa pusing. Muntah dikatakan pasien banyak dan tidak menyemprot. Keluhan nyeri kepala berat dan kejang disangkal oleh pasien, Pasien langsung dibawa oleh keluarga ke rumah sakit terdekat. Saat dirumah sakit pasien dikatakan keluarga berjalan sempoyongan dan berat pada sisi tubuh sebelah kanan disertai bicara pelo yang dirasakan tidak semakin meningkat. Pasien juga mengatakan dirasakan pusing berputar saat kejadian, tetapi pasien menyangkal dirasakan telinga berdengung sebelum saat maupun setelah kejadian. Keluhan terjatuh atau terbentur sebelum kejadian disangkal. Keluhan buang air besar ataupun buang air kecil disangkal oleh pasien. Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit darah tinggi yang dideritanya sejak 5 tahun yang lalu dengan tekanan darah paling tinggi 250/- dan sempat mendapat perawatan dirumah sakit, tetapi setelah itu pasien tidak rutin control penyakit darah tingginya. Saat di igd dilakukan pemeriksaan GDS dan hasilnya 334 mg/dl, pasien tidak menyangkal sebelumnya menderita Diabetes. Pasien menyangkal memiliki riwayat Vertigo atau pusing berputar dan nyeri kepala berulang. Pasien menyangkal pernah merokok. C. Riwayat Penyakit Dahulu
:
Riwayat sakit dengan keluhan yang sama sebelumnya disangkal oleh pasien. Pasien mengakui memiliki riawayat tekanan darah tinggi yang dideritanya sejak 5 tahun yang lalu, pasien mengatakan jarang melakukan control untuk penyakitnya itu. Riawayat penyakit diabetes baru diketahui pasien saat di igd RSUD Petala Bumi. D. Riwayat Penyakit Keluarga
:
Riwayat penyakit serupa dengan pasien pada anggota keluarga disangkal pasien.
E. Riwayat Alergi
:
Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat maupun makanan. 1.3. Pemeriksaan Fisik A. Keadaan Umum Keadaan umum
: Sakit Berat
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4 M6 V5
Tekanan darah
: Lengan kanan 140/100 mmHg. Lengan kiri 130/100
Heart rate
: 92 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,8 °C
Kepala
: Normocephal
Leher
: KGB tidak teraba, JVP tidak meningkat.
Thoraks
:
Jantung
a. Inspeksi
: Iktus cordis tidak terlihat
b. Palpasi
:Iktus cordis teraba pada sela iga ke 5 sebelah medial garis
midclavicula sinistra c. Perkusi
:
a) Batas jantung kanan pada linea sternalis dextra sela iga ke 4
b) Batas jantung kiri pada linea axillaris anterior sinistra sela iga ke 5 c) Batas pinggang jantung pada linea parastenalis sinistra sela iga ke 3 d. Auskultasi: Bunyi jantung S1 = S2 murni reguler, S3/S4 (- / -) Murmur (-) Gallop (-) Paru - Paru
a. Inspeksi
: Gerakan statis dan dinamis hemitoraks kanan dan kiri simetris,
Tidak tampak retraksi sela iga, hematoma, udem, massa, dan deformitas pada kedua hemitoraks. b. Palpasi
: Fremitus Taktil simetris pada kedua hemitoraks. Fremitus Vokal
simetris pada kedua hemithoraks, tidak ada nyeri tekan. c. Perkusi
: Sonor di kedua hemitoraks
d. Auskultasi
: Vesicular Breathing Sound sama di hemitoraks dextra, Ronkhi
(-/-), Wheezing (-/-) Extremitas
: Akral hangat, edema -/-, turgor baik
B. Pemeriksaan Neurologi 1. Inspeksi: Kepala Bentuk
: Normocephalus
Nyeri tekan: (-) Simetris
: (+)
Pulsasi
: (-)
Leher Sikap
: Dalam batas normal
Pergerakan
: Dalam batas normal
Kaku kuduk: (-)
2. Saraf otak
N. cranialis
Kanan
Kiri
Subyektif
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Dengan Bahan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tajam Penglihatan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Lapang penglihatan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Melihat warna
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fundus okuli
Tidak dilakukan
N. I (Olfaktorius)
N. II (Optikus)
N. III (Okulomotorius) Sela mata
Simetris
Simetris
Pergerakan Bulbus
Simetris
Simetris
-
-
Kanan dan atas
Kanan dan atas
Strabismus Nistagmus
-
Exoftalmus Pupil (Besar, bentuk)
-
D : 2mm, isokor
D : 2mm, isokor +
Refleks cahaya
+
Tidak dilakukan
Refleks Konsesual
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Refleks konvergensi
Tidak dilakukan
-
Melihat kembar
-
N. IV (Troklearis) Baik
Baik
Simetris
Simetris
-
-
Baik
Baik
Simetris
Simetris
-
-
Membuka mulut
Dbn
Dbn
Menguyah
Dbn
Dbn
Mengigit
Dbn
Dbn
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Menurun
Dbn
Pergerakan mata Sikap bulbus Melihat kembar
N. VI (Abdusens) Pergerakan mata Sikap bulbus Melihat kembar
N. V (Trigeminus)
Reflek kornea Sensibilitas muka
N. VII (Facialis)
Mengerutkan dahi
+
+
Dbn
Dbn
+
+
Bersiul
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Rasa kecap 2/3 depan lidah
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Menutup mata Memperlihatkan gigi
N. VIII (Vestibulokoklearis) Detik arloji Suara berbisik Tes Swabach Tes Rinne Tes Weber N. IX (Glosofaringeus) Refleks kecap 1/3 belakang
Tidak dilakukan
Sensibilitas faring
Tidak dilakukan
N. X (Vagus) Arkus faring Uvula
Dalam batas normal Tidak deviasi
Berbicara
Dalam batas normal
Menelan
Dalam batas normal
N. XI ( Assesorius ) Menenggok kanan kiri
Dalam batas normal
Mengangkat Bahu
Dalam batas normal
N. XII ( Hipoglossus ) Pergerakan Lidah Lidah deviasi
Dalam batas normal Kearah kanan
Artikulasi Fungsi Luhur
Disartria Dalam batas normal
3. Badan dan anggota gerak Badan Respirasi
: Abdomino thorakal
Bentuk kolumna vetebralis
: Dalam batas normal
Pergerakan kolumna vetebralis
: Dalam batas normal
Refleks kulit perut atas
: Negatif
Refleks kulit perut tengah
: Negatif
Refleks kulit perut bawah
: Negatif
Anggota gerak atas Motorik
: +/+
Pergerakan
: +/+
Kekuatan
: 4
Tonus
: Baik
Atropi
: (-)
5
Refleks Biceps
: +/+
Trisep
: +/+
Brakio Radialis
: +/+
Radius
: +/+
Ulna
: +/+
Hoffman/trommer
: -/-
Sensibilitas
: Menurun / Dalam batas normal
Taktil
: Dalam batas normal
Nyeri
: (-)
Suhu
: Dalam batas normal
Diskriminasi 2 titik
: Tidak dilakukan
Lokalis
: Tidak dilakukan
Getar
: Tidak dilakukan
Anggota gerak bawah Motorik
:+/+
Pergerakan
: +/+
Kekuatan
:4
5
Tonus
: Baik
Atropi
: (-)
Sensibilitas
: Menurun/Dalam Batas normal
Taktil
: Dalam batas normal
Nyeri
: (-)
Suhu
: Dalam batas normal
Diskriminasi 2 titik
: Tidak dilakukan
Lokalis
: Tidak dilakukan
Getar
: Tidak dilakukan
Refleks fisiologis
Refleks
Dextra / Sinistra
Biseps
+/+
Triseps
+/+
Brachioradialis
+/+
Patella
+/+
Achiles
+/+
Refleks patologis
Refleks
Ekstremitas Dextra
Ekstremitas Sinistra
Babinski
-
-
Chaddock
-
-
Openheim
-
-
Gordon
-
-
Schaeffer
-
-
Mendel Bechtrew
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Rosolimo
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Klonus paha
-
-
Klonus kaki
-
-
Chvostex’s sign
-
-
Trousseau’s sign
-
-
Test Laseque
-
-
Test brudzinsky
-
-
Test kernig
-
-
Meningial Sign
-
-
Patrick
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kontra patrick
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
I/II/III/IV
4. Koordinasi, Gait dan keseimbangan ( Pasien tidak kooperatif)
Cara berjalan
: Tidak dilakukan
Fukuda /unterberger Test
: Tidak dilakukan
Test Romberg
: Tidak dilakukan
Tandem gait
: Tidak dilakukan
Disdiadokokinesis
: (-)
Ataksia
: Tidak dilakukan
Rebound phenomen
: (-)
Oto-Neurologi Test Dix-Hallpike
: Tidak dilakukan
Test Kalori
: Tidak dilakukam
5. Gerakan – gerakan abnormal Tremor
: (-)
Athetosis
: (-)
Mioklonik
: (-)
Khorea
: (-)
6. Fungsi Vegetatif
BAK
: Dalam batas normal
BAB
: Dalam batas normal
1.4. Pemeriksaan Penunjang / Usulan Pemeriksaaan Pada pasien ini dilakukan: Laboratorium (Tanggal 12/02/2019) Hematologi Darah rutin: a.
Hemoglobin
: 13.1 g/dL
b.
Hematokrit
: 39 %
c.
Leukosit
: 6,760 /mm3
d.
Trombosit
: 147.000/mm3
e.
Eritrosit
: 4.44 juta/mm3
Kimia klinik
a. AST (SGOT)
: 16 U/L
b. ALT (SGPT): 15 U/L c. Ureum
: 35 mg/dL
d. Kreatinin
: 0.7 mg/dL
e. GDS
: 334 mg/dL
Ct-scan Non-contras (12 Februari 2019) Hasil pemeriksaan : Tampak lesi hipodens pada fossa posterior hemisfer dextra. Sulci , sisterna dan ventrikel melebar Tidak tampak deviasi struktur garis tengah Batang otak normal Tidak tampak gambaran SOL Kesan : Infark cerebellum hemisfer dextra Atrofi cerebri
Ro Thorak (12 Februari 2019)
1.5. Ringkasan Subyektif
Pasien Perempuan berumur 63 tahun dibawa oleh keluarganya ke UGD RSUD Petala bumi pekanbaru dengan keluhan Kebas pada bagian tubuh sebelah kanan sejak 1minggu SMRS. Awalnya pasien sedang berkendara dalam perjalanan jauh dari kota Bagan menuju kota Duri, kebas dirasakan sebelah badan dari wajah hingga kaki bagian kanan. Pasien mengatakan saat kejadian pasien sadar. Pasien juga mengeluhkan mual kemudian muntah dan kepala terasa pusing. Muntah dikatakan pasien banyak dan tidak menyemprot. Keluhan nyeri kepala berat dan kejang disangkal oleh pasien, Pasien langsung dibawa oleh keluarga ke rumah sakit terdekat. Saat dirumah sakit pasien dikatakan keluarga berjalan sempoyongan dan berat pada sisi tubuh sebelah kanan disertai bicara pelo yang dirasakan tidak semakin meningkat. Pasien juga mengatakan dirasakan pusing berputar saat kejadian, tetapi pasien menyangkal dirasakan telinga berdengung sebelum saat maupun setelah kejadian. Keluhan terjatuh atau terbentur sebelum kejadian disangkal. Keluhan buang air besar ataupun buang air kecil disangkal oleh pasien. Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit darah tinggi yang dideritanya sejak 5 tahun yang lalu dengan tekanan darah paling tinggi 250/- dan sempat mendapat perawatan dirumah sakit, tetapi setelah itu pasien tidak rutin control penyakit darah tingginya. Saat di igd dilakukan pemeriksaan GDS dan hasilnya 334 mg/dl, pasien tidak menyangkal sebelumnya menderita Diabetes. Pasien menyangkal memiliki riwayat Vertigo atau pusing berputar dan nyeri kepala berulang. Pasien menyangkal pernah merokok.
Pasien Perempuan berumur 63 tahun dengan keluhan kebas pada sebelah tubuh bagian kanan sejal 1 minggu SMRS. Pasien awalnya sedang dalam perjalanan, mendadak dirasakan pusing berputar, mual dan muntah tidak menyemprot kemudian dirasakan kebas sebelah badan kanan, pasien juga merasakan bicara pelo dan lemah badan sebelah kanan. Saat kejadian pasien sadar. Keluhan telinga berdengung, sakit kepala berulang dan cidera atau trauma disangkal. Keluhan buang air besar ataupun buang air kecil disangkal oleh pasien. Pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi yang dideritanya sejak 5 tahun yang lalu , dan diabetes saat dilakukan pemeriksaan di RSUD Petalabumi yang sebelumnya tidak diketahui oleh pasien.
Obyektif Keadaan umum
: Sakit Berat
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4 M6 V5
Tekanan darah
: Lengan kanan 140/100 mmHg. Lengan kiri 130/100
Heart rate
: 92 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,8 °C
Jantung
: Dalam batas normal
Paru
: Dalam batas normal
Status Psikis Dalam batas normal Status Interna Cor : BJ I-II reg murmur (-), Gallop (-) Pulmo: VBS ka = ki Rh-/-, Wh-/Status Neurologis Rangsang Meningeal
: Kaku kuduk (-)
Mata
: Pupil isokor
Saraf Otak
: N VII: Parese dextra
N XII: Baik Motorik
: 5
4
5
Tonus
:
Sensorik
: Menurun/ baik
Fungsi Luhur
: Baik
Fungsi vegetatif
: Baik
Refleks fisiologis
Baik
:
Refleks patologis :
1.6.
4
+
+
+
+
(-/-)
Diagnosa
Diagnosis
: Stroke ec Infark Aterotrombotik Cerebellum fr HT + DM tipe 2
Diagnosis banding
: Stroke ec Pis Sistem Carotis Fr Ht
1.7.Rencana Awal Rencana Diagnosis Foto Rontgen thorax PA CT Scan Kepala MRI EKG
Lab darah lengkap
Rencana terapi Terapi umum Monitor tanda vital T,N,R.S
Terapi khusus IVFD RL 20tpm Aspilet 1x160mg Inj Citicolin 2x1000mg Inj Piracetam 4x3gr Inj Ranitidin 2x1amp Paracetamol 400mg + Tramadol 25mg pulv 2x1 cap Insulin 4unit extra 1x Metformin tab 3x500mg Rencana edukasi
1. Tirah Baring 2. Kontrol rutin ke dokter 3. Konsumsi makanan rendah garam dan lemak
Prognosis Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad malam
Ad sanationam
: dubia ad malam