3. Rencana Asuhan Keperawatan No
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan Keperawatan Tujuan (NOC)
1
Ketidakefektifan perfusi Neurologic status jaringan
cerebral
b.d Tissue prefusion :cerebral
gangguan aliran arteri
Kriteria Hasil:
dan vena
a) Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan b) Tidak ada ortostatik hipertensi c) Komunikasi jelas d) Menunjukkan konsentrasi dan orientasi e) Pupil seimbang dan reaktif f) Bebas dari aktivitas kejang g) Tidak mengalami nyeri kepala
Intervensi (NIC)
Rasional
a) Pantau/ catat status neurologis a) Dapat tiap 2 jam sekali
perkembangan dari otak
b) Tinggikan kepala 0-45 derajat tergantung pada kondisi pasien c) Monitor
adanya
diplopia,
pandangan kabur, nyeri kepala d) Pertahankan baring,
keadaan
ciptakan
tirah
Gangguan fisik
b.d
neurovaskular
mengalami iskemik/infark b) Membantu melancarkan sirkulasi keotak c) Mengevaluasi
apakah
peningkatan TIK
e) Kolaborasi pemberian oksigen sesuai indikasi
menyebabkan vasodilatasi serebral f) Pengobatan
pemberian
obat
untuk
secara
membantu
sirkulasi
Joint Movement : Active
a) Kaji kekuatan otot
kerusakan
Mobility Level
b) Ubah posisi tiap 2 jam sekali
Self care : ADLs
c) Latih pasien dalam pemenuhan b) Mencegah dekubitus kebutuhan
farmakologi melancarkan
mobilitas
Kriteria hasil:
ada
e) Menurunkan hipoksia yang dapat
obat-obatan
2
yang
lingkungan d) Mengurangi kebutuhan O2
yang nyaman dan tenang
f) Kolaborasi
mengevaluasi
ADLs
a) Mengidentifikasi
kekuatan atau
kelemahan
secara c) Lll
a) Klien meningkat dalam aktivitas fisik b) Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
mandiri sesuai kemampuan d) Dampingi dan Bantu pasien saat
c) Memverbalisasikan perasaan dalam
d) Melatih klien sekaligus memenuhi
mobilisasi
dan
kebutuhan klien
bantu e) Meminimalkan
penuhi kebutuhan ADLs klien.
atrofi
otot,
mencegah kontraktur
meningkatkan kekuatan dan
e) ROM pasif dan aktif
kemampuan berpindah
f) Inspeksi kulit terutama pada g) Peningkatan kemampuan dalam
d) Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)
f) Untuk mencegar dekubitus
daerah yang tertekan g) Kolaborasi
mobilisasi ekstremitas
dengan
ahli
fisioterapi untuk latihan fisik klien
3
Gangguan verbal
b.d
komunikasi Komunikasi ekspresif
a) Kaji tipe atau derajat disfungsi
kerusakan Komunikasi reseptif
b) Katakana
untuk
mengikuti
a) Membantu menentukan kerusakan area pada otak
pada area bicara (afasia), Pengelolahan informasi
perintah sederhana seperti “ b) Menguji apasia reseptif
penurunan
tutup matamu”
keotak
sirkulasi
Kriteria hasil :
a) Mengenakan alat bantu dengar (bila c) Berikan
metode
c) Memberikan komunikasi
komunikasi
sesuai dengan situasi individu
alternative, misalnya menulis d) Mengidentifikasi
sesuai)
dasar
b) Menerima pesan-pesan melalui metode
pada papan tulis, menggambar,
komponen
alternatif (mis; komunikasi tertulis,
gunakan kata-kata sederhana
gerakan bibir)
bahasa isyarat, bicara dengan jelas pada
secara bertahap dengan bahasa e) Supaya klien tidak merasa frustasi
telinga yang baik).
tubuh.
c) Memperlihatkan
suatu
peningkatan d) Mintalah pasien mengucapkan
bicara
disartria
dan mudah dipahami
(lidah
dan
suara sederhana seperti “sh”
kemampuan berkomunikasi. d) Meningkatkan
kemampuan
untuk
mengerti. e) Mengatakan penurunan frustrasi dalam berkomunikasi.
atau “pus” e) Berbicara dengan nada normal dan hindari ucapan yang terlalu cepat,
berikan
waktu
klien
untuk berespon f) Kolaborasi terapi wicara 4
Ketidakseimangan nutrisi
kurang
kebutuhan
tubuh
dari b.d
Nutritional status: Adequacy of nutrient
a) Kaji intake dan output
Nutritional Status : food and Fluid
b) Pertahankan oral higine
Intake
c) Berikan makan peroral setengah b) Kebersihan
kelemahan otot dalam
Weight Control
mengunyah dan menelan
Kriteria hasil:
cair, makanan lunak
a) Mengetahui keseimbangan nutrisi klien
e) Kolaborasi : pemasangan NGT
merangsang
nafsu makan klien
d) Anjurkan klien menggunakan c) Makanan sedotan minuman cairan
mylut
lunak/cairan
kental
untuk mengendalikannya didalam mulut d) Menguatkan otot fasial dan otot menelan e) Untuk
memenuhi
nutrisi klien
kebutuhan