Buletin Kis Edisi 14 Komisariat Pmii Stain Jember

  • Uploaded by: masyhudi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buletin Kis Edisi 14 Komisariat Pmii Stain Jember as PDF for free.

More details

  • Words: 4,717
  • Pages: 10
WoRo-WoRo bAgi mAhAsIswa/I BaRu yAnG iNgIn tAmPiL dALaM pEnTaS mAlAm iNaGuRaSi, mAKa sEgEra uNtUk MeNDafTarKaN dIri dEnGaN bAtAs AkHir PeNdAfTaRan Tgl 10 Desember 2008

Tempat: Kantor DEMA STAIN Jember Jam 09.00-14.00

Syarat Pendaftaran 1. Kelas Intensive 2. Maksimal menyanyikan dua lagu

Malam Pentas Inagurasi 13 Desember 2008 Jam 15.00-s.d Selesai

Bintang Tamu 1. 2. 3. 4.

Plangton Band (Bali) Blast Band Ninety Nine Twin Bee

Edisi 14, Th.III/November 2008

UUP; Tolak Ukur Moralitas Bangsa Kolom Bebas; UU Pornografi, Gerbang Kekerasan KIS-ah; Salahkah Bila dibatasi Jam Malam

Infaq: Rp. 2000,-

Daftar Isi 2. Salam KIS 3. Surat Pembaca 4. Editorial; Kontroversikah UU Pornografi? 5. Liputan Utama; UU P; Tolak Ukur Moralitas Bangsa. 7. Eksklusif; Adat dan budaya mengikuti UUAPP, mampukah? 9. Opini Kampus; Salahkah Bila dibatasi Jam Malam 11.SERSAN KIS 12.KIS-ah; Sebuah Pilihan Hidup. 14. Kolom Bebas; UU Pornografi, Gerbang Kekerasan. 17. Ensiklopedia KIS; Khasiat Teh dan Kopi 18. Refleksi; Refleksi 10 November Hari Pahlawan. 19. Warta PMII

Salam KIS Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan nikmat sehat kepada kita, sehat jasmani maupun rohani sehingga kita semua bisa menjaankan aktifitas rutin kita. Pada edisi yang ke 14 ini semua crew KIS mengucapakan selamat dan sukses kepada sahabat-sahabat yang telah mengikuti MAPABA Rayon PMII tarbiyah semoga menjadi insan pergerakan yang berguna bagi nusa dan bangsa. Redaksi kis siap menampung karya dari sahabatsahabat Berawal dari desas desus mengenai kontradektif antara pemerintah dan masyarakat yang menolak UU porno maka redaksi memilih masalah ini sebagai masalah yang kita sajikan pertama dalam edisi yang ke 14 ini. Karena kami melihat masih adanya kebingungan dalam penerapan diberlakukanya UU porno ini Selain itu sahabat-sahabat redaksi juga akan melihat mengenai tanggapan dari elemen unit kegiatan mahasiswa (UKM, HMJ) mengenai akan diberlakukanya pembatasan jam malam, yang akan di proyeksikan pada tanggal 1 desember besok. Berkenaan dengan dua isue yang kita angkat di atas mudah-mudahan sahabatsahabat pembaca puas dalam membaca. Kritik dan saran sangat kami butuhkan dari para sobat pembaca....! Redaksi

Redaksi menerima kritikan dan saran pembaca. Harap mencantumkan identitas dan Alamat. Kirim ke alamat Redaksi di Jl. Jum’at Barat Kampus STAIN Jember. Telp. 0852 5809 4201. Atau ke-E-mail: [email protected]. Atau SMS ke no. 0852 5880 7880 02

Warta PMII

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

Mangli— berangkat dari pengalamn follow up atau tindak lanjut dari beberapa tahun silam, yang tidak pernah mencapai target bahkan berakhir ditengah perjalanan, panitia sc membuat sebuah terobosan konsep baru tentang follow up mapaba pada tahun ini. Ketua panitia sc mapaba tarbiyah,ahmad royani, ketika ditemui oleh crew kiss di sela-sela kesibukannya mengatakan sertifikat mapaba sebagai salah satu tanda dari keanggotaan pmii, tidak akan

Warta PMII

diberikan kepada peserta, jika kehadiran peserta dalam kegiatan follow up tidak mencapai 70 persen.” Kami tidak akan memberikan sertifikat, ketika tidak memenuhi 70 persen kehadiran” tuturnya kepada kis. Menurut royan, pemberian sertifikat adalah salah satu motifasi bagi peserta agar mempunyai ghiroh untuk hadir dalam acara follow up ini. Bahkan royan optimis, dengan konsep ini, kejadian seperti tahun-tahun sebelumnya tidak akan terjadi, “ saya yakin mbak, semuanya akan sukses” ujarnya kepada kis. (ziel)

Hidup... Sambungan halaman 12

ayah bukanlah penyakit biasa melainkan penyakit guna – guna manusia yang tak senang melihat keluarga kita bahagia”. Kata ayah sambil memegang erat tanganku. “ Benarkah Ayah? kenapa ada orang sejahat itu, seandainya Aini suruh milih. Lebih baik kita hidup miskin dengan keluarga yang utuh dan bahagia.”tuturku sambil mengusap air mata yang mulai membanjiri pipiku. “tidak usah di sesali semua sudah menjadi suratan takdir keluarga kita, yang sabar ya nak”. Kata ayah sambil memelukku. pesan ayah hamya satu, “jaga ibu dan adik – adikmu ketika ayah pergi nanti, sesulit apapun keadaan keluarga nanti jangan biarkan adik – adikmu terbengkalai sekolahnya.” Ku usap lagi bulir – bulir lembut yang membasahi kedua pipiku. Pesan

ayah masih ku ingat sampai sekarang. Pesan itu pula yang membuatku nekat untuk hijrah ke negeri orang. 5 tahun sudah ku jalani hari – hariku tanpa belaian ibu, canda tawa adik – adik. Namun ada seberkas rasa bangga karena perjuanganku tidak sia – sia. Kedua adikku semua bisa mengenyam pendidikan tinggi bahkan Agus si sulung tahun depan akan di wisuda sebagai dokter muda. Kini umurku, 25 ukuran yang tidak wajar untuk seorang perempuan di kampung belum menikah. Tapi hal itu tidak pantas menjadi beban, yang terpenting keluarga terbahagiakan. Dan ku selalu berdo’a untuk orang tuaku setiap kali ku berjumpa dengan sang Pencinta. Doa yang selalu menguatkanku di manapun ku berada. *Penulis adalah Litbang KIS danKader PMII Rayon Syariah.

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

19

REFLEKSI

Surat Pembaca

Refleksi 10 November HARI PAHLAWAN Oleh: Khairuddin

S

eiring bergulirnya waktu, tak terasa sudah sekian tahun lamanya Negara kita merdeka. Para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan, dengan segenap tekad dan semangat yang membara ingin melepaskan diri dari bangsa kolonial yang telah memporak-porandakan bangsa dengan sangat keji dan kejam. Mereka telah merampas semua kekayaan yang kita miliki, sehingga tidak tersisa sama sekali. Dari kekayaan alam dan kebebasan yang semestinya menjadi miliki setiap individu dan setiap bangsa. Pada akhirnya kita menjadi miskin dan tidak berdaya. Kalau kita mau sejenak merenung dan merefleksikan diri, betapa besarnya jasa para pahlawan yang telah mempertahankan dan membela bumi pertiwi. Para pahlawan tersebut berjuang tanpa pamrih, pada awalnya, ketika mereka bereperang melawan penjajah, tidak ada maksud dan tujuan. Apalagi berharap mendapat sebutan atau ingin di anggap sebagai pahlawan oleh pemerintah dan masyarakat, tetapi karena keterpanggilan dan kesadaran diri serta rasa kepemilikan yang besar terhadap negeri ini. Membuat mereka kalap sampai lupa anak istri, hanya demi sebuah kata ‘merdeka’. Berakat kegigihan perjuangan para pahlawan dengan semangat nasionalisme

18

yang tinggi, membuat musuh gentar dan akhirnya menyerah. Saat itulah yang di tunggu-tunggu oleh setiap penduduk Indonesia. Saat di mana perjuangan para

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Bulletin KIS yang tambah oke banget, kami punya usulan. Pertama, bagaimana jika buletin KIS ditambah rubric tentang kisah-kisah, misalnya kisah ulama atau para tokoh. Kedua, bagaimana kalau bisa menambah kolom baru yaitu kolom yang membahas tentang tasawuf. Ketiga, bagaimana jika bulletin KIS menambah satu halaman lagi buat kolom puisi, karena kolom yang disediakan oleh bulletin kis sangat kurang sekali bagi mereka yang kreatif dalam merangkai puisi. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. EMIL FAHRIAN Pengurus Rayon Tarbiyah

pahlawan mencapai puncaknya pada tanggal 10 November, sehingga akhirnya pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai hari pahlawan. Namuan begitu ironis sekali ketika bangsa ini telah terlepas dari penjajahan, berkat jasa para pahlawan telah rela mengorbankan segalanya, baik harta benda, keluarga bahkan nyawapun mereka korbankan demi terhapusnya penjajahan di negeri ini. Setelah sekian lamanya ± 60 tahun kita merdeka, tidak terhitung jumlahnya pahlawan yang telah gugur di medan perang. * Ketua Rayon Dakwah Periode 2007-2008

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

Terimakasih banyak atas masukannya, mengenai saran dan kritik anda akan kami usahakan untuk edisi berikutnya. Buletin kis yang terhormat, gimana kabarnya nich ? aku fans barumu lho…!!! Kalau boleh usul, tolong dong, ditambah rubric yang memuat anekdot, soalnya pas membaca sepertinya ada yang kurang. Atau apapun dech yang sekiranya bisa menghibur aku selaku fans barumu, terima kasih. KHUSNUL KHOTIMAH / CNUL Kader PMII Rayon Tarbiyah Terimakasih udah mau berlangganan bulletin kami, meskipun jelek-jelek gini, emang jelek. Kritik dan saran anda sangat kami butuhkan, demi kemajuan dan perkembangan di masa mendatang.

Buletin ini diterbikan oleh Komisariat PMII STAIN Jember bekerja sama dengan LSM Research, Education, and Development (RED) for Ondonesian. Alamat Redaksi: Jl. Jum’at Mangli Barat Kampus STAIN Jember (MABES Komisariat PMII STAIN Jember).Telp: 085 236 986 141. Email: [email protected]. Pembina: Siti Raudhatul Jannah, S.Ag, MN Harisudin, M.Fil.I. Andiono Putra, SH.I PenanggungJawab: PK. PMII STAIN Jember. Pimpinan Redaksi: Ahmad Royani. Sekretaris: Redaksi: Ima Maghfiroh. Bendahara: Sinta. A.N. Litbang: Ulfatur Rahmah, Qurratul ‘Ayun. Nadirah. Reporter: Jannatin Kholidah, Lini Farokah, NazilaAngkova. Lay Out: Mashudi. Distributor. Leny Marinda, Ida Wasiatun, Khoirul Anwar, Didik Prasetyo. Magang, Faizah Rahma, Angkova

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

03

Editorial

ENSIKLOPEDIA KIS

Kontroversikah UU

D

i banyak Negara, masalah pornografi memang diatur dalam dalam undangundang. Pendefinisian pornografi dan muatan yang diatur mesti dilakukan lewat pertimbangan yang serius agar tidak menimbulkan masalah dalam penerapannya. Apa yang disebut dengan pornografi sangat bergantung dari pandangan individu. Definisi ini bisa berbeda antara satu budaya masyarakat dengan budaya masyarakat yang lain. Istilah ini pun dapat berbeda dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan masyarakat. Pengaturan dalam undangundang diperlukan terutama untuk material-material yang secara sengaja diproduksi untuk tujuan memenuhi birahi seksual (sexual arousal) konsumennya. Pengaturan juga ditujukan untuk melindungi kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak. Di Indonesia, definisi pornografi dalam Pasal 1 ayat (1) RUU Pornografi sebagai berikut: “Pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun,

04

Pornografi

syair, percakapan, gerak tubuh atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/ atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat.” Banyak yang menolak dengan UU porno ini misalnya: Di Bali, sekitar 3.000 warga Pulau Bali kembali turun ke jalan di Denpasar, Selasa. Mereka menegaskan sikap untuk menolak keberadaan dan pembahasan RUU Pornografi karena RUU itu dinilai mencederai keberagaman Indonesia, Selasa (23/9) di Bandung. Mereka menyikapi RUU itu sebagai upaya penyeragaman kultur dan pluralitas bangsa Indonesia. Masih banyak mengenai kontravesi dengan di syahkanya UU porno ini. Oleh karena itu kita sebagai warga Indonesia jangan mudah terprovokasi dari budaya luar, karena kita tahu Negara-negara koloni sekarang tidak menjajah lewat fisik tapi mereka menjajahnya lewat budaya, contoh pakaian, acara televisi makanan dan yang lainlainya. Untuk itu mari kita jaga Indonesia dengan melestarikan budaya bangsa. Redaksi

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

Khasiat Teh dan Kopi

M

inum kopi dan teh bisa mengurangi resiko kerusakan hati (liver) pada orang-orang yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol terlalu banyak, mengalami kegemukan, atau memiliki kandungan besi dalam darah terlalu tinggi. Di Indonesia banyak orang yang terserang penyakit gara-gara konsumsi barang-baarng yang memang harus ditinggalkan oleh pengkonsumsi, namun ada penemuan baru bagaimana kita bisa mencegahnya dan tidak harus banyak biaya, cukup meminum kopi dan teh. Ini sudah terbukti. Penelitian terhadap hampir 10.000 orang menunjukkan bahwa mereka yang minum lebih dari dua cangkir kopi atau teh tiap hari, perkembangan penyakit

hati kronis yang mungkin timbul berkurang hingga separuh dibanding mereka yang minum kurang dari satu cangkir. Namun penelitian yang dilakukan oleh Institut Nasional Penyakit Pencernaan, Ginjal, dan Diabetes ini menyatakan bahwa kopi tidak memberi perlindungan terhadap penyakit hati yang disebabkan hal-hal lain, seperti infeksi virus. “Meski terlalu dini untuk menyarankan pasien agar lebih banyak minum kopi atau teh, temuan kami ini memberi cara mudah bagi mereka yang beresiko tinggi terkena penyakit hati kronis untuk menurunkan resiko tersebut,” kata Dr. Constance Ruhl, pimpinan penelitian. “Kami juga berharap temuan ini akan memberi petunjuk pada peneliti yang sedang mempelajari perkembangan penyakit hati.” Dalam tulisannya di journal Gastroenterology, Ruhl dan rekanrekannya menduga kunci penurunan resiko itu ada pada kafein. Namun perlu juga diingatkan bahwa dalam penelitian lain, terlalu banyak kafein juga tidak baik untuk kesehatan karena meningkatkan resiko stroke dan penyakit jantung. By: shin

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

17

Kolom Bebas Definisi pornografi tetap mengandung kontroversi. Tidak mudah menetapkan “gerak tubuh” dan “pertunjukan di muka umum” yang masuk klasifikasi pornografi, contohnya. Menyadari banyaknya kelemahan, patut dipuji tindakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menentang undang-undang ini. Sedangkan para pahlawan politisi para pembela rakyat kemana berpihak? Pertanyaan itu sudah terlambat. Undang-undang sudah disahkan. Bukan mustahil suatu ketika, misalnya, ada penari yang ditangkap lantaran lenggak-lenggoknya dianggap mengandung kecabulan dan membangkitkan syahwat. Paling berbahaya adalah munculnya pasal-pasal yang membolehkan masyarakat berperan mencegah pembuatan atau

Liputan Utama penyebaran pornografi. Gerbang kekerasan yang disahkan lewat undang-undang. Atas nama undangundang ini, sekelompok warga bisa menjadi polisi tanpa bayaran. Agar tidak menuai dilematis pemerintah wajib mengambil keputusan yang cepat untuk menerbitkan peraturan untuk “mengunci” pasal-pasal kekerasan. Diperbolehkannya masyrakat ikut serta dalam mengantisipasi pornografi. Menurut penulis, suara yang mempunyai peluang besar adalah orang yang berpengaruh seperti Kiai. Acapkali Kiai hanya mendukung partai politik tapi tidak melihat bagaimana kondisi masyarakat setelah disahkannya Undang-undang ini. Dengan demikian, dicari Kiai pembela rakyat, bukan pendukung partai politik! (dari berbagai sumber)

Ketentuan tulisan yang dimuat dalam buletin KIS 1. Artikel. Ketentuan: tulisan dietik rapi, menggunakan bahasa indoneisa yang baik dan benar, format tulisan times new roman (12pt),spasi 1,5 tulisan bisa dikirim lansung kepada Sahabati Leni (0852 5857 2072) 2. Cerpen. Ketentuan: tulisan Tulisan diketik rapi sebanyak dua lembar, A-4. bebas tida ada unsur SARA. Bisa dikirim langsung ke Sahabati ‘Ayun (0852 3686 3290) 3. Puisi. Ketentuan: bebas. Naskah diserahkan kepada Angkova 4. Humor dan tips. Ketentuan bebas *Tulisan yang masuk berhak di edit oleh redaksi. Selain dikirim kenama yang tertera, karya sahabat/I juga bisa dikirim ke- via e-mail: [email protected]. Jangan lupa menyantumkan nama (bukan nama samaram), prodi dan semester.

16

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

UUP; Tolak Ukur Moralitas Bangsa

P

raktik pornografi dan pornoaksi sudah mulai merajarela dimana-mana khususnya di media massa yang sudah merusak moral bangsa Indonesia. Maka, DPR menurunkan sebuah undang-undang pornografi.

globalisasi, masyarkat sudah berani memperlihatkan kemolekan tubuhnya di depan umum yang bisa mengumbar nafsu birahi seseorangyang itu bisa dikategorikan sebuah pornoaksi dan pornografi. Maka dengan a d a n y a permasalahan seperti

Di tengah pergolakan yang penuh dengan rintangan dan cobaan yang membuat masyatakat terpesona dengan rayuan d u n i a . d e n g a n masuknya era

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

05

Kolom Bebas

Liputan Utama

itu sehingga DPR membentuk suatu Panitia Khusus yang membahas Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP). Undang-undang tersebut berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi.hal ini berawal dari sebuah foto seorang artis Yaitu Anjasmara dan isabel yang dipajang di sebuah pameran yang itu dianggap sebagai bentuk sebuah Pornografi oleh sebagian kalangan yang tidak menyukai tentang hal itu. Dalam pembahasan RUUAPP ini terjadi Pro-Kontra. Salah satu anggota DPR yang tidak sepakat dengan adanya RUU tersebut adalah dari Fraksi PDIP dan PDS. Juru bicara F-PDIP, Tukidjo menegaskan bahwa dasar dan asumsi yang digunakan RUU belum bisa memadai dan berharap bahwa pembahasan RUU ini tidak terburu. Salah satuPasal-pasal yang menjadi kontroversi yaitu: 1. Pasal 1 ayat 1 yang isinya adalah: pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar gerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komuikasi dan atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksualitas dan atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat. 2. Pasal 21 yang isinya adalah: masyarakat dapat berperan serta dalam

06

melakukan pencegahan terhadap perbuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi. Pasal-pasal tersebut masih menjadi kontroversi karene: Pertama, Pasal 1 ayat 1 ini menjadi kontroversi karena dianggap bahwa pasal ini masih relatif, contohnya melihat pantat seorang perempuan bisa saja membangkitkan seksualitas seseorang maka perempuan tersebut duhukum karena melanggar UUP. Kedua, karena dengan adanya pasal tersebut masyarakat bisa main hakim sendiri untuk mencegah tindak asusila, dan juga bisa dijadikan alat untuk menjatuhkan harga diri seseorang yang tidak Ia sukai. Maka dari itu Undangundang tersebut bisa disetujui asalkan undang-undang itu tidak bersifat relatif. Menurut Syaifuddin Mujtaba’. M.HI, bahwa suatu undang-undang itu bisa dijalankan dan dipatuhi oleh seluruh elemen apabila Undang-undang tersebut apabila telah memenuhi standar terukur. Yang mana standar tersebut adalah menampung seluruh aspirasi masyarakat. Suatu undang-undang pornografi bisa dijadikan suatu tilak ukur moralitas bangsa juga harus mempunyai suatu standar moralitas, dan standar undang-undang tersebut bisa dijadikan tolak ukur moral bangsa apabila berasal dari aspirasi masyarakat dan bisa diterima oleh masyarkat yng ada di indonesia. (Anwar)

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

Sedangkan pihak yang pro mempunyai keyakinan terhadap masa depan pemuda bangsa akan terkena aib besar, sehingga nafas penyelamat akhlak sangat penting untuk disahkan secara tertulis. Selain itu, disahkannya UU Pornografi membahayakan anak-anak, tapi acapkali disarankan untuk

dimasukkan saja dalam UndangUndang Perlindungan Anak. Undang-undang yang dipaksakan hanya akan menimbulkan prokontra, dan menjadi buah bibir rakyat, belajar dari pengalaman, pemaksaan hanya menghasilkan aturan “setengah matang”. Buktinya, baru sehari disahkan, satu provinsi telah menentang. Barisan penentang diduga akan

semakin panjang, karena sejak awal ada provinsi lain yang menentang keras, misalnya Sulawesi Utara dan Papua. Ini tentu menyulitkan pemerintah. Jika pemerintah menerima penolakan tersebut, pemerintah akan dituduh memperlakukan daerah itu secara istimewa. Entah kenapa, suara rakyat tak diperhitungkan para wakil rakyat yang menggotong aturan itu. Mereka seperti tidak paham tentang Indonesia. Mereka seakan lupa bangsa ini terdiri atas ratusan etnis, beragam budaya, yang bisa dianggap porno oleh orang lain, tapi sakral bagi yang meyakini. Karena itu, wajar jika seniman Bali dan penari Tayub di Jawa Tengah bereaksi saat rancangan undang-undang ini dibahas Dewan tahun silam. Mereka waswas tarian atau karya patung mereka dianggap porno. Memang setelah itu ada revisi. Judul “Antipornografi dan Pornoaksi” diubah menjadi “Pornografi”, sejumlah pasal yang dianggap bermasalah disetip. Pasal juga mengempis, dari 93 tinggal 45 pasal. Sudah diduga, revisi tak menyelesaikan masalah, karena halhal mendasar tak terpecahkan.

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

15

Kolom Bebas

Oleh: Mashudi (MU/V)

UU Pornografi, Gerbang Menjelang disahkannya undangundang pornografi, berbagai wilayah sudah siapsiap melakukan demostrasi baik kontra maupun pro, diantaranya di Yogya dan Solo. Lebih dari seribu orang di Bali dulu turun ke jalan. Provinsi Bali secara resmi menolak. Meski ramai ditentang, sukar dipahami tindakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang ngotot mengesahkan undangundang itu pekan lalu. 14

Kekerasan

Eksklusif

Esensi Nilai-Nilai Adat dan Budaya mengikuti UUP, Sumpah P em Pem emuda mampukah ? uda

Menurut penulis, demonstrasi yang dilakukan tidak di dengarkan oleh pihak DPR salah satunya karena suara masyarakat sudah di beli dulu, atau yang terkenal dengan jual beli suara. Acapkali pencalonan dalam pemerintahan Indonesia terjadi suapmenyuap. Hak masyarakat dicukupkan dengan uang yang telah diterima. Dengan demikian pihak DPR atau yang lain sudah tidak mempunyai kewajiban untuk memberdayakan.

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

Sebelum disahkannya Rancangan Undang-Undang Pornografi (RUUP) menjadi sebuah undang-undang yang sah, banyak sekali kontrofersial yang terjadi dalam masyarakat. Bahkan, sampai disahkannya-pun pada akhir bulan oktoer 2008, masih banyak warga yang tidak setuju.

Dengan kejadian seperti ini, tentunya akan menimbulkan daerah-daerah yang kontra dengan UUAPP akan melakukan perlawanan kepada kepada Negara. Mungkinkah seluruh adat dan budaya Indonesia bisa menaati aturan-aturan yang dicantumkan dalam UUAPP ini??? Berikut hasil kutipan wawan-cara kami dengan bapak Husna Amal, ketua pusat penelitian dan pengabdian masyarakat (P3M) STAIN Jember.

Menurut pendapat bapak, apakah disyahkannya RUUAPP menjadi UUAPP apat dijadikan sebagai tolak ukur moralitas jember bangsa? Menanggapi masalah ini, sejak munculnya RUUAPP, terjadi banyak

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

07

Eksklusif KIS-ah kontrofersi dalam masyarakat. Pihak yang pro dengan disyahkannya RUU ini, menganggap bahwa hal itu akan menjadikan budaya dan adat istiadat di Indonesia tidak potensial lagi.

Kira-kira adakah jaminan disyahkannya RUU ini, akan menghapus tindakan-tindakan kriminal akibat pornoaksi pornogarafi? Tentunya tidak ada jaminan akan hal itu, melihat banyaknya aspek-aspek yang melatarbelakanginya, sehingga pornoaksi maupun pornografi dilakukan banyak orang

Menurut bapak, apakah pengesahan RUUAPP ini sudah melalui prosedur yang tepat? Disyahkannya RUUAPP menjadi UUAPP pada akhir bulan oktober lalu, sebenarnya merupakan keputusan politik yang terlepas dari persetujuan pihak-pihak lain. Melihat realitanya sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa menerima keputusan itu, bahkan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-haripun belum terwujud.

memang menimbulkan dampak yang negative bagi adat dan budaya daerah. Namun adat sendiri bisa mereduksi budaya-budaya lokal sehingga UUAPP yang mengecualikan adat dan budaya dibeberapa daerah tertentu.

Apakah anda setuju jika pakaian adat yang tidak sesuai dengan criteria UUAPP dimuseumkan saja? Sebenarnya standarisasi dari UUAPP adalah penataan busana, namun mampukah bangsa Indonesia nantinya akan maju jika semuanya kreatifitas seni dan budaya local akan dihapus? Itulah sebenarnya kenapa banyak orang yang masih kontra dengan UUAPP yang sudah disahkan oleh pemerintah. Mungkin hal ini merupakan sebuah tantangan yang berat bagi warga Negara yang sering melakukan pornoaksi dan pornografi. Semua dengan ini semua masyarakat Indonesia bisa melangkah lebih maju dan moralitas bangsa terbenahi. (ida-aini)

Negara Indonesia adalah Negara yang majemuk, baik agama maupun budaya, maupun adapt istiadat. Apakah adat dan budaya mampu mengikuti keputusan hukum

sedangkan realitanya adat dan budaya daerah banyak yang tidak sesuai dengan UUAPP? Dengan disahkannya UUAPP ini,

08

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

mulut ibu. Wajahnya yang mulai menampakkan garis – garis tanda tua membuatku tak tega untuk meninggalkannya. Tapi keputusan ini harus ku ambil demi masa depan kedua adikku dan membantu perekonomian keluarga yang dalam hal ini hanya menggantungkan dari hasil keringat ibu. Aku harus memilih untuk meninggalkan orang – orang yang selama ini menjadi teman hidupku, semenjak Ayah meninggal tiga tahun yang lalu. Kehidupan ini memang terasa begitu berat ketika aku harus di hadapkan pada kenyataan hidup yang semula sama sekali tak terbayangkan. Ayahku yang selama ini menjadi figur teladan keluargaku harus menghadap ke pangkuannNya. Aku merasa ada pada titik paling bawah dalam roda kehidupan ketika menghadapi ujian ini. Sangat berat tapi itu semua harus di jalani dengan kesabaran dan tawakal. Berkat pendidikan agama yang di tanamkan dalam diriku, membuatku tabah menjalani semua ujian ini. Masih segar di ingatanku nasihat bapak syaifudin ustad ngaji di musholla kampungku, bahwasannya kehidupan ini bagaikan bola pijar yang selalu berputar. Ada kalanya ada di atas, disamping maupun di bawah. Ini merupakan gambaran kehidupan manusia sewaktu

di dunia. Hal itu menyadarkan kita untuk selalu mengingat dan bersyukur kepada sang Khaliq, karena apapun keadaan kita di dunia muaranya akan kembali menghadapNya. Ayah seorang pengusaha barang bekas yang cukup sukses di kampungku dengan kondisi itu, kehidupan keluargaku bisa di katakan jauh dari cukup. Hingga aku merasa ada di tingkat yang paling atas. Ada rasa takut waktu itu, kala hidup dengan kejayaan, harta melimpah, keluarga yang sayang padaku, banyak teman serta semua pintaku terpenuhi. Ternyata itu hanya sekejap mata dan harus berakhir mana kala ayah sakit – sakitan. Tak ada yang menyangka ayah yang keseharian tak pernah mengeluh sakit. Tiba- tiba harus menjalani berbagai pengobatan modern maupun tradisional. Dokter tak bisa memastikan apa penyakitnya. Yang jelas dengan kondisi seperti itu memaksa untuk menjual semua harta benda yang ada. Hingga akhirnya pada suatu malam, “ Aini ayah ingin ngomong sesuatu, sini dekat ayah” pinta ayah ketika ku mengantarkan bubur di kamarnya. “Ayah merasa sudah tidak lama lagi di dunia ini, kemarin seorang kiai menyampaikan bahwasannya penyakit

Bersambung ke hlm: 17. Hidup...

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

13

Sebuah Pilihan Hidup

H

idup ini adalah sebuah

pilihan memang benar adanya. Dalam kehidupan kita selalu dihadapkan dua pilihan. Tentunya keputusan yang bijak akan mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik. Karena hidup adalah perjuangan dan kerja keras, manusia yang tak mau berjuang akan tertindas dan terbuang.

12

Opini Kampus

Ulfaturrahmah Syariah/ AS

KIS-ah

Embun pagi masih enggan beranjak dari dedaunan, mentari terlihat malu – malu dibalik tirai bambu. Sunyi sepi keadaan disekelilingku ketika ku utarakan keinginanku untuk menjadi seorang TKW di negara yang terkenal dengan peradaban Islam itu. “Ibu…. Tolong izinkan Aini untuk mengadu nasib di luar negeri.”. Pintaku dengan penuh harap. “nduk…apa yang ingin kamu cari di sana? Tidakkah kamu memikirkan nasib ibu dan kedua adikmu di sini bila kamu harus pergi jauh.” Jawab ibu dengan nada memelas. “justru dengan kondisi kita sekarang ini, Aini ingin membantu ibu untuk menyekolahkan Ima dan Agus. Biarlah aku saja yang hanya lulus SMA, tapi adik – adik harus bisa sampai di perguruan tinggi.”tuturku mencoba meyakinkan ibu. “kamu kan bisa mencari pekerjaaan di sini dengan modal ijasahmu itu, tidak harus menjadi TKW kan? Lagian ibu takut melihat tayangan TV begitu banyak TKW – TKW yang di siksa oleh majikannya.” Imbuhnya. “InsyaAllah dengan ridho dan doa Ibu tidak akan terjadi pada Aini.” Ucapku sambil ku sandarkan tubuhku di pangkuan ibu. Ruangan itu kembeli hening. Tak ada satu kata pun yang terucap dari

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

Salahkah Bila dibatasi Jam Malam

K

ampus merupakan sentral

kegiatan mahasiswa, khususnya dalam ranah kegiatan yang mengarah kepada pemberdayaan mahasiswa. Karena semua fasilitas yang menunjang berada dalam kampus baik basecamp maupun sarana prasananya. Hal inilah yang kiranya menjadi alasan bagi sebagian aktifis organisasi intra kampus memilh untuk berdomisili atau menginap dikantor kesekretariatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada dilingkungan kampus STAIN Jember. Namun kebiasaan tersebut harus sesegera mungkin karena adanya peratuaran baru yang memberikan larangan bagi mahasiswa untuk berada di kantor kesekertariatan UKM intra kampus dijam-jam tertentu yang telah ditentukan. Larangan tersebut akan segara diberlakukan, ungkap PK3 Stain jember, bapak Drs. Faishol Nassar Bin Madi,M.H.I. Beliau juga menambahkan sebenarnya aturan itu sudah terbit tahu 2007 silam. Namun karena masih harus ada persiapan disana-sini,maka pemberlakuannya ditangguhkan. Beberapa STAIN maupun STAIS sudah ada yang memberlakukannya, UIN Malang contohnya.” Aturan tersebut sudah disosialisasikan kepada pihak

pihak terkait, yang dalam hal ini adalah Ukm-ukm di STAIN Jember. Aturan yang telah disahkan oleh Dirjen Pendidikan islam ini bertujuan membantu kinerja satpam yakni menjaga keamanan dan

ketertiban kampus serta untuk memproteksi nilai nilai akhlak dikalangan mahasiswa”. Tegas beliau. Sebenarnya aturan itu tidaklah sulit untuk dilaksanakan jika komunikasi dan kerja sama yang dibangun oleh

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

09

Opini Kampus

t pu m e Sekejap hadirmu J

SERSAN KIS mahasiswa, security dan pihak pengelola kampus terjalin dengan baik. Diantaranya, semua aktifitas dikantor ukm harus berakhir ketika jam menunjukkan pukul 20.30 dan kelas kelas harus sudah dikosongkan karena pada jam itu semua lampu akan langsung dimatikan secara serempak. Agar lebih jelas, kami akan mengutip aturan tersebut yang tertuang dalam keputusa Direktur Jendral Pendidikan Islam no.Dj.1/255/2007 tentang tata tertib mahasiswa PTAI bab IV tentang larangan pasal 5 ayat 6 dan 7 yang berbunyi: 6. menggunakan kantor sekertariat organisasi kemahasiswaan diluar batas jam yang telah ditetapkan. 7. menggunakan kantor sekertariat organisaai kemahasiswaan sebagai tempat menginap,memesak,mencuci,menjemur pakaian & aktifitas rumah tangga lainnya. Pemberlakuan jam batas

maksimal untuk menggunakan fasilitas kantor sekertariat kemahasiswaaan ini mendapat respon yang beragam, mulai yang setuju dan tidak setuju. Dalam hal ini, SEMA STAIN Jember, Mohammad Yahya mengatakan bahwa keberagaman sambutan Mahasiswa itu wajar, karena hal yang baru itu memang selalu kontroversial. Yang lebih kita tekankan kepada semua UKM sebagai organisasi harus bisa memilih kepentingan pribadi dan kepentingan umum. “kami tidak akan memotong kretivitas mahasiswa, namun kami hanya ingin melakukan pengamanan terhadap asset kampus, kami juga ingin menjaga reputasi ahlak mahasiswa itu sendiri. Kalaupun suatu organisasi baik ekstra maupun intra ingin menyelenggarakan kegiatan dengan manual acara sampai menginap dikampus kami tetap memperbolehkan asalkan ada surat pemberitahuan dan permohonan izin kegiatan yang dialamatkan kepada kami. Tandas PK3 STAIN Jember (len-v-r)

Pasang Iklan di Buletin KISS, Pasti Mengesankan ! ! ! Hubungi kami: Ahmad Royani. PP Nuris II. (085 258 807 880). Qurratu ‘Ayun. Asrama (085 236 863 290). 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789 1234567890123456789

Tarif Iklan KISS

10

1. 2. 3. 4. 5.

Cover Luar (hal:20) Cover dalam depan (hal:2) Cover dalam belakang (hal:19) 1 halaman penuh Setengah halaman

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

Rp. 20.000,Rp. 15.000,Rp. 15.000,Rp. 10.000,Rp. 5.000,-

Sekejap Hadirmu Sekejap hadirmu Sempat mengisi episode hidupku Dalam galau dan ragu Tersimpan tanya untukmu Kaukah yang akan jadi epilog dalam drama cintaku?

Bagai pelangi dalam cakrawala kecilku Warna-warni cerahmu Selalu ceriakan hariku Kini kuberusaha mengeja fakta Apakah kepergianmu hanya jeda sementara? Ataukah akhir dari semuanya? Meski memar luka itu masih terasa Namun sekeping asa masih tersisa Yang kubingkai dalam bait-bait doa Selalu dan selamanya ( A’yun)

H u m o r. Perlombaan antar negara yang bertempat di pulau Bali. 3 Negara yang berani mengikuti perlombaan tersebut. Yaitu, Amerika, Cina dan Indonesia. Masing-masing peserta harus mengikuti 2 jenis perlombaan, memanah dan membuang harta paling berharga. Hari pertama : Lomba memanah, dengan ketentuan, peserta memanah apel yang diletakkan di atas kepala seseorang. Peserta dari Amerika (PA) memiliki kesempatan pertama untuk unjuk kebolehannya. Karena tepat sasaran, diapun berteriak “I’m Rambo !!!!!!”. Selanjutnya giliran peserta dari Cina (PC) . Karena tepat sasaran pula, diapun berteriak, “I’m robin hood !!!!”. Dan kini giliran peserta dari Indonesia (PI). Beberapa saat dia konsentrasi, dan ……penonton dibuat berteriak histeris!!. Anak panah yang dia lempar dari busurnya mengenai dahi penyonggol apel. Diapun berkata lirih “I’m sorry !”. Hari kedua. Lomba membuang harta paling berharga. Perlombaan ini dilaksanakan di tengah laut dengan menggunakan kapal. Lagi-lagi yang mendapatkan nomer undian pertama adalah peserta dari Amerika. Dia mengambil koper. Setelah dibuka ternyata koper tersebut berisi uang ratusan juta rupiah ( kebayang gak?). Tanpa ragu, dia membuang koper tersebut. Lalu para juri bertanya, “Kenapa anda memilih membuang uang?”. PA menjawab dengan enteng, “Di negara saya masih banyak!”. Selanjutnya giliran peserta dari Cina. Dia mengambil handphone yang dilapisi berlian murni. Tanpa ragu, dia akhirnya membuang handphone tersebut (benar-benar gila!!). Lalu para juri bertanya, “Kenapa anda memilih membuang handphone itu?”. PC menjawab dengan enteng “Di negara saya masih banyak!”. Giliran terakhir, peserta dari Indonesia. Dia berjalan mantap mendekati peserta dari Cina. Dan tanpa ragu diapun membuangnya. Karuan saja para juri kaget dan bertanya, “Kenapa anda membuang peserta dari cina?”. Dengan santai peserta dari Indonesia menjawab, “Ah…di negara saya masih banyak!!!”.@ ( Afif BQ )

Buletin KIS/Edisi 14/Th III/November 2008

11

Related Documents


More Documents from ""

Sumpah Pemuda
November 2019 44
Tugas 2
November 2019 46
Tugas
November 2019 57
Motivasi
November 2019 48