Buletin Kis Pmii Komisariat Stain Jember

  • Uploaded by: masyhudi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buletin Kis Pmii Komisariat Stain Jember as PDF for free.

More details

  • Words: 4,450
  • Pages: 10
Selamat & Sukses atas terlantiknya Sahabat Edisi 10, Th.III/Jul i 2008

Khotib Umar Sebagai Ketua Umum

Rayon Tarbiyah STAIN Jember Masa Khidmat 2008/ 2009

Menjadi Orang Penting Itu Baik, Tetapi Lebih Penting Menjadi Orang Baik Sosialis

Metamorfosis Busana Muslimah Wajah STAIN Jember

Tanah Air

Infaq: Rp. 1.500,-

Daftar Isi................................................ 02 Salam KIS.............................................. 02 Surat Pembaca .................................... 03 Editorial Agama Islam Tercoreng......................... 04 Liputan Utama Radikalisme Dalam Islam ..................... 05 Ekseklusif Kekerasan Atas Nama Agama .............. 08 Opini Kampus Wajah STAIN Jember ............................ 09 Kolom Bebas Metamorfosis Busana Muslimah Tanah Air .............................................. 11 Cerpen Do’a Sang Pengemis ............................. 13

Puisi Manusia Bukan Tuhan ......................15 Humor Kuping Eror (Konslet) .........................16 Ensiklopedia Briket Batubara Sebagai Alternatif Pengganti Minyak Tanah...................... 17 Refleksi Ambisi, Visi dan Realisme Gerakan Kultural ................................................... 18 Warta PMII Kader PMII Kembali Pimpin DEMA STAIN Jember.......................................... 19

Salam silaturahmi. Alhamdulillah kis bisa hadir kembali ditengah kesibukan sahabat-sahabati. Sebelumnya segena redaksi kis mohon maaf kepada para pembaca karena keterlambatan kami dalam penrbitan, keterlambatan karena adanya berbagai macam kegitan dalam PMII. Mulai dari persiapan BIMTEST, RTAR Rayon Tarbiyah dan kegiatankegiatan yang lainya. Segenap redaksi KIS juga mengucapkan kepada calon mahasiswa baru dikapus pergerakan, semoga semua cama/mi di terima dikampus Pergerakan ini. Pada (edisi X), KIS memperbincangkan masalah yang lagi hangat-hangatnya di perbincangkan, yaitu mengenai radikalisme yang mengambil wacana (kekerasan yang mengatasnamakan agama) kita mengambil semple kekerasan yang ada di monas oleh FPI (Front Pembela Islam) kepada AKKBB. Selain tema diatas kami dalam wacana kampus kita mengambil wacana pemiihan ketua(visi dan misi yang akan di laksanakan selama kepengurusanya) Untuk lebih jelasnya sahabat-sahabati bisa membaca dalam Bulletin KIS yang ke X ini. Redaksi

Redaksi menerima kritikan dan saran pembaca. Harap mencantumkan identitas dan Alamat. Kirim ke alamat Redaksi di Jl. Jum’at Barat Kampus STAIN Jember. Telp. 0852 5809 4201. Atau ke-E-mail: [email protected]. Atau SMS ke no. 0852 5880 7880 02

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

Warta PMII

Warta PMII

Salam KIS

Kader Terbaik PMII Kembali Pimpin DEMA STAIN Jember Mangli- Meskipun melewati proses pemilihan yang sangat a lot,akhirnya saat penghitungan suara Ubaidillah (24) berhasil meraih suara telak yakni 200 ratus suara. Padahal ketika itu Ubaid panggilan akrab ubaidillah jadi kandidat tunggal, namun tidak lantas Ubaid langsung ditetapkan menjadi presiden mahasiswa (presma), tapi panitia memutuskan tetap ada pemilihan umum (pemilu), disamping itu ubaid harus melawan surat suara kosong dan harus unggul minimam 2/3 dari pemilih. Sementara itu Ubaid ketika diwawancarai Kis mengatakan “BEM STAIN masih banyak PR yang harus dikerjakan”. Sehingga kata ubaid dirinya harus segera melengkapi struktur kepengurusan BEM. “ Saya menginginkan, kedepan BEM STAIN harus mengembangkan jaringan di luar, sebab kalau hanya ngurusi di dalam STAIN maka saya yakin BEM

STAIN akan semakin tertinggal dengan yang lain” ujar Ubaid kepada Kis beberapa waktu lalu. Ubaid juga menambahkan, Dia sangat berterima kasih sekali pada seluruh sahabat-sahabat PMII, karena menurutnya tanpa dukungan PMII dia yakin tidak akan jadi Presma STAIN Jember. Sebelum menjadi calon, Ubaid harus melewati verifikasi panitia pemilu. Namun dia lolos, nyaris tanpa halangan apapun ,meskipun Syarat yang ditetapkan panitia cukup ketat. Diantaranya: Pertama calon harus mendapat rekomendasi minimal tiga organisasi intra kampus, Kedua Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal 3,25 dan Ketiga Calon Presma sedang tidak menjabat pengurus harian di organisasi lain. Kemenangan sepertinya sudah mulai nampak, saat ubaid direkomendasikan sembilan organisasi intra. Itu artinya 75 persen Mahasiswa STAIN Jember mendukung Ubaid. Namun jadinya Ubaid sebagai presma STAIN Jember, tidak terlepas dari peran seluruh aktifis PMII. Mulai dari semester dua sampai semester sepuluh. (ziel)

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

19

Ambisi, Visi dan Realisme Saya adalah salah satu kader PMII STAIN jember yang ingin melihat sahabatnya mengibarkan bendera PMII, tidak hanya di wilayah STAIN Jember. Tapi lebih jauh dari itu saya ingin melihat kibaran bendera PMII dapat dilihat dimana saja dan kapan saja. Kemudian ada beberapa hal yang menarik apabila dicermati lebih mendalam. Pertama, ambisi yang dimiliki oleh rata-rata kader PMII, ternyata mudah pupus diparuh jalan pergerakan. Mereka kurang menyadari bahwa mereka akan menjadi leader diruang lingkup yang lebih besar. Ambisi , patut tumbuh dari dalam jiwa kader pergerakan. Hal itu diperlukan agar memahamkan dunia bahwa kita anak pergerakan, memiliki potensi pemimpin. Buktikan kepada mereka, bahwa kita bisa dalam menejemen kepemimipinan dan merealisasikan jargon” sekali bendera dikibarkan pantang diturunkan”. Kemudian Visi. Siapapun orangnya dalam bingkai kaderisasi layak untuk memimpin dan dipimpin. Apapun visinya, jika sesuai dengan keinginan bersama dan dapat mengakomodasi dari sekian pluralitas manusia pergerakan, layak baginya untuk memimpin. Buktikan! bahwa andalah yang terbaik dalam PMII. Mengakomodasi kuantitas sangat penting, tapi satu hal yang tak kalah pentingnya akomodasilah kualitas

18

Oleh: Zainal Anshari Ketua Umum Komisariat STAIN Jember Masa Khidmat 2008/ 2009

Surat Pembaca

Gerakan Kultural

leader dan kader yang diatas rata-rata. Sehigga dalam memimpin percaya dirilah dia. Kemudian realisme gerakan. Dalam hal ini, siapapun boleh menggunakan semua cara unuk mencapai tujuan berorganisasi. Tapi yang perlu diingat gunakanlah cara itu senyampang masih beraroma dengan AD/ART organisasi. Memojokkan, menuding dan lain sebagainya bukanlah cara obyektif untuk mensukseskan seseorang dalam sebuah kekuasaan. I’tikad berorganisasi tidak layak hanya bergelut dengan sahabat sendiri. Buktikan dan lakukan dengan nyali maksimal untuk bertempur dengan insan intelektual yang belum pernah berpapasan dengan gagasan kita selama ini. Sahabat-sahabat, belajarlah berdemokrasi dengan memahami kekuatan lawan dan kelemahan lawan! Sehingga tak perlu menggunakan trik dan intrik untuk membunuh karakter orang lain yang melakukan proses bersama.Terakhir untuk sahabat-sahabat bersikaplah jantan bijak dan berani. Untuk mengarahkan sahabatnya yang sedang menempuh perjalanan yang dianggap salah dan keliru. Berbicara mata ketemu mata adalah sikap arif yang harus dilakukan untuk tujuan berkibarnya bendera yang sama yaitu PMII. Jujurlah padanya dimana kepentingan PMII, dan dimana kepentingan pribadi??!!!

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

KIS tak mengalami perubahan. KIS masih seperti dulu, hanya difokuskan pada kalangan sendiri. Tulisan pada editorial gaya bahasanya cenderung monoton, membuat saya jenuh membacanya, penepatan gambar juga belum tepat.yang saya harapkan bagaimana caranya agar KIS kedepan bisa dikenal banyak orang bukan hanya dilingkungan sendiri, dan saya juga ingin redaksi KIS sekarang lebih berkreasi lagi dan lebih baik dari pada KIS yang kemaren. Devin MQ. Asrama Putri

Dari segi layout-nya sudah bagus, tapi dari penempatan gambar monoton di tengah dari awal sampai akhir. Buletin KIS masih terkesan seperti di suguhkan kepada siswa, nama KIS (Kajian Islam Santri) dalam kajiannya juga harus beraroma santrinisasi. Istiqomah MF. Ketua Asrama Putri STAIN Jember Periode 2008-2009 Terima kasih atas masukannya, untuk terbitan yang akan datang, kami usahakan kebih baik dari hari yang kemaren.

Buletin ini diterbikan oleh Komisariat PMII STAIN Jember bekerja sama dengan LSM Research, Education, and Development (RED) for Ondonesian. Alamat Redaksi: Jl. Jum’at Mangli Barat Kampus STAIN Jember (MABES Komisariat PMII STAIN Jember).Telp: 085 236 986 141. Email: [email protected]. Pembina: Siti Raudhatul Jannah, S.Ag, MN Harisudin, M.Fil.I. Andiono Putra, SH.I PenanggungJawab: PK. PMII STAIN Jember. Pimpinan Redaksi: Ahmad Royani. Sekretaris: Redaksi: Ima Maghfiroh. Bendahara: Sinta. A.N. Litbang: Ulfatur Rahmah, Qurratul ‘Ayun. Nadirah. Reporter: Faizah Rahma, Angkova. Lay Out: Mashudi. Distributor. Leny Marinda, Ida Wasiatun. Magang, Jannatin Kholidah, Lini Farokah, Nazila

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

03

Editorial

Agama

Islam

Tercoreng

Wajah agama kita (Islam) tercoreng lagi. Hal ini di akibatkan karena beberapa oknum yang mengatasnamakan agama Islam khususnya yang menyalsaikan masalah dengan kekerasan. Sudah tercatat beberapa kekerasan yang mengatas namakan agama, misalnya, 7 november 200, FPI bersama laskar jihad ahlusunnah bentrok dengan mahasiswa di perguruan tinggi Jakarta selatan, 12 desember 2006, sekelompok yang menamakan syirkat penaggulangan komunisme baru (SPKGB) membubarkan secara paksa acara peringatan hak asasi manusia (HAM) dan anti trafficking sedunia (surya,13/ 12/2006). Belum lagi yang lagi hangathangatnya diperbincangkan yaitu penyerangan terhadap jama’ah ahmadiyah dan pristiwa penyerangan terhadap AKKBB (aliansi kerukunan beragama dan kepercayaan) di silang monas beberapa waktu lalu, dan berbagai kekerasan lainya yang terjadi di berbagai daerah. Beberapa contoh diatas menandakan bahwa radikalisme memang mendapatkan tempat yang nyaman dalam masyarakat. Yang lebih memperhatikan lagi adalah munculnya penyikapan yang juga dilakukan dengan

04

Ensiklopedia

balasan kekerasan. Waduh mau jadi apa negara kita kalau begini terus………/ ? Apakah dengan menggunakan otot kita akan menjadi yang paling wah disemua kalangan? Tentu tidak! Sebagai kaum yang mengerti agama kita di tuntut bekerja denga pikiran. Dengan pikiran yang jernih dan tidak gampang emosi. Hakikat agama diturunkan adalah untuk perdamaian, dan saling hormatmenghomati antara satu sama lain, menghargai pendapat dan menyelsaikan semua masalah dengan jalan musyawarah. Munculnya kekerasan atas nama agama karena beberapa faktor, diantaranya banyak kalangan yang memahami tesk alquran hanya tesktual saja dan mereka tidak mengerti makna yang terkandung dalam alquran, selain itu banyak kalangan yang mempertahankan argumentasinya sendiri tanpa memandang argumen argumen dari orang lain. Oleh karena itu mari kita kembali kembali kepada anjuran nabi dalam menyelsaikan masalah yang menggunakan jalan musyawarah. Apa hasilnya kalau segala sesuatu diselsaiakan dengan kekerasan, selain merugikan kita sendiri, juga kita (agama Islam) di pandang sebagai agama keras. Redaksi

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

Briket Batubara Sebagai

Alternatif

Pengganti Minyak Tanah Akhir-akhir ini harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia meningkat pesat yang berdampak pada meningkatnya harga jual bahan bakar minyak termasuk minyak tanah. Minyak tanah di Indonesia yang selama ini di subsidi menjadi beban yang sangat berat bagi pemerintah Indonesia karena nilai subsidinya meningkat pesat menjadi lebih dari 49 trilun rupiah per tahun dengan penggunaan lebih kurang 10 juta kilo liter per tahun. Untuk mengurangi beban subsidi tersebut maka pemerintah berusaha mengurangi subsidi yang ada dialihkan menjadi subsidi langsung kepada masyarakat miskin. Namun untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM dalam hal ini, diperlukan bahan bakar alternatif . Briket batubara merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari batubara, bahan bakar padat ini murupakan bahan bakar alternatif atau merupakan pengganti Minyak tanah yang paling murah dan dimungkinkan untuk dikembangkan secara masal dalam waktu yang relatif singkat mengingat teknologi dan peralatan yang digunakan relatif sederhana. Briket batubara tidak hanya terbuat dari batubara saja tetapi dengan sedikit

campuran seperti tanah liat dan tapioka. Briket batubara mampu menggantikan sebagian dari kegunaan Minyak tanah sepeti untuk : Pengolahan makanan, pengeringan, pembakaran, dan pemanasan. Bahan baku utama Briket batubara adalah batubara yang sumbernya berlimpah di Indonesia dan mempunyai cadangan untuk selama lebih kurang 150 tahun. Teknologi pembuatan briket tidaklah terlalu rumit dan dapat dikembangkan oleh masyarakat maupun pihak swasta dalam waktu singkat. Sebetulnya di Indonesia telah mengembangkan briket batubara sejak tahun 1994 namun tidak dapat berkembang dengan baik mengingat Minyak tanah masih disubsidi sehingga harganya masih sangat murah. Namun dengan kenaikan harga BBM, mau tidak mau masyasrakat harus berpaling pada bahan bakar alternatif yang lebih murah seperti Briket Batubara. Salah satu Keunggulan Briket Batubara dari pada minyak tanah diantarnaya sebagai berikut: Pertama, Lebih murah. Kedua, Panas yang tinggi dan kontinyu sehingga. , sangat baik untk pembakaran yang lama. Ketiga, Tidak beresiko meledak/ terbakar. Keempat, Tidak mengeluarkan sauara bising serta tidak berjelaga. Dan Kelima, Sumber Batubara berlimpah.(Rofiqoh)

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

17

Liputan Utama

Humor

Kuping Eror (Konslet) Pada sore hari, tepatnya di daerah plosok tampak seorangwanita cantik berkulit putih, berambut panjang, berjalan menuju warung dawet, rupanya dia sangat kehausan sekali, wanita itu langsung duduk di meja panjang Sumini :dawetnya masih ada mbok!…., Saya mau beli Mbok :mboten WONTEN ndu…k Sumini :o……gak pa-pa mbo…k, Gak pake’ SANTEN Mbok :Dawetipun sampun TELAS….., Sumini :ooo….yo jelas mbo….k pake’ GELAS Mbok :Oancene wong EDAN…..(dengan wajah mangkel) Sumini :lho… mbok ko’ ngerti kalau saya Orang MEDAN (sambil tersenyum) Mbok :Oancene kuping eror ???????, ora lucu ……(v-roh+v-qoh)

Jika anda tidak ingin dilupakan orang segera setelah anda meninggalkan almamater, maka tulislah sesuatu yang patut dibaca, atau berbuatlah sesuatu yang patut diabadikan, Jraklin Ketentuan tulisan yang dimuat dalam buletin KIS 1. Artikel. Ketentuan: tulisan dietik rapi, menggunakan bahasa indoneisa yang baik dan benar, format tulisan times new roman (12pt),spasi 1,5 tulisan bisa dikirim lansung kepada Sahabati Leni (0852 5857 2072) 2. Cerpen. Ketentuan: tulisan Tulisan diketik rapi sebanyak dua lembar, A-4. bebas tida ada unsur SARA. Bisa dikirim langsung ke Sahabati ‘Ayun (0852 3686 3290) 3. Puisi. Ketentuan: bebas. Naskah diserahkan kepada Angkova 4. Humor dan tips. Ketentuan bebas *Tulisan yang masuk berhak di edit oleh redaksi. Selain dikirim kenama yang tertera, karya sahabat/I juga bisa dikirim ke- via e-mail: [email protected]. Jangan lupa menyantumkan nama (bukan nama samaram), prodi dan semester.

16

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

Radikalisme Dalam Islam Ribuan protes dan aksi yang menuntut pembubaran Front Pembela Islam (FPI) berlangsung di berbagai belahan nusantara pasca penyerangan yang dilakukan oleh ormas yang diketuai oleh Habib Raziq tersebut terhadap sekelompok massa yang mengatasnamakan AKKBB beberapa minggu yang lalu. Tindakan anarkis yang terjadi di Silang Monas, yang dipimpin langsung oleh Munarman tersebut sangat berkaitan erat dan mencerminkan paham radikalisme dalam beragama (Islam)

yang merupakan sikap kaku dalam memahami dan mengandung unsur kekerasan dalam bertindak. Dalam peta pemikiran Islam, radikalisme bukanlah fenomena baru. Bahkan cikal bakal munculnya paham ini sudah ada sejak zaman Rasulullah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dikisahkan ketika Rasullah membagi fa’i atau harta rampasan perang di Ja’ronah, tiba-tiba salah seorang dari Bani Tamim bernama Dzul Khuwaisirah berdiri dan protes. Dia berkata kepada Nabi : “Bersikap adillah, wahai Muhammad”.

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

05

Liputan Utama Puisi Dengan sedikit kesal Nabi menjawab : “Celaka kamu! Tidak ada orang yang lebih adil dari aku, karena apa yang kami lakukan berdasarkan petunjuk Allah”. Setelah Dzul Khuwaishirah pergi, beliaupun bersabda : Suatu saat nanti akan muncul sekelompok kecil dari umatku yang membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mendapatkan substansinya. Mereka itu adalah sejelek-jelek makhluk di dunia. Seperempat abad setelah wafatnya Rasulullah, apa yang beliau sabdakan terbukti dengan wafatnya Ali bin Abi thalib pada 17 Ramadhan 40 H yang dibunuh oleh seorang yang ekstrim, yaitu Abdurraman Ibnu Muljam. Dia adalah seorang muslim yang taat beribadah, diantaranya puasa, qiyamulllail, dll. Selanjutnya kelompok ekstrim tersebut berkembang menjadi sebuah ideology yang dikenal dengan faham khawarij. Berbicara mengenai radikalisme, setidaknya ada dua hal yang melatar

Foto: www.gettyimages.com

Aksi demonstasi yang di lakukan oleh Front Pembela Islam

06

belakangi lahirnya paham yang identik dengan kekerasan tersebut, yaitu : pertama, adanya tekanan dari rezim politik yang berkuasa sehingga kelompok Isam tertentu tidak mendapat hak kebebasan berpendapat. Kedua, kegagalan ideology sekuler rezim yang berkuasa sehingga radikalisme dianggap sebagai satu-satunya ideology yang menjadi pilihan alternative bagi umat Islam. Adapun karakteristik yang menonjol dari kelompok ini di antaranya: pertama, mereka memperjuangkan Islam secara kaffah (totalitas), syariat Islam sebagai hukum dan dasar Negara. Kedua, praktik keagamaan didasarkan pada orientasi salafi. Ketiga, memusuhi barat dengan segala produk peradabannya, misalnya seperti sekulerisme. Keempat, melawan gerakan liberalisme Islam dan Islam local yang tengah berkembang di kalanagan muslim Indonesia. Kelima, kurang bekerja sama dengan kelompok Islam yang tidak sefaham. Di Indonesia sendiri, kelompok penganut radikalisme mulai tumbuh dengan subur. Sesuai dengan karakterstik mereka yang salah satunya adalah memperjuangkan Islam secara kaffah (totalitas), maka kelompok ini begitu gigih mengajak masyarkat untuk kembali kepada ajaran Islam secara murni persis seperti apa yang dibawa oleh Rasulullah. Padahal Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin, yang selalu sesuai dengan waktu dan tempat (shalih li kulli zaman wa makan)

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

Manusia Bukan Tuhan Lentera malam telah menyala Mengalun bersama nyanyian alam Tersibak bejana misteri dalam hati Keangkuhan merongrong sebuah jiwa Tanpa sadar sang surya telah tenggelam Membawa sejuta legenda tentang bumi dan kandungannya Tangis,tawa,dendam membahana Terlampau jauh kau untuk mengejarnya Kau merasa hidup padahal kau mati Tak sadar dengan kesirnaan Sirna yang sesungguhnya Kefahaman yang takbermakna Torehan kasta yang tak berirama Mengalir diatas permadani ketidakpastian Yang dipandang sebagai sebuah airmata Namun manusia tetaplah manusia Yang lemah tak berdaya karena satu kepastian manusia bukan Tuhan

“saudaraku yang paling aku cintai adalah yang jika aku mendatanginya, maka dia menyambutku; jika aku membencinya, maka ia memaafkanku. (Ibnu ‘Abbas)

(By F@jri)

Pasang Iklan di Buletin KISS, Pasti Mengesankan ! ! ! Hubungi kami: Ahmad Royani. PP Nuris II. (085 258 807 880). Qurratu ‘Ayun. Asrama (085 236 863 290). 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890 12345678901234567890

Tarif Iklan KISS

1. 2. 3. 4. 5.

Cover Luar (hal:20) Cover dalam depan (hal:2) Cover dalam belakang (hal:19) 1 halaman penuh Setengah halaman

Rp. 20.000,Rp. 15.000,Rp. 15.000,Rp. 10.000,Rp. 5.000,-

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

15

Liputan Utama Cerpen

Foto: www.gettyimages.com

Seorang pengemis yang cacat, ia masih rela meluangkan waktunya demi memenuhi kebutuhan seharihari Anak cacat

saudarinya. Perasaan Tutik tambah kaget tak karuan. “Lho…ada apa ini Rafi’ah, kenapa kau berikan bayi mungilmu kepada aku?”. “Aku tidak sanggup menghidupinya dan aku akan pergi ke Jakarta untuk mengadu nasib, sebagai saudaraku yang baik aku mohon sampean mau merawatnya karena keadaan sampean lebih baik dari pada aku. Nanti jika dia sudah besar dan bertanya tentang ibunya bilang saja aku sudah meninggal”, jelas ibu muda itu. “Kalau menurutmu itu yang terbaik, aku setuju saja, aku akan merawat bayi ini. Tapi kamu arus hati-hati dan jaga

14

diri, kehidupan di sana sangat keras”, ucap Tutik mengingatkan. “Do’akan saja mbak”, tandas saudaranya. Dengan tekad bulat akhirnya Raf’i’ah sampai juga ke Jakarta. Kota di mana dia akan berjuang untuk hidupnya. Rafi’ah pun melewati hari-harinya dengan penuh semangat. Mesikipun setiap hari ia harus mengawali harinya dengan menyapu lantai, mengelap mobil, serta pekerjaan rumah tangga lainnya, namun ia bangga karena impiannya untuk mendapat pekerjaan sudah terpenuhi. Sama halnya dengan Tutik dan keponakannya, seorang gadis kecil yang ditinggal pergi oleh ibunya hingga, mereka hidup tentram dan saling berbagi kasih sayang. Setiap hari, dengan penuh kesabaran Tutik menyiapkan keperluan gadis bernama Wasi’ah itu sebelum ia pergi ke sekolah. Pada suatu hari, mereka tenggelam dalam percakapan yang panjang. “Bibi, kenapa aku diberi nama Wasi’ah, kata teman-teman di sekolah namaku nggak keren”, tanya gadis kecil itu. Dengan senyum manis Tutikpun mengelus rambut panjang keponakannya itu seraya menjelaskan, “Wasi’ah…kamu jangan minder ya sayang, nama kamu itu bagus kok, salah satu nama Allah yang jumlahnya 99 yang artinya Maha Luas. Tujuan bibi memberi nama itu agar rezeki kamu luas, banyak temannya dan luas pengetahuannya. * Penulis adalah kader mahasiswa PMII Rayon Tarbiyah STAIN Jember.

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

sehingga dimanapun Islam tumbuh, maka ia akan mengikuti corak dari budaya setempat namun tidak keluar dari koridor Islam sendiri. Sebelum kedatangan Islam, Indonesia merupakan wilayah yang dikuasai oleh kerajaan Hindhu Budha. Misalnya di pulau Jawa, begitu banyak kerjaan Hindhu Budha yang berkembang di wilayah ini, sehingga ketika wali songo menyebarkan Islam di tanah Jawa, mereka tidak serta merta mengenalkan Islam seperti yang berkembang di Arab, tetapi mengemas Islam dengan cara memadukannya dengan budaya local seperti wayang kulit, gending Jawa, dll. Dari sini muncullah istilah Islam local atau pribumi yang merupakan akulturasi nilai-nilai Islam dengan budaya setempat. Sementara itu, munculnya kelompok radikal merupakan “ancaman” bagi budaya local. Kalangan ulama’ pribumi memang telah berhasil mengintegrasikan antara keislaman dengan keindonesiaan atau kenusantaraan, sehingga apa yang ada di daerah ini telah dianggap sesuai dengan nilai dengan nilai Islam, karena Islam menyangkut nilai dan norma, bukan selera atau ideology apalagi adat. Karena itu, ketika nilai Islam dianggap sesuai dengan adat setempat, tidak perlu lagi diubah sesuai dengan selera, adat, atau idelogi Arab, sebab bila itu dilakukan akan menimbulkan goncangan budaya, sedangkan mengisi nilai Islam ke dalam struktur budaya yang ada jauh lebih efektif dari pada mengganti kebudayaan itu sendiri. Namun seiring dengan berkembangnya

radikalisme dalam Islam, maka sangat mungkin jika warna atau budaya local tersebut akan pudar. Gerakan radikalisme ini muncul sebagai respon atas modernitas, maka sebaiknya kita melihat hubungan antara tradisi dan modernitas. Tak dapat dipungkiri bahwa modernitas akan membawa pengaruh negative jika kita dapat mengantisipasinya, namun bukan berarti antisipasi yang dilakukan bermakna penolakan secara totalitas atas dasar agama. Dalam hal ini tepat kiranya kita gunakan kaidah ushul yang berbunyi “al-muchafadzah alal qadimi as-shalih walakhdu bil-jadid al-ashlach”, yaitu mempertahankan nilai-nilai lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik. Dengan demikian kita akan tetap mempertahnkan nilai-nilai atau tradisi lama yang baik dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik. Sedangkan untuk menyikapi fenomena radikalisme yang “memusuhi” modernitas tersebut, paling tidak kita dapat menggunakan beberapa solusi, di antaranya: pertama, menunjukkan bahwa Islam adalah agama universal yang mengarah pada perdamaian di muka bumi. Kedua, menggalang aksi untuk menolak sikap kekerasan dan terorisme, di mana aksi tersebut melibatkan seluruh elemen yang tidak menghendaki hal tersebut. Ketiga, menumbuhkan karakter keberagamaan yang moderat, dengan demikian akan terbentuklah karakter Islam yang demokratis, terbuka, dan rasional. (’ayun& Lini)

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

07

Ekslusif

Kekerasan Atas Nama

Agama

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

Do’a Sang Pengemis Oleh : Ida Wasiatun “Mbak yu….aku tidak sanggup lagi kalau harus seperti ini terus, kenapa?, ujar wanita yang akrab disapa mbak Tutik itu. Dengan mata terbelalak dia meyakinkan,

memandang keseriusan wajah saudarinya itu. Rafi’ah yang sedang menggendong bayi perempuan segera mengulurkan bayi yang ada di dekapannya kepada

Foto: www.gettyimages.com

Apa yang melatarbelakangi “rohmatallil’alamin” Sebagaimana yang munculnya kekerasan dalam agama? dijelaskan dalam hadist” wajaa dhilhum Kekerasan dalam agama itu muncul billahilladzi hiya ahsan”Islam sekarang karena adanya motivasi fanatisme, dikenal dengan agama keras, teroris dan ketidak berdayaan, dan ideology. pengacau. Apalagi setelah kasus bom Pandangan Bali II bapak tentang tahun silam radikalisme itu seperti apa? dan kasusRadikalisme kasus baru itu dibagi yang menjadi dua: banyak diPertama, perbinradikalisme negatif, dan itu cangkan bersifat anarkis yaitu contoh: mengenai menghancurkan kasus tempat- tempat kekerasan pelacuran. Kedua, FPI kepada Demostrasi menolak admadiyan radikalisme AKKB. positif, Bagaimana menurut bapak jika bagaimana sekuat tenaga kita mengartikan kejadian kekerasan atas menjalankan prinsip,contohnya:wajib nama agama islam? makan-makanan yang halal. Bapak haris tidak setuju jika jika Apakah dibenarkan dalam agama Islam dikatakan kekerasan, islam itu mengenai kekerasan? adalah non kekerasan, dan Nabi Menurut bapak haris tidak Muhammad SAW terbukti mampu dibenarkan, karena dakwah itu tidak berdampingan dengan kelompok lain, harus dilakukan dengan kekerasan, Pak Haris juga mengatakan bahwasanya dakwah itu dilakukan sesuai dengan hidup ini adalah pluralitas, dimana kebutuhan, seperti halnya orang lain pluralitas itu adalah realitas, dan orang membutuhkan makan lalu kita tidak bisa dipaksakan untuk mengikuti memberinya makan, dan orang sakit apa yang kita inginkan karena mereka harus diobati. juga punya keyakinan sendiri-sendiri Islam itu merupakan ajaran yang untuk melakukan kehendaknya. (fir&lin)

08

Cerpen

Kedua anak kecil sesusai mengemis, ia makan bersama di pinggir jalan Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

13

Kolom Bebas

Opini Kampus

pelaajr beb lirjab

Foto: www.gettyimages.com

membanjiri jalanan diberbagai kota besar. Mereka memprotes kebijakan Mendikbud

dan kebijakan perusahaan yang melarang mengenakan jilbab disekolah-sekolah umum maupun diberbagai instansi perusahaan. Namun, zaman-pun berubah, perlahan-lahan busana muslimah mulai disambut oleh sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia. Saat ini busana muslimah tak lagi hanya dikenakan pada kesempatan keagamaan saja, malah busana muslimah kini juga dipakai oleh anak-anak, remaja, kaum buruh para artis bahkan perempuan eksekuif metropolitan dalam kesehariannya. Sejalan dengan kondisi tersebut, berbagai media cetak dan elektronik gencar menampilkan fashion atau mode busana muslimah di Indonesia. Perkembangan mode busana muslimah tanah air kini telah sampai kemancanegara, terutama Negaranegara ASEAN. Bahkan Indonesia bisa dikatakan sebagai pusat industri mode Islam di Asia Tenggara. * Penulis adalah Aktivis Gender PMII Rayon Syari’ah STAIN Jember

Pasca pemilihan Ketua, di resmikan bahwa bapak Khusnurridlo terpilih kedua kalinya untuk menjabat sebagai ketua periode 2008-2012, dari visi misi disinggung bahwa mahasiswa dapat berakhlakul karimah sesuai dengan kode etik yang telah ditetapkan. Dari visi yang telah di lontarkan oleh

Kepada Sahabat

Ubaidillah Afief Sebagai Presiden Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

Foto: www.gettyimages.com

Periode 2008-2009

Seluruh Kader PMII STAIN Jember

Dewan Mahasiswa (DEMA) 12

Wajah STAIN Jember Dr. khusnurridlo, yaitu mengenai perbaikan kearah lebih baik dalam ahlakul karimah mahasiswa, redaksi berniat untuk memberikan tanggapan kepada visi yang telah dilontarakan oleh ketua terpilih itu, oleh karena itu kami berinesiatif untuk menyebarkan angket kepada 18 UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), Per UKM mendapat STAIN Jember dalam merespon visi yang telah dilontarkan oleh Dr. Khusnurridlo, M.Pd Sekitaran 36 angket yang disebarkan, terdapat kurang lebih 95% mahasiswa mendukung progam tersebut. Ketika mahasiswa menyikapi tentang visi misi itu mayoritas dari mahasiswa merespon positif, bagaimana mahasiswa itu bisa merubah akhlak yang sesuai dengan kode etik yang telah di tetapkan oleh STAIN. Misalnya, tidk terlalu berpakaian ketat. Penyampaian visi dan misi yang telah oleh Ketua STAIN Jember Periode 200820012 sangat bagus demi masa depan mahasiswa serta sesuai dengan lambang yang beasaskan Islam. Akan tetapi, tinggal bagaimanakah program yang di tawarkan agar sesuai dengan visi dan misi yang telah disampaikan. Demikian visi yang telah dilontarkan oleh bapak Khusnurridlo, sangat bagus sekali. Akhlakul karimah merupakan poin pertama yang akan dinilai dari berbagai kalangan baik dari pemerintahan, lebihlebih masyarakat kecil, yang sangat

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

09

Masjid Sunan Ampel

Kolom Bebas

Opini Kampus

10

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

Foto: www.gettyimages.com

fanatik terhdap tingkah laku seseorang. semua pihak, Oleh Karena itu, ahlakul karimah terlebihnya sebagai tawaran nomer wahid dari diharapkan mahasiswa STAIN. Masyarakat tidak kepada UKM melihat, dari mana ia sekolah. Namun dan HMJ berakhlakkah dia? So, bukan karena untuk ijazah yang telah di geluti selama memulainya beberapa tahun. terlebih Parahnya, di perguruan tinggi ini dahulu. Pada masih ada sebagian mahasiswa/i yang prinsipnya dari kode etik mahasiswa. Terbukti kode etik harus banyak kejadian dan tindakan yang sesuai dengan telah dilakukan oleh mahasiswa STAIN busana yang membuat citra baik STAIN buruk. akademik dan Seperti kasus sex in the cost, gonceng tak boleh sambil berpelukan, dan bentokandilupakan juga bentrokan dan demo yang tidak melaksanakan mempunyai dasar yang membuat kontrol kericuan. kolektif. Berbeda dengan mahasiswa yang Baik dosen satu ini, ia tetap saja masih kurang yakin maupun dengan keberhasilan bapak Ridlo dalam mahasiswa yang melanggar memperbaiki ahlakul karimah karena kode etik, diharapkan untuk dileporlkan menurut saya disini masih kurang ada kepada Pembantu Bidang III saling mendukung antara dosen dan kemahasiswaan, imbuhnnya. mahasiswa, masi banyak dosen yang Menurut Ustadz Haris selaku melanggar kode etik. Dosennya saja Kaprodi PBA, mengatakan bahwasanya banyak yang melanggar apalagi kode etik di STAIN itu secara umum mahasiswanya. sudah dilaksanakan akan tetapi Dari dua pendapat yang telah ketegasan itu yang perlu ditingkatkan dilontarkan mahasiswa, Dr. Kuliyah dari semua pihak. r Khusnurridlo, M.Pd, dengan aspirasi ca Terdapat salah satu solusi mengenai mahasiswa bahwasanya kode etik masih Pa banyaknya pelanggaran baik itu t relevan untuk dijadikan acuan oleh pu dilakukan oleh mahasiswa maupun m mahasiswa hanya perlu meningkatkan e dosen, diantaranya, penerapan secara J efektifitas kode etik tersebut dan dalam merata terhadap kode etik, baik dosen, menjalankannya harus dengan penuh karyawan dan mahasiswa. tanggung jawab, serta pentingya dari (V-Roh & Aan_160)

t pu m e J

Metamorfosis Busana Muslimah Tanah Air Oleh: Jannatin Kholidah Di berbusana muslimah selalu saja dianggap sebagai kelompok fanatik, kampungan, dan busana muslimah adalah penghalang produktifitas perempuan. Karena anggapan inilah akhirnya dan juga selebritisselebritis tanah air. Pada zaman modern ini, b u s a n a muslimah bukan hanya

sebagai s y m b o l ketaatan tanah air,

Foro: www.gettyimages.com.

perkembangan busana muslimah kian melejit. Busana muslimah tidak hanya dipakai oleh kaum santri saja, tapi sudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat muslim, baik itu remaja, para pekerja yang beragama saja, tapi sudah menjadi bagian dari industri mode. Fenomena inilah yang dinamakan dengan Metamorfosis Baru dalam perkembangan busana muslimah tanah air. Jika kita lihat kebelakang, perempuan mengakibatkan b a n y a k perusahaan, organisasi atau sekolah-sekolah negeri melarang para pekerja atau murid mengenakan jilbab atau busana muslimah. Sehingga pada akhir tahun 1980an, meletuslah demontrasi besar-besaran. Ribuan mahasiswi dan

Buletin KIS/Edisi 10/Th III/Juli 2008

11

Related Documents


More Documents from ""

Sumpah Pemuda
November 2019 44
Tugas 2
November 2019 46
Tugas
November 2019 57
Motivasi
November 2019 48