Buletin Al Uswah Sya'ban 1424h

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buletin Al Uswah Sya'ban 1424h as PDF for free.

More details

  • Words: 2,657
  • Pages: 8
 Sarana Komunikasi Yayasan dengan Masyarakat Th. III No. 07/Sya'ban 1424H

S

esungguhnya ghoflah (lalai, terlena) adalah racun yang sangat mematikan, dan penyakit yang sangat berbahaya, yang dapat menguasai hati, serta menawan /melumpuhkan anggota badan. Saat ini kebanyakan manusia hidup dalam kelalaian yang nyata dari (mengingat) Alloh dan kampung akhirat. Dunia dan seluruh perhiasannya telah menjebak mereka, angan-angan tak karuan sudah menipunya, dan mereka telah disetir oleh keinginan-keinginan jelek, mengikuti setan serta hawa nafsu yang selalu menyuruh kepada perbuatan tercela, namun dengan ini semua mereka mengira telah berbuat yang terbaik. Alloh berfirman, artinya: "Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (dari padanya). " ( Al Anbiya' : 1)

Oktober 2003

Mayoritas manusia dalam keadaan lalai Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: Dan barangsiapa memperhatikan keadaan manusia, maka dia pasti dapatkan mereka seluruhnya-kecuali sedikit sajamerupakan golongan orang-orang yang hatinya lalai dari mengingat Alloh, mereka mengikuti hawa nafsunya, sehingga urusan-urusan dan kepentingan mereka terabaikan, yaitu mereka kurang perhatian terhadap halhal yang mendatangkan manfaat dan membawa kemaslahatan baginya, sedang mereka menyibukkan diri dengan hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat, bahkan justru mendatangkan malapetaka bagi mereka, baik sekarang maupun masa mendatang. Alloh berfirman, artinya: "Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu menginginkannya." ( Yusuf : 103)

Dan firman-Nya, artinya: "dan jika kamu mengikuti kebanyakan orangorang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan dari jalan Alloh. ( Al An'am: 166 ) Dan firman-Nya, artinya: "dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari kekuasaan kami" (Yunus: 92) Namun apakah lalainya kebanyakan manusia dari hari kemudian itu merupakan hujjah bagi orang-orang yang lengah dan suka main-main? Sama sekali tidak … itu bukan hujjah bagi mereka, bahkan menjadi hujjah atas mereka, karena Alloh telah mengutus para rosul, mengajak manusia untuk beribadah kepada Alloh saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan meninggalkan jalan-jalan kelengahan dan kesesatan, begitu juga Alloh telah menurunkan kitab-kitab yang di dalamnya mengandung peringatan dari sikap lalai dan semua pintu-pintunya. Alloh berfirman, artinya: "Dan sebutlah (nama) tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. " (Al A'rof: 205) Al Imam Abu Muhammad Al Qushariy berkata: "Sungguh Alloh melarang manusia berbuat lalai, dan Dia memerintahkan agar selalu mengingat-Nya setiap saat." Perhatikan firman-Nya di surat AlAhzab: 41 yang artinya: "Berdzikirlah

mengingat Alloh dengan sebanyakbanyak dzikir." Kemudian, di surat Ali Imron: 191 Alloh mensifati hambahamba-Nya yang beriman dengan firman-Nya: "(yaitu) orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring". Siksa bagi orang yang lalai Orang-orang yang lalai akan celaka dunia akhirat. Alloh berfirman tentang umat nabi Musa. Yang telah melalaikan dan mendustakan ayat-ayat Alloh di dalam surat Al-A'rof 136 yang artinya: "Kemudian Kami menghukum mereka, maka kami tenggelamkan mereka ke laut disebabkan mereka mendustakan ayatayat Kami, dan mereka adalah orangorang yang melalaikan ayat-ayat Kami." Yang demikian itu adalah balasan di dunia. Lantas bagaimanakah balasan mereka di akhirat ? Di akhirat orang yang lalai lebih celaka lagi. Tempat mereka di neraka jahanam, seburuk-buruknya tempat kembali. Alloh berfirman di dalam surat Al-A'rof: 179 tentang hal ini. "Dan sesunguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak digunakan untuk memahami (ayat-ayat Alloh), dan mereka mempunyai mata tetapi tidak digunakan untuk melihat (tanda-tanda) kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengarkan (ayatayat Alloh). Mereka itu seperti

binatang ternak bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." Orang yang lalai hatinya keras, tidak mudah tersentuh, serta tidak tergerak sedikitpun dengan mau'idhah (wejangan) dari Alloh dan rasul-Nya. Hatinya keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Mereka mempunyai mata yang dengannya mereka dapat melihat barang-barang dhahir di sekitarnya. Akan tetapi mereka tidak dapat melihat hakekat segala urusan dan tidak dapat membedakan antara yang bermanfaat dan yang mudharat (membahayakan), antara yang haq dan yang batil. Dan merekapun mempunyai telinga. Akan tetapi telinga mereka hanya dipergunakan untuk mendengarkan suara-suara kebatilan seperti: dusta, nyanyian, kata-kata kotor, gossip, adu domba, dan sebagainya. Mereka tidak mengambil manfaat dengan telinga anugerah Alloh yang berharga ini untuk mendengarkan hal-hal yang benar dan jujur berupa firman Alloh dan sabda Rasulullah  . Ya Alloh janganlah Engkau jadikan kami termasuk golongan orang-orang yang lalai. Orang yang lalai dengan kampung akhirat dan merasa puas dengan kehidupan dunia ini maka jangan bermimpi akan masuk surga. Alloh berfirman yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta

merasa tentram dengannya, dan orang-orang yang melalaikan ayatayat Kami, maka tempat mereka adalah neraka disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan." Dan kelak mereka akan tersadar dari kelalaiannya. Terkejut, tapi sudah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur. Sia-sialah penyesalannya. Inilah gambaran yang Alloh firmankan di dalam surat Al-Anbiya: 97-98 yang artinya: "Dan telah dekat kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang kafir, (mereka berkata), "Aduhai, celakalah kami, sungguh kami dalam kelalaian tentang hal ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dholim". Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Alloh, adalah umpan jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya. Dan yang lebih berbahaya adalah bila kelalaian telah menguasai hati dapat menyebabkan seseorang ridha kepada kekufuran, dadanya merasa tentram dengannya, pintu-pintu hidayah tertutup, terkuncilah hati sehingga pintu taubat sangat sulit tercapai. Alloh berfirman yang artinya: "Akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekufuran, maka kemurkaan Alloh menimpanya dan baginya adzab yang pedih. Yang demikian itu disebabkan mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat. Dan bahwasanya Alloh tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. Mereka itulah orang-

orang yang hati, pendengaran, dan 1.Menyekutukan Alloh, dan ini penglihatannya telah dikunci mati merupakan kelalaian yang paling besar. oleh Alloh, dan mereka itulah orang 2.Kufur, fasiq, dan nifaq. 3.Melakukan perbuatan-perbuatan yang lalai." ( An-Nahl : 106-108 ). Lalai adalah sebab segala kejelekan keji seperti: zina, sodomi, minum Al-Imam Ibnu Al-Qoyyim minuman keras, dan lain sebagainya. sholat dan rahimahulloh mengatakan bahwa lalai 4.Menyia-nyiakan dari mengingat Alloh dan kampung menyepelekan waktu-waktunya, serta mendirikan sholat akhirat bila berpasangan dengan meninggalkan mengikuti hawa nafsu maka terlahirlah berjamaah di masjid. dari keduanya berbagai macam 5.Sedikit mengingat Alloh keburukan. Dan biasanya keduanya 6.Sedikit membaca Al-Qur'an. berdo'a dan senantiasa berkumpul dan tidak pernah 7.Meninggalkan memohon perlindungan kepada Alloh berpisah. Dan bila kita cermat mengamati 8.Mencintai dunia dan menyibukkan kerusakan peradaban manusia di abad diri untuk mengumpulkannya dengan moderen ini maka kita akan mengerti berbagai cara. bahwa penyebabnya tak lain adalah 9.Tasyabbuh (menyerupai) orangorang kafir dan musuh-musuh Alloh akibat kedua hal tersebut di atas. Kelalaian menjadi penghalang antara dan Rasul-Nya, baik dalam hal seseorang dengan kemampuan pakaian, gaya hidup, dan penampilan. memandang kebenaran, 10. Berteman dengan orang-orang mengetahuinya, dan memahaminya, jahat, dan orang yang tidak mau sehingga ia termasuk dalam jajaran mengingatkannya kepada Alloh. 11.Menyia-nyiakan waktu untuk halorang-orang yang sesat. hal yang bukan termasuk ketaatan Tanda-tanda lalai kepada Alloh Saudaraku tercinta, lalai itu memiliki 12.Terlalu banyak makan, minum, banyak tanda, bila kita melihat salah tidur, dan bergaul, yang mengakibatkan satunya ada dalam diri kita, maka rusaknya hati dan malasnya anggota ketahuilah sesungguhnya kita dalam badan untuk melakukan berbagai bahaya, cepatlah koreksi diri, macam ketaatan kepada Alloh. berusahalah menanggulanginya dengan 13.Mendengarkan lagu-lagu dan cara-cara yang disyariatkan agar kita menonton berbagai siaran parabola dapat melepaskan diri dari yang beracun dan melalaikan hati dari cengkeramannya yang membawa mengingat Alloh dan kampung kesengsaraan sepanjang masa. akhirat. Dan di antara tanda-tanda itu adalah :

14.Menganggap remeh dan tidak hati- 15.Melanggar perkara-perkara yang hati dalam segala hal yang berkaitan jelas-jelas keharamannya seperti: dengan halal dan haram. memakan riba, menggunakan narkoba, merokok, dan lain-lainnya MENYAMBUT TAMU AGUNG KITA BULAN SUCI ROMADHON Tak terasa bulan depan kita akan kedatangan tamu agung yang setiap tahun rutin mengunjungi kita dengan berbagai keutamaan. Sudahkah kita bersiap-siap menyambutnya sehingga kita dapat memperoleh keberuntungan besar sepulangnya tamu agung tadi? Jangan sampai seusai kedatangannya kita tidak mendapat apa-apa melainkan lapar dan dahaga. Berikut ini kami suguhkan beberapa TIPS agar kita dapat semaksimal mungkin meningkatkan mutu amal kita di bulan suci Romadhon yang akan datang. 1. Persiapkan diri kita dengan ilmu. Imam Bukhari menulis sebuah bab yang berjudul ‫( ا  ا  ل وا‬Ilmu itu sebelum perkataan dan perbuatan). Maka hendaknya kita perbanyak mengkaji buku-buku, kitab-kitab, dan tulisan-tulisan tentang Romadhon. Keutamaan-keutamaannya, Syarat sahnya puasa, amalan-amalan sunah di bulan ini, hal-hal yang membatalkan puasa, kewajiban bagi orang yang berpuasa, dan lain-lainnya. Hendaknya kita juga mengkaji tentang sholat tarawih (Qiyam Romadhon) yang sesuai dengan tuntunan Rosululloh . Ilmu ini benar-benar penting sebagai

suluh penerang jalan kita dalam setiap amal yang kita lakukan. Jangan sampai amal kita sia-sia tidak diterima Alloh karena tidak sesuai dengan tuntunan Rosululloh , sebagaimana sabda beliau: " ‫ﻡ     أﻡ  رد‬ "Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak berasal dari kami (dari petunjuk beliau  ) maka amalnya tertolak. 2. Memperbanyak do'a. Alloh berfirman: (  !"#‫ أ‬$ ‫ )أد‬yang artinya: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu". Rosululloh  bersabda ‫ا(ء ه ا دة‬ artinya: "Do'a adalah ibadah". Apalagi di bulan yang penuh berkah ini, jangan sampai waktu berlalu tanpa memperbanyak do'a kepada-Nya. Mari kita perbanyak do'a agar kita dapat berpuasa dengan lebih sempurna dibandingkan tahun lalu. 3. Memperbanyak shodaqoh. Sungguh berbahagia bila kita dijadikan hamba yang cinta berderma dan bershodaqoh. Dermawan adalah sifat mulia dan sangat terpuji yang dicintai Alloh yang Maha Dermawan. Imam Tzirmidzi meriwayatkan dari sahabat Sa'ad bin Abi Waqosh radhiyallohu

anhu bahwasanya Nabi  bersabda : ( ‫ آی ی) ام‬, ‫ ﺝ اد ی) ا! د‬,‫)إن ا‬ yang artinya: "Sesungguhnya Alloh itu Maha Dermawan dan mencintai kedermawanan, Maha Pemurah dan mencintai kemurahan hati". Alloh itu Maha Dermawan, kedermawanan-Nya berlipat ganda pada waktu-waktu tertentu seperti di bulan Romadhon. Demikian pula Rosululloh  suri tauladan kita, adalah sosok pribadi yang sangat dermawan, paling mulia, dan amat sempurna dalam segala sifat yang terpuji. Dan kedermawanan beliau berlipat ganda pada bulan Romadhon dibanding pada bulanbulan selainnya. Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma, ia berkata: ‫س و آن أﺝ د ﻡ ی ن‬3‫ أﺝ د ا‬$ 3‫آن ا‬ ‫ن و‬5 ‫ ا‬#‫ ﺝ ی (ار‬6 ‫ ﺡ ی‬,‫ن‬4‫ رﻡ‬$ ,‫ن‬4‫ رﻡ‬8 ‫ ﻡ‬9 ‫ آ‬6 ‫آن ﺝ ی ی‬ 6 ‫ ﺡ ی‬,‫ ل ا‬#‫ ن ر‬,‫ن‬5 ‫ ا‬#‫(ار‬ 9#‫ ا‬:‫ﺝ ی أﺝ د ﺏ; ﻡ ای‬ "Nabi  adalah orang yang sangat dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Romadhon., saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan Al-Quran kepada beliau  . Jibril menemui beliau  setiap malam bulan Romadhon, lalu membacakan kepada beliau Al-Quran. Dan Rosululloh  ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus." Hadist ini diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dengan tambahan: 6=‫ء إ> أ‬$8 ‫و> ی@?ل‬

4. Senantiasa instropeksi diri (Muhasabah). Kita perlu senantiasa melihat dan meneliti amalan-amalan kita dari hari ke hari, terutama di bulan Romadhon ini. Hal ini penting kita lakukan agar kita dapat mengontrol amal kita. Kalau perlu kita buat grafik peningkatan kwantitas dan kwalitas amal kita. Sholat kita, qira'atul Qur'an, shodaqoh, dzikir, penjagaan lisan kita dari perkataan yang sia-sia, penjagaan emosi dan marah kita, dan lain-lainnya. Dengan demikian di akhir Romadhon kita dapat melihat catatan amal kita selama sebulan, dan di tahun depan kita dapat membuat program peningkatan mutu amal lagi bila masih diberi umur oleh Alloh. 5. Bertawakal kepada Alloh. Selanjutnya hendaknya kita berserah diri sepenuhnya kepada Alloh. Semoga seluruh amal kita diterima, dan jangan sampai timbul rasa takabur (sombong) dan ujub (bangga diri) atas prestasi amal yang telah diraih selama Romadhon. Ingatlah itu semua adalah anugerah-Nya semata. Kita tidak mungkin dapat beramal dan taat kepada-Nya atau terhindar dari maksiat kepada-Nya tanpa daya dan kekuatan dari Alloh yang maha kuasa. . ,‫> ﺡ ل و > ة إ> ﺏ‬ Dan hendaknya kita ingat bahwa kenikmatan-kenikmatan yang Alloh berikan kepada kita amat banyak jumlahnya dan amal-amal kita amat sedikit, tidak sebanding sama sekali dengan nikmat karunia Alloh tersebut. Sehingga yang terasa dalam hati kita

hendaknya rasa takut (khouf) dan harap amal kita diterima oleh Alloh yang (roja'). Takut, jangan-jangan amal kita Maha Pengasih dan Penyayang. tidak diterima, dan berharap semoga Wallohu a'lam. KEPADA SAUDARAKU KAUM MUSLIMIN Saudaraku Kaum Muslimin … Alloh telah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara" (QS Al Hujurot: 10). Maka sudah sepatutnya jika kita senantiasa memperhatikan keadaan saudara kita. Jika saudara kita bahagia, kita ikut merasa bahagia, dan jika saudara kita menderita, kita pun ikut merasakan penderitaan itu, dan berusaha untuk menghilangkan penderitaan itu. Sikap inilah yang hendaknya kita pelihara, jangan sampai kita acuh tak acuh dengan keadaan saudara kita. Rosululloh  bersabda: " Engkau melihat orang-orang beriman itu dalam hal kasih sayang dan saling mencintai di antara mereka, adalah seperti satu tubuh, jika ada satu organ yang sakit, maka seluruh tubuh merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan terasa panas". (HR Bukhori dan Muslim). Alangkah banyaknya duka dan derita yang mengisi kehidupan ini. Ia memang tidak belas kasihan kepada siapapun. Dan tidak ada seorang pun yang bisa meneguk air yang benar-benar jernih dari gelas kehidupan ini. Penjara-penjara kehidupan dan beban-beban beratnya berbeda-beda tingkatan, ada yang ringan dan ada yang berat. Saudaraku Muslim! Ini adalah gambaran dari sebagian derita kehidupan, yang dialami oleh sebagian saudara kita, kepahitan yang mereka rasakan dalam masa yang panjang. Kepahitan yang dirasakan oleh orang-orang yang papa dan lemah, yang merasakan pahitnya kehidupan sebelum manisnya. Salah satu di antara mereka adalah anak-anak yatim. Mereka telah kehilangan sosok yang seharusnya membimbing mereka, memberinya kasih sayang dan melindunginya. Juga yang mencarikan nafkah bagi mereka sebelum mereka mengerti apa itu nafkah, apa itu kerja. Saudaraku Muslim! Sebagian besar anak yatim berada dalam kemiskinan. Pendidikan keagamaan dan ilmu pengetahuan kurang terurus. Makanan dan pakaiannya ala kadarnya. Tegakah kita melihatnya? Bagaimana jika hal itu terjadi pada anak kita ? Maukah anda menemani Nabi  di surga? Salah satunya adalah dengan menyantuni anak yatim. Rosululloh  bersabda: "Aku dan orang-orang yang mengasuh anak yatim di surga seperti ini (Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya)". (HR Bukhori). Rosululloh  juga bersabda: "Barangsiapa melepaskan salah satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Alloh akan melepaskan salah satu

kesusahan hari kiamat darinya. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan maka Alloh akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Alloh menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya". (HR Muslim). Saudaraku Kaum Muslimin ………… Sisihkanlah sebagian harta Anda untuk menyantuni mereka. Sebesar berapapun infaq Anda sangat berarti bagi mereka. Kepedulian Anda adalah masa depan bagi mereka. LAPORAN KEUANGAN LAJNAH BAITUL MAAL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Nama Dr. A. Chafidz, Sp.A Dr. Esti , Sp.Jp Dr. Benny S, Sp.Jp Dr. Imam Muhadi Dr. Iqbal Hilmi Dr. Kasdi S, Sp.P Dr. Hermini, Sp. M Ir. Tontowi Ismail Bp. Andri Merpati Airlines Bp. Sugeng, S.T. Bp. Geiz Bawazir Bp. Obet Isma'il Bp. H. Ahmad Tono Bp. Chusnul Yaqien Bp. Tamami Bp. Abdulloh TA Bp. Ismu Bp. Amir Said

Agustus 130.000 500.000 100.000 130.000 130.000 100.000 100.000 130.000 130.000 650.000 135.000 390.000 25.000 130.000 260.000 30.000 100.000 25.000 25.000

No 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

Nama Bp. Supriono Bp. H. Sukemi Bp. NN Ibu Fatmi Ibu Rohimah Ibu Sri Sayekti Ibu Dra. Dewi M. Bp. Haedar Bp.H. Akhir Bu Lilik, Tk Sumeh Bp. Markum Bp. Kasman Bp. Pudiono Ibu Lilik Bp. Suwandi Bp. Sukamto Bp. Abdur Rosyid Ibu Darmiati Jumlah

Agustus 10.000 50.000 150.000 20.000 20.000 200.000 20.000 10.000 20.000 50.000 20.000 120.000 25.000 130.000 200.000 30.000 100.000 200.000 3.640.000

ANDA INGIN MENYUSUL YANG LAIN UNTUK MENJADI DONATUR ? HUBUNGI Sdr. SUGIHART0 Telp. 0354-394947, 393595 Buletin Al Uswah diterbitkan oleh Lajnah Dakwah Yayasan Ath Thoifah Al Manshuroh Penanggung jawab: Abu Aqiyl. Pimp. Redaksi: Abul Ghozy Staff: Abu Zaky Lay Out: Abu Ubaid. Editor: Abu Miftah. Pemasaran: Abul Ghozy, Abu Mudafi'. Sekretariat: Jl.Raya Pare Papar Km 5 Tegowangi, Plemahan, Kediri.(0354) 394947  Po Box 182 Pare 64201Rek. BNI No. 113.001181223.001 a/n Yayasan Ath Thoifah Al Manshuroh. Rek. BCA No : 140 032 1333 a/n Sugiharto. E-mail: [email protected] Harap disimpan dengan baik, karena terdapat ayat Al Qur'an di dalamnya



Related Documents