Sarana Komunikasi Yayasan dengan Masyarakat Th. III No. 08/Romadhon-Syawal 1424H
Saudaraku,… Telah datang kepadamu bulan Romadhon Bulan yang diberkahi Alloh mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya Di bulan ini: Pintu-pintu surga dibuka Pintu-pintu neraka ditutup Syetan-syetan diikat. Alloh mengunjungimu pada bulan ini dengan: menurunkan rahmat menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do'a. Alloh melihat berlomba-lombanya kamu semua di bulan ini, Dan membangga-banggakanmu di hadapan para malaikat-Nya. Maka tunujukkanlah kepada Alloh amal-amal kebaikanmu. Ketahuilah …….. Orang yang celaka adalah orang yang tidak mendapatkan rahmat Alloh di bulan ini.
November 2003
Dan di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan Barang siapa tidak memperoleh kebaikannya, maka tidak akan memperoleh apa-apa.
Sidang pembaca yang budiman, yang semoga senantiasa mendapat curahan rahmat dan ampunan Alloh, Dalam edisi khusus kali ini kami segenap Tim Pelaksana Buletin AlUswah mengucapkan selamat menunaikan Ibadah Puasa Romadhon. Semoga anda dikaruniai kesehatan lahir dan batin di bulan suci ini. Dan semoga puasa kita di tahun ini lebih baik di hadapan Alloh dibanding tahun-tahun sebelumnya. Amin. Sengaja pada edisi khusus ini kami suguhkan dua risalah khusus untuk anda, yaitu RISALAH ROMADHON dan RISALAH IDHUL FITRI. Semoga dengan risalah tersebut kita dapat memperbaiki amal-amal kita selama Romadhon dan Idhul Fitri kali ini.
RISALAH ROMADHON I. Syarat sahnya puasa. Syarat sahnya puasa ada 6, yaitu : beragama Islam, berakal sehat, sudah tamyis atau dewasa/baligh, tidak dalam keadaan haid, tidak dalam keadaan nifas, berniat di malam harinya. Nabi bersabda : ا َ َ َْ َ ا ْ ََْ ِ ََ َ ِ َ َم َ ُ[روا ِ َ ُ ْ َْ] ا Artinya: "Barang siapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar maka tidak sah puasanya" (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa'I dan AtTirmidzi ) II. Sunah Puasa. Sunah puasa juga ada 6, yaitu : Mengakhirkan, sahur, mengawalkan berbuka, memperbanyak amal kebajikan, jangan membalas ejekan, berdo'a sebelum berbuka, berbuka dengan kurma III.Hal-hal yang membatalkan puasa. Diantara hal yang membatalkan yaitu: 1.Makan dan minum dengan sengaja.jika dilakukan karena lupa maka tidak batal puasanya 2. Jima' ( bersenggama ) 3.Memasukan makanan kedalam perut. 4.Mengeluarkan mani dalam keadan terjaga karena onani, sentuhan ciuman atau sebab lainya dengan sengaja. 5.Keluarnya darah haid atau darah nifas 6.Muntah dengan sengaja, (mengeluarkan makanan dengan sengaja dari perut melalui mulut)
7.Murtad dari islam -karena perbuatan ini menghapuskan segala amalan sebagaimana Alloh ta'ala berfirman: )ن َ ْ" ُ,+َ *ْ َ & 'َ ْ ُ(ْ َ آَ ُﻥ"ْا َ ِ َ%َ ْ َ ُآ"ْا# َوَ"ْ ا (٨٨ :ﻥ* م/ا Artinya: ''…Seandainya mereka mempersekutukan Alloh, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang mereka kerjakan." ( Al-An'am: 88) Tidak batal puasa orang yang melakukan sesuatu yang membatalkan puasa karena tidak tahu, lupa atau dipaksa. Demikian pula jika tenggorokannya kemasukan debu, lalat atau air tanpa disengaja. Jika wanita nifas telah suci sebelum sempurna empat puluh hari, maka hendaknya ia mandi, sholat dan berpuasa. IV. Kewajiban orang yang berpuasa: Orang yang berpuasa, juga lainnya, wajib menjauhkan diri dari perbuatan dusta, ghibah (menyebutkan kejelekan orang lain), namimah (mangad0u domba), laknat (mendoakan orang dijauhkan dari rahmat Alloh) dan mencaci-maki. Hendaklah ia menjaga telinga, mata, lidah, dan perutnya dari perkataan yang haram, pendengaran yang haram, makan dan minum yang haram. V. Kapan anak kecil diperintahkan puasa ? Para Ulama' mengatakan : anak kecil disuruh puasa jika kuat, hal ini melatihnya, sebagaimana disuruh sholat pada umur 7 tahun dan dipukul pada umur 10 tahun agar berlatih dan membiasakan diri.
VI. Sholat tarawih 1. Dalil : Dari Abu Hurairah ra Rosululloh bersabda : َم3 َ45َ َ ُ َ َ ِ6 ُ ًَ ﺏ9ِ:ﺡ ْ َ ﻥً وَا+ْ ن ِإ َ َ=َ ] َْ َ َم َر [ِ ِ ِْ َذ ْﻥ Artinya: "Barang siapa mendirikan sholat malam di bulan Romadhon karena mengharap pahala (dari Alloh ta'ala), niscaya diampuni dosadosanya yang telah lalu." (Hadits Mutafaq' Alaih) 2. Hukumnya Qiyam Romadhon (sholat malam Romadhon) hukumnya sunnah muakkadah (ditekankan), dituntunkan oleh Rosululloh dan beliau anjurkan serta sarankan kepada kaum muslimin. Juga diamalkan oleh Khulafa' Rasyidin dan para sahabat dan tabi'in. karena itu seyogyanya seorang muslim senantiasa mengerjakan sholat tarawih pada bulan Romadhon, dan sholat malam pada sepuluh malam terakhir, untuk mendapatkan malam Lailatul Qodar. 3. Keutamaannya Qiyamul Lail (sholat malam) disyari'atkan pada setiap malam sepanjang tahun. Keutamannya besar dan pahalanya banyak, sebagaimana firman Alloh ta'ala : ًْ"B َ ْ(ُ ن َر ﺏ َ ْ"' ُ ْ3َ Cِ ﺝ ِ َ=+َ ا ِ' َ ْ(ُ ﺝ ُ"ْ ُﺏ ُ Aَ َ:َ 5َ ] ١٦ :ن[ ا ة َ ْ"4ُ ِ ْ ُ ْ َر َز َْ ُه+ِ *ً َو+َ F َ َو Artinya: "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo'a kepada tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka"
Ayat ini merupakan sanjungan dan pujian dari Alloh ta'ala bagi orangorang yang mendirikan sholat tahajud di malam hari Dalam surat yang lain Alloh ta'ala berfirman: ٦٤ : ًا َو ِ َ ً [ ا ن3 ﺱ ُ ْ(ِ ن ِ َ ﺏ َ ْ":ُ ْ ِ َ َ ْ Hِ وَا Artinya: "dan orang-orang yang melalui malamnya dengan bersujud dan berdiri untuk tuhan mereka" 4. Bilangannya Termasuk sholat malam (witir), paling sedikit satu roka'at dan paling banyak sebelas roka'at, boleh melakukan witir dengan satu roka'at saja berdasarkan sabda Nabi : [ْ*َ ْ َ َ ٍة3َ ﺡ ِ َ ِﺏ"َا5ِ ْ"ُ ْ َأنL ﺡ َ ] َْ َأ Artinya: "Barang siapa yang ingin melakukan witir dengan satu roka'at maka lakukanlah" (HR. Abu Daud danAn-Nasa'i) Atau witir tiga roka'at, berdasarkan sabda Nabi : ث َ ْ َ ْ َ* ْ[ روا أ دود ٍ َ Nَ َ ِﺏ5ِ ْ" ُ ْ َأنL ﺡ َ ] َ ْ َأ وا Artinya: "Barang siapa yang ingin melakukan witir tiga roka'at maka lakukanlah"(HR. Abu Daud dan AnNasa'i) Atau witir dengan lima roka'at dilakukan tanpa duduk (tahiat awal}dan tidak salam kecuali pada akhir roka'at. Berdasarkan sabda Nabi : َ َ ْ*َْ[ روا أ دودO ٍ ْ+P َ ِ ِﺏ5ْ"ُ ْ َأنL َ] َْ َأﺡ وا Artinya: "Barang sapa yang ingin melakukan witir lima roka'at maka lakukanlah"(HR Abu Daud dan Nasa'i)
5. Waktunya: Sholat malam Romadhon mencakup sholat pada permulaan malam dan pada akhir malam. 6. Sholat Tarawih: Sholat tarawih termasuk qiyam Romadhon. Karena itu, hendaklah bersungguh-sungguh memperhatikan dan mengharap pahala serta balasan dari Alloh. Malam Romadhon adalah kesempatan yang terbatas bilanganya dan orang mu'min yang berakal akan memanfatkan dengan baik. Jangan sampai metinggalkan sholat tarawih, agar memperoleh pahala dan ganjarannya. Dan jangan pulang dari sholat tarawih sebelum imam selesai darinya dan dari sholat witir, agar mendapatkan pahala sholat semalam suntuk. Berdasarkan sabda nabi : ُ َ L َ :ِ ف ُآ َ ِ R َ ْ َ A: ﺡ َ َ ِمSِ اCَ َ ] َْ َ َم [ٍ ,َ ْ َ ِ َ ُم Artinya: "Barang siapa mendirikan sholat bersama imam sehingga selesai, dicatat baginya semalam suntuk."(HR. Para Penulis kitab sunan, dengan sanad shahih) Sholat tarawih adalah sunnah, dilakukan berjamaah lebih utama. Demikian yang masyhur dilakukan para sahabat, dan diwarisi oleh umat ini dari mereka generasi demi generasi, Dalam sholat diminta supaya khusu', bertuma'ninah, dihayati dan membaca dengan pelan, dan itu tidak bisa dilakukan dengan cepat dan tergesagesa. VII. Adab berpuasa: Ketahuilah bahwasanya puasa tidak
sempurna kecuali merealisasikan 6 perkara: Pertama: Menundukkan pandangan serta menahannya dari pandanganpandangan liar yang tercela dan dibenci. Kedua:Menjaga lisan dari berbicar kotor, menggunjing, adu domba dan dusta. Ketiga:Menjaga pendengaran dari mendengarkan setiap yang haram atau yang tercela. Keempat: Menjaga tubuh lainnya dari perbuatan dosa. Kelima:Hendaknya tidak memperbanyak makan. Keenam: Setelah berbuka, agar hatinya antara takut dan harap. Sebab ia tidak tahu puasanya diterima, sehingga ia termasuk orang-orang yang dekat kepada Alloh, ataukah ditolak, sehingga ia termasuk orang-orang yang dimurkai. (Hal yang sama hendaknya ia lakukan pada setiap selesai melakukan ibadah.) VIII. Lailatul Qodar dan cara memperolehnya Alloh ta'ala berfirman : ُ ,َ ْ َ َ W َ َو َ َأدْرَى.ْ ِر3 4َ ٍ ا,َ ْ َ Tِ ُ ْUَ ِإ ﻥ َأ ْﻥ ُ ]َ ^ِ َ +َ ْ ُل اU َ 5َ .ِ (ْ # َ Z ِ ْ ْ ٌ ِْ َأB َ ْ ِر34َ ُ ا,َ ْ َ .ْ ِر34َ ا A:ﺡ َ T َ ن َر ِّﺏ ِ(ْ ِْ ُآ ِّ َأ ْ ٍ ﺱَ مٌ ِه ِ ْح ِ ْ (َ ِﺏ ِ`ذ ُ ْوَا ُو ٥-١: ِا ر ْ َ اCِ ,َ b ْ َ Artinya: ''Sesungguhnya Kami telah menurunkan ( Al-Qur'an ) pada malam Lailatul Qodar. Dan tahukah kamu apakah lailatul qodar itu? Lailatul qodar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikatmalaikat dan malaikat Jibril dengan
izin tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. '' (Al-Qodar 1-5 ) Dengan ayat di atas Alloh memberitahukan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada malam Lailatul Qodar, yaitu malam yang penuh dengan keberkahan, dan sesungguhnya malam Lailatul Qodar berada di bulan Romadhon, sebagaimana firman Alloh ta'ala : ن ا "ة ُ cَْء4ُ َل ِ ْ ِ اUِ يْ ُأ ْﻥHِ ن ا َ َ=َ ْ( ُ َر# َ ١٨٥: Artinya: "Bulan Romadhon, bulan yag di dalamnya diturunkan Al-Qur'an " ( Al-Baqoroh : 185 ) Ibnu Abbas ra berkata: "Alloh menurunkan Al-Qur'anul Karim keseluruhanya secara sekaligus dari lauh mahfudh ke baitul 'izzah (langit pertama) pada malam Lailatul Qodar, kemudian diturunkan dengan berangsur-angsur kepada Rosululloh sesuai dengan konteks berbagai peristiwa selama 23 tahun." Malam itu dinamakan malam Lailatul Qodar karena keagungan dan nilai dan keutamaanya di sisi Alloh ta'ala. Juga pada saat itu ditentukan ajal, rizki, dan yang lain selama satu tahun, sebagaimana firman Alloh ta'ala ٤: ﺡ ِ] ْ ٍ ا ﺥن َ ٍ ْ َأf ق ُآ ُ َ ْ ُ َ( ْ ِ Artinya: "Pada malam hari itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah"(Ad-Dukhon: 4) Kemudian, Alloh mengagungkan Lailatul Qodar yang Dia khususkan untuk menurunkan Al Qur'an.
"Dan tahukah kamu apakah lailatul qodar itu." Selanjutnya Alloh menjelaskan nilai keutamaan Lalaitul Qodar dengan firman-Nya: "Lailatul Qodar itu lebih baik dari seribu bulan." Maksudnya, beribadah di malam itu dengan ketaatan, sholat, membaca, dzikir dan do'a, sama dengan beribadah seribu bulan, pada malam-malam lain yang tidak ada Lailatul Qadar dan seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan. Lalu Alloh memberitahukan keutamaannya yang lain, juga berkahnya yang melimpah dengan banyaknya malaikat yang turun ke bumi pada malam itu, termasuk Jibril. Mereka turun dengan membawa semua perkara, kebaikan maupun keburukan yang merupakan ketentuan dan taqdir Alloh. Mereka turun dengan perintah Alloh ta'ala. Selanjutnya, Alloh menambahkan keutamaan malam tersebut dengan firman-Nya: "Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar." Maksudnya, malam itu adalah malam keselamatan dan kebaikan seluruhnya, tak ada sedikitpun kejelekan, sampai terbitnya fajar. Di malam itu, para malaikat- termasuk malaikat Jibril as mengucapkan salam kepada orang-orang yang beriman. Dalam hadits yang shahih Rosululloh menyebutkan keutamaan melakukan Qiyamul Lail di malam tersebut. Beliau bersabdda:
َم3 4َ 5َ َ ُ َ َ ِ 6 ُ ًَ ﺏ9:ِ ﺡ ْ َ ﻥً وَا+ْ ْ ِر ِإ34َ َ ا,َ ْ َ ] َْ َ َم ,9 ري وP اhِْ َذ ْﻥ ِ ِ[ روا Artinya: "Barang siapa melakukan sholat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan berharap pahala, niscaya diampuni baginya dosa-dosa yang terdahulu "(Bukhari Muslim). Tentang waktunya (Lailatul Qadar), Rosululloh besabda: َ ِ ِ ِBوَا/َ ِ اi ْ *َ ا َ ِ ِ 5ْ "ِ ْ اTِ ْ ِر34َ َ ا,َ ْ َ وْاf % َ 5َ ن َ َ=َ َر Artinya:" Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramdhan." ( HR. Bukhari, Mulim, dan selainnya) Yang dimaksud malam-malam ganjil yaitu malam 21, 23, 25, 27, dan malam ke 29 Romadhon. Adapun Qiyamul lail di dalamnya yaitu menghidupkan malam tersebut dengan sholat, membaca Al-Qur'an AlKarim, dzikir, do'a, istighfar, dan taubat kepada Alloh. Aisyah ra berkata, aku bertanya : "Wahai Rosululloh, apa pendapatmu jika aku mengetahui Lailatu Qadar, apa yang harus aku ucapkan di dalamnya?" Beliau menjawab, katakanlah: (( T ِ ' َ Z ُ ' ْ َ "َ ْ *َ اL f % ِ 5ُ "j ُ ' َ W َ َ ُ( ِإ ﻥ,)) َا Artinya: "Ya Alloh, Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih, Engkau Mecintai pengampunan, maka ampunilah aku." (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, hadits hasan shahih) IX. Berpisah dengan Romadhon. Disebutkan dalam shahihain sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa Nabi bersabda :
َم3 َ45َ َ ُ َ َ ِ 6 ُ ًَ ﺏ9:ِ ﺡ ْ َ ﻥً وَا+ْن ِإ َ َ=َ ] َْ َ َم َر (َ B lَ 5َ َ ) َو%& و,[ِ ِ ِْ َذ ْﻥ Artinya: "Barang siapa yang berpuasa bulan Romadhon karena iman dan mengharap pahala dari Alloh, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." Dan dalam musnad Imam Ahmad dengan sanad hasan disebutkan: "dan (dosanya ) yang kemudian." َم3 4َ 5َ َ ُ َ َ ِ 6 ُ ًَ ﺏ9:ِ ﺡ ْ َ ﻥً وَا+ْ ْ ِر ِإ34َ َ ا,َ ْ َ ] َْ َ َم ُ َ َ ِ 6 ُ ًَ ﺏ9:َ َْ ﻥً وَاﺡ+ْ ن ِإ َ َ=َ َو َْ َ َم َر,ِ ِ ِْ َذ ْﻥ َم3 4َ 5َ َ ُ َ َ ِ 6 ُ ) : َِ) َوزَا َد ا,[ِ ِ َم ِْ َذ ْﻥ3 4َ 5َ َ (َ B lَ 5َ َِْ َذ ْﻥ ِ ِ َو Artinya:" Barang siapa yang sholat pada malam Lailatul Qodar karena iman dan mengharap pahala dari Alloh, niscaya di ampuni dosa-dosanya yang telah lalu, barang siapa yang mendirikan sholat malam di bulan Romadhon karena iman dan mengharap pahala dari Alloh, niscaya di ampuni dosa-dosanya yang telah lalu."(An-Nasa'i menambahkan : [diampuni dosanya yang telah lalu maupun yang datang belakangan]. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu Said, bahwa Rosululloh bersabda, yang artinya : "Barang siapa berpuasa dibulan Romadhon dan mengetahui batasbatasnya (ketentuan-ketentuannya) serta memelihara hal-hal yang perlu dijaga, maka dihapus dosanya yang telah lalu." Ampunan dosa tergantung pada terjaganya sesuatu yang harus dijaga seperti malaksnakan kewajibakewajiban dan meninggalkan segala
yang haram. Mayoritas ulama' ْ ُ],*َ َ ن َ "ُِ ْn+ُ ْ *ً َأّ َ ا+ِ ﺝ َ o ِ اAَُ"ﺏُ "ْا ِإ5 َو berpendapat bahwa ampunan dosa ن َ "ُ%,ِ ْ 5ُ tersebut hanya berlaku pada dosa-dosa Artinya: "Dan bertaubatlah kamu kecil, hal itu berdasarkan hadis sekalian kepada Alloh. Hai orangRiwayat Muslim, bahwasanya Nabi orang yang beriman supaya kalian bersabda: beruntung." (An-Nur: 13). ن ُ َ=َ*َ ِ َو َر+ُ ُ اAَ َ* ُ ِإ+ُ ُ وَاO ُ +ْ P َ ت ا ُ "َا,َ R ]ا Dan dalam ayat lain Alloh [ُ ^ِ َ]َ ْ ا ِ َ ِ :ُ ﺝ ْ ِإذَا ا (ُ َ ْ َ َﺏ+ِ ٌن ُ َ] َات َ َ=َ َرAَ ِإberfirman: Artinya:" Sholat lima waktu, jum'at ً"ْﺡR ُ "ْ َﺏ ً َﻥ5َ o ِ اAَ "ْ ُﺏ "ُا ِإ5ُ َ ُ "ْاc َ ْ Hِ ّ َ( اlَ َ sampai jum'at berikutnya dan ٍ ﺝ َ ْ]ُ ,َ B ِ ْ3ُ ُ]ْ َو5ِ َp َ َر ﺏ ُ]ْ َأنْ ُ َ] َ 'َ ْ]ُْ ﺱAَ9' َ Romadhon sampai Romadhon ٨ : +,-. ْﻥ(َ َر ا/َ (َ ا:ِ % ْ 5َ ِْ ِي ْ 5َ berikutnya adalah penghapus dosa Artinya :'' Hai orang-orang beriman yang terjadi diantara waktu waktu bertaubatlah kepada Alloh dengan tersebut, selama dosa-dosa besar taubat yang sebenar-benarnya, mudahditinggalkan." mudahan tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan Peringatan Sebagian orang apabila datang memasukkan kamu ke dalam surga bulan Romadhon, mereka bertaubat, yang mengalir dibawahnya sungaimendirikan sholat dan melaksanakan sungai." (At-Tahrim: 8) ibadah puasa. Namun jika Romadhon Barang siapa mohon ampunan lewat mereka kembali meninggalkan kepada Alloh dengan lisannya, namun sholat dan melakukan perbuatan hatinya tetap terpaut dengan maksiat. Mereka inilah seburuk-buruk kemaksiatan dan bertekat untuk manusia, karena mereka tidak mengenal kembali melakukannya selepas Alloh kecuali dibulan Romadhon saja. Romadhon, lalu dia benar-benar Tidaklah mereka tahu pemilik bulan- melaksanakan niatnya tersebut, maka bulan itu adalah satu, berbagai bentuk puasanya tertolak dan tidak di terima. kemaksiatan adalah haram di setiap Aku mohon ampun kepada Alloh waktu dan Alloh Maha Mengetahui dan bertaubat kepada-Nya, Dzat yang setiap gerak-gerik mereka di mana saja tiada Tuhan yang benar kecuali Dia. dan kapan saja. Maka seharusnya Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri. mereka cepat-cepat taubat Nasuha, Tuhanku, ampunilah dosaku dan yakni dengan meninggalkan berbagai terimalah taubatku karena bentuk kemaksiatan, menyesalinya dan sesungguhnya hanya Engkaulah Yang bertekad untuk tidak mengulanginya di Maha menerima taubat dan Maha masa mendatang, sehingga taubatnya Penyayang. Ya Alloh aku telah berbuat diterima Alloh dan diampuni segala banyak kedholiman terhadap diriku dosanya. Alloh ta'ala berfirman : sendiri dan tiada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau,
maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha penyayang. Semoga sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada nabi Muhammad , segenab keluarganya dan para sahabat beliau. X. Catatan penting: 1. Pada bulan Romadhon tidak sedikit orang yang membikin berbagai variasi pada menu makanan dan minuman mereka. Walaupun itu diperbolehkan, tetapi tidak dibenarkan israf (berlebihlebihan) dan melampoi batas. Justru sebenarnya adalah menyederhanakan makanan dan minuman. Alloh ta'ala berfirman : L f ِ%ُ qَ ُ ِ ُ"ْا ِإﻥ9 ْ ُ5 qَ ْ َﺏُ" َو#ُ"ْا وَا, َو ُآ َ ْ ِ ِ 9 ْ +ُ ا Artinya: "makanlah dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan" (Al-A'raaf: 31) Ayat ini termasuk pangkal ilmu kedokteran. "Alloh mengklasifikasi seluruh ilmu kedokteran hanya setengah ayat," lantas membacakan ayat ini. Ayat ini menganjurkan makan dan minum yang merupakan penopang bagi kelangsungan hidup seseorang, kemudian melarang berlebih-lebihan dalam hal tersebut karena dapat membahayakan tubuh. Nabi bersabda : qَ ف َو ٍ ْ ِ ِإﺱَْا6 َ Tِ ْق3 R َ َ5ْ َوOَ ْ َبْ وَا# ْ ] ُآْ وَا [ ٍ ,َ ْ P ِ َ
Artinya: "Makanlah, minumlah, berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa disertai dengan berlebih-lebihan dan kesombongan" (HR. Abu Daud dan Ahmad, Bukhari) Malik bin Dinar ra, berkata : "Tidak pantas bagi seorang mu'min menjadikan perutnya sebagai tujuan utama, dan nafsu syahwat mengendalikan dirinya." Sufyan Ats-Tsauri rohimahullah berkata: "Jika anda menghendaki badan sehat dan tidur sedikit, maka makanlah sedikit saja." Dari Abu Hurairah ra, nabi bersabda: Tِ T:ِ ت ا ِ ْ("َاi َ ْ ْ ُ]ْ ا,َ ' َ ف ُ B َ ف َ َأ َ "َ B ْ ن َأ ] ِإ ﻡم1ت ا ْ َ( "َى[ روا ا ِ = ِ ُ ﺝ ُ]ْ َو ِ ْ "ْ ِﻥ ُ]ْ َو ُ ُوb ُ ُﺏ %أ Artinya: ''Sungguh, sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian adalah nafsu yang menggebu dalam perut dan kamaluanmu serta hal-hal yang dapat menyesatkan hawa nafsu." Ketahuilah, bahwa dampak teringan akibat berlebih-lebihan dalam makan dan minum adalah banyak tidur dan malas melaksanakan sholat tarawih serta membaca Al-Qur'an, baik di waktu malam atau di siang hari. Barang siapa yang banyak makan dan minum, maka banyak tidurnya, sehingga tidak sedikit kerugian yang menimpanya. Karena dia telah meninggalkan sesuatu yang sangat berharga yang tidak bisa diganti dengan yang lain serta tidak ada yang menyamainya. Ketahuilah waktumu terbatas, sedangkan dirimu nanti akan
diminta pertanggungjawaban atas waktumu, dan kamu akan diganjar atas perbuatanmu yang kamu lakukan di dalamnya. Maka janganlah kalian menyia-nyiakan waktu, terutama pada hari-hari yang penuh berkah ini. 2.Jika diperhatikan, banyak manusia yang menghabiskan waktunya dengan sia-sia yang tidak ada gunanya, sehingga mereka tidak merasakan dosa sedikitpun bahkan tidak sedikit yang meninggalkan sholat berjama'ah semoga Alloh menunjuki mereka. Hal ini mengandung bahaya dan kerugian yang besar bagi mereka, karena Romadhon adalah musim segala ibadah seperti sholat, membaca Al-Qur'an, berdo'a, beristighfar dan lain sebagainya yang termasuk ibadah. Diriwayatkan dari Hasan Al-Basri, bahwasanya ia berkata:'' Sesungguhnya Alloh menjadikan bulan Romadhon sebagai waktu berlomba-lomba dalam amal kebajikan dan bersaing dalam melakukan amal sholeh. Maka satu kaum mendahului laimya dan mereka menang, sedangkan yang lain terlambat dan merekapun kecewa" Ketahuilah bahwa siang dan malam hari itu merupakan gudang bagi manusia yang sarat dengan simpanan amal baik atau buruknya. Kelak pada hari kiamat akan di buka gudang untuk (diperlihatkan dan diserahkan kepada) pemiliknya. Orang-orang yang bertaqwa akan mendapati simpanan mereka berupa penghargaan dan kemuliaan, sedangkan orang-orang pendosa yang menyiakan waktunya
akan mendapatkan kerugian dan penyesalan. 3.Termasuk faktor yang mempengaruhi dikabulkan do'a adalah: mengkonsumsi makanan halal, memohon terus-menerus (mengulang ulang do'a), yakin akan dikabulkannya, selalu taat kepada Alloh dan rosul-Nya dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangannya, membuka do'a dengan pujian kepada Alloh dan shalawat kepada nabi kita Muhammad serta mengakhiri dengan sholawat kepada rosululloh . 4. Di antara penghalang terkabulnya do'a ialah: Mengkonsumsi barang haram, meminumnya, memakainya, jarang berdo'a ataupun berdo'a sementara hatinya bermain-main, atau meminta suatu dosa, memutus tali kekerabatan, atau berdo'a sementara ia bermaksiat kepada Alloh dan RosulNya dengan meninggalkan semua kewajiban dan melakukan hal-hal yang terlarang. 5.Sebaiknya setiap muslim senantiasa berdo'a terutama pada saat dan tempat yang afdhal, seperti bulan Romadhon ketika dalam keadaan puasa, ketika berbuka dan makan sahur serta saat Lailatul Qodar. Demikian pula pada waktu haji, tanggal sepuluh bulan Dzulhijjah ketika berada di tanah Haram, pada akhir malam, di antara adzan dan iqomat, pada hari Arofah, hari jum'at dan ketika melakukan sujud. RISALAH IDUL FITRI
I. ZAKAT FITRAH. Diantara dalil yang menganjurkan untuk menunaikan zakat fitrah adalah: 1. Firman Alloh ta'ala : Aّ,R َ َ ِ ﺱ َ َر ﺏ ْ َو َذ َآ َ ا,AآUَ 5َ َْ s َ ,َ ْ ْ َأ3َ Artinya : "Sungguh beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang" (AlA'la: 14-15) 2. Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibu Abbas ra, ia berkata: % ُ اA,َ ' َ ِ b ْ ِ َز َآ َة اo ِ ﺱ "ْ ُل ا ُ ض َر َ َ َ ] َ ِ ِ ْ ِ ]َ ْ ِ وَاuِ R وَاAَN ْﻥ/ُ َآ ِ وَاH وَا3ِ ْ*َ وَا ج ِ ُْ ُوB َ َْ دىnَ ُ5 ْ َو َأَ َ ِﺏ(َ َأن, َ ْ +ِ ,ِ 9 ْ ُ+ا 2345 6. ِة[ ﻡ َR اAَس ِإ ِ ا telah Artinya: "Rosululloh mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci orang-orang yang merdeka dan hamba sahaya, laki-laki dan perempuan, anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin. Beliau memerintahkan agar (zakat fitrah tersebut) ditunaikan sebelum orangorang melakukan sholat 'Ied ( hari raya)." ( mutafaq 'alaih) II. Hari Raya Ied Fitri. Hari raya adalah saat berbahagia dan bersuka cita. Kebahagiaan dan kegembiraan kaum muslimin di dunia adalah karena Tuhannya, yaitu apabila mereka behasil dalam menyempurnakan ibadahnya dan memperoleh pahala amalnya dengan kepercayaan terhadap janjinya kepada mereka untuk mendapatkan anugerah dan ampunan-Nya. Alloh berfirman : ٌْ B َ "َ ﺡ"ْا ُه ُ َ ْ َ ,ْ َ W َ ِ َاHِ َ ِ :ِ +َ ﺡ ْ َ َو ِﺏo ِ = ِ ا ْ َ ُْ ِﺏ ٥٨: 7ﻥ, ن َ ْ"*ُ +َ ْ َ +ِ
Artinya: "Katakanlah: "dengan karunia Alloh dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Alloh dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa-apa yang mereka kumpulkan." (Yunus: 58) Sebagian orang bijak berujar: "Tidak seorang pun bergembira dengan selain Alloh kecuali karena kelalaiannya terhadap Alloh, sebab orang yang lalai selalu bergembira dengan permainan dan hawa nafsunya, sedangkan orang yang berakal merasa senang dengan Tuhannya. Ketika Rosululloh tiba di Madinah, kaum Anshar memiliki dua hari istimewa, mereka bermain-main di dalamnya, maka Nabi bersabda: ِ ْbِ َ"ْ َم ا: َ+(ُ ْ ِ ْ ًاB َ ِ ْ َ ْ"َ ْ]ُ َ 3َ ْ َأ ْﺏ3َ o َ نا ]ِإ أداود وا2[ أﺥﺝAَ%ﺽ ْ /َ وَا Artinya:" Alloh telah memberi ganti bagi kalian dua hari yang jauh lebih baik,(yaitu) 'idul fitri dan 'iedul adha." (HR. Abu Daud dan An Nasa'i) Hadits ini menunjukkan bahwa menampakan rasa suka cita di hari raya adalah sunnah dan disyariatkan. Maka diperkenankan memperluas hari raya tersebut secara menyeluruh kepada segenap kerabat dengan berbagai hal yang tidak diharamkan/dilarang yang bisa mendatangkan kesegaran badan dan melegakan jiwa, tetapi tidak menjadikanya lupa untuk taat kepada Alloh. Adapun yang dilakukan kebanyakan orang di saat hari raya dengan berduyun-duyun pergi memenuhi
berbagai tempat hiburan dan permainan yang penuh maksiat adalah tidak dibenarkan, karena hal itu tidak sesuai dengan yang disyariatkan bagi mereka seperti melakukan dzikir kepada Alloh. Hari Raya tidak identik dengan hiburan, permainan dan penghamburhamburan (harta), tetapi Hari Raya adalah untuk berdzikir kepada Alloh dan bersungguh-sungguh dalam beribadah. Karena itu Alloh menggantikan bagi umat ini dengan dua buah Hari Raya yang penuh dzikir, syukur dan ampunan. Di dunia ini kaum mu'minin mempunyai tiga hari raya : Hari Raya yang datang setiap minggu dan dua hari raya yang masing-masing datang sekali dalam setiap tahun. Adapun hari raya yang datang setiap minggu adalah hari Jum'at, ia adalah hari raya mingguan, terselenggara sebagai pelengkap (penyempurna) bagi sholat wajib lima kali yang merupakan rukun utama agama Islam setelah dua kalimat syahadat. Sedangkan hari raya yang tidak berulang dalam setahun kecuali sekali. 'Iedul fitiri setelah puasa Romadhon, hari raya ini terselenggara sebagai pelengkap puasa Romadhon yang merupakan rukun dan asas Islam keempat. Apabila kaum muslimin menyelesaikan puasa wajibnya, maka mereka mendapatkan ampunan dari Alloh dan terbebas dari api neraka, sebab puasa Romadhon mendatangkan ampunan atas dosa yang lalu dan akhirnya terbebas dari api neraka.
Sebagian manusia dibebaskan dari neraka padahal dengan berbagai dosanya semestinya masuk neraka, maka Alloh mensyariatkan bagi mereka hari raya setelah menyempurnakan puasanya, untuk bersyukur kapada Alloh, berdzikir dan bertakbir atas petunjuk dan syariat-Nya berupa sholat dan sedekah pada hari raya tersebut. Hari raya merupakan pembagian hadiah, orang-orang yang berpuasa diberi ganjaran, dan setelah hari raya tesebut mereka mendapatkan ampunan. PETUNJUK TENTANG HARI RAYA Hal-hal yang disukai dan dianjurkan pada hari raya • Memakai pakaian yang bagus dan indah. • Mandi sebelum pergi ke tempat sholat. • Sebelum sholat ‘Iedul Fithri disunnahkan makan kurma dengan jumlah ganjil • Pada hari raya ‘Iedul Adha sebelum sholat disunahkan untuk tidak makan apapun sampai pulang dari sholat • Keluar ke tempat sholat berjalan kaki dengan tenang. • Melalui jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang. Waktu Sholat ‘Ied • Waktu sholat ‘ied adalah setelah terbitnya matahari kira-kira setinggi tombak hingga tergelincirnya matahari.
• Sholat ‘Iedul Adha disunahkan dilakukan pada awal waktunya. • Sedangkan sholat ‘Iedul Fitri disunahkan untuk diakhirkan. Tempat Diselenggarakan Sholat ‘Ied Pelaksanaan sholat ‘ied adalah di tanah lapang. Demikianlah yang dilakukan oleh Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam. Beliau keluar ke tanah lapang dan meninggalkan masjidnya untuk sholat ‘ied. Hal yang sama juga dilakukan oleh para Khulafa’ur Rasyidin, dan umat Islam sepakat atas yang demikian. Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam sholat ‘idain (dua hari raya) di tanah lapang yang berada di pintu gerbang kota Madinah sebelah barat. Beliau tidak pernah melakukan sholat ‘ied di Masjid Nabawi, kecuali hanya satu kali, yaitu ketika turun hujan, tetapi hadits yang menyinggung masalah ini adalah dha’if. Tata cara Sholat ‘Ied • Sholat ‘ied dilakukan sebelum khutbah. • Para ulama sepakat bahwa sholat ‘ied adalah dua rakaat. • Pada rakaat pertama bertakbir tujuh kali berturut-turut setelah takbiratul ihram • Pada rakaat kedua bertakbir lima kali berturut-turut. • Disyari’atkan ketika bertakbir untuk mengangkat tangan. • Tak diriwayatkan dari Nabi bahwa beliau membaca dzikir tertentu antara dua takbir, tetapi disebutkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Beliau memuji
dan mengagungkan-Nya serta membaca shalawat atas Nabi. • Setelah bertakbir, Nabi membaca Al-Fatihah kemudian membaca surat Qaaf atau surat Al-A'la (Sabbihisma rabbikal a'laa) • Pada roka'at kedua, setelah membaca Al-Fatihah beliau membaca surat Al-Qamar atau surat AlGhasyiah. • Kemudian beliau menyempurnakan dua roka'at tersebut sebagaimana sholat-sholat yang lain, tanpa ada perbedaan sedikitpun. Tidak Ada Adzan dan Iqamat Sholat ‘ied tidak didahului adzan dan iqomat. ُْ]َ َْ) : qَ َ o ِ ِا3ْ' َ ِ ْس َوﺝَ ِﺏ ٍ ﺏ ٍ ' َ ِ 'ْ ا ْﺏ َ (Aَ%ﺽ ْ /َ َ"ْ ِم اqَ ِ َوb ْ ِ ن َ"ْ َم ا ُ ّذnَ ُ Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Jabir: “Bahwasanya (sholat) hari raya Fithri dan hari raya Kurban tidak didahului dengan adzan.” (HR. Al-Bukhari dan muslim ). Dari Jabir bin Samurah ia berkata: “Aku sholat ‘ied bersama RosulAlloh shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak hanya sekali dua kali, dan sholat itu tanpa (didahului) adzan dan iqomat.” (HR. Muslim). Ibnul Qayyim menyebutkan: “Jika Nabi sampai di tanah lapang beliau langsung mendirikan sholat (‘ied) tanpa didahului adzan atau iqomat, juga tidak didahului ucapan “ashsholatu jaami’ah”. Dan yang benar menurut tuntunan Nabi adalah tidak
diucapkan apapun sebelum sholat tersebut.’ (Zaadul ma’ad, 2/442). Adakah Sholat Sebelum Atau Sesudah Sholat ‘Ied ? Tidak diriwayatkan dari Nabi bahwa beliau melakukan sholat sebelum sholat ‘ied juga tidak setelahnya. Ibnu Abbas RadiyAllohhu ‘anhuma berkata “Nabi keluar pada hari raya Fitri, lalu beliau sholat (hari raya) dua rakaat, dan beliau tidak sholat sebelumnya, juga tidak sesudahnya, padahal ketika itu ada Bilal (muadzin Nabi).” (HR. Al-Bukhari). Ibnu Hajar Al Asqalani berkata : “Tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa terdapat sholat sunah sebelum atau sesudah sholat ‘ied.” (Fathul Bari, 2/476). Demikian semoga bermanfaat dan kita beramal sesuai dengan tuntunan Rosululloh IV. Puasa Syawal. Abu Ayyub Al-Anshari ra meriwayatkan, RosulAlloh besabda: ن َ "َال َآ# َ ِْ z: ﺱ ِ ُ *َ َ 5ْ ن ُﺙ َا َ َ= َ َم َر َ َْ ] ,9 h ْه ِ [ روا3 َ ِم اR ٍِ َآ Artinya: "Barang siapa berpuasa penuh di bulan Romadhan lalu menyambung dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa satu tahun (HR. Muslim). Imam Ahmad dan Imam Nasa'i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi bersabda: ٍ : ﺱ ِ َو ِ َ ُم,ٍ (ُ # ْ َ ِة َأi ْ َ*ن ِﺏ َ َ=َ َ ْ( ِ َر# ] ِ َ ُم [ ِ َ 9 َ ُم ا ِ W َ ِ َاHَ , ِ ْ َ (ْ i َ َأ ٍم ِﺏ
Artinya: "Puasa Romadhon (ganjarannya) sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) dua bulan, dan karenanya bagaikan berpuasa satu tahun penuh." Puasa Romadhon yang dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal menyamai pahala puasa satu tahun penuh, karena setiap hasanah (kebaikan) diganjar sepuluh kali lipatnya, sebagaimana telah disinggung dalam hadits Tsauban di muka. Membiasakan puasa setelah Romadhon memiliki banyak manfaat, di antaranya: 1. Puasa enam hari pada bulan Syawal merupakan pelengkap dan penyempurna dari pahala puasa setahun penuh. 2. Puasa Syawal dan Sya'ban bagaikan sholat sunnah rowatib, berfungsi sebagai penyempurna berbagai kekurangan, karena pada hari kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan disempurnakan dengan perbuatanperbuatan sunnah sebagaimana keterangan yang datang dari Nabi di berbagai riwayat. Mayoritas puasa fardhu yang dilakukan kaum muslimin memiliki kekurangan dan ketidaksempurnaan, maka hal itu membutuhkan sesuatu yang menutupi dan menyempurnakannya. 3. Membiasakan puasa setelah Romadhon menandakan diterimanya puasa Romadhon, karena apabila Alloh ta'ala menerima amal seorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam
meningkatkan perbuatan baik setelahnya. 4. Puasa Romadhon dapat mendatangkan maghfirah atas dosadosa masa yang lalu. Orang yang puasa Romadhon akan mendapatkan pahalanya pada Hari Raya 'Iedul Fitri yang merupakan hari pembagian hadiah, maka membiasakan puasa setelah 'Iedul Fitri merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat ini. Dan sungguh tidak ada nikmat yang lebih agung dari pengampunan dosa-dosa. Oleh karena itu termasuk ungkapan rasa syukur seorang hamba atas pertolongan dan ampunan yang telah dianugerahkan kepadanya adalah berpuasa setelah Romadhon. Tetapi jika ia menggantinya dengan perbuatan maksiat maka dia termasuk kelompok orang yang membalas kebaikan dengan kekufuran. Apabila dia berniat pada saat melakukan puasa (Romadhon) untuk kembali melakukan kemaksiatan lagi, maka puasanya tidak terkabul, tidak akan diterima, ia bagaikan orang yang membangun bangunan yang megah lantas menghancurkan kembali. Alloh ta'ala berfiman : ُ " ٍة3ِ ْ* َﺏ َ ِ َ(َ ْU6 َ ْ= َ َ4 َﻥTِ: َ ُ]"ْﻥُ"ا آ5َ qَ َو ًN]َ َأ ْﻥ Artinya: "Dan janganlah kalian seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi cerai-berai." (An-Nahl : 92) 5. Dan di antara manfaat puasa enam hari bulan Syawal adalah amal-amal yang dikerjakan seorang hamba untuk
mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan Romadhon tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia ini, selama ia masih hidup. Orang yang setelah Romadhon berpuasa bagaikan orang-orang yang cepat-cepat kembali dari pelariannya, yakni orang orang yang lari dari peperangan fisabilillah lantas kembali lagi. Sebab tidak sedikit Manusia yang berbahagia dengan berlalunya Romadhon, sebab mereka merasa berat, jenuh dan lama berpuasa Romadhon. Ketahuilah, amal perbuatan seorang mukmin itu tidak ada batasnya hingga maut menjemputnya. Alloh ta'ala berfirman : ٩٩: - ا َ ْ 4ِ َ اW َ َ 5ِ lْ َ A:ﺡ َ W َ ْ َر ﺏ3ُ ' ْ وَا Artinya: ''Dan sembahlah tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)."(Al-Hijr: 99) Dan perlu diingat pula bahwa sholat-sholat dan puasa sunnah serta sedekah yang dipergunakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Alloh ta'ala pada bulan Romadhon adalah disyariatkan sepanjang tahun, karena hal itu mengandung berbagai macam manfaat, diantaranya; ia sebagai pelengkap dari kekurangan yang terdapat pada fardhu (kewajibankewajiban), merupakan salah satu faktor yang mendatangkan mahabbah (kecintaan) Alloh kepada hambanya, sebab terkabulnya do'a, demikian pula sebagai penyebab dihapuskannya dosa dan dilipatgandakanya pahala kebaikan serta ditinggikanya kedudukannya.
Segala puji hanya milik Alloh yang berkat nikmatnya menjadi sempurna segala kebajikan. Puji-pujian hanya kepunyaan Alloh yang memberi taufiq umat Islam sehingga melaksanakan puasa, sholat malam dan membaca AlQur'an. Segala puji hanya milik Alloh semata yang memberi taufiq kita untuk menyelesaikan risalah ini agar dipersembahkan kepada setiap muslim yang membutuhkanya pada bulan ini, untuk menerangkan keutamaan dan kekhususan bulan suci ini, menjelaskan tata cara berpuasa serta manfaatmanfaat nya. Sungguh nabi memberi petunjuk mengenai pelaksanaan ibadah puasa ,Qiyamul Lail, membaca AlQur'an Al-Karim dan bersedekah, untuk agar diikuti oleh segenap kaum muslimin, sebagai bentuk realisasi dari
perintah Alloh ta'ala, sehingga mereka mendapatkan pahala yang agung, dan ganjaran yang sesuai dengannya, Alloh ta'ala berfirman: ن َ ََ آ+ِ ٌَ 9 َﺡ َ ٌﺱ َ"ة ْ ُاo ِ ﺱ"ْ ِل ا ُ َرTِ ْ]ُ َ ن َ َْ آ34َ َ َ :<اب%& ْ ًا اNِ َآo َ َو َذ َآ َ اB ِ { وَا َ "ْ َمo َ َْﺝُ" ا ٢١ Artinya:"Sesungguhnya telah ada pada diri Rosululloh itu tauladan yang baik bagi orang yang mengharap (rohmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh." (AlAhzab: 21) Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada kepada Nabi kita Muhammad , segenap keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya sampai hari kiamat. + * ب ّ رo 3+%ا
KEPADA SAUDARAKU KAUM MUSLIMIN Saudaraku Kaum Muslimin … Alloh telah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara" (QS Al Hujurot: 10). Maka sudah sepatutnya jika kita senantiasa memperhatikan keadaan saudara kita. Jika saudara kita bahagia, kita ikut merasa bahagia, dan jika saudara kita menderita, kita pun ikut merasakan penderitaan itu, dan berusaha untuk menghilangkan penderitaan itu. Sikap inilah yang hendaknya kita pelihara, jangan sampai kita acuh tak acuh dengan keadaan saudara kita. Rosululloh bersabda: " Engkau melihat orang-orang beriman itu dalam hal kasih sayang dan saling mencintai di antara mereka, adalah seperti satu tubuh, jika ada satu organ yang sakit, maka seluruh tubuh merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan terasa panas". (HR Bukhori dan Muslim). Alangkah banyaknya duka dan derita yang mengisi kehidupan ini. Ia memang tidak belas kasihan kepada siapapun. Dan tidak ada seorang pun yang bisa meneguk air yang benar-benar jernih dari gelas kehidupan ini. Penjarapenjara kehidupan dan beban-beban beratnya berbeda-beda tingkatan, ada yang ringan dan ada yang berat.
Saudaraku Muslim! Ini adalah gambaran dari sebagian derita kehidupan, yang dialami oleh sebagian saudara kita, kepahitan yang mereka rasakan dalam masa yang panjang. Kepahitan yang dirasakan oleh orang-orang yang papa dan lemah, yang merasakan pahitnya kehidupan sebelum manisnya. Salah satu di antara mereka adalah anak-anak yatim. Mereka telah kehilangan sosok yang seharusnya membimbing mereka, memberinya kasih sayang dan melindunginya. Juga yang mencarikan nafkah bagi mereka sebelum mereka mengerti apa itu nafkah, apa itu kerja. Saudaraku Muslim! Sebagian besar anak yatim berada dalam kemiskinan. Pendidikan keagamaan dan ilmu pengetahuan kurang terurus. Makanan dan pakaiannya ala kadarnya. Tegakah kita melihatnya? Bagaimana jika hal itu terjadi pada anak kita ? Maukah anda menemani Nabi di surga? Salah satunya adalah dengan menyantuni anak yatim. Rosululloh bersabda: "Aku dan orang-orang yang mengasuh anak yatim di surga seperti ini (Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya)". (HR Bukhori). Rosululloh juga bersabda: "Barangsiapa melepaskan salah satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Alloh akan melepaskan salah satu kesusahan hari kiamat darinya. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan maka Alloh akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Alloh menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya". (HR Muslim). Saudaraku Kaum Muslimin ………… Sisihkanlah sebagian harta Anda untuk menyantuni mereka. Sebesar apapun infaq Anda sangat berarti bagi mereka. Kepedulian Anda adalah masa depan bagi mereka. ANDA INGIN MENYUSUL YANG LAIN UNTUK MENJADI ORANGTUA ASUH ? HUBUNGI Sdr. SUGIHART0 Telp. 0354-394947, 392486 Buletin Al Uswah diterbitkan oleh Lajnah Dakwah Yayasan Ath Thoifah Al Manshuroh Penanggung jawab: Abu Aqiyl. Pimp. Redaksi: Abul Ghozy Staff: Abu Zaky Lay Out: Abu Ubaid. Editor: Abu Miftah. Pemasaran: Abul Ghozy, Abu Mudafi'. Sekretariat: Jl.Raya Pare Papar Km 5 Tegowangi, Plemahan, Kediri.(0354) 394947 Po Box 182 Pare 64201Rek. BNI No. 113.001181223.001 a/n Yayasan Ath Thoifah Al Manshuroh. Rek. BCA No : 140 032 1333 a/n Sugiharto. E-mail:
[email protected] Harap disimpan dengan baik, karena terdapat ayat Al Qur'an di dalamnya