Buku Teks Selesai.docx

  • Uploaded by: Narko Putra
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buku Teks Selesai.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 8,293
  • Pages: 66
MENGENAL TEKS PROPOSAL

Desain sampul : Nur syamsi Rafsanjani Al-Makali Tata letak

:

Ainun Nahdatul Masruroh Penyunting

:

Maela Asna Mufidah

1

Teks Proposal

Pernahkah kalian melakukan suatu kegiatan besar? Tahukah kalian untuk melaksanakan kegiatan besar dibutuhkan proposal untuk melancarkan segala macam kegiatan yang telah direncanakan? Sebenarnya apakah yang dimaksud proposal? Serta bagaimana struktur juga kaidah yang berlaku dalam proposal?

Mari kita belajar bersama!!!!

2

Daftar isi

B. Bersapa dengan proposal

1. membaca teks proposal 2. Mencari bagian proposal 3. Menemukan perbedaan dari beberapa proposal

D. Menemuka n kebahasaa n proposal 1. menganalisis isi 2. menganalisi sitematika penulisan 3. mencari kaidah kebahasaan

A. Melengka pi teks proposal 1. Mari mengodentifikasi isi 2. Mari melengkapi isi

C. Merancang proposal

1. Membaca contoh proposal 2. Mengidentifikasi proposal 3. Membuat kerangka proposal

3

PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Pahamilah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang harus dikuasai

2. Bacalah tujuan pembelajaran pada setiap bab agar seiapa pembelajaran berjalan dengan lancar

3. Bacalah serta pahami setiap materi yang telah disajikan dalam buku

4. Cermati dengan baik contoh yang telah disajikan

5. Kerjakan latihan dari paparan materi untuk menambah pemahaman 4

Bab I BERSAPA DENGAN PROPOSAL Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi topik dalam proposal 2. Mengidentifikasi tujuan dalam proposal 3. Mengidentifikasi bentuk kegiatan dalam proposal

Tentunya kamu pernah membaca teks proposal. Proposal apakah yang sudah kamu baca? Proposal kegiatan ataukah proposal penelitian?. Sekarang kamu akan berlatih untuk mencari informasi yang terdapat dalam teks proposal.

Aktivitas 1

Mari membaca proposal

Sebuah lembaga, instansi, organisasi, bahkan individu yang menginginkan hasil kerja secara optimal, selayaknya mereka mampu membuat perencanaan secara matang. Langkah prakerja yang diperhitungkan oleh individu atau tim pelaksana secara teoritis itulah yang kita kenal sebagai penyusunan proposal. Akan tetapi sebelum melangkah pada penulisan proposal, kita akan bertemu dengan proposal terlebih dahulu

5

Pada pembahasan ini, kamu akan membaca contoh dari teks proposal yang telah disajikan. Untuk menunjang pemahamanmu, perhatikan contoh proposal kegiatan dan proposal penelitian berikut ini! PROPOSAL PELAKSANAAN PENTAS SENI (PENSI) SMA NEGERI 2 MAMUJU I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Dalam rangka memperingati hari ulang tahun sekolah dan bertepatannya dengan liburan akhir semester, maka kami dari Pengurus OSIS SMA Negeri 2 Mamuju berinisiatif untuk menggelar acara Kegiatan Pentas Seni (PENSI). Kegiatan Pentas Seni ini juga merupakan acara tahunan sekolah kita dimana acara ini juga sangat dinanti-nanti oleh seluruh siswa yang ada disekolah kita. dengan

kegiatan ini kami harapkan agar seluruh siswa dapat menghargai dan menghormati seni budaya ada ada disekitar kita, khususnya budaya Mamuju – Sulawesi Barat. B. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan kegiatan dilaksanakannya acara ini adalah : 1. Mempererat tali silaturahmi antar siswa 2. Adanya peningkatan kreatifitas siswa dalam bidang seni 3. Memupuk semangat antar panitia dan siswa untuk bekerja sama dalam satu tujuan. 4. Sebagai sarana hiburan bagi masyarakat sekolah

6 II. ISI PROPOSAL A. Tema

III. SUSUNAN ACARA 1. Sabtu, 14.00-14.20: Pengumpulan siswa di Lapangan SMA Neg. 2 Mamuju. Kodinator: Ashar Rasyid 2. Sabtu, 14.25-14.55: Pembukaan acara . Kordinator: Humairah 3. Sabtu, 15.00-16.00: Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS, Kepala Sekolah di Panggung Pensi. Kordinator: Budiman

4. Sabtu, 16.00-22.00: Acara Kegiatan Dance, Pentas Drama. Kordinator: Ibrahim 5. MInggu, 09.00–16.00:Acara Lomba Karaoke & Band. Koordinator : Indra Birawa 6. Minggu, 19.00-21.00:Acara Standup Komedi. Koordinator : Dono Suhail 7. Minggu, 21.00 – Sampai Selesai : Penutup. Kordinator: Miftahul Jannah. IV. SUSUNAN KEPANITIAN Pelindung: Drs. MUstafa Ibrahim, S.Pd, M.Pd (Kepala Sekolah) Pengarah: Khadijah Penanggung Jawab: Istiqlal (Ketua OSIS) Ketua Panitia: Budiman

Sekretaris: Miftahul Jannah Bendahara: Lina Sulastri Seksi acara: Humairah Seksi Dana Usaha:Sri Mulyani Seksi Humas: Joko Wardoyo

7

Seksi Keamanan: Tito Musabiq Seksi Dokumentasi: Karni ILyas Seksi Peralatan: Ismail Marzuki V. ANGGARAN DANA Dalam kegiatan Pentas seni kali ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun yang dikeluarkan agar pensi ini berjalan dengan baik. dengan

rincian sebagai berikut : Kegiatan ini diperoleh dari dana: 1. Dana kas sekolah: Rp. 300.0002. Dana partisipasi siswa: Rp. 1.000.0003. Dana sponsor Telkomsel: Rp.3.500.0004. Dana Sponsor AS: Rp.5.000.000-

5. Dana pastisipasi guru: Rp. 500.000Total: Rp, 10.300.000-

Biaya pengeluaran: 1. Sewa Tempat: Rp. 3.000.0002. Penyewaan Panggung: Rp. 2.500.000,3. Penyewaan Alat Musik: Rp. 1.500.000,4. Biaya Penataan Panggung: Rp. 200.000,5. Konsumsi: Rp. 1.500.000,6. Spanduk: Rp. 300.000,7. Lain – Lain: Rp. 500.000,Total: Rp. 9.500.000-

8

VI. PENUTUP Demikian proposal kegiatan pentas seni ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih. PANITIA KEGIATAN PENTAS SENI

SMA NEG. 2 MAMUJU Disahkan di : Mamuju, 03 Juni 2019 Mengetahui, Ketua Panitia

Ketua OSIS

BUDIMAN

ISTIQLAL Kepala Sekolah

Drs. Mustafa Ibrahim, S.Pd, M.Pd

9

A. Judul

Proposal : Proposal Penelitian Upaya Meningkatkan Kemampuan

Menerjemahkan Tingkat Dasar melalui Teknik Peer Learning (Penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat 2 Semester 4 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI) B. Pendahuluan 1.

Latar Belakang Masalah Menerjemahkan merupakan salah satu kemampuan dalam keterampilan

menulis bahasa asing. Menerjemahkan tidah hanya memindahkan makna ke dari bahasa asing ke bahasa ibu ataupun sebaliknya (dalam hal ini dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya), yang lebih penting adalah memahami maksud yang ingin disampaikan penulis dan mengetahui budaya bahasa asing.

Sebagai salah satu keterampilan menulis, menerjemahkan

merupakan keterampilan menulis yang kompleks. Dalam pendidikan bahasa Jepang, menerjemahkan harus ditunjang dengan kemampuan menguasai kanji, makna kata, tata bahasa, pola kalimat, hingga gaya bahasanya. Di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang (JPBJ) FPBS-UPI, mata kuliah menerjemahkan tingkat dasar (Shokyu Honyaku) merupakan mata kuliah yang diberikan pada mahasiswa tingkat 2 semester 4 setelah mereka lulus mata kuliah mengarang (sakubun). Tujuan dari perkuliahan ini adalah diharapkan para mahasiswa mampu memahami definisi, teknik / cara menerjemahkan tingkat dasar dan menambah penguasaan huruf kanji, pengetahuan dan pemahaman materi tata bahasa dan kosa kata yang telah dipelajari. (Silabus/SAP JPBJ) Hasil penyebaran angket pada mahasiswa tingkat 2 JPBJ FPBSUPI tahun akademik 2007/2008 dalam studi pendahuluan menunjukkan bahwa selama ini sebagian besar mahasiswa (44%) menganggap mata kuliah menerjemahkan yang diberikan kurang

10

menarik

Pada umumnya perkuliahan yang diberikan sudah beragam tidak hanya menggunakan buku wajib saja, tetapi menggunakan bahanbahan ajar seperti koran, games, kuis, diskusi, cerita. Tetapi masih banyak mahasiswa (63%) yang belum bisa menggunakan cara tersebut untuk memudahkan mereka dalam menerjemahkan. Karena metode pengajaran yang dilakukan sama seperti biasa yang sudah dilakukan, yaitu dengan memberikan kalimat dalam bahasa asing, kemudian langsung menerjemahkan ke bahasa ibu dan sebaliknya. Fakta di lapangan pun berbicara, selain dari situasi pembelajaran, masalahnya adalah sedikitnya referensi buku panduan secara teoritis dalam perkuliahan menerjemahkan baik dalam bahasa Jepang maupun Indonesia. Dalam pendidikan bahasa Jepang itu sendiri tidak ada pembelajaran khusus untuk menerjemahkan (honyaku), yang ada adalah pembelajaran menulis (hyouki), menulis kalimat (bunsaku), dan mengarang (sakubun). Sedangkan faktor intern adalah kemampuan mahasiswa dalam menguasai bahasa Jepang, meliputi kanji, makna kata, pola kalimat dan tata bahasa. Hasil survey pada mahasiswa tingkat 2 JPBJ FPBS-UPI tahun akademik 2007/2008 menunjukkan kesulitan terbesar dari penguasaan bahasa Jepang adalah membaca kanji dan memahami makna katanya. Menyadari banyak faktor yang menimbulkan menjadi penyebab terjadinya kurang menariknya pembelajaran menerjemahkan, maka penulis perlu diadakannya suatu penelitian tindakan agar metode pengajaran yang digunakan dapat mempermudah mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan terjemahan sehingga dapat meningkatkan kemampuan menerjemahkannya. Sejalan dengan pendapat di atas, pengajaran bahasa Jepang dewasa ini banyak menggunakan metode metode peer learning dengan berbagai teknik, Misalnya pada pembelajaran mengarang (sakubun) menggunakan teknik peer response (kegiatan saling mengoreksi dengan teman) dan teknik peer reading pada pembelajaran pemahaman membaca. Dengan dilatarbelakangi oleh beberapa hal di atas, dalam penelitian penulis akan mencoba menerapkan teknik peer learning (pia-raaningu) dalam pembelajaran

menerjemahkan

bahasa

Jepang

melalui

mata

kuliah

menerjemahkan tingkat dasar (Shokyu Honyaku I) pada mahasiswa semester 4 JPBJ FPBS-UPI.

11

Dengan dilatarbelakangi oleh beberapa hal di atas, dalam penelitian penulis akan mencoba menerapkan teknik peer learning (pia-raaningu) dalam pembelajaran menerjemahkan bahasa Jepang melalui mata kuliah menerjemahkan tingkat dasar (Shokyu Honyaku I) pada mahasiswa semester 4 JPBJ FPBS-UPI. 2.

Permasalahn Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah umum dalam penelitian ini `yaitu Apakah teknik peer learning dalam pembelajaran menerjemahkan bahasa Jepang lebih efektif dan efisien ? Kemudian masalah umum ini dijabarkan ke dalam beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 2.1. Apakah dengan diterapkannya teknik peer learning dalam pembelajaran menerjemahkan (Shokyu Honyaku I) dapat : a. meningkatkan kemampuan dalam menguasai kanji dan kosa kata bahasa Jepang? b. mempermudah untuk memahami makna kata dalam pola kalimat bahasa Jepang beserta tata bahasanya ? c.

meningkatkan

kemampuan

individu

mahasiswa

dalam

menerjemahkan wacana pendek dalam bahasa Jepang tingkat dasar ? 2.2. Bagaimana kemampuan menerjemahkan mahasiswa setelah menggunakan teknik peer learning ? 2.3. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan teknik peer learning dalam pembelajaran menerjemahkan ?

12

3. Cara Pemecahan Masalah Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu melakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik peer learning. Adapun langkah – langkah sebagai berikut : 1. Penyiapan dengan menyusun rencana topik materi dan menyiapkan bahan terjemahan sesuai dengan kemampuan mahasiswa semester 4 yaitu tingkat dasar. 2. Membagi kegiatan sebanyak 14 kali pertemauan, pertemuan 1 mengadakan pre-test dan penyebaran angket, pertemuan ke-2 sampai ke-7 memberikan bahan terjemahan dalam bahasa Jepang dengan menggunakan teknik peer learning, pertemuan ke-8 sampai ke-13 memberikan bahan terjemahan dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik peer learning, kemudian pertemuan ke-14 mengadakan evaluasi dan memberikan post test dan angket. 3. Mengumpulkan dan menganalisis data. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian

ini

bertujuan

untuk

memecahkan

masalah

praktis

pelaksanaan pembelajaran keterampilan menerjemahkan dalam mata kuliah Shokyu Honyaku I di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang (JPBJ) FPBS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yaitu : 4.1. Untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya teknik peer learning dalam pembelajaran menerjemahkan (Shokyu Honyaku I) dapat : a. meningkatkan kemampuan dalam menguasai kanji dan kosa kata bahasa Jepang; b. mempermudah untuk memahami makna

kata dalam pola kalimat bahasa Jepang beserta tata bahasanya; c. meningkatkan kemampuan individu mahasiswa dalam menerjemahkan wacana pendek dalam bahasa Jepang tingkat dasar dibandingkan dengan perkuliahan sebelumnya. 4.2. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menerjemahkan mahasiswa setelah menggunakan teknik peer learning. 2.3. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan teknik peer learning

dalam pembelajaran

menerjemahkan.

13

Kontribusi / Manfaat Penelitian Penelitian

ini

berupaya

untuk

meningkatkan

kemampuan

menerjemahkan mahasiswa JPBJ khususnya mahasiswa semester 4. Selain itu, sebagai upaya untuk mencari model baru guna memperbaiki pengajaran menerjemahkan yang telah dilakukan selama ini. Oleh karena itu, kontribusi yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai model dalam pembelajaran menerjemahkan dalam matakuliah Shokyu Honyaku dilingkungan

JPBJ, bukan hanya untuk masasiswa semester 4 tapi dapat pula diujicobakan pada mahasiswa semester lain yang mempelajari matakuliah menerjemahkan. 5. Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan 1. Pembelajaran Menerjemahkan di JPBJ dan Permasalahannya Mata kuliah menerjemahkan (Honyaku) diberikan sejak semester 4 sampai dengan semester 7 yang dikelompokan ke dalam jenjang tingkat dasar (shokyu) demester 4 dan 5, tingkat terampil (jitsuyou) semester 6 dan 7. Pada jenjang tingkat dasar ditujukan agar mahasiswa mampu memahami definisi, teknik / cara menerjemahkan tingkat dasar dan menambah penguasaan huruf kanji, pengetahuan dan pemahaman materi tata bahasa dan kosa kata yang telah dipelajari. (Silabus/SAP JPBJ)

Mata kuliah ini merupakan aplikasi dari

penguasaan materi tata bahasa (bunpou), huruf kanji (hyouki), mengarang (sakubun) dan membaca(dokkai). Oleh karena itu, masalah yang dihadapi oleh mahasiswa pun beragam dan kompleks. Karena dalam menerjemahkan harus memiliki kemampuan menguasai huruf kanji, tata bahasa, pola kalimat dan tidak kalah penting adalah memahami budaya bahasa Jepang. Dalam pelaksanaan KBMnya, di setiap pertemuan perkuliahan menerjemahkan pada jenjang tingkat dasardigunakan bahan-bahan dari berbagai sumber yang dianggap relevan dengan jenjang pembelajarannya, yaitu wacana sederhana. Bahan-bahan tersebut adalah : 1. Nihongo Shokyuu Dokkai (Reading and Writing in Japanese for Beginners) sebagai buku panduan; 2. Artikel-artikel di koran berbahasa Jepang; 3. Berbagai cerita pendek dengan men-download dari internet.

14

Mata kuliah menerjemahkan ini diberikan pada setiap dosen yang memegang satu mata kuliah di setiap kelasnya. Dalam KBMnya, setiap dosen diberikan kebebasan untuk menggunakan metodemetode atau teknik pengajaran tersendiri. Namun, pada umumnya hanya terpaku dengan aktivitas memberikan teks berbahasa Jepang, kemudian menerjemahkan, lalu dibahas terjemahan dalam bahasa Indonesia-nya yang benar, begitu pula sebaliknya. Padahal dalam memahami kalimat dalam bahasa Jepang atau

menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam kalimat bahasa Jepang tidak hanya terpaku dan tidak hanya mengandalkan pada kamus Jepang – Indonesia dan kamus Indonesia – Jepang saja, tapi harus memahami pula maksud yang ingin disampaikan penulis, gaya bahasa penulis hingga budaya yang melatarbelakangi cerita / wacana tersebut. Selain itu,

ada

pula dosen yang

memberikan tugas

untuk

menerjemahkan tapi tidak pernah dibahas atau memberikan feedback pada hasil terjemahan mahasiswa.

Sehingga mahasiswa tidak tahu dimana letak

kesalahannya dan tidak dilatih bagaimana menerjemahkan yang baik bagi tingkat

dasar. Dan begitu seterusnya. Pola aktivitas seperti ini membuat para mahasiswa jenuh, bosan, bahkan malas mengikuti perkuliahan menerjemahkan. Dari hasil survey melalui angket dan memeriksa hasil terjemahan mahasiswa dirangkumlah beberapa kesulitan / masalah yang dihadapi mahasiswa dalam hal menerjemahkan, yaitu : 1. Masalah penguasaan huruf kanji, hampir sebagian mahasiswa tidak dapat menerjemahkan kalimat dalam bahasa Jepang karena terbentur tidak bisa membaca salah satu huruf kanjinya.

Sehingga terjadi salah menafsirkan

terjemahan. 2. Masalah memahami tata bahasa / pola kalimat dalam bahasa Jepang, banyak mahasiswa yang tidak memahami dengan benar pola kalimat yang notabene tidak ada maknanya bila dicari maknanya dalam kamu. Sehingga timbul kesalahan menafsirkan terjemahan yang berakibat fatal karena maksud dari penulis tidak dapat tersampaikan.

15

3. Masalah ungkapan dan kosakata yang relevan digunakan dalam menerjemahkan dalam suatu wacana. Sehingga bila salah memilih kosakata dan memahami ungkapan tersebut, akan membuat rancu kalimat yang diterjemahkannya. 4. Masalah budaya yang melatarbelakangi cerita / wacana tersebut. Tidak sedikit mahasiswa yang tidak mengetahui budaya bahasa target, sehingga mengalami kesulitan menerjemahkan ke dalam kalimat yang dibuatnya. Adapun masalah yang dihadapi pengajar adalah berhubungan dengan penyampaian materi, pemberian latihan dan pengoreksian hasil terjemahan. Masalah-masalah tersebut antara lain : a. Tidak ada buku khusus untuk mata kuliah menerjemahkan. b. Susahnya mencari bahan-bahan / materi terjemahan yang relevan untuk disampaikan pada tingkat dasar. c. Latihan menerjemahkan secara individu tanpa kolaborasi dengan rekan

sebaya akan semakin mempersulit pembelajar untuk mengimbangi yang lain. Karena ada mahasiswa yang memahami huruf kanjinya, tapi tidak dapat memahami tata bahasanya. Begitupula sebaliknya. d. Pengoreksian hasil terjemahan yang dilakukan oleh pengajar saja akan membuat majasiswa tidak dapat memahami dimana letak kesalahannya. Dan kesalahan tersebut biasanya akan berulangulang dan dilakukan oleh mahasiswa lainnya. Dari beberapa masalah di atas, baik yang dihadapi mahasiswa atau

pengajar, perlu adanya inovasi dalam pembelajaran menerjemahkan, yaitu dengan mencoba teknik peer learning.

16

2.

Alternatif Pembelajaran Menerjemahkan dengan Teknik Peer Learning Teknik peer learning sekarang ini marak digunakan pada pembelajaran

bahasa Jepang di negaranya sendiri, yaitu Jepang. Terutama sering digunakan. Bila dilihat dari makna katanya, peer adalah sesama / sebaya, dan learning adalah belajar, jadi bila diartikan adalah cara belajar bersama atau berkolaborasi dengan teman sebaya. Dan konsep yang paling penting dari peer learning adalah “kolaborasi / kerjasama”, yang maknanya suatu aktivitas yang

secara konkrit saling bekerjasama antara satu individu dengan individu lain. Karakteristik dari peer learning adalah mengefisiensikan “proses” dari pembelajaran. Misalnya, pada perkuliahan menerjemahkan saat ini. Beberapa kelebihan dapat diambil dari teknik pembelajaran ini. Pertama adalah dari sisi siswa. Dengan belajar bersama teman, dia merasa ada teman yang dapat membantu dirinya dalam memecahkan masalahnya. Sering terjadi siswa agak atau bahkan sulit untuk mengungkapkan kesulitan yang dialaminya kepada guru yang mengajar. Hal ini dapat disebabkan salah satunya

malu jika bertanya. Maka tak heran jika pada saat guru bertanya apakah ada pertanyaan setelah guru tersebut memberi penjelasan, tidak seorang murid pun yang tunjuk tangan. Malu jika dikatakan bodoh atau lemot oleh temannya yang lain. Dengan adanya belajar dengan teman sebaya maka faktor malu ini agak berkurang karena siswa merasa temannya tidak menggurui dan merasa nyaman dengan teman yang dianggap paham dengan konsep dan penjelasan atas suatu materi. Kedua dari sisi guru. Dengan adanya belajar dengan teman sebaya akan memudahkan atau meringankan kerja guru. Terkadang siswa mengalami kesulitan dengan bahasa yang digunakan oleh gurusehingga tidak dimengerti oleh siswa tersebut. Banyak guru yang terkadang menggunakan bahasa yang terlalu tinggi bahkan dengan filosofi yang tidak dapat dijangkau oleh siswa dengan kemampuan rendah atau menengah. Bahkan terkadang juga guru menggunakan bahasa asing dan terkadang juga guru itupun tidak paham artinya. Maka dengan adanya peer learning ini diharapkan ada link atau hubungan yang sejajar dengan temannya.

17

Ketiga dari sisi motivasi. Siswa yang belajar dengan teman sebaya akan lebih percaya diri untuk belajar. Dengan begitu siswa akan belajar secara mandiri secara perlahan. Kemajuan dalam belajar akan tercapai baik bagi siswa yang tertinggal maupun siswa yang membantu siswa lain dalam belajar. 6. Rencana Penelitian

A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas mata kuliah Shokyu Honyaku I pada mahasiswa semester 4 JPBJ FPBS-UPI, dengan media pembelajaran mengambil bahanbahan artikel dari koran dan internet yang bahasanya disesuaikan dengan tingkat tersebut.

B. Variabel Penelitian Variabel yang menjadi sasaran dalam rangka PTK adalah peningkatan keterampilan mahasiswa dalam menerjemahkan kalimat / wacana sederhana dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia ataupunsebaliknya. Di samping variable tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu : 1) input: sarana pembelajaran, lingkungan belajar, bahan ajar, dosen, mahasiswa, prosedur evaluasi dsb. menggunakan teknik peer learning.

2) proses KMB: dengan

3)Out put : Hasil belajar mahasiswa dalam

meningkatkan kemampuan menerjemahkan tingkat dasar.

C. Rencana Tindakan Perencanaan Untuk meningkatkan kemampuan mahasisw dalam menerjemahkan diperlukan teknik yang cocok. Kegiatannya dimulai dengan memberikan bahan / materi terjemahan yang sama kemudian saling mengoreksi dengan teman sebaya. Sebelumnya melakukan studi pendahuluan dengan mencari bahan terjemahan yang relevan dengan jenjang tingkat dasar. Lalu membuat angket yang akan diberikan di awal pertemuan. Implementasi Tindakan Rencana yang telah disusun dicobakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat yaitu proses menerjemahkan dengan saling mengoreksi antar teman sebaya.

18

Observasi dan Implementasi Observasi ini dilakaukan untuk melihat pelaksanaan apakah semua rencana yang telah dibuat dengan baik tidak ada penyimpangan – penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam saling pengoreksian antar teman sebaya. Observasi dilakukan oleh teman sejawat dalam satu tim dan juga dilakukan perekaman lewat video record. Analisis dan Refleksi Hasil kegiatan yang telah direkam, diputar kembali untuk dianalisis untuk mengetahui aktivitas mahasiswa dalam berkolaborasi dalam pengoreksian hasil terjemahan. Kemudian menganalisis hasil terjemahan itu sendiri oleh peneliti. Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui observasi baik secara manual maupun melalui perekaman video, khususnya untuk data langsung prosedur/proses. Data ini digunakan untuk melihat proses/prosedur pelaksanaan kegiatan peer learning dan akan digunakan sebagai dasar penilaian pada segi perencanaan kegiatan. Disamping itu data dikumpulkan melalui tes dan hasil terjemahan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkan tingkat dasar. Data ini diperlukan untuk menentukan keberhasilan perencanaan kegiatan peer learning Indikator kinerja Sebagai tolak ukur keberhasilan bagi mahasiswa yaitu adanya peningkatan

pemahaman

sebagai

jalan

untuk

mempermudah

dalam

menerjemahkan baik dari segi tata bahasa, pola kalimat, ungkapan, kosakata maupun penguasaan huruf kanji. Indikator ini merupakan tempat dari rencana yang telah dibuat dan imlikasinya dalam rangka memperbaiki cara menerjemahkan dengan menggunakan teknik peer learning. 7. Jadwal Penelitian Penelitian ini direncanakan dapat dirampungkan dalam satu semester ini (semester ganjil) dengan rincian kegiatan sebagai berikut : a.

Persiapan pada bulan januari.

b.

Pelaksanaan pada bulan Februari, Maret, April, Mei.

c.

Pengumpulan Data pada bulan Februari, Maret, April, Mei.

d.

Analisa Data pada bulan April, Mei, Juni.

e.

Penyususnan draf laporan pada bulan Juni, Juli.

f.

Publikasi dan seminar tingkat jurusan pada bulan Juli.

19

8. Rencana Anggaran Total anggaran yang diperlukan dalam penelitian ini sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) yang rincian pengeluarannya sebagai berikut : No

Jenis Pengeluaran

Presentase

Jumlah

1

Honorarium peneliti

30%

Rp 4.500.000

2

ATK (kertas, tinta printer, flasdisk,

10%

Rp 1.500.000

CD, dll) 3

Pengadaan bahan

20%

Rp 3.000.000

4

Biaya analisa data tahap I

10%

Rp

750.000

5

Biaya analisa data tahap II

5%

Rp

750.000

6

Penyusunan draf laporan

5%

Rp

750.000

7

Publikasi

5%

Rp

750.000

dan

seminar

tingkat

jurusan 8

Finalisasi dan penggandaan laporan

5%

Rp

750.000

9

Alokasi untuk pajak dan lain-lain

5%

Rp

750.000

Jumlah

100%

Rp 12.750.000

9. Daftar Pustaka Ikeda, Reiko & Tateoka, Yuko, 2007, Pia raaningu Nyuumon, Hitsuji, Japan.

Tateoka, Yuko, 2005, Hitori de Yomu Koto Kara Pia Raaningu E, Togai Daigaku Shuppan, Japan. Tateoka, Yuko, 2007, Nihongo / Nihongo Kyouiku o Kenkyuu suru Edisi 59, Japan Foundation, Japan. http://belajar-dan-mengajar.blogspot.com/ http://www.hituzi.co.jp/books/288.html

20

http://www.jpf.go.jp/j/japanese/survey/tsushin/labo33.htmL

Contoh tersebut adalah contoh proposal. Berdasarkan contoh tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan proposal adalah teks yang berupa permintaan kepaa seseorang atau suatu lembaga untuk melakukan suatu kegiatan (penelitian). Mari uji pemahaman

1. Cermatilah contoh teks proposal di atas secara berkelompok. 2. Kemudian jelaskan topik dan tujuan yang ada pada setiap bagian teks proposal. a. Proposal Kegiatan Bagian-Bagian Informasi Maksud/Tujuan Proposal Penting a. Latar belakang b. Tujuan c. Tema d. Macam-Macam Kegiatan e. Peserta f. Peralatan g. Waktu dan Tempat h. Susunan acara i. Susunan kepanitian j. Anggaran dana k. Penutup 21

b. Proposal Penelitian Bagian-Bagian Proposal a. Latar belakang b. Perumusan Masalah c. Tujuan d. Kontribusi Penelitian e. Definisi operasional f. Rencana Penelitian g. Jadwal penelitian h. Anggaran Penelitian i. Daftar Pustaka

Informasi Penting

Maksud/Tujuan

3. Setelah melakukan analisis di atas, tukarkan hasil diskusimu dengan kelompok lain agar dapat di nilai.

22

Aktivitas 2 AKTIVITAS 2

Mencari bagian proposal

Struktur penulisan proposal dapat bermacam-macam. Hal ini bergantung pada jenis kegiatan yang diusulkannya. Dalam bebrapa aspek, proposal penelitian memiliki bebrapa perbedaan dengan proposal kegiatan masyarakat. Namun, di bawah ini akan dijelaskan struktur penulisan dari proposal penelitian dahulu. PROPOSAL PENELITIAN 1. Latar belakang

23

Dalam bagian ini dikemukakan tentang kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya dilaksanakan suatu penelitian. 2. Masalah dan Tujuan Secara rinci dan spesifik kita perlu menyebutkan masalah dan tujuantujuan kegiatan. Rumuskanlah tujuan-tujuan itu dengan rasional dan persuasive sehingga yang membacanya tertarik pada tujuan-tujuan tersebut. 3. Ruang Lingkup Kegiatan Kegiatan Membatasi

yang

ruang

diusulkan

lingkup

harus

persoalan

dijelaskan

kegiatan,

batas-batasnya.

sekurang-kurangnya

memberikan dua manfaat. Dapat terlihat oleh pengusul duduk persialan dari kegiatan yang akan dilakukannya. Bagi penerima usul, suatu deskripsi yang konkret dan jelas akan lebih mudah pula dilihat kebaikan dan kelemahannya. Baik pengusul maupun penerima usul, masing-masing akan menguji masalah itu dari ruang lingkup itu dengan bahan-bahan literature yang ada.

4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Dalam hal ini dikemukakan telaah terhadap teori atau hasilhasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Telaah itu bisa berupa perbandingan, pengontrasan, dan peletakan teori-teori itu pada masalah yang akan diteliti. Teori-teori itu merupakan dasar 5. Metode Pada bagian ini, dikemukakan metode kegiatan yang akan dilaksanakan, termasuk tenik-teknik pengumpulan ata. Dalam hubungan ini dapat isebutkan metode historis, deskriptif, ataupun 24

eksperimental. Sementara itu, dalam hal teknik pengumpulan data dapat disebutkan teknik angket (kuesioner), wawancara, observasi, studi pustaka, atau tes. Dalam bagian ini harus juga dikemukakan rencana pengolahan data yang diperlukan. Melalui metode-metode yang digunakan, kegiatan yang direncanakan itu dapat dinilai oleh penerima usul, yakni apakah itu akan diperoleh hasil yang memuaskan atau tidak. Semakin komprehensif, metode yang diusulkan, penerima usul akan semakin yakin akan rencana kegiatan itu. Melalui gambaran metode itu, dapat dinilai pula olehnya jumlah biaya yang dikeluarkan. 6. Pelakasana Kegiatan Salah satu faktor yang turut diperhitungkan oleh penerima proposal adalah susunan personalia dari badan yang menyampaikan proposal tersebut. Sebab itu, tuliskanlah personalia yang dapat diandalkan untuk mengerjakan pekerjaan yang diusulkan itu. Bila perlu daftar personalia atau pelaksanaan kegiatan tersebut dilengkapi dengan pendidikan dan keahlian mereka. Apabila kegiatan itu berupa pengecatan jalan desa, tentunya yang dikemukakan adalah susunan kepanitiaannya termasuk pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan itu. Dalam proposal penelitian untuk penulisan skripsi, tesis, atau disertasi, pelaksanaan kegiatan tidak perlu dikemukakan karena sudah jelas, yakni mahasiswa itu sendiri.

25

7. Fasilitas Untuk mengerjakan suatu pekerjaan diperlukan pula fasilitasfasilitas tertentu. Di pihak lain, fasilitas-fasilitas yag ada itu akan lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi biaya yang disodorkan akan menjadi lebih murah daripada kalau harus menyewa dari pihak-pihak lain. Pengusul perlu menggambarkan bermacam-macam fasilitas yang dimilikinya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan lagi penerima usul bahwa tawaran penulis memang benar-benar serius dan penulis sanggup mengerjaknnya dengan baik. 8. Keuntungan dan Kerugian Tentu lebih meyakinkan lagi jika

dikemukakan juga

keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dari pekerjaan itu. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan, tetapi untuk meyakinkan penerima usul bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak akan sia-sia dengan yang akan diperoleh. Keuntungan yang diperoleh dapat bersifat keuntungan yang memang langsung diharapkan, keuntungan sampingan, penghematan, dan sebagainya. Akan lebih simpatik lagi apabila pengusul menyampaikan juga kerugian atau hambatan-hambatan yang akan dihadapi kelak. Sering kali orang takut mengemukakan keburukan atau kekurangan sesuatu yang ditawarkan, takut kalau tawaran atau usulnya tidak diterima. Dalam jangka panjang hal ini sebenarnya akan menguntungkan pihak pengusul itu sendiri. Badan yang akan memberi pekerjaan akan lebih 26

percaya akan kejujuran pengusul yang dalam melaksanakan pekerjaan itu. 9. Lama Waktu Dalam proposal harus dijelaskan lama waktu pekerjaan itu akan diselesaikan. Bila pekerjaan itu terdiri atas tahap-tahap pekerjaan, maka tahap-tahap itu perlu diberikan dengan perincian waktu penyelesaian masing-masing.

10. Pembiayaan Biaya merupakan salah satu topik yang juga sangat diperhatikan penerima usul. Namun, bagi badan penerima usul yang baik reputasinya, kualitas, pekerjaan merupakan hal yang lebih diutamakan. Bagaimanapun juga, perincian biaya harus benar-benar digarap dalam proposal ini sehingga dapat meyakinkan penerima usul. Yang lebih diinginkan agar semua pos pembiayaan diberikan perincian tersendiri. Perincian itu dapat di bagi untuk upah, alat perlengkapan, belanja barang, biaya umum, dan sebagainya. Sistematika tersebut dalam beberapa hal memiliki perbedaan apabila

proposal

tersebut

ditujukan

untuk

suatu

penelitian.

Sistematika penulisan proposal penelitian adalah sebagai berikut. 1. Latar Belakang Masalah 2. Perumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian 27

4. Manfaat Penelitian 5. Landasan Teori 6. Metode Penelitian 7. Kerangka Penulisan Laporan Struktur penulisan proposal kegiatan dan proposal penelitian memiliki perbedaan. Di bawah ini akan di uraikan mengenai struktur penulisan proposal kegiatan.

PROPOSAL KEGIATAN 1. Sampul Proposal Setiap proposal harus dilengkapi dengan sampul yang terdapat logo organisasi atau kegiatan. Pada bagian sampul proposal tersebut juga ditulis nama kegiatan yang akan dilakukan. 2. Latar Belakang Kegiatan

Pada bagian ini menjelaskan mengenai hal atau keadaan yang melatarbelakangi dilakukannya kegiatan. Perlu diperhatikan bahwa dalam penulisan latar belakang sebaiknya dimulai dari hal yang sifatnya umum hingga hal yang sifatnya khusus. 3. Nama Kegiatan Di dalam proposal harus dituliskan Nama kegiatan yang akan dilakukan sehingga setiap orang yang membaca proposal tersebut akan mengerti. 28

4. Tema Kegiatan Setiap kegiatan pasti ada tema khusus yang ingin diangkat. Nah, tema kegiatan tersebut juga harus dituliskan di dalam proposal. 5. Tujuan Kegiatan Suatu kegiatan dilakukan tentu memiliki alasan dan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan kegiatan juga penting untuk dijelaskan secara ringkas di dalam proposal. 6. Jenis Kegiatan Di dalam proposal juga harus dijelaskan tentang jenis kegiatan atau acara yang akan dilaksanakan karena instansi akan melihat banyaknya kegiatan yang direncanakan. Jenis kegiatan tersebut juga harus dijelaskan maksud dan tujuannya. 7. Sarana Promosi Pada

proposal

kegiatan

tertentu

akan

membutuhkan

kerjasama dengan pihak lain. Nah, di dalam proposal juga bisa dijelaskan mengenai kesempatan promosi bagi pihak sponsor dan juga media promosi yang disediakan. Karena sarana promosi adalah keuntungan dari sponsor, misalnya pamvle, spanduk, banner, umbulumbul, brosur, dan lain-lain. Besar persen yang disumbangkan oleh sponsor menentukan besar atau keclnya logo sponsor. 8. Estimasi Anggaran

29

Etimasi anggaran adalah jumlah alokasi keseluruhan dana yang akan digunakan. Informasi mengenai estimasi anggaran yang dibutuhkan juga harus dijelaskan rinci di dalam proposal. Mulai dari alokasi dana untuk perlengkapan, administrasi, konsumsi, dan berbagai keperluan lainnya. Etimasi anggaran adalah hal penting karena yang utama diperiksa oleh instansi adalah anggaran. 9. Penutup Bagian penutup biasanya berisi ucapan terimakasih kepada instansi terkait. Pada bagian penutup proposal ini juga harus dilengkapi dengan stempel dan tanda tangan pembuat proposal.

10. Susunan Kepanitiaan Susunan kepanitiaan menjadi bagian yang cukup penting bagi struktur proposal. Susunan kepanitiaan ini bisa menjadi sarana yang baik untuk menarik perhatian pihak sponsor. Sistematika proposal bersifat fleksibel, bergantung pada jenis kegiatan yang akan dilaksanakan serta lembaga yang hendak dituju. Biasanya setiap lembaga memiliki sistematika proposal yang relatif berbeda-beda. Oleh karena itu, pengusul hendaknya memperhatikan sistematika yang dikehendaki pihak penerima usul

30

. Mari uji pemahaman

1. Secara berkelompok, cermatilah bagian-bagian dari contoh proposal di atas. Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. a. Bagian apa saja yang terdapat dalam kedua proposal,? Kemudian jelaskan secara terperinci b. Apakah

bagian-bagiannya

sudah

lengkap

sebagaimana

yang

seharusnya untuk sebuah proposal kegiatan dan proposal penelitian? 2. Sampaikanlah jawaban kelompokmu itu didepan kelompok lainnya untuk disamakan jawabnnya sehingga diperoleh pemahamn yang sama untuk selutuh warga kelas.

31

Aktivitas 3

Menemukan Kegiatanperbedaan 3

Dari proposal-proposal yang pernah kita baca, tentu kita memperoleh banyak manfaat. Selain penambahan ilmu pengetahuan berkaitan dengan masalah yang dikemukakan dalam teks itu, kita pun menjadi tahu tentang prosedur pelaksanaan suatu kegiatan termasuk arti pentingnya kegiatan itu.Dengan membaca proposal, kita pun didorong untuk lebih kreatif dalam mencari berbagai terobosan kegiatan yang bermanfaat, baik bagi kita sendiri maupun orang lain. Proposal-proposal yang kita baca memberikan inspirasi tentang banyaknya kegiatan yang dapat kita lakukan dan dapat pula kita kerja samakan penyelesaiannya dengan pihak lain. Untuk sampai pada pemerolehan pengetahuan, pemahaman, dan sikapsikap itu, kita perlu memahami maksud teks secara lebih baik. Kita harus memahami makna kata, kalimat, dan keseluruhan teksnya. Seperti yang kita maklumi bahwa di dalam proposal banyak kata 32

teknis yang memiliki arti khusus. Dari teks proposal yang sudah dibaca, kita perlu mengetahui terlebih dahulu makna dari kata-kata tersebut. Pengertian Proposal Dari sudut pandang dunia ilmiah, pengertian proposal ialah rancangan dari suatu usulan sebuah penelitian yang kemudian

akan

dilaksanakan

oleh

peneliti

terhadap

bahan

penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya dengan usulan.Ada juga yang menyatakan bahwa pengertian proposal itu ialah suatu permintaan atau dapat juga dikatakan sebagai saran yang ditujukan kepada seseorang, instansi, organisasi, suatu badan, atau suatu kelompok untuk menjalankan atau melaksanakan suatu pekerjaan. Proposal non ilmiah sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model Proposal Penelitian yang digunakan dalam dunia ilmiah. Namun karena sifatnya yang lebih umum, maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih bebas, penulisan Proposal Umum tetap harus mengindahkan kaidah-kaidah dan sistematika tertentu agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang-orang yang membaca proposal tersebut. Pada tahap ini akan dibahas tentang perbedaan dari proposal penelitian dan proposal kegiatan. Untuk proposal penelitian, bentuk 33

proposal yang digunakan untuk mengajukan suatu penelitian secara ilmiah. Secara format penulisannya yaitu : 1. Ada tinjauan pustaka/landasan teorinya, perumusan masalah, metode penelitian. 2. Secara penulisan, harus sesuai dengan kaidah2 ilmiah. contohnya cara pengutipan kalimat, penulisan kutipan nama orang/buku/peneliti. Sedangkan untuk proposal kegiatan, suatu jenis atau bentuk proposal yang digunakan untuk memberikan rincian mengenai suatu kegiatan yang akan diadakan. Secara format penulisannya yaitu: 1. Tidak ada tinjauan pustaka, dan metode penelitian secara penuliusan 2. Tidak harus sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah, walaupun kadang ada proposal kegiatan yg penulisannya sesuai kaidah-kaidah ilmiah. 3. Bahasanya lebih bebas daripada proposal penelitian/ menggunakan kaidah kebahasaan yang berlaku 4. Menggunakan kaidah kebahasaan yang berlaku. Mari uji pemahaman

1. Cermatilah contoh teks proposal di atas secara berkelompok. 2. Temukan perbedaan antara proposal kegiatan dan proposal penelitian.

34

Proposal Penelitian

Proposal Kegiatan

3. Tukarkan hasil diskusi dengan kelompok lain. 4. Sampaikan di depan kelas tentang hasil kerja dari kelompok lain.

35

Bab II Ayo melengkapi teks proposal Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapakan mampu: 1. Mengidentifikasi isi proposal dari proposal yang telah dibaca 2. Melengkapi isi proposal secara lisan

Aktivitas 1

Mari mengidentifikasi isi

Dari proposal-proposal yang pernah kita baca, tentu banyak manfaat yang telah kita dapatkan.Selain mendapat ilmu pengetahuan mengenai ilmu tentang proposal kita juga mendapatkan ilmu tentang prosedur-prosedur dalam melaksanakan kegiatan. Misalnya… Dengan membaca proposal, kita didorong untuk lebih kreatif dalam mengembangkan kegiatan serta mencari terobosan baru untuk suatu kegiatan yang lebih bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

36

Untuk sampai dalam pemerolehan pengetahuan, pemahaman dan sikap, kita perlu memahami maksud teks secara lebih baik. Hal tersebut dikarenakan dalam teks proposal banyak ditemukan katakata teknis yang harus terlebih dahulu diketahui maknanya, untuk lebih memahami isi dari proposal tersebut Mari uji pemahaman

1. Bentuklah kelompok dengan 2 anggota. 2. Bacalah dua proposal berikut ini. 3. Tuliskan manfaat yang kalian peroleh setelah membaca proposal tersebut. Proposal yang telah saya

Saya menjadi tahu tentang…

baca…

4. Presentasikan hasil diskusimu bersama kelompokmu kedepan

37

Aktivitas 2

Mari melengkapi isi

Kita sudah mengetahui bahwa struktur proposal terdiri atas bagian-bagian berikut: 1. Latar belakang 2. Masalah dan tujuan 3. Ruang lingkuo kegiatan a. Objek b. Jenis-jenis kegiatan 4. Kerangka teoritis dan hipotesis 5. Metode 6. Pelaksaan kegiatan a. Penanggung jawab b. Susunan personalia 7. Fasilitas yang tersedia 8. Keuntungan dan kerugian 9. Lama waktu dan tempat kegiatan 10. Anggaran biaya 11. Daftar pustaka 12. Lampiran-lampiran Apabila bagian-bagian tersebut tidak terdapat dalam sebuah proposal maka dapat dipastikan akan terdapat kesalahan baik dari pemahaman penerima proposal ataupun kelengkapan dari segi acara. 38

Mari uji pemahaman

1. Perhatikan proposal kegiatan yang disajikan pada bab 1 2. Carilah letak kekurangan dari proposal tersebut 3. Jika sudah ditemukan, segera lengkapi agar dapat menjadi proposal yang baik dan benar.

BAB III MENEMUKAN KEBAHASAN PROPOSAL

Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan mampu: 1. 2. 3.

Menganalisis isi proposal kegiatan atau penelitian Menganalisis kelengkapan dan kelengkapan proposal Menganalisis ketepatan aspek kebahasaan proposal

aktivitas 1

Menganalisis isi proposal

39

Berdasarkan definisi dan contoh pada materi sebelumnya maka dapat diketahui bahwa isi dari suatu proposal secara umum adalah usulan pelaksanaan suatu kegiatan. Sedangkan penjelasan untuk isi secara khusus dapat bermacam-macam tergantung kegiatan yang akan dilaksanakan. Adakalanya proposal dibuat untuk mendapatkan dukungan, namun adakalanya proposal digunakan untuk memohon bantuan dana. Mari uji pemahaman

1.

2.

a.

Bentuklah seluruh anggota kelas menjadi 6 kelompok

b.

Perhatikan cublikan proposal pada bab 1

c.

Tuliskan isi proposal menjadi 2-3 paragraf

d.

Gunakan bahasamu sendiri

Setelah selesai, jangan lupa untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut sesuai dengan isi proposal yang telah kalian cermati sebelumnya. a.

Proposal tersebut lazim digunakan pada instansi apa?

b.

Kepada

pihak

manakah

proposal

tersebut

seharusnya

diajukan? c.

Apakah bagian-bagian dari proposal tersebut sudah lengkap?

d.

Apakah manfaat dari proposal tersebut?

40

aktivitas 2

Menganalisis sistematika kepenulisan Proposal penelitian merupakan sebuah usulan yang dibuat dalam rangka mengadakan penelitian yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan proses penelitian. Tujuan Proposal adalah untuk memberikan gambaran secara singkat terhadap rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan, melalui proposal peneliti akan memahami segala kebutuhan yang direncanakan.Dalam materi sebelumnya telah diketahui bahwa struktur penulisan meliputi: 1.

Latar belakang masalah

2.

Perumusan masalah

3.

Tujuan penelitian

4.

Manfaat penelitian 41

5.

Landasan teori

6.

Metode penelitian

7.

Kerangka penulisan laporan Struktur

tersebutlah

yang

kita

jadikan

pedoman

ketika

mendiskusikan ketepatan dan kelengkapan suatu proposal.

Mari uji pemahaman

1.

a. Bentuklah kelompok dengan 5-6 anggota setiap kelompok b. perhatikan proposal yang telah disajikan diatas c. tuliskan cuplikan dari struktur yang terdapat dalam proposal tersebut

2. setelah selesai, lanjutkan dengan menjawab pertanyaan berikut a. apakah struktur dalam proposal tersebut sudah lengkap? b. jika belum, maka lengkapilan agar menjadi proposal yang sesuai c. proposal tersebut termasuk proposal kegiatan atau proposal penelitian ?

42

aktivitas 3

Mencari kaidah kebahasaan

Fitur-fitur kebahasaan lainnya yang menjadi penanda proposal adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan lebih banyak bahasa ilmiah, baik yang berhubungan dengan kegiatan ang akan dilaksanakan dalam proposal maupun tentang istilah-istilah berkaiatan dengan bidang keilmuannya.

43

Istilah kegiatan (penelitian)

Istilah kegiatan (pendidikan)

Abstrak

pengolahan data

Analisis data lapangan

penelitian

Afektif baca

Hipotesis

pengumpulan data

Buku pelajaran pembelajaran

Instrumen

populasi

Latar belakang sampel Metode penelitian

minat

Kompetensi didik

peserta

Kurikulum

psikologis

Materi pengajaran

sekolah

Media belajar

2. Menggunakan banyak kata kerja tindakan yang menyatakan langkahlangkah kegiatan (metode penelitian). Kata-kata yang dimaksud misalnya:

membaca,

mengamati,

melakukan

dan

mendokumentasikan. 3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefisian, yang ditandai dengan menggukan kata adalah, yakni, dan yaitu. 4. Menggunakan kata-kata yang bersifat proposal itu sendiri, sebagai suatu ususlan rencana ataupun rancangan program kegiatan. Katakata tersebut meliputi akan, diharapkan dan direncanakan. 5. Menggunakan kata-kata yang bersifat lugas (denotatif). Hal ini perlu digunakan untuk menghindari kesalah fahaman antara pengusul proposal dengan pihak yang dituju proposal. 44

Mari uji pemahaman

1. Isilah istilah-istilah dibawah ini berkenaan dengan bidang bahasa, sastra, agama, budaya, komunikasi, fisika atau biologi? Istilah

Bidang keilmuan

a. Novel b. Puasa c. Gamelan d. Bakteri e. Grafitasi f. Permintaan pasar 45

g. Jurnalistik h. Huruf i.

Sanitasi

j.

Gurindam

k. Telegram l.

Novel

2. jelaskan maksud dari istilah berikut! Istilah

pengertian

a. abstrak b. biaya c. data d. fokus penelitian e. hipotesis f. kualitatif g. populasi h. random i.

sampel

3. lakukan sesuai dengan instruksi! a. Carilah sebuah proposal dari perpustakaan atau dari internet, kemudian bacalah. b. Bentuklah kelompok dengan 2-4 anggota, identifikasikan fitur-fitu krbahasaan yang menandai proposal tersebut. 46

c. Sajikanlah proposal dalam bentuk berikut Judul proposal

:

Pihak penyuusn

:

Tertuju

: fitur kebahasaan

kutipan teks

pernyataan argumentative pernyataan persuasive kata-kata teknis kata-kata tindakan kata pendefisian kata perincian kata keakanan

4. Adakah fitur kebahasaan lainnya yang bisa menjadi penanda utama dari sebuah proposal? Sebutkan dan jelaskan!

BAB IV MARI MERANCANG PROPOSAL

Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan mampu: 1. 2.

Menelaah hasil proposal Merancang hasil proposal dengan memperhatikan esensi dari karya ilmiah

aktivitas 1

Membaca Contoh Proposal Karya Ilmiah 47

Bacalah proposal karya ilmiah di bawah ini dengan seksama! DESAIN ALAT PERAMAL CUACA DAN MEDIA PEMBELAJARAN TENTANG CUACA MENGGUNAKAN LINTAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu wilayah yang tidak terlalu luas yang terjadi dalam waktu singkat (6 jam sampai 1 tahun). Cuaca dipengaruhi oleh iklim. Sedangkan pengertian dari iklim adalah keadaan atmosfer di suatu wilayah yang luas dan terjadi dalam waktu lama (lebih dari 10 tahun). Di Indonesia cuaca selalu untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologu dan Geofisika (BMG). Namun untuk negara maju, cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat. Secara umum, Indonesia terletak pada zona iklim tropis karena posisi lintangnya terletak antara 6⁰ LU – 11⁰LS. Tetapi karena adanya beberapa faktor geografis, pola iklim di Indonesia memiliki karakteristik tersendiri. Maka dari itu, perubahan cuaca di Indonesia tidak

selalu

menentu,

mempengaruhinya

48

tergantung

pada

faktor-faktor

yang

Karena itulah tidak jarang masyarakat yang mengeluh tentang cuaca perubahan cuaca yang secara tiba-tiba. Ada beberapa cara untuk mengenali dan mengetahui tanda-tanda cuaca. Salah satunya adalah dengan menggunakan hewan lintah. Lintah adalah hewan parasit penghisap darah yang biasa hidup di sawah, danau, sungai, rawa, dan tempat-tempat yang berair lainnya. Lintah berbentuk seperti cacing, namun ukurannya lebih besar dan lebih pendek. Seringkali lintah menempel pada tubuh hewan lain atau manusia dan kemudian menghisap darahnya. Setelah menghisap darah, tubuh lintah menjadi lebih besar dari sebelumnya, dan sesudah merasa kenyang lintah akan melepaskan diri dari inangnya tersebut. Selain sebagai hewan parasit, tetapi di sisi lain lintah memiliki beberapa manfaat. Salah satunya adalah untuk memprediksi cuaca atau sebagai barometer cuaca. Kita dapat memperkirakan cuaca yang akan terjadi dengan cara menempatkan lintah pada gelas atau tabung yang berisi air. Jika lintah tetap berada pada dasar gelas atau tabung, maka pertanda cuaca akan buruk. Apabila lintah merambat naik ke permukaan, maka pertanda cuaca akan baik. Dan jika lintah melekat erat-erat pada gelas dan menggerak-gerakkan ekornya dengan keras, maka pertanda akan terjadi badai topan. Cara tersebut telah dilakukan oleh para peramal zaman dahulu sekitar abad kesebelas. Maka dari itu, diadakan suatu penelitian untuk mengetahui cara lintah meramalkan cuaca.

49

B. Identifikasi Masalah a.

Cuaca yang sering berubah secara tak menentu.

b.

Ramalan tenatang cuaca di Indonesia kurang akurat.

c.

Teori mengenai lintah yang peka terhadap perubahan

cuaca. A. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas adalah: 1.

Bagaimana pengaruh cuaca terhadap perilaku lintah?

2.

Bagaimana desain alat untuk memprediksi cuaca dengan

menggunakan lintah? 3.

Bagaimana desain alat pembelajaran tentang perubahan

cuaca menggunakan lintah B. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1.

Mengetahui pengaruh cuaca terhadap perilaku lintah.

2.

Membuat desain alat untuk memprediksi cuaca dengan

menggunakan lintah. 3.

Membuat desain alat pembelajaran tentang perubahan lingkungan dengan menggunakan lintah. C. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah:

50

1.

Masyarakat dapat mengetahui pemanfaatan lintah

untuk memprediksi cuaca yang akan terjadi. 2.

Menambah

alat

peraga

pembelajaran

tentang

pembelajaran cuaca. D. 1.

Batasan Istilah Curah Hujan

Banyaknya air hujan yang turun di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (KBBI). 2.

Tekanan udara

3. Berat udara di atas titik pengukuran. Massa udara dipengaruhi tekanan atmosfer umum di dalam massa tersebut, yang menciptakan daerah dengan tekanan tinggi (Wikipedia). 4.

Curah hujan

Jumlah air yang jatuh ke permukaan datar dalam periode tertentu (KBBI).

E.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam karya tulis ilmiah dengan judul “Lintah Sebagai Peramal Cuaca” adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN mencakup Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Istilah, dan Sistematika Penulisan. 51

BAB II LANDASAN TEORI mencakup Kerangka Teori, Kerangka Berpikir dan Hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN mencangkup Waktu dan Tempat Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian, Alat dan Bahan Penelitian, Prosedur Kerja, dan Analisa Data. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori Karakteristik Cuaca di Indonesia Cuaca adalah suatu keadaan udara pada suatu saat di suatu tempat, yaitu keadaan berdasarkan gejala suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, dan curah hujan. Di Indonesia yang beriklim tropis memiliki dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Di dalam kedua musim tersebut terdapat beberapa cuaca yang sering muncul di wilayah Indonesia, yaitu cerah, berawan, mendung, dan hujan. Dari beberapa cuaca tersebut, dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca seperti temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan awan. Curah hujan Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan infiltrasi (Wikipedia). 52

Tekanan udara Tekanan pada titik manapun di atmosfer bumi. Umumnya, tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang disebabkan oleh berat udara di atas titik pengukuran. Massa udara dipengaruhi tekanan atmosfer umum di dalam massa tersebut, yang menciptakan daerah dengan tekanan tinggi (antisiklon) dan tekanan rendah (depresi). Daerah bertekanan rendah memiliki massa atmosfer yang lebih sedikit di atas lokasinya, di mana sebaliknya, daerah bertekanan tinggi memiliki massa atmosfer lebih besar di atas lokasinya (Wikipedia). Lintah (Herudo medicinalis) Klasifikasi lintah Kedudukan klasifikasi lintah adalah sebagai berikut: Kingdom

: Animalia

Phylum

: Annelida

Class

: Clitellata

Subclass

: Hirudinea

Ordo

: Arhychobdellea

Family

: Hirudinidae

Genus

: Hirudo

Species

: Hirudo medicinalis

(Sumber: Pechenik, 2005) Anatomi Lintah

53

Secara umum, lintah berbadan leper, mempunyai 34 gelang dan penghisap pada ujungnya.Ukuran biasa adalah 50 mm dan bahkan mencapai 30 cm.Seekor lintah mungkin mengambil waktu antara 15 hingga 30 menit untuk menyedot darah dari badan manusia. Dalam tempo waktu tersebut ia dapat menghisap kira-kira 2.5 sehingga 5.5 gm darah. Kuantiti darah tersebut sudah cukup bagi lintah untuk bertahan selama 6 bulan. Pada air liur lintah terdapat sekurangkurangnya 15 jenis zat aktif. Di antaranya ialah sejenis zat yang sama seperti yang terkandung di dalam putih telur. Zat aktif yang terdapat dalam

air

liur

lintah

diantaranya

Hirudin,

Hyaluronidase,

Pseudohirudin, Destabilase, Apyrase, Bdellines, Eglines, Kininases, Histamine, Collagenase, Prostanoids, lintah, Proteases, Lipolytic enzymes. Lintah menyedot oksigen melalui kulitnya yang lembap. Jika keadaan air kurang oksigen, lintah akan muncul ke permukaan. Saraf dan Indera pada Lintah:  Ruas 5 dan 6 terdapat lingkar saraf ganglia: otak  Alat indera: mata dan papilla  Mata: fotoreseptor  Papilla & sensila: tonjolan kecil pada epidermis. Fungsinya sebagai alat peraba dan perasa. (Abidin, 2013) Cara Memelihara dan Mengembangbiakkan Lintah Lintah ditempatkan di dalam kolam tembok yang ketinggian airnya berkisar 30 cm dan bersuhu sekitar 18⁰C sampai 30⁰C. Kolam 54

tembok dianjurkan karena suhunya yang tidak mudah berubah sehingga memudahkan pengaturan suhu yang dibutuhkan. Dalam kolam, letakkan juga beberapa benda seperti genteng bekas yang menjadi sara untuk menempel lintah. Kolam juga harus ditutup dengan menggunakan kawat kasa. Hal ini dilakukan untuk mencegah lintah yang ada di dalam kolam untuk melarikan diri dan mengganggu lingkungan sekitar. Alat Peramal Cuaca Adalah penemuan abad ke-19 oleh George Merryweather di mana lintahdigunakan dalam barometer. Kedua belas lintah disimpan dalam botol kecil di dalam perangkat; ketika mereka menjadi gelisah oleh badai mereka berusaha untuk keluar dari botol dan memicu palu kecil yang menyerang lonceng. Kemungkinan badai ditunjukkan dengan jumlah kali bel dipukul (Wikipedia). B. Kerangka Berpikir Curah hujan di Indonesia tidak menentu, sedangkan peramalan cuaca belum akurat dan di negara maju peramalan cuaca sudah akurat dan detail. Di Inggris, pada abad ke 19 lintah digunakan untuk membuat alat peramal badai. Maka di Indonesia lintah dimungkinkan dapat digunakan untuk membuat alat prediksi curah hujan. Selain sebagai prediksi curah hujan, lintah juga digunakan sebagai media pembelajaran tentang perubahan cuaca.

55

C. Hipotesis Berdasarkan

kerangka

berpikir

tersebut,

cuaca

dapat

mempengaruhi perilaku lintah, dengan demikian lintah dapat digunakan sebagai peramal cuaca dan media pembelajaran tentang cuaca

BAB III 56

METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2016 hingga bulan Agustus 2016. Selama rentan waktu tersebut penelitian dilakukan di Desa Pundensari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo yang terletak pada ketinggian 15 Mdpl, dan bercurah hujan sedang. Penelitian dilakukan di tempat tersebut karena cuaca di tempat tersebut cenderung mendukung penelitian ini. B. Populasi dan Sampel Beberapa ekor lintah di sawah alamat sebagai populasi, dan beberapa lintah untuk melakukan penelitian sebagai sampel. C. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus di dalam suatu penelitian. Menurut F.N. Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep. Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai yang bermacam-macam. Suatu konsep dapat diubah menjadi suatu variabel dengan cara memusatkan pada aspek tertentu dari variabel itu sendiri (Wikipedia). 1. Variabel Bebas adalah variabel / faktor yang dibuat bebas atau bervariasi: cuaca 2. Variabel Terikat: perilaku lintah D. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian: 1.

Botol/toples bening 57

2.

Kamera

3.

Barometer

4.

Akuarium kaca

5.

Sensor deteksi

6.

Baterai / adaptor

Bahan yang digunakan dalam penelitian: 1.

Lintah

1. Air

E. Prosedur Kerja Pada penelitian ini prosedur kerja yang dilakukan adalah: 1. Tahap pengamatan perilaku lintah terhadap cuaca a. Siapkan sepuluh buah toples atau gelas bening dan isi masing-masing toples atau gelas bening tersebut dengan air yang volumenya sama. b. Masukkan masing-masing satu ekor lintah ke dalam toples-toples tersebut. c. Amati perilaku dan pergerakan tiap-tiap lintah tersebut. d. Catat waktu dimulai sampai berakhir pengamatan. e. Catat perubahan suhu, tekanan udara, dan cuaca dari awal pengamatan hingga akhir pengamatan sambil memperhatikan perilaku dan pergerakan lintah pada tiap-tiap proses perubahannya. f. Ulangi pengamatan tersebut beberapa kali hingga didapat data yang dapat dipercaya. c. Tahap pembuatan alat peramal cuaca menggunakan lintah 58

a. Siapkan akuarium berukuran kecil. b. Pasang bagian bawah atau dasar akuarium dengan alat deteksi (terdiri dari otak IC mikrokontroller yang bertugas mengolah data input dari 12 sensor infrared ketika nilai batas kepekaan terpenuhi, setelah timer terpenuhi maka buzzer akan berbunyi). c. Masukkan sepuluh ekor lintah yang telah dipakai untuk pengamatan ke dalam akuarium yang telah dipasang alat deteksi.

F. Analisa Data Pada penelitian ini, penulis mengambil data dalam bentuk tabel pengamatan dan deskripsi data, sehingga diperoleh hasil penelitian yang dapat menjawab rumusan masalah dan juga dapat ditarik kesimpulan, serta dapat diberikan saran dalam penelitian ini. Dari contoh proposal karya ilmiah di atas, dapat kita ketahui bahwa di dalam proposal terdapat beberapa kegiatan ilmiah yang ada di dalamnya. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut. BAB I Pendahuluan i.

Latar Belakang

ii.

Identifikasi Masalah

iii.

Rumusan Masalah

iv.

Tujuan Penelitian

v.

Manfaat Penelitian

vi.

Batasan Istilah

vii.

Sistematika Penulisan

59

BAB

II

Pustaka

Tinjauan A. Kerangka Teori B.

Kerangka Berpikir

C. Hipotesis BAB

III

Penelitian

Metologi A. Waktu dan Tempat Penelitian B.

Populasi dan Sampel

C. Variabel Penelitian D. Alat dan Bahan

60

E.

Prosedur Kerja

F.

Analisis Data

aktivitas 2

Mengidentifikasi Proposal

Untuk menghasilkan suatu karya ilmiah, tentunya kita melalui berbagai macam penelitian untuk menyusun sebuah teks proposal, misalnya proposal penelitian. Nah, kita bisa mengetahui tujuan penulisan proposal karya ilmiah melalui proposal yang akan kita buat. Tujuan dari teks proposal sebagai berikut. 1. Menampilkan pokok permasalahan yang harus diteliti dan terdapat poin penting dari sebuah penelitian. 2. Mencari berbagai data yang diperlukan untuk memecahkan pokok permasalahan. 3. Menyarankan

bagaimana

data

tersebut

akan

dikumpulkan,

diperlakukan, serta diinterpretasikan.

Mari uji pemahaman

2. Perhatikan proposal pada aktifitas 1 3. Identifikasikan pokok permasalahan! 4. Tentukan beberapa tujuan dari pokok permasalahan di atas!

61

aktivitas 3

Membuat Kerangka Proposal Pada pembahasan terakhir, kamu harus membuat kerangka proposal berdasarkanaspek-aspek penting pembuatan proposal. Pada pembuatan proposal bisa kamu lakukan melalui observasi lapangan atau membaca dari literatur. Kemudian kembangkan temuan-temuanmu ke dalam sebuah proposal yang lengkap, jelas, dan menarik. Perhatikan berikuti ini! 1. Lengkap, perhatikanlah kelengkapan bagian-bagian proposal, mulai dari latar belakang sampai bagian datar pustaka; mungkin jugalampiran-lampiran yang perlu disertakan. Untuk itu, kita harusmemahami kembali struktur proposal yang telah dipelajari terdahulu. 2. Jelas, perhatikan pula kaidah-kaidah kebahasaan yang lazim digunakanuntuk proposal sehingga proposal yang kamu buat itu mudah dipahami oleh pembacanya. 3. Menarik, perhatikan teknik penyajiannya; tata letak, ilustrasi, pemilihanjenis huruf, spasi, dan hal-hal lainnya sehingga penerima usul tertarikuntuk membacanya. Dengan demikian, hal tersebut membantu pula didalam proses pengesahan proposal tersebut.

62

Mari uji pemahaman

1. Bentuklah anggota kelas menjadi beberapa kelompok 2. secara berkelompok, buatlah sebuah proposal sesuai dengan temuantemuan masalah yang telah kamu tetapkan pada pembelajaransebelumnya. 3. Susunlah proposal tersebut dengan memperhatikan kelengkapan struktur dan kaidahnya yang benar. 4. Presentasikanlah proposal tersebut di depan kelompok lainnya. 5. Gunakanlah alat peraga atau perangkat multimedia untuk membantu memperjelas presentasi kelompokmu itu. 6. Mintalah kelompok lain untuk memberikan tanggapan dengan menggunakan format berikut.

a.

b. c. d. e.

Aspek Tingkat kepntingan/kebermanfaatan kegiatan yang diajukan. Ketepatan dalam struktur teks. Kebakuan dalam penggunaan kaidah kebahasaan. Kejelasan dalam penyampaian. Daya tarik presentasi

Isi Tanggapan

63

64

Biografi Penulis

Nama saya Maela Asna Mufidah, biasanya teman-teman memanggilku dengan nama maela, mela, atau terserahlah.Lahir di Blitar, tanggal 26 Mei 1998. Sekarang saya kuliah di IAIN Tulungagung, semester 5.Hobi ku makan, kenapa harus makan? Makan juga bagian dari kebutuhan apalagi minum, makan kalau gak ada minum kan lucu.

Nama saya Ainun Nahdatul Masruroh, biasanya kawan-kawan memanggil saya Ainun, Ain, atau apalah yang penting enak didengar. Saya orang asli Tulungagung, dengan tanggal lahir 10 juli 1998. Kalo ditanya hobi mungkin tidur karena memang itu kesukaan saya. Sekarang saya menempuh pendidikan strata S1 di kampus peradapan dan dakwah IAIN TULUNGAGUNG dan sudah semester 5. Untuk motto hidup saya adalah hidup itu harus bermanfaat jangan malah memanfaatkan, karena sebaik-baik makhluk adalah yang bermanfaat ….

65

Nur Syamsi Rafsanjani A. lahir di Blitar pada 04 Oktober 1997, saya anak ke 2 dari 4 bersaudara. Akrab dipanggil Syamsi atau Jani. Saya asli orang Blitar dan sekarang sedang menempuh pendidikan strata S1 di IAIN Tulungagung dengan mengambil program studi Tadris Bahasa Indonesia. Untuk motto hidup “jangan mengeluh, tidak susah tidak hidup”, kata-kata itu adalah motifasi saya agar tidak mudah mengeluh meski dalam keadaan susah sekalipun, dalam hidup ini tidak ada yang instan.

66

Related Documents

Buku Teks Fix.pptx
December 2019 28
Proposal Buku Teks
May 2020 7
Scan Buku Teks
June 2020 12
Rekod Pinjaman Buku Teks
April 2020 15
Buku Teks Selesai.docx
December 2019 17

More Documents from ""

Buku Teks Selesai.docx
December 2019 17
Sap Hipertensi.docx
May 2020 34
New Text Document.txt
November 2019 53
Cover.docx
December 2019 40