Buku Saku Skp.docx

  • Uploaded by: Ria Putri Anggraeni
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buku Saku Skp.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,689
  • Pages: 13
SASARAN KESELAMATAN PASIEN Menurut Peraturan Menteri Kesehatan 11 Tahun 2017 tentang

dirawat inap,pasien koma, pasien tidak dikenal.  Untuk pengambilan sampel darah dan radiologi dilakukan

Keselamatan Pasien

dengan mencocokkan identitas digelang dan blanko

Keselamatan Pasien adalah suatu sistem rumah sakit yang memberikan

pemeriksaan ( untuk pasien rawat inap) jika pasien rawat

asuhan jauh lebih aman. Budaya Keselamatan Pasien adalah berani

jalan secara verbal dengan mencocokkan identitas dengan

melapor.

blanko pemeriksaan

6 Sasaran Keselamatan Pasien:

 Untuk pemberian transfusi darah dilakukan dengan dua

1. Ketepatan identifikasi pasien

petugas perawat, perawat pertama mencocokkan identitas

2. Peningkatan komunikasi efektif

gelang dengan stiker diproduk darah, perawat kedua

3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (High Alert)

mencocokkan identittas dari stiker ke status pasien.

4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi

 Untuk pemberian diet, cara identifikasinya adalah dengan

5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

mencocokkan identitas yang ada dipasien dengan stiker

6. Pengurangan risiko pasien jatuh

yang ada dimakanan

1. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN Identifikasi pasien adalah cara pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti dari pasien. -

-

 Untuk pasien koma dilakukan secara visual dengan mecocokkan gelang dengan status.  Untuk pasien tanpa midentitas cara identifikasi adalah

Pasien diidentifikasi dengan menggunakan minimal 2 dari 3

dengan memberi nama tanda X untuk laki-laki dan Y

identitas contoh: nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis.

untuk perempuan, sedangkan untuk tanggal lahir gunakan

Identitas tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi

tanggal kejadian dan tahun perkiraan usia pasien, ketika

pasien.

sudah identitas sebenarnya segera ganti identitas tersebut.

Pasien diidentifikasi saat sebelum pemberian obat, pengambilan

 Untuk bayi baru lahir identifikasinya dengan cara tylis

dan pemberian produk darah (transfusi darah), pemeriksaan

nama ibu kandung dan tanggal lahir bayi atau nomor

radiologi, pemberian diet, pada bayi baru lahir, pada pasien

rekam medis ibu kandung.

Jenis gelang pasien :

nama penerima perintah

1. Gelang BIRU untuk pasien jenis kelamin laki-laki

tanggal dan jam

2. Gelang PINK untuk jenis kelamin perempuan

b. Baca lengkap, eja untuk norum dan LASA

3. Pasien dengan resiko jatuh ditambahkan KLIP KUNING

c. Konfirmasi lisan dan tanda tangan

4. Pasien dengan riwayat alergi ditambahkan KLIP MERAH

6.

5. Pasien yang tidak diresusitasi ditambahkan KLIP DNR

Lakukan identifikasi pasien dengan minimal dua identitas dari tiga

2. PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF

identitas pasien (nama lengkap, tanggal lahir dan nomor rekam medik

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan secara tepat

pasien). Cocokkan dengan instruksi yang tertulis dalam rekam medik

waktu, akurat dan jelas yanng mudah dipahami oleh penerima

pasien.

sehingga bisa mengurangi tingkat kesalahan. Teknik komunikasi efektif terdiri dari 2 : 1. SBAR

7. Apa yang anda lakukan bila obat yang akan anda berikan adalah obat High alert ? jelaskan (P/D) A. Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien, maka

S : situation , kondisi terkini yang terjadi pada pasien

perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara

B : background, informasi penting yang berhubungan dengan

independen/ Double Check: (PRINSIP 7 BENAR)

kondisi pasien terkini.

1. Kesesuaian antara obat dengan rekam medik/ instruksi dokter dan

A : Assesment, hasil pengkajian kondisi pasien terkini\

dengan kardeks

R : recomendation, apa yang mau dilakukan untuk mengatasi

2. Ketetapan perhitungan dosis obat

masalah.

3. Identitas pasien 4. Waktu pemberian obat

2. TULBAKON a. Tulis lengkap isi perintah nama pemberi perintah

5. Cara pemberian obat 6. Dokumentasi 7. Benar informasi B. Obat High Alert infus harus dipastikan:

1. Ketepatan kecepatan infus 2. Jika obat lebih dari satu, tempelkan label nama obat pada syringe pump dan setiap ujung jalur selang C. Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar menjelaskan

pasien, cocokkan dengan instruksi yang ada pada rekam medik pasien 11. Tolong peragakan saat anda sebelum operasi melakukan sign in ? (P/D anestesi) 1. Identifikasi pasien, prosedur, informed concent sudah dicek ?

kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat

2. Sisi operasi sudah ditandai ?

High Alert.

3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?

8. Bagaimana anda memastikan bahwa obat ini termasuk high alert atau bukan?

4.

pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?

5. Allergi/ infeksi/ HIV/ Hepatitis/ TB ?

Dengan melihat daftar obat high alert yang telah tersedia pada ruang

6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasi

perawatan

7. Risiko kehilangandarah >= 500ml

9. Jelaskan bagaimana implementasi aturan pengamanan obat obat high alert (P/D)

12. Tolong peragakan bagaimana anda memandu time out (P sirkuler/D)

Semua obat yang termasuk dalam High Alert diberi stiker khusus

1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)

bertuliskan “High Alert” dan disimpan di tempat terpisah dengan akses

2. Konfirmasi nama pasien, diagnosis, prosedur dan lokasi

terbatas. Obat high alert tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali

3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit sebelumnya

di OK, IGD, HCU dan VK.

4. Antisipasi kejadian kritis:

10. Bagaimana anda memastikan obat yang diperintahkan dokter lisan/lisan lewat telepon sampai pasien dengan tepat (P/D) 

Pesanan obat secara lisan atau melalui telepon dan proses

1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost? 2. Dr anestesi: apa ada kondisi khusus pada pasien? 3. Perawat : Sterilitas, jumlah kasa dan BHP, perhatian khusus pada peralatan, foto pasien yang penting?

verifikasinya menggunakan sistem CABAK. Instruksi diCAtat secara lengkap, diBAca ulang, dieja huruf per huruf untuk obat yang hampir sama dan diKonfirmasi oleh pemberi pesan. 

Lakukan identifikasi pasien dengan minimal dua dari tiga identitas

13. Tolong peragakan bagaimana anda melakukan sign out ? (P/D) 1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama dr dan anestesi

1. Nama prosedur,

2. Pasangkan simbol risiko jatuh pada tiang infus

2. Instrumen, gas verband, jarum dihitung harus lengkap

3. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan

3. Speciment telah di beri label dengan PID tepat

4. Lokasi kamar tidur berdekatan dengan nurse station

4. Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani

5. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip

2. Dokter kpd perawat dan anestesi, apa yang harus diperhatikan dalam recovery dan manajemen pasien 14. Kapan saat anda harus mencuci tangan ? Apa tujuannya, dan

6. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur pasien 7. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan, kering dan terang

tolong diperagakan cuci tangan sesuai standar WHO. (P/D)

8. Pastikan lorong bebas hambatan

5 waktu mencuci tangan:

9. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan pasien

1. Sebelum kontak dengan pasien

10. Pasang Bedside rel dalam kondisi terkunci

2. Sebelum melakukan tindakan aseptik

11. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur

3. Setelah terpapar cairan tubuh pasien

12. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang

4. Setelah kontak dengan pasien 5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait 13. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan 14. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah 4iagnostic atau terapi 15. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasang 16. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga

15. Tolong jelaskan bagaimana anda menangani pasien risiko jatuh ? (P) 1. Pasangkan kancing warna kuning untuk pasien risiko tinggi

mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh 17. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan dengan

16. Apabila ada pasien baru masuk rawat inap berjalan dengan memakai tongkat, asesmen apa yang akan anda lakukan, tolong

T Tekan tuas S Sapukan hingga api padam

jelaskan bagaimana anda melakukan asesmen nyeri tersebut, dimana anda mencatat hasil asesmen tersebut? (P) 18. Coba peragakan cara melakukan bantuan hidup dasar

17. Bagaimana prosedur penggunaan APAR? T Tarik pin pengunci A Arahkan noozle APAR (ambil jarak 2 meter dari sumber api, searah dengan arah angin)

agama dan kepercayaan yang dianutnya 8)

Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya

9) HAK PASIEN DAN KELUARGA 1. Apa yang anda ketahui tentang hak pasien dan keluarga?

perawatan di Rumah Sakit c

standar profesi dan standar prosedur operasional

Hak dalam memperoleh informasi meliputi: 1)

Informasi mengenai tata tertib dan peraturan RS

2)

Informasi tentang hak dan kewajiban pasien

3)

Informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,

11) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi 12) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang

4)

b

d

6)

13) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan

Second opinion: meminta konsultasi tentang penyakit yang

14) Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit

dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin

diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar

Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit

baik secara perdata ataupun pidana 15) Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan

Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa

standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai

diskriminasi

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 16) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit

Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang

terhadap dirinya

dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya 7)

Hak pasien dalam hukum:

dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan

HAM: 5)

Hak pasien dalam pelayanan: 10) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan

Ada 18 poin: a

Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam

Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan

e

Menentukan nasibnya (nasib pasien) sendiri:

17) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya 18) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis 2. Bila ada pasien yang meminta pelayanan kerohanian, apa yang akan anda lakukan ? Yang akan dilakukan adalah: a. Petugas kesehatan mengidentifikasi terlebih dahulu mengenai agama dan kepercayaan pasien b. Mengisi formulir permintaan pelayanan kerohanian c. Membubuhkan tanda tangan pasien/keluarga pasien yang meminta pelayanan kerohanian. d. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa petugas kerohanian RS akan memberikan bimbingan kerohanian sesuai dengan agama dan kepercayaan pasien sesuai dengan jadwal RS. 3. Bagaimana anda memfasilitasi hak privasi pasien saat dokter memeriksa pasien ? saat anda membawa pasien dengan brankar ? a

Saat dokter memeriksa pasien: Upayakan pasien dalam keeadaan aman dengan memberikan tirai/sekat sehingga pada saat dokter memeriksa, pasien tidak terganggu/tidak diketahui penyakitnya oleh pasien lain.

b

Saat membawa pasien dengan brankart: 1) Upayakan pasien dalam keadaan aman dengan

memasang penyanggahnya supaya pasien tidak jatuh saat brankar didorong 2) Pada saat membawa brankar upayakan pelan dan berhati-hati sehingga pasien merasa nyaman 3) Identifikasi dan serah terimakan pasien sesuai ruangan yang dituju. 4. Apa yang anda lakukan bila di IGD ada pasien yang datang dalam keadaan tidak sadar, tetapi dia masih memakai perhiasan berharga dan membawa barang berharga (satpam/P) a. Memberikan informasi/ penjelasan kepada keluarga pasien untuk melepas perhiasan pasien b. Menanyakan kepada keluarga pasein apakah perhiasan tersebut akan disimpan sendiri ataukah dititipkan pihak RS? c. Bila akan dititipkan kepada pihak RS, maka petugas mengisi formulir penyimpanan barang berharga milik pasien dengan membubuhkan tanda tangan. d. petugas menyimpan perhiasan/barang berharga di tempat yang aman di ruangan IGD pada almari yang telah disediakan e. simpan formulir penyimpanan barang berharga dalam rekam medis pasien. 5. Apa yang anda lakukan bila ada pengunjung diluar jam kunjungan (satpam) a. Mengidentifikasi pengunjung dengan meminta meminta

pengunjung untuk menunjukkkan kartu tanda pengenal dan

tindakan/prosedur/pengobatan itu membutuhkan informed consent

ruangan yang dituju serta pasien yang dituju

dipastikan dengan:

b. Menuliskan data identitas pengunjung di buku daftar pengunjung di luar jam besuk. c. Memberikan kalung pengunjung dan menyimpan kartu tanda pengenal pengunjung (kepada petugas security) d. Bila selesai berkunjung, pengunjung menyerahkan kembali kalung

a. Semua tindakan pembedahan dan tindakan invansif b. Semua tindakan anestesidan sedasi sedang dan dalam c. Semua pemberian darah produk/komponen darah d. Semua pengobatan berisiko tinggi. 8. Apa yang anda lakukan bila pasien menolak tindakan yang anda

pengunjungnya dan security mengembalikan kartu tanda pengenal

sarankan ?

pengunjung.

a. Petugas kesehatan menanyakan alasan pasien dan keluarga

6. Tolong jelaskan apa yang anda lakukan bila ada pasien yang meminta second opinion a. Dengarkan alasan pasien dan keluarga menginginkan pendapat lain ( second opinion)

menolak tindakan yang disarankan b. Petugas kesehatan menjelaskan hal-hal yang akan terjadi/akibat bila tindakan tidak dilakukan c. Mengisi form surat pernyataan penolakan tindakan kemudian

b. Siapkan formulir permintaan second opinion

pasien atau keluarga pasien membubuhkan tanda tangan berikut

c. Jelaskan kepada pasien /keluarga tentang hal yang perlu

saksi.

dipertimbangkan dalam meminta second opinion d. Berikan kesempatan kepada pasien/ keluarga untuk bertanya e. Persilahkan pasien/keluarga untuk membubuhkan tanda tangan f.

d. Simpan form pernyataan penolakan tindakan dalam rekam medis pasien. 9. Tolong jelaskan edukasi apa yang anda berikan kepada pasien

Simpan formulir permintaan second opinion ke dalam rekam medik

setelah anda selesai melakukan asesmen terhadap pasien

pasien

a. Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang

7. Bagaimana anda memastikan bahwa suatu tindakan/prosedur/pengobatan itu membutuhkan informed consent ? ( DPJP)

kondisi medis dan diagnosa pasti b. Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien/ keluarga tentang rencana pelayanan dan pengobatan.

c. Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien/ keluarga tentang bagaimana proses untuk mendapatkan persetujuan d. Petugas kesehatan menjelaskan kepada pasien/ keluarga mengetahui haknya untuk berpartisipasi dalam keputusan pelayanan. 10. Tolong jelaskan apa yang anda lakukan bila pasien menolak melanjutkan pengobatan a. Petugas kesehatan menanyakan alasan pasien dan keluarga menolak melanjutkan pengobatan b. Petugas kesehatan menjelaskan hal-hal yang akan terjadi/akibat bila pengobatan tidak dilanjutkan c. Mengisi form surat pernyataan penolakan pengobatan kemudian pasien atau keluarga pasien membubuhkan tanda tangan berikut saksi. d. Simpan form pernyataan penolakan pengobatan dalam rekam medis pasien. 11. Tolong jelaskan bila pasien yang opname minta pulang sebelum waktunya a. Petugas kesehatan menanyakan alasan mengapa psien dan keluarga minta pulang sebelum waktunya b. Petugas kesehatan menjelaskan hal-hal yang akan terjadi/akibat yang mungkin terjadi bila minta pulang sebelum waktunya. c. Mengisi formulir pulang atas permintaan sendiri kemudian pasien

atau keluarga pasien membubuhkan tanda tangan berikut saksi. d. Simpan form pulang atas permintaan sendiri tersebut dalam rekam medis pasien. 12. Tolong jelaskan apa yang anda lakukan bila pasien ingin meninggal secara alamiah ? (P/D) Tindakan yang dilakukan adalah: a. Pasien atau dokter menanyakan kepada pasien menanyakan alasan yang bersangkutan ingin meninggal secara alamiah b. Dengarkan dan berikan perhatian kepada pasien c. Berikan respon kepada pasien bahwasanya mati hidupnya manusia semuanya ditentukan takdir dari Allah SWT d. Libatkan keluarga dalam pengambilan keputusan 13. Bila ada pasien yang mengeluh nyeri tolong jelaskan apa yang akan anda lakukan ? (P/D) a. Dengarkan semua keluhan nyeri pasien dengan empati b. Bila perawat/dokter kurang jelas, tanyakan kembali kepada pasien tentang nyerinya mengenai penyebab, lokasi, kualitas, penyebaran dan waktu c. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga cara menangani nyeri contoh dengan destraksi dan relaksasi d. Mengisi formulir managemen nyeri e. Bila tindakan keperawatan sudah dilakukan tetapi pasien tetap mengeluh nyeri maka laporkan dan kolaborasikan dengan dokter

yang bertanggungjawab (DPJP) untuk memberikan obat penghilang nyeri f.

Ajak pasien untuk menerima sakitnya dengan memperbanyak syukur dan istighfar serta senantiasa mengingat Allah SWT

g. Simpan form managemen nyeri tersebut dalam rekam medis pasien. 14. Bila ada pasien yang komplen apa yang akan anda lakukan, tolong jelaskan (P/D)

kekeluargaan 15. Tolong jelaskan bagaimana anda meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan anda lakukan/usulkan (D) a. Memberikan informasi / penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti pasien dan keluarga tentang diagnosa medis pasien, tindakan medis yang akan dilakukan (tata caranya), tujuan tindakan, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang

a. P/D mempersilahkan pasien untuk duduk

mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan serta perkiraan biaya

b. P/D menanyakan keluhan / komplain pasien

tindakan medis

c. P/D mendengarkan dan memberikan perhatian kepada pasien yang komplain d. P/D memberikan penjelasan dengan senang, tidak boleh emosi, dan

tindakan yang akan dilakukan c. Bila pasien menyetujui maka dipersilahkan mengisi dan

mengusahakan penyelesaian secara baik-baik. Jika keluhan tidak

menandatangani formulir persetujuan dilakukannya tindakan

dapat terseleseikan secara baik, maka P/D melaporkan kepada

kedokteran yang kemudian ditandatangani pula oleh dokter yang

kepala ruangan untuk selanjutnya membawa kepada customer

akan melaksanakan tindakan

service e. Pasien diminta untuk menuliskan secara tertulis tentang

f.

b. Melihat reaksi dan mendengarkan penyampaian pasien terhadap

16. Siapa yang dianggap kompeten untuk menanda tangani informed consent (D)

permasalahan komplain berikut tanda tangan

a. Pasien dewasa dalam keadaan sadar

Komplain akan diteliti dan di analisa bersama dengan pihak

b. Keluarga terdekat yaitu orangtua, istri / suami, anak.

manajemen g. Bila antara customer service dan pihak manajemen ada kesepakatan

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

maka hasilnya akan diteruskan kepada pasien yang melakukan

PPI adalah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

komplain untuk diselesaikan dengan cara musyawarah dan

Tujuan PPI adalah melindungi pasien, keluarga, pengunjung, petugas

dan masyarakat dari penularan infeksi di Rumah Sakit 1. Lima (5) program besar PPI adalah : 1. Kewaspadaan isolasi. 2. Surveilans. 3. Pendidikan dan pelatihan. 4. pencegahan infeksi 5. Penggunaan antimikroba yang rasional. 2. Kewaspadaan isolasi ada 2 yaitu : 1. Kewaspadaan standart 1.1 Kebersihan tangan / Hand Hygiene 1.2 Alat pelindung diri / APD 1.3 Peralatan perawatan pasien 1.4 Pengendalian lingkungan 1.5 Pemrosesan peralatan pasien 1.6 Penatalaksanaan linen 1.7 Kesehatan karyawan 1.8 Penempatan pasien 1.9 Etika batuk 1.10 Praktek menyuntik yang aman 1.11 Praktek untuk lumbal punksi 2. Kewaspadaan berdasarkan tranmisi 2.1 Melalui kontak 2.2 Melalui droplet 2.3 Melalui airbone 2.4 Melalui common vehicle ( makanan, air, alat, obat ) 2.5 Melalui vector ( lalat, nyamuk, tikus ) 3. Cuci tangan ada 2 cara 1. Dengan air mengalir / handwash + sabun - Jika tangan tampak kotor. - Waktu 40 – 60 detik - Melakukan cuci tangan dengan handrub 8 – 10 kali 2. Dengan handrub - Jika tangan tidak tampak kotor

- Waktu 20 – 30 detik 4. Tehnik mencuci tangan ada 6 langkah ( tepug selaci puput ) 1. Telapak tangan. 2. Punggung tangan dan sela – sela jari  sebaliknya. 3. Sela – sela jari. 4. Jari – jari tangan saling mengunci. 5. Putar – putar ibu dalam genggaman  sebaliknya. 6. Putar – putar ujung jari di atas telapak tangan  sebaliknya 5. Kapan harus mencuci tangan ( Five Moment ) 1. Sebelum kontak dengan pasien. 2. Sebelum tindakan aseptik. 3. Setelah terpapar cairan tubuh / darah. 4. Setelah kontak dengan pasien. 5. Setelah kontak dengan lingkumgan sekitar pasien. 6. Jenis – jenis APD 1. Sarung tangan. 4. Kacamata 2. Masker 5. Pelindung kaki. 3. Celemek / apron. 6. Topi. 7. Cara memakai APD berurutan di ruang isolasi 1. Baju kerja. 6. Sarung tangan. 2. Pelindung kaki. 7. Masker. 3. Sarung tangan pertama. 8. Penutup kepala. 4. Gaun luar. 9. Pelindung mata. 5. Celemek luar. 8. Cara melepas APD berurutan di ruang isolasi 1. Sarung tangan pertama. 5. Penutup kepala. 2. Celemek. 6. Masker. 3. Gaun luar. 7. Pelindung kaki. 4. Pelindung mata. 8. Sarung tangan. 9. Ruang isolasi APD yang digunakan adalah : - Pasien : masker bedah.

- Petugas : masker N95 dan APD lain sesuai indikasi. 10. Pasien yang masuk ke ruang isolasi adalah : 1. Tuberculosis / MDR. 2. Varicella. 3. Campak / morbili. 4. Herpes. 5. Rubella. 11. Cara penatalaksanaan sampah di ruang perawatan. 1. Sampah infeksius ( kantong kuning ). 2. Sampah non infeksius ( kantong hitam ). 3. Sampah benda tajam ( safety box kuning ). 4. Sampah kemotherapy ( kantong ungu ). 12. Cara penanganan linen kotor. - Linen kotor dipisah infeksius dan non infeksius. - Linen infeksius dimasukkan ke kantong kuning. - Linen non infeksius dimasukkan ke kantong hitam. - Dibawa ke laundry dengan kereta trolly linen yang tertutup. 13. Alur pengelolaan linen bersih. Linen bersih dari laundry dibungkus plastik dan dibawa ke ruang perawatan dengan menggunakan trolly khusus linen bersih. 14. Cara penanganan benda tajam di ruang perawatan. 1. Pembuangan langsung ke dalam container benda tajam ( safety box). 2. Safety box diletakkan di trolly. 3. Tidak boleh merecap jarum yang sudah di pakai. 4. Safety box di buang jika sudah ¾ penuh. 5. Orang yang menggunakan harus bertanggungjawab untuk membuangnya. 15. Cara memastikan kualitas mutu laundry yaitu dengan melakukan audit. 16. Kegiatan PPI terkait dengan tenaga di RS. 1. Pelatihan.

2. Audit prosedur PPI ( Hand Hygiene ). 17. Prosedur penanganan jika terkena pajanan. 1. Jangan panik. 2. lapor ke kepala ruangan. 3. Tindakan pertama pada pajanan. 3.1 Bahan kimia / cairan tubuh. - Mata : segera bilas dengan air mengalir selama 15 menit. - Kulit : segera bilas dengan air mengalir selama 1 menit. - Mulut : segera kumur – kumur beberapa kali. - Hidung : segera bilas dengan air bersih. - Segera ke IGD untuk penanganan selanjutnya. 3.2 Pasca tertusuk jarum bekas. - Tekan satu kali diatas daerah tusukan sampai darah keluar. - Cuci dengan air mengalir menggunakan sabun / cairan antiseptik. - Berikan cairan antiseptik pada area yang tertusuk / luka atau swab dengan alcohol 70%. - Segera ke IGD untuk penanganan selanjutnya. 4. Laporan dan pendokumentasian a. Laporan meliputi : hari, tanggal, jam, tempat, bagaimana kejadiannya, bagian mana yang terkena, penyebab, sumber paparan ( darah / urine / feces ) dan jumlah sumber yang mencemari ( banyak / sedikit ). b. Tentukan status petugas yang tercemar / terpapar ( menderita hepatits, apakah pernah mendapat imunisasi HIB, apakah sedang hamil / menyusui ). c. Tentukan status pasien sebagai sumber paparan ( riwayat penyakit paien ). d. Jika tidak diketahui sumber paparannya petugas yang terpapar diperiksa HIV, HBV, HCV. e. Bila status pasien bebas HIV / HBV / HCV dan tidak dalam masa inkubasi tidak perlu tindakan khusus tetapi bila diragukan dapat dilakukan konseling. 18. Cara membersihkan noda darah / cairan tubuh.

1. Persiapan : APD : sarung tangan, celemek, masker, sepatu tertutup. Sphill kit : - Kain bersih sekali pakai / tissue / Koran. - Kantong plastik berwarna kuning. - Detergen. - Air. - Cairan desinfektan / chlorine 0,5% yang di encerkan dalam air 1500 cc. 2. Pelaksanaan. a. Penemu tumpahan darah melaporkan pada sanitarian. b. Beri tanda / garis batas pada area tumpahan agar tidak dilalui oleh siapapun. c. Mencuci tangan. d. Memakai APD : pelindung kaki, celemek, masker, sarung tangan. e. Percikkan larutan chlorine 0,5% secara merata ke lantai / bagian yang terkena tumpahan darah. f. Bersihkan lantai / bagian yang terkena tumpahan darah dengan kain sekali pakai / tissue / koran. g. Biarkan menyerap selama 3 – 5 menit. h. Buang kain sekali pakai / tissue / koran yang telah digunakan ke kantong plastic warna kuning. i. Untuk menyegarkan ruangan gunakan larutan detergen dan air  di pel. j. Cuci kain pel dan keringkan. k. Simpan peralatan di trolly paket dan letakkan di tempat yang telah ditentukan. l. Letakkan APD. m. Cuci tangan.

Related Documents

Buku Saku Perbankan Syariah
December 2019 46
Buku Saku Pmkp.docx
November 2019 46
Dsk-buku Saku (draft)
June 2020 27
Buku Saku Matematika-oke
April 2020 33

More Documents from "Open Knowledge and Education Book Programs"