Buku Pedoman Ruang Mina.docx

  • Uploaded by: mina
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buku Pedoman Ruang Mina.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,681
  • Pages: 24
BUKU PEDOMAN PELAYANAN RUANG MINA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA 2017

Disusun : KEPALA RUANG MINA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN HADLIRIN JEPARA

RumahSakit Islam Sultan HadlirinJepara Jl.RayaJepara – Bangsri Km. 3 Telp. (0291) 591507, Fax. (0291) 4295554 E-mail :[email protected] JEPARA - 59431

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia. Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir kepada pasien yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis. Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi. Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan, perawatan ke pasien, baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular. Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan singkat ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan parameter untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang seharusnya. Dalam penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan harapan yang akan terjadi dlam upaya meningkatkan mutu pelayanan.

Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap. Standar sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas. Standar digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan akreditasi. B. Tujuan Pedoman 1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang tepat. 2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan pelayanan. 3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal, sehingga dapat memuaskan pasien. 4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan dan hangat sehingga memberikan kesan yang positif. 5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga. C. Ruang Lingkup Pelayanan Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasadan anak yang meliputi : 1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis. 2. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan. 3. Pemeriksan dan pengobatan oleh dokter spesialis. 4. Pemeriksaan penunjang diagnostik. 5. Tindakan medis yang bersifat diagnosticdan terapeutik. 6. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan instruksi dokter spesialis. 7. Pelayanan tranfusi darah. 8. Pemberian surat rujukan. 9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen

D. Batasan Operasional Standar Unit kerja Ruang Mina meliputi ruang rawat pasien,ruang kepala perawatan, ruang pos perawat, ruang konsultasi, ruang administrasi, tempat loker, tempat linen kotor, tempat linen bersih, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi ruang rawat Mina, terdiri dari : 1. Ruang Pasien Rawat Inap. Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di Mina terdiri dari 14 kamar pasien yang terdiri dari 2 kamar kelas vip B, 4 kamar kelas vip A dan 8 kamar kelas I. 2. Ruang kepala perawatan, Ruang pos perawat, Ruang konsultasi, Ruang Administrasi. Untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan pasien di Ruang Mina, ketiga ruangan tersebut dijadikan tiga dalam ruang pos perawat (nurse station). Ruangan ini dilengkapi meja kursi, tempat arsip, telepon, komputer, papan pengumuman, almari linen. Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang, penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan persetujuan pengobatan, tindakan perawatan ataupun persetujuan tindakan bedah). 3. Tempat Loker. Tempat loker untuk penyimpanan obat pasien di ruang Mina ditempatkan di nurse station. 4. Tempat Linen Kotor. Tempat untuk penyimpanan bahan-bahan kotor yang telah digunakan di ruang rawat Mina sebelum di bawa ke ruang cuci (laundry). Tempat linen kotor di ruang Mina berupa ember besar dan tutupnya.

5. Tempat Linen Bersih. Tempatuntuk menyimpan bahan-bahan bersih yang akan digunakan di ruang rawat inap. Linen bersih tersebut ditempatkan di dalam lemari dekat nurse station. 6. Kamar Mandi / Toilet. Di ruang Mina terdapat 17 Kamar mandi (14 kamar mandi pasien dan 1 kamar mandi petugas dan 2 kamar mandi umum) yang dibersihkan berkala oleh petugas cleaning service. E. Landasan Hukum. 1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. 2. Undang-Undang Nomoor 17 tahun2003 tentang Keuangan Negara. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. 5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik. 6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Propinsi, Kabupaten / Kota dan Rumah Sakit. 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib Dilaksakan Daerah. 8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005 tentang Organisai dan Tata Kerja Departemen Kesehatan. 9. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal

BAB II STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Berikut ini adalah kualifikasi Sumber Daya Manusia di Ruang Mina, adapun daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: No.

Nama Jabatan

Pendidikan

Sertifikasi

Jumlah Tenaga

1.

Kepala Ruangan

S1 Keperawatan

BTCLS

1

D III Keperawatan BTCLS 2.

13

Perawat Pelaksana

S1 Keperawatan

BTCLS

Ners

1

Menurut Depkes tahun 2002, Perhitungan ketenagaan perawat ruangan dipengaruhi faktor dibawah ini: 1. Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus 2. Rata-rata pasien per hari 3. Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien 4. Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari 5. Jam kerjaefektifsetiapperawat (7 jam/hari) Ruang Mina adalah ruang kelas VIP dan kelas 1 (umum) dalam pelayananan dapat melayani kasus dalam, bedah, anak dan kasus lainya dengan rata-rata jam perawatan/hari 4,5jam. Rumusperhitungan :

Jumlah perawat tersedia =

Jumlah pasien/har i x Jam Perawatan Jam Kerja Efektif/ha ri

Perhitungan Rata-rata jumlahpasienpenyakitdalam/hari = 14pasien JumlahPerawattersedia =

(14 x 4,5) 7

Jumlahperawattersedia = 9 orang perawat Perhitungandiatasditambahdenganfaktorkoreksiyaitu : 1. Loss day (harilibur, cuti, haribesar) denganrumus : Jmlhariminggudalamsatuth + cuti + haribesar x Jmlperawattersedia Jam harikerjaefektif

52  12  24  78 x 9 = 2,45 = 3 orang 286

2. Non nursing job yaitujumlahtenagakeperawatan yang mengerjakantugas-tugas non keperawatan, diperkirakan 25% Jumlahperawattersedia + Loss day x 25 100 ( 9  3) x 25 = 3 orang 100

Tugas-tugas non keperawatan diruang Mina seperti penyerahan resep, pengambilan obat, administrasi dan lain – lain dikerjakan oleh perawat. Non nursing job digunakan untuk menambah kebutuhan tenaga keperawatan. Jadi jumlah kebutuhan tenaga keperawatan ruangMina adalah tenaga perawat tersedia + Loss day + Non Nursing Job ( 9 + 3 + 3 = 15 orang )

B. Distribusi Ketenagaan Pengaturan tenaga kerja di ruang Mina berdasarkan shift. Tenaga kerja di unit rawat Inap Mina saat ini berjumlah 15 Orang. Yang memegang tanggung jawab sebagai berikut : 1. Kepala Ruangan

: 1 Orang

2. Perawat Pelaksana

: 14Orang

Tenaga kerja di unit Rawat Inap ruang Mina, bekerja dengan sesuai jadwal, dan menjaga mutu pelayanan maka pada setiap shif jaga ditunjuk seorang penanggung jawab shif (PJ) oleh kepala ruang, adapun pengaturan jadwal sebagai berikut : 1. Kepala Ruangan

: Senin sampai dengan Sabtu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di rumahsakit

2. Perawat Pelaksana

: Bekerja sesuai dengan shift yang sudah dijadwalkan oleh kepala ruang.

C. Pengaturan JagaPerawat RSI “Sultan Hadlirin” Jepara merupakan Rumah Sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum, Karyawan khususnya tenaga perawat bekerja secara shift dengan waktu kerja yang di atur secara mandiri oleh unit rawat inap masing–masing termasuk ruang Mina. Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut : 1. Batas keterlambatan karyawan maksimal 15 menit dari dimulainya jadwal shift. 2. Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka karyawan tersebut akan mendapat evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung. 3. Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan surat peringatan. 4. Izin meninggalkan dinas maksimal 3 jam dalam 1 hari kerja atas persetujuan Kepala Ruangan atau Katim.

Pengaturan tenaga kerja di Rawat Mina berdasarkan shift di bawah ini : 1. Kepala Ruangan a) Senin – Kamis

: 07.00 – 14.00

b) Jum’at

: 07.00 – 11.00

c) Sabtu

: 07.00 – 13.00

2. Karyawan Shift (Senin – Minggu) a) Shift I (Pagi)

: 07.00 – 14.00

b) Shift II (Siang)

: 14.00 – 21.00

c) Shift III (Malam)

: 21.00 – 07.00

BAB III STANDAR FASILITAS A. Denah Ruang Terlampir B. Standar Fasilitas 1. Standar pelayanan Minimal Ruang Mina a. Pemberian pelayanan di rawat inap. b. Dokter Penanggung Jawab pasien rawat inap. c. Ketersediaan pelayanan rawat inap. d. Jam praktek dokter spesialis. e. Pelaporan

adanya

kejadian

pasien

resiko

jatuh/jatuh

yang

berakibatkecacatan /kematian. f. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien > 48 jam setalah masuk rawat inap. g. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap. 2. Standar Minimal Peralatan di Ruang Mina

No.

Peralatan Medis

Keterangan

1.

Suction

Ada

2.

Minor Set

Ada

3.

Stetoskop

Ada

4.

Tensi Meter

Ada

5.

Termometer

Ada

6.

Pen Light / Senter

Ada

7.

Nebulizer

Ada

8.

Standar Infus

Ada

9.

Air Bag

Ada

10

Tourniket

Ada

11.

Tongue Spatel

Ada

12.

Tabung O2

Ada

13.

02 sentral

Ada

14

Tromol

Ada

15.

Korentang

Ada

16

Troli

Ada

17

Gunting

Ada

18

Bak Instrumen

Ada

19

Bengkok

Ada

20

Lampu Pembaca Rontgen

Ada

21

Kulkas Penyimpan Obat

Ada

23.

Urinal

Ada

24.

Laken

Ada

26.

Tempat Tidur Pasien

Ada

27.

Pispot

Ada

28.

Baskom Mandi

Ada

29.

Box Infus

Ada

30.

Kursi Roda

Ada

31.

Electrocardiografi

Tidak ada

3. Sarana Kerja di RuangMuzdalifah No.

Sarana Kerja

Keterangan

1.

CPU

Ada

2.

Mouse

Ada

3.

Keyboard

Ada

4.

Monitor

Ada

5.

Kalkulator

Ada

6.

Kipas Angin

Ada

7.

Televisi

Ada

8.

APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Ada

9.

Pesawat Telepon

Ada

10.

File Catatan Keperawatan

Ada

11.

Buku Folio

Ada

12.

Lemari / Cabinet

Ada

13.

Kursi

Ada

14.

Loker Penyimpanan Obat

Ada

15.

Meja Komputer

Ada

16.

Peralatan Infus

Ada

17.

Jam Dinding

Ada

18.

Pigura

Ada

19.

Tempat Sampah

Ada

4. Fasilitas Ruang Rawat Inap No. 1.

2.

Ruangan Rawat Kelas I

Fasilitas per KamarPasien Tempat Tidur Pasien Bantal Sofa Lemari Kursi Penunggu Pasien Tiang Infus TV Remote TV KipasAngin Kamar Mandi / Toilet Ember Gayung Keset Jam Dinding Korden Kunci Kamar Tempat Sampah Tangga Pijak Pasien Pispot Urinal Rak kamar mandi

Kelas VIP A dan Tempat Tidur Pasien VIP B Bantal Sofa Lemari Kursi Penunggu Pasien Tiang Infus TV Remote TV Ac Remote Ac Kamar Mandi / Toilet Ember Gayung Keset

Keterangan Ada 8 Kamar Pasien

Ada 6 Kamar Pasien

Jam Dinding Korden Kunci Kamar Tempat Sampah Tangga Pijak Pasien Pispot Urinal Rak kamar mandi Wastavel

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN A. Jenis pelayanan di rawat inap 1.

Pemeriksaaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.

2.

Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala.

3.

Edukasi pasien oleh perawat atau dokter.

4.

Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.

5.

Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.

6.

Pemeriksaan penunjang diagnostik.

7.

Tindakan Medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.

8.

Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan instruksi dokter spesialis.

9.

Pelayanan Tranfusi Darah.

10.

Pemberian Surat Rujukan.

11.

Pemakaian peralatan yang tersediaseperti oksigen.

BAB V LOGISTIK Pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang proses pelayanan kesehatandi ruang rawat inap meliputi : pengadaan obat dan alat kesehatan, pengadaan sarana / alat rumah tangga. A. Pengadaan obat dan alat kesehatan Pengadaan obat dan alat kesehatan yang digunakan untuk stok bahan habis di ruang rawat inap diadakan melalui gudang farmasi rumah sakit. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat-obatan 1.

Permintaan obat dan alat kesehatan dilakukan dengan menulis permintan dalam buku bon / permintaan ke gudang farmasi

2.

Petugas gudang farmasi memberikan sesuai dengan jenis permintaan barang dari ruang rawat inap

3.

Bila alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan yang diminta sudah tersedia akan diserah terimakan ke ruang rawat inap, 1 lembar putih untuk farmasi dan 1 lembar merah di serahkan ke ruang rawat inap.

B. Pengadaan sarana /alat rumah tangga Pengadaan sarana yang meliputi kebutuhan harian ruangan (ex :alat tulis kantor) ataupun sesuai dengan kebutuhan ruangan dilakukan melalui bagian gudang logistic / rumah tangga. Prosedur permintaan sarana / alat rumah tangga 1.

Permintaan kebutuhan harian ruangan dilakukan dengan menulis permintaan dalam buku bon / permintaan yang ditujukan ke gudang rumaht angga

2.

Permintaanpengadaansaranakebutuhaninventarisruangandilakukanmembuatpeng ajuandenganblangko

yang

berwenang di rumahsakit.

telahdisediakandandisetujuiolehpihak

yang

BAB VI KESELAMATAN PASIEN A. Alur Pelaporan Keselamatan Pasien 1. Apabila terjadi suatu insiden di Rumah Sakit, wajib segera ditindak lanjut (dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan. 2. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insden dengan mengisi formulir laporan insiden kepada atasan langsung, paling lambat 2 x 24 jam, jangan menunda laporan. 3. Setelah selesai mengisi formulir, segera serahkan kepada atasan langsung pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen : Kepala bagian / instalasi / unit) 4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko terhadap insiden yang dilaporkan. 5. Hasil grading akan menentukan bentuk intervensi dan analisa yang akan dilakukan sebagai berikut : a.

Grade Biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1 minggu.

b.

Grade Hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu.

c.

Grade Kuning : intervensi komprehensif / analisa akar masalah / RCA oleh tim PMKPRumahSakit, waktu maksimal 45 hari.

d.

Grade Merah : investigasi komprehensif / analisa akar masalah / RCA oleh tim PMKPRumahSakit, waktu maksimal 45 hari.

6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan insiden dilaporkan ke tim PMKPRumahSakit. 7. Tim PMKPRumahSakit akan memganalisa kembali hasil investigasi dan insiden untuk menentukan apakah perlu investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan regrading.

8. Untuk grade kuning / merah, tim PMKPRumahSakit akan melakukan analisa masalah / Root Cause Analysis (RCA). 9. Setelah melakukan RCA, tim PMKPRumahSakit akan membuat laporan dan recomendasi untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa petunjuk / “safety alert” untuk mencegah kejadian berulang. 10. Hasil RCA, recomendasi dan rencana kerja di laporkan kepada direksi. 11. Recomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan umpan balik kepada unit terkait. 12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-masing. 13. Monitoring dan perbaikan oleh tim PMKPRumahSakit.

BAB VII KESELAMATAN KERJA A. Konsultasi medis 1.

DPJP menginformasikan kepada penanggung jawab pasien terkait dengan konsultasi ke dokter spesialis.

2.

DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi.

3.

Penanggung jawab pasien menandatangani inform consent.

4.

Perawat ruang rawat inap menghubungangi dokter spesialis yang menjadi konsulan.

5.

Penanggung jawab pasien di informasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter konsulan.

B. Indikasi dan prosedur laboratorium dan radiologi 1.

DPJP menginformasikan indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi kepada perawat ruangan

2.

Penanggung

jawab

pasien

menandatangani

formulir

inform

consent

pemeriksaan radiologi dan laboratorium. 3.

Perawat ruang rawat inap menginformasikan tentang pemeriksaan radiologi dan laboratorium kepada unit terkait.

4.

Perawat rawat inap melengkapi form pemeriksaan dan menyerahkan kepada petugas radiologi dan laboratorium.

5.

Pasien ditindak lanjuti sesuai dengan hasil pemeriksaan.

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Untuk peningkatan mutu pelayanan di rawat inap, maka rawat inap memfasilitasi pasien yang dirawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan. Alur Pelaporan Mutu Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap seperti : 1.

Pelaporan pemasangan tindakan invasive.

2.

Pelaporan monitoring mutu keperawatan dengan 9 indikator

3.

Pelaporan mutu pasien safety rawatinap dengan 20 indikator. a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayaan 1) Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien ditulis pada catatan keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya. 2) Monitoring tindakan invasive dilakukan setiap setelah melakukan tindakan dan di dokumentasikan. 3) Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety dan dicatat 1 x 24 jam dan dilaporkan kepada bagian Kasie Mutu Keperawatan tiap bulan. 4) Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien. 5) Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien.

BAB IX PENUTUP Peran Rumah Sakit Islam “Sultan Hadlirin” Jeparasangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan pengelolaan rawat inap agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu. Koordinasi internal dan eksternal Rumah Sakit perlu dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan pelayanan di ruangMuzdalifah RSI “Sultan Hadlirin” Jepara.

Jepara, Januari 2017 Direktur RSI “Sultan Hadlirin” Jepara

dr. H. GunawanWS.DTMH.M.Kes

Related Documents


More Documents from "retno aprilia p"

Prospektus_2010.pdf
June 2020 38
Consolidation Of Soil
May 2020 33
Sk Tim Pkbrs.docx
October 2019 53
Askap Chf.docx
October 2019 32
Kk
April 2020 26