Blok 3 Modul 1(revisi).docx

  • Uploaded by: Anna Fitriyana
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Blok 3 Modul 1(revisi).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,969
  • Pages: 23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem vital yang mengatur segala proses sirkulasi peredaran darah yang terjadi dalam tubuh manusia. Sistem kardiovaskuler dapat berjalan dengan baik karena ditunjang oleh organ yang menyusunnya yaitu jantung dan berbagai macam pembuluh darah. Jantung merupakan organ otot berongga yang terletak di bagian tengah dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah dari jantung. Ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Jantung berfungsi memompa darah untuk menyediakan oksigen, nutrien dan hormon ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa metabolisme dari seluruh tubuh seperti karbondioksida, asam laktat, dan ureum. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa, jantung dapat berkontraksi dan berelaksasi. Proses kontraksi dan relaksasi jantung dikenal sebagai denyut jantung. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (diastole) selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (sistole). Oleh karena pentingnya organ jantung bagi sistem sirkulasi di dalam tubuh manusia. Maka di dalam laporan ini kami akan membahas mengenai fisiologi jantung, proses kerja jantung sebagai pompa, siklus jantung, curah jantung serta membahas secara menyeluruh mengenai jantung seperti anatomi dan suara jantung. 1.2 Tujuan Penulisan 1. Mahasiswa mampu mengetahui anatomi dan fisiologi jantung sebagai pompa 2. Mahasiswa mampu mengetahui sirkulasi jantung dan sistem konduksi jantung 3. Mahasiswa mampu mengetahui asal dan pemeriksaan suara jantung 1.3 Manfaat

1

Pada modul 1 ini kami dapat belajar mengenai bagaimana mekanisme kerja jantung yang terjadi saat kita beraktifitas dan istirahat. Adapun manfaat modul ini ialah diharapkan mahasiswa mampu mengerti anatomi dari jantung, mekanisme kerja jantung, fisiologi jantung, faktor yang mempengaruhi kerja jantung, macam-macam jenis suara dan denyut jantung.

BAB II ISI Skenario SKENARIO : JALAN SEHAT Tn Umar (60 tahun) mengikuti lomba jalan sehat 10 Km yang diadakan Kaltim Pos. Pada saat jalan tiba-tiba mengeluh palpitasi, keluhan ini berkurang dengan istirahat. Pak Umar langsung dibawa ke rumah sakit dan langsung

2

dilakukan pemeriksaan Vital Sign, denyut jantung. Suara jantung, dan elektrokardiografi. STEP 1 IDENTIFIKASI ISTILAH 1. Palpitasi

: Perasaan atau sensasi jantung yang berdebar-debar

akibat ada kelistrikan jantung dan membuat jantung tidak teratur. Pergerakan jantung cepat dan sering. Bersifat subjektif 2. Elektrokardiografi : Suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan beda potensi aksi listrik pada jantung.

3. Vital Sign

: Pemeriksaan tanda-tanda vital tubuh meliputi

tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nafas, dan denyut nadi. 4. Suara Jantung : Suara yang dihasilkan dari penutupan katup. Suara 1 (loop) dihasilkan dari penutupan katup atrioventrikel dan suara 2 (dop) dihasilkan dari katup aorta dan pulmonary. 5. Denyut Jantung : Gerakan kontraksi (systole) dan relaksasi (diastole) jantung.

STEP 2 IDENTIFIKASI MASALAH 1. Mengapa setelah melakukan jalan sehat Tn.Umar mengalami palpitasi ? 2. Mengapa palpitasi itu berkurang pada saat istirahat ? 3. Apakah hubungan palpitasi dengan pemeriksaan vital sign, denyut jantung, suara jantung dan EKG ? 4. Apakah umur mempengaruhi adanya palpitasi ? 5. Apakah palpitasi terjadi dalam keadaan normal atau patologis ? 6. Apa itu EKG ? STEP 3 CURAH PENDAPAT 1. Setelah melakukan jalan sehat Tn.Umar mengalami palpitasi :  Curah jantung : jumlah darah yang dipindahkan ke pembuluh darah per menit - Tingkat curah jantung meningkat, normalnya 5 L/menit, -

setelah aktifitas 25-35 L/menit Tingkat 02 dan metabolisme O2 meningkat, karena aliran yang dibawa ke jaringan lebih cepat

3

Rumus : COP = SV x HR 

. Peningkatan kebutuhan terhadap 02 Saat berolahraga, kebutuhan 02 untuk metabolisme semakin meningkat sehingga terjadi peningkatan denyut jantung. Denyut jantung dipercepat untuk mempercepat aliran darah yang mengantarkan O2 ke jaringan dan sel serta untuk mempercepat pengeluaran CO2 hasil metabolisme sel.



Perubahan tekanan darah Tekanan Sistole -

: Tekanan saat otot jantung

berkontraksi dan terjadi pengosongan jantung dari darah Tekanan Diastole : Tekanan saat otot jantunG berelaksasi dan terjadi pengisian jantung oleh darah.



2.

Tekanan darah meningkat

Keluhan Tn Umar berkurang setelah beristirahat karena :  Karena pada saat istirahat otot-otot relaksasi dan kebutuhan O2 berkurang tidak seperti saat melakukan aktivitas berat dan perlahan – 

lahan kebutuhan O2 akan kembali normal. Karena pada saat istirahat hormone adrenalin akan kembali normal dan produksi hormon epinefrin akan ikut kembali menjadi normal dan vasokontriksi pembuluh darah akan berkurang dan kebutuhan O2 dalam tubuh akan kembali normal.

3. Tujuan melakukan pemeriksaan vital sign, denyut jantung, suara jantung dan EKG alalah :  Tujuan dilakukannya pemeriksaan :  Untuk mengetahui penyakit seseorang  Untuk mengetahui tindak lanjutan apa yang harus dilakkukan  Untuk mengetahui kelainan – kelainan yang ada dan dapat



memberikan diagnosa  Untuk mengetahui normal atau tidaknya seseorang Kondisi Normal :

4

   

Suhu Denyut Nadi Frekuensi Nafas Tekanan Darah

: 36,5 – 37,5 °C : 60 – 100 kali/menit : 16 – 24 kali/menit : 110/80 mmHg

4. Usia sangat mempengaruhi kerja jantung karena pada usia lanjut fungsi organ-organ tubuh menurun. 5. Palpitasi terbagi menjadi 2 :  

Palpitasi primer : Kelainan pada jantung Palpitasi sekunder : Patologis (mis: demam, anemia dll)

STEP 4 MIND MAPPING

Jantung sebagai pompa

Jantung cepat & tidak teratur

PALPITASI

PEMERIKSAAN

Vital Sign

EKG

Denyut Jantung

STEP 5 LEARNING OBJEKTIF

5

Suara Jantung

1. Menjelaskan : a. Anatomi pada jantung b. Fisiologi pada jantung (sifat utama) 2. Siklus darah pada jantung 3. Menjelaskan system konduksi jantung! 4. Menjelaskan hubungan EKG dengan siklus jantung dan system konduksi jantung! 5. Menjelaskan hubungan pemeriksaan vital sign dengan kerja jantung!

STEP 6 BELAJAR MANDIRI Mahasiswa mencari informasi sendiri sehubungan dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan pada langkah 5 di perpustakaan, internet, kuliah, konsultasi pakar, dan lain sebagainya. STEP 7 SINTESIS Melaporkan hasil belajar dan menyamaikan atau membagi pengetahuan yang telah diperoleh dalam diskusi kelompok kecik 2. Berikut adalah hasil belajar mandiri yang kami lakukan secara mendalam menggunakan beberapa referensi yang kami cari dari beberapa sumber.

1. Anatomi dan Fisiologi Jantung a. Anatomi Struktur Jantung Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan. Organ ini terlekat di rongga dada ( thoraks ) sekitar garis tengah antara sternum ( tulang dada ) disebelah anterior dan vertebra ( belakang ) di posterior Fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Pada manusia, jantung terdiri atas empat ruangan, yaitu

6

serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan, antara lain perikardium, miokardium, dan endokardium. Perikardium adalah selaput pembungkus jantung. Perikardium terdiri dari 2 bagian, yaitu sebelah dalam dan luar. Di antara kedua lapisan perikardium di pisahkan oleh sedikit cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan yang disebabkan oleh gerakan memompa dari jantung itu sendiri. Miokardium adalah otot jantung, adapun endokardium adalah selaput yang membatasi ruangan jantung. Antara ruangan jantung terdapat klep (katup) yang berfungsi untuk mengatur aliran darah agar tetap searah. 1) Permukaan jantung dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : 

Apex Cordis Terdapat pada ventrikel kiri. Letaknya pada bagian anteroinferior sinistra pada jantung. Ujung ventrikel sinistra.Pulsasi jantung teraba paling jelas.Lokasi: ICS



V sinistra, 1 jari sebelah medial MCLS. Basis Cordis Terletak pada bagian cranioposterior pada jantung. Tempat keluarnya aorta dan truncus pulmonalis.Masuknya vv. Cavae dan vv. Pulmonalis.



Menghadap ke cranio-posterior. Facies sternocostae Bagian dari jantung yang berhadapan langsung dengan sternum dan costae. Berhadapan dengan sternum dan costae.Sebagian besar dibentuk oleh ventrikel dextra.Sisanya dibentuk oleh ventrikel sinistra, atrium dextra, auricula dextra, auricula



sinistra. Facies diaphragmatica

7

Bagian permukaan jantung yang menyatu dengan centrum tendineum diaphragmatica Menghadap diaphragma.Sebagian besar dibentuk oleh ventrikel sinistra.Sisanya oleh ventrikel dextra dan atrium dextra (muara V. Cava Inferior). Facies mediastinalis Bagian permukaan jantung yang berhadapan dengan



paru-paru, terurama dengan pleura mediastinalis Bagian posterior dari permukaan jantung. Sebagian besar dibentuk oleh atrium sinistra. Sisanya oleh atrium dextra dan ventrikel sinistra  Sulcus coronaries Cekungan yang memisahkan antara atrium dan ventrikel, atau bisa disebut dengan sulvus atrioventrikuler. Cekungan ini di lewati oleh 

pembuluh darah koroner. Sulcus Interventrikel Anterior Cekungan yang terletak pada bagian antara ventrikel kanan dan kiri pada bagian jantung anterior. Sulcus ini merupakan tempat melekatnya ramus descendens anterior yang merupakan percabangan dari arteri



koronaria sinistra. Sulcus Interventrikel Posterior Cekungan yang memisahkan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan jantung pada bagian posterior. Cekungan ini dilewati oleh ramus descendens posterior yang merupakan percabangan arteri coronaria dextra.

8

1. Right Coronary

9. Right Atrium

2. Left Anterior Descending

10. Right Ventricle

3. Left Circumflex

11. Left Atrium

4. Superior Vena Cava

12. Left Ventricle

5. Inferior Vena Cava

13. Papillary Muscles

6. Aorta

14. Chordae Tendineae

7. Pulmonary Artery

15. Tricuspid Valve

8. Pulmonary Vein

16. Mitral Valve 17. Pulmonary Valve

2) Ruangan-ruangan pada jantung :  Atrium sinistra 1. 2. 3. 4.

Letak di posterior dari atrium dextra Membentuk sebagian besar basis / facies posterior jantung Terdiri dari rongga utama dan auricula sinistra Di posterior dari atrium sinistra, terdapat :  Sinus obliquus pericardii serosum  Pericardium serosum  Oesophagus 5. Bagian dalam atrium sinistra licin 6. Bagian dalam auricula sinistra mempunyai rigi-rigi otot 7. Letak di posterior dari atrium dextra

9

8. 9. 10.    11. 12.



Membentuk sebagian besar basis / facies posterior jantung Terdiri dari rongga utama dan auricula sinistra Di posterior dr atrium sinistra, terdapat : Sinus obliquus pericardii serosum Pericardium serosum Oesophagus Bagian dalam atrium sinistra licin Bagian dalam auricula sinistra mempunyai rigi-rigi otot

Ventrikel sinistra 13. 14. 15. 16. 17. 18.

Dinding tebal (3X > ventriculus dextra) Penampang melintang berbentuk sirkular Trabeculae carneae berkembang baik Terdapat 2 buah Mm. papillaris yang besar Tidak terdapat trabeculae septomarginalis Bagian dari ventrikel yang terletak di bawah ostium aorta à disebut vestibulum aorta



Ventrikel dextra 1.

Dindingnya jauh lebih tebal dibanding atrium dextra terdapat rigi-rigi yang menonjol ke dalam, yang dibentuk oleh berkas-

berkas otot (=trabeculae carneae) Trabeculae carneae, terdiri dari : a. Mm. papillaris menonjol ke dalam, basis melekat di dinding ventrikel, puncak dihubungkan oleh tali-tali fibrosa (=chorda b.

tendineae) ke cuspis valva tricuspidalis Trabecula septomarginalis menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior. Hanya terdiri dari rigi-rigi yang

2.

menonjol Penampang melintang, bentuk kresentik (bulan sabit) karena penonjolan septum interventriculare ke dalam rongga ventriculus dextra

3) Katup-katup pada jantung : Katup Atrioventrikuler Yaitu katup antara atrium dan ventrikuler. Terdapat dua katup atrioventrikuler, yaitu atrioventrikuler dextra (trikuspidalis) dan atrioventrikuler sinistra (mitral).

10

Katup trikuspid Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan. Mitral Valve Katup mitral memisahkan atrium kiri dari ventrikel kiri. Katup semilunatik Yaitu katup antara ventrikel dengan kapiler yang berhubungan. Terdapat dua katup semilunatik, yaitu katup pulmonalis (antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis) dan katup aorta (antara ventrikel sinistra dan aorta) Pulmonary Valve Katup paru memisahkan ventrikel kanan dari arteri paru-paru. Katup aorta Katup aorta memisahkan ventrikel kiri dari aorta.

4) Pembuluh darah yang ada pada jantung  Vena cava superior Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.  Vena cara inferior Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.  Aorta

11

Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.  Arteri pulmonary Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung.  Vena pulmonary Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke jantung.

(Sobotta,jilid 2; edisi 23) b. Fisiologi Pada orang normal, darah yang masuk ke jantung melalui vena cava, kemudian akan dipompa ke sistem sirkulasi paru. Dan setelah mengalami oksigenasi di dalam jaringan sel sel paru, kemudian darah kembali ke jantung melalui pembuluh darah balik ( vena pulmonalis )

12

Pada keadaan normal, jumlah darah yang dapat dipompa oleh jantung sesuai dengan jumlah darah yang masuk kembali sebesar 5 liter per menit dan akan meningkat jika berolahraga yang dapat mencapai 25 - 35 liter per menit. 

Curah Jantung Curah jantung dapat ditentukan dengan mengalikan komponen denyut jantung ( Heart Rate ) dan isi sekuncup ( stroke volume ).

Dimana : - COP : Cardiac out put ( Curah Jantung ) adalah sejumlah darah yang dapat dipompa oleh ventrikel -

setiap menitnya. Stroke Volume : Sejumlah darah yang dapat dipindahkan oleh ventrikel ke sistem pembuluh darah



per denyut jantung ( Normal : 70 - 80 ml/ denyut ) Heart Rate : Suatu bentuk Kontraksi dan relaksasi

jantung permenit ( Normal ; 70 - 80 x/menit ) Denyut Jantung Pengaruh denyut jantung terhadap curah jantung tergantung keseimbangan rangsangan antara saraf simpatis dan parasimpatis. 1) System saraf simpatis Berkerja untuk mempercepat denyut jantung, vasokonstriksi pembuluh darah, dan menaikan tekanan darah. Saraf simpatis berasal dari bagian cervical dan thoracal bagian atas truncus simpaticus. Serabut-serabut postganglionic simpatis berakhir di nodus sinuatrial dan nodus AV, serabut otot-otot jantung dan arteri coronaria.

13

Persarafan simpatis mengakibatkan akselerasi jantung, peningkatan denyut jantung, daya kontraksi jantung, dan dilatasi arteria koroner. 2) System saraf parasimpatis Berkerja untuk melambatkan denyut jantung, meningkatkan aktifitas usus dan kelenjar, dan mengendurkan otot-otot sphincter. Saraf parasimpatis berasal dari nerves vagus. Serabut-serabut postganglionic parasimpatis berakhir di nodus sinuatrial dan nodus AV, dan arteri coronaria. Persarafan parasimpatis mengakibatkan berkutangnya denyut jantung, berkurangnya daya kontraksi jantung, dan konstriksi arteria koroner. 

Isi Sekuncup Isi Sekuncup selalu bervariasi yang disebabkan oleh perubahan panjang pada serabut myocardium. Isi sekuncup dapat ditentukan oleh preload, afterload dan kontraktilitas myocardium. - preload : faktor regangan ( tension ) dinding ventrikel -

( kiri ) selama diastole afterload : faktoor tahanan ( resistance ) yang mampu

-

menghambat kerja jantung kontraktilitas myocardium : faktor peningkatan influx ion kalsium dan calcium pulse yang menuju ke unsur miokontraktil pada awal distole.

2.

Siklus Jantung

14

Keterangan:

Siklus Jantung

AD

: Atrium Dextra

Sebagai Pompa

VD

: Ventrikel Dextra

AP

: Arteri Pulmonalis

P

: Pulmo

AS

: Atrium Sinistra

VS

: Ventrikel Sinistra

AO

: Aorta

Sel/Jar

: Sel atau Jaringan

VCS/VCI

: Vena Cava Superior dan

Vena Cava Inferior K.T Secara spesifik, siklus jantung dibagi menjadiK.P : K. B K. Ao

15

: Katup Trikuspidal : Katup Pulmonalis : Katup Bikuspidal : Katup Aorta

Siklus jantung merupakan peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari permulaan sebuah denyut jantung sampai permulaan denyut jantung berikutnya. Siklus jantung terdiri dari atas satu periode relaksasi yang disebut diastolic, yaitu periode pengisian jantung dengan darah, yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang mengosongkan ventrikel disebut sistolik. Fungsi atrium sebagai pompa pendahulu à darah mengalir secara terusmenerus dari vena-vena besar ke atrium, sekitar 80 % dari darah tersebut mengalir langsung melewati atrium langsung ke ventrikel bahkan sebelum ventrikel berkontraksi. Selanjutnya, kontraksi atrium biasanya menyebabkan tambahan pengisian ventrikel. Oleh karena itu, atrium dikatakan sebagai pompa primer yang meningkatkan efektivitas pompa ventrikel. Fungsi Ventrikel sebagai pompa: (a) (b) (c) (d)

Pengisian ventrikel Periode kontraksi isovolemik Periode Ejeksi Periode relaksasi isovolemik

16

Fase (a) dan (d) di atas termasuk dalam proses diastole sedangkan fase (b) dan (c) termasuk ke dalam fase sistole. Pada saat fase (a) terjadi pengisian Ventrikel akibat perbedaan tekanan antara atrium dan ventrikel dan juga akibat otot otot ventrikel yang berelaksasi. Kemudian setelah ventrikel berisi penuh oleh darah, maka jantung akan masuk ke dalam fase (b) yaitu dimana otot ventrikel berkontraksi namun belum terjadi pengosongan.. Setelah fase (b) maka jantung akan masuk ke fase selanjutnya, yaitu fase (c). Pada fase (c) ini terjadi ventricel ejection, yaitu proses pemompaan darah akibat perbedaan tekanan antara atrium dan ventrikel juga akibat ventrikel yang berkontraksi. Kemudian setelah fase (c) selanjutnya jantung akan masuk ke fase (d) dimana terjadi relaksasi dari otot ventrikel. Relaksasi dari otot ventrikel membuat tekanan dalam ventrikel menurun. Perubahan volume akan terjadi saat jantung kembali ke fase (a) dimana terjadi pengisiian ventrikel. Proses perputaran/ siklus dari fase ini akan berulang terus menerus.

3. System Konduksi Jantung : Proses Terbentuknya Potensial Aksi Sel saraf dan sel otot memiliki potensial istirahat dan akan mengalami depolarisasi jika terangsang oleh suatu stimulus. Tetapi, ini berbeda dengan sel otot ritmik yang terdapat di jantung. Sel ini menunjukkan adanya suatu aktivitas dimana potensial membrane dari sel ini mengalami depolarisasi secara perlahan sampai mencapai potensialambang yang sering disebut sebagai potensial pemacu. Kemudian, dari proses siklik inilah potensial aksi akan dihasilkan dan disebarkan keseluruh sel jantung untuk merangsang yang mengakibatkankontraksi. (Sherwood, 2011, hal.333) Perubahan penting dalam perpindahan ion yang menimbulkan potensial pemacu adalah penurunan arus keluar ion K+ yang diikuti dengan masuknya ion Na+ dan peningkatan arus masuk ion Ca2+. Fase awal terjadinya potensial aksi adalah ketika penurunan arus K+ yang keluar akibat dari penurunan permeabilitas membrane tempat

17

masuknya ion K+. Ini terjadi karena sifat yang dimiliki oleh membrane tersebut terhadap potensial membran.Dimana ketika permeabilitas membrane tempat lewatnya ion K+ akan menurun jika potensial membrane menjadi lebih negatif. Penurunan permeabilitas ini terjadi dengan menutupnya saluran tersebut secara perlahan.Tetapi, tidak seperti sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki saluran untuk masuknya ion Na+ berupa saluran berpintu voltse. Saluran berpintu voltase membuka dan menutup akibat respon dari potensial membran.Sel otot ritmik memiliki saluran yang selalu terbuka untuk lewatnya ion Na+. Sehingga pada fase ini potensial membrane menjadi kurang negative akibat masuknya ion Na+ kedalam membran. Akibatnya secara perlahan membrane secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser menuju potensialambang. (Sherwood, 2011, hal.334) Selanjutnya, suatu saluran Ca2+ , saluran Ca2+tipe T, yang merupakan salah satu dari dua saluran Ca2+ terbuka. Tipesaluraniniadalahsaluranberpintuvoltase, sehingg asaluran ini akan terbuka jika terjadi perubahan potensial membran. Akibatnya masuknya ion Ca2+masuk kedalam membrane danmeng akibatkan semakin terdepolarisasi dan membawa kepotensialambang.Ketika mencapai potensialambang, terjadinya pengaktifan saluran Ca2+ yang lain, yaitusaluran Ca2+tibe L. Akibatnya ion Ca2+masukdalamjumlahbesar. Karena semakin banyaknya Ca2+ yang masuk kedalam membran, akhirnya potensialmembranmenjadi lebih positif dan membuat permeabilitas saluran K+meningkat,sehingga menjadikan potensial membrane menjadi repolarisasi akibat keluarnya Ion K+. (Sherwood, 2011, hal.334) Penyebaran potensial aksi Sel-sel jantung non-kontraktil melakukan otoritmisitas di tempat-tempat berikut : 1. Nodus Sinuatralis (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat pintu masuk vena kava superior

18

2. Nodus Atrioventrikularis (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus yang terletak didasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertemuan atrium dan ventrikel 3. Nodus HIS (berkas atrioventrikular), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antar ventrikel. Di sini berkas tersebut terbagi menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri septum, melengkung mengelilingi ujung rongga ventrikel, dan berjalan balik ke arah atrium di sepanjang dinding luar. 4. Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas HIS dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari suatu cabang pohon.(Sherwood, hal 334).

4. Hubungan EKG dengan siklus jantung dan sistem konduksi jantung EKG adalah rekaman penyebaran keseluruhan aktivitas listrik jantung. Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi menyebar ke dalam jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh. Sebagian kecil dari aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh, tempat aktivitas tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan elektroda perekam. Rekaman yang dihasilkan adalah suatu elektrokardiogram atau EKG. Berikut

tiga

hal

penting

dalam

mempertimbangkan

apa

yang

direpresentasikan oleh EKG: 1. EKG adalah rekaman dari sebagian aktivitas listrik yang di induksi di cairan tubuh oleh impuls jantung yang mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya. 2. EKG adalah rekaman kompleks yang mencerminkan penyebaran keselurahan aktivitas di seluruh jantung sewaktu depolarisasi dan repolarisasi. 3. Rekaman mencerminkan perbandingan dalam voltase yang terdeteksi oleh elektroda-elektroda di dua titik berbeda di permukaan tubuh, bukan potensial aksi sebenarnya.

19

EKG penting untuk mendiagnosis dan penatalaksanaan kelainan irama jantung, membantu mendiagnosis penyebab nyeri dada dan membantu mendiagnosis penyebab sesak napas. EKG normal memiliki tiga bentuk gelombang yang jelas gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T. Penemu teknik ini memulai abjad dari tengah ketika memberi nama gelombang-gelombang. 

Gelombang P mencerminkan depolarisasi atrium.



Kompleks QRS mencerminkan depolarisasi ventrikel



Gelombang T mencerminkan repolarisasi ventrikel

5. Hubungan pemeriksaan vital sign dengan kerja jantung Tekanan Darah Bila ventrikel kiri berkontraksi, tekanan ventrikel dengan cepat meningkat sampai katup aorta membuka. Selanjutnya, setelah katup membuka, tekanan di dalam ventrikel hanya akan meningkat sedikit, karena darah segera mengalir keluar dari ventrikel dan masuk ke dalam aorta dan lalu masuk ke arteri penyalur sistemik. Masuknya darah ke dalam arteri akan menyebabkan dinding arteri tersebut merengang dan tekanan meningkat sekitar 120 mmHg. Selanjutnya, pada akhir sistolik, setelah bentrikel berhenti mengejeksikan darah dan katup aorta tertutup,

20

elastisitas dinding arteri akan tetap mempertahankan tekanan yang tinggi di dalam arteri, bahkan selama diastolic. Bila katup aorta menutup, pada kurva tekanan aorta akan timbul suatu insisura. Insisura ini disebabkan oleh periode singkat aliran balik darah segera sebelum penutupan katup, yang selanjutnya akan diikuti dengan penghentian aliran balik tersebut secara tiba – tiba. Sesudah katup aorta menutup, tekanan di dalam aorta akan berkurang secara perlahan – lahan sepanjang fase diastolic karena darah yang disimpan di dalam arteri elastis yang berdilatasi akan mengalir secara terus menerus melalui pembuluh darah perifer kembali ke vena. Sebelum ventrikel berkontraksi lagi, biasanya tekanan aorta turun sampai kira – kira 80 mmHg (tekanan diastolik), yang merupakan dua pertiga dari tekanan maksimum sebesar 120 mmHg (tekanan sistolik) yang terjadi di dalam aorta selama kontraksi ventrikel. Suhu Peningkatan suhu tubuh dapat menyebabkan menigkatnya permeabilitas membrane otot jantung terhadap ion yang mengatur frekuensi denyut jantung sehingga jantung menerima banyak rangsang dari ion-ion tersebut, dan dapat meningkatkan frekuensi jantung sampai 2 kali lipat normal. Akan tetapi jika peningkatan frekuensi terus berlanjut hingga waktu yang cukup lama, hal ini dapat melemahkan sistem metabolic jantung dan akhirnya jantung akan mengalami kelemahan. Ada kompensasi yang dilakukan oleh sistem pengatur suhu mengembalikan suhu tubuh menjadi normal

tubuh guna

kembali, hal ini berarti terjadi

mekanisme yang berakibat penurunan suhu tubuh. Hal yang pertama, adalah terjadinya vasodilatasi pembuluh darah kulit.

Hampir di semua area tubuh

pembuluh darah mengalami vasodilatasi secara kuat. Hal ini disebabkan karena adanya hambatan pada sistem saraf simpatis yang berada di hipotalamus posterior yang merangsang penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi). Vasodilatasi ini akan menyebabkan pemindahan panas ke kulit menjadi 8 kali lebih cepat dari pada normal, sehingga suhu tubuh akan berkurang dengan cepat pula. Yang kedua, adalah pengeluaran keringat. Ketika tubuh seseorang mengalami peningkatan suhu di atas nilai kritis (37 o C), maka akan terjadi pengeluaran

21

keringat oleh suhu tubuh. Dan keringat ini akan memicu penurunan suhu tubuh melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh tambahan sebesar 1 oC, menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak untuk membuang 10 kali kecepatan pembentukan panas tubuh. Dan yang ketiga adalah penurunan pembentukan panas yang berlebihan seperti menggigil dan termogenesis kimia dihambat dengan kuat. Denyut Nadi Denyut nadi berhubungan dengan cardiac output dari jantung sendiri. Cardiac output dihasilkan oleh aksi-aksi potensial yang dilakukan oleh sel-sel pacemaker jantung. Oleh karenanya pengukuran denyut nadi ada hubungannya dengan pengukuran potensial listrik.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Setelah mengetahui fungsi jantung, bagaimana mekanisme kerja jantung, dan pengaturannya, dapat disimpulkan bahwa jantung mempunyai peranan yang sangat penting untuk tubuh manusia. Jantung adalah organ yang sangat vital walaupun dengan ukuran yang hanya segenggaman tangan manusia tersebut, selain itu kerja jantung sangat kompleks dan mekanisme yang kompleks itu terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Jantung bekerja terus menerus dan hanya beristirahat dalam waktu yang singkat , dengan adanya kerja jantung yang kompleks ini seluruh sistem dalam tubuh dapat berjalan dengan lancar, oleh karena itu fungsi jantung sebagai pompa sangatlah penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Saran

22

Mengingat masih banyaknya kekurangan dari kelompok kami, baik dari segi diskusi kelompok, penulisan tugas tertulis dan sebagainya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen-dosen yang mengajar baik sebagai tutor maupun dosen yang memberikan materi kuliah, dari rekan-rekan angkatan 2013 dan dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan ini.

23

Related Documents


More Documents from "Anna Fitriyana"

B3m5.docx
June 2020 23
Isi.docx
June 2020 21
Isi.docx
June 2020 12