Modul Blok 3 Fiks.docx

  • Uploaded by: Andi Suparlan Isya Syamsu
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul Blok 3 Fiks.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 10,238
  • Pages: 52
2013

Blok Pengobatan Rasional

I.

PENDAHULUAN Blok pengobatan rasional mencakup materi pelayanan kefarmasian/Pharmaceutical Care

(PC) dan farmakoterapi terapan dengan Bobot SKS sebanyak 5 diselenggarakan di semester 1 (satu) dalam kurikulum Program Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia. Kompetensi dasar yang akan dicapai melalui blok ini yaitu mahasiswa mampu melakukan tahapan PC yang meliputi building patient’s database, assessment (mengidentifikasi Drug Related Problems/DRPs dan non DRPs) dan menyusun rencana pelayanan kefarmasian yang meliputi rencana rekomendasi terapi berdasarkan evaluasi terapi kasus farmakoterapi menggunakan metode SOAP/FARM/PAM berdasarkan EBM (Evidence Based Medicine) dan petunjuk bagi umat manusia yaitu Al-Qur’an alKarim

dan

As-Sunnah,

rencana

monitoring,

dan

rencana

konseling,

dan

mampu

mengimplementasikan rencana pelayanan kefarmasian yang telah disusun dengan benar. Keterkaitan raihan kompetensi tersebut dengan visi dan misi yang ditetapkan oleh Program Studi Profesi Apoteker yaitu mendidik calon Apoteker sesuai standar Kompetensi Apoteker Indonesia dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan karakter yang berfilosofi asuhan kefarmasian dalam praktek kefarmasian berdasarkan nilai-nilai Keislaman. Materi dalam blok ini meliputi pelayanan kefarmasian dan farmakoterapi terapan dengan bahasan materinya adalah: Farmakoterapi Terapan pada Sistem saraf; Farmakoterapi Terapan pada Sistem renal-kardiovaskular; Farmakoterapi Terapan pada Sistem Pencernaan dan Pernafasan; Farmakoterapi Terapan pada Sistem hormon-endokrin; Farmakoterapi Terapan Penyakit Infeksi dan Keganasan; Definisi, arti penting, ruang lingkup, arti penting pelayanan kefarmasian bagi profesi Apoteker dan fungsi-fungsi praktek Apoteker; kriteria kesiapan dan cara memulai praktek pelayanan kefarmasian; standar praktek pelayanan kefarmasian dengan raihan kompetensinya yaitu: Menyelesaikan masalah terapi pada penyakit sistem saraf, renal-kardiovaskular, sistem hormon dan endokrin dan penyakit kanker dan keganasan dengan mengunakan metode SOAP; FARM; PWDT; dl; Melakukan telaah penggunaan obat pasien; Mampu monitoring Efek Samping Obat (MESO) ; Mampu melakukan evaluasi penggunaan obat. Jumlah Peserta didik yang mengikuti blok ini adalah berkisar 100 – 110, sehingga untuk meraih kompetensi dasar yang telah ditetapkan diperlukan: pembelajaran melalui kuliah pakar; tutorial dengan 1 tutor mendamping 1 kelompok (10-11 peserta didik); pembelajaran juga dilakukan melalui praktikum dengan pasien simulasi dan Dokter simulasi. Untuk mempermudah dan membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran, blok 3 dibagi menjadi 2 submodul yaitu: a.

Modul Pengobatan Rasional

b.

Modul Praktikum Pengobatan rasional

1|Program Studi Profesi Apoteker UII

Blok Pengobatan Rasional

2013

Dalam modul ini terdapat 4 skenario yang akan didiskusikan oleh mahasiswa melalui tutorial. Setiap skenario akan diselesaikan dengan metode seven jumps (7 langkah) yaitu 1)

Identifikasi dan klarifikasi istilah dalam skenario

2)

Menetapkan masalah yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan, pernyataan, dan hipotesis

3)

Menganalisis masalah (merinci dan menjelaskan masalah dengan brainstorming berdasarkan prior knowledges)

4)

Mengorganisir penjelasan masalah secara sistematis (mind mapping atau flow chart, bukan narasi)

5)

Menetapkan tujuan belajar

6)

Belajar mandiri (untuk mencapai tujuan belajar berdasarkan sumber informasi)

7)

Memaparkan, membahas dan menata kembali informasi yang diperoleh Setiap skenario akan diselesaikan dalam 2 kali pertemuan. Langkah 1 – 5 akan dilaksanakan

pada pertemuan pertama, langkah 6 dilaksanakan melalui pembelajaran mandiri oleh mahasiswa dan langkah ke-7 akan dilaksanakan pada pertemuan kedua. Setelah itu dilaksanakan praktikum sebagai bentuk pembelajaran untuk mencapai raihan kemampuan psikomotorik dan afektif. Mahasiswa akan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari sekitar 10 – 11 mahasiswa dan dibimbing oleh satu orang tutor sebagai fasilitator. Dalam diskusi tutorial akan ditunjuk satu orang sabagai ketua diskusi dan satu orang sebagai sekretaris, yang bertugas sebagai pemimpin diskusi. Ketua diskusi dan sekretaris ditunjuk secara bergiliran untuk setiap skenario agar semua mahasiswa mempunyai kesempatan sebagai pemimpin dalam diskusi. Oleh karena itu perlu dipahami dan dilaksanakan peran dan tugas masing-masing dalam tutorial sehingga tercapai tujuan pembelajaran. II.

Hubungan dengan blok lain

Gambar 1. Hubungan Blok Pengobatan Rasional dengan Blok Lain

2|Program Studi Profesi Apoteker UII

2013

Blok Pengobatan Rasional

III.

Cabang ilmu yang mendukung

Fisiologi Manusia

Kimia Klinik

Patologi Knowledge & Skills Prerequisite

Farmakologi

Farmakokinetika

Farmakokinetika Klinik

Ketrampilan Komunikasi

Farmakologi Klinik

Toksikologi Klinik

Farmakoterapi

Evidence Based Medicine

PELAYANAN KEFARMASIAN PADA KASUS FARMAKOTERAPI (Blok Pengobatan Rasional)

Gambar 2. Pengetahuan dan Keterampilan Pendukung Blok Pengobatan Rasional

3|Program Studi Profesi Apoteker UII

2013

Blok Pengobatan Rasional

IV.

Peta Konsep

Building Patient’s Database - Sumber Informasi dan Data - Rekam Kefarmasian - Interpretasi Informasi dan Data

Follow up

Implementasi

Knowledge & Skills Integration

Pharmaceutical Care Plan - Terapi terkait DRPs dan non DRPs - Monitoring - Konseling

PP No 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit, Standar Pelayanan Farmasi di Apotek

Gambar 3. Peta Konsep Blok Pengobatan Rasional 4|Program Studi Profesi Apoteker UII

Assessment Indentifikasi - DRPs - Non DRPs

2013

Blok Pengobatan Rasional Pelayanan Kefarmasian / Pharmaceutical Care (PC) pada Kasus Farmakoterapi Terapan Skenario A (etiologi, faktor risiko, patofisiologi,terapi farmakologi,farmako logi klinik obat)

Skenario B (etiologi, faktor risiko, patofisiologi,terapi farmakologi,farmako logi klinik obat)

Skenario C (etiologi, faktor risiko, patofisiologi,terapi farmakologi,farmako logi klinik obat)

Skenario D (etiologi, faktor risiko, patofisiologi,terapi farmakologi,farmako logi klinik obat)

Building Patient’s Database di rekam kefarmasian (interview pasien/kel;penelusuran RM;rekam perawat)

Building Patient’s Database di rekam kefarmasian (interview pasien/kel;penelusuran RM;rekam perawat)

Building Patient’s Database di rekam kefarmasian (interview pasien/kel;penelusuran RM;rekam perawat)

Building Patient’s Database di rekam kefarmasian (interview pasien/kel;penelusuran RM;rekam perawat)

Assessment (identifikasi DRPs&non-DRPs berdasarkan sumber literatur sesuai)

Assessment (identifikasi DRPs&non-DRPs berdasarkan sumber literatur sesuai)

Assessment (identifikasi DRPs&non-DRPs berdasarkan sumber literatur sesuai)

Assessment (identifikasi DRPs&non-DRPs berdasarkan sumber literatur sesuai)

Penyusunan PC Plan (Terapiberdasarkan identifikasi DRPs&non DRPsmenggunakan sumber literatur sesuai, Monitoringefektivitas,ADR,IO, kepatuhan,toksisitas,Konseling)

Penyusunan PC Plan (Terapiberdasarkan identifikasi DRPs&non DRPsmenggunakan sumber literatur sesuai, Monitoringefektivitas,ADR,IO, kepatuhan,toksisitas,Konseling)

Penyusunan PC Plan (Terapiberdasarkan identifikasi DRPs&non DRPsmenggunakan sumber literatur sesuai, Monitoringefektivitas,ADR,IO, kepatuhan,toksisitas,Konseling)

Implementasi Pharmaceutical Care Plan melibatkan Dokter dan atau pasien simulasi

Implementasi Pharmaceutical Care Plan melibatkan Dokter dan atau pasien simulasi

Implementasi Pharmaceutical Care Plan melibatkan Dokter dan atau pasien simulasi

Penyusunan PC Plan (Terapiberdasarkan identifikasi DRPs&non DRPsmenggunakan sumber literatur sesuai, Monitoringefektivitas,ADR,IO,kepatuhan, toksisitas-,Konseling)

Implementasi Pharmaceutical Care Plan melibatkan Dokter dan atau pasien simulasi

Gambar 4. Topic Tree Blok pengobatan Rasional

V.

Tujuan Belajar/Tujuan Mata Kuliah a. Mampu menjelaskan definisi, arti penting, ruang lingkup, arti penting pelayanan kefarmasian bagi profesi farmasis dan fungsi-fungsi praktek farmasis; kriteria kesiapan dan cara memulai praktek/pelayanan kefarmasian; standar praktek pelayanan kefarmasian; peran Apoteker dalam raihan status akreditasi nasional dan internasional rumah sakit b. Mampu menjelaskan konsep dan tahapan pelayanan kefarmasian (building patient’s database, assessment – identifikasi DRPs dan non DRPs, penyusunan pharmaceutical

5|Program Studi Profesi Apoteker UII

2013

Blok Pengobatan Rasional

care plan – rencana terapi, monitoring efektivitas, ADR, IO, kepatuhan, toksisitas-, implementasi care plan c. Mampu menjelaskan definisi , ruang lingkup dan fungsi farmakokinetika klinik dalam fungsi pemantauan/monitoring praktek kefarmasian, hubungan antara perubahan parameter farmakokinetika pada kondisi patologis berkaitan dengan rekomendasi dosis dan perubahan rejimen obat (dosis, frekuensi, jarak waktu penggunaan obat) dan waktu pengambilan d. Mampu menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, farmakologi klinik obat-obat ; mengevaluasi terapi pengobatan berdasarkan sumber literatur yang sesuai; mampu mengidentifikasi DRPs-non DRPs, menyusun rencana pelayanan kefarmasian yang meliputi rencana rekomendasi terapi berdasarkan DRPs-Non DRPs, rencana monitoring (termasuk rencana monitoring kadar obat dalam darah), dan rencana konseling pada kasus farmakoterapi sistem saraf, renal-kardiovaskular, sistem pencernaan-pernafasan, sistem endokrin, infeksi-keganasan e. Mampu meIakukan implementasi rencana pelayanan kefarmasian (rencana rekomendasi terapi dan rencana monitoring efektivitas, ESO, IO, Toksisitas, kepatuhan) pada Dokter dan pasien simulasi berdasarkan SKENARIO VI. No 1

Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Sub Kompetensi

Indikator Pencapaian

Menjelaskan definisi, arti

Mampu menjelaskan definisi, arti penting, ruang lingkup,

arti penting, ruang

penting,

lingkup,

arti penting pelayanan kefarmasian bagi profesi farmasis

lingkup, arti penting

arti

pelayanan

dan fungsi-fungsi praktek farmasis; kriteria kesiapan dan

pelayanan

kefarmasian bagi profesi

cara memulai praktek/pelayanan kefarmasian; standar

bagi

farmasis dan fungsi-fungsi

praktek pelayanan kefarmasian; peran Apoteker dalam

profesi farmasis dan

praktek farmasis; kriteria

raihan status akreditasi nasional dan internasional

fungsi-fungsi praktek

kesiapan

rumah sakit

farmasis;

memulai

Memahami

definisi,

kefarmasian

kesiapan

kriteria dan

cara

ruang

penting

/pelayanan

dan

cara praktek

kefarmasian;

memulai

standar praktek pelayanan

praktek/pelayanan

kefarmasian;

kefarmasian; standar

Apoteker dalam raihan

praktek

status

pelayanan

kefarmasian; peran

Apoteker raihan

nasional

dalam internasional status sakit

peran

akreditasi dan rumah

akreditasi nasional dan

internasional

rumah sakit 2

Menyelesaikan

Melakukan

penelusuran

Mampu mencari dan mendapatkan catatan sehubungan

masalah penggunaan

riwayat

pengobatan

dengan pengobatan pasien

6|Program Studi Profesi Apoteker UII

2013

Blok Pengobatan Rasional

obat yang rasional

pasien

Mampu informasi

melakukan terkait

komunikasi

pasien

untuk

(demografi,

mendapatkan riwayat

sosial,

keluarga, ekonomi, kebiasaan makan, rokok, dan alkohol) Mampu

melakukan

komunikasi

untuk

mendapatkan

informasi terkait riwayat penggunaan obat resep, non resep, herbal, jamu, obat, riwayat alergi baik sekarang maupun sebelumnya Mampu berkomunikasi untuk mendapatkan informasi terkait riwayat penyakit sebelumnya Mampu mengumpulkan, menyusun, dan integrasikan informasi-informasi tentang pasien, obat, dan penyakit pasien Melakukan

tinjauan

penggunaan obat pasien

Mampu menjelaskan proses terjadinya penyakit meliputi gejala, tanda dan epidemiologi dari kelompok besar penyakit

yang biasa

terjadi

pada

masyarakat

dan

kemungkinan masalah obat tinggi Mampu menunjukkan nilai normal data laboratorium dan data pendukung diagnostik lain terkait penggunaan obat Mampu melakukan interpretasi data laboratorium jika mengalami penurunan atau kenaikan dari nilai normal dan menjelaskan hubungannya dengan penggunaan obat Mampu menentukan prioritas pilihan obat berdasarkan pedoman terapi Mampu menjelaskan profil obat dari segi farmakologi dan farmakokinetika serta kegunaan secara terapeutik sesuai dengan kondisi klinis pasien Mampu melakukan perhitungan dosis baik untuk bayi, anak, dewasa dan usia lanjut Mampu memutuskan kesesuaian pengobatan (pilihan obat dan rejimennya) dengan mempertimbangkan kondisi penyakit, karakteristik pasien dan sifat obat Mampu menjelaskan fungsi dan keterbatasan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lain yang mempengaruhi terapi obat pasien tertentu Mampu melakukan interpretasi hasil laboratorium dan pemeriksaan lain yang berhubungan dengan manifestasi klinik akibat pengobatan pasien

7|Program Studi Profesi Apoteker UII

2013

Blok Pengobatan Rasional

Mampu melakukan pengkajian ilmiah/literature atau berdasarkan Pedoman Terapi untuk evaluasi pengobatan kasus penyakit yang sesuai Melakukan masalah

analisis sehubungan

Mampu menjelaskan 8 masalah terapi obat Mampu menetapkan DTP pasien dihubungkan dengan

dengan obat / DTPs (Drug

luaran klinik

Therapy Problems

Mampu

identifikasi

situasi

ketika

intervensi

sangat

diperlukan pasien Mampu mengusulkan penyelesaian DTP dan atau hal-hal yang terkait dengan kepatuhan pasien Mampu menghitung dosis obat untuk pasien yang memerlukan penyesuaian dosis seperti berat badan, fungsi ginjal, fungsi hati, dan umur Mampu melakukan komunikasi secara jelas, alas an yang rasional dari rekomendasi yang diberikan kepada Dokter atau tenaga kesehatan lain, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis Memberikan

dukungan

Mampu identifikasi kebutuhan pasien akan alat bantu

kemandirian pasien dalam

penggunaan obat seperti inhaler, modifikasi

penggunaan obat

Mampu melakukan komunikasi dengan efektif kepada pasien berkaitan dengan perubahan terapi yang dilakukan Mampu

menjelaskan

kepada

pasien

akan

perlunya

sinergisitas antara terapi obat dengan perubahan gaya hidup yang akan menunjang keberhasilan terapi Mampu menjelaskan pentingnya kebutuhan minum obat dan manfaatnya untuk keberlangsungan pengobatan Mampu

melaksanakan

konseling

untuk

mengatasi

permasalahan pasien terkait obat Mampu menjelaskan kemungkinan efek samping atau alergi yang dapat terjadi selama pengobatan berlangsung dan cara mengatasinya Membantu pasien agar paham akan pengobatan yang dijalani dan mampu mengelola diri selama pengobatan berlangsung Mampu membuat pasien menjelaskan kembali apa yang dipahami dari penjelasan farmasis mengenai obat Monitoring

parameter

mampu menyusun daftar parameter pemantauan harian

8|Program Studi Profesi Apoteker UII

2013

Blok Pengobatan Rasional

keberhasilan pengobatan

pasien yang dapat menunjukkan perkembangan terapi obat Mampu menjelaskan parameter keberhasilan terapi yang dapat dipantau secara mandiri oleh pasien selama pengobatan

3

Melakukan penggunaan pasien

telaah obat

Evaluasi hasil akhir terapi

Mampu menentukan parameter peningkatan kualitas hidup

obat

pasien yang dapat diukur secara konkrit

Melakukan tindak lanjut

Mampu melakukan komunikasi efektif dengan pasien atau

hasil

pendamping pasien untuk menilai apakah penggunaan obat

monitoring

pengobatan pasien

dilakukan dengan benar Mampu menjelaskan hubungan antara waktu dan riwayat penggunaan obat dengan kejadian awal efek klinik yang tidak diharapkan Mampu menjelaskan efek samping yang dapat diprediksi dan sering terjadi Mampu identifikasi dan menjelaskan tanda-tanda toksisitas Mampu mengakses informasi mengenai efek samping obat dan toksisitas dalam waktu cepat Mampu mengisi form MESO dan menjelaskan mekanisme pelaporan

Melakukan

Mampu melakukan komunikasi secara efektif kepada

intervensi/tindakan

pasien atau pendamping pengobatannya baik secara

farmasis

tertulis maupun lisan tentang informasi yang relevan, akurat, dan lugas mengenai indikasi, rejimen, teknik penggunaan, penyimpanan dan efek samping pada umumnya Mampu mendapatkan kesimpulan apakah pasien patuh atau tidak minum obat dan memperbaiki gaya hidupnya selama menjalani terapi obat Mampu identifikasi kebutuhan pasien akan alat bantu penggunaan obat yang dapat mengoptimalkan penggunaan obat, tindakan yang perlu dilakukan bila mengalami efek samping, toksisitas dan kondisi klinis lain Mampu menggali informasi dari pasien terkait perbaikan gejala penyakit dan efek yang dirasakan setelah meminum obat Mampu menjelaskan hubungan antara konsentrasi obat dalam darah dengan efek terapetik, toksik dan faktor yang

9|Program Studi Profesi Apoteker UII

2013

Blok Pengobatan Rasional

mempengaruhi indikator farmakokinetik (steady state, loading dose, t-max) Mampu identifikasi obat dengan indeks terapi sempit yang memerlukan TDM Mampu menjelaskan indikasi pasien memerlukanTDM Mampu menjelaskan dan mendapatkan informasi tentang waktu dan frekuensi pengambilan sampel darah yang tepat (t peak, t trough) Mampu interpretasi validitas hasil untuk keperluan penyesuaian dosis dan perubahan rejimen obat (dosis, frekuensi, jarak waktu penggunaan obat) dan waktu pengambilan monitoring Mampu identifikasi keterbatasan diri dan atau pengetahuan sebagai dasar merujuk kepada yang ahli atau informasi jika diperlukan Mampu identifikasi dan menjelaskan manfaat bagi pasien jika dirujuk kepada dokter atau tenega kesehatan yang lebih ahli

Membuat

dokumentasi

obat pasien

Mampu mengikuti

melakukan metode

dokumentasi pengobatan penulisan

sesuai

pasien

ketentuan

dan

ketetapan lokal (misal: POMR, MAR) Mampu melakukan dokumentasi saran dan rekomendasi secara sistematis Mampu melakukan monitoring pencapaian luaran klinik sehubungan dengan proses tindak lanjut saran dan rekomendasi 4

Mampu

monitoring

Efek Samping Obat

Melakukan

sosialisasi

Mampu menjelaskan pentingnya Monitoring Efek Samping

pentingnya pelaporan ESO

Obat (MESO) kepada pihak lain yang berhubungan dengan

(MESO)

kejadian efek samping obat Mampu berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain untuk kepada dokter atau tenaga kesehatan lain mencegah, mengurangi atau menghilangkan efek samping obat tesebut Mengumpulkan informasi

Mampu melakukan pengumpulan data dari berbagai

untuk pengkajian ESO

sumber sebagai bahan pengkajian efek samping obat

Melakukan

kajian

yang terkumpul

data

Mampu melakukan analisis data pasien, obat dan penyakit untuk memperoleh alternatif penyelesaian

10 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

Efek Samping Obat (ESO) yang muncul Memantau keluaran klinis (outcome

clinic)

Mampu identifikasi keluaran klinis yang mengarah ke ESO

yang

mengarah ke timbulnya ESO Memastikan

pelaporan

ESO

Mampu melakukan klarifikasi terhadap laporan ESO yang diterima Keputusan efek samping atas dasar pelaporan ESO

Menentukan

alternatif

penyelesaian masalh ESO

Mampu

menentukan

dan

menjelaskan

alternatif

penyelesaian (stop, memberikan antidote, mengurangi dosis, merubah rejimen, dll) terhadap masalah ESO yang terjadi

Membuat

dokumentasi

MESO 5

Mampu

melakukan

praktik

Therapeutik

Drug

Monitoring

Melakukan

Mampu melakukan dokumentasi ESO beserta penyelesaian masalahnya

persiapan

Mampu menjelaskan persiapan sarana prasarana yang

kelengkapan pelaksanaan

diperlukan untuk melakukan Therapeutic Drug Monitoring)

praktek TDM

Mampu menjelaskan/merancang sistem dan prosedur

(TDM)

monitoring obat pada pasien Melakukan

analisis

Mampu menjelaskan golongan obat yang memerlukan

kebutuhan dan prioritas

monitoring parameter farmakokinetik

obat yang dimonitoring

Mampu identifikasi pasien yang harus dimonitor parameter farmakokinetiknya selama penggunaan obat

Melakukan

assessment

Mampu melakukan assesment kebutuhan parameter

kebutuhan

monitoring

monitoring obat berdasarkan kondisi klinis dan

terapi obat pasien

patologis dari pasien

Menjelaskan SOP praktek

Mampu memastikan kondisi klinis pasien secara langsung

TDM

dihubungkan pengambilan sampel darah Mampu memberikan saran kepada petugas laboratorium mengenai saat yang tepat untuk melakukan pengambilan sampel. Mampu mengusulkan kepada dokter pemeriksaan lain apabila diperlukan untuk mendukung indikator terapi Mampu menghitung kadar obat dalam darah dan atau cairan tubuh lain dan menggunakan perkiraan dari nilai populasi untuk menetapkan indikator farmakokinetika Mampu melakukan interpretasi indikator farmakokinetik untuk menetapkan dan merekomendasikan rejimen obat

11 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

sesuai kondisi individu pasien dan mengkomunikasikan dengan dokter yang merawat Mampu merancang dan menetapkan waktu dan frekuensi monitoring serta indikator indikator yang diperlukan Mampu melakukan monitoring perubahan kondisi klinik pasien serta pencapaian tujuan terapi dengan melakukan kunjungan ke pasien setiap hari melakukan

evaluasi

pelaksanaan praktek TDM

Mampu melakukan evaluasi proses monitoring yang telah dilakukan, bila perlu dilakukan pengambilan sampel kembali, rekalkulasi dan penetapan regimen kembali dalam rangka optimalisasi terapi dan terhindar dari efek toksis berdasar kondisi klinik terkini pasien

Membuat

dokumentasi

Praktek TDM

Mampu melakukan dokumentasi pelaksanaan program TDM dan pelayanan farmakokintetika klinis terkait dengan benar

VII.

Jadwal dan Topik Perkuliahan Jadwal Blok Pengobatan Rasional (28 OKTOBER – 30 NOVEMBER 2013)

12 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Blok Pengobatan Rasional

13 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

2013

Blok Pengobatan Rasional

Ket:

1 sks adalah 1 jam perkuliahan, 2 jam praktikum atau 4 jam aktivitas lapangan

Uraian Teknis Pelaksanaan Praktikum Praktikum berdurasi @120 menit dengan rincian sebagai berikut :

Skenario A Kategori Building Patient’s database

Assessment dan Penyusunan care plan (telah dilakukan di kelas tutorial) Implementasi care plan Feed-Back dan Review

Aktivitas Praktikum Building Patient’s database melalui interview dengan pasien (informasi subyektif dan obyektif : Gaya Hidup, sosial ekonomi,dll) Assessment Apoteker (identifikasi DRPs dan Non-DRPs (Jika diperlukan, usulan rekomendasi terapi pada dokter) Implementasi Care Plan berdasarkan care plan yang telah disusun (Outpatient counseling) Individual feed-back dan review aktivitas praktikum oleh tutor praktikum

Durasi (menit) 5

15 100

Skenario B Kategori

Aktivitas Praktikum

14 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Durasi

2013

Blok Pengobatan Rasional

(menit) Building Patient’s database

Assessment dan Penyusunan care plan Implementasi care plan Feed-Back dan Review

Penelusuran Rekam Medis (data / informasi obyektif) Interview Pasien (keluhan, Gaya Hidup, sosial ekonomi,dll) informasi subyektif; jika perlu Identifikasi DRPs dan Non DRPs (bila ada tambahan) berdasarkan tahap Building Patient’s database serta Penyusunan care plan yang sesuai Implementasi Care Plan berdasarkan care plan yang telah disusun (Bed-Side Counseling) Individual feed-back dan review aktivitas praktikum oleh tutor praktikum

3 3 4

10 100

Skenario C Kategori Building Patient’s database

Assessment dan Penyusunan care plan Implementasi care plan

Feed-Back dan Review

Aktivitas Praktikum Penelusuran Rekam Medis (data / informasi obyektif) Interview Pasien (keluhan, Gaya Hidup, sosial ekonomi,dll) informasi subyektif; jika perlu Identifikasi DRPs dan Non DRPs (bila ada tambahan) berdasarkan tahap Building Patient’s database serta Penyusunan care plan yang sesuai Implementasi Care Plan berdasarkan care plan yang telah disusun (effective Communication with physician) Individual feed-back dan review aktivitas praktikum oleh tutor praktikum

Durasi (menit) 3 3 4

10

100

Skenario D Kategori Building Patient’s database

Assessment dan Penyusunan care plan Implementasi care plan

Feed-Back dan Review

VIII.

Aktivitas Praktikum Penelusuran Rekam Medis (data / informasi obyektif) Interpretasi Hasil Pemantauan Kadar Obat dalam darah (TDM) Interview Pasien (keluhan, Gaya Hidup, sosial ekonomi,dll) informasi subyektif; jika perlu Identifikasi DRPs dan Non DRPs (bila ada tambahan) berdasarkan tahap Building Patient’s database serta Penyusunan care plan yang sesuai Implementasi Care Plan berdasarkan care plan yang telah disusun (effective Communication with physician) Individual feed-back dan review aktivitas praktikum oleh tutor praktikum

Durasi (menit) 3 3 2 2

10

100

Referensi

1. Anonim, 2013, Pregnancy and Tuberculosis Information for clinicians, NHS, available at http://hpa.org.uk/Topics/InfectiousDisease/InfectionsAZ/Tuberculosis/

15 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Blok Pengobatan Rasional

2013

2. Anonim, 2013, Tuberculosis, available at http://www.lung.ca/diseases-maladies/tuberculosistuberculose_e.php (diakses 24 September 2013). 3. Bayupurnama, P., 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi ke 4, jilid 1, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 417. 4. Brown, Lynne, et al., 2002, Management, Control and Prevention of Tuberculosis Guidelines for Health Care Providers (2002-2005), Victorian Goverment Depatment of Human Service, Austria, p 44. 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004, Petunjuk penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Fixed Dose Combination (OAT-FDC) Untuk Pengobatan Tuberkulosis di Unit Pelayanan Kesehatan, Jakarta, 1-5 6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Tuberkulosis, Jakarta, 27 – 28, 31, 44-56. 7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007, Pedoman Nasional Penanggunangan Tuberkulosis, Edisi 2, Cetakan Pertama, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 4, 6, 8. 8. Katzung, B.G., 2001, Basic and Clinical Pharmacology, Eight Edition, diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Salemba Medika, Jakarta, 91. 9. Anonim, Standart of Medical care in Diabetes, 2012, Association Diabetes America. 10. Collins L., Seraj S., 2010, Diagnosis and Treatment Venous Ulcer, American Family Phycician, (http://www.aafp.org/afp/2010/0415/p989.pdf) 11. Dipiro, J.T., dkk. 2011. Pharmacotherapy Approach, 8th edition, Mc. Graw Hill Medical, New York. 12. Koda-Kimble, M.A., dkk. 2009, Aplied Theraupetics the Clinical Use of Drugs, 9th edition Lipincot William & Wikins. 13. Lacy, C.F., 2011, Drug Information Handbook A Comprehensive Resource for all Clinicians and Healthcare Proffesionals. Lexicomp. USA. 14. Tatro, D.S, 1996, Drug Interaction Fact, Fact and Comparison, st. Missouri, USA. 15. Abdulrahman.A.AL-Ghanem, at al, Patient Monitor, King Saud University, Collage of Applied Medical Sciences, Department of Biomedical Technology 16. Anonim, 2003, Penatalaksanaan Kanker Payudara Terkini, Tim Penanggulangan & Pelayanan Kanker Payudara Terpadu Paripurna RS Kanker Dharmais, Jakarta. 17. Anonim, 2006, Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta. 18. Anonim, 2007, Chemotherapy Protocols Current Protocols and Targeted Therapies. 19. C.J.H van de Velde, F.T. Bosman, D.J.Th. Wagener, 1996, Onkologi, Panitia Kanker RSUP Sardjito, Yogyakarta. 16 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

20. NCCN Clinical Practice Guidline in Oncology, Breast Cancer version 2.2011, available at www.nccn.com 21. Judith Hurley, at al, 2006, Docetaxel, Cisplatin, and Trastuzumab As Primary Systemic Therapy for Human Epidermal Growth Factor Receptor 2–Positive Locally Advanced Breast Cancer, Journal of Clinical Oncology 22. Rasjidi, Imam. 2007, Kemoterapi Kanker Ginekologi Dalam Praktik Sehari-Hari, Sagung Seto, Jakarta. 23. Sukardja, I Dewa Gede. 2000, Onkologi Klinik, Airlangga University Press, Surabaya. 24. Swain. SM.Chemotherapy : Updates and New Perspectives. The Oncologist.2010 ;15(suppl 5) :8-17 25. Dipiro, J., et al, 2007, Pharmacotherapy a pathophysiologic Approach

7th

, MC grow Hill,

washington DC 26. Departemen Of Health and Human Service, 2004, The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure , NIH Publication No. 04-5230.Committee on 27. Dickstein, K., Solal, A.C., Filippatos, G., McMurray, J., Ponikowski, P.,Wilson, P.A., Mberg, A., Veldhuisen, D.J., Atar, Hoes, A.W., Keren,A., Mebazaa A., Nieminen,M., Priori, S.G., Swedberg, K., 2008, ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure, European Heart Journal, 29, 2388–2442 28. Gheorghiade M, Adams, K.F., Colucci, W.S, 2004,

Digoxin in the Management of

Cardiovascular Disorders, Circulation, Journal of AHA, 2004;109:2959-2964 29. Hakim, L, 2012, Farmakokinetik Klinik, Bursa Ilmu 30. Ritschel, Kearns, 2004,Handbook of Basic Pharmacokinetics including Clinical Application, 6th, AmericanPharmacist Association 31. Shargel, L; Pong, S.W, and Yu, ABC, 2005, Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 5th Appleton & Lane, Connecticut 32. van de Ven PJ, Beutler JJ, Kaatee R, Beek FJ, Mali WP, Koomans HA, 1998, Angiotensin converting enzyme inhibitor-induced renal dysfunction in atherosclerotic renovascular disease, Kidney Int., 53 (4) : 986-93 33. Winter, ME, 1994, Basic clinical pharmacokinetics. Applied Therapeutics, Inc, 3rd ed, Vancouver, WA (W) 34. Sumber literature primer lain. IX.

Evaluasi Pembelajaran

Sistem penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan patokan (PAP) dengan menggunakan standar nilai Universitas Islam Indonesia. Aspek penilaian meliputi: 17 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Blok Pengobatan Rasional

2013

a. Nilai Ujian Tulis Persentase dari blok: 30% b. Nilai Tutorial Persentase dari blok: 25% (Aktivitas 40%, Minikuis 40% dan pembuatan summary 20%) c. Nilai clinical skill (praktikum) Persentase dari blok: 25% (Berasal dari 20% nilai aktivitas dan 80% dari ujian clinical skill) d. Nilai Penugasan Persentase dari blok: 20% e. Syarat Ujian Syarat ujian skill practice: kehadiran skill practice 100% Syarat ujian akhir blok: - Kehadiran kuliah pakar: 100% - Kehadiran tutorial: 75% - Menyelesaikan semua penugasan X.

Strategi Pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan Student Centered Learning (problem based learning dan case based learning). Bentuk pembelajaran yang dilakukan yaitu 1. Kuliah Pakar Kuliah pakar diberikan sesuai dengan jadwal. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dasar pemahaman atau konsep ilmu tertentu yang merupakan pelengkap kegiatan diskusi tutorial. Kuliah pakar dilaksanakan sebanyak 3 kali. 2. Diskusi Kelompok Diskusi tutorial merupakan kegiatan utama dalam Problem Based Learning.Diskusi Tutorial dilaksanakan dalam kelompok yang terdiri atas 10 - 11 orang. Kegiatan diskusi tutorial di Program Studi Profesi Apoteker UII dilaksanakan menggunakan metode seven jump ( 7 langkah ) yang terdiri atas: 1). Identifikasi dan klarifikasi istilah dalam skenario 2). Menetapkan masalah (masalah adalah hal apapun dalam skenario atau yang berkaitan, dituangkan dalam bentuk pertanyaan, pernyataan dan hipotesis) 3). Menganalisis masalah (merinci dan menjelaskan masalah dengan brainstorming berdasar prior knowledge) 4). Mengorganisir penjelasan masalah secara sistematis (mind mapping, flow chart dan bukan narasi) 5). Menetapkan tujuan belajar 6). Belajar mandiri (untuk mencapai tujuan belajar berdasar sumber informasi) 7). Memaparkan, membahas dan menata kembali informasi yang diperoleh.

18 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Blok Pengobatan Rasional

2013

Diskusi Tutorial dalam blok Pengobatan Rasional terdiri atas 4 skenario, masing-masing skenario terdiri atas 2 kali pertemuan. 3. Keterampilan klinik Keterampilan klinik adalah kegiatan belajar untuk memberikan latihan ketrampilan yang dibutuhkan oleh seorang Apoteker. Materi ketrampilan klinik yang diajarkan dalam blok ini yaitu: - Counseling - Bed Side Counseling - Effective communication with physician 4. Penugasan Penugasan dilaksanakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran di blok Pengobatan Rasional, dalam blok ini penugasannya yaitu berupa ringkasan materi. 5. Praktikum Praktikum dalam blok ini terdiri atas; - Praktikum Implementasi pelayanan kefarmasian : rekomendasi terapi, monitoring, dan konseling, - Praktikum Farmakokinetika klinik PSPA Universitas Islam Indonesia dalam proses belajar mahasiswa, evaluasinya menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Nilai huruf yang akan diberlakukan adalah sebagai berikut :

No

Huruf

Bobot

Patokan Penilaiannya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

A AA/B B+ B BB/C C+ C CC/D D+ D E

4.00 3.75 3.50 3.25 3.00 2.75 2.50 2.25 2.00 1.75 1.50 1.25 1.00 0.00

Mempunyai tingkat penguasaan > 80,00% Mempunyai tingkat penguasaan > 77,50 – < 79,99% Mempunyai tingkat penguasaan > 75,00 – < 77,50% Mempunyai tingkat penguasaan > 72,50 – < 74,99% Mempunyai tingkat penguasaan > 70,00 – < 72,24% Mempunyai tingkat penguasaan > 67,50 – < 70,00% Mempunyai tingkat penguasaan > 65,00 – < 67,50% Mempunyai tingkat penguasaan > 62,50 – < 65,00% Mempunyai tingkat penguasaan > 60,00 – < 62,50% Mempunyai tingkat penguasaan > 57,50 – < 59,90% Mempunyai tingkat penguasaan > 55,00 – < 57,25% Mempunyai tingkat penguasaan > 52,25 – < 54,90% Mempunyai tingkat penguasaan > 50,00 - < 52,25% Mempunyai tingkat penguasaan < 50,00%

SEVEN JUMPS Proses tutorial pada Problem-Based Learning (PBL) akan dilaksanakan dengan menggunakan seven jumps sebagai petunjuk pelaksanan untuk tutor dan mahasiswa dalam mendiskusikan skenario.

Tabel 1. Tahapan Seven Jumps pada pelaksanaan tutorial

19 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Blok Pengobatan Rasional

No 1.

2013

TAHAPAN DESKRIPSI Clarifying unfamiliar Identifikasi dan klarifikasi istilah dalam skenario. terms Setiap anggota kelompok memahami informasi yang diberikan dalam skenario. 2. Problem definitions Menetapkan masalah yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan, pernyataan dan hipotesis. Setiap anggota kelompok harus menyetujui dengan rumusan masalah yang dibuat 3. Brainstorm Menganalisis masalah yang sudah dibuat pada tahap 2 (merinci dan menjelaskan masalah dengan brainstorming berdasarkan prior knowledges) Semua kemungkinan jawaban dari anggota ditampung tanpa dilakukan analisis 4. Analyzing the Mengorganisir penjelasan masalah secara sistematis. Hasil dari problem brainstorming dihubungkan dan diurutkan (mind mapping atau flow chart, bukan narasi). 5. Formulating learning Menetapkan tujuan belajar issues Berdasarkan analisis masalah yang menjadi dasar untuk pembelajaran. 6. Self study Belajar mandiri (untuk mencapai tujuan belajar berdasarkan sumber informasi). Setiap anggota mencari literature yang relevan untuk dapat menjawab permasalahan dan membuat summary atau ringkasan jawaban berdasarkan literature yang digunakan. 7. Reporting Memaparkan, membahas dan menata kembali informasi yang diperoleh Setelah anggota kelompok melaporkan yang diperoleh dari belajar mandiri, diskusi dilakukan dengan menggunakan literature yang sudah diperoleh dan merumuskan jawaban diskusi. Tahap 1 sampai 5 akan dilaksanakan pada pertemuan pertama. Tahap 6 dilaksanakan oleh mahasiswa secara mandiri, di luar tutorial. Tahap 7 akan dilaksanakan pada pertemuan kedua. Tabel 2. Rincian Tugas Ketua dan Sekretaris pada Tutorial Tahap Deskripsi Tugas Ketua Tugas Sekretaris 1. Clarifying unfamiliar  Meminta anggota kelompok  Membagi papan tulis terms untuk membaca skenario menjadi 3 bagian  Memastikan semuanya sudah  Menuliskan istilah yang Identifikasi dan membaca belum diketahui klarifikasi istilah dalam  Identifikasi apabila ada istilah scenario dalam kasus yang belum diketahui  Membuat kesimpulan dan melanjutkan ke tahap berikutnya 2. Problem definition  Bertanya kepada anggota  Menuliskan permasalahan yang mungkin ada permasalahan pada Menetapkan masalah pada skenario skenario yang dituangkan dalam  Mendiskusikannya dengan bentuk pertanyaan, anggota dan membuat pernyataan dan kesepakatan hipotesis  Membuat kesimpulan dan melanjutkan ke tahap berikutnya 3. Brainstorm  Meminta anggota untuk  Membuat ringkasan berkontribusi satu per satu kontribusi Menganalisis masalah  Memastikan semua permasalahan  Bedakan antara poin 20 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

Tahap

Deskripsi (merinci dan menjelaskan masalah dengan brainstorming berdasarkan prior knowledges)

4.

Analyzing the problem Mengorganisir penjelasan masalah secara sistematis (mind mapping atau flow chart, bukan narasi)

5.

Formulating issues

learning

Menetapkan tujuan belajar serta mengidentifikasi pengetahuan yang masih kurang dari kelompok

Tugas Ketua terjawab melalui brainstorming  Summary kontribusi anggota  Menstimulasi anggota untuk berkontribusi  Memastikan bahwa critical analysis tidak dilaksanakan pada tahap ini  Membuat kesimpulan dan melanjutkan ke tahap berikutnya  Memastikan bahwa semua poin dalam brainstorming didiskusikan  Meringkas kontribusi anggota  Mengajukan pertanyaan dan meningkatkan diskusi menjadi pembahasan yang lebih mendalam  Memastikan bahwa diskusi berjalan sesuai jalurnya, tidak melebar ke topik lain  Menstimulasi anggota untuk melihat hubungan antar topik  Menstimulasi semua anggota untuk berkontribusi  Membuat kesimpulan dan melanjutkan ke tahap berikutnya  Bertanya kemungkinan tujuan belajar berdasarkan skenario  Membuat kalimat ulang yang lebih baik hasil kontribusi anggota  Memastikan kesepakatan semua anggota terhadap tujuan belajar yang sudah dibuat  Memastikan bahwa semua permasalahan sudah dibuat dalam bentuk tujuan belajar

Tugas Sekretaris utama dan rinciannya

 Membuat ringkasan kontribusi  Mengindikasikan hubungan antar topik dan membuat skemanya

 Mencatat tujuan belajar

Tahap Pelaporan Tahap

Deskripsi

Tugas Ketua

21 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Tugas Sekretaris

Blok Pengobatan Rasional

7.

2013

 Mempersiapkan kerangka laporan  Meringkas kontribusi  Mengumpulkan sumber referensi yang digunakan Memaparkan,  Mendiskusikan setiap tujuan pembelajaran,  Membuat membahas hubungan antar rumusan permasalahan dan jawaban yang sudah dan menata topik dan dibuat diperoleh kembali skema  Summary kontribusi setiap anggota kelompok informasi  Berdiskusi dengan anggota kelompok untuk  Memisahkan antara yang topik utama dan mempertajam bahasan diperoleh rinciannya  Menstimulasi anggota kelompok untuk untuk untuk dapat menguhubungkan antar topik mencapai  Menstimulasi anggota kelompok untuk tujuan belajar berkontribusi  Membuat kesimpulan hasil diskusi dan meringkas setiap tujuan pembelajaran dengan jawabannya Reporting

22 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional FORM PENILAIAN TUTORIAL Kelompok

No A 1 2 3 4 5 6 B 1 2 3 4 5 6 C D E

: ……………………

Skenario

Kriteria PERTEMUAN 1 (STEP 1 – 5) Attitude & akhlak (tepat waktu, cara berpakaian, sikap dalam diskusi) Komunikasi & keaktifan Working in a team Relevansi pembicaraan dengan topik Kreativitas Diskusi (P1): - kemampuan mendefinisikan masalah - brainstorming PERTEMUAN 2 (STEP 7) Attitude (tepat waktu, cara berpakaian, sikap dalam diskusi) Komunikasi & keaktifan Team work Relevansi pembicaraan dengan topik Kreativitas Diskusi (P2): - Preparation of task (kesiapan mengikuti diskusi/hasil belajar mandiri) - Completeness in performing task NILAI PRE-TEST (maks. 10) NILAI SUMMARY (maks. 15) NILAI LEARNING OUTCOME (maks. 15)

23 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

: …………………………………

1

2

3

Tanggal Pertemuan 1 Tanggal Pertemuan 2

4

: …………………………….. : ……………………………..

Nomor Presensi Mahasiswa 5 6 7 8

9

10

11

Blok Pengobatan Rasional

2013

Keterangan: Bagian A diisi pada pertemuan 1; Bagian B diisi pada pertemuan 2 Minimal nilai kelulusan pretes: 6 dari 10 Beri nilai 0 – 5 pada bagian A dan B 0 : tidak melakukan 1: melakukan namun sangat kurang 2: melakukan namun kurang 3: melakukan dengan cukup baik 4: melakukan dengan baik 5: melakukan dengan sangat baik Catatan*:

24 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Nama Tutor

:

Tanda Tangan

:

2013

Blok Pengobatan Rasional

*:Catatan dapat digunakan untuk menilai mahasiswa secara personal, terkait kemampuannya memberi atau menerima feedback, sikapnya terhadap kesalahan yang dilakukan, kemampuannya sebagai ketua atau sekretaris, dan lain-lain

KRITERIA PENILAIAN TUTORIAL Kriteria

1. Attitude & akhlak Tepat Waktu

Sangat Kurang (1) Terlambat 10 – 15 menit >3 poin yang kurang baik

Kurang Cukup (2) (3) BERLAKU UNTUK PERTEMUAN 1 & PERTEMUAN 2 Terlambat 5 – 10 menit Terlambat 5 - 10 menit Ada 3 poin yang kurang baik Ada 2 poin yang kurang baik

Baik (4)

Sangat Baik (5)

Terlambat kurang dari 5 menit Ada 1 poin* yang kurang baik

 Tepat waktu  Berpakaian sesuai ketentuan  Sopan dalam diskusi (tidak memotong pembicaraan temannya, tidak kasar, pilhan kata baik)  Angkat tangan atau meminta izin kepada Ketua ketika mau berpendapat  Empati: menghormati tutor dan peserta teman lain.  Mengucap salam ketika memasuki ruang. Jujur dalam pelaksanaan tutorial.  Bicara jelas, tidak terbata, penuh percaya diri dan jelas maksudnya  Selalu aktif dalam seluruh proses diskusi dan baik penyampaian

Ket.: * Poin yang dimaksud disini adalah poinpoin pada kolom sangat baik selain tepat waktu

2. Komunikasi & Keaktifan

 Bicara tidak jelas, terbata, dan berputar-putar dalam menyampaikan pendapat  Blocking/minimal / tidak aktif dalam diskusi

 Bicara berputar-putar dalam menyampaikan pendapat, tidak jelas maksudnya  Kurang aktif dalam diskusi

25 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

 Bicara cukup jelas/tidak  Bicara jelas/tidak terbata-bata namun kurang terbata-bata dan percaya diri dan kadang-kadang jelas maksudnya kurang jelas maksudnya  Ikut aktif dalam  Ikut aktif dalam diskusi namun sebagian diskusi dan kurang baik dalam baik penyampaian penyampaiannya

2013

Blok Pengobatan Rasional Kriteria

Sangat Kurang (1)  Kerja sama tidak bagus, tidak memperhatikan, tidak saling merespon atau menanggapi  Tidak mendengarkan, berbicara sendiri/sub diskusi

Kurang (2)  Kerjasama tidak bagus, namun masih menanggapi  Tidak mendengarkan, namun tidak berbicara sendiri (sub diskusi)

Cukup (3)  Kerjasama bagus, memperhatikan namun tidak menanggapi  Mendengarkan pendapat saja

Baik (4)  Kerja sama bagus, memperhatikan, saling merespon atau menanggapi  Mendengarkan pendapat orang lain dan merespon

Sangat Baik (5)  Kerja sama amat bagus, selalu memperhatikan, saling merespon atau menanggapi  Selalu mendengarkan, memperhatikan pendapat orang lain dan selalu merespon/menanggapi

4. Relevansi pembicaraan dengan topik

 Hanya asal bicara (berbicara hal yang tidak penting)

 Isi pembicaraan tidak relevan dengan materi tutorial

 Isi pembicaraan kadang tidak relevan dengan materi tutorial

 Isi pembicaraan relevan dengan materi tutorial

 Selalu menyampaikan pembicaraan yang relevan dengan materi tutorial

5. Kreativitas

 Hanya asal bicara

 Menyampaikan ide tidak konstruktif (tidak ada dasar yang kuat)

 Mengemukakan ide cukup konstruktif (ada dasarnya namun tidak dapat diklarifikasi)

 Mengemukakan ide secara konstruktif (berlandaskan teori yang jelas)

 Selalu mengemukakan ide secara konstruktif (berlandaskan teori yang jelas)

Memberikan pendapat berdasar alasan yang cukup baik -

Selalu memberikan pendapat berdasar alasan yang tepat

PK ada sudah betul dan tidak perlu klarifikasi lebih lanjut. Hasil belajar mandiri belum merupakan konsep sebab akibat

PK ada sudah betul dan tidak berlu klarifikasi lebih lanjut Hasil belajar mandiri sempurna merupakan konsep sebab akibat

3. Working in a team

Kemampuan mendefinisikan masalah

Tidak berpendapat

Brainstorming task

Analisa sebab akibat/clin.reasoning/penala ran tidak betul

Preparation of task

Prior knowledge (PK) tidak ada sama sekali Hasil belajar mandiri tidak ada

6. KRITERIA DISKUSI UNTUK PERTEMUAN 1 Memberikan pendapat Memberikan pendapat namun tanpa berdasarkan alasan alasannya kurang kuat

-

Analisa sebab akibat/clin.reasoning/penalaran betul sebagian 6. KRITERIA DISKUSI UNTUK PERTEMUAN 2 PK ada tapi belum betul, PK ada sudah, betul namun perlu perlu klarifikasi klarifikasi lebih lanjut. Hasil belajar mandiri ada tetapi belum sempurna

26 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Analisa sebab akibat/clin.reasoning/penalaran betul semua

2013

Blok Pengobatan Rasional Kriteria Completeness in performing task

Sangat Kurang (1) Tidak melaksanakan tugas dengan baik (pengumpulan referensi tdk sesuai kriteria)

Kurang (2) Melaksanakan tugas dengan kurang baik (pengumpulan referensi relevan dengan topik namun tdk sesuai kriteria, misal dari referensi yang tidak dapat dipercaya)

27 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Cukup (3) Melaksanakan tugas dengan baik (pengumpulan referensi, relevan dan valid)

Baik (4) Melaksanakan tugas dengan baik (pengumpulan referensi, relevan, valid dan terbaru)

Sangat Baik (5) Melaksanakan tugas dengan baik dan sempurna (pengumpulan referensi, relevan, valid dan terbaru)

2013

Blok Pengobatan Rasional FORM PENILAIAN PRAKTIKUM

Praktikum Skenario A No

Kegiatan

1.

Salam, perkenalan, ucapan terimakasih Suara terdengar jelas+kecepatan memadai+runtut sistematis

2.

3.

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami

4.

Ketepatan identifikasi DRP

5.

Ketepatan pengatasan DRP

Kurang (1) Tidak melakukan

Cukup (2) Hanya salah 1 yang dilakukan

Baik (3) Hanya salah 2 yang dilakukan

Sangat Baik (4) Semua dilakukan

Suara atau kecepatan tidak jelas/memad ai,tidak runtut sistematis Pilihan kata kurang sesuai, kurang mudah dipahami Tidak melakukan analisa DRPs

Suara atau kecepatan tidak jelas/memad ai, kurang runtut sistematis Pilihan kata cukup sesuai, cukup mudah dipahami

Suara jelas. Kecepatan memadai, kurang runtut sistematis

Suara jelas, kecepatan memadai, runtut sistematis

Semua DRPs yang teridentifikas i tidak tepat Semua care plan terapi tidak tepat

Pilihan kata sesuai, mudah dipahami

Pilihan kata sangat sesuai, sangat mudah dipahami DRPs yang Semua teridentifikasi DRPs kurang 1 teridentifika tepat si - tepat Hanya 1 Semua careplan terapi careplan yang tepat terapi tepat

Tidak menyampaik an careplan terapi 6. Implementasi KIE farmakoterapi (nama obat, kekuatan sediaan, indikasi, aturan pakai, durasi penggunaan, ESO, Interaksi (jika ada), kepatuhan (jika miss dose) dan cara penyimpanan.) Rifampisin INH Etambutol Pirazinamid 7. Implementasi KIE non-farmakoterapi Gaya hidup (pola makan, dll) Praktikum Skenario B No Kegiatan Kurang Cukup Baik Sangat (1) (2) (3) Baik 28 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

(4) 1. 2. 3. 4.

5.

Salam, perkenalan, ucapan terimakasih Suara terdengar jelas+kecepatan memadai Menggunakan bahasa yang mudah dipahami Implementasi Bedside Counseling farmakoterapi (nama obat, kekuatan sediaan, indikasi, aturan pakai, durasi penggunaan, ESO, Interaksi (jika ada), kepatuhan (jika miss dose) dan cara penyimpanan. Lavemir (disertai kandungan bahan aktifnya) Levofloxacin Sistenol (disertai kandungan bahan aktifnya) Ranitidin Captopril Implementasi KIE non-farmakoterapi Gaya hidup (pola makan,dll)

Praktikum Skenario C No Kegiatan

1. 2. 3. 4.

Salam, perkenalan, ucapan terimakasih Suara terdengar jelas+kecepatan memadai Menggunakan bahasa yang mudah dipahami Ketepatan identifikasi DRP

5.

Ketepatan pengatasan DRP

6

Ketepatan Penggunaan Literatur (mis. untuk jurnal - hasil critical appraisal) Komunikasi dengan dokter (Implementasi penyampaian rekomendasi terapi

7.

Praktikum Skenario D No Kegiatan

1.

Salam, perkenalan, ucapan terimakasih

29 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Kurang (1)

Cukup (2)

Baik (3)

Sangat Baik (4)

Kurang (1)

Cukup (2)

Baik (3)

Sangat Baik (4)

Blok Pengobatan Rasional 2. 3. 4.

Suara terdengar jelas+kecepatan memadai Menggunakan bahasa yang mudah dipahami Ketepatan identifikasi DRP

5.

Ketepatan pengatasan DRP

6.

Ketepatan Penggunaan Literatur (mis. untuk jurnal - hasil critical appraisal) Komunikasi dengan dokter (Implementasi penyampaian rekomendasi terapi )

7.

SKENARIO A

Mengapa oh mengapa… 30 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

2013

Ny. Pity (21 tahun, 55 kg/160 cm) menebus resep dari dokter Spesialis Paru di Apotek Rawat Jalan Rumah sakit MTH dan berkonsultasi dengan Apoteker di apotek tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, spesimen dahak SPS, dan fototoraks Ny. Pity didiagnosa menderita TB aktif. Saat ini, Ny. Pity dilanda kegalauan karena dia memiliki anak yang masih berusia 5 bulan dan masih memberikan ASI ekslusif. Berikut adalah pertanyaan yang diajukan Ny. Pity kepada Apoteker. “mbak, saya sudah 1 bulanan ini batuk berdahak gak sembuh-sembuh,.. saya sudah minum OBH sampai 2 botol kok ya masih “grok grok”. Saya kaget loh tadi dibilang sama dokter saya kena TB” “memang sih beberapa hari ini saya sering keringetan apalagi pas malam hari, padahal saya tidak melakukan aktivitas berat, terus tiap kali nimbang di apotek berat badan saya turun terus ya, dan akhirakhir ini kok yo males banget makan tapi tak lawan mbak, soalnya inget anak,..terus tadi kata dokter saya harus minum obat tiap hari bahaya gak mbak buat anak saya?nanti kalau keracunan gimana? Saya galau mba” Ny. Pity dan suaminya bekerja sebagai pemulung dan bertempat tinggal dikawasan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang. Obat yang diresepkan untuk Ny. Pity yaitu INH 300 mg 1 x sehari 1 tablet, Rifampisin 450 mg 1 x sehari 1 tablet, Pyrazinamide 500 mg 3 x sehari 1 tablet, Etambutol 250 mg 1 x sehari 3 tablet.

Diskusikan skenario A dengan menggunakan metode seven jumps!

Referensi : 1. Anonim, 2013, Pregnancy and Tuberculosis Information for clinicians, NHS, available at http://hpa.org.uk/Topics/InfectiousDisease/InfectionsAZ/Tuberculosis/ 2. Anonim, 2013, Tuberculosis, available at http://www.lung.ca/diseases-maladies/tuberculosistuberculose_e.php (diakses 24 September 2013). 3. Bayupurnama, P., 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi ke 4, jilid 1, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 417. 4. Brown, Lynne, et al., 2002, Management, Control and Prevention of Tuberculosis Guidelines for Health Care Providers (2002-2005), Victorian Goverment Depatment of Human Service, Austria, p 44. 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004, Petunjuk penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Fixed Dose Combination (OAT-FDC) Untuk Pengobatan Tuberkulosis di Unit Pelayanan Kesehatan, Jakarta, 1-5 31 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Blok Pengobatan Rasional

2013

6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Tuberkulosis, Jakarta, 27 – 28, 31, 44-56. 7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007, Pedoman Nasional Penanggunangan Tuberkulosis, Edisi 2, Cetakan Pertama, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 4, 6, 8. 8. Dipiro, J.T., et.al., 2005, Pharmacoterapy : a patophysiologic Approach, Sixth Edition, McGraw – Hill Companies, Inc, USA, 2021, 2065. 9. Katzung, B.G., 2001, Basic and Clinical Pharmacology, Eight Edition, diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Salemba Medika, Jakarta, 91. 10. Sumber Literatur primer.

Skenario B

32 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

Px : Tn. AK (68th) TB/BB : 165/50 MRS: 28/10/13 RPD : DM, HT Obat rutin : Glikazid, enalapril Dx : DM selulitis

Udem kaki, sakit terasa panas

Data Hasil Laboratorium : Parameter HbA1c

Unit Satuan %

/ Nilai Normal 4,5 – 6,3

28/10 8,5

33 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

29/10

30/10

31/10

2013

Blok Pengobatan Rasional Hb Leukosit GDS GD 2jam pp BUN kreatinin Kolesterol total LDL HDL TG

g/dl x103/l mg/dl mg/dl mg/dl mg/dl mg/dl

13 – 17 5 – 10 76-110

14,1 11,2 444 360 13 0,78

mg/dl mg/dl mg/dl

< 100 > 45 50 - 200

5 – 25 0,8-1,3 < 200

272

133 173

60 102

180 80 43 245

Tanda-tanda vital Parameter TD (mmHg) Nadi (x/ menit) RR (x/menit) Suhu (ºC)

28/10 150/100 70 26 36,7

29/10 130/80 75 20 38

30/10 130/80 75 20 36.5

31/10 140/89 80 22 36.4

1/11 110/80 82 21 36.5

Kondisi klinik lain Kondisi Klinik

28/10

29/10

30/10

Mual

+

+

+

-

-

Udem Kaki

+

+

+

+

-

Terapi pengobatan Nama Obat ; infus NaCl/28 Jam Sistenol Inj. Ceftriaxone Pethoxifylline Ranitidin Novorapid s.c Lavemir Ondancetron inj HCT Captopril Simvastatin

Regimen 3 x 1 tab prn 3 x 1 gram 2 x 1 tab 2 x 1 tab 3 x 12 UI 0-0-10 UI 2x1 1 x ½ tab 3 x 25 mg 1 x 10 mg

28/10 29/10                   

34 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

31/10

30/10       0-0-12    

1/11

31/10

1/11

     

12-0-12





 

Blok Pengobatan Rasional

2013

Saat visite pagi tanggal 31/10- 2013 dokter menyatakan bahwa pasien diperkenankan pulang tanggal 1/11-2013 dan terapi yang diberikan adalah 1. Levofloxacin 1 x 500 mg po 2. Lavemir dosis 24 IU-0- 12 IU 3. Sistenol bila perlu 4. Captopril 3 x 25 mg 5. Ranitidin 2x 1 tab

Hari ini adalah hari dimana Tn. AK diperbolehkan pulang. Saudara bertugas melakukan visite kepada pasien ini (saat praktikum). Diskusikan skenario B dengan menggunakan metode seven jumps!

Referensi :

1. Anonim, Standart of Medical care in Diabetes, 2012, Association Diabetes America. 2. Collins L., Seraj S., 2010, Diagnosis and Treatment Venous Ulcer, American Family Phycician, (http://www.aafp.org/afp/2010/0415/p989.pdf ) 3. Dipiro, J.T., dkk. 2011. Pharmacotherapy Approach, 8th edition, Mc. Graw Hill Medical, New York. 4. Koda-Kimble, M.A., dkk. 2009, Aplied Theraupetics the Clinical Use of Drugs, 9th edition Lipincot William & Wikins. 5. Lacy, C.F., 2011, Drug Information Handbook A Comprehensive Resource for all Clinicians and Healthcare Proffesionals. Lexicomp. USA.

35 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

SKENARIO C

I WILL NOT GIVE UP “ This is my first cycle of chemo radiotherapy, and I am worried about getting pain.” Serviah (60 kg, 160 cm) is a 53-years-old woman who presented to the emergency department 3 weeks ago (October, 28, 2013) with a 3-days history of vaginal bleeding and acute abdominal pain of 8 out of 10 using a numeric pain severity scale. She was admitted to the hospital where on examination she was found to have a large cervical mass, which was biopsied and confirmed as carcinoma. She reported regular menstrual cycles until 10 months ago, when she noticed vaginal bleeding, abdominal pain, and a malodorous vaginal discharged. She also complained of poor appetite and dyspareunia. She denied fever or chills. Computed tomography scan showed an 8.6 x 6 cm cervical mass with no evidence of hydronephrosis or lymphadenopathy . The final diagnosis received was stage IIb cervical cancer. She received daily pelvic radiation therapy (five times a week) and weekly cisplatin 75 mg/m2 plus 5Fluorourasil 1 g/m2 intravenously (November, 4, 2013) . Two weeks later after initiation of treatment (November, 17, 2013) she has had a cessation of bleeding, except minimal spotting. Her abdominal pain has improved; however, she reports increasing fatigue and some shortness of breath on exertion. She also feels disturbing of painful erythema and swelling of her hands (palmar plantar erythrodysesthesia syndrome). The patient is disabled and currently on treatment. Medical History : The patient experienced menarche at age 12. She has been pregnant 7 times and has 6 children. She reported her last Pap smear 8 years ago and it was abnormal, but she did not follow up with her physician. She got vaccine of HPV when she knew the result of her test. Family History : Her grandparents and an aunt had cancer, but she unsure of the type of cancer. Social History : The patient has been married for 15 years. She smokes approximately 1 pack of cigarettes per week and she engaged in uncommitted sex.

Workup : 36 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional Date Date Drawn Recieved 11/02/13 11/03/13

11/17/13 11/18/13

Test Name

Result

Reference Range

Hemoglobin Hematocrit WBC Platelet count Creatinin Hemoglobin Hematocrit WBC Platelet count Creatinin

11,6 g/dl 38 % 7.400 mm3 335x103 mm3 0,6 mg/dl 7 g/dl 20 % 5.000 mm3 225x103 mm3 1,5 mg/dl

12-14 g/dl 36-46 % 4.000-10.000 mm3 150-450 x 103 mm3 0,3-1,4 mg/dl 12-14 g/dl 36-46 % 4.000-10.000 mm3 150-450 x 103 mm3 0,3-1,4 mg/dl

Details

Anemia

Chemotherapy Protocols (11/04/13) Protocol: CF (Cisplatin/5-Fluorouracil) Indications: Cervix Cancer – Neoadjuvant Schedule: Cisplatin 75mg/m2 5-Fluorouracil 1g/m2/24 hours Cycle frequency: Every three weeks Total number of cycles: 3 Dose modifications: Discuss with Consultant Day 1 Hours 1 2 3 4 5 6 Day 2 Hours 1 2 3 4 5 6 7

Administration and safety: 500 ml Dextrose 5% / 2hours ; Diphenhydramine 50 mg drip infusion ; Ondasetron 1 ampoule (8 mg) iv 1 L NS 0,9% Cisplatin 75 mg/m2 drip infusion /2hours 500 ml Dextrose 5% /2 hours

Administration and safety: 500 ml Normal Saline/ 3 hours day 1; Dexamethasone 1 (4mg/ml) ampoule day 1

Dexamethason 1 ampoule iv; Ondasetron 1 ampoule (8 mg) iv ; 500 ml NS 0,9% / 3 hours ; 5flurouracil 1 g/m2

500 ml NS 0,9% /3 hours

37 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Blok Pengobatan Rasional 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

2013

500 ml Dextrose 5%/3 hours

500 ml NS 0,9% /3 hours

Dexamethasone 1 ampoule iv; 500 ml Dextrose 5%/3 hours

Dexamethasone 1 ampoule iv; 500 ml Dextrose 5%/3 hours

500 ml Dextrose 5% / 6 hours

REFERENSI 1. Abdulrahman.A.AL-Ghanem, at al, Patient Monitor, King Saud University, Collage of Applied Medical Sciences, Department of Biomedical Technology 2. Anonim, 2006, Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta. 3. C.J.H van de Velde, F.T. Bosman, D.J.Th. Wagener, 1996, Onkologi, Panitia Kanker RSUP Sardjito, Yogyakarta. 4. NCCN Clinical Practice Guidline in Oncology, Breast Cancer version 2.2011, available at www.nccn.com 5. Rasjidi, Imam. 2007, Kemoterapi Kanker Ginekologi Dalam Praktik Sehari-Hari, Sagung Seto, Jakarta. 6. Sukardja, I Dewa Gede. 2000, Onkologi Klinik, Airlangga University Press, Surabaya. 7. Swain. SM.Chemotherapy : Updates and New Perspectives. The Oncologist.2010 ;15(suppl 5) :8-17

38 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

SKENARIO D Diskusikan skenario D pada video yang telah disediakan dengan menggunakan metode seven jumps ! Hasil pemeriksaan laboratorium sebagai berikut : Data Eritrosit Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Hitung Jenis Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit Laju Endap Darah

Satuan

Nilai Normal DARAH juta/mikroliter 4,0 – 5,0 (P) 4,5 – 5,5 (L) g/dL 12 – 14 (P) 13 – 16 (L) % 40 – 50 (P) 45 – 55 (L) 3 mm 4.000-10.000 mm3 150 - 450 x 103 % % % % % % Mm/jam

MCH/HER MCHC/KHER MCV/VER ALT (SGPT)

pg g/dL fl U/L

AST (SGOT)

U/L

GGT (gamma GT) Bilirubin Total Albumin Kreatinin BUN Natrium Kalium Kolesterol Total HDL

U/L mg/dL g/dL g/dL mg/dL mmol/L mmol/L mg/dL mg/dL

Trigliserida Glukosa darah Acak / sesaat

mg/dL mg/dL

Hari ke- 1

Hari ke-2

Hari ke-3

4,8

-

-

15

-

-

52

-

-

6.000 350.000

-

-

-

-

-

24

-

25

18

-

18

0,5 4 2 27 170 40

-

0,5 4 2,2 30 -

130 140

-

-

0 ,0 – 1,0 1,0 – 3,0 2,0 – 6,0 50,0 – 70,0 20,0 – 40,0 2,0 – 8,0 < 15 (P) < 10 (L) 27 – 31 32 - 36 80 - 96 < 23 (P) < 30 (L) < 21 (P) < 25 (L) 5 - 38 0,25 – 1,0 3,5 – 5,5 0,6-1,5 8 – 25 135 – 145 3,5 – 5,0 150 – 200 45 – 65 (P) 35 – 55 (L) 120 - 190 < 200

39 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional Glukosa darah puasa Referensi

mg/dL

80 – 110

90

-

90

1. Dipiro, J., et al, 2007, Pharmacotherapy a pathophysiologic Approach 7th, MC grow Hill, washington DC 2. Departemen Of Health and Human Service, 2004, The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure , NIH Publication No. 045230.Committee on 3. Dickstein, K., Solal, A.C., Filippatos, G.,

McMurray, J., Ponikowski, P.,Wilson, P.A., Mberg, A.,

Veldhuisen, D.J., Atar, Hoes, A.W., Keren,A., Mebazaa A., Nieminen,M., Priori, S.G., Swedberg, K., 2008, ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure, European Heart Journal, 29, 2388–2442 4. Gheorghiade M, Adams, K.F., Colucci, W.S, 2004, Digoxin in the Management of Cardiovascular Disorders, Circulation, Journal of AHA, 2004;109:2959-2964 5. Hakim, L, 2012, Farmakokinetik Klinik, Bursa Ilmu 6. Ritschel, Kearns, 2004,Handbook of Basic Pharmacokinetics including Clinical Application, 6th, AmericanPharmacist Association 7. Shargel, L; Pong, S.W, and Yu, ABC, 2005, Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 5th Appleton & Lane, Connecticut 8. van de Ven PJ, Beutler JJ, Kaatee R, Beek FJ, Mali WP, Koomans HA, 1998, Angiotensin converting enzyme inhibitor-induced renal dysfunction in atherosclerotic renovascular disease, Kidney Int., 53 (4) : 986-93 9. Winter, ME, 1994, Basic clinical pharmacokinetics. Applied Therapeutics, Inc, 3rd ed, Vancouver, WA (W)

40 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

FORM PELAYANAN KEFARMASIAN REKAM KEFARMASIAN DATABASE PASIEN Nama Dokter : NO RM : Diagnosa Ruang / Bangsal

: :

A. Demografi Nama : Kelamin :

Umur : Tinggi Berat badan

tahun : cm : kg

B. Keluhan Utama … … C. Sejarah penyakit yang diderita saat ini

….. ….. D. Sejarah Medis terdahulu Penyakit

Onset

Membaik/sembuh

E. Kepatuhan: Baik: ….. Sedang: ……. Jelek: Komentar……………………………………………………………………………… … F. Sejarah alergi: Ya:…… Tidak:…….. Tidak diketahui: ….. Tipe:…………………………………………………………………………………….. G. Sejarah sosial: Merokok: Ya:…..

Tidak:……

41 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Resep

Blok Pengobatan Rasional Alkohol: Ya:…..

2013

Tidak:…..

H. Sejarah Obat 1. Apakah pasien saat ini atau dalam waktu 3 bulan terakhir mekonsumsi obat resep Ya…. Tidak ….. , Bila ya sebutkan, dan jelaskan (nama obat, dosis, regimen, lama pemakaian dan kegunaan)

….

… 2. Apakah pasien saat ini mekonsumsi obat bebas ? Ya … Tidak … Bila ya sebutkan, dan jelaskan (nama obat, dosis, regimen, lama pemakaian dan kegunaan)

…. …. 3. Penilaian sejarah obat: Ketidakpatuhan pasien……………………………………………………………. Pengetahuan tentang obat kurang…………………………………………………. Cara menggunakan obat tidak benar Komunikasi kurang cukup dengan profesi kesehatan lainnya……………………. Reaksi efek samping obat Masalah yang berhubungan dengan obat lainnya …………………………………. I. Review Sistem Status secara umum: Tanda-tanda vital: Hepar: Sistem Kardiovaskular: Dada/chest: Abdomen: Kulit: Neuro/Mental: Status cairan: EENT: 42 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Blok Pengobatan Rasional Komentar :

43 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

2013

Blok Pengobatan Rasional

J. Laboratorium (SESUAIKAN KEBUTUHAN AKTIVITAS MONITORING APOTEKER) Data

DARAH Eritrosit Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit Laju Endap Darah MCH/HER MCHC/KHER MCV/VER ALT (SGPT) AST (SGOT) Alkalin fosfatase GGT (gamma GT) Bilirubin Total Albumin Kreatinin BUN Natrium Kalium Kolesterol Total HDL Trigliserida Glukosa darah Acak/ sesaat Glukosa darah puasa Glukosa darah 2JPP Asam urat

Satuan

Nilai Normal Hari ke- Hari ke- Hari ke(sesuaikan dengan .. .. .. rentang normal di masing-masing instansi)

juta/mikro liter g/dL % mm3 mm3 % % % % % % Mm/jam pg g/dL fl U/L U/L U/L U/L mg/dL g/dL g/dL mg/dL mmol/L mmol/L mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL

44 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional Data

URINALISIS Berat Jenis pH Warna Albumin Reduksi Glukosa Sedimen Leukosit Eritrosit Jamur Kristal Ephitel Bakteri

Satuan

/Lpb /Lpb

Nilai Normal Hari ke- Hari ke- Hari ke(sesuaikan dengan .. .. .. rentang normal di masing-masing instansi)

Kuning jernih Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif

K. Hasil Pemeriksaan Lain ........................................................................................................................................................ ......................

45 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

PROFIL PENGGUNAAN OBAT SELAMA MENJALANI RAWAT INAP (Khusus Pasien Rawat Inap) Nama Obat

Rute pemberian

Dosis diberikan

yang Hari Ke- Penggunaan Obat selama Menjalani Rawat Inap* 1

2

3

4

5

6

...

Beri tanda (˅) ketika obat masih digunakan pasien ; beri tanda ( –) ketika obat sudah TIDAK lagi digunakan pasien

46 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

Blok Pengobatan Rasional

FORM TAMBAHAN UNTUK MELAKUKAN DRUG USED STUDY PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN RAWAT INAP No

Jenis antibiotik

Dosis harian (mg)

Rute (po, iv)

Jenis terapi

Indikasi

Hari Pemberian Antibiotika (dimulai dari hari pertama pasien mendapatkan antibiotika) 1 2 3 ....

Nama Dokter yang meresepkan antibiotik : Residen : Spesialis (supervisor atau konsultan) : Kondisi pasien saat keluar rumah sakit (clinical outcome) : (lingkari salah satu) Sembuh/membaik Pulang atas permintaan sendiri Meninggal dunia Jenis terapi (lingkari yang sesuai) : Empiris (E), Extended Empiris (TE), Defenitif (D), Tidak diketahui (U)

47 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Blok Pengobatan Rasional

Tipe terapi *

2013

Assessment Apoteker KHUSUS tentang Penilaian kesesuaian penggunaan Antibiotika dengan metode Gyssens Kategori Gyssens Dosis Frek. Rut Star Sto Durasi Total Jenis antibiotik II III IV (mg) (X) e t p (hari) Dosis I d/m d/m A B C A B A B C D

*Empiris (E), Extended Empiris (TE), Defenitif (D), Tidak diketahui (U)

48 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

V

VI

2013

Blok Pengobatan Rasional

Assessment Apoteker No

Problem Medik

Data Subjektif/Objektif pendukung

Terapi yang diberikan

1

2

3

49 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

Jenis DRP dan non DRP

Sumber Literatur yang Digunakan

Hasil Critical Appraisal (khusus untuk penggunaan literatur primer/jurnal)

Blok Pengobatan Rasional

Care Plan Apoteker No Care Plan Terapi (berdasarkan Critical Appraisal (khusus untuk DRP dan non DRP pada Tabel literatur primer/jurnal) dalam L.) rekomendasi terapi / care plan terapi 1

2

3

*bila diperlukan (sesuaikan faktor risiko pasien)

50 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

penggunaan Care Plan Monitoring (Monitoring efektivitas penentuan terapi, ESO*, Interaksi Obat*, Toksisitas*, dan monitoring kepatuhan*)

Blok Pengobatan Rasional

51 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

2013

2013

Blok Pengobatan Rasional

Care Plan KIE Obat yang diberikan

Informasi obat yang diberikan

Nilai (0 – 100)

Non-farmakoterapi

Tanda Tangan Tutor

(

52 | P r o g r a m S t u d i P r o f e s i A p o t e k e r U I I

)

Related Documents


More Documents from "Anna Fitriyana"

Laporan Hasil Edom.docx
October 2019 41
Modul Blok 3 Fiks.docx
October 2019 36
Bsi Public_training_2019.pdf
December 2019 31
2016rar.pdf
October 2019 34
124-420-1-pb.pdf
October 2019 31