Laporan Tutorial Modul 3 Blok 4.docx

  • Uploaded by: Vina Nurul
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Tutorial Modul 3 Blok 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,456
  • Pages: 22
LAPORAN TUTORIAL BLOK 4 MODUL 3 “MUSKULUS HEAD & NECK”

Tutor: drg. Ummul Azmi Ketua : Sri Fadillah Saragih Sekretaris Meja : Amirah Salsabila Sekretaris Papan : Dian Syahira Adinda Rizki Amalia Nur Huda Anisa Raudhatul Husna Kerin Irawan Mia Riski Anggini Muhammad Iqbal Amir Saskia Alfina Faradila Vina Nurul Alvionita

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ANDALAS 2017

Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial tentang sistem pencernaan dan metabolisme. Laporan tutorial ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan tutorial ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan tutorial ini. Akhir kata kami berharap semoga laporan tutorial ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Padang, Februari 2018

Penyusun

i

Daftar Isi Kata pegantar...................................................................................................................................i Skenario...........................................................................................................................................1 Terminologi.....................................................................................................................................1 Rumusan masalah............................................................................................................................2 Analisa masalah...............................................................................................................................2 Skema..............................................................................................................................................3 Tujuan pembelajaran (Learning objectif)........................................................................................3 Kumpulan informasi........................................................................................................................3 Daftar pustaka..................................................................................................................................ii

Modul 3 MUSKULUS HEAD AND NECK Skenario 3 Terkilir jadi susah makan Fani seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran gigi sedang datang berkunjung ke rumah pamannya di kampung. Saat Fani tiba di sana ternyata leher pamannya sedang sakit karena terkilir semalam. Pamannya juga mengeluhkan susah mengunyah dan menelan sejak saat itu. Fani penasaran mengenai apa yang dialami pamannya. Ia kemudian mencari literatur yang berhubungan dengan keadaan pamannya di internet. Setelah membaca ia baru mengetahui bahwa sistem deglutasi dan mastikasi berhubungan dengn sistem muskuloskeletal pada rongga mulut, orofasial, dan sistem muskuloskeletal leher. Ternyata hal ini menyebabkan pamannya mengalami gangguan mengunyah dan menelan saat lehernya terkilir. Fani juga bertanya – tanya apakah hal ini juga berhubungan dengan sistem musculoskeletal pada kepala? Bagaimana saudara menjelaskan hal di atas? Langkah Seven Jumps 1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi. 2. Menentukan masalah . 3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge. 4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi. 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran/ learning objectives. 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain. 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh.

A. TERMINOLOGI 1. Sistem deglutasi : Suatu proses menelan berupa pemindahan makanan dari rongga mulut ke dalam lambung. 2. Mastikasi : Suatu proses pengunyahan oleh gigi yang melibatkan otot – otot rahang. 3. Muskuluskeletal : Suatu penunjang bentuk tubuh yang bertanggung jawab terhadap pegerakan yang terdiri dari tulang, sendi, tendon, ligamen, dan bursa. 4. Otot orofasial : otot – otot yang berhubungan dengan mulut serta wajah. 5. Terkilir : jenis cedera ligamen yang diakibatkan oleh robeknya serat – serat ligamen. 1

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja otot yang bekerja pada mastikasi dan deglutasi ? 2. Apa saja bagian dari muskuluskeletal dan fungsinya? 3. Apa saja fase dari deglutasi? 4. Apa saja fungsi dari orofasial? 5. Apa saja otot yang terdapat pada leher? 6. Apa saja penyebab dari terkilir? 7. Bagaimana hubungan leher terkilir dengan deglutasi dan mastikasi? 8. Apa saja faktor penghambat fungsi mastikasi? 9. Apa saja otot pada kepala dan orofasial?

C. ANALISA MASALAH 1. M. Massester, M. Temporalis, M. Pterygoideus externus, dan M. Pterygoideus internus, M. Palatum pharyngeus, M. Stylohyoideus, M. Geniohyoideus, dan M. Thyrohioideus. 2. a. Fascia : jaringan yang membungkus dan terdiri dari tulang. Fungsinya untuk melindungi otot. b. Tendon : pengikat otot dan tulang. Fungsinya untuk menggabungkan beberapa tendon. c. Tulang : jaringan dalam rangka yang keras sebagai bentuk dan ukuran tubuh. d. Sendi : hubungan antara 2 tulang atau lebih sehingga mampu digerakan. e. Otot : suatu jaringan yang mampu berkontraksi. Fungsi umum : sebagai penyusun tubuh, penopang, dan pergerakan tubuh. 3. fase oral, fase faringeal, dan fase esofaringeal. 4. otot zigomaticum, otot lidah, otot triangular dan orbitalis, dan otot buccinator. 5. a) otot suprahyoid : M. Digastricus, M. Digastricus posterior,

M. Geniohyoideus, M.

Mylohyoideus, dan M. Stylohyoideus. b) otot infrahyoid : M. Omohyodeus anterior, M. Omohyoideus posterior, M. Sternohyoideus, dan M. Thyrohyoideus. 6. a) peregangan otot yang berlebihan. b) terjatuh. c) mengangkat beban berat berlebihan. d) terlalu lama menunduk, mengetik, dan lain – lain. e) salah posisi tidur. f) tidak seimbangnya otot menelan, seperti buccinator. 7. saraf ke 9 : nervus dan glossofaringeus. 8. a) kehilangan gigi b) menurunkan fungsi pengunyahan c) psikologis 2

d) disfungsi otot orofacial e) penyakit dalam rongga mulut f) fraktur dan susunan sandi yang tidak tepat 9. a) M. Oksipitalis occuli b) M. Zygomaticus mayor c) M. Zygomaticus minor d) M. Depressor labium inferior e) M. Mentalis

D. SKEMA Paman Fani

Sistem muskuluskeletal leher

Leher terkilir

Susah mengunyah & menelan

Muskuluskeletal rongga mulut

Sistem muskuluskeletal kepala dan ororfacial

Otot-otot deglutasi & mastikasi

Laring, faring

E. TUJUAN PEMBELAJARAN / LEARNING OBJECTIVE 1. Menjelaskan muskuluskeletal kepala dan orofacial 2. Menjelaskan muskuluskeletal pada rongga mulut 3. Menjelaskan muskuluskeletal leher 4. Menjelaskan otot-otot mastikasi dan deglutasi 5. Menjelaskan anatomi larynx, pharynx, dan ototnya. F. KUMPULAN INFORMASI 1. Muskuluskeletal kepala dan orofacial 3

1. otot kulit kepala atau scalp Terdiri dari dua venter, yaitu venter occipitalis dan venter frontalis. a) M. Occipitalis, berfungsi menarik galea dan ikut menunjang M. Frontalis. b) M. Frontalis, berfungsi mengangkat alis dan menarik scalp. 2. otot-otot sekitar mata a) M. Orbicularis oculi, berfungsi menutup kelopak mata (merupakan bagian dari pars orbitalis dan pars palpebralis), menekan saccus lacrimalis (pars lacrimalis ) b) M. Corrugaror Supercili, berfungsi menarik alis mata ke bawah medial. 3. otot-otot sekitar hidung a) M. Procerus (M. Pyramidalis Nasi), berfungsi menurunkan sudut alis mata. b) M. Nasalis, berasal dari maksila, melewati dorsum nasal dan berakhir di jembatan hidung. Berfungsi membuka apertura dan katup hidung slama beraktivitas atau nafas dalam-dalam. c) M. Depresor septi ( M. Dep. Ala nasi), berfungsi mengecilkan lobang hidung. 4. otot-otot sekitar mulut Terdiri atas: a) M. Orbicularis oris, berfungsi menutup mulut. b) M. Buccinator, merupakan otot samping lateral rongga mulut diantara puncak alveolar maksila dan mandibula. Berfungsi untuk membantu mengontrol bolus saat mengunyah. c) Kelompok superior : 1. M. Risorius dan M. Levator labii siperior aleque nasi. Origo di bagian atas processus frontalis maksila, menuju tulang rawan lteral hidung dan insersi ke bibir bagian atas bergabung dengan M. Orbicularis oris. 2. M. Levator labii superior. Origo dari tepi inferior orbital dan insersi ke lapisan otot bibir bagian atas. 3. M. Zygomaticus minor. Origo pada permukaan lateral zygomaticum dan insersi ke lapisan otot bibir bagian atas. Berfungsi untuk menaikkan bibir bagian atas memperlihatkan maksila seperti saat tersenyum. 4. M. Zygomaticus mayor. Origo pada tulang zigoma dan insesrsi ke orbicularis oris. Berfungsi untuk menarik sudut mulut ke atas seperti saat tertawa. 5. M. Levator anguli oris. Origo pada fossa kaninus dan insersi ke orbicularis oris bagian bawah. Otot ini berperan saat tersenyum. d) Kelompok inferior 1) M. Mentalis, berfungsi untuk membentuk lekuk dagu, pergerakan bibir bawah. 2) M. Depressor labii inferior, berfungsi untuk menarik bibir bawah ke lateral dan inferior. 5. Otot sekitar telinga a) M. Auricularis anterior, berfungsi sebagai penggerak daun telinga ke depan dan ke atas. b) M. Auricularis posterior, berfungsi sebagai penggerak daun telinga ke arah belakang. 4

c) M. Auricularis superior, berfungsi untuk menggerakkan daun telinga ke belakang dan ke atas.

2. Muskuluskeletal pada rongga mulut Rongga mulut terletak di inferior rongga hidung. Terdiri dari : 1. Roof atau atap : soft palates dan hard palates 2. Floor : jaringan lunak berupa muscular diaphragm dan lidah 3. Dinding atau lateral : otot – otot pipi dan menyatu di sebelah anterior dengan bibir yang mengelilingi oral fissure. 1. Dinding rongga mulut Terdiri dari fascia dan lapisan buccinator. Di anterior terdapat M. Buccinator dengan M. Orbicularis oris dan masuk ke modioulus. Di posterior bergabung dengan M. Superior constrictor melalui pterygomandibular raphe. Inervasi N. VII. 2. Atap rongga mulut a) Palatum durum / hard palate Memisahkan rongga mulut dari rongga nasal. Terdiri dari : -

¾ anterior : processus palatine os maxila 5

-

¼ posterior : plat horizontal os palatinus

Ditutupi sebelah atas oleh mukosa respiratory : membentuk dasar nasal cavities, sebelah bawah ditutupi oleh lapisan mukosa oral mucosa dan membentuk atap cavity.

b) Palatum molle / soft palates 1) M. Levator Veli Palatini Berfungsi untuk menegangkan dan mengangkat palatum molle, melebarkan lumen tuba auditiva. Persyarafan : Rr pharyngeales dan N. Glossopharyngeus. 2) M. Tensor Veli Palatini Berfungsi untuk menegangkan dan mengangkat palatum molle, melebarkan lumen tuba auditiva. Persyarafan : N. Musculi tensoris veli palayini dari N. Mandibularis 3) M. Palatoglossus Memiliki fungsi untuk menurunkan palatum molle, mengangkat pangkal lidah untuk menyempitkan pharynx. Persyarafan : nervus glossopharyngeus 4) M. Uvulae Berfungsi untuk menebalkan dan memendekkan uvula. Persyarafan : Rr pharyngealis dari N. Glossopharyngeus dan N. Vagus. 5) M. Palatopharyngeus Berfungsi sebagai depresor atau menurunkan palatum molle, kontraksi fausial isthmus dan membantu elfasi laring. Persyarafan : N. Glossopharyngeus. 3. Dasar rongga mulut Dibentuk oleh tiga struktur. Terdapat muscular diaphragm yang mengisi celah berbentuk U antara sisi kanan dan kiri badan mandibula. Otot lidah : 1. Otot instrinsik lidah : otot – otot dalam lidah. a) M. Longitudinalis superior -

Banyaknya masing – masing adalah sepasang Berjalan sepanjang lidah M. Longitudinalis superior berkontraksi akan menyebabkan lidah membelok ke atas M. Longitudinalis inferior berkontraksi akan menyebabkan lidah membelok ke kiri dan ke kanan. 6

b) M. Transversus -

Berjalan trasversal diantara m. Longitudinalis sup dan inf Bila berkontraksi lidah akan menyempit dan memanjang

c) M. Verticalis -

Berjalan vertikal, lateral diantara m. Longitudinalis Otot ini akan memipihkan lidah

2. Otot ekstrinsik : otot yang menghubungkan lidah dengan tulang – tulang disekelilingnya dan palatum molle. a. M. Genioglossus -

Mulai dari spina mentalis menuju ke lidah. Serabut – serabutnya mengarah ke occipital. Fungsi menarik lidah keluar

b. M. Hyoglossus -

Mulai dari corpus ossis hyoid ke lidah arah serabut dorsocaudal – ventrocranial. Fungsi menarik lidah ke bawah dan belakang.

c. M. Styloglossus -

Mulai dari proc. Styloglossus Fungsi untuk menarik lidah ke belakang atas

d. M. Palatoglossus -

Mulai dari pinggir depan palatum molle ke lidah Fungsi untuk menarik lidah ke atas.

3. Sistem Muskuluskeletal Leher I. Otot- otot leher bagian depan. Lapisan pertama, langsung di bawah permukaan kulit. Platysma -

Serabutnya sejajar dari pinggir mandibula sampai melewati clavicula. Persyarafan N. VII

II. otot-otot bagian tengah M. sternocleidomastoideus -

Origo : permukaan atas pinggir anterior manubrium anterior sterni, permukaan anterir clavicula. 7

-

Insertio : proc. Mastoideus linea nuchae superior Inervasi: N. XI Fungsi : Bila hanya M. Sternocleidomastoideus berkontraksi akan menarik proc. Mastoideus ke arah bahu yang berlawanan dan pada waktu yang sama muka mengarah ke arah yang berlawanan dan agak menaik.

III. otot- otot yang terletak di bagian dalam a. Otot-otot Suprahyoid a. 1. M. Digastricus terdiri dari dua venter (Anterior & posterior) Fungsi : Membuka mulut b. M. Stylohyoideus Fungsi : Menarik Os. Hyoid ke depan & ke belakang c. M. Mylohyoideus = M. Diaphragma Oris Fungsi : Proses menelan, membuka mulut d. M. Geniohyoideus Fungsi : Membuka mulut b. Otot-otot Infrahyoid a. M. Sternohyoideum Fungsi : untuk depresi laring. b. M. Omohyoideus anterior Fungsi : depresi dan retraksi hyoid bone c. M. Omohyoideus posterior Fungsi : untuk depresi hyoid bone d. M. Sternothyroideus Fungsi : depresi larynx e. M. Thyreohyodeus Fungsi : elevasi larynx 8

4. Otot-otot mastikasi dan deglutasi 1. otot-otot mastikasi 1. M. Temporalis Bentuk seperti kipas dan terletak di dalam Fossa Temporalis. a. Origo : -

Planum temporale Permukaan dalam fascia temporalis

b. Insertio : -

Dari Proc. Condiloiosus mandibular pinggir depan ramus mandibula

c. Fungsi : -

Menutup dagu Kontraksi bg belakang menyebabkan mandibula tertarik ke belakang

d. Inervasi : N. V3 2. M. Masseter Ditutupi oleh facia masseterica dan dapat diraba pada waktu mengatupkan gigi a. Origo : -

Bagian Superficialis Proc. Zygomaticus Ossis Maxillaris Arcus Zygomaticus Proc. Zygomaticus Ossis Temporalis

b. Insertio : -

Permukaan lateral angulus mandibula ½ bagian bawah ramus mandibula Permukaan lateral proc. Coronoideus ½ bagian atas ramus mandibula

c. Fungsi : -

Menutup rahang bawah

d. Inervasi : N. V3 3. M. Pterygoideus External & Lateral a. Origo : -

Caput Craniale Permukaan lateral bawah magna ossis sphenoidale 9

-

Caput Caudale Permukaan lateral lamina lateralis proc. Pterygoideus

b. Insertio : -

Fovea Pterygoideus. Bagian depan collum proc. Condyloideus mandibula Pinggir depan discus articularis dari Art. Temporo mandibularis

c. Fungsi : Membuka rahang bawah d. Inervasi : N. V3 Otot ini terletak pada fossa infra temporalis 4. M. Pterygoideus Internal / Medialis Tertutup disebelah luar oleh Ramus Mandibula a. Origo : -

Permukaan medial fossa pterygoidea Tuber Maxillare Permukaan belakang Proc. Pyramidalis Ossis Palatini

b. Insertio : -

Belakang bawah permukaan medial Ramus Mandibular Angulus mandibulae

c. Fungsi : Menutup rahang bawah d. Inervasi : N. V3

10

Deglutasi deglutasi adalah proses pemindahan material yang sudah dicerna dari cavum oris ke gaster Terdiri atas 3 fase : 1. Fase Buccal : Pemindahan bolus ke Pharynx dari cavum oris -

Mulai pada saat penekanan ke palatum durum Berikutnya terjadi retraksi lidah yang mendorong bolus ke oropharynx dan membantu evaluasi palatum mole, sehingga menutup nasopharinx Plica platina tranvensa pada palatum durum ikut mendorong bolus ke oropharynx

11

2. Fase Pharyngeal : Fase selama bolus berada di Pharynx, yaitu mulai bolus berkontak dengan arcus palato glossal dan arcus palato pharyngeal dan bagian dinding posterior pharynx -

Reflex menelan mulai bila receptor pengecap di Arcus Palatum dan Uvula distimulasi oleh Bolus Informasi ini dikirim ke Pusat menelan di Medulla Oblongata melalui N. V dan N. IX Informasi diolah dipusat motorik dan memberikan sinyal ke otot pharynx, sehingga terbentuk koordinasi kontraksi dan otot tersebut. Bolus dengan cepat melalui Pharynx menuju Oesophagus Fase ini meliputi :

-

Elevasi Palatum Mole dan Uvula untuk menghambat Bolus ke Nasopharynx Bolus menuju Oropharynx Elevasi Larynx dan pelipatan Epiloglotis, langsung menyebabkan Bolus melewati Glottis yang tertutup, sehingga makanan tidak masuk Trachea Fase ini berlangsung 1 detik dan involunter serta selama fase ini pusat respirasi diinhibisi dan pernafasan berhenti.

12

3. Fase Oesophageal : Fase selama bolus berada di oesophagus dalam perjalanan menuju lambung. Berlangsung 5 – 8 detik • • •

Mulai saat M. Pharyngeus berkontraksi mendorong Bolus ke Oesophagus Fase ini mulai ketika M. Sphincter Oesophagus Proximalis Relaxasi, sehingga material masuk kedalam Oesophagus Bolus yang berada dalam Lumen Oesophagus menstimulasi gerakan peristaltik dan menyebabkan terbukanya M. Sphincter Oespagus Distalis, sehingga Bolus menuju Gaster

Otot yang bekerja : •

Otot Oesophagus yang terdiri atas :

-

Bagian dalam Bagian luar



Otot Oesophagus ini unik, karena mengandung

-

Otot rangka, 1/3 atas Otot rangka & otot polos, 1/3 tengah Otot polos, 1/3 bawah

5. Anatomi larynx, pharynx, dan ototnya 13

Pharynx   



Merupakan bagian sistem Digestivus Panjang : 12 cm, terbentang dari basis cranii-C6 Hubungan dengan sekitarnya:  Atas : Corpus sphenoidalis, pars basilaris occipitalis  Bawah : Oesophagus  Depan : Cavum nasi, cavum oris, larynx  Belakang : Fascia & Mm. Prevertebralis  Lateral : Proc. Styloideus Terdiri atas: dibagi oleh: Palatum Mole  Naso Pharynx / epipharynx  Oropharynx / mesopharynx  Laryngo pharynx / hypopharynx

Terdiri atas otot-otot: 1. Otot longitudinal : dalam a) M. Palato pharingeus -

origo: tepi post. Palatum durum Aponeurosis palatina insertio: Berjalan ke bawah dan belakang dinding lateral pharynx, sehingga terbentuk : Arcus Palato Pharyngeus Persyarafan : Pl. Pharyngeus fungsi : menarik dinding pharynx ke atas, Bila bekerja serentak dapat menarik arcus palato pharyngeus ke garis tengah.

b) M. Salphyngo Pharyngeus -

Origo : Dari bagian bawah tulang rawan tuba auditiva Insertio : Serat-serat berjalan ke bawah dan bergabung dengan M. Palato pharyngeus Persyarafan: Plexus pharyngeus Fungsi : Membantu elevasi pharynx

c) M. Stylo Pharyngicus Origo : Sisi medial proc. Styloideus -

Insertio: Turun melintasi A. Carotis Interna pada permukaan lateral M. Cons superior, masuk ke dinding pharynx di antara M.Cons. Sup & medius Insersi : bersama M.Palato pharyngeus Persyarafan : NIX Fungsi : Elevasi pharynx & larynx

2. Otot-otot Circulair Terdiri atas bagian yang satu sama lain terletak seperti tiga ember yang masuk ke dalam yang lain. Otot-otot ini mengelilingi pharynx dengan jurusan dorso cranial. Otot-otot ini berinsertio pada suatu raphe pada daerah dorsalis bagian tengah. 14

Diantara otot-otot ini terdapat celah-celah : 1. Diantara basis cranii dan M. Constrictor pharyngeus superior yang ditembus oleh: tuba auditiva, A.V. Palatina Asc, M. Levator veli palatine. 2. Diantara M. Cons. Pharyngicus sup & media terdapat celah yang dilewati : -

N.IX Ligamen stylopharyngeus M. Stylo Pharyngeus A. V. Palatina Asc.

3. Diantara M.Cons. Pharyngeus medius & Inferior terdapat celah yang dilalui : -

R. Int. N. Laryngicus Sup N. Recurrens A.V. Laryngica Sup.

4. Dibawah M. Cons. Pharyngeus Inf terdapat celah yang dilalui : -

N. Laryngicus Inf N. Recurrens A.V. Laryngica Inf Fungsi otot-otot ini untuk proses menelan

Otot- otot sirkular : a. M. Contrictor Pharyngis Superior Origo : -

Bagian bawah lamina pterygoideus med. Hamulus pterygoideus Lig. Pterygo mandibularis Linea mylohyoidea mandibularis Sisi lidah

Insertio : -

Serat-serat atas melengkung ke medial & atas dan melekat pada tuberculum pharyngeum ossis occ. Serat-serat tengah berinsertio pada raphe fibrosa mediana di dinding post pharynx Serat-serat bawah melengkung ke medial & bawah & bergabung pada raphe fibrosa. Seratserat bagian bawah ini ditutupi oleh M.Cons. Ph. Media

b. M. Constrictor Pharyngis medius Origo : -

Bagian bawah lig. Stylo hyoideum Cornu Mayus & minus Os. Hyoid 15

Insertio : -

Serat menyebar ke medial & berinserti pada raphe fibrosa mediana di dinding post pharynx Serat sup ditindih di lateral oleh M.Cons. Inf Serat-serat sup menindih permukaan lateral M.Cons sup.

c. M. Constrictor Pharyngis Inf Origo : -

Linea obl. Lamina cart. Thyreoidea Tendon yang menghubungkan car. Thyreodea & cart. Cricoidea Cart. Cricoidea

Insertio : -

Serat-serat sup melengkung ke atas & menindih permukaan lat. M. Cons. Medius Serat-serat inf berjalan horizontal ke medial & berhubungan dengan serat-serat sirkuler oesophagus Serat-serat ini berinsersi pada raphe fibrosa mediana

Larynx -

Larynx adalah organ yang menghubungkan bagian bawah pharynx dan trachea Panjang ± 5 cm Letaknya ± vert C3 – C6 Pada saat lahir, posisi larynx C1 – 4 terjadi descensus akibat terbentuknya sudut yang lebih tajam dari saluran respirasi antara hidung dan trachea Pada saat pubertas, larynx laki-laki tumbuh dengan pesat dan plica vocalis bertambah panjang dan suara bertambah besar Dibelakangnya terdapat : -

laryngo pharynx fascia prevertebralis Mm. prevertebralis Vertebra

Otot-otot larynx : 1. Otot-otot ekstrinsik larynx : otot-otot yg menggerakkan seluruh larynx. -

M. Thyrohyoideus M. Palatopharyngeus M. Stylohyoideus M. Omohyoideus M. Mylohyoideus M. Sternothyroideus M. Digastricus M. Sternohyoideus M. Stylopharyngeus 16

2.

Otot-otot Intrinsik Larynx

a. Kelompok sphincter (adductor ) Fungsi menutup larynx : -

M. Cricothyroideus M. Crico arytenoideus M. Vocalis M. Inter arytenoideus Obliq M. Inter arytenoideus Transversa

b. Kelompok Dilatator (Abductor ) Fungsi membuka larynx 1. M. Crico Arytenoideus Posterior. Fungsi Otot ini : Abductor (melebarkan) glottis waktu respirasi dan Adductio (menutup) glottis waktu phonasi, setelah glottis tertutup, plica vocalis dipertegang dan diperpanjang. 2. M. Cricothyroideus -

Origo : sisi cart cricoidea Insertio :

• •

bentuk segitiga serat-serat atas berjalan keatas & belakang dan melekat pada tepi bawah lamina car. Thyroidea serat-serat bawah berjalan kebelakang dan melekat pada tepi ant cornu inf cart. thyroidea

• -

Persyarafan: N. Laryngeus Fungsi : Menegangkan plica vocalis juga memperpanjang, ini disebabkan oleh penarikan cart. Thyroidea ke depan dan tertariknya cartilago cricoidea bersama-sama cartilago Aritenoidea kebelakang.

3. M. Cricoarytenoid Lateral -

Origo : tepi arcus cart cricoid Insertio : proc. Muscularis cart. Arytenoidea Persyarafan : N. Laryngeus Recurrens Faal : Adduksi Plica Vocalis

4. M. Thyro Arytenoideus -

Origo : permukaan dalam sudut cart. Thyroidea Insertio :

• • •

serat-serat terletak lateral dari Lig. Vocale Inserti pada permukaan antero lateral cart. Arytenoidea Beberapa serat yg berjalan sepanjang Lig. Vocale melekat pada Proc. Vocalis Car. 17

Arytenoidea, disebut : M. Vocalis 5. M. Crico Arytenoideus Post -

Origo : bagian belakang lamina cart. Cricoidea Insertio : serabut-serabut berjalan keatas dan lateral dan berinserti pada proc. Musc. Cart. Arytenoidea Persyarafan : N. Laryngeus Recurrens Faal : abduksi Plica Vocalis

6. M. Arytenoideus Obliq -

Origo : Proc. Mus. Cart. Arytenoid Insertio : apex. Car. Arytenoidea, kontra lateral Persyarafan : N. Laryngeus Recurrens Fungsi : bila kedua otot ini berkontraksi serentak berfungsi sebagai spincter aditus laryngis dg akan mendekatkan cart. Arytenoidea dan menariknya kedepan ke epiglottis

7. M. Arytenoidea Transversus -

Origo : permukaan medial dan belakang cart. Arytenoidea Insertio : serat-serat akan mengisi celah-celah kedua cart arytenoidea Persyarafan : N. Laryngeus Recurrens Fungsi : adduksi kedua cart. Arytenoidea Perdarahaan : A. Laryngica Sup cabang A. Thyroidea Sup, A. Laryngica Inf cabang A. Thyreoidea Inferior.

18

Daftar pustaka

F. Paulsen. 2011. Sobotta Atlas Human Anatomy 15th edition. Ilmu dasar anatomi. PT. Yapindo Jaya Abadi https://www.pdfcoke.com/document/138341294/pembahasan-orofacial https://www.pdfcoke.com/doc/.../Otot-Utama-Dari-Mulut-Adalah-Adalah-Orbikularis-Oris. https://adhyraphysio.wordpress.com/materi/miologi/otot-leher

Related Documents


More Documents from ""