BISNAL BAB 16
Global Marketing and R&D Pendahuluan Bab ini melanjutkan fokus kami pada fungsi bisnis tertentu dengan memeriksa peran pemasaran global dan penelitian dan pengembangan (R & D). Bab ini berfokus pada bagaimana pemasaran dan R & D dapat dilakukan sehingga mereka akan mengurangi biaya penciptaan nilai dan menambah nilai dengan melayani lebih baik kebutuhan pelanggan di pasar global. Ini termasuk strategi distribusi (kadang-kadang juga disebut saluran pemasaran), yang merupakan bagian dari rantai pasokan global .
Globalisasi Pasar dan Merek Dalam artikel Harvard Business Review yang kini klasik, almarhum Theodore Levitt menulis globalisasi pasar dunia. Argumen Levitt telah menjadi semacam penangkal petir dalam perdebatan tentang tingkat globalisasi. Menurut Levitt, Kekuatan yang kuat mendorong dunia menuju kesamaan yang konvergen, dan kekuatan itu teknologi. Ini memiliki komunikasi, transportasi, dan perjalanan yang proletariat. Hasilnya baru realitas komersial — munculnya pasar global untuk produk konsumen standar pada skala yang tak terbayangkan sebelumnya. Lewat sudah terbiasa perbedaan dalam preferensi nasional atau regional. Globalisasi pasar sudah dekat. Dengan itu, dunia komersial multinasional mendekati akhir, dan begitu juga perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional beroperasi dalam sejumlah negara dan menyesuaikan produk dan praktiknya untuk masing-masing — dengan biaya relatif tinggi. Global korporasi beroperasi dengan konsistensi yang tegas — dengan biaya relatif rendah seolah-olah seluruh dunia adalah satu kesatuan; ia menjual barang yang sama dengan cara yang sama di mana-mana. Secara komersial, tidak ada yang menegaskan hal ini sebanyak keberhasilan McDonald's dari Champs Élysées ke Ginza, Coca-Cola di Bahrain dan Pepsi-Cola di Moskow, dan dari musik rock, salad Yunani, film-film Hollywood, kosmetik Revlon, televisi Sony, dan Levi's jins di mana mana.Perbedaan kuno dalam selera atau mode nasional dalam melakukan bisnis menghilang. Itu kesamaan preferensi mengarah tak terhindarkan pada standardisasi produk, manufaktur, dan lembaga perdagangan dan perdagangan.2 Ini adalah tulisan yang fasih dan menggugah, tetapi apakah Levitt benar? Munculnya media global fenomena dari CNN ke MTV dan kemampuan media tersebut untuk membantu membentuk budaya global tampaknya akan memberi bobot pada argumen Levitt. Jika Levitt benar, argumennya sangat besar implikasi untuk strategi pemasaran yang dikejar oleh bisnis internasional. Namun, banyak akademisi merasa bahwa Levitt melebih-lebihkan kasusnya.3 Meskipun
Levitt mungkin memiliki poin ketika itu datang untuk banyak produk industri dasar, seperti baja, bahan kimia curah, dan chip semikonduktor, globalisasi dalam arti yang digunakan oleh Levitt tampaknya merupakan pengecualian daripada aturan dalam banyak hal pasar barang konsumsi dan pasar industri. Bahkan perusahaan seperti McDonald, yang Levitt bertahan sebagai contoh tipikal dari perusahaan produk konsumen yang menjual produk standar di seluruh dunia, mengubah menu dari satu negara ke negara lain berdasarkan preferensi konsumen lokal. Di pilih negara-negara Arab dan Pakistan, misalnya, McDonald's menjual McArabia, sandwich ayam pada roti ala Arab, dan di Prancis, Croque McDo, sandwich ham dan keju panas.
SEGMENTASI PASAR Segmentasi pasar mengacu pada identifikasi kelompok konsumen yang berbeda kebutuhan, keinginan, dan perilaku pembelian berbeda dari orang lain dengan. Pasar dapat dibagi menjadi banyak cara: menurut geografi, demografi (misalnya, jenis kelamin, usia, pendapatan, ras, tingkat pendidikan), sosiokultural faktor (mis., kelas sosial, nilai, agama, pilihan gaya hidup), dan faktor psikologis (misalnya, kepribadian). Karena segmen yang berbeda menunjukkan kebutuhan, keinginan, dan pola pembelian yang berbeda, perusahaan sering menyesuaikan bauran pemasaran mereka dari segmen ke segmen. Jadi, desainnya tepat suatu pada produk, strategi penetapan harga, saluran distribusi yang digunakan, dan pilihan komunikasi strategi semuanya dapat bervariasi dari segmen ke segmen. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan kesesuaian antara perilaku pembelian konsumen di segmen tertentu dan bauran pemasaran, sehingga memaksimalkan penjualan ke segmen itu. Atribut Produk Suatu produk dapat dilihat sebagai sekumpulan atribut.8Sebagai contoh, atribut yang membentuk sebuah mobil termasuk kekuatan, desain, kualitas, kinerja, konsumsi bahan bakar, dan kenyamanan; atribut makanan termasuk rasa, tekstur, dan ukuran; atribut hotel termasuk atmosfer, kualitas, kenyamanan, dan layanan.Dibawah ini beberapa hal yang mempangaruhi atribut produk. Perbedaan budaya Negara berbeda sepanjang berbagai dimensi, termasuk struktur sosial, bahasa,agama, dan pendidikan. Perbedaan-perbedaan ini memiliki implikasi penting untuk strategi pemasaran. Misalnya, "hamburger" tidak laku di negara-negara Islam, di mana konsumsi daging ham
dilarang oleh hukum Islam (jadi, roti lapis itu nama diubah). Aspek terpenting dari perbedaan budaya mungkin adalah dampak dari tradisi. Tradisi secara khusus penting dalam bahan makanan dan minuman. Misalnya, mencerminkan perbedaan dalam kebiasaan makan tradisional, Selain rentang produknya yang normal, Coca-Cola di Jepang memasarkan Georgia, kopi dingin dalam kaleng, dan Aquarius, minuman tonik, yang keduanya menarik selera tradisional Jepang. Standar Produk dan teknis Bahkan dengan kekuatan yang menciptakan konvergensi selera dan preferensi konsumen di kalangan maju, industrinegara, visi Levitt tentang pasar global mungkin masih jauh karena perbedaan nasional dalam produk dan standar teknologi. Namun, jika ada peningkatan pengembangan dan implementasi perjanjian perdagangan regional, sering mempertimbangkan pengaturan standar teknis, dapat mempengaruhi pasar regional tertentu untuk menjadi lebih global.
Strategi Distribusi Elemen penting dari bauran pemasaran suatu perusahaan adalah strategi distribusinya: sarana yang dipilihnyamengirimkan produk ke konsumen. Cara pengiriman produk ditentukan oleh strategi masuk perusahaan. Bagian ini membahas sistem distribusi tipikal, membahas bagaimana strukturnya bervariasi antar negara, dan melihat bagaimana distribusi yang tepat serta strategi yang bervariasi dari satu negara ke negara lain.
Gambar diatas mengilustrasikan sistem distribusi tipikal yang terdiri dari saluran yang mencakup
distributor grosir dan pengecer. Jika perusahaan memproduksi produknya di negara tertentu, dapat dijual langsung ke konsumen, ke pengecer, atau ke pedagang grosir. Opsi yang sama adalah tersedia untuk perusahaan yang memproduksi di luar negeri. Plus, perusahaan ini dapat memutuskan untuk menjual ke agen impor, yang kemudian berurusan dengan distributor grosir, pengecer, atau konsumen.
PERBEDAAN ANTARA NEGARA Empat perbedaan utama antara sistem distribusi di seluruh dunia adalah konsentrasi ritel, panjang saluran, eksklusivitas saluran, dan kualitas saluran.
Konsentrasi Ritel Di beberapa negara, sistem ritel sangat terkonsentrasi, tetapi terfragmentasi pada yang lain. Dalam sistem ritel yang terkonsentrasi, beberapa pengecer memasok sebagian besar pasar. Sistem ritel yang terbagi adalah satu di mana ada banyak pengecer, tidak ada yang memiliki jurusan pangsa pasar. Banyak perbedaan dalam konsentrasi berakar pada sejarah dan tradisi.... Panjang Saluran mengacu pada jumlah perantara antara produser (atau produsen) dan konsumen. Jika produsen menjual langsung ke konsumen, maka saluran sangat pendek. Jika produsen menjual melalui agen impor, pedagang grosir, dan pengecer, ada saluran panjang. Pilihan saluran pendek atau panjang adalah, sebagian, keputusan strategis untuk menghasilkan perusahaan. Namun, beberapa negara memiliki saluran distribusi yang lebih panjang daripada yang lain. Itu penentu paling penting dari panjang saluran adalah sejauh mana sistem ritel terfragmentasi. Eksklusivitas Saluran Saluran distribusi eksklusif adalah saluran yang sulit bagi orang luar untuk mengakses. Sebagai contoh, seringkali sulit bagi perusahaan baru untuk mendapatkan akses ke ruang rakdalam super market. Kualitas Saluran Kualitas Saluran mengacu pada keahlian, kompetensi, dan keterampilan mendirikan peritel di suatu negara dan kemampuan mereka untuk menjual dan mendukung produk-produk internasional bisnis.
Strategi Komunikasi Strategi Komunikasi merupakan bauran pemasaran yang ketiga setelah atribut produk dan startegi distribusi dan merupakan unsur bauran pemasaran yang penting untuk mengkomunikasikan atribut produk kepada calon pelanggan. Saluran komunikasi atau komunikasi itu dapat disampaikan dengan cara penjualan langsung, promosi penjualan, promosi penjualan dan periklanan. Sebelum itu, kita harus mengetahui hambatan untuk komunikasi internasional. Hambatan Komunikasi Internasional ; 1. Hambatan Budaya Karena adanya perbedaan budaya antarbangsa, yang bisa saja pesan yang berarti satu hal di satu negara bisa berarti sesuatu yang sangat berbeda di negara lain. Solusi terbaik bagi perusahaan dalam mengatasi hambatan budaya adalah dengan cara mengembangkan kepahaman lintas budaya harus menggunakan output local maksudnya menggunakan agen periklanan lokal dalam mengembangkan pesan pemasaran atau jika perusahaan tersebut menggunakan saluran komunikasi penjualan langsung berarti perusahaan harus mengembangkan penjualan local. Perbedaan budaya membatasi kemampuan perusahaan untuk menggunakan pesan pemasaran dan pendekatan penjualan yang sama di dunia. Untuk itu faktor budaya dapat mempengaruhi pilihan strategi komunikasi. 2. Pengaruh sumber dan negara asal Pengaruh sumber (source effect) terjadi ketika konsumen potensial mengevaluasi pesan berdasarkan pada status atau citra pengirim. Konsumen potensial tersebut memiliki bias terhadap perusahaan asing atau asal negara tertentu dan hal ini menimbulkan dapat menimbulkan efek negatif bagi bisnis internasional. Konsumen dapat mengevaluasi produk hanya berdasar negara asalnya ( Pengaruh negara asal atau country of origin effects). Tetapi pengaruh sumber dan negara ini tidak selalu negatif. Dengan menekankan asal Negara dapat mendapatkan keuntungan dan manfaat atau pengaruh positif. 3. Tingkat kebisingan
Yaitu keadaan dimana banyaknya jumlah pesan yang bersaing untuk mendapatkan perhatian pelanggan potensial. Kebisingan ini cenderung mengurangi komunikasi yang efektif.
Strategi Komunikasi; Strategi Dorong VS Strategi Tarik Strategi Dorong (Push Strategy) menekankan penjualan personal massa untuk mengomunikasikan pesan pemasaran kepada konsumen potensial. Strategi ini membutuhkan penggunaan intensif tenaga penjualan dan relative mahal Strategi Tarik (Pull Strategy) menekankan pada iklan media massa untuk mengomunikasikan pesan pemasaran kepada konsumen potensial. Strategi Dorong dan Tarik Untuk memaksimalkan efektifitas komunikasi. Faktor-faktor yang menentukan daya tarik dari strategi komunikasi: - Jenis produk dan Kecanggihan konsumen - Panjang saluran - Ketersediaan media
Strategi Dorong
Strategi Tarik
Untuk produk industry atau produk baru Untuk barang-barang konsumen yang komplek Ketika saluran distribusi pendek
Ketika saluran distribusi panjang
Ketika hanya tersedia sedikit media Ketika tersedia media cetak dan media elektronik yang cukup untuk membawa cetak dan elektronik pesan pemasaran
Periklanan Global Bisa didukung dengan penggunaan iklan standar global. Periklanan standar ini mempunyai pro dan kontra. Argument pro penggunaan iklan standar memberikan dukungan bagi iklan global karena iklan standar menurunkan biaya penciptaan nilai dengan menyebarkan biaya
tetap saat mengembangkan iklan ke banyak negara, percaya akan menghasilkan hasil yang lebih baik, dan bahwa banyak merek yang sudah global. Tapi terdapat kontra karena adanya perbedaan budaya yang membuat sangat sulit mengembangkan iklan standar yang efektif di selutuh dunia dan adanya peraturan periklanan yang menghalangi pelaksanaan iklan standar. bisa juga dengan melihat perbedaan negara. Untuk menjembatani itu semua dapat dilakukan dengan memanfaatkan standardisasi global sambil memodifnya dan menyesuaikan dengan perbedaan lingkungan dalam budaya dan hukum negara.
Strategi Penentuan Harga Merupakan bauran pemasaran yang ke-empat. Terdapat 3 aspek strategi penentuan harga internasional yaitu Diskriminasi Harga, Penetapan Harga Strategis, dan Faktor Regulasi. o Diskriminasi harga Penentuan harga yang berbeda untuk produk yang sama di negara yang berbeda. Diskriminasi harga ini dapat membantu perusahaan memaksimalkan keuntungan, 2 kondisi agar dapat menguntungkan ; -
Perusahaan harus mampu menjaga pasar nasional tetap terpisah Elastisitas harga permintaan yang berbeda di negara yang berbeda. Apabila persaingan terbatas alias permintaannya inelastis, perusahaan menentukan harga yang lebih tinggi dan apabila persaingan sangat ketat(permitaan elastis),perusahaan menentukan harga terenda semua itu tergantung kondisi negara yang dituju.
o Penetapan Harga Strategis 1. Penentuan harga predator 2. Penentuan harga multipoint 3. Penentuan harga kurva pengalaman
HARGA STRATEGIS Konsep penetapan harga strategis memiliki tiga aspek, yang kami sebut sebagai harga predatori, harga multipoint, dan harga kurva pengalaman. Baik harga predasi dan harga kurva pengalaman dapat melanggar peraturan antidumping. Setelah kami meninjau predasi dan harga kurva pengalaman, kami akan melihat aturan antidumping dan kebijakan pengaturan lainnya. Harga Predator Predatory pricing adalah penggunaan harga sebagai senjata kompetitif untuk mendorong pesaing yang lebih lemah keluar dari pasar nasional. Setelah pesaing meninggalkan pasar, perusahaan dapat menaikkan harga dan menikmati keuntungan yang tinggi. Harga Multipoint Strategi Harga Multipoin terjadi ketika dua atau lebih bisnis internasional masing masing bersaing didalam dua atau lebih pasar nasional. Contohnya harga multipoin dari kodak dan fuji photo karena keduanya bersaing dalam pasar nasional yang berbeda untuk produk film di dunia. Pengalaman Curve Pricing Experience Curve PricingSeperti halnya perusahaan membangun akumulasi volume produksinya yang overtime, unit harga seharusnya turun ke experience effect . Pembelajaran effect dan skala ekonomi mendasari experience curve pricing. Harga menjadi tergambar karena pemberian harga yang agresif ( sejalan dengan iklan dan promosi yang agresif ) dapat menaikkan volume penjualan secara tepat dan demikian menurunkan experience curve pricing.
PENGARUH-PENGARUH REGULASI TERHADAP HARGA Kemampuan untuk terlibat dalam diskriminasi harga atau penetapan harga strategis dapat dibatasi oleh peraturan nasional atau internasional. Yang paling penting, kebebasan perusahaan untuk menetapkan harganya sendiri dibatasi oleh peraturan antidumping dan kebijakan persaingan. Peraturan Antidumping
Dumping terjadi setiap kali suatu perusahaan menjual produk dengan harga yang kurang dari biaya untuk memproduksinya. Namun, sebagian besar peraturan mendefinisikan dumping secara lebih samar. Sebagai contoh, suatu negara diperbolehkan untuk membawa tindakan antidumping terhadap importir berdasarkan Pasal 6 GATT selama dua kriteria terpenuhi: penjualan pada “kurang dari nilai wajar” dan “cedera material untuk industri domestik.” Masalah dengan terminologi ini adalah bahwa itu tidak menunjukkan apa nilai yang adil. Ketidakjelasan telah menyebabkan beberapa orang berpendapat bahwa menjual ke luar negeri dengan harga di bawah harga di negara asal, dibandingkan dengan biaya di bawah, adalah dumping. Aturan antidumping menetapkan harga di bawah harga ekspor dan membatasi kemampuan perusahaan untuk mengejar harga strategis. Terminologi yang agak kabur yang digunakan dalam sebagian besar tindakan antidumping menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk terlibat dalam diskriminasi harga juga dapat ditantang di bawah undang-undang antidumping. Kebijakan Persaingan Sebagian besar negara maju memiliki peraturan yang dirancang untuk mempromosikan persaingan dan untuk membatasi praktik monopoli. Peraturan ini dapat digunakan untuk membatasi harga yang dapat dikenakan oleh perusahaan di suatu negara.
Mengkonfigurasi Bauran Pemasaran Sebuah perusahaan dapat memvariasikan aspek bauran pemasarannya dari satu negara ke negara lain untuk mempertimbangkan perbedaan budaya setempat, kondisi ekonomi, kondisi persaingan, standar produk dan teknis, sistem distribusi, peraturan pemerintah, dan sejenisnya. Perbedaan tersebut mungkin memerlukan variasi dalam atribut produk, strategi distribusi, strategi komunikasi, dan strategi penetapan harga. Efek kumulatif dari faktor-faktor ini membuat jarang bahwa sebuah perusahaan akan mengadopsi bauran pemasaran yang sama di seluruh dunia beberapa tahun yang lalu, dan masih berlaku dalam banyak kasus. Tetapi kami juga melihat generasi baru pelanggan — pelanggan yang lebih muda — di seluruh dunia yang tampak semakin ingin terlibat dalam cara "global" dalam apa yang mereka inginkan, butuhkan, dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pencitraan merek global film-film Marvel (lihat Fokus Manajemen yang menyertainya) adalah salah satu ilustrasi di mana pendekatan global untuk pemasaran telah bekerja menguntungkan dalam persaingan dari film-film Warner Bros (misalnya, Batman, Man of Steel). Pada dasarnya, ada peluang signifikan untuk standardisasi sepanjang satu atau lebih elemen dari bauran pemasaran. Perusahaan mungkin menemukan bahwa adalah mungkin dan
diinginkan untuk menstandardisasi pesan iklan global mereka atau atribut produk inti untuk mewujudkan ekonomi biaya yang besar. Mereka mungkin merasa perlu menyesuaikan strategi distribusi dan penetapan harga mereka untuk memanfaatkan perbedaan lokal. Kenyataannya, debat “penyesuaian versus standardisasi” bukanlah masalah semua-atau-tidak ada; seringkali masuk akal untuk menstandardisasi beberapa aspek bauran pemasaran dan menyesuaikan yang lain, tergantung pada kondisi di berbagai pasar nasional.
Pengembangan produk Di dunia saat ini, persaingan sama pentingnya dengan inovasi teknologi. Laju perubahan teknologi telah dipercepat sejak Revolusi Industri pada abad ke-18, dan terus berlanjut hingga hari ini. Hasilnya adalah pemendekan siklus hidup produk secara dramatis. Inovasi teknologi bersifat kreatif dan destruktif. Inovasi dapat membuat produk yang sudah mapan menjadi usang dalam semalam. "Penghancuran kreatif" ini yang dilepaskan oleh perubahan teknologi membuat penting bahwa perusahaan tetap berada di ujung tombak teknologi, jangan sampai kalah dengan inovasi pesaing. Sebagaimana dijelaskan berikutnya, ini tidak hanya menciptakan kebutuhan bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam R & D tetapi juga mengharuskan perusahaan untuk menetapkan kegiatan R & D di lokasi-lokasi di mana keahlian terkonsentrasi. Dengan semua ini, kita beralih untuk memeriksa lokasi kegiatan R & D dan membangun hubungan antara R & D, pemasaran, dan manufaktur.
LOKASI Ide R & D untuk produk baru dirangsang oleh interaksi penelitian ilmiah, kondisi permintaan, dan kondisi persaingan. Hal lain dianggap sama, tingkat pengembangan produk baru tampaknya lebih besar di negara-negara di mana: ∙ Lebih banyak uang dihabiskan untuk penelitian dan pengembangan dasar dan terapan. ∙ Permintaan yang mendasari kuat. ∙ Konsumen kaya. ∙ Persaingan sangat ketat. Riset dan pengembangan dasar dan terapan menemukan teknologi baru dan kemudian mengkomersilkan mereka. Permintaan yang kuat dan konsumen yang makmur menciptakan pasar potensial untuk produk baru. Persaingan yang ketat di antara perusahaan-perusahaan menstimulasi inovasi ketika perusahaan mencoba mengalahkan pesaing mereka dan mendapatkan keuntungan besar dari penggerak pertama yang dihasilkan dari inovasi yang sukses.
MENGINTEGRASI R & D, PEMASARAN, DAN PRODUKSI Alasan untuk tingkat kegagalan yang tinggi bervariasi dan termasuk pengembangan teknologi yang permintaannya terbatas, kegagalan untuk mengkomersialisasikan teknologi menjanjikan secara memadai, dan ketidakmampuan untuk memproduksi biaya produk baru secara efektif. Perusahaan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dengan menekankan koordinasi ketat antar fungsi dan integrasi antara tiga fungsi inti yang terlibat dalam pengembangan produk baru: R & D, pemasaran, dan produksi. Integrasi lintas-fungsional yang ketat antara R & D, produksi, dan pemasaran dapat membantu perusahaan memastikan bahwa: 1. Proyek pengembangan produk didorong oleh kebutuhan pelanggan. 2. Produk baru dirancang untuk kemudahan pembuatan. 3. Biaya pengembangan disimpan dalam pemeriksaan. 4. Waktu ke pasar diminimalkan.
TIM CROSS-FUNGSIONAL Salah satu cara untuk mencapai integrasi lintas-fungsional adalah dengan membentuk tim pengembangan produk lintas fungsional yang terdiri dari perwakilan dari R & D, pemasaran, dan produksi. Karena fungsi-fungsi ini mungkin berlokasi di negara yang berbeda, tim tersebut terkadang akan memiliki keanggotaan multinasional. Tujuan tim harus mengambil proyek pengembangan produk dari pengembangan konsep awal hingga pengenalan pasar. Sejumlah atribut tampaknya penting bagi tim pengembangan produk untuk berfungsi secara efektif dan memenuhi semua tonggak perkembangannya.
MEMBANGUN KEMAMPUAN R & D GLOBAL Kebutuhan untuk mengintegrasikan R & D dan pemasaran untuk mengkomersilkan teknologi baru secara memadai menimbulkan masalah khusus dalam bisnis internasional karena komersialisasi mungkin memerlukan versi berbeda dari produk baru yang akan diproduksi untuk berbagai negara. Untuk melakukan ini, perusahaan harus membangun dekat hubungan antara pusat R & D dan berbagai operasi negaranya. Argumen serupa berlaku untuk kebutuhan untuk mengintegrasikan R & D dan produksi, khususnya dalam bisnis internasional yang telah membubarkan kegiatan produksi ke berbagai lokasi di seluruh dunia dengan mempertimbangkan biaya faktor relatif dan sejenisnya.
Mengintegrasikan R & D, pemasaran, dan produksi dalam bisnis internasional mungkin memerlukan pusat R & D di Amerika Utara, Asia, dan Eropa yang terhubung dengan mekanisme integrasi formal dan informal dengan operasi pemasaran di masing-masing negara di wilayah mereka dan dengan berbagai fasilitas manufaktur. Selain itu, bisnis internasional mungkin harus membentuk tim lintas fungsi yang anggotanya tersebar di seluruh dunia. Upaya rumit ini mengharuskan perusahaan untuk menggunakan mekanisme integrasi formal dan informal untuk merajut operasinya yang berjauhan secara bersama-sama sehingga mereka dapat menghasilkan produk baru secara efektif dan tepat waktu.