Binsat.docx

  • Uploaded by: Azis Doank
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Binsat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,621
  • Pages: 9
OPTIMALISAI BINSAT YANG EFEKTIF, EFISIEN DAN AMAN DI YONIF-771/WB DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KESIAPAN OPERASIONAL SATUAN

Latar Belakang. TNI AD sebagai bagian dari TNI merupakan komponen utama kekuatan pertahanan

negara

di

darat,

dibangun

dan

dipersiapkan

untuk

mampu

menyelenggarakan upaya pertahanan negara sesuai dengan sistem pertahanan negara (Sishanneg). Untuk mewujudkan hal tersebut, maka satuan-satuan jajaran TNI AD perlu dibina dalam segenap aspek melalui upaya Pembinaan Satuan (Binsat). Penyelenggaraan Pembinaan satuan di jajaran TNI AD dilaksanakan dalam suatu siklus pembinaan secara berkelanjutan, terpadu dan terencana dengan menggunakan manajemen modern meliputi pembinaan organisasi, personel, materiil, pangkalan, peranti lunak dan latihan yang didukung anggaran. Kegiatan Binsat dilaksanakan sepanjang tahun dalam rangka menyiapkan satuan agar memiliki tingkat kesiapan operasional yang tinggi. Dalam rangka mengelola keenam komponen Binsat tersebut, maka kreatifitas Komandan Satuan memegang peranan yang sangat penting dan menentukan. Kreatifitas yang dimiliki oleh Komandan satuan akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan Binsat.

Oleh karena itu Komandan Satuan di samping

harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai di bidang Binsat, juga harus memiliki keterampilan untuk melakukan berbagai upaya dan terobosan yang dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan Binsat.

Komandan Satuan yang

berhasil dan mampu melakukan upaya dan terobosan yang kreatif maka akan dapat memberikan kontribusi dalam rangka mewujudkan satuan yang siap operasional sehingga mampu melaksanakan tugas pokok secara optimal. Yonif-771/WB merupakan salah satu Satuan Tempur di bawah Brigif77/BW yang termasuk satuan operasional di jajaran Kodam XXX/RP.

Yonif771/WB

merupakan satuan bentukan baru sehingga masih dihadap secara langsung maupun tidak langsung sangat berpengaruh terhadap upaya Binsat yang dilaksanakan. Kondisi tersebut terlihat ketika pada saat dilaksanakan Apel Kesiapsiagaan secara mendadak oleh Asops Kasdam XXX/RP, hasilnya sangat memprihatinkan yaitu : Waktu yang dibutuhkan untuk Kesiapsiagaan mencapai 1 jam 30 menit, padahal

standart yang ditentukan oleh Kodam XXX/RP adalah 30 menit; Terdapat beberapa personel yang tidak hadir pada saat Apel Kesiapsiagaan tanpa alasan yang jelas, yatu: Tamtama 10 orang, Bintara 5 orang, Perwira (Danton) 2 orang; Pada saat Yonif-771/WB mengikuti Lomba Binsat Tingkat Kodam XXX/RP memperoleh peringkat 11 dari 12 satuan; dan Pada saat diadakan seleksi oleh Kodam XXX/RP dalam rangka membentuk Tim Tembak Kodam XXX/RP yang akan mengikuti lomba tembak Piala Kasad tidak ada satu pun personel Yonif-771/WB yang memenuhi syarat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut “Bagaimana Optimalisai Binsat yang efektif, efisien dan aman di Yonif-771/WB dalam rangka mewujudkan kesiapan operasional satuan ?”.

Dari

rumusan masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa persoalan yang perlu dikaji yaitu : Pertama. Bagaimana kondisi pembinaan satuan di yonif 771/WB ? Kedua. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan Binsat di Yonif-771/WB ? Ketiga. Bagaimana upaya yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan Binsat yang efektif, efisien dan aman di Yonif771/WB, sehingga satuan memiliki kesiapan operasional yang tinggi ? Pentingnya penulisan essay ini adalah untuk dijadikan sebagai masukan bagi para calon komandan satuan mengingat, mengacu pada pokok-pokok kebijakan Kasad yang disampaikan dalam Rapim TNI AD TA 2019, Bapak Kasad menekankan untuk mewujudkan pembinaan kekuatan dan kemampuan TNI AD melalui kegiatan pemeliharaan dan pemantapan satuan dalam rangka kesiapan operasional satuan serta melaksanakan peningkatan peran para Komandan Satuan dalam pelaksanaan pembinaan satuan dan penguasaan keterampilan teknis sesuai kesenjataan/kecabangan masing-masing agar mutu dan kemampuan TNI AD dapat terpelihara, baik secara perorangan maupun hubungan satuan. Selain dari itu dalam setiap pelaksanaan kegiatan harus memperhatikan azas keamanan, kenyamanan serta efektif dan efisien guna membentuk prajurit yang profesional dan unggul.

Nilai guna tulisan ini adalah agar dapat digunakan sebagai masukan bagi adalah untuk unsur pimpinan TNI dalam menentukan kebijakan pelaksanaan binsat dan untuk rekan-rekan Pasis Seskoad yang nantinya akan menjadi pimpinan satuan TNI sebagai masukan dalam mengoptimalkan pelaksanaan Binsat. Maksud dari

penulisan essay ini adalah memberikan gambaran tentang upaya maupun langkah mengoptimalkan pelaksanaan Binsat TNI AD Tujuannya sebagai agar pelaksanaan binsat dapat dilaksanakan efektif, efisien dan aman dan mampu mewujudkan satuan dan personel TNI yang siap operasional. Metode penulisan menggunakan metode empiris

yaitu

kepustakaan.

berdasarkan

pengalaman

penulis

di

lapangan

dan

studi

Ruang lingkup penulisan ini meliputi pendahuluan, pembahasan

dan penutup, dengan pembatasan hanya pada pelaksanaan binsat sesuai dengan persoalan yang terjadi di satuan Yonif-771/WB. Pembahasan. Pembinaan satuan adalah merupakan tugas dan tanggung jawab seorang Komandan yang merupakan seni bagi seorang Komandan untuk membawa satuannya menjadi satuan yang solid dan merupakan team works yang dapat diandalkan untuk dapat melaksanakan tugas pokoknya. Pembinaan seorang Komandan yang mengacu kepada doktrin dan piranti lunak yang ada sehingga pembinaan ini mengarah dan terprogram dengan baik. Sasaran dari pembinaan satuan itu sendiri adalah terwujudnya suatu satuan yang dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal, dengan memadukan semua unsur dan sumber daya yang ada untuk kemantapan dan kesiagaan operasional. Dalam pembinaan satuan seorang Komandan membina semua unsur yaitu Organisasi, Personil, Materiil, Latihan, Pangkalan dan Piranti Lunak. Dengan demikian satuan dikatakan berhasil dalam tugas bila satuan tersebut memiliki prestasi yang tinggi baik dalam konteks pembinaan satuan maupun dalam pelaksanaan pembinaan Organisasi, Personil, memberikan

pengaruh

terhadap

tugas. Pelaksanaan

Materiil, Latihan, Pangkalan dan Piranti Lunak kemampuan

satuan

dan

personel

dalam

melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan kesehariannya. Kepemimpinan

Komandan Satuan

TNI AD sangat berpengaruh dalam

pembinaan satuan dan menjadi faktor yang dominan terhadap keberhasilan pencapaian tugas pokok satuan. Dengan kondisi prajurit yang begitu dipengaruhi lungkungannya, maka kepemimpinan Komandan Satuan yang berperspektif ke masa depan sangat dibutuhkan dalam pembinaan satuan, agar optimal

guna

mengimbangi dan menyikapi setiap perkembangan maupun perubahan situasi yang terjadi begitu cepat, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok satuan. Kesiapan satuan diwujudkan melalui pembinaan satuan yang merupakan tugas dan

tanggung jawab seorang Komandan yang merupakan seni bagi seorang Komandan untuk membawa satuannya menjadi satuan yang solid dan merupakan team works yang dapat diandalkan untuk dapat melaksanakan tugas pokoknya. Dimana melalui pembinaan satuan, Komandan Satuan berupaya untuk membentuk satuannya untuk memiliki kesiapan operasional dan serta mental yang kuat guna melaksanakan tugas-tugas yang akan datang. Pertama. kondisi pembinaan satuan di yonif 771/WB Kedua. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan Binsat di Yonif-771/WB Ketiga. Upaya yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan Binsat yang efektif, efisien dan aman di Yonif-771/WB, sehingga satuan memiliki kesiapan operasional yang tinggi.

Upaya yang dilaksanakan dalam Optimalisasi Pembninaan Satuan, dimana kegiatan dalam pembinaan satuan haruslah dapat mengarahkan pada suatu kondisi yang siap operasional. Untuk mencapai kondisi tersebut, Komandan Satuan sebagai penanggung jawab pembinaan satuan tidak boleh hanya menunggu program yang diberikan dari komando atas, melainkan harus berusaha mengoptimalkan kegiatan pembinaan satuannya dengan berpedoman kepada kebijaksanaan yang telah ditentukan dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat. Selanjutnya melaksanakan

berbagai

langkah

kegiatan

secara

praktis

yang

dapat

dioperasionalkan meliputi bidang organisasi, personel, materiil, Pinak, Pangkalan dan Latihan. Untuk itu, Komandan Satuan harus mampu menilai seberapa jauh kemampuan dan batas kemampuan yang dimiliki satuan, selanjutnya dapat menyusun program dan dilaksanakan untuk mengoptimalkan pembinaan satuan. Dalam hal Pembinaan Organisasi, sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kemampuan personel dan satuan guna menunjang pelaksanaan tugas dilaksanakan dengan mengetahui dan memahami kemampuan serta batas kemampuan yang dimiliki setiap anggotanya. Perlu diingat bahwa kualifikasi pendidikan dan pengalaman tidak menjamin seseorang mampu melaksanakan tugas dalam jabatannya. Pertimbangkan beban kerja yang menjadi tanggungjawab dalam jabatan anggota. Dengan penguasaan akan hal tersebut pemimpin akan mampu mengatur ritme pekerjaan anggotanya dan mengatur kerjasama dalam organisasi sehingga akan tumbuh keadilan dalam hal tugas dan tanggungjawab dalam satuan yang dipimpinnya. Disini diperlukan komunikasi yang intensif antara pemimpin dengan yang dipimpinnya, karena tanpa komunikasi niscaya hal tersebut dapat

diwujudkan. Hasil dari komunikasi tersebut menjadi masukan bagi pimpinan dalam mengkaji dan mengambil kebijakan guna menciptakan keseimbangan antara aspek kuantitas, kualitas dan kapasitas personel terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Harus dipahami bahwa salah satu standar untuk mengetahui keberhasilan suatu organisasi adalah apabila seorang pemimpin terlebih dahulu dapat mengetahui kelemahan dan kekuatannya, dengan demikian pembinaan akan lebih fokus dalam mengarahkan satuannya kearah pencapaian visi dan misi satuan serta dapat menentukan

strategi

guna

memaksimalkan

kekuatan

dan

mengeliminir

kelemahannya. Disamping mengajukan kebutuhan personel kepada komando atas, komandan dapat mengoptimalkan kekuatan personel yang ada dengan manajemen yang baik.. tempatkan personel sesuai dengan karakteristik, kemampuan dan minat disamping kualifikasi kemampuan yang dimilikinya. Kesulitan karena keterbatasan kemampuan personil diatasi dengan team work dalam suatu bidang pekerjaan yang saling mendukung. Dengan demikian kendala jumlah dan kemampuan personel satuan yang ada saat ini dapat diminimalisir. Dalam hal Pembinaan Personel, dilaksanakan Pemenuhan Kuantitas Personel. Dengan berdasarkan kepada Struktur Organisasi Yonif, maka untuk pemenuhan personel dari segi kuantitas Komandan Yonif dapat mengajukan ke komando atas, untuk: melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a) Melaksanakan seleksi terhadap anggota yang akan di tempatkan di Satuan sesuai dengan kebutuhan satuan. b) Melaksanakan Rekrutmen terhadap anggota yang memiliki kualifikasi khusus untuk di tempatkan di Satuan.

c) Menginventarisasi

jumlah personel yang memiliki kemampuan khususnya dibidang-bidang yang dibutuhkan dengan latar belakang kepangkatan, pendidikan maupun penugasan. d) Merekrut

personel

lain

yang

dilakukan

berdasarkan

pengamatan

tentang

kemampuan dan kepribadian, yang kemudian dididik dan dilatih. e) Memenuhi kekurangan personel di unit-unit pelaksana sesuai skala prioritas kebutuhan yang berasal dari alokasi dari Komando atas. Melalui langkah-langkah tersebut diharapkan secara bertahap jumlah personel Yonif dapat terpenuhi hingga mencapai 100 % kekuatan TOP maka personel dapat ditempatkan pada posisi-posisi baru sesuai dengan kedudukan dan syarat jabatan yang telah ditentukan sehingga pelaksanaan tugas pokok dapat terdukung dari segi jumlah personel.

Dalam pembinaan Karier upaya yang dilakukan adalah melaksanakan penempatan personel sesuai dengan tingkat kemampuan/ketrampilan yang sesuai dengan tujuan agar yang bersangkutan didalam melaksanakan

tugasnya dapat

menekuni dan menyenangi pekerjaan tersebut; Melaksanakan TOD/TOA agar terjadi tukar pengalaman dan penambahan wawasan bagi anggota yang bersangkutan dalam pelaksanaan tugas; Melaksanakan pendidikan/latihan dalam satuan untuk membekali personel yang menduduki jabatan/belum memiliki spesialisasi dalam jabatannya; Memberikan penugasan terhadap personel yang akan menduduki jabatan tertentu, sesuai dengan wilayah tugas jabatan yang bersangkutan sebagai bahan penilaian dan evaluasi. Melaksanakan rotasi dalam penugasan dalam rangka memperluas kemampuan dan keahlian seluruh personel. Dalam pembinaan

Hukum, Disiplin dan Tata Tertib, upaya yang

dilaksanakan adalah dengan penerapan aturan disiplin sesuai dengan norma yang berlaku agar tidak terjadi pelanggaran secara berkelanjutan;

pengawasan dan

pengendalian secara melekat dan terus menerus dari unsur pimpinan agar setiap kejadian yang terjadi/akan terjadi pada anggota cepat diketahui dengan segera; Budaya lapor cepat diberlakukan kepada seluruh anggota Satuan. Dalam

Pembinaan

Kesejahteraan

dan

Moril

Prajurit,

upaya

yang

dilaksanakan adalah dengan memberikan kesejahteraan kepada seluruh anggota sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku; Melaksanakan santi aji dan santi karma secara periodik; Menyelenggarakan hiburan prajurit secara periodik agar moril dan motivasi selalu terjaga; anggota

Meningkatkan watak moral.

Watak moral

harus ditingkatkan karena sangat penting artinya, dimana anggota

khususnya Perwira selalu dijadikan peran sentral, panutan dan tauladan bagi bawahannya.

Peningkatan

dengan metode

watak moral Perwira di satuan harus dilaksanakan

keteladanan

yang

diaplikasikan

sebagai berikut

:

Selalu

membudayakan sifat jujur dalam setiap pekerjaan dan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan tertanam secara lahir

dan batin sifat kejujuran tersebut;

Selalu

membudayakan dan mensosialisasikan sifat integritas dalam setiap pekerjaan dan dalam kehidupan sehari-hari, yang akhirnya akan diperoleh prajurit yang memiliki integritas yang tinggi; Selalu membudayakan rasa tanggung jawab dalam setiap pekerjaan dan dalam kehidupan sehari-hari atas apa yang diperbuat dan atas apa yang tidak diperbuat, sehingga akan tertanam rasa tanggung jawab dengan tetap

mendahulukan kewajiban daripada menuntut hak;

Melaksanakan pembinaan

kualitas mental personel satuannya dengan menentukan standarisasi mental psikologi militer sebagai penilaian pelaksanaan program pembinaan mental, menyusun program pembinaan mental terhadap seluruh anggota satuan di jajaran Pomdam dengan materi pembahasan yang actual; serta melaksanakan pembinaan mental, fisik dan moril, pada tahanan belum dilaksanakan sesuai ketentuan dan program yang berlaku. Prioritas pelaksanaan dititik

beratkan pada pembinaan

mental rohani guna menimbulkan kesadaran secara tidak langsung hingga mencegah terjadinya pengulangan pelanggaran pada personel yang bersangkutan maupun personel lainnya. Melaksanakan pengawasan dan pengawalan tahanan serta mengamankan barang bawaan tahanan sesuai ketentuan guna menghindari pengaruh negatif dari luar terhadap upaya pembinaan terhadap tahanan. Komandan satuan harus selalu berupaya untuk dapat meningkatakan kemampuan intelegensia diri dan anggotanya dengan metode pendidikan dan pelatihan yang diaplikasikan sebagai

dengan membiasakan dan melatih para

prajurit untuk selalu menganalisa setiap situasi yang berkembang dengan cepat dan teliti, sehingga akan diperoleh hasil dengan baik dan benar; meningkatkan kemampuan untuk dapat melihat apa yang harus dikerjakan dan menggunakan asas prioritas, sehingga pekerjaan yang diberikan dapat diselesaikan dengan cepat; meningkatkan keyakinan anggota dalam menyelesaikan setiap pekerjaan dan dalam kehidupan sehari-hari tidak boleh ragu-ragu tetapi harus selalu pasti dan optimis; mengajukan ke komando atas, untuk memberikan peluang dan kesempatan serta prioritas terhadap personel Satuan Polisi Militer untuk mengikuti kursus atau pendidikan intelijen, hukum dan pendidikan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, baik yang di selenggarakan oleh TNI atau instansi di luar TNI; melaksanakan pembinaan kualitas personel satuannya dengan pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal, dengan jalan mengikut-sertakan personel yang belum memiliki kualifikasi Lidpam atau kualifikasi lain yang berkaitan dengan tugas pokok untuk mengikuti kursus kejuruan Lidpam atau lainnya.

Pendidikan non formal, dengan

mengadakan penataran dan penyegaran tentang tugas dan fungsi kepada seluruh personel di jajaran Pomdam. Memilih personel yang cakap dan disiplin dalam setiap pelaksanaan tugas.

Melaksanakan segala usaha, kegiatan dan pekerjaan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pengamanan ke dalam ( Internal security ),

khususnya dalam penanganan pelanggaran anggota baik pelanggaran disiplin maupun dugaan pelanggaran tindak pidana sesuai ketentuan. Menyusun program latihan

dengan

menerapkan

standarisasi

nilai

evaluasi

pelaksanaannya.

Melaksanakan Minggu Militer tentang Permildas secara berkesinambungan dengan mengedepankan teknik komunikasi dua arah, agar komandan tidak hanya menyampaikan masukan tapi juga dapat menampung keluhan dan permasalahan yang dihadapi anggota baik dalam pelaksanaan tugas maupun diluar pelaksanaan tugas.

Melaksanakan latihan-latihan tambahan guna menutupi kekurangan pada

program latihan yang telah ada. Para Komandan satuan jangan mudah bosan untuk selalu meningkatkan sadar penyiapan diri karena hal ini dapat melatih anggota untuk memiliki kesadaran jiwa dan fisik yang prima serta selalu memiliki kewaspadaan dan ketangkasan pada dirinya dengan metode pembinaan berkelanjutan yang diaplikasikan dengan mau mempelajari dan mencontoh para pemimpin-pemimpin besar yang berhasil dan mengambil keuntungan dari pengalaman mereka; Para perwira di satuan harus selalu belajar dalam setiap waktu dan kesempatan serta harus selalu berusaha untuk dapat mengetrapkan apa yang pernah dipelajarinya kepada bawahan; serta Setiap anggota harus dapat memelihara kestabilan jiwa dan kesegaran fisiknya agar tidak terjadi gangguan dan hambatan dalam pelaksanaan tugas. Untuk peningkatan kesejahteraan Prajurit Pomdam, maka Komandan satuan harus selalu berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan prajuritnya dengan membudayakan hidup hemat, menabung dan tidak konsumtif dalam kehidupan sehari-hari, mendirikan koperasi satuan yang menyediakan sembako murah bagi seluruh anggotanya, memberikan hak-hak prajurit (hiburan, ijin/cuti),

serta

memberikan dukungan terhadap kebutuhan personel yang akan dan sedang melaksanakan tugas dan pendidikan. Tingkatkan manajemen perkoperasian agar koperasi dapat lebih memberikan dukungan bagi peningkatan kesejahteraan anggota dan berikan dorongan bagi terselenggaranya aktifitas perkoperasian yang bernilai guna dan berhasi guna untuk kesejahteraan anggotanya. Dalam Pembinaan Materiil, hal yang perlu dilaksanakan adalah pengadaan alat peralatan, melalui pengajuan kepada Komando Atas bagi alat peralatan/materiil yang belum memenuhi TOP dengan meminta prioritas Komando. Pengadaan Alat komunikasi secara terbatas/sesuai kemampuan satuan dan pengadaan alat

pendukung dalam penyelidikan kasus-kasus kejahatan dengan penggunaan teknologi. Selain itu juga perlu pemeliharaan alat peralatan dengan mengadakan pemeliharaan

dan

perbaikan

kendaraan

dan

Alpal

yang

dimiliki

guna

memperpanjang usia pakai bagi alat peralatan/materiil yang mengalami kerusakan sesuai dengan kemampuan satuan; Mengadakan latihan dalam satuan tentang Har cegah terhadap alat peralatan khususnya penataran montir agar dapat memperbaiki kendaraan secara mandiri tanpa mengandalkan satuan lain;

Mengadakan

komunikasi secara rutin dengan satuan peralatan Kodam guna memperoleh dukungan pemeliharaan yang optimal terhadap materiil satuan. Dalam pembinaan Pangkalan, upaya yang dilaksanakan adalah Mengadakan pemeliharaan secara terbatas yang dilaksanakan oleh personel penghuni agar kondisi pangkalan tetap terjaga; Mengadakan pengajuan kepada Komando Atas tentang dana rehabilitasi perumahan serta penambahan jumlah perumahan; Penataan fasilitas perkantoran dan perumahan anggota sesuai dengan ketentuan yang berlaku suatu ksatrian; maupun

perumahan

dengan

Budaya bersih terhadap lingkungan perkantoran cara

pengadaan

sarana

kebersihan

contoh

penempatan tong sampah yang tepat termasuk sistem distribusi pembuangan; Menghimbau kepada warga masyarakat di sekitar asrama agar melaksanakan lapor cepat apabila kemungkinan terjadi hal-hal yang berkaitan dengan masalah pengamanan satuan;

Melaksanakan kegiatan kerja Bhakti dengan masyarakat

sekitar Pangkalan sebagai kegiatan rutin satuan;

Melaksanakan pemurnian

pangkalan sesuai dengan ketentuan bagi anggota yang pindah/pensiun dalam waktu 6 bulan, dalam rangka efektifitas dan efisiensi sarana perumahan yang ada dalam mendukung pelaksanaan tugas satuan.

More Documents from "Azis Doank"