Berfikir Kritis Dalam Pengambilan Keputusan Pada Masalah Epidemiologi

  • Uploaded by: selvia
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Berfikir Kritis Dalam Pengambilan Keputusan Pada Masalah Epidemiologi as PDF for free.

More details

  • Words: 885
  • Pages: 30
Berfikir Kritis Dalam Pengambilan Keputusan pada Masalah Epidemiologi Arum Sari Pratiwi Delvia Marcelina Indah Agustina P Nabila Nasfati Nurhayati Restu Elvera

Berfikir Kritis

Definisi • Berpikir kritis merupakan seni (Paul and Linda Elder, 2006) gambaran sikap seseorang dalam menganalisis, mengevaluasi sesuatu yang ia lihat, mengklarifikasi yang di dengar, metode pengetahuan untuk berfikir logis dan berargumen serta aplikasi dari ilmu yang dipahami untuk membuat suatu keputusan dan memutuskan sesuatu setelah hal tersebut ia yakini.

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini, diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

Indikator Berfikir Kritis Menurut Ennis dalam Muhfahroyin (2009: 1)

a. Memberikan penjelasan secara sederhana b. Membangun keterampilan dasar

c. Menyimpulkan

d. Memberikan penjelasan lanjut

e. Mengatur strategi dan taktik

Menurut Orlich Donald C. dkk (1998)

Mengidentifikasi isu

Menyimpulkan motif

Mengidentifikasi hubungan antara unsur-unsur

Menggabungkan unsur-unsur independen untuk menciptakan pola pikir baru (kreativitas)

Menyusun kesimpulan implikasi

Membuat interpretasi asli (kreativitas)

Metode Berfikir kritis Menurut Freely Persuasi Debate

Propaganda

Individual decision

Group discussion

Coercion

Kombinasi beberapa metode

Faktor Yang Mempengaruhi Berfikir Kritis

Kecemasan

Kondisi Fisik

Keyakinan atau Motivasi

Hambatan Dalam Berfikir Kritis • Menurut Osman (2005) ada beberapa hal yang dapat menghalangi proses berpikir kritis dalam pengambilan keputusan, antara lain: • Sulit berubah, mind set yang kaku, petunjuk praktek secara tradisional, kebiasaan dan rutinitas; • Takut membuat kekeliruan; • Enggan untuk mengambil resiko atau mencari strategi alternatif; • Pengambilan keputusan tanpa cukup data atau tanpa didukung oleh dasar pemikiran rasional; • kegagalan menilai efektivitas dari pengobatan.(Ivone,2010) •

Pengambilan Keputusan • Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

Fase pengambilan keputusan a. Aktivitas intelegensia

b. Aktivitas design

Tahap pengambilan keputusan

c. Aktivitas pemilihan

- Mengidentifikasi masalah utama

- Menyusun alternatif

- Menganalisis alternatif

- Mengambil keputusan yang terbaik

Berfikir Kritis Dalam Pengambilan Keputusan Pada Masalah Kesehatan Reproduksi

Definisi

Kesehatan reproduksi

Berfikir kritis dalam pengambilan keputusan pada masalah kesehatan reproduksi

Manfaat Berfikir Kritis Dalam Kesehatan Reproduksi Membantu dalam mengidentifikasi masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi

Membantu dalam mengumpulkan informasi yang relevan Membantu dalam menganalisis alternatif-alternatif pemecahan masalah untuk menentukan pilihan terbaik Membantu mengevaluasi keputusan yang sudah diambil

Tujuan Digunakan Metode Epidemiologi dalam Kesehatan Reproduksi

a. Menentukan besarnya masalah kesehatan reproduksi.

b. Mengenal faktor penyebab transmisi.

c. Menjadi dasar untuk perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

d. Uji Intervensi

Definisi Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan seksualitas yang sehat yang berhubungan dengan fungsi dan proses sistem reproduksi. Seksualitas dalam hal ini berkaitan erat dengan anatomi dan fungsional alat reproduksi atau alat kelamin manusia dan dampaknya bagi kehidupan fisik dan biologis manusia.

Hak Reproduksi Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang terbaik.

Berhak memperoleh informasi lengkap tentang seksualitas

Remaja berhak memperoleh informasi yang tepat dan benar

Hak untuk memperoleh pelayanan KB

Laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasi yang mudah dan lengkap tentang PMS dan HIV/AIDS.

Gambaran Masalah Kesehatan Reproduksi

Aborsi

Penyebab

Menurut studi WHO Setiap tahun diperkirakan sekitar 40-50 juta, artinya setiap hari 125.000 abortus. (BBC 2016)

Seks pra nikah

Takut menjadi aib keluarga

pemerkosaan

kontrasepsi yang gagal

PMS dan HIV/AIDS Kelompok-kelompok berisiko tinggi yang dapat menjadi penyebar PMS adalah Pekerja Seks Komersial.

Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja Perkosaan Free Sex Kehamilan yang Tidak Diinginkan Aborsi

Pernikahan dini PMS dan HIV/AIDS

Upaya / Langkah-Langkah Penanganan Masalah Kesehatan Reproduksi 1

Kampanye kondom

Pengetahuan pendidikan seks

Pengetahun mengenai kontrasepsi

Pengetahuan aborsi aman

PMS dan HIV/AIDS

2

Absorsi

Bimbingan konseling bagi mereka yang mengalami KTD

Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja

Pendidikan dan peningkatan ketrampilan.

Peningkatan penghargaan diri.

Informasi tentang kesehatan reproduksi.

Pernikahan pada usia wajar.

Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.

Pencegahan kekerasan, termasuk seksual.

Pencegahan terhadap ketergantungan NAPZA.

Gizi seimbang.

Strategi Kebijakan Nasional Dan Target Kesehatan Reproduksi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Manajemen Program Hal yang perlu disusun • Standar pelayanan masing-masing komponen sesuai dengan kebijakan dan strategi program, • Instrumen untuk memantau (indikator) kemajuan program, • Mengupayakan penerapan program secara luas dan merata, • Memantau dan mengevaluasi kemajuan program

1

Pelayanan

Kesehatan Ibu dan Anak

Pelayanan antenatal, persalinan dan nifas

Pelayanan pasca abortus

Penggunaan buku KIA sejak ibu hamil sampai anak umur 5 tahun,

Pelayanan kesehatan neonatal

Pendekatan MTBS bagi balita sakit,

Pemantauan dan stimulasi tumbuhkembang anak.

Pelaksanaan kunjungan neonatal

2

Keluarga Berencana

Pelayanan KB memasukkan unsur pelayanan pencegahan dan penanggulangan IMS termasuk HIV/AIDS,

Adanya sasaran pada “4 Terlalu”

3

Kesehatan Reproduksi Remaja Pelayanan KIE/konseling tentang kesehatan reproduksi remaja pelayanan kesehatan reproduksi remaja memperhatikan aspek fisik pelayanan KRR secara khusus bagi kasus remaja bermasalah Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut

Kegunaan Aplikasi Epidemiologi di Lapangan Assessment kesehatan masyarakat atau populasi stakeholder

Keputusan individu Melengkapi gambaran klinis Penelitian epidemiologi diperuntukan untuk sebab-akibat penyakit atau faktor yang memepengaruhi risiko penyakit terhadap seseorang

Aplikasi Epidemiologi di Lapangan Dalam praktek penelitian epidemiologi, sedikitnya ada 5 langkah yang harus dilakukan yaitu : • Menghitung kasus atau kejadian • Mendeskripsikan kasus tersebut berdasarkan waktu, tempat dan orang. • Mengekstraksi deskripsi menjadi kemungkinan-kemungkinan • Menampilkan banyak pembagian • Membandingkan beberapa rerata

Thank you

Related Documents


More Documents from "Muhammad Rodi Maulana"