Bab Ii(1).docx

  • Uploaded by: selvia
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ii(1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,193
  • Pages: 12
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam suatu penelitian adalah bertolak dari adanya permasalahan penting, menarik dan perlu adanya pemecahan. Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya data yang akurat agar jalan keluar yang ditempuh betulbetul akurat, efektif dan efisien. Untuk menjembatani antara masalah dalam penelitian dengan data yang ingin diperoleh dalam rangka melihat fakta yang sebenamya perlu dilakukan kajian teori. Oleh karena itu teori mempunyai kedudukan yang sangat penting dalamkegiatan penelitian, yaitu sebagai landasan berfikir dalam setiap langkah yang dilakukan. Sedangkan untuk menjelaskan makna dan maksud dari kata-kata yang ada dalam teori-teori yang dipakai itu perlu adanya kerangka konsep yang lengkap dan menjelaskan hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan kajian teori yang diperjelas dengan kerangka konseptual itulah akan diperoleh jawaban teoritis yang bersifat sementara dari permasalahan yang diteliti, yang dituangkan dalam bentuk hipotesis. Terbentuknya kerangka konsep dan definisi operasional diawali sejak topik penelitian ditentukan. Setelah peneliti memperoleh topik penelitian, maka langkah selanjutnya ia harus mencari landasan teori atau konsep-konsep yang melatarbelakanginya. Teori-teori tersebut jika digabungkan dan diringkas dalam satu bagan akan menghasilkan kerangka teori. Dari kerangka teori inilah peneliti menentukan jenis variabel yang akan diteliti. Variabel-variabel tersebut kemudian ditentukan hubungannya dalam sebuah kerangka yang disebut kerangka konsep, dan agar dapat dioperasionalkan dalam sebuah penelitian, variabel tersebut didefinisikan dalam sebuah bagan/tabel yang disebut definisi operasional. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep, peneliti menentukan hipotesis penelitian.

1

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari kerangka konsep dan kerangka teori? 2. Apa peran kerangka teori dan kerangka konsep dalam penelitian? 3. Bagaimana cara mengembangkan kerangka teori menjadi kerangka konsep?

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari kerangka konsep dan kerangka teori. 2. Untuk mengetahui peran kerangka teori

dan kerangka konsep dalam

penelitian. 3. Untuk mengetahui cara mengembangkan kerangka teori menjadi kerangka konsep. 4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian

2

BAB II PEMBAHASAN

I.

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN A. Definisi Kerangka Teori Pengertian teori menurut beberapa ahli

1.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Purwadarminta Teori sama dengan pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa, dan asas-asas, hukum-hukum umum yang menjadi dasar bagi ilmu pengetahuan dan dijadikan sebagai cara dan aturan aturan dalam melakukan sesuatu kegiatan

2.

Menurut wiesma teori adalah generalisasi atau seri generalisasi dimana kita mencoba menjelaskan suatu fenomena dengan cara yang sistematis.

3.

Menurut john W. best Teori pada dasarnya adalah berisi gambaran hubungan sebab akibat diantara variable-variable. Didalam teori terkandung keunggulan untuk

dapat

menjelaskan

suatu

gejala

dan

berkekuatan

untukmemprediksi suatu gejala. 4.

Menurut siswojo harddjodipuro Teori dapat diartika sebagaiseperangkat konsep dan definisi yang saling berhubungan yang mencermikan suatu pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menerangkan hubungan antara variable dengan tujuan untuk menerangkan dan meramalkan fenomena.

5.

Menurut winarno surakhmad Teori adalah seorang ahli ilmu pengetahuan tidak hanya bertujuan menemukan prinsip – prinsip yang terletak dibalik fakta. Prinsip utama yang dicari adalah dalil, yaitu : generalisasi atau kesimpulan yang berlaku umum. Teori juga dibutuhkan sebagai pegangan – pegangan pokok secara umum. 3

6.

Menurut sumardi suryabrata Teori adalah landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan. Landasan ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba – coba (trial and error). Untuk mendapakan informasi mengenai berbagai hal tersebut diatas, seseorang harus melakukan penelahan kepustakaan. Oleh karna itu sumber bacaan merupakan bagian dari penelitian esensial.

Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa teori adalah pendapat yang telah teruji kebenarannya secara empiris dan dibutuhkan sebagai pegangan pokok secara umum. Teori merupakan unsur informasi ilmiah yang paling luas bidang cakupanya. Melalui unsur metodologis, teori dapat diubah menjadi hipotesa yaitu informasi ilmiah yang lebih spesifik dan lebih sempit bidang cakupannya. Hipotesa dapat diubah menjadi data dengan menginterprestasikan hipotesa tersebut menjadi sesuatu yang bisa diamati, dengan penyusunan instrument termasuk skala dan penentuan sample. Sementara itu pengertian dari kerangka teori sendiri adalah hubungan antar konsep berdasarkan studi empiris. Kerangka toeri harus berdasarkan teori asal / grand theory. Sebagai contoh masalah perilaku ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya dapat menggunakan kerangka teori dari Green yang sering digunakan mahasiswa, atau dapat juga menggunakan kerangka teori reason action atau teori lain yang sesuai dengan masalah penelitian yang dapat di temukan dalam buku ajar Health Behavior Theory for Public Health dan buku ajar lainnya. Adanya kerangka teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan – batasan tentang teori – teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu, jelas bahwa dalam menentukan atau membuat kerangka teori dalam proposal penelitian, kita harus mencari teori – teori atau prinsip – prinsip yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Teori-teori dan prinsip – prinsip itu dapat 4

ditemukan dalam buku – buku, dokumen – dokumen dalam kepustakaan. Dengan demikian maka peneliti harus banyak membaca karya penelitian yang relevan sebagai gambaran dan bandingan hasil yang akan dicapai nantinya.

B. Definisi Kerangka Konsep Singarimbun mengatakan bahwa konsep adalah generalisasi dari sekelompok

fenomena

tertentu

sehingga

dapat

dipakai

untuk

menggambarkan berbagai fenomena sama. Semakin dekat dengan realita semakin mudah konsep itu diukur dan diartikan. Konsep dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu konsep abstrak dan konsep. Konsep kongkrit yakni dapat diukur dengan alat ukur fisik artinya terukur dengan kasat mata. Contohnya konsep meja,Panjang, berat dan lainya. Adapun konsep abstrak misalnya manajemen, sikap, motivasi, persepsi dan lain – lain. Oleh karna itu peneliti tentang motivasi, misalnya perlu mendefinisikan dengan jelas apa itu motivasi, yaitu dengan memberikan gambaran tentang karakteristiknya dengan mudah difahami. Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan me generalisasikan. Suatu pengertian, oleh karna itu, konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan ke dalam variable - variable. Dari variable itulah konsep dapat diamati dan diukur. Contoh : ekonomi keluarga adalah suatu konsep, untuk dapat mengukur konsep ekonomi keluarga dapat melalui variable pendapatan atau pengeluaran keluarga. Status social misalnya, dapat diamati dari variable pekerjaan. Kerangka konseptual dalam suatu penelitian hendaknya jelas. Ketidak jelasan konsep dalam suatu penelitian akan menimbulkan pengertian atau persepsi yang berbeda dengan yang dimaksud peneliti. Oleh karna itu perlu kejelasan konsep yang dipakai dalam suatu penelitian. Konsep penelitian merupakan kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang perlu dirumuskan. Dalam merumuskan suatu penegrtia kita harus dapat 5

menjelaskan sesuai dengan maksud peneliti dalam memakainya. Hal ini perlu ada konsisten dalam penggunaan konsep itu. Artinya jika suatu bagian dikatakan A dibagian manapun dalam penelitian yang dilakukan, konsep tersebut hendaknya tetap dikatakan A.

C. Peran kerangka teori dan kerangka konsep 1. Peranan Kerangka Teori dalam Penelitian : a. Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian b. Membantu peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian c. Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan memaknai data dan fakta d. Mendudukkan permaslahan penelitian secara logis dan runtut e. Membantu dalam membangun ide-ide yg diperoleh dari hasil penelitian f. Memberikan acuan dan menunjukkan jalan dalam membangun kerangka pemikiran g. Memberikan dasar-dasar konseptual dlm merumuskan difinisi operasional h. Membantu mendudukkan scr tepat dan rasional dalam mensitesis dan mengintegrasikan gagasannya

2. Peranan Kerangka Konsep dalam Penelitian Berperan untuk mengidentifikasi jaringan hubungan antar variable yang dianggap penting bagi masalah yang sedang diteliti. Dengan demikian, sangatlah penting untuk memahami apa arti variable dan apa saja jenis variable yang ada yang berkaitan dengan konsep dari masalah yang diteliti tersebut. Contoh : Pada penelitian yang berjudul “FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI”.

6

Berdasarkan kerangka konsep tersebut diatas, ada 4 (empat) konsep utama, yaitu: Konsep tentang Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung dan Faktor Pendorong terjadinya perilaku serta konsep tentang Perilaku Pemberian ASI. Setiap konsep mempunyai variable sebagai indikasi pengukuran dari konsep itu sendiri. Pengukuran terhadap Factor Predisposisi dilakukan melalui variable tingkat pendidikan dan pengetahuan. Factor Pendukung diukur dengan vaiabel tingkat pendapatan keluarga dan ketersediaan waktu, dan Factor Pendorong diamati melalui variable sikap ibu dan sikap petugas kesehatan. Sedangkan Perilaku Pemberia ASI (sebagai Variabel Dependent) dapat diukur melalui variable Praktek Pemberian ASI/Menyusui. Parameter yang dapat diukur dari contoh judul penelitian tersebut adalah pertanyaan “Apakah para ibu memberikan ASI (menyusui) bayinya atau tidak..?”. Kemudian selanjutnya, apabila memberikan (menyusui) ; “Bagaimanakah Frekuensi dan Caranya..?”. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa: “Jika kerangka teori digunakan untuk memberi landasan atau dasar berpijak penelitian, maka kerangka konsep dimaksudkan pula untuk menjelaskan makna dan maksud dari teori yang dipakai, atau menjelaskan kata – kata yang masih abstrak pengertiannya dalam teori tersebut, dan dapat juga digunakan untuk menjelaskan makna kata – kata yang tertera dalam judul penelitian”.

D. Cara Mengembangkan Kerangka Teori Menjadi Kerangka Konsep

7

Setelah peneliti memperoleh topik penelitian, maka langkah selanjutnya ia harus mencari landasan teori atau konsep-konsep yang melatarbelakanginya. Teori-teori tersebut jika digabungkan dan diringkas dalam satu bagan akan menghasilkan kerangka teori. Dari kerangka teori inilah peneliti menentukan jenis variabel yang akan diteliti. Variabelvariabel tersebut kemudian ditentukan hubungannya dalam sebuah kerangka yang disebut kerangka konsep. Landasan Teori

Topik

Kerangka Teori

Variable

Kerangka konsep Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kerangka teori menjadi kerangka konsep adalah: 1.

Melakukan kajian pustaka Seorang calon peneliti dalam membuat proposal penelitian-nya perlu mencari teori-teori atau prinsip-prinsip yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teori-teori dan prinsip-prinsip itu dapat ditemukan dalam buku-buku, dokumen-dokumen dalam kepustakaan. Dengan demikian maka peneliti harus banyak membaca dari berbagai sumber dan yang tidak kalah pentingnya adalah membaca karya penelitian yang relevan sebagai gambaran dan bandingan hasil yang akan dicapai nantinya. Hasil-hasil penelitian terdahulu itu dapat ditemukan dari sumber acuan khusus, yaitu berupa jurnal, bulletin, tesis, disertasi dan sumber bacaan lain yang memuat laporan hasil penelitian. Ketika mulai melakukan tinjauan pustaka kita akan segera menemukan bahwa masalah yang akan diteliti mempunyai akar dalam sejumlah teori yang telah dikembangkan dari perspektif yang berbeda. Informasi yang diperoleh dari bermacam-macam buku dan jurnal 8

sekarang perlu dipisah-pisahkan sesuai dengan tema pokok dan teorinya, menyoroti kesepakatan dan ketidaksepakatan antar penulis dan

mengidentifikasi

pertanyaan

yang

belum

terjawab

atau

kesenjangan yang masih ada. Kita juga akan menyadari bahwa pustaka berurusan dengan sejumlah aspek yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan topik penelitian kita, aspek ini dapat digunakan untuk mengembangkan landasan teori.

2.

Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori Jadi terdapat paradoks di sini: peneliti tidak akan dapat mengembangkan landasan teori kalau peneliti belum mempelajari pustaka. Sebaliknya, kalau peneliti belum mempunyai landasan teori maka peneliti tidak akan dapat membaca pustaka dengan efektif. Penyelesaiannya adalah dengan membaca beberapa pustaka, kemudian mencoba mengembangkan landasan teori yang mungkin masih longgar tetapi dapat digunakan untuk merencanakan pustaka yang harus selanjutnya dibaca. Dengan semakin banyak pustaka yang dibaca maka mungkin landasan teorinya harus diubah. Tanpa ini kita akan tenggelam dalam membaca banyak pustaka yang tidak perlu dan mencatat hal-hal yang mungkin tidak relevan dengan penelitian kita. Margono (1997:78), menyatakan bahwa, "lebih dari 50% kegiatan.dalam seluruh proses penelitian itu adalah membaca, oleh karena itu sumber bacaan merupakan bagian penunjang penelitian yang esensial” Untuk dapat menyusun kajian teori yang baik, menurut Tatang. (1990:64), "tidak ada jalan lain kecuali berusaha mengumpulkan sumber bacaan yang relevan sebanyak-banyaknya". Sehubungan dengan itu Tatang juga menyebutkan bahwa meskipun kajian teori yang disajikan itu merupakan ringkasan dari teori-teori yang relevan, namun tidak berarti kajiannya boleh dangkal, kajian tetap harus berbobot.

9

3.

Menyusun kerangka pemikiran secara logis, runtut, dan rasional Memilih aspek-aspek atau variable-variable yang akan diamati atau diukur dalam penelitian yang akan dilaksanakan dari kerangka teori untuk dijadikan dasar masalah penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik. Kerangka konsep dalam suatu penelitian hendaknya jelas. Ketidak jelasan konsep dalam suatu penelitian akan menimbulkan pengertian atau persepsi yang berbeda dengan yang dimaksud oleh peneliti. Kerangka konsep yang baik harus berasal dari literatur dan teori yang ada atau digunakan oleh peneliti. Sehingga kerangka konsep akan mengarahkan atau membimbing peneliti, serta digunakan sebagai panduan dalam menganalisa dan intervensi.

10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Teori adalah pendapat yang telah teruji kebenarannya secara empiris dan dibutuhkan sebagai pegangan pokok secara umum. Kerangka teori sendiri adalah hubungan antar konsep berdasarkan studi empiris. Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan me generalisasikan. Suatu pengertian, oleh karna itu, konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan ke dalam variable - variable. Jika kerangka teori digunakan untuk memberi landasan atau dasar berpijak penelitian, maka kerangka konsep dimaksudkan pula untuk menjelaskan makna dan maksud dari teori yang dipakai, atau menjelaskan kata – kata yang masih abstrak pengertiannya dalam teori tersebut, dan dapat juga digunakan untuk menjelaskan makna kata – kata yang tertera dalam judul penelitian. Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kerangka teori menjadi kerangka konsep adalah: 1. Melakukan kajian pustaka 2. Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori 3. Menyusun kerangka pemikiran secara logis, runtut, dan rasional

B. Saran Dengan mempelajari materi tersebut diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang kerangka teori dan kerangka konsep, serta bagaimana cara mengembangkan kerangka teori dan kerangka konsep, dengan begitu mahasiswa kebidanan dapat melakukan penelitian dengan baik.

11

DAFTAR PUSTAKA

Heryana, Ade. 2017. Kerangka Teori, Kerangka Konsep, Variable Penelitian, Dan Hipotesis Penelitian (Dalam Penelitian Kuantitatif). http://adeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wpcontent/uploads/sites/5665/2017/05/ Ade-Heryana_Kerangka-Teori-Kerangka-Konsep-Hipotesis-dan-Variabel.pdf (diakses pada 6 Mei 2018 Pukul 16:35)

Samsuri, Tjeptjep. 2003. Kajian Teori, Kerangka Konsep Dan Hipotesis DalamPenelitian. http://repository.unp.ac.id/1656/1/TJEJEP%20SAMSURI_209_03.pdf (diakses pada 6 Mei 2018 Pukul 18:58)

Setyawan, Dodiet Aditya. 2014. Menyusun Tinjauan Teori Kerangka Teori dan Kerangka Konsep Penelitian. http://gatotciptadi.lecture.ub.ac.id/files/2013/10/kul.3-Kerangka-konsep-danmetode-penelitian-2013.pdf (Diakes pada 6 Mei 2018 Pukul 17:00)

2016. Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian & Penulisan Disertasi Program Doktor Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. http://s3fk.ugm.ac.id/images/2017/panduan_disertasi-S3-2016.pdf (diakses pada 6 mei 2018 Pukul 16:55)

12

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"