Benar-1.docx

  • Uploaded by: Ajeng Ciptaning Dyah Ayumonika
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Benar-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,347
  • Pages: 19
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DAN SIMULASI KLIEN YANG MENGALAMI DEFICIT PERAWATAN DIRI Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa II Dosen Pengampu: Rully Andika,Ns., MAN

Disusun Oleh: Atika Nur Hapsari

(108116013)

Novia Pratiwi

(108116014)

Sonia Okta Indriati

(108116018)

Yuliatin Soliah

(108116021)

PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaikbaiknya. Penyusunan makalah ini atas dasar tugas matakuliah ketrampilan Keperawatan Kesehatan Jiwa II sub bab materi “Konsep Asuhan Keperawatan dan Simulasi Klien yang Mengalami Deficit Perawatan Diri ” untuk melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada nara sumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam tahap belajar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.

Cilacap, 13 September 2018

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman Utama ........................................................................ i Kata Pengantar ......................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................. iii BAB I Pendahuluan ................................................................. 1 A. Latar Belakang Penulisan ............................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ............................................................. 2 D. Manfaat Penulisan ........................................................... 2 BAB II Pembahasan ................................................................ 4 A. Defisit Perawatan Diri .................................................... 4 B. Rentang Respon Perawatan Diri ..................................... 4 C. Jenis Deficit Perawtan Diri ............................................ 5 D. Etiologi Deficit Perawatan Diri....................................... 5 E. Manifestasi klinis Defisit Perawatan Diri ....................... 6 F. Mekanisme Koping Defisit Perawatan Diri .................... 6 G. Penatalaksanaan Defisit Perawatan Diri ......................... 7 H. Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri ................. 7 BAB III Penutup ..................................................................... 12 A. Kesimpulan ................................................................... 12 B. Saran ............................................................................ 12 Daftar Pustaka ........................................................................ 13

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya. Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan/melewati aktivitas perawatan diri secara mandiri. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000) Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004). Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktifitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi ( hygiene ) , berpakaian / berhias, makan dan BAB atau BAK ( toileting ).

B. Rumusan Masalah 1. Apa Definisi dari Defisit Perawatan Diri ? 2. Bagaimana Rentang Respon dari Defisit Perawatan Diri ? 3. Apa saja Jenis dari Defisit Perawatan Diri ? 4. Apa Etiologi dari Defisit Perawatan Diri ? 5. Apa Manifestasi Klinis dari Defisit Perawatan Diri ? 6. Bagaimana Mekanisme Koping dari Defisit Perawatan Diri ? 7. Bagaimana Penatalaksanaan dari Defisit Perawatan Diri ? 1

8. Bagaimana Asuhan Keperawatan dari Defisit Perawatan Diri ?

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui Definisi dari Defisit Perawatan Diri. 2. Untuk mengetahui Rentang Respon dari Defisit Perawatan Diri. 3. Untuk mengetahui Jenis dari Defisit Perawatan Diri. 4. Untuk mengetahui Etiologi dari Defisit Perawatan Diri. 5. Untuk mengetahui Manifestasi Klinis dari Defisit Perawatan Diri. 6. Untuk mengetahui Mekanisme Koping dari Defisit Perawatan Diri. 7. Untuk mengetahui Penatalaksanaan dari Defisit Perawatan Diri. 8. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan dari Defisit Perawatan Diri.

D. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan studi banding bagi ilmu yang relevan b. Untuk memperbaiki teori yang sudah ada 2. Manfaat Praktisi a. Agar mahasiswa dapat mengetahui Definisi dari Defisit Perawatan Diri. b. Agar mahasiswa dapat mengetahui Rentang Respon dari Defisit Perawatan Diri. c. Agar mahasiswa dapat mengetahui Jenis dari Defisit Perawatan Diri. d. Agar mahasiswa dapat mengetahui Etiologi dari Defisit Perawatan Diri. e. Agar mahasiswa dapat mengetahui Manifestasi Klinis dari Defisit Perawatan Diri. f. Agar mahasiswa dapat mengetahui Mekanisme Koping dari Defisit Perawatan Diri. g. Agar mahasiswa dapat mengetahui Penatalaksanaan dari Defisit Perawatan Diri. 2

h. Agar mahasiswa dapat mengetahui Asuhan Keperawatan dari Defisit Perawatan Diri.

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000) Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004). Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktifitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi ( hygiene ) , berpakaian / berhias, makan dan BAB atau BAK ( toileting ).

B. Rentang Respon Adaptif

Maladaptif

Pola perawatan

Kadang perawatan diri

Tidak melakukan perawatan

diri seimbang

kadang tidak

diri pada saat stress

1. Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu untuk berprilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih melakukan perawatan diri. 2. Kadang perawatan diri kadang tidak: saat klien mendapatkan stresor kadang – kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya, 3. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa melakukan perawatan saat stresor.

4

C. Jenis Jinis Perawatan Diri 1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan Yaitu : gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri. 2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias Yaitu : gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri. 3. Kurang perawatan diri : Makan Yaitu : gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan. 4. Kurang perawatan diri : Toileting Yaitu : gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri

D. Etiologi Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), Penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut : 1. Kelelahan fisik 2. Penurunan kesadaran Menurut DepKes (2000: 20), Penyebab kurang perawatan diri adalah : 1. Faktor Predisposisi a. Perkembangan : keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu. b. Biologis : penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri. c. Kemampuan realitas turun : klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri. d. Sosial : kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri. 5

2. Faktor Presipitasi Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri yaitu : penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.

E. Manifestasi Klinis Menurut Depkes (2000) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah: 1. Fisik a. Badan bau, pakaian kotor. b. Rambut dan kulit kotor. c. Gigi kotor disertai mulut bau. d. Penampilan tidak rapi 2. Psikologis a. Malas, tidak ada inisiatif. b. Menarik diri, isolasi diri. c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina. 3. Sosial a. Interaksi kurang. b. Kegiatan kurang c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma. d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri

F. Mekanisme Koping Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2 (Stuart & Sundeen, 2000) yaitu : 1. Mekanisme koping adaptif

6

Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan diri secara mandiri 2. Mekanisme koping maladaptive Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah tidak mau merawat diri.

G. Penatalaksanaan 1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri 2. Membimbing dan menolong klien merawatan diri 3. Ciptakan lingkungan yang mendukung

H. Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 1. Pengkajian a. Identitas Klien Meliputi nama,jenis kelamin, umur, alamat lengkap, No. MR, penanggung jawab. b. Alasan Masuk Biasanya masalah yang di alami pasien yaitu senang menyendiri, tidak mau banyak berbicara dengan orang lain, terlihat murung. c. Faktor Predisposisi 1) Perkembangan : keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu. 2) Biologis : penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri. 3) Kemampuan realitas turun : klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri. 7

4) Sosial : kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri. d. Pemeriksaan Fisik 1) Rambut : Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah rontok, keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur. 2) Kepala : Adanya botak atau alopesia, ketombe, berkutu, kebersihan. 3) Mata : Periksa kebersihan mata, mata gatal atau mata merah 4) Hidung : Lihat kebersihan hidung, membran mukosa 5) Mulut : Lihat keadaan mukosa mulut, kelembabannya, kebersihan 6) Gigi : Lihat adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi 7) Telinga : Lihat adakah kotoran, adakah lesi, adakah infeksi 8) Kulit : Lihat kebersihan, adakah lesi, warna kulit, teksturnya, pertumbuhan bulu. 9) Genetalia : Lihat kebersihan, keadaan kulit, keadaan lubang uretra, keadaan skrotum, testis pada pria, cairan yang dikeluarkan e. Analisa Data NO.

DATA

Masalah

1.

Data Subjektif:

Defisit Perawatan Diri

a. Pasien merasa lemah b. Malas untuk beraktivitas c. Merasa tidak berdaya. Data obyektif: a. Rambut kotor, acak – acakan b. Badan dan pakaian kotor dan bau c. Mulut dan gigi bau. d. Kulit kusam dan kotor e. Kuku panjang dan tidak terawat 8

2.

Data Subjektif:

Penurunan kemampuan

Klien mengatakan saya tidak mampu dan motivasi merawat mandi, tidak bisa melakukan apa-apa,

diri

Data obyektif : Klien terlihat lebih kurang memperhatikan kebersihan, halitosis, badan bau, kulit kotor

3.

Data subyektif :

Isolasi Sosial

Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri. Data obyektif : Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, apatis, menolak berhubungan, kurang memperhatikan kebersihan

2. Masalah keperawatan yang mungkin muncul 1. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK 2. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri 3. Isolasi Sosial 3. Pohon masalah Effect

:

Resiko Tinggi Isolasi sosial 9

Core problem

:

Defisit Perawatan Diri

Causa

:

Penurunan motivasi dan kemampuan

4. Diagnosa Keperawatan Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK

5. Rencana Tindakan Keperawatan DX. Kep. Defisit

Rencana tindakan Tujuan

Kriteria

Rasional

Tindakan kep.

evaluasi TUM:

- Klien

SP I :

Mengetahui permasalahan

Perawat Klien

mampu

Identifikasi

an Diri

mampu

menjaga

masalah

melakukan

kebersihan

watan

perawatan

diri

diri:

mandiri

higiene.

mampu

- Klien dapat

pentingnya

makan/minum,

kebersihan diri

BAK/BAB

Memberitahu klien bagaimana

kan

pentingnya

cara

kebersi-han diri

diri dan alat yang

dan

3. Jelaskan dan

kebersihan

kebersihan diri 4.

alat5.

Latih

melakukan diri

secara mandiri

mengetahui

kebersihan diri:

pentingnya

mandi dan ganti

10

Agar klien bisa

cara kebersihan

Klien dapat menjaga

pakaian,

perawatan

cara digunakannya

tanda-tanda

diri -

berdandan,

menyebut- 2. Jelaskan

menyebutk pengertian an 1.

diri: diri klien

secara kebersihan diri, Agar klien tahu

- Klien

TUK I :

pera- yang terjadi pada

sikat

kebersihan

gigi,

cuci

diri

rambut, potong kuku 5.

Masukan pada jadwal kegiatan untuk

latihan

mandi,

sikat

gigi (2x sehari), cuci rambut (2x perminggu), potong kuku (1x perminggu). TUK II : Klien

SP II :

Klien

mampu

dapat

mengganti

berdandan

baju

secara

rutin,

mandiri

menyisir

1.

Evaluasi1. kegiatan

Untuk mengetahui

secara kebersi-han diri. kemajuan Beri pujian.

dalam

klien

merawat

diri dan sebagai

rambut dan2.

Jelaskan cara respon

positif

memotong

dan alat untuk terhadap tindakan

kuku.

berdandan. 3.

Latih

klien cara2.

Memberitahu

berdandan

klien bagaimana

setelah

cara

kebersihan diri: dan sisiran, muka

alat

yang

rias digunakannya untuk

perempuan; 11

berdandan

sisiran, cukuran3. untuk pria. 4.

Agar klien bisa berdandan secara

Masukan pada mandiri jadwal kegiatan4. untuk

Agar

klien

terbiasa

dengan

kebersihan diri kegiatan

yang

dan berdandan.

12

telah diajarkan

6. CATATAN PERKEMBANGAN SP I : IMPLEMENTASI

EVALUASI

DATA : -

S

:

Saat

Klien mengatakan malas untuk mandi mengatakan

ditanya, akan

klien menjaga

dan berdandan, merasa lebih nyaman kebersihan dirinya. dengan kondisi seperti ini ( tidak mau mandi). -

O

:

- Penampilan klien terlihat

Bila diminta mandi klien marah- lebih rapi marah, klien tampak rambut acak-

- Klien menjawab pertanyaan

acakan dan banyak kutu, kuku panjang perawat tentang cara menjaga dan hitam, kulit kotor, tampak malas kebersihan. untuk

menyisir rambut

dan ganti

pakaian harus disuruh petugas

A

DIAGNOSA :

:

Defisit perawatan diri belum

teratasi

Defisit perawatan diri THERAPHY : 1.

P

kebersihan

diri,

berdandan,

makan/minum, BAK/BAB. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri. 3.

Anjurkan klien untuk menjaga

Mengidentifikasi masalah perawatan kebersihan dirinya diri:

2.

:

Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan.

4.

Menjelaskan cara menjaga kebersihan.

5.

Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. RTL :

1. Bantu klien cara membersihkan dirinya 2. Ajarkan cara berdandan pada diri klien 10

SP II:

IMPLEMENTASI

EVALUASI

DATA : -

S

:

klien

mengatakan

mau

Mengatakan tidak mau mandi, tidak mau mandi dan sikat gigi sikat gigi, tidak menyisir rambut, tidak mau ganti baju, tidak mau memotong kuku.O

:

- Rambut klien terlihat panjang dan tampak

- Klien tampak lebih bersih - Rambut

klien

terlihat

acak-acakan, kuku klien panjang dan kotor. rapi, dan tidak kotor DIAGNOSA : Defisit perawatan diri

A

THERAPHY : 1.

3.

Mengevaluasi jadwal kegiatan harian P

Menjelaskan cara berdandan

:

- Menganjurkan

untuk

memasukkan

klien dalam

Membantu klien mempraktekkan cara jadwal harian berdandan

4.

Gangguan berdandan pada

diri klien (-)

klien 2.

:

- Berikan

reinforcement

Menganjurkan klien memasukkan dalam atas usaha yang klien lakukan jadwal kegiatan harian RTL : Ajarkan klien bagaiman cara memenuhi kebutuhan makan minum yang baik

11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting). Rentang respon defisit perawatan diri : pola perawatan diri seimbang, kadang perawatan diri kadang tidak, tidak melakukan perawatan diri. Jenis-jenis perawatan diri : kurang perawatan diri : mandi/kebersihan, pakaian/berhias, makan, toileting. Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), Penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut : 1. Kelelahan fisik 2. Penurunan kesadaran Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2 (Stuart & Sundeen, 2000) yaitu : 1. Mekanisme koping adaptif 2. Mekanisme koping maladaptive

B. Saran Untuk pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan, kami berharap bagi pembaca untuk mengkritik guna untuk menyempurnakan makalah ini.Terima kasih

12

DAFTAR PUSTAKA

http://cicektembok.blogspot.com/2016/07/asuhan-keperawatan-jiwa-dengandefisit.html. Diunduh pada Tanggal 14 September 2018. https://tessaprymanandaputri.wordpress.com/2015/03/16/askep-pada-pasien-defisitperawatan-diri-dpd/. Diunduh pada Tanggal 14 September 2018.

13

More Documents from "Ajeng Ciptaning Dyah Ayumonika"

101473.docx
November 2019 15
Contoh Cv.doc
December 2019 18
Kasus 3 Sibad.docx
December 2019 12
Benar-1.docx
December 2019 9
Lp Askep Aids.docx
December 2019 22