BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
)
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
(BBLR)
1. LATAR BELAKANG
• • • •
Angka kejadian dan kematianBBLR masih cukup tinggi,yang disebabkab beberapa komplikasi antara lain : Asfiksia Infeksi Hipotermia Hiperbilirubinemia
Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah(BBLR) di desa Wates wetan kec. Ranuyoso masih tinggi.
•Di Wates Wetan kejadian BBLR 7 bayi (janagustus 2013),dengan angka kematian 2 bayi . Penyebab kematian BBLR karena asfiksia dan BBLSAR. Hal ini disebabkan usia ibu yang masih muda dan adanya riwayat hpotyroid.
DEFINISI BBLR Bayi Baru Lahir dengan BB < 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan PEMBAGIAN BBLR BERDASARKAN BERAT BADANNYA : 1.Bayi Berat Lahir Rendah (1500-2500 gram) 2.Bayi Berat Lahir Sangat Rendah ( < 1500 gram) 3.Bayi BeratLahir Amat Sangat Rendah (< 1000 gram)
BBLR dapat disebabkan oleh : a.Kehamilan kurang bulan b.Bayi kecil untuk masa kehamilan c. Atau kombinasi keduanya
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR 1. Umur ibu <20tahun atau >35 tahun 2. Jarak kehamilan < 1 tahun 3. Ibu dengan keadaan : a. Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya b. Taraf ekonomi yang rendah c. Gizi saat hamil kurang d. Perokok, pengguna obat terlarang,alcohol
4. Ibu hamil dengan : a. Anemia berat b.Pre eklamsia atau hipertensi c.Infeksi selama kehamilan d.Kehamilan ganda 5.Riwayat penyakit tertentu 6 .Bayi dengan : a.Cacat bawaan b.Infeksi selama dalam kandungan
2. ANALISA SITUASI • Luas wilayah Desa Wates Wetan : 589 km2 • Jarak dari desa Wates Wetan ke Kecamatan Ranuyoso ± 4 km. • Batas sebelah utara : Kab. Probolinggo Selatan : Desa ranuyoso Timur : kab. probolinggo Barat : Desa wates kulon
• • • • • • •
PENDUDUK SPESIFIK YANG MENJADI SASARAN PROGRAM ( 2013 ): Sasaran bumil : 92 Sasaran bulin : 83 Sasaran bufas : 83 Sasaran WUS : 1392 Sasaran Bayi ( 0 – 11 bulan ) : 83 Sasaran Anak balita ( 1-4 tahun ) : 323 Sasaran Apras : 169
3.PENATALAKSANAAN KASUS BBLR a. Pengaturan suhu badan bayi b. Pengawasan nutrisi /asi bayi BBLR c. Pencegahan Infeksi d. Penimbangan secara ketat e. Pengawasan terhadap adanya Ikterus Neonatorum f. Rujuk bila ditemukan tanda bahaya
4. KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN & YANG AKAN DILAKSANAKAN Mengetahui berbagai factor penyebab persalinan premature, sehingga dapat dilakukan berbagai upaya antara lain : • Melakukan pengawasan hamil dengan seksama dan teratur • Melakukan anamnese terhadap penyakit yang dapat menyebabkan persalinan premature
• Memberikan nasehat tentang : a. Gizi saat hamil b. Jarak persalinan yang aman c . Pengenalan tanda bahaya saat hamil
• • • •
Mengaktifkan kelas ibu/ Parent education KIE persiapan sebelum persalinan KIE Perawatan bayi baru lahir Bekerjasama dengan keluarga dan masyarakat sekitar dalam mengenal tanda bahaya kehamilan,dan persalinan
5.PEMANTAUAN DAN EVALUASI BBLR • Peran bidan sebagai ujung tombak dalam manajemen BBLR di rumah dapat diwujudkan dalam kegiatan : -Evaluasi perawatan BBLR di rumah oleh ibu / keluarga -Memantau sewaktu kunjungan apakah BBLR tetap sehat atau mengalami sakit yang perlu dirujuk.
• Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil evaluasi dan pemeriksaan • kolaborasi dengan dokter apabila ditemukan tanda bahaya • Evaluasi berat badan bayi oleh bidan, dalam hubungannya dengan Imunisasi
6. PERMASALAHAN DAN SOLUSI A. Permasalahan yang sering kita temui di lapangan (di desa): • Sulitnya menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan antenatal • Pengambilan keputusan dalam keluarga belum didominasi oleh ibu maupun suami • Rendahnya taraf sosial ekonomi, sehingga mempengaruhi status gizi
• Banyaknya pernikahan di bawah umur • Aktivitas ibu hamil yang terlalu berat • P4K belum berjalan maksimal, karena PSM masih kurang • Petugas belum bisa mengawasi perawatan BBLR di rumah secara intensif • Pemahaman ibu dan keluarga masih terbatas dalam menerima penjelasan petugas
SOLUSI YANG SUDAH DI TERAPKAN DI LAPANGAN 1. Bekerjasama dengan perangkat desa untuk mendapatkan data pernikahan dibawah umur 2. Pengawalan ibu hamil yang beresiko terhadap persalinan prematur 3. Mengajari ibu cara meminum tablet Fe 4. Penyuluhan tentang Gizi Bumil dan garam beryodium 5. Mengajari ibu cara perawatan BBLR dirumah
6. Mengajari ibu cara perawatan tali pusat untuk pencegahan infeksi 7. Mengajari Ibu cara menjaga suhu badan bayi agar tetap hangat dengan cara penyinaran lampu sederhana pada bayi. Meletakkan botol hangat yang dibungkus dengan kain. 8. Penimbangan BBLR secara berkala oleh petugas 9. Observasi tanda bahaya pada bayi,serta mengajarkannya pada ibu dan keluarga
KASUS BBLR YANG BERHASIL DITANGANI • BBLR dengan berat lahir 900 gram yang lahir dari ibu yang mempunyai riwayat jantung pada usia kehamilan 33minggu(Partus tanggal 1 Desember 2012) masih hidup sampai saat ini. Walaupun pada hari ke 98 setelah persalinan ibu bayi meningggal.r • KIAT-KIAT YANG DIAMBIL • Penimbangan secara berkala( 3 hari sekali) • Melakukan penyinaran sedherhana • Tidak Memandikan bayi
TERIMA KASIH