Bahaya Prilaku Seks Bebas Pada Remaja

  • Uploaded by: Andre Saputra
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahaya Prilaku Seks Bebas Pada Remaja as PDF for free.

More details

  • Words: 692
  • Pages: 22
Oleh : Andre Saputra NIM : 04061001042

Disampaikan pada Penyuluhan Bahaya Seks Bebas bagi Siswa SMA



Defenisi

: individu berusia 11-24 Tahun



Jumlah

: 31% Populasi Indonesia



Remaja memiliki peran penting sebagai indikator dampak pendidikan seks dan kebudayaan terhadap keluarga dan orangtua

1.

Pertumbuhan fisik sangat cepat

2.

Pertumbuhan kematangan seksual sangat kentara

3.

Emosi tidak stabil

4.

Terikat erat dengan kelompok

5.

Memiliki rasa ingin tahu dan mencoba yang kuat

Remaja tumbuh



Perubahan Fisik

2.

Bentuk, tinggi dan berat badan

3.

Matangnya organ-organ reproduksi dan tanda seksual sekunder Laki-laki:

Perempuan

• Ukuran Penis bertambah

•Ukuran payudara bertambah

• Dada dan otot terbentuk

•Pinggul dan bentuk tubuh

• Suara menjadi lebih berat • Tumbuh rambut di beberapa tempat (wajah dan kemaluan)

terbentuk semakin dewasa •Tumbuh rambut di area kemaluan



Perubahan Psikososial

2.

Muncul perasaan tertarik dan menyukai lawan jenis

3.

Rasa percaya diri semakin kuat

4.

Mulai sering memperhatikan penampilan

5.

Kemampuan kognitif semakin baik

an g am an ah kur m Pe ma a ag

Ling sek kung ola h b an uru k

Paparan Media Tv, internet dll

h garu akal n e P n lan u a perg

Remaja tumbuh Menyimpang

Kontr ol O tua m rang inim

Lingkungan Buruk

Lemahnya pengawasan

Narkoba

Rasa Ingin tahu dan coba Penyimpangan prilaku

Perkembangan seksual

Seks bebas



Penelitian di 12 kota di Indonesia (PKBI) 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual Di Palembang, 17% Pelajar dan Mahasiswa sudah pernah making love (ML)



Gambaran remaja yang ada saat ini: siswi gemar berseragam seksi siswi yang merangkap gadis panggilan ayam kampus siswa yang merangkap gigolo Striptease dan sex party Pernikahan usia muda dengan latar belakang hamil / married by accident (MBA)

Berpegangan tangan Mencium pipi dan dahi Mencium bibir dan leher Berpelukan Memanipulasi alat kelamin (petting) Oral Sex ML (bersenggama)



Remaja telah memiliki organ reproduksi yang matang dan fungsional mulai sejak usia 13 atau 14 tahun.



Kehamilan dapat saja terjadi bahkan hanya dalam sekali melakukan hubungan seks.



Kehamilan di luar nikah diikuti dua pilihan:

6.

Menikah di usia muda

7.

Aborsi.



Putus Sekolah



Tuntutan hidup untuk mandiri dan mapan



Memiliki anak, dan harus mempersiapkan biaya persalinan serta perawatan bayi.



Beban moral terhadap kehidupan sosial



Banyak alasan orang yang hamil diluar nikah melakukan aborsi:

3. Tidak

memiliki ayah dari anaknya

4. Penolakan 5. Tidak

keluarga

siap menikah

6. Menghindari

malu



2,3 juta kasus aborsi tiap tahun di Indonesia dimana



20% dilakukan remaja.



Lebih dari 200 wanita meninggal sia-sia setiap hari akibat komplikasi aborsi baik dari unsafe abortion atau yang ditangani ahli sekalipun.



Dampak jangka pendek secara langsung berupa: Perdarahan Infeksi pasca aborsi Sepsis Kematian ibu.



Dampak jangka panjang berupa gangguan kesuburan sampai terjadinya infertilitas



Seks bebas meningkatkan resiko terjangkitnya penyakit menular seksual (PMS) Sifilis Gonorrhea Hepatitis HIV dan AIDS



Hilangnya harga diri (keperawanan / keperjakaan)



Perasaan dihantui dosa



Perasaan takut hamil dan takut ketahuan



Lemahnya ikatan yang terjalin, pernikahan gagal



Beban moral

1.

Hindari berpacaran karena semuanya berasal dari sini.

2.

komunikasi dan komitmen untuk tetap berada dalam batasan yang benar

3.

Proteksi dan kontrol dari orang tua, keluarga, dan lingkungan

4.

Hindari pergaulan yang buruk

5.

Hindari bacaan porno, melihat film-film porno

6.

Pendidikan seks yang seharusnya tidak hanya diberikan oleh keluarga atau di sekolah tetapi remaja pun harus proaktif

7.

Remaja harus bisa menjaga diri sendiri (isti’faaf) dengan akhlak yang baik dari ajaran-ajaran agama.



Perzinaan telah diatur dalam hukum di Indonesia dan memiliki sanksi yang berat.



Tetapi yang lebih sulit adalah hukuman sosial dari masyarakat, beban malu dan dikucilkan.



Dalam Islam, orang-orang yang melakukan zina atau seks bebas harus dikenakan sanksi dera (cambuk) atau rajam.

Abu Hurairah dan Ibnu Abbas r.a. berkata: “Rasulullah Saw. berkhutbah sebelum wafatnya, yang di antaranya beliau bersabda:

“Barangsiapa mampu bersetubuh dengan wanita atau gadis secara haram, lalu dia meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah menjaganya pada hari yang penuh ketakutan yang besar (kiamat), diharamkannya masuk neraka dan memasukkannya ke dalam surga.” (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah alMusytaqin).

n

Terima kasih…

S ex

Bebas

Related Documents


More Documents from "Yunior Rahmawan Usop"