Bahasa Indonesia_rino Miarso

  • Uploaded by: Rino Miarso
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahasa Indonesia_rino Miarso as PDF for free.

More details

  • Words: 782
  • Pages: 3
PENANAMAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN BENCANA ALAM RINO MIARSO-5201417040 ROMBEL 56 [email protected]

Pendahuluan Bencana alam tidak dapat dipastikan kedatangannya. Bencana yang melanda Indonesia tidak hanya semata-mata terjadi karena faktor alam, terkadang bencana alam juga merupakan suatu respon dari tindakan manusia. Seperti yang dinyatakan di artikel www.suarapembaruan.com bahwa, “Pada awal tahun 2014, BNPB menghimpun data bahwa telah terjadi 182 kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan puting beliung”(2014). Faktor antropogenik atau akibat ulah manusia dan degradasi lingkungan lebih dominan dari pada faktor alam yang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Bencana banjir yang melanda beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jakarta yang merupakan salah satu kota yang dilanda banjir setiap tahunnya. Banjir tidak hanya merupakan akibat dari intensitas hujan yang tinggi, tetapi juga akibat warga Jakarta tidak membuang sampah pada tempat sampah dan menebang pohon sembarangan serta lahan yang dipakai untuk tumbuhan menjadi lahan bangunan atau gedung-gedung tinggi. Perbuatan-perbuatan manusia seperti yang diungkap di atas sering dianggap sepele oleh manusia, padahal berawal dari perbuatan yang dianggap sepele tersebut bisa menimbulkan bencana yang merugikan banyak orang. Ditambah adanya pembangunan besar-besaran tanpa mempedulikan pembangunan berwawasan lingkungan juga mengurangi lahan serap air. Jika perbuatan tersebut dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha untuk menyadarkan pentingnya menjaga lingkungan maka negara akan mengalami kerugian yang sangat besar dan menjadikan daerah tersebut rawan akan bencana. Kondisi yang demikian itu menyebabkan penulis tergerak untuk menuliskan sebuah gagasan “Penanaman Karakter Cinta Lingkungan Sebagai Upaya Pencegahan Bencana Alam”. Selama ini, upaya pengenalan mitigasi bencana lewat pendidikan penanaman karakter cinta lingkungan dapat membentuk perkembangan moral, karena dapat menanamkan super ego kepada anak tentang lingkungan. Lewat penanaman karakter cinta lingkungan, anak bisa menemukan pola belajar yang menarik dan mengasyikkan. Pembelajaran yang menarik dan mengasikan sangat diperlukan apalagi bagi siswa dan masyarakat. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Wina Sanjaya

(2008:173), perlu diupayakan agar pengalaman belajar merupakan proses yang menyenangkan (enjoyful learning). Melalui pembelajaran penanaman karakter cinta lingkungan yang diharapkan akan senantiasa diingat oleh siswa kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Luarannya adalah mencetak generasi yang cinta terhadap lingkungan kemudian dapat menjadi upaya pencegahan bencana alam. Rumusan masalah 1. Bagaimana penanaman nilai karakter cinta lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana alam ? 2. Bagaimana generasi penerus agar mempunyai karakter cinta lingkungan ? Tujuan 1. Mengetahui nilai karakter cinta lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana alam 2. Mengentahui generasi penerus menjadi penerus bangsa Pembahasan Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak pernah hidup seorang diri. Manusia senantiasa memerlukan kerja sama dengan orang lain. Dalam kehidupan bersama, manusia memerlukan adanya organisasi, yaitu untuk membuat interaksi sosial antar sesama untuk menjalin ketertiban dan kenyamanan. Dalam berinteraksi manusia memerlukan nilai-nilai untuk menjaga dalam kehidupannya. Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting dan berguna bagi kemanusian. Nilai memiliki makna yang mengandung nilai (artinya, berguna); memberi nilai (artinya, menanggapi sesuatu sebagai hal yang diingkan atau sebagai yang menggambarkan nilai tertentu). Maka, nilai yang dimaksud adalah nlai-nilai karakter konservasi. Pendidikan karakter diartikan sebagai pendidikan budi pekerti tambahan yang melibatkan aspek kognitif, tindakan (action), dan perasaan (feeling). Berbeda dengan Suyanto, Tadkiroatun Musfiroh memandang karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitude), perilaku (behaviors), motivasi (motvations), dan keterampilan (skills). Dalam konteks kajian P3, Dharma Kesuma, Cepi Triatna, dan Johat Permana(2011:7) mendefinisikan pendidikan karakter dalam setting sekolah. Menurut mereka, pendidikan karakter sebagai pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasari pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah. Karakter cinta lingkungan adalah suatu sikap di mana seseorang memiliki pengetahuan sehingga muncul kesadaran untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan kestabilan lingkungan. Karakter cinta lingkungan dapat terbentuk karena pembiasaan untuk menjaga kesehatan lingkungan dan kesadaran untuk hidup sehat. Karakter cinta lingkungan dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak membuang limbah ke sungai atau danau, merawat

tanaman dan hewan yang ada di sekitar rumah, menghemat sumber daya alam dan sebagainya. Menurut Bangvasi (2016:61) dalam buku pendidikan konservasi menyatakan adanya 11 nilai karakter konservasi yaitu religius, jujur, cerdas, adil, tanggung jawab, peduli, toleran, demokratis, cinta tanah air, tangguh dan santun. Kesebelas karakter tersebut mempunyai nilai yang harus dimiliki generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam, contonya diri sendiri. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar, contohnya lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dsb. Penanaman karakter sangat dibutuhkan untuk generasi penerus, sehingga nilai-nilai tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penanaman karakter cinta lingkungan untuk mencegah bencana alam agar diterapkan sejak usia dini demi keselamatan kehidupan. Daftar pustaka Agus Wibowo. 2012. Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Dharma Kesuma, Cepi Triatna, dan Johat Permana. 2011. Pendidikaan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Hardati Puji, dkk. 2016. Pendidikan konservasi. Semarang: Unnes Press

Related Documents

Bahasa
November 2019 57
Bahasa
October 2019 58
Bahasa
June 2020 32
Bahasa
November 2019 76

More Documents from "nazril"