BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KASUS I. Biodata A. Identitas Klien 1) Nama : By. Ny.N 2) Tempat tanggal lahir : Padang , 06 Agustus 2017 3) Jenis kelamin :Laki-Laki 4) Agama :Islam 5) Pendidikan :6) Alamat : Jln. Koto baru banuaran Lubeg 7) Tanggal masuk : 06 Agustus 2017 8) Tanggal pengkajian : 09 Agustus 2017 9) Diagnosa medik : BBLSR B. Identitas Orang tua 1) Ayah a. Nama : Nur Akmal b. Usia : 27 Tahun c. Pendidikan : SMA d. Pekerjaan/Sumber penghasilan : Wiraswasta e. Agama : Islam f. Alamat : Jln. Koto baru banuaran Lubeg 2) Ibu a. Nama : Nurhayati Husna b. Usia : 26 tahun c. Pendidikan : SMP d. Pekerjaan/Sumber penghasilan :Pedagang e. Agama : Islam f. Alamat : Jln. Koto baru banuaran Lubeg C. Identitas saudara kandung No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan 1. II.
Riwayat Kesehatan A. Riwayat Kesehatan Sekarang Keluhan utama
:bayi lahir spontan dirumah dengan usia kehamilan kurang lebih 5 bulan dan orang tua tidak pernah control selama kehamilan Riwayat keluhan utama : sesak nafas +, menangis kuat + Keluhan pada saat pengkajian :B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus anak usia 0-5 tahun) 1. Prenatal Care a. Ibu tidak pernah memeriksakan kehamilannya setiap minggu b. Riwayat terkena radiasi 7
c. Riwayat berat badan selama hamil d. Riwayat imunisasi TT e. Golongan darah ibu Golongan darah ayah 2. Natal a. Tempat melahirkan : Rumah b. Jenis persalinan : Normal c. Penolong persalinan : Tidak ada d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah melahirkan : Tidak ada 3. Post Natal a. Kondisi bayi : APGAR b. Anak pada saat lahir tidak mengalami III.
Genogram
IV. V.
Riwayat Imunisasi Riwayat tumbuh kembang A. Pertumbuhan fisik 1. Berat badan : 1200 gr 2. Tinggi badan: :32 cm 3. Waktu tumbuh tinggi :B. Perkembangan tiap tahap Usia saat ini 1. Berguling :2. Duduk :3. Merangkak :4. Berdiri :5. Berjalan :6. Senyum kepada orang lain pertama kali:7. Bicara pertama kali :8. Berpakaian tanpa bantuan :Riwayat Nutrisi A. Pemberian Asi : Asi ibu diberikan melalui NGT B. Pemberian susu formula :Riwayat Psikokosial Anak tinggal bersama : Orang tua Lingkungan berada di :Rumah dekat dengan :Tempat bermain :Rumah ada tetangga :-
VI.
VII.
8
Hubungan antar anggota keluarga Pengasuh anak
::-
VIII. Riwayat spritual Support dalam keluarga : Kegiatan keagamaan : Shalat dan berdoa IX. Reaksi Hospitalisasi A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap Ibu membawa anaknya ke rs karena bayi sesak nafas dan melahirkan secara spontan dirumah Dokter bercerita tentang keadaan anak diruangan NICU BAYI Perasaan orang tua saat perihatin terhadap keadaan anaknya Orang tua selalu berada di ruang inap pasien untuk menemani bayinya B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap X. Aktivitas sehari-hari A. Nutrisi Kondisi Sebelum sakit Saat sakit 1.Selera Makan B. Cairan Kondisi 1. Jenis Minuman 2. Frekuensi Minum 3. Kebutuhan Cairan 4. Cara Pemenuhan
Sebelum sakit -
Saat sakit -
C. Eliminasi Kondisi 1. Tempat Pembuangan 2. Frekuensi 3. Konsistensi 4. Kesulitan 5. Obat Pencahar
Sebelum Sakit -
Saat Sakit -
D. Istirahat tidur Kondisi Sebelum Sakit 1. Jam tidur - Siang - Malam 2. Pola tidur 3. Kebiasaan sebelum tidur 4. Kesulitan tidur
9
Saat Sakit
E. Olahraga Kondisi Sebelum sakit 1. Program Olahraga 2. Jenis dan Frekuensi 3. Kondisi setelah olahrga F. Personal Hygiene Kondisi 1. Mandi - Cara - Frekuensi - Alat Mandi 2. Cuci rambut - Frekuensi - Cara 3. Gunting kuku - Frekuensi - Cara 4. Gosok gigi - Frekuensi - Cara
Sebelum sakit
G. Mobilitas fisik Kondisi Sebelum Sakit 1. Kegiatan sehari-hari 2. Pengaturan jadwal harian
Saat sakit
Saat sakit
Saat Sakit
3. Penggunaan alat bantu 4. Kesulitan Pergerakan tubuh H. Rekreasi Kondisi Sebelum sakit 1. Perasaan saat sekolah 2. Waktu luang 3. Perasaan setelah rekreasi 4. Waktu senggang keluarga 5. Kegiatan hari libur
10
Saat sakit
I. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum Keadaan umum
: Klien tampak lemah
Lingkar kepala
: 26 cm
Lingkar Dada
: 28 cm
Lingkar Perut
: 25 cm
Panjang Badan
: 38 cm
Berat badan lahir
: 1400 gr
BB saat dikaji
: 1200 gr
Lingkar lengan atas
: 5 cm
Tanda-tanda vital
: P : 138 x/menit RR : 76 x/menit T : 39,1 0C
2. Kepala Bentuk kepala normochepal, rambut tipis lurus dengan warna rambut hitam, tidak terdapat benjolan, tidak ada lesi, keadaan sutura sagitalis datar, tidak ada nyeri tekan, terdapat lanugo disekitar wajah. 3. Mata Bentuk mata simetris, tidak terdapat kotoran, bulu mata belum tumbuh, sklera tidak ikterik. 4. Telinga Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, tidak terdapat benjolan dan lesi, tulang telinga lunak, tulang kartilago tidak mudah membalik/lambat, terdapat lanugo. 5. Hidung Bentuk hidung normal, PCH positif, terpasang O2 sungkup 5 liter/menit, terpasang NGT, keadaan hidung bersih, tidat terdapat polip dan benjolan. 6. Mulut Bentuk bibir simetris, tidak terdapat labio palato skizis, tidak terdapat stomatitis, mukosa bibir tampak pucat dan terdapat jamur sisa – sisa pemberian PASI.
11
7. Dada Bentuk dada cekung, bersih, terdapat retraksi (pada dinding epigastrium), RR 76x/menit, suara nafas Vesikuler, Cor BJ I BJ II terdengar jelas, tidak terdapat bunyi jantung tambahan (BJ III), tidak terdapat kardiomegali, palpasi nadi radialis brakhialis dan karotis teraba lemah dan ireguler. 8. Punggung Keadaan punggung bersih, terdapat banyak lanugo, tidak terdapat tandatanda dekubitus/ infeksi. 9. Abdomen Bentuk abdomen datar, BU 10 x/menit, lingkar perut 25 cm, tidak terdapat hepatomegali, turgor kulit kurang elastis ditandai dengan kulit kembali ke bentuk semula lebih dari 2 detik. 10. Umbilikus Tidak ada kelainan dan tanda-tanda infeksi tali pusat, warna merah muda, bau tidak ada, tali pusat sudah terlepas. 11. Genitalia Labia mayor belum menutupi labia minor, Anus paten ditandai dengan bayi sudah BAB, mekoniun sudah keluar dan warna terlihat hitam dan konsistensi lembek. 12. Integumen Struktur kulit halus dan tipis, merah pucat (Pale Pink), lapisan lemak tipis pada jaringan kulit, keriput, tidak ada ruam merah (Skin rash).Lanugo tersebar diseluruh permukaan tubuh. 13. Tonus Otot Gerakan bayi kurang aktif, bayi bergerak apabila diberi rangsangan. 14. Ekstrimitas Atas : Bentuk simetris, jari-jari tangan lengkap, akral dingin tidak terdapat benjolan dan lesi. Bawah : Bentuk simetris, jari-jari kaki lengkap, akral dingin, terpasang IVFD D5 ½ NS Mikro drip di kaki sebelah kanan dengan 10 tetes/menit, tidak terdapat benjolan dan lesi.Udema Sianosis. 15. Refleks Moro : Moro ada ditandai dengan cara dikejutkan secara tiba-tibadengan respon bayi terkejut tapi lemah (sedikit merespon) 12
Menggenggam : Refleks genggam positif tetapi lemah ditandai dengan responbayi menggenggam telunjuk pengkaji tetapi lemah. Menghisap : Menghisap lemah ditandai dengan bayi mau menghisap dot tetapi daya hisap masih lemah. Rooting : Rooting positif tapi masih lemah ditandai dengan kepala bayi mengikuti stimulus yang di tempelkan yang disentuhkan di daerah bibir bawah dagu hanya tetapi bayi hanya mengikuti setengah dari stimulus tersebut. Babynski : Refleks babinsky positif ditandai dengan semua jari hiper ekstensi dengan jempol kaki dorsi pleksi ketika diberikan stimulus dengan menggunakan ujung bolpoint pada telapak kaki. 16. Therapy Efotax 2 x 100 mg Antibiotik iv Gentamicine 3 x 5 mg Antibiotik iv Aminophiline 3 x 5 mg Bronkodilator iv Dexamethasone 3 x 1/3 ampul Kortikosteroid iv Sanmol 2 x 0.2 cc Antipiretik parenteral Sorbital 30 mg Antikompulsif iv (Jika perlu) IVFD D5 ½ NS Mikro drip 9 tts/menit iv 17. Laboratorium WBC 10.0 103/mm3 4.0/11.0 103/mm3 HGB 13,3 g/dl 11.0/18.8 g/dl HCT 36,9 % 35.0/55.0 %
J. Analisa data
No 1
Data Ds: _ Do:
Etiologi
Problem
Imaturitas sistem pernafasan
Gangguan
berhubungan dengan
Bayi tampak sesak nafas
pertukaran gas O2
Usaha nafas bayi tidak
13
imaturitas
RR 76 x/Menit
Terlihat retraksi pada
maksimal
pernafasan
dinding epigastrium
Terpasang O2
CO2 meningkat (Hiperkapneu)
sungkup (5 liter / menit)
Ujung ekstrimitas
Gangguan pertukaran gas
teraba dingin BBLSR 2
Ds: _
Imaturitas jaringan lemak pada subkutan
Do:
S : 39,1 0C/Anal
Leukosit 10. 103/mm3
Bayi di simpan dalam
Mekanisme penguapanpanas
(Hipertermi)
Motilitas usus rendah
Do :
Daya mencerna dan mengabsorpsi makanan berkurang
NGT terpasang IVFD D5 ½ NS Mikro drip 10tts/menit PASI 12x 5 – 7,5 cc/hari Refleks hisap lemah dan menelan lemah BB lahir 1400 gr BB saat dikaji 1200 gr Imaturitas sistim pencernaan
yang diperoleh
tubuh bayi, Gangguan suhu tubuh
Ds :
berdasarkan cairan
sediaan cairan dalam
incubator 3
termoregulasi hipotermi
Struktur kulit halus dan tipis
Gangguan
penurunan suhu tubuh
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Pengosongan lambungbertambah
Distensi abdomen
Kerja otot spingter kardio esophagus berkurang
14
Intake nutrisi kurang dari kebutuhan 4
Ds :
Hospitalisasi
Keluarga klien mengatakan khawatir dengan keadaan bayinya
Gangguan rasa aman : Cemas Orang tua
Perawatan ekstra di ruang perinatologi
Do :
Ekspresi wajah ayahnya tampak cemas Ayah klien sering bertanya-tanya mengenai kondisi bayinya ketika menjenguk bayinya di ruang perawatan. BBLSR.
Bonding Attachment tidak terjadi
Koping keluarga in efektif
Cemas
K. Diagnosa Keperawatan 1.Gangguan pertukaran O2 berhubungan dengan Imaturitas sistem pernafasan 2.Gangguan
Thermoregulasi
Hipertermi
berhubungan
dengan
cairan
yang
diperoleh/sediaan cairan dalam tubuh bayi 3.Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Imaturitas sistem pencernaan 4.Gangguan rasa aman : Cemas Orang tua berhubungan dengan proses hospitalisasi 5.Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan imaturitas sistem imunologi. L. Prioritas Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan pertukaran O2 berhubungan dengan Imaturitas sistem pernafasan 2. Gangguan
Thermoregulasi:
Hipertermi
berhubungan
dengan
cairan
yang
diperoleh/sediaan cairan dalam tubuh bayi 3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan Imaturitas sistem pencernaan
15
M. Intervensi No
Diagnosa
Tujuan NOC
Intervensi NIC
1.
Gangguan
Respiratory Status : Gas
Airway management
Pertukaran O2
exchange Respiratory Status : ventilation Vital Sign Status
Krieria hasil: Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Tanda tanda vital dalam rentang normal
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan Pasang mayo bila perlu Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Lakukan suction pada mayo Berika bronkodilator bial perlu Berikan pelembab udara Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
16
Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal Monitor suara nafas, seperti dengkur Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot Catat lokasi trakea Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis) Auskultasi suara nafas, catat area penurunan /
2
Hiportermi
tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya
Temperature regulation Thermoregulation Thermoregulation : Monitor suhu minimal tiap neonate 2 jam Kriteria Hasil : Rencanakan monitoring Suhu tubuh dalam rentang normal suhu secara kontinyu Monitor TD, nadi, dan RR Nadi dan RR dalam rentang Monitor warna dan suhu normal kulit Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi Tingkatkan intake cairan dan nutrisi Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan Berikan anti piretik jika perlu Vital sign Monitoring Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor VS saat pasien
17
3.
Gangguan pemenuhan nutrisi
a. Status gizi
Manajemen Nutrisi
Indikator :
berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
Masukan nutrisi (makanan
adanya
alergi
makanan
dan cairan) adekuat
Kaji
Kolaborasi
dengan
ahli
Berat badan normal
gizi
Hematokrit normal
jumlah kalori dan nutrisi
Hidrasi
dan
tonus
otot
menentukan
yang dibutuhkan pasien.
normal
untuk
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe b. Status
gizi: Asupan makanan
dan cairan Masukan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
Indikator :
Anjurkan vitamin C
makanan
dan
cairan oral adekuat
Berikan substansi gula
Yakinkan
diet
mengandung
yang
Asupan via NGT adekuat
dimakan
Asupan cairan IV adekuat
tinggi
Asupan
mencegah konstipasi
nutrisi
parenteral
adekuat c. Status gizi: Asupan gizi Indikator :
Asupan kalori adekuat
Asupan protein adekuat
18
Berikan
serat makanan
untuk yang
terpilih
(sudah
dikonsultasikan
dengan
ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
Asupan lemak adekuat
membuat catatan makanan
Asupan serat adekuat
harian.
Asupan vitamin dan mineral
adekuat
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Asupan zat besi, kalsium dan
sodium adekuat
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
d. Kontrol berat badan
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
Indikator :
yang dibutuhkan
Berat badan ideal
Persentasi
lemak
tubuh Nutrition Monitoring
dalam batas normal
Lingkar kepala normal
Tinggi dan berat normal
BB pasien dalam batas normal
Monitor
adanya
penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang
biasa
interaksi
anak
dilakukan
Monitor atau
orangtua
selama
makan
Monitor
lingkungan
selama makan
Jadwalkan
pengobatan
dan tindakan tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor
kekeringan,
rambut kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein,
Hb,
dan
kadar Ht
Monitor
makanan
kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembanga
19
Monitor
pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat
adanya
hiperemik,
edema, hipertonik
papila lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
N. Implementasi dan Evaluasi No
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
1
Gangguan
Airway management
S:
Pertukaran O2
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Berikan pelembab udara Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal Monitor suara nafas, seperti dengkur Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
20
O :- Klien tampak sesak nafas - Terpasang selang oksigen A : Masalah belum teratasi P : Intervensi Dilanjutkan
2.
Hipotermi
Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis) Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama
Temperature regulation Monitor suhu minimal tiap 2 jam Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu Monitor TD, nadi, dan RR Monitor warna dan suhu kulit Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi Tingkatkan intake cairan dan nutrisi Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh Vital sign Monitoring Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
21
S : O : - Klien tampak menggil - Klien tampak diselimuti oleh plastik - Klien
tampak
diinkubator A : Masalah Belum Teratasi P : Intervensi dilanjutkan
berada
3.
Gangguan pemenuhan nutrisi
Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
S :
Manajemen Nutrisi
Kaji
alergi O : - berat badan klien kurang dari
adanya
2500 gram
makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan A : Masalah Belum Teratasi jumlah kalori dan nutrisi P: Intervensi dilanjutkan yang dibutuhkan pasien.
Berikan makanan yang terpilih
(sudah
dikonsultasikan
dengan
ahli gizi)
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Berikan
informasi
tentang kebutuhan nutrisi Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor
adanya
penurunan berat badan
Monitor interaksi anak atau
orangtua
selama
makan
Jadwalkan dan
pengobatan
tindakan
tidak
selama jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor
mual
dan
muntah
Monitor
pertumbuhan
dan perkembangan
22
BAB IV PEMBAHASAN
Dari defenisi BBLR menurut WHO, 2003 . Sama dengan hasil yang ditemukan pada kasus BBLR di RSUD Rasyidin Padang. Dari perbandingan teori (etiologi) memang benar bahwa Ny N melahirkan belum cukup bulan dan masih berumur dibawah 20 Tahun, Ibu klien juga kurang mengetahui gizi pada saa hamil Dari perbandingan teori (manifestasi klinis) memang benar dari segi fisik klien tampak kecil, pergerakan kurang, BB klien kurang dari 2500 gram. Dari segi saraf klien ,reflek moro, menelan, menghisap belum sempurna. Dan segi pernafasan belum teratur Dari perbandingan teori ( terapi medis ) memang benar Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan suhu tubuh sehingga menjadi hipotermi karena pusat pengaturan pernafasan belum berfungsi dengan baik metabolisme redah dan permukaan prematuritas harus dirawat di inkubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim dan alat pencernaan bayi prematur masih belum sempurna , lambung kecil dan enzim pencernaan belum matang. Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Kalaupun bayi menjadi dewasa ia akan mengalami gangguan pertumbuhan, baik fisik maupun mental. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi pneumonia, perdarahan intrakranial, dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, dan IQ.
23
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Kalaupun bayi menjadi dewasa ia akan mengalami gangguan pertumbuhan, baik fisik maupun mental. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi pneumonia, perdarahan intrakranial, dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, dan IQ. B. Saran Saran yang penulis kemukakan disesuaikan dengan hasil selama melakukan asuhan keperawatan dan kesenjangan yang ada selama pasien dirawat diruang anak RSUD dr.rasidin padang
24
DAFTAR PUSTAKA
Betz, L C dan Sowden, L A. 2002. Keperawatan Pediatri Edisi 3. Jakarta : EGC. Garna, Heri.dkk. 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi Ke dua.Bandung : FKU Padjadjaran. Irianto, Kus. Drs. 2004. Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung : Yrama Widya. Laksman, Hendra, T. Dr. 2003. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambaran. Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern,(2012), Diagnosa Keperawatan Nanda NIC NOC, Jakarta, EGC Nurarif, Amin Huda % Kusuma, Hardhi, (2013), Aplikasi Asuhan Keperawatan NANDA NIC-NOC, Jakarta, Medi Action Publishing.
25