Bab3 Dan Bab 4.docx

  • Uploaded by: rizka
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab3 Dan Bab 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,211
  • Pages: 19
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KASUS I. Biodata A. Identitas Klien 1) Nama : By. Ny.N 2) Tempat tanggal lahir : Padang , 06 Agustus 2017 3) Jenis kelamin :Laki-Laki 4) Agama :Islam 5) Pendidikan :6) Alamat : Jln. Koto baru banuaran Lubeg 7) Tanggal masuk : 06 Agustus 2017 8) Tanggal pengkajian : 09 Agustus 2017 9) Diagnosa medik : BBLSR B. Identitas Orang tua 1) Ayah a. Nama : Nur Akmal b. Usia : 27 Tahun c. Pendidikan : SMA d. Pekerjaan/Sumber penghasilan : Wiraswasta e. Agama : Islam f. Alamat : Jln. Koto baru banuaran Lubeg 2) Ibu a. Nama : Nurhayati Husna b. Usia : 26 tahun c. Pendidikan : SMP d. Pekerjaan/Sumber penghasilan :Pedagang e. Agama : Islam f. Alamat : Jln. Koto baru banuaran Lubeg C. Identitas saudara kandung No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan 1. II.

Riwayat Kesehatan A. Riwayat Kesehatan Sekarang Keluhan utama

:bayi lahir spontan dirumah dengan usia kehamilan kurang lebih 5 bulan dan orang tua tidak pernah control selama kehamilan Riwayat keluhan utama : sesak nafas +, menangis kuat + Keluhan pada saat pengkajian :B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus anak usia 0-5 tahun) 1. Prenatal Care a. Ibu tidak pernah memeriksakan kehamilannya setiap minggu b. Riwayat terkena radiasi 7

c. Riwayat berat badan selama hamil d. Riwayat imunisasi TT e. Golongan darah ibu Golongan darah ayah 2. Natal a. Tempat melahirkan : Rumah b. Jenis persalinan : Normal c. Penolong persalinan : Tidak ada d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah melahirkan : Tidak ada 3. Post Natal a. Kondisi bayi : APGAR b. Anak pada saat lahir tidak mengalami III.

Genogram

IV. V.

Riwayat Imunisasi Riwayat tumbuh kembang A. Pertumbuhan fisik 1. Berat badan : 1200 gr 2. Tinggi badan: :32 cm 3. Waktu tumbuh tinggi :B. Perkembangan tiap tahap Usia saat ini 1. Berguling :2. Duduk :3. Merangkak :4. Berdiri :5. Berjalan :6. Senyum kepada orang lain pertama kali:7. Bicara pertama kali :8. Berpakaian tanpa bantuan :Riwayat Nutrisi A. Pemberian Asi : Asi ibu diberikan melalui NGT B. Pemberian susu formula :Riwayat Psikokosial Anak tinggal bersama : Orang tua Lingkungan berada di :Rumah dekat dengan :Tempat bermain :Rumah ada tetangga :-

VI.

VII.

8

Hubungan antar anggota keluarga Pengasuh anak

::-

VIII. Riwayat spritual Support dalam keluarga : Kegiatan keagamaan : Shalat dan berdoa IX. Reaksi Hospitalisasi A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap  Ibu membawa anaknya ke rs karena bayi sesak nafas dan melahirkan secara spontan dirumah  Dokter bercerita tentang keadaan anak diruangan NICU BAYI  Perasaan orang tua saat perihatin terhadap keadaan anaknya  Orang tua selalu berada di ruang inap pasien untuk menemani bayinya B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap X. Aktivitas sehari-hari A. Nutrisi Kondisi Sebelum sakit Saat sakit 1.Selera Makan B. Cairan Kondisi 1. Jenis Minuman 2. Frekuensi Minum 3. Kebutuhan Cairan 4. Cara Pemenuhan

Sebelum sakit -

Saat sakit -

C. Eliminasi Kondisi 1. Tempat Pembuangan 2. Frekuensi 3. Konsistensi 4. Kesulitan 5. Obat Pencahar

Sebelum Sakit -

Saat Sakit -

D. Istirahat tidur Kondisi Sebelum Sakit 1. Jam tidur - Siang - Malam 2. Pola tidur 3. Kebiasaan sebelum tidur 4. Kesulitan tidur

9

Saat Sakit

E. Olahraga Kondisi Sebelum sakit 1. Program Olahraga 2. Jenis dan Frekuensi 3. Kondisi setelah olahrga F. Personal Hygiene Kondisi 1. Mandi - Cara - Frekuensi - Alat Mandi 2. Cuci rambut - Frekuensi - Cara 3. Gunting kuku - Frekuensi - Cara 4. Gosok gigi - Frekuensi - Cara

Sebelum sakit

G. Mobilitas fisik Kondisi Sebelum Sakit 1. Kegiatan sehari-hari 2. Pengaturan jadwal harian

Saat sakit

Saat sakit

Saat Sakit

3. Penggunaan alat bantu 4. Kesulitan Pergerakan tubuh H. Rekreasi Kondisi Sebelum sakit 1. Perasaan saat sekolah 2. Waktu luang 3. Perasaan setelah rekreasi 4. Waktu senggang keluarga 5. Kegiatan hari libur

10

Saat sakit

I. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum Keadaan umum

: Klien tampak lemah

Lingkar kepala

: 26 cm

Lingkar Dada

: 28 cm

Lingkar Perut

: 25 cm

Panjang Badan

: 38 cm

Berat badan lahir

: 1400 gr

BB saat dikaji

: 1200 gr

Lingkar lengan atas

: 5 cm

Tanda-tanda vital

: P : 138 x/menit RR : 76 x/menit T : 39,1 0C

2. Kepala Bentuk kepala normochepal, rambut tipis lurus dengan warna rambut hitam, tidak terdapat benjolan, tidak ada lesi, keadaan sutura sagitalis datar, tidak ada nyeri tekan, terdapat lanugo disekitar wajah. 3. Mata Bentuk mata simetris, tidak terdapat kotoran, bulu mata belum tumbuh, sklera tidak ikterik. 4. Telinga Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, tidak terdapat benjolan dan lesi, tulang telinga lunak, tulang kartilago tidak mudah membalik/lambat, terdapat lanugo. 5. Hidung Bentuk hidung normal, PCH positif, terpasang O2 sungkup 5 liter/menit, terpasang NGT, keadaan hidung bersih, tidat terdapat polip dan benjolan. 6. Mulut Bentuk bibir simetris, tidak terdapat labio palato skizis, tidak terdapat stomatitis, mukosa bibir tampak pucat dan terdapat jamur sisa – sisa pemberian PASI.

11

7. Dada Bentuk dada cekung, bersih, terdapat retraksi (pada dinding epigastrium), RR 76x/menit, suara nafas Vesikuler, Cor BJ I BJ II terdengar jelas, tidak terdapat bunyi jantung tambahan (BJ III), tidak terdapat kardiomegali, palpasi nadi radialis brakhialis dan karotis teraba lemah dan ireguler. 8. Punggung Keadaan punggung bersih, terdapat banyak lanugo, tidak terdapat tandatanda dekubitus/ infeksi. 9. Abdomen Bentuk abdomen datar, BU 10 x/menit, lingkar perut 25 cm, tidak terdapat hepatomegali, turgor kulit kurang elastis ditandai dengan kulit kembali ke bentuk semula lebih dari 2 detik. 10. Umbilikus Tidak ada kelainan dan tanda-tanda infeksi tali pusat, warna merah muda, bau tidak ada, tali pusat sudah terlepas. 11. Genitalia Labia mayor belum menutupi labia minor, Anus paten ditandai dengan bayi sudah BAB, mekoniun sudah keluar dan warna terlihat hitam dan konsistensi lembek. 12. Integumen Struktur kulit halus dan tipis, merah pucat (Pale Pink), lapisan lemak tipis pada jaringan kulit, keriput, tidak ada ruam merah (Skin rash).Lanugo tersebar diseluruh permukaan tubuh. 13. Tonus Otot Gerakan bayi kurang aktif, bayi bergerak apabila diberi rangsangan. 14. Ekstrimitas Atas : Bentuk simetris, jari-jari tangan lengkap, akral dingin tidak terdapat benjolan dan lesi. Bawah : Bentuk simetris, jari-jari kaki lengkap, akral dingin, terpasang IVFD D5 ½ NS Mikro drip di kaki sebelah kanan dengan 10 tetes/menit, tidak terdapat benjolan dan lesi.Udema Sianosis. 15. Refleks Moro : Moro ada ditandai dengan cara dikejutkan secara tiba-tibadengan respon bayi terkejut tapi lemah (sedikit merespon) 12

Menggenggam : Refleks genggam positif tetapi lemah ditandai dengan responbayi menggenggam telunjuk pengkaji tetapi lemah. Menghisap : Menghisap lemah ditandai dengan bayi mau menghisap dot tetapi daya hisap masih lemah. Rooting : Rooting positif tapi masih lemah ditandai dengan kepala bayi mengikuti stimulus yang di tempelkan yang disentuhkan di daerah bibir bawah dagu hanya tetapi bayi hanya mengikuti setengah dari stimulus tersebut. Babynski : Refleks babinsky positif ditandai dengan semua jari hiper ekstensi dengan jempol kaki dorsi pleksi ketika diberikan stimulus dengan menggunakan ujung bolpoint pada telapak kaki. 16. Therapy Efotax 2 x 100 mg Antibiotik iv Gentamicine 3 x 5 mg Antibiotik iv Aminophiline 3 x 5 mg Bronkodilator iv Dexamethasone 3 x 1/3 ampul Kortikosteroid iv Sanmol 2 x 0.2 cc Antipiretik parenteral Sorbital 30 mg Antikompulsif iv (Jika perlu) IVFD D5 ½ NS Mikro drip 9 tts/menit iv 17. Laboratorium WBC 10.0 103/mm3 4.0/11.0 103/mm3 HGB 13,3 g/dl 11.0/18.8 g/dl HCT 36,9 % 35.0/55.0 %

J. Analisa data

No 1

Data Ds: _ Do: 

Etiologi

Problem

Imaturitas sistem pernafasan

Gangguan

berhubungan dengan

Bayi tampak sesak nafas

pertukaran gas O2

Usaha nafas bayi tidak

13

imaturitas



RR 76 x/Menit



Terlihat retraksi pada

maksimal

pernafasan

dinding epigastrium 

Terpasang O2

CO2 meningkat (Hiperkapneu)

sungkup (5 liter / menit) 

Ujung ekstrimitas

Gangguan pertukaran gas

teraba dingin BBLSR 2

Ds: _

Imaturitas jaringan lemak pada subkutan

Do: 

S : 39,1 0C/Anal



Leukosit 10. 103/mm3

 

Bayi di simpan dalam

Mekanisme penguapanpanas

(Hipertermi)

Motilitas usus rendah

Do :

Daya mencerna dan mengabsorpsi makanan berkurang

   

NGT terpasang IVFD D5 ½ NS Mikro drip 10tts/menit PASI 12x 5 – 7,5 cc/hari Refleks hisap lemah dan menelan lemah BB lahir 1400 gr BB saat dikaji 1200 gr Imaturitas sistim pencernaan

yang diperoleh

tubuh bayi, Gangguan suhu tubuh

Ds :

 

berdasarkan cairan

sediaan cairan dalam

incubator 3

termoregulasi hipotermi

Struktur kulit halus dan tipis

Gangguan

penurunan suhu tubuh

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

Pengosongan lambungbertambah

Distensi abdomen

Kerja otot spingter kardio esophagus berkurang

14

Intake nutrisi kurang dari kebutuhan 4

Ds : 

Hospitalisasi

Keluarga klien mengatakan khawatir dengan keadaan bayinya

Gangguan rasa aman : Cemas Orang tua

Perawatan ekstra di ruang perinatologi

Do :  

Ekspresi wajah ayahnya tampak cemas Ayah klien sering bertanya-tanya mengenai kondisi bayinya ketika menjenguk bayinya di ruang perawatan. BBLSR.

Bonding Attachment tidak terjadi

Koping keluarga in efektif

Cemas

K. Diagnosa Keperawatan 1.Gangguan pertukaran O2 berhubungan dengan Imaturitas sistem pernafasan 2.Gangguan

Thermoregulasi

Hipertermi

berhubungan

dengan

cairan

yang

diperoleh/sediaan cairan dalam tubuh bayi 3.Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Imaturitas sistem pencernaan 4.Gangguan rasa aman : Cemas Orang tua berhubungan dengan proses hospitalisasi 5.Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan imaturitas sistem imunologi. L. Prioritas Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan pertukaran O2 berhubungan dengan Imaturitas sistem pernafasan 2. Gangguan

Thermoregulasi:

Hipertermi

berhubungan

dengan

cairan

yang

diperoleh/sediaan cairan dalam tubuh bayi 3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan Imaturitas sistem pencernaan

15

M. Intervensi No

Diagnosa

Tujuan NOC

Intervensi NIC

1.

Gangguan

 Respiratory Status : Gas

Airway management

Pertukaran O2

exchange  Respiratory Status : ventilation  Vital Sign Status



Krieria hasil:  Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat  Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan  Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)  Tanda tanda vital dalam rentang normal





        

Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan Pasang mayo bila perlu Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Lakukan suction pada mayo Berika bronkodilator bial perlu Berikan pelembab udara Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status O2

Respiratory Monitoring  

 

  

16

Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal Monitor suara nafas, seperti dengkur Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot Catat lokasi trakea Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis) Auskultasi suara nafas, catat area penurunan /





2

Hiportermi

tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya

 

Temperature regulation Thermoregulation Thermoregulation :  Monitor suhu minimal tiap neonate 2 jam Kriteria Hasil :  Rencanakan monitoring Suhu tubuh dalam rentang normal suhu secara kontinyu  Monitor TD, nadi, dan RR Nadi dan RR dalam rentang  Monitor warna dan suhu normal kulit  Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi  Tingkatkan intake cairan dan nutrisi  Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh  Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas  Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan  Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan  Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan  Berikan anti piretik jika perlu Vital sign Monitoring  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR  Catat adanya fluktuasi tekanan darah  Monitor VS saat pasien

17

        



3.

Gangguan pemenuhan nutrisi

a. Status gizi

Manajemen Nutrisi 

Indikator : 

berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Masukan nutrisi (makanan

adanya

alergi

makanan 

dan cairan) adekuat

Kaji

Kolaborasi

dengan

ahli



Berat badan normal

gizi



Hematokrit normal

jumlah kalori dan nutrisi



Hidrasi

dan

tonus

otot

menentukan

yang dibutuhkan pasien. 

normal

untuk

Anjurkan

pasien

untuk

meningkatkan intake Fe b. Status

gizi: Asupan makanan



dan cairan Masukan

pasien

untuk

meningkatkan protein dan

Indikator : 

Anjurkan vitamin C

makanan

dan

cairan oral adekuat



Berikan substansi gula



Yakinkan

diet

mengandung

yang



Asupan via NGT adekuat

dimakan



Asupan cairan IV adekuat

tinggi



Asupan

mencegah konstipasi

nutrisi

parenteral 

adekuat c. Status gizi: Asupan gizi Indikator : 

Asupan kalori adekuat



Asupan protein adekuat

18

Berikan

serat makanan

untuk yang

terpilih

(sudah

dikonsultasikan

dengan

ahli gizi) 

Ajarkan pasien bagaimana



Asupan lemak adekuat

membuat catatan makanan



Asupan serat adekuat

harian.



Asupan vitamin dan mineral



adekuat 

Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

Asupan zat besi, kalsium dan



sodium adekuat

Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

 d. Kontrol berat badan

Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi

Indikator :

yang dibutuhkan



Berat badan ideal



Persentasi

lemak

tubuh Nutrition Monitoring

dalam batas normal 

Lingkar kepala normal



Tinggi dan berat normal



BB pasien dalam batas normal



Monitor

adanya

penurunan berat badan 

Monitor tipe dan jumlah aktivitas

yang

biasa

interaksi

anak

dilakukan 

Monitor atau

orangtua

selama

makan 

Monitor

lingkungan

selama makan 

Jadwalkan

pengobatan

dan tindakan tidak selama jam makan 

Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi



Monitor turgor kulit



Monitor

kekeringan,

rambut kusam, dan mudah patah 

Monitor mual dan muntah



Monitor kadar albumin, total

protein,

Hb,

dan

kadar Ht 

Monitor

makanan

kesukaan 

Monitor pertumbuhan dan perkembanga

19



Monitor

pucat,

kemerahan,

dan

kekeringan

jaringan

konjungtiva 

Monitor kalori dan intake nuntrisi



Catat

adanya

hiperemik,

edema, hipertonik

papila lidah dan cavitas oral. 

Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

N. Implementasi dan Evaluasi No

Diagnosa

Implementasi

Evaluasi

1

Gangguan

Airway management

S:

Pertukaran O2

     

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Berikan pelembab udara Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status O2

Respiratory Monitoring  

 

Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal Monitor suara nafas, seperti dengkur Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot

20

O :- Klien tampak sesak nafas - Terpasang selang oksigen A : Masalah belum teratasi P : Intervensi Dilanjutkan

 



2.

Hipotermi

Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis) Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama

Temperature regulation  Monitor suhu minimal tiap 2 jam  Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu  Monitor TD, nadi, dan RR  Monitor warna dan suhu kulit  Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi  Tingkatkan intake cairan dan nutrisi  Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh Vital sign Monitoring  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR  Catat adanya fluktuasi tekanan darah  Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan  Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas  Monitor kualitas dari nadi  Monitor frekuensi dan irama pernapasan  Monitor pola pernapasan abnormal  Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit  Monitor sianosis perifer  Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)

21

S : O : - Klien tampak menggil - Klien tampak diselimuti oleh plastik - Klien

tampak

diinkubator A : Masalah Belum Teratasi P : Intervensi dilanjutkan

berada



3.

Gangguan pemenuhan nutrisi

Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

S :

Manajemen Nutrisi 

Kaji

alergi O : - berat badan klien kurang dari

adanya

2500 gram

makanan 

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan A : Masalah Belum Teratasi jumlah kalori dan nutrisi P: Intervensi dilanjutkan yang dibutuhkan pasien.



Berikan makanan yang terpilih

(sudah

dikonsultasikan

dengan

ahli gizi) 

Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori



Berikan

informasi

tentang kebutuhan nutrisi Nutrition Monitoring 

BB pasien dalam batas normal



Monitor

adanya

penurunan berat badan 

Monitor interaksi anak atau

orangtua

selama

makan 

Jadwalkan dan

pengobatan

tindakan

tidak

selama jam makan 

Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi



Monitor turgor kulit



Monitor

mual

dan

muntah 

Monitor

pertumbuhan

dan perkembangan

22

BAB IV PEMBAHASAN

Dari defenisi BBLR menurut WHO, 2003 . Sama dengan hasil yang ditemukan pada kasus BBLR di RSUD Rasyidin Padang. Dari perbandingan teori (etiologi) memang benar bahwa Ny N melahirkan belum cukup bulan dan masih berumur dibawah 20 Tahun, Ibu klien juga kurang mengetahui gizi pada saa hamil Dari perbandingan teori (manifestasi klinis) memang benar dari segi fisik klien tampak kecil, pergerakan kurang, BB klien kurang dari 2500 gram. Dari segi saraf klien ,reflek moro, menelan, menghisap belum sempurna. Dan segi pernafasan belum teratur Dari perbandingan teori ( terapi medis ) memang benar Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan suhu tubuh sehingga menjadi hipotermi karena pusat pengaturan pernafasan belum berfungsi dengan baik metabolisme redah dan permukaan prematuritas harus dirawat di inkubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim dan alat pencernaan bayi prematur masih belum sempurna , lambung kecil dan enzim pencernaan belum matang. Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Kalaupun bayi menjadi dewasa ia akan mengalami gangguan pertumbuhan, baik fisik maupun mental. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi pneumonia, perdarahan intrakranial, dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, dan IQ.

23

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Kalaupun bayi menjadi dewasa ia akan mengalami gangguan pertumbuhan, baik fisik maupun mental. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi pneumonia, perdarahan intrakranial, dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, dan IQ. B. Saran Saran yang penulis kemukakan disesuaikan dengan hasil selama melakukan asuhan keperawatan dan kesenjangan yang ada selama pasien dirawat diruang anak RSUD dr.rasidin padang

24

DAFTAR PUSTAKA

Betz, L C dan Sowden, L A. 2002. Keperawatan Pediatri Edisi 3. Jakarta : EGC. Garna, Heri.dkk. 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi Ke dua.Bandung : FKU Padjadjaran. Irianto, Kus. Drs. 2004. Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung : Yrama Widya. Laksman, Hendra, T. Dr. 2003. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambaran. Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern,(2012), Diagnosa Keperawatan Nanda NIC NOC, Jakarta, EGC Nurarif, Amin Huda % Kusuma, Hardhi, (2013), Aplikasi Asuhan Keperawatan NANDA NIC-NOC, Jakarta, Medi Action Publishing.

25

Related Documents

Bab3 Dan Bab 4.docx
November 2019 11
Bab3
June 2020 19
Bab3 Dan 4 Fix.docx
May 2020 4
Bab3
October 2019 38
Bab3.docx
May 2020 23

More Documents from "dw"