Bab Viii 2017.docx

BAB VIII PENGENDALIAN PROYEK A. Tinjauan Umum Suatu proyek dapat terlaksana dengan lancar dan selesai pada waktu yang ditentukan serta menghasilkan bangunan yang bermutu baik, sangat tergantung oleh pengendalian dan pengawasan proyek tersebut. Pengendalian dan pengawasan yang terus-menerus harus diterapkan dalam berbagai hal. Seperti jadwal pelaksanaan, urutan pekerjaan, waktu biaya, tenaga kerja, serta bahan dan peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan. Untuk menciptakan pengendalian dan pengawasan proyek ini diperlukan adanya hubungan kerja yang harmonis antara pemilik proyek (Owner), dan pelaksana (kontraktor). Pengendalian dan pengawasan antara waktu, biaya dan mutu sangat penting untuk diperhatikan secara khusus, sehingga dalam mencapai suatu volume pekerjaan yang dihadapi secara serentak pada lokasi proyek sangat diperlukan adanya pengaturan dan perencanaan yang matang. Oleh karena itu dalam setiap pelaksanaan pekerjaan harus diawasi secara ketat untuk menjaga dan mengatasi terjadinya masalah-masalah yang tidak diharapkan.

B. Metode Pengendalian Proyek Pengendalian proyek merupakan suatu usaha untuk mengatur agar semua yang terlibat dalam pelaksanaan proyek dapat berfungsi secara maksimal, efisien, tepat waktu dan menghasilkan pekerjaan yang bermutu tinggi.Untuk mencapai hal tersebut, maka dalam pelaksanaan harus selalu diawasi dan dipantau perkembangannya secara berkelanjutan. Usaha yang dilakukan adalah dengan membuat laporan harian, laporan

71

mingguan, dan laporan bulanan, serta mengadakan rapat koordinasi untuk mendiskusikan masalah-masalah yang timbul di lapangan dan membahas progress / kemajuan pekerjaan yang berpedoman pada jadwal pelaksanaan yang telah disetujui bersama. Rapat koordinasi biasanya dilakukan sekali dalam satu minggu (weekly meeting).Weekly meeting ada dibedakan menjadi dua yaitu : 1.

weekly meeting antara kontraktor dengan semua pihak yang terlibat dalam proyek, yaitu pemilik dan perencana, dan

2.

weekly meeting intern yaitu: Rapat koordinasi mingguan antara staf pelaksana (kontraktor).

C. Time Schedule Time schedule adalah jadwal waktu pekerjaan yang harus tercapai dalam setiap pekerjaannya. Waktu dimulainya suatu pekerjaan tersebut disusun berdasarkan urutan pedoman yang berfungsi, agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Time schedule dalam proyek pembangunan jembatan Sejiwan dapat dilihat pada lampiran I.

D. Laporan Harian Laporan Harian merupakan bagian dari laporan kegiatan lapangan yang dibuat secara teratur setiap hari dengan maksud agar kegiatan pada hari tersebut dapat dilaporkan secara terperinci. Laporan harian meliputi beberapa hal, antara lain: 1. kegiatan / pelaksanaan pekerjaan, 2. pemasukan / kebutuhan material, 3. peralatan yang dipergunakan, 4. formasi dan penggunaan tenaga kerja, 72

5. jam kerja, 6. cuaca, dan 7. hasil pekerjaan harian. Laporan Harian tersebut dibuat oleh kontraktor dan diserahkan kepada pengawas di lapangan. Dalam penyusunan

laporan harian harus memperhatikan

beberapa hal, antara lain : 1. gambar dan spesifikasi / syarat-syarat kerja, 2. time schedule pekerjaan, dan 3. instruksi dari pengawas.

E. Laporan Mingguan Laporan mingguan merupakan bagian dari laporan kegiatan yang dibuat secara teratur setiap minggunya dari hasil rekap laporan harian. Laporan mingguan berisi laporan seperti berikut ini : 1. Jenis pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. 2. Volume dan prosentase pekerjaan dalam kurun waktu satu minggu. 3. Prosentase kemajuan pekerjaan sampai dengan minggu ini. Laporan Mingguan dibuat oleh kontraktor dan diserahkan kepada pengawas. Kemudian pengawas melakukan pemeriksaan kebenaran isi laporan serta membuat evaluasi. Kontraktor harus bertanggung jawab atas isi laporan tersebut.Dari kemajuan pekerjaan tiap minggu dapat dilihat nilai pekerjaan secara komulatif. Selain itu laporan ini digunakan sebagai weekly meeting antara Pemilik Proyek (Owner), Konsultan Supervisi, Pengawas (Direksi), Pelaksana (Kontraktor).

73

F. Laporan Bulanan Laporan Bulanan merupakan laporan mencakup seluruh kegiatan proyek, baik yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan maupun kegiatan penunjangnya selama kurun waktu satu bulan. Laporan bulanan dibuat berdasarkan laporan mingguan dan laporan harian. Laporan bulanan ini dibuat oleh kontraktor berdasarkan data-data dari seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan seperti berikut ini : 1. Uraian umum tentang gambaran mengenai proses pelaksanaan. 2. Kemajuan pekerjaan yaitu : a. engineering, b. konstruksi, c. prestasi fisik, d. bahan dan peralatan, dan e. tenaga kerja. 3. Prestasi pembayaran, berisi pembayaran yang telah diterima dan biaya tambahan sehubungan dengan tambahan pekerjaan.

G. Pengendalian kualitas proyek Suatu bangunan akan mempunyai kekuatan dan umur sesuai dengan perencanaan apabila kualitas pekerjanya sangat baik. Kualitas pekerjaan harus menjadi tanggung jawab bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan proyek. Banyaknya pihak yang terlibat dalam suatu proyek mengharuskan dilakukan pengawasan yang ketat agar semua pihak dapat bekerjasama dengan baik. Dalam hal pelaksanaan di lapangan harus diperhatikan tugas setiap pihak yang berhubungan dengan kualitas pekerjaan. 74

Kualitas pekerjaan ditentukan oleh banyak faktor, baik bersifat teknis maupun non teknis. Faktor teknis mencakup cara pengerjaan, ketrampilan pekerjaan, bahan materi, kondisi peralatan, dan lain-lain. Sedangkan faktor non teknis meliputi dana, cuaca, lingkungan sekitar proyek dan lain-lain. Untuk mendukung pengendalian kualitas pekerjaan maka direksi harus melaksanakan fungsinya dengan baik. Sebagai pengawas lapangan, direksi harus dapat mengawasi seluruh kualitas pekerjaan tersebut sudah layak atau harus diperbaiki kembali.

75