Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
KESIMPULAN Setelah melakukan praktik kerja selama kurang lebih 3 bulan, banyak sekali ilmu yang
didapat untuk melengkapi ilmu yang kami dapatkan pada saat perkuliahan. Berdasarkan pengamatan dilapangan dan data yang diperoleh selama kerja praktik di Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan dapat diambil kesimpulan yaitu : NO.
1.
2.
SNI / Spesifikasi
Keterangan
12 ±2 cm
10±2 cm
Spesifikasi Proyek Pembangunan Masjid Agung menggunakan rentang 12±2 pada uji Slump betonnya.
610-750 MPa
Min 549 MPa
Hasil uji tarik baja tulangan beton memenuhi syarat SNI.
26-29 MPa
25 MPa
Hasil uji tekan beton silinder dengan f’c 25 MPa memenuhi klasifikasi dengan jumlah benda uji masing-masing 3 sesuai dengan persyaratan uji Beton SNI.
10 mm
10 mm
13 mm
13 mm
D16
16 mm
16 mm
D22
22 mm
22 mm
D25
25mm
25 mm
Produk
Tes Slump Beton Ready Mix (K-300)
Tes Uji Tarik Baja Tulangan Beton
Proyek
BjTS 40
3.
Tes Uji Tekan Beton Silinder f’c 25 MPa
Diameter Baja Tulangan Beton 4.
D10 D13
Diameter Baja Tulangan Beton memenuhi persyaratan SNI.
57 Pebriyanti Letare Keliat 16 0404 115
Kelvin 16 0404 120
Jansen Sjaklif 16 0404 126
Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan
5.
Tebal Selimut Beton
40 mm
40-50 mm
1. Kolom
1. min. 12 jam
1. 24-48 jam
2. Balok bagian tepi
2. 3 hari
2. 24-48 jam
3. Balok bagian bawah
3. 21 hari
3. 7 hari
4. Pelat Lantai
4. 21 hari
4. 14 hari
Tidak ada
Melapisi beton dengan karungkarung basah selama ±14 hari
Tebal selimut beton memenuhi kriteria SNI untuk tebal selimut beton yang berhubungan langsung dengan tanah dan cuaca.
Waktu Pembongkaran Bekisting
6.
7.
Perawatan Beton (Curing)
Waktu pembongkaran bekisting juga dipengaruhi oleh mix design yang digunakan serta kondisi lapangan.
Pelaksanaan curing tidak dilakukan, hal ini memungkinkan terjadinya pengeroposan beton dan berkurangnya mutu beton dari perencanaan.
Tabel 5.1 Tabel Hasil Perbandingan Kegiatan di Proyek dengan SNI / Spesifikasi 1.
Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan yang dilaksanakan oleh kontraktor PT. PP (Persero) Tbk sebagai tempat kerja praktik kami mulai dari tanggal 15 Maret 2018 sampai dengan 02 Juni 2018 dalam tahap penyelesaian Struktur Lantai 3 dan Lantai Dak.
2.
Pihak yang terkait dalam proyek ini ialah Kontraktor PT PP (Persero) Tbk., Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Owner.
3.
Secara garis besar, pekerjaan di lapangan yang kami ikuti selama kerja praktik ialah marking untuk garis bantu kolom; bekisting serta FFL (Finish Floor Line), pemasangan perancah (scaffolding), pemasangan bekisting untuk kolom; balok; pelat lantai, pemasangan tulangan baja, pengecoran kolom; balok; pelat lantai, pengecekan slump test, penentuan kaki kolom, pengecekan kolom sebelum dan sesudah dicor, dan lain-lain. 58 Pebriyanti Letare Keliat 16 0404 115
Kelvin 16 0404 120
Jansen Sjaklif 16 0404 126
Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan 4.
Pengecoran kolom, balok dan pelat lantai mengggunakan beton ready mix dari PT. Sukses Beton dengan mutu beton K-300 atau f’c 25 MPa untuk semua bagian kolom, balok serta pelat lantai yang dilakukan secara bersamaan.
5.
Pengecoran pada proyek pembangunan Masjid Agung Medan sering dilakukan pada siang maupun sore hari, tergantung dengan keadaan cuaca serta waktu kedatangan beton ready mix yang sering kali lambat pengirimannya. Biasanya kendala pengiriman ialah kurangnya jumlah supir pembawa molen serta macetnya daerah sekitar proyek karena lokasinya bertepatan di pusat kota Medan.
6.
Pada proyek pembangunan Masjid Agung Medan, digunakan besi tulangan yang diperoleh dari PT. Putra Baja Deli dan sesuai dengan SNI.
7.
Secara garis besar, peralatan yang digunakan adalah tower crane, bucket, theodolite, waterpass, total station, vibrator, truck, mixer truck, generator dan lain-lain.
8.
Proyek Pembangunan Masjid Agung melaksanakan briefing setiap pagi sebelum proyek dimulai guna membahas pekerjaan yang akan dilakukan pada hari itu serta pemeriksaan APD (Alat Pelindung Diri).
9.
Proyek Pembangunan Masjid Agung memiliki divisi K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang mengawasi jalannya keamanan di sekitar proyek guna mengurangi jumlah kecelakaan kerja (zero fatality).
10. Konsultan pengawas sering melakukan cek list pekerjaan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi dilapangan yang disebabkan oleh pekerja maupun kesalahpahaman dari pihak pelaksana. Misalnya sebelum pengecoran area yang akan dicor dicek jumlah bagian yang akan dicor, diameter tulangan, sambungan tulangan, ikatan kawat besi, dan sebagainya. 11. Konsultan pengawas dan kontraktor sering mengadakan pertemuan untuk koordinasi dan juga pembahasan masalah yang terjadi di lapangan untuk mendapatkan solusi.
59 Pebriyanti Letare Keliat 16 0404 115
Kelvin 16 0404 120
Jansen Sjaklif 16 0404 126
Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan
5.2
SARAN Saran yang dapat dapat diberikan untuk Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan
ini adalah : 1. Project Manager serta Manajer Lapangan (Site Manager) diharapkan lebih sering memantau dan memberikan motivasi kepada para pekerja bangunan agar kinerjanya semakin meningkat sehingga target pekerjaan dapat tercapai tepat waktu. 2. Laporan harian wajib diperiksa setiap hari oleh divisi K3 karena penumpukan pemeriksaan akan mengakibatkan terakumulasinya kesalahan kecil maupun besar yang nantinya akan menimbulkan kerugian proyek. 3. Perlu adanya schedule harian untuk membantu dalam mencapai target pekerjaan aktual. Metode kerja yang tepat dalam pelaksanaan membantu proses kerja dan mempercepat progress pekerjaan serta akan memberikan hasil yang baik dan memuaskan. 4. Adanya manajemen yang tepat untuk mengatur waktu dan jumlah penyediaan peralatan serta pekerja di lapangan, agar pekerjaan dapat berjalan lancar. 5. Penyimpanan alat dan material sebaiknya dilakukan terhadap semua material yang belum digunakan maupun sudah digunakan. Hal ini untuk menghindari kemungkinan hilang atau rusaknya alat dan material. Untuk pemindahan peralatan dibuatkan suatu alat pengangkut agar tidak dilempar sembarangan. 6. Pengawasan mutu pekerjaan oleh unit Quality Control lebih ditingkatkan lagi ketelitiannya supaya hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, terutama pada pekerjaan pengecoran. Kondisi papan bekisting yang digunakan dicek kelayakannya, lalu area yang akan dicor harus bersih dari sampah. Kemudian perataan dan pemadatan beton cor harus maksimal, sehingga permasalahan yang tidak diingkan dapat terjadi. 7. Keselamatan pekerja perlu ditingkatkan sebab tenaga kerja merupakan faktor produksi yang menentukan terwujudnya kemajuan proyek. Kesadaran dari pekerja untuk memakai perlengkapan APD masih sangat
kurang, seperti ada beberapa pekerja yang tidak
menggunakan helm proyek, merokok pada saat bekerja, tidak menggunakan rompi reflektor yang sesuai, dan lain-lain. Perlu adanya tindakan tegas bagi pekerja yang melanggar. 60 Pebriyanti Letare Keliat 16 0404 115
Kelvin 16 0404 120
Jansen Sjaklif 16 0404 126
Laporan Kerja Praktik Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan
61 Pebriyanti Letare Keliat 16 0404 115
Kelvin 16 0404 120
Jansen Sjaklif 16 0404 126