132
BAB V HAMBATAN DAN PERMASALAHAN
5.1 Hambatan Hambatan secara teknis yang ada di Wilayah Desa Parit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dalam kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat adalah : 1.
Pada tahapan analisis situasi dan identifikasi masalah kesehatan masyarakat yaitu survey cepat di masyarakat (pengambilan data primer kuantitatif) terdapat hambatan-hambatan yaitu kesesuaian waktu yang tersedia antara masyarakat dan mahasiswa tidak sama, sebagian besar masyarakat berada di rumah dan dapat diwawancarai pada saat sore hari, sedangkan mahasiswa hanya memiliki waktu di hari Jumat, Sabtu dan Minggu dan menyesuaikan dengan kesediaan warga untuk diwawancarai, sehingga perlu waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tahapan tersebut. Sedangkan pada tahap indepth interview (pengambilan data primer kualitatif) di Desa dan perangkat warga setempat, terdapat hambatan yaitu tidak tersedianya data sebaran penduduk per wilayah, data rumah yang berpenghuni, atau tidak terbukukannya data secara lengkap dalam laporan dikarenakan Desa Parit Baru merupakan pemekaran dari Desa Sungai Raya yang baru berdiri sekitar 3 tahun . Selain itu, juga terkadang sulit menemui perangkat warga seperti ketua RW dan RT. Dan pada tahap selanjutnya yaitu collecting data sekunder (laporan program, laporan bulanan, profil, dan laporan wabah) di Puskesmas
133
terdapat hambatan yaitu adanya laporan yang belum direkapitulasi secara tuntas. Sehingga cukup sulit dan memakan waktu cukup lama untuk menganalisis data sekunder yang ada di Puskesmas Sungai Raya Dalam. 2.
Pada tahap analisis faktor determinan yaitu pada saat mengambil data dengan menggunakan kuesioner terdapat beberapa hambatan yang juga sama dengan saat rapid survei, yaitu kesesuaian waktu antara masyarakat dan mahasiswa yang tidak sama, dimana masyarakat bisa ditemui pada saat siang sampai sore hari, sehingga perlu waktu untuk menyelesaikan tahapan tersebut. Sehingga menyebabkan keterlambatan pada tahap analisis faktor determinan dengan menggunakan kuesioner.
3.
Pada tahap intervensi yaitu pada kegiatan penyuluhan tentang TB Paru terdapat hambatan berupa sulitnya menyesuaikan waktu antara mahasiswa dan warga unuk berkumpul pada akhir pekan (Jumat, Sabtu dan Minggu), selain itu juga sulit menentukan lokasi atau fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan dan acara pertemuan warga yang dapat disatukan dengan kegiatan intervensi. Sehingga mahasiswa menetapkan sendiri jadwal intervensi sesuai dengan kesepakatan warga. Hambatan lain berupa
saat
demonstrasi dilakukan, audiens kurang memahami panduan demonstrasi yang telah diberikan sebelumnya.
134
5.2
Permasalahan Permasalahan yang ditemui selama pelaksanaan PKM di Desa Parit Baru
antara lain : 1.
Pada tahapan analisis situasi dan identifikasi masalah kesehatan masyarakat, permasalahan yang ditemukan pada tahap ini adalah sulitnya menentukan prioritas penyakit yang akan diangkat. Menurut data sekunder Puskesmas Sungai Raya Dalam ranking terbesar penyakit di wilayah Desa Parit Baru adalah penyakit ISPA, Hipertensi dan penyakit Jaringan Ikat. Sedangkan menurut data survei cepat ranking terbesar penyakit adalah ISPA, TB Paru, Diare dan Hipertensi. Pilihan utama sebagai prioritas penyakit yang akan kami angkat adalah ISPA yang umum terjadi di masyarakat, namun masalah ini tidak dijadikan prioritas karena pada kasus TB Paru terdapat kejadian kematian pada tahun tersebut.
2.
Pada tahap analisis faktor determinan permasalahan yang ditemui yaitu dalam penentuan lokasi kasus untuk mengukur faktor determinan. Luasnya wilayah Desa Parit Baru dan jumlah penduduknya yang banyak namun tidak merata membuat kelompok sulit menentukkan lokasi kasus yang akan diambil. Solusi dari masalah ini ialah mahasiswa memperhatikan kondisi yang lebih mendukung untuk terjadinya TB Paru karena wilayah tersebut yang terbanyak kasus TB Paru seperti rendahnya inisiatif masyarakat untuk mengunjungi pelayanan kesehatan
terdekat, sanitasi yang tidak hygiene,. Hal ini
135
mendorong kelompok untuk memutuskan wilayah Dusun Lestari sebagai lokasi kasus untuk penetuan determinan yang tepat. 3.
Pada tahap intervensi permasalahan yang ditemui yaitu rendahnya keikutsertaan masyarakat dalam penyuluhan kesehatan sehingga intervensi yang bersifat penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit menular dan meningkatkan derajat kesehatan kurang di tanggapi. Namun dalam intervensi pemberdayaan masyarakat dapat terlaksana dengan baik dimana di adakan pelatihan kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan dari stakeholder kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan di Desa Parit Baru.