29
BAB III TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien Nama
: Tn . E
Umur
: 50 Thn
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: Kawin
Suku
: Melayu
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Kampung Baru Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung
Tanggal masuk RS
: 30 Januari 2017 jam 11.45 WIB
No. MR
: 445331
Tanggal pengkajian awal: 31 Januari 2017 jam 10.30 WIB
2. Keluarga dekat yang dapat dihubungi : Nama
: Ny. L
Umur
: 39 Thn
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Kampung Baru Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung
29
30
Hubungan
: Istri
Sumber informasi
: Pasien dan Istri
No Hp
: 081266748633
Riwayat Kesehatan Sekarang Klien masuk IGD RSUD DR. Achmad Mochtar Bukittinggi tanggal 30 Januari 2017 jam 11.45 Wib diantar keluarga dalam keadaan sadar dengan keluhan klien mengatakan badannya letih, mual (+) muntah (+) 2 hari yang lalu, nyeri ulu hati (+), nyeri perut (+) nafsu makan menurun, gula darah puasa 87 mg%, penurunan berat badan (sebelum sakit 58 Kg dan BB sekarang 53 Kg). Untuk perawatan selajutnya pasien dipindahkan ke ruangan Kelas Interne pada tanggal 30 Januari 2017. Pada waktu dilakukan pengkajian awal tanggal 31 Januari 2017 jam 10.30 Wib, diketahui keluhan/ data : Klien mengatakan: Badan letih Mual (+) muntah (+) 2 hari yang lalu, nyeri ulu hati (+), nafsu makan menurun Penurunan berat badan (sebelum sakit 53 Kg dan BB sekarang 48 Kg) Kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari Segala aktifitas dibantu keluarga jari-jari tangan terasa sakit, sakit bertambah bila beraktifitas seperti mengenggam barang Porsi makanan yang diberikan hanya habis 1/2 porsi
31
3. Riwayat kesehatan dahulu a. Penyakit yang pernah dialami Pasien menderita DM sejak tahun 2014 Pasien sebelumnya pernah dirawat di RSUP DR.M.Djamil Padang tahun 2015 dengan penyakit yang sama yaitu Diabetes melitus. Pasien dilakukan endoskopi dengan esofagus abdomen dan terjadi Kolektiasis. b. Riwayat alergi Klien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan maupun obatobatan. c. Imunisasi Klien tidak mengetahui apakah mendapatkan imunisasi d. Kebiasaan merokok / minum kopi / obat-obatan / alcohol, dll Sejak remaja usia 15 tahun klien mempunyai kebiasaan merokok 1 bungkus/hari dan semenjak tahun 2015 sudah berhenti merokok, minum alkohol tidak ada, minum kopi 1 gelas/hari. e. Pola nutrisi
BB dan TB
Sehat 53 kg/165 cm
Frekuensi makanan Makanan yang disukai Makanan pantangan Nafsu makan Alasan
3x (habis) Semuanya Tidak ada Baik -
Perubahan BB 6 bln Tidak ada terakhir Jenis Diit MB DM 1700 Kkal Sumber: Tn. E dan RM. 445331
Sakit 48 kg/165 cm IMT = 17,6 (Kurus) 3x (habis 1/2 porsi) Tidak ada selera Tidak ada Menurun Mual, tidak ada selera makan Ada 5 kg ML DM 1700 Kkal
32
f. Pola eliminasi 1) BAB Sehat 1 x sehari Pagi Kuning Lembek Tidak ada
Sakit 1-2x sehari Pagi Kuning pucat Lembek Tidak ada
Frekuensi
Sehat 7 x sehari
Warna
Kuning jernih
Sakit 7 - 8 x sehari 400-500 cc 1 kali BAK Kuning jernih
Frekuensi Waktu Warna Konsentrasi Penggunaan pencahar
2) BAK
g. Pola istirahat dan tidur
Waktu tidur
Sehat Jam 21.00 s/d 05.00
Lama tidur perhari
Malam: 8 jam Siang : tidak ada Kebiasaan tidur Tidak ada Kebiasaan pengantar Tidak ada tidur Kesulitan saat tidur Tidak ada
Sakit Jam 22.00 s/d 04.00. tidur siang tidak teratur Malam 10 jam Siang : 4 jam Tidak ada Tidak ada Tidak ada
h. Pola aktifitas dan latihan 1) Kegiatan dalam pekerjaan : semenjak sakit klien tidak ada melakukan aktifitas bekerja 2) Olah raga : jenis dan frekuensi = (-) 3) Kegiatan di rumah waktu luang : kadang-kadang menonton TV bersama keluarga 4) Keluhan/kesulitan dalam hal : a) Pergerakan tubuh : pada anggota gerak terasa lemah
33
b) Mandi mengenakan pakaian : dibantu oleh keluarga c) Bersolek : dibantu oleh keluarga d) Berhajat : dibantu oleh keluarga e) Sesak nafas setelah beraktifitas : iya f) Mudah merasa lelah : iya i. Pola bekerja Jenis pekerjaan : PNS Lama bekerja : 15 tahun Jumlah jam kerja : 7-8 jam Lain-lain : 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama dengan klien. Genogram
Keterangan : : Laki - laki : Perempuan : Perempuan Meninggal
34
: Laki-laki Meninggal : Klien : Tinggal Serumah 5. Riwayat lingkungan Keluarga mengatakan klien tinggal di rumah permanen, ventilasi rumah cukup, keluarga mengatakan pekarangan di sekitar rumah bersih dan bebas polusi. 6. Pola kognitif/persepsi a. Tingkat kesadaran : CM Orientasi terhadap orang : baik Orientasi terhadap waktu : baik Orientasi terhadap tempat : baik b. Nyeri : ada Lokasi : nyeri pada ulu hati Tipe : ringan -sedang Intensitas : tidak teratur Durasi : hilang timbul Metode manajemen nyeri yang digunakan : istirahat-tidur dan teknik nafas dalam 7. Toleransi terhadap stres/persepsi/konsep diri a. Fokus perhatian utama klien sejak dirawat : Klien merasa khawatir terhadap penyakitnya karena penyakit Diabetes melitus tidak dapat sembuh total. b. Status emosional : emosi klien terkontrol / tenang c. Depresi perilaku non verbal : tidak ada
35
d. Yang dilakukan untuk relaksasi : dengan istirahat / tidur e. Ada kelompok pendukung : ada, istri dan anak-anak f. Apakah berguna : iya, memberi semangat dan membantu aktifitas. 8. Pola peran hubungan a. Pekerjaan
: PNS
b. Orang yang mendukung saat ini
: Istri dan anak klien
c. Status perkawinan
: Kawin
d. Tinggal bersama
: Anak dan istri
e. Peran keluarga thdp hospitalisasi : Keluarga mendukung hospitalisasi 9. Pola kepercayaan dan nilai a. Agama
: Islam
b. Apakah penyakit / hospitalisasi mempengaruhi praktek spiritual atau agama : tidak, klien ada shalat di tempat tidur. c. Apakah anda memerlukan bimbingan rohani : tidak 10. Pola seksual / reproduksi (Laki-laki) Masalah prostat : tidak ada masalah Pemeriksaan testis : tidak ada masalah Kelainan : tidak ada masalah B. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Lemah Kesadaran
: Composmentis
TTV : TD = 120/80 mmHg S = 36,6 ◦ C N = 92 x/i
36
P = 20 x/i a. Kepala Inspeksi : Bentuk kepala dan wajah simetri, tidak tampak adanya benjolan, lesi maupun massa, rambut beruban, pendek dan tidak berketombe. Palpasi : Tidak teraba adanya massa/ benjolan, tidak terdapat nyeri tekan. b. Mata Inspeksi : Simetris kira dan kanan, pergerakan bola mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, 2/2 mm, reaksi cahaya +/+, kornea : tidak tampak lingkaran putih di sekitar kornea c. Telinga Inspeksi : Pada daun telinga simetris kiri kanan, liang telinga tidak ada cerumen, tidak tampak adanya cairan dan perdarahan. Fungsi pendengaran baik pada kedua telinga, bentuk daun telinga normal. Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan, tidak terdapat nyeri tekan. d. Hidung Inspeksi : Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, membran mukosa lembab, konkha nasalis merah muda, tidak tampak adanya cairan/perdarahan maupun
37
sekret, fungsi penciuman bagus (bisa membedakan bau minyak harum dan minyak kayu putih). Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan, tidak terdapat nyeri tekan. e. Mulut dan Gigi Inspeksi : Mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak tampak adanya pembengkakan gusi, tidak tampak adanya stomatitis, fungsi mengunyah baik, caries tidak ada, lidah kotor dan kebersihan mulut kurang, nafas bau. Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan pada gusi, tidak terdapat nyeri tekan. f. Leher Inspeksi : Bentuk leher simetris, tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening, kulit leher tampak normal, tidak nampak adanya lesi, scar maupun pembengkakan lain Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening, refleks menelan baik.
38
g. Dada 1) Paru-paru Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan, pergerakan dada sama ki/ka, frekuensi nafas 24x/i, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada kelainan / lesi di kulit dada, bentuk dada monochest. Perkusi : Sonor Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler, suara nafas ronchi -/-, wheezing -/2) Jantung Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis di RIC IV, V mid clavicula, tidak tampak pembengkakan Palpasi : Tidak ditemui nyeri tekan Auskultasi : Bunyi jantung 1 di RIC IV, RIC V sama. Bunyi jantung 2 di RIC II mid calivicula kiri dan kanan sama. Tidak terdapat bunyi tambahan. h. Abdomen Inspeksi : Bentuk simetris kiri dan kanan, warna kulit merata ke seluruh tubuh, tidak ada distensi abdomen, umbilical tidak menonjol, tidak ada asites, tidak tampak pembengkakan dan scar.
39
Auskultasi : BU (+), 10 x/i Palpasi : Tidak teraba adanya hepatomegali/splenomegali, tidak teraba adanya massa/pembengkakan. Tidak ada nyeri tekan maupun nyeri lepas di daerah Mc. Burney. Perkusi : Bunyi perkusi abdomen : tympani i. Muskuloskeletal 1) Ekstremitas atas Inspeksi : Tampak kedua tangan simetris, tangan lemah, tidak terdapat tanda fraktur, tidak edema. Klien pasang infus RL di tangan sebelah kiri ( RL 12 jam/kolf ), tidak ada tampak tanda plebitis. Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan, akral hangat 2) Ekstremitas bawah Inspeksi : Kedua kaki tampak simetris kiri dan kanan, kaki lemah, tidak terdapat adanya tanda-tanda fraktur, pada tumit kaki sebalah kanan terdapat luka kecil (1 cmx 0,5 cm) keadaanya kering, kedua kaki tidak edem. Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan.
40
j. Genitalia Inspeksi : Klien tampak tidak ada pembengkakan pada prostat dan scrotum, tidak terpasang kateter. Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan pada scrotum dan kel. Prostat k. Data penunjang 1) Laboratorium Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
9.900 mm³
5000-10.000 mm³
Gula Darah Puasa
87 mg%
70-120 mg%
Gula Darah 2 jam PP
233 mg%
<140 mg%
9,0 g/dl
12 – 14 g/ml
15.000 mm³
5000-10.000 mm³
Gula Darah Puasa
85 mg%
70-120 mg%
Gula Darah 2 jam PP
185 mg%
<140 mg%
Hb
10,0 g/dl
12 – 14 g/ml
30 Januari 2017 Leokosit
Hb 31 Januari 2017 Leokosit
2) Pemeriksaan Rontgen tidak dilakukan 3) Pemeriksaan EKG tidak dilakukan 4) Pemeriksan USG tidak dilakukan Dx Medis : DM Tipe II I. Penatalaksanaan : 1) IVFD RL 12 jam/kolf 2) Injeksi Omeprazol 2 x 1 ampul 3) Injeksi Ranitidin 2x1 ampul (IV)
41
4) Proparolal 10 mg (2x1) 5) Injeksi Ceftriaxon 2x2 gr (IV) 6) Diet DD 1700 kalori 7) Cek gula darah per 2 jam sekali
42
C. DATA FOKUS No
Data Objektif 5) Klien
Data Subjektif kelihatan
meringis Skala nyeri 6 6) Klien memegang perut bagian atas
19) Klien mengatakan nyeri bila mengenggam 20) Klien
mengatakan
tangan
7) TTV
jari-jari
nyeri
bila
mengenggam,
TD : 120 / 80 mmHg
bertambah
S = 36,6 ◦ C
bila
nyeri beraktifitas
seperti mengenggam barang,
N = 92 x/i
21) Klien mengatakan klien tidak
P = 20 x/i
menghabiskan makanan yang
8) Konjungtiva anemis 9) IMT 17, 6
22) Klien mengatakan klien tidak
10) Klien tampak pucat Hb = 9 gr %
23) Klien mengatakan porsi yang tidak
menghabiskan
porsi
makan yang diberikan 13) Klien terpasang infus RL 12 jam/kolf 14) Diet
MLDD
diberikan habis 1/2 porsi 24) Klien
mengatakan
berat
badannya turun 25) Klien mengatakan badannya terasa lemah
1700
kalori 15) Klien kelihatan lemah 16) Klien tidak melakukan aktifitas sehari-hari 17) Klien bedres di tempat tidur 18) Gula darah 2 jam PP 233 gr/dl
berselera makan dan merasa mual
11) GDR 87 gr/dl 12) Klien
disediakan rumah sakit
26) Klien mengatakan aktivitas dibantu keluarga 27) Klien tangan
mengatakan terasa
bertambah
bila
jari-jari
sakit,
sakit
beraktifitas
seperti mengenggam barang, 28) Klien mengatakan pergerakan tubuh pada anggota gerak terasa lemah 29) Klien
mengatakan
mandi
43
mengenakan pakaian dibantu oleh keluarga 30) Klien mengatakan bersolek dibantu oleh keluarga 31) Klien
mengatakan
berhajat
dibantu oleh keluarga 32) Klien
mengatakan
mudah
merasa lelah 33) Klien
mengatakan
selama
sakit mandi 1 kali sehari 34) Klien
mengatakan
mengetahui
cara
tidak
mengatur
gula darah stabil 35) Klien
tidak
bagaimana
mengetahui pemantauan
glukosa darah tidak tepat 36) Klien
mengatakan
berat
badannya turun 37) Klien mengatakan kadar gula darahnya tinggi
C. ANALISA DATA No.
Data Fokus
Etiologi
Masalah
(Subjektif dan objektif)
(Patofisiologi)
keperawatan
44
1
Disfungsi Peningkatan pangkreas insulin tidak darah
Data subjektif 38) Klien
mengatakan
gula
mengetahui cara mengatur gula darah stabil 39) Klien
tidak
mengetahui
bagaimana pemantauan glukosa darah tidak tepat 40) Klien mengatakan berat badannya turun 41) Klien mengatakan kadar gula darahnya tinggi
Data Objektif 42) Gula darah 2 jam PP 233 gr/dl 43) TTV TD : 120 / 80 mmHg S = 36,6 ◦ C N = 92 x/i P = 20 x/i
2
Data subjektif 44) Klien
mengatakan
nyeri
bila
mengenggam
nyeri bila mengenggam, nyeri bertambah bila beraktifitas seperti mengenggam barang, Data Objektif kelihatan
meringis Skala nyeri 6 47) Klien memegang perut bagian atas
Gangguan nyeman akut
45) Klien mengatakan jari-jari tangan
46) Klien
Penurunan perfusi jaringan perifer
rasa :
Nyeri
45
48) TTV TD : 120 / 80 mmHg S = 36,6 ◦ C N = 92 x/i P = 20 x/i
3
Intake yang tidak Ketidakseimbangan
DS 49) Klien
mengatakan
klien
tidak
menghabiskan makanan
yang
disediakan rumah sakit 50) Klien
mengatakan
tidak berselera makan dan merasa mual 51) Klien
mengatakan
porsi yang diberikan habis 1/2 porsi 52) Klien
mengatakan
berat badannya turun DO: 53) Konjungtiva anemis 54) IMT 17, 6 55) Klien tampak pucat Hb = 9 gr % 56) GDR 87 gr/dl 57) Klien
tidak
adekuat
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
46
menghabiskan
porsi
makan yang diberikan 58) Klien terpasang infus RL 12 jam/kolf 59) Diet
MLDD
1700
kalori 60) BB sekarang = 53 Kg
4
Intoleransi
Data subjektif 61) Klien
mengatakan
badannya aktifitas
terasa lemah 62) Klien
mengatakan
aktivitas
dibantu keluarga 63) Klien mengatakan jari-jari tangan terasa sakit, sakit bertambah bila beraktifitas seperti mengenggam barang, Data Objektif 64) Klien tidak melakukan aktifitas sehari-hari 65) Klien bedres di tempat tidur 66) Klien kelihatan lemah 67) Hari rawatan ke 2 68) TTV TD : 120 / 80 mmHg S = 36,6 ◦ C N = 92 x/i
Kelemahan fisik
47
P = 20 x/i
5
Kelemahan
Data subjektif 69) Klien
mengatakan
pergerakan
tubuh pada anggota gerak terasa lemah 70) Klien
mengatakan
mandi
mengenakan pakaian
dibantu
oleh keluarga 71) Klien
mengatakan
bersolek
dibantu oleh keluarga 72) Klien
mengatakan
berhajat
dibantu oleh keluarga 73) Klien mengatakan mudah merasa lelah 74) Klien mengatakan selama sakit mandi 1 kali sehari
Data Objektif 75) Klien tidak melakukan aktifitas sehari-hari 76) Klien bedres di tempat tidur 77) Klien kelihatan lemah 78) TTV TD : 120 / 80 mmHg S = 36,6 ◦ C N = 92 x/i P = 20 x/i
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit diri
perawatan
48
1. Peningkatan gula darah b/d disfungsi pangkreas insulin 2. Gangguan rasa nyaman: nyeri akut berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan perifer 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat 4. Kelamahan fisik berhubungan dengan intoleransi aktifitas 5. Defisit perawatan diri b/d Kelemahan