Bab I.docx

  • Uploaded by: UTUH
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,020
  • Pages: 6
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien (Depkes, 2003). Kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan salah satu kegiatan yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnose gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan, penyuluhan/edukasi dan konseling gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi. Tujuan kegiatan pelayanan gizi rawat inap adalah memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya dalam upaya mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi. (Depkes RI, 2013). Dalam Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK), studi kasus merupakan

salah satu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seorang calon ahli gizi dalam melakukan asuhan gizi pasien rawat inap. Kasus yang digunakan dalam studi kasus ini adalah pasien lanjut usia dengan diagnosa Anemia gravis of chronic

KASUS MENDALAM II CHF LEUKOSITOSIS

1

disease dan hipoalbumin di Bangsal Melati Ruang 9 Bed A di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu jenis penyakit yang saat ini banyak diteliti dan dihubungkan dengan gaya hidup seseorang. Penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia (WHO, 2013). Data yang diterbitkan oleh WHO tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 17.3 miliar orang di dunia

meninggal karena penyakit

kardiovaskuler

dan

diperkirakan akan mencapai 23.3 miliar penderita yang meninggal pada tahun 2020. Indonesia menempati urutan nomer empat negara dengan jumlah kematian terbanyak akibat penyakit kardiovaskuler (WHO, 2013). Salah satu penyakit kardiovaskuler yang banyak di derita di Indonesia adalah penyakit gagal jantung, atau disebut Congestive Heart Failure (CHF). Gagal jantung adalah keadaan fisiologik dimana jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik, yaitu konsumsi oksigen (Black & Hawks, 2009). Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai penyakit kardiovaskuler lain yang mendahuluinya, seperti penyakit jantung koroner, infark miokardium, stenosis katup jantung, perikarditis, dan aritmia (Smeltzer & Bare, 2002; Muttaqin, 2009). Hasil Riskesdas tahun 2008 menunjukkan penyakit gagal jantung menempati urutan ketiga terbanyak jumlah pasien penyakit jantung di rumah sakit di Indonesia dan menempati urutan kedua tertinggi tingkat kefatalan kasus jantung, yaitu sebesar 13.42 %, pada tahun 2007 (Depkes, 2008).

KASUS MENDALAM II CHF LEUKOSITOSIS

2

Penyakit gagal jantung dapat mengakibatkan berbagai kerusakan yang berdampak pada kualitas hidup penderita. Salah satu kerusakan yang terjadi adalah kerusakan pada baroreflek arteri. Baroreflek arteri merupakan mekanisme dasar yang terlibat dalam pengaturan tekanan darah (Tzeng et. al., 2009). Tzeng et. al. (2009) menyatakan bahwa kerusakan baroreflek arteri berhubungan dengan kematian pada penyakit kardiovaskuler. Kerusakan lain yang biasa terjadi pada penyakit gagal jantung adalah kerusakan fungsi paruparu. Kerusakan fungsi paru- paru dapat secara tidak langsung berkontribusi pada penurunan saturasi oksigen dan menurunkan aktivitas fisik (Bernardi et. al., 1998). Insiden gagal jantung mengalami peningkatan secara konsisten di dunia walaupun terjadi kemajuan teknologi dalam diagnosis dan penatalaksanaan gagal jantung. Di Amerika Serikat 5.7 ribu orang menderita gagal jantung, 670.000 kasus baru di diagnosa setiap tahun. Terdapat data pasien yang menjalani hospitalisasi sebanyak 1.094.000 pasien dan diperoleh data kejadian rehospitalisasi hamper sekitar 50% dari total pasien gagal jantung yang pernah menjalani hospitalisasi sebelumnya (AHA, 2012). American Heart Association memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk pasien jantung $ 34.4 juta tiap tahun (Heidenreich, 2011). Dengan demikian gagal jantung merupakan suatu penyakit dengan biaya yang cukup mahal dan dapat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang dengan angka kejadian morbiditas yang tinggi dan mortilitas dini yang tinggi pula.

KASUS MENDALAM II CHF LEUKOSITOSIS

3

Di Indonesia, secara statistik belum ada prevalensi penyakit gagal jantung secara khusus. Namun secara umum gagal jantung tergambar dalam data penyakit jantung. Hal tersebut dikarenakan gagal jantung merupakan suatu sindrom yang muncul dari berbagai macam penyebab kelainan struktur atau fungsi pada jantung jantung (Panggabean, 2010). Data riset kesehatan dasar (RISKESDAS) Kementrian Kesehatan Indonesia menunjukan terdapat 7.2% penduduk Indonesia menderita penyakit jantung. Sedangkan angka mortalitas di Indonesia yakni sebesar 31,9 % disebabkan oleh penyakit kardioserebrovaskuler yaitu penyakit jantung, stroke dan pembuluh darah kapiler (Departemen Kesehatan RI, 2007). Congestive Heart Failure (CHF) termasuk salah satu penyakit urutan tertinggi dalam daftar penyebab kematian di beberapa negara Barat. Sementara di negara tropis, penyakit ini juga menjadi penyebab yang penting dariinvaliditas (cacat), bahkan kematian (Naga. 2012) Berdasarkan data

yang diperoleh

di RSUD dr. R

Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga, pada 1 Januari 2014 s/d 31 Desember 2014 CHF merupakan penyakit rangking-3 setelah penyakit Febris Typhoid dan Disentri, dimana ada 696 pasien, sedangkan pada bulan 1 Januari s/d 31 Mei 2015 CHF menempati rangking-2 setelah Febris Typhoid dan khusus untuk ruang Flamboyan CHF menempati peringkat-3 setelah Febris Typhoid dan Hypertensive Heart Diseases With dari bulan Januari s/d Mei berjumlah 36 pasien yang terdiri dari 15 pasien laki-laki dan 21 pasien perempuan hal ini

KASUS MENDALAM II CHF LEUKOSITOSIS

4

membuktikan bahwa prevalensi penyakit CHF di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata meningkat (Data pasien RSUD Goeteng Taroenadibrata)

B. Tujuan 1.

Tujuan Umum Mahasiswa mampu melaksanakan Manajemen Asuhan Gizi Klinik pada pasien CHF Leukositosin yang meliputi analisis tentang pengkajian, penerapan,

evaluasi, menyusun dan menyajikan laporan

studi kasus. 2.

Tujuan Khusus 1) Mahasiswa mampu menganalisis hasil data dan mengolah, baik data Antropometri, Biokimia, Fisik/Klinis dan Status gizi pasien. 2) Mahasiswa mampu melakukan anamnesa gizi pasien. 3) Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri. 4) Mahasiswa mampu menentukan status gizi pasien sesuai metode dan keadaan pasien. 5) Mahasiswa mampu menganalisa data subyektif dan obyektif untuk menentukan diagnosa gizi pasien. 6) Mahasiswa mampu merencanakan terapi diet yang sesuai dengan penyakit dan kebutuhan zat-zat gizi pasien. 7) Mahasiswa mampu merencanakan dan melakukan penyuluhan serta konsultasi gizi kepada pasien. 8) Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan gizi yang telah diberikan.

KASUS MENDALAM II CHF LEUKOSITOSIS

5

C. Manfaat 1.

Bagi Mahasiswa Sebagai sarana untuk menerapkan pelajaran yang telah diterapkan khususnya dalam BGK dan sebagai tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan gizi bagi pasien Rumah Sakit.

2.

Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan evaluasi dalam memberikan pelayanan gizi pada pasien Rumah Sakit.

3.

Bagi Pasien Meningkatkan motivasi dan pengetahuan pasien beserta keluarga pasien mengenai terapi gizi atau diet yang harus dijalankan sesuai kondisi pasien guna mempercepat proses penyembuhan.

KASUS MENDALAM II CHF LEUKOSITOSIS

6

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Penukar.docx
November 2019 4
Bab I.docx
November 2019 12
Formulir Reza.docx
November 2019 5
Formulir Rawat Jalan.docx
November 2019 23
Kasus Harian Anak.docx
November 2019 4