BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dokter dan perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki peranan
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan jenis pelayanan yang bertujuan untuk menyembuhkan dan memulihkan kesehatan pasien.1 Dokter dan perawat yang memberikan pelayanan kesehatan sering berhadapan langsung dan menangani pasien yang memiliki berbagai macam penyakit.2 Hal ini menyebabkan dokter dan perawat lebih beresiko untuk tertular penyakit.3 Salah satu penyakit yang dapat menular adalah penyakit tuberculosis (TB), sebab penularannya melalui udara (droplet) dengan cara kontak langsung pasien TB.4-5 Penularan penyakit TB pada dokter maupun perawat bukan merupakan hal yang baru sebab sejak tahun 2009 sampai 2010 di Afrika menunjukan angka penularan TB mencapai 84%, ini dikarenakan sangat sedikit tenaga medis dan paramedis menggunakan respirator N95.7 Data dari Kementerian Kesehatan Malaysia juga menunjukan bahwa estimasi insiden TB pada pekerja mengalami peningkatan selama tiga tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2008 sebesar 80,59%, diikuti tahun 2009 sebesar 71,42% dan tahun 2010 sebesar 97,86%.8 Dokter dan perawat yang tertular penyakit TB juga ditemukan pada negara-negara yang berpendapatan sedang dan rendah seperti Iran, Brazil, Colombia, India, Indonesia, Philipina, Jordania, dengan rata-rata angka kejadian TB sebesar 54%, dapat dilihat dari data tersebut bahwa angka penularan penyakit
1
2
TB cukup tinggi. Tingginya angka penularan penyakit TB dikarenakan dokter dan perawat lebih sering mengalami kontak langsung dengan pasien TB, lamanya bekerja, dan dipengaruhi sarana prasarana fasilitas pelayanan kesehatan serta perilaku dokter dan perawat itu sendiri, seperti yang diungkapkan oleh Bloom perilaku dibagi menjadi 3 ranah, yakni pengetahuan, sikap dan tindakan.6,9-10 Pengetahuan merupakan hal yang dapat menimbulkan suatu respon dalam bentuk sikap maupun tindakan seseorang. Pengetahuan dokter dan perawat mengenai pencegahan penularan penyakit TB akan mempengaruhi sikap dan tindakan yang akan dilakukan pada dokter dan perawat tersebut.11 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Naidoo S et al di Afrika Selatan menyatakan bahwa sebanyak 66,5 % dokter dan perawat memiliki pengetahuan yang cukup baik, namun tindakan yang diamati untuk pencegahan penyakit TB tidak sesuai dengan yang diketahuinya seperti dokter dan perawat menyadari kebijakan mengenai penggunaan masker N95
namun jarang
menggunakanya, menyadari bahwa jendela harus tetap terbuka namun cuaca dingin jendela tertutup dan dibeberapa kamar di fasilitas pelayanan kesehatan tidak memiliki jendela, sementara dari tindakan dilaporkan 32% tidak mengenakan respirator meskipun 94% berpikir bahwa memakai respirator wajib digunakan dalam menangi pasien TB.7,12 Pengetahuan yang baik bila tidak diimbangi dengan sikap dan tindakan yang baik maka tidak akan mempunyai makna dan apabila sikap dan tindakan bila tidak didasari dengan pengetahuan maka tidak akan bertahan lama.11 Penelitian serupa belum pernah dilakukan pada puskesmas kota pekanbaru.
3
Berdasarkan survei pendahuluan pada bulan Desember 2015 yang dilakukan pada 14 dari 20 puskesmas di Pekanbaru yaitu puskesmas Langsat, Melur, Sail, Umban Sari, Payung Sekaki, Sidomulyo, Garuda, Rumbai, Harapan Raya, RI Tenayan Raya, RI Sidomulyo, RI Karya Wanita, RI Muara Fajar, Simpang Baru, dan Rumbai Bukit dapat disimpulkan bahwa dokter dan perawat yang kontak langsung dengan pasien TB belum memiliki perilaku baik dalam melakukan pencegahan penularan penyakit TB, hal ini disebabkan dokter dan perawat menggunakan masker yang tidak sesuai dengan standar operasional. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran perilaku dokter dan perawat terhadap pencegahan penularan penyakit TB di puskesmas kota Pekanbaru.
1.2.
Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah penelitian ini
adalah bagaimana gambaran perilaku dokter dan perawat terhadap pencegahan penularan penyakit TB di puskesmas kota Pekanbaru.
1.3
Tujuan penelitian
1.3.1
Tujuan umum Untuk mengetahui bagaimana gambaran perilaku dokter dan perawat
terhadap pencegahan penularan penyakit TB di puskesmas kota Pekanbaru. 1.3.2
Tujuan khusus Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini antara lain :
4
a.
Untuk mengetahui gambaran karakteristik dokter dan perawat terhadap pencegahan penularan penyakit TB di puskesmas kota Pekanbaru.
b.
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dokter dan perawat terhadap pencegahan penularan penyakit TB di puskesmas kota Pekanbaru.
c.
Untuk mengetahui gambaran sikap dokter dan perawat terhadap pencegahan penularan penyakit TB di puskesmas kota Pekanbaru.
d.
Untuk mengetahui gambaran tindakan dokter dan perawat terhadap pencegahan penularan penyakit TB di puskesmas kota Pekanbaru.
1.4
Manfaat penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Bagi penulis Menambah pengetahuan mengenai perilaku dokter dan perawat terhadap pencegahan penularan penyakit TB di puskesmas kota Pekanbaru.
b.
Bagi dokter dan perawat Digunakan sebagai informasi pada peranan dokter dan perawat terhadap pencegahan penularan penyakit TB di puskesmas kota Pekanbaru.
c.
Bagi puskesmas Penelitian ini sebagai masukan agar meningkatkan fasilitas pendukung praktik pencegahan penularan penyakit TB di puskesmas.
d.
Bagi dinas kesehatan Berguna sebagai masukan dalam melakukan kebijakan di puskesmas sebagai upaya pengendalian penyakit TB untuk menurunkan kasus TB disetiap puskesmas kota Pekanbaru yang akan datang.
5
e.
Bagi peneliti lainnya. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penulis berikutnya dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.