BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 2.1
Pengumpulan Data Berikut ini adalah pengumpulan data pada modul II tentang Perencanaan
Agregat, Jadwal Produksi Induk, dan Perencanaan Kebutuhan kasar.
2.1.1 Waktu Baku Waktu baku adalah waktu kerja dengan mempertimbangkan faktor kelonggaran. Data waktu baku yang digunakan merupakan data waktu baku pada modul peramalan. Berikut ini adalah tabel 2.1 yang berisikan data waktu baku. Tabel 2.1 Data Waktu Baku (menit) Item Wb Mobil (A) 26,305 Menit Truk(B) 20,709 Menit Pesawat (C) 19,168 Menit
2.1.2 Data Permintaan Data permintaan (demand) masa lalu diperlukan untuk meramalkan permintaan di masa yang akan datang. Berikut ini adalah tabel 2.2 yang berisikan data permintaan dari produk mobil, truk dan pesawat.
Family I II
Item
Tabel 2.2 Data Permintaan Periode 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
A
307
308
311
309
326
337
330
325
331
335
341
315
B
320
317
320
329
315
306
310
318
345
330
329
365
C
307
320
318
322
323
327
337
343
323
335
343
342
2.1.3 Konversi Konversi dilakukan dengan menggunakan waktu baku item C. Berikut ini adalah tabel 2.3 yang berisikan unit konversi ketiga produk menjadi waktu baku item C.
II-1
II-2
Tabel 2.3 Rekapitulasi Nilai Konversi Item Konversi Mobil (A) 1,372 Truk(B) 1,080 Pesawat (C) 1,000
2.1.4 Data Permintaan Hasil Konversi Data permintaan hasil konversi adalah data permintaan yang telah dikalikan dengan masing-masing unit konversi produknya. Berikut ini adalah tabel 2.4 yang berisikan data permintaan hasil konversi.
Family I
Item
Tabel 2.4 Data Permintaan Hasil Konversi (unit) Periode 2 3 4 5 6 7 8
1
9
10
11
12
A
422
423
427
425
448
463
453
447
455
460
468
433
B
346
343
346
356
341
331
335
344
373
357
356
395
C
307
320
318
322
323
327
337
343
323
335
343
342
JUMLAH
1075
1086
1091
1103
1112
1121
1125
1134
1151
1152
1167
1170
II
2.1.5 Data Hasil Peramalan Data hasil peramalan diperoleh dari perhitungan peramalan dengan menggunakan metode Regresi Linier yang telah dilakukan pada modul peramalan. Berikut ini adalah tabel 2.5 yang berisikan data hasil peramalan dengan menggunakan metode Regresi Linier. Tabel 2.5 Hasil Peramalan Menggunakan Metode Regresi Linier Ramalan
13
14
15
16
17
1181
1190
1199
1208
1217
Periode 18 19 1225
1234
20
21
22
23
24
1243
1252
1261
1269
1278
2.1.6 Data Ongkos Data ongkos merupakan data yang berisikan ongkos-ongkos dari produksi yang meliputi ongkos Regular Time, Over Time, Inventory, Kapasitas Tidak Terpakai, dan Subkontrak. Berikut adalah ongkos yang diperlukan.
II-3
a. Ongkos RT (Reguler Time) = Rp 10.000,-/unit. b. Ongkos OT (Over Time) = 125% dari ongkos RT = Rp 12.500,-/unit. Dengan asumsi OT dikerjakan dengan kekurangan produk. c. Ongkos Inventory = Rp 150,-/unit. d. Ongkos KTTP (Kapasitas Tidak Terpakai) untuk Reguler Time = Rp 125,-/unit. e. Ongkos Subkontrak =Rp 25.000,-/unit.
2.1.7 Data Hari Kerja Data hari kerja berisikan jumlah hari kerja yang dilaksanakan pada setiap periodenya. Berikut ini adalah tabel 2.6 yang berisikan data hari kerja.
Periode Hari Kerja
13 23
14 22
15 22
Tabel 2.6 Data Hari Kerja 16 17 18 19 22 23 21 21
20 22
21 21
22 22
23 23
24 23
2.1.8 Jam Kerja per Hari Jam kerja merupakan durasi waktu ketika bekerja. Berikut ini adalah jam kerja pada produksi mobil, truk, dan pesawat. a. Reguler Time
: 7 jam/hari.
b. Over Time
: 30% dari jam RT = 2,1 jam/hari.
2.1.9 Lead Time Lead time adalah lama waktu menunggu pesanan. Berikut adalah tabel 2.7 yang berisikan data lead time dari setiap produk. Tabel 2.7 Data Lead Time (bulan) Famili Item Lt I II
A
1
B
1
C
1
II-4
2.1.10 Data Inventory Data inventory merupakan jumlah barang yang tersedia di tempat penyimpanan. Berikut ini adalah tabel 2.8 yang berisikan data inventory dari setiap produk. Tabel 2.8 Data Inventory (unit) Famili Item I II
Lt
A
130
B
100
C
120
2.1.11 Waktu Operasi Masing-masing Stasiun Kerja Waktu operasi adalah waktu yang dihabiskan ketika melaksanan pekerjaan di suatu stasiun. Berikut ini adalah tabel 2.9 yang berisikan data rekapitulasi waktu operasi setiap stasiun kerja untuk item A. Tabel 2.9 Rekapitulasi Waktu Operasi Setiap Stasiun Kerja untuk Item A SK Nama Komponen Waktu TOTAL Alas 0,435 As Roda (2) 0,169 Roda (4) 0,705 Sisi Depan Kap 0,308 Sisi Samping Supir (2) 0,292 SK 1 (Pengukuran) 3,545 Sisi Samping Penumpang (2) 0,515 Bagian Belakang 0,251 Atap Bodi 0,345 Kaca 0,252 Atap Kap 0,274 Alas 1,327 As Roda (2) 0,569 Roda (4) 0,671 Sisi Depan Kap 0,351 Sisi Samping Supir (2) 0,453 SK 2 (Pemotongan) 5,168 Sisi Samping Penumpang (2) 0,461 Bagian Belakang 0,445 Atap Bodi 0,445 Kaca 0,205 Atap Kap 0,242 Alas 1,021 SK 3 (Pengeboran) 1,554 Roda (4) 0,532 As Roda (2) 5,434 SK 4 (Pembubutan) 6,690 Roda (4) 1,256
II-5
Lanjutan Tabel 2.10 Rekapitulasi Waktu Operasi Setiap Stasiun Kerja untuk Item B SK Nama Komponen Waktu TOTAL Alas 0,133 As Roda (2) 0,513 Roda (4) 0,371 Sisi Depan Kap 0,120 Sisi Samping Supir (2) 0,129 SK 5 (Pengecatan) 1,816 Sisi Samping Penumpang (2) 0,218 Bagian Belakang 0,081 Atap Bodi 0,109 Kaca 0,062 Atap Kap 0,081 Alas 0,160 As Roda (2) 0,204 Roda (4) 0,262 Sisi Depan Kap 0,142 Sisi Samping Supir (2) 0,194 SK 6 (Pemeriksaan) 1,606 Sisi Samping Penumpang (2) 0,199 Bagian Belakang 0,122 Atap Bodi 0,121 Kaca 0,103 Atap Kap 0,100 Sub Assembly 1 0,143 Sub Assembly 2 0,184 Sub Assembly 3 0,944 Sub Assembly 4 0,624 SK 7 (Perakitan) Sub Assembly 5 0,362 3,755 Sub Assembly 6 0,456 Sub Assembly 7 0,651 Sub Assembly 8 0,198 Assembly Mobil 0,193
Berikut ini adalah tabel 2.10 yang berisikan data rekapitulasi waktu operasi setiap stasiun kerja untuk item B. Tabel 2.10 Rekapitulasi Waktu Operasi Setiap Stasiun Kerja untuk Item B SK Nama Komponen Waktu TOTAL Alas 0,101 As Roda (2) 0,169 Roda (4) 0,705 SK 1 (Pengukuran) 2,346 Bagian Bawah 0,222 Bagian Atas 0,654 Sisi Samping (2) 0,316 Bagian Belakang 0,180
II-6
Lanjutan Tabel 2.10 Rekapitulasi Waktu Operasi Setiap Stasiun Kerja untuk Item B SK Nama Komponen Waktu TOTAL Alas 1,327 As Roda (2) 0,569 Roda (4) 0,671 SK 2 (Pemotongan) 4,926 Bagian Bawah 0,325 Bagian Atas 0,833 Sisi Samping (2) 0,793 Bagian Belakang 0,408 Alas 1,021 SK 3 (Pengeboran) 1,554 Roda (4) 0,532 As Roda (2) 5,434 SK 4 (Pembubutan) 6,690 Roda (4) 1,256 Alas 0,142 As Roda (2) 0,154 Roda (4) 0,235 SK 5 (Pengecatan) 1,043 Bagian Bawah 0,128 Bagian Atas 0,129 Sisi Samping (2) 0,173 Bagian Belakang 0,082 Alas 0,160 As Roda (2) 0,204 Roda (4) 0,262 SK 6 (Pemeriksaan) 1,277 Bagian Bawah 0,132 Bagian Atas 0,202 Sisi Samping (2) 0,200 Bagian Belakang 0,117 Sub Assembly 1 0,092 Sub Assembly 2 0,076 Sub Assembly 3 0,156 SK 7 (Perakitan) 1,164 Sub Assembly 4 0,247 Sub Assembly 5 0,390 Assembly Truk 0,204
Berikut ini adalah tabel 2.11 yang berisikan data rekapitulasi waktu operasi setiap stasiun kerja untuk item C. Tabel 2.11 Rekapitulasi Waktu Operasi Setiap Stasiun Kerja untuk Item C SK Nama Komponen Waktu Total Bodi 1,677 Sisi Sayap (2) 0,320 Penyangga (4) 0,539 SK 1 (Pengukuran) 3,819 Sisi Baling (2) 0,929 Sayap Belakang 0,186 Ekor Pesawat 0,168
II-7
Lanjutan Tabel 2.11 Rekapitulasi Waktu Operasi Setiap Stasiun Kerja untuk Item C SK Nama Komponen Waktu Total Bodi 0,273 Sisi Sayap (2) 0,427 Penyangga (4) 0,429 SK 2 (Pemotongan) 3,880 Sisi Baling (2) 2,156 Sayap Belakang 0,290 Ekor Pesawat 0,305 SK 4 (Pembubutan) 6,591 Penyangga (4) 6,591 Bodi 0,153 Sisi Sayap (2) 0,147 Penyangga (4) 0,181 SK 5 (Pengecatan) 0,766 Sisi Baling (2) 0,097 Sayap Belakang 0,089 Ekor Pesawat 0,100 Bodi 0,131 Sisi Sayap (2) 0,209 Penyangga (4) 0,294 SK 6 (Pemeriksaan) 1,003 Sisi Baling (2) 0,152 Sayap Belakang 0,104 Ekor Pesawat 0,112 Sub Assembly 1 0,723 Sub Assembly 2 0,254 SK 7 (Perakitan) 1,528 Sub Assembly 3 0,110 Sub Assembly 4 0,307 Assembly Pesawat 0,134
Berikut ini adalah tabel 2.12 yang berisikan rekapitulasi data waktu operasi setiap stasiun kerja. Tabel 2.12 Rekapitulasi Data Waktu Operasi Setiap Stasiun Kerja (menit) Waktu Operasi Stasiun A B C SK 1 3,545 2,346 3,819 SK 2 5,168 4,926 3,880 SK 3 1,554 1,554 0,000 SK 4 6,690 6,690 6,591 SK 5 1,816 1,043 0,766 SK 6 1,606 1,277 1,003 SK 7 3,755 1,164 1,528 TOTAL 24,133 18,999 17,585
II-8
2.2
Pengolahan Data Pengolahan data pada modul ini yaitu perhitungan safety stock, perhitungan
kapasitas produksi, perencanaan agregat, penentuan famili yang akan diproduksi, jadwal produksi induk, dan perencanaan kebutuhan kapasitas kasar.
2.2.1 Perhitungan Safety Stock untuk Masing-masing Item Tingkat kepercayaan diperoleh melalui kebijakan yang ditetapkan oleh suatu perusahaan dengan mempertimbangkan keadaan di perusahaan dan mengikuti standarisasi yang ada. Adapun tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dengan nilai Z merupakan hasil interpolasi: X = 0,95
Z = 95%
X1 = 0,9505
Z1 = 1,65
X2 = 0,9495
Z2 = 1,64
X2 - X1 X - X1
=
Z2 - Z1 Z - Z1
0,9495 - 0,9505 1,64- 1,65 = 0,95 - 0,9505 Z - 1,65 -0,0001 -0,0005
=
-0,01 Z-1,65
-0,001Z+0,00165 = 0,000005 -0,001Z
= -0,001645
Z = 1,645
Standar deviasi untuk perhitungan safety stock produksi mobil adalah sebagai berikut: SDA
=√
=√
∑ni=1(xi-x̅)2 N (307-322,916)²+(308-322,916)²+…+(315-322,916)²
= 11,814
12
II-9
Diperoleh standar deviasinya sebesar 19,434. Berikut adalah perhitungan SSi (Safety Stock) untuk produksi mobil. SSA
= Z x SDA x √LtA = 1,645 x 11,814 x √1 = 19,434 ≈ 20
Standar deviasi untuk perhitungan safety stock produksi truk adalah sebagai berikut: SDB
=√
=√
∑ni=1(xi-x̅)2 N (320-322,916)2 +(317-322,916)2 +…(365-322,916)2 12
= 15,558
Diperoleh standar deviasinya sebesar 15,558. Berikut adalah perhitungan SSi (Safety Stock) untuk produksi truk. SSB
= Z x SDB x √LtB = 1,645 x 15,558 x √1 = 25,593 ≈ 26
Standar deviasi untuk perhitungan safety stock produksi pesawat adalah sebagai berikut: SDC
=√
=√
∑ni=1(xi-x̅)2 N (307-322,916)2 + (320-322,916)2 +⋯+(342-322,916)2
= 11,055
12
II-10
Diperoleh standar deviasinya sebesar 11,055. Berikut adalah perhitungan SSi (Safety Stock) untuk produksi pesawat. SSC
= Z x SDC x √LtC = 1,645 x 11,055 x √1 = 18,186 ≈ 19
Berikut ini adalah tabel 2.13 yang berisikan rekapitulasi hasil perhitungan safety stock setiap produk.
Famili I II
Tabel 2.13 Rekapitulasi Safety Stock Item Standar Deviasi
Z
Safety Stock
A
11,814
1,645
19,434
B
15,558
1,645
25,593
C
11,055
1,645
18,186
2.2.2 Perhitungan Kapasitas Produksi Kapasitas produksi merupakan jumlah output yang dapat diproduksi atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu.
2.2.2.1 Perhitungan Kapasitas RT untuk Masing-masing Stasiun Kerja Perhitungan kapasitas regular time dilakukan untuk menentukan berapa kapasitas untuk regular time yang tersedia. Berikut ini adalah perhitungan kapasitas RT pada masing-masing periode.
Kapasitas RT periode 13 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 23 x 7 x 60 = 9660 Kapasitas RT periode 14 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 22 x 7 x 60 = 9240
II-11
Kapasitas RT periode 15 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 21 x 7 x 60 = 8820 Kapasitas RT periode 16 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 21 x 7 x 60 = 8820 Kapasitas RT periode 17 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 23 x 7 x 60 = 9660 Kapasitas RT periode 18 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 22 x 7 x 60 = 9240 Kapasitas RT periode 19 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 23 x 7 x 60 = 9660 Kapasitas RT periode 20 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 23 x 7 x 60 = 9660 Kapasitas RT periode 21 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 22 x 7 x 60 = 9240 Kapasitas RT periode 22 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 21 x 7 x 60 = 8820 Kapasitas RT periode 23 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 22 x 7 x 60 = 9240 Kapasitas RT periode 24 = (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 21 x 7 x 60 = 8820
II-12
Berikut ini adalah tabel 2.14 yang berisikan rekapitulasi kapasitas regular time dari setiap periode. Tabel 2.14 Rekapitulasi Kapasitas Regular Time (menit) 14 15 16 17 18 19 20 21
Periode
13
Kapasitas RT
9660
9240
8820
8820
9660
9240
9660
9660
9240
22
23
24
8820
9240
8820
Berikut ini adalah perhitungan kapasitas regular time (menit) untuk stasiun kerja 1 pada periode 13. Kapasitas RT
= Kapasitas RT per periode/waktu operasi
Kapasitas RT per item pada stasiun kerja 1 periode 13 Kapasitas RT Item A = 9660/3,545 = 2725,221 ≈ 2725 Kapasitas RT Item B = 9660/2,346 = 4117,062 ≈ 4117 Kapasitas RT Item C = 9660/3,819 = 2529,679 ≈ 2529
Kapasitas RT per item pada stasiun kerja 2 periode 13 Kapasitas RT Item A = 9660/5,168 = 1689,074 ≈ 1869 Kapasitas RT Item B = 9660/4,926 = 1961,156 ≈ 1961 Kapasitas RT Item C = 9660/3,880 = 2489,905 ≈ 2489
Kapasitas RT per item pada stasiun kerja 3 periode 13 Kapasitas RT Item A = 9660/1,554 = 6218,217 ≈ 6218 Kapasitas RT Item B = 9660/1,554 = 6218,217 ≈ 6218 Kapasitas RT Item C = 9660/0
=0
Kapasitas RT per item pada stasiun kerja 4 periode 13 Kapasitas RT Item A = 9660/6,690 = 1443,982 ≈ 1443 Kapasitas RT Item B = 9660/6,690 = 1443,982 ≈ 1443 Kapasitas RT Item C = 9660/6,591 = 1465,709 ≈ 1465
II-13
Kapasitas RT per item pada stasiun kerja 5 periode 13 Kapasitas RT Item A = 9660/1,816 = 5320,360 ≈ 5320 Kapasitas RT Item B = 9660/1,043 = 9264,706 ≈ 9264 Kapasitas RT Item C = 9660/0,766 = 12613,710 ≈ 12613
Kapasitas RT per item pada stasiun kerja 6 periode 13 Kapasitas RT Item A = 9660/1,606 = 6014,944 ≈ 6014 Kapasitas RT Item B = 9660/1,277 = 7566,580 ≈ 7566 Kapasitas RT Item C = 9660/1,003 = 9635,910 ≈ 9635
Kapasitas RT per item pada stasiun kerja 7 periode 13 Kapasitas RT Item A = 9660/3,755 = 2572,798 ≈ 2572 Kapasitas RT Item B = 9660/1,164 = 8296,593 ≈ 8296 Kapasitas RT Item C = 9660/1,528 = 6323,369 ≈ 6323
Berikut ini adalah tabel 2.15 yang berisikan rekapitulasi perhitungan kapasitas regular time pada stasiun kerja 1.
Item A B C Jumlah
Tabel 2.15 Perhitungan Kapasitas Regular Time pada Stasiun Kerja 1 (unit) Periode 13 2725 4117 2529 9371
14 2606 3938 2419 8963
15 2488 3759 2309 8556
16 2488 3759 2309 8556
17 2725 4117 2529 9371
18 2606 3938 2419 8963
19 2725 4117 2529 9371
20 2725 4117 2529 9371
21 2606 3938 2419 8963
22 2488 3759 2309 8556
23 2606 3938 2419 8963
24 2488 3759 2309 8556
II-14
Berikut ini adalah tabel 2.16 yang berisikan rekapitulasi perhitungan kapasitas regular time pada stasiun kerja 2. Tabel 2.16 Perhitungan Kapasitas Regular Time pada Stasiun Kerja 2 (unit) Periode Item 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 A 1869 1787 1706 1706 1869 1787 1869 1869 1787 1706 1787 B 1961 1875 1790 1790 1961 1875 1961 1961 1875 1790 1875 C 2489 2381 2273 2273 2489 2381 2489 2489 2381 2273 2381 Jumlah 6319 6043 5769 5769 6319 6043 6319 6319 6043 5769 6043
24 1706 1790 2273 5769
Berikut ini adalah tabel 2.17 yang berisikan rekapitulasi perhitungan kapasitas regular time pada stasiun kerja 3.
Item A B C Jumlah
Tabel 2.17 Perhitungan Kapasitas Regular Time pada Stasiun Kerja 3 (unit) Periode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 6218 5947 5677 5677 6218 5947 6218 6218 5947 5677 5947 6218 5947 5677 5677 6218 5947 6218 6218 5947 5677 5947 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12436 11894 11354 11354 12436 11894 12436 12436 11894 11354 11894
24 5677 5677 0 11354
Berikut ini adalah tabel 2.18 yang berisikan rekapitulasi perhitungan kapasitas regular time pada stasiun kerja 4. Tabel 2.18 Perhitungan Kapasitas Regular Time pada Stasiun Kerja 4 (unit) Periode Item 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 A 1443 1381 1318 1318 1443 1381 1443 1443 1381 1318 1381 B 1443 1381 1318 1318 1443 1381 1443 1443 1381 1318 1381 C 1465 1401 1338 1338 1465 1401 1465 1465 1401 1338 1401 Jumlah 4351 4163 3974 3974 4351 4163 4351 4351 4163 3974 4163
24 1318 1318 1338 3974
II-15
Berikut ini adalah tabel 2.19 yang berisikan rekapitulasi perhitungan kapasitas regular time pada stasiun kerja 5.
Item A B C Jumlah
Tabel 2.19 Perhitungan Kapasitas Regular Time pada Stasiun Kerja 5 (unit) Periode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 5320 5089 4857 4857 5320 5089 5320 5320 5089 4857 9264 8861 8459 8459 9264 8861 9264 9264 8861 8459 12613 12065 11516 11516 12613 12065 12613 12613 12065 11516 27197 26015 24832 24832 27197 26015 27197 27197 26015 24832
23 5089 8861 12065 26015
24 4857 8459 11516 24832
Berikut ini adalah tabel 2.20 yang berisikan rekapitulasi perhitungan kapasitas regular time pada stasiun kerja 6.
Item A B C Jumlah
Tabel 2.20 Perhitungan Kapasitas Regular Time pada Stasiun Kerja 6 (unit) Periode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 6014 5753 5491 5491 6014 5753 6014 6014 5753 5491 7566 7237 6908 6908 7566 7237 7566 7566 7237 6908 9635 9216 8798 8798 9635 9216 9635 9635 9216 8798 23215 22206 21197 21197 23215 22206 23215 23215 22206 21197
23 5753 7237 9216 22206
24 5491 6908 8798 21197
Berikut ini adalah tabel 2.21 yang berisikan rekapitulasi perhitungan kapasitas regular time pada stasiun kerja 7.
Item A B C Jumlah
Tabel 2.21 Perhitungan Kapasitas Regular Time pada Stasiun Kerja 7 (unit) Periode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 2572 2460 2349 2349 2572 2460 2572 2572 2460 2349 8296 7935 7575 7575 8296 7935 8296 8296 7935 7575 6323 6048 5773 5773 6323 6048 6323 6323 6048 5773 17191 16443 15697 15697 17191 16443 17191 17191 16443 15697
23 2460 7935 6048 16443
24 2349 7575 5773 15697
II-16
Berikut ini adalah tabel 2.22 yang berisikan rekapitulasi perhitungan kapasitas regular time.
Kapasitas SK 1 SK 2 SK 3 SK 4 SK 5 SK 6 SK 7 Rata-rata Bottleneck
13 9371 6319 12436 4351 27197 23215 17191 14297 4351
Tabel 2.22 Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas Regular Time (unit) Periode 14 15 16 17 18 19 20 21 22 8963 8556 8556 9371 8963 9371 9371 8963 8556 6043 5769 5769 6319 6043 6319 6319 6043 5769 11894 11354 11354 12436 11894 12436 12436 11894 11354 4163 3974 3974 4351 4163 4351 4351 4163 3974 26015 24832 24832 27197 26015 27197 27197 26015 24832 22206 21197 21197 23215 22206 23215 23215 22206 21197 16443 15697 15697 17191 16443 17191 17191 16443 15697 13675 13054 13054 14297 13675 14297 14297 13675 13054 4163 3974 3974 4351 4163 4351 4351 4163 3974
23 8963 6043 11894 4163 26015 22206 16443 13675 4163
2.2.2.2 Perhitungan Kapasitas OT untuk Masing-masing StaSsiun Kerja Perhitungan kapasitas over time dilakukan untuk menentukan berapa kapasitas untuk over time yang tersedia. Berikut ini adalah perhitungan kapasitas RT pada masing-masing stasiun kerja untuk periode 13. Kapasitas OT masing-masing stasiun
Stasiun Kerja 1 Kapasitas OT = 30% x 9371 = 2811
Stasiun Kerja 2 Kapasitas OT = 30% x 6319 = 1895
Stasiun Kerja 3 Kapasitas OT = 30% x 12436 = 3730
Stasiun Kerja 4 Kapasitas OT = 30% x 4351 = 1305
= 30% dari kapasitas RT
24 8556 5769 11354 3974 24832 21197 15697 13054 3974
II-17
Stasiun Kerja 5 Kapasitas OT = 30% x 27197 = 8159
Stasiun Kerja 6 Kapasitas OT = 30% x 23215 = 6964
Stasiun Kerja 7 Kapasitas OT = 30% x 17191 = 5157
Berikut ini adalah tabel 2.23 yang berisikan rekapitulasi perhiotungan kapasitas over time.
Kapasitas SK 1 SK 2 SK 3 SK 4 SK 5 SK 6 SK 7 Rata-rata Bottleneck
Tabel 2.23 Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas Over Time (unit) Peroide 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 2811 2688 2566 2566 2811 2688 2811 2811 2688 2566 1895 1812 1730 1730 1895 1812 1895 1895 1812 1730 3730 3568 3406 3406 3730 3568 3730 3730 3568 3406 1305 1248 1192 1192 1305 1248 1305 1305 1248 1192 8159 7804 7449 7449 8159 7804 8159 8159 7804 7449 6964 6661 6359 6359 6964 6661 6964 6964 6661 6359 5157 4932 4709 4709 5157 4932 5157 5157 4932 4709 4288 4101 3915 3915 4288 4101 4288 4288 4101 3915 1305 1248 1192 1192 1305 1248 1305 1305 1248 1192
23 2688 1812 3568 1248 7804 6661 4932 4101 1248
24 2566 1730 3406 1192 7449 6359 4709 3915 1192
2.2.3 Perencanaan Agregat Perencanaan agregat adalah penghubung antara perencanaan harian atau penjadwalan dengan perencanaan jangka panjang. Berikut ini adalah perhitungan persediaan.
II-18
Perhitungan Persediaan Persediaan
= Inventory x konvensi per item
Item A
= 130 x 1,372= 178,405
Item B
= 100 x 1,080 = 108,041
Item C
= 120 x 1,000 = 120,000
Total
= 406
2.2.3.1 Metode First In First Out Metode FIFO didasarkan pada anggapan bahwa bahan yang pertama kali dipakai dibebani dengan harga perolehan per satuan dan bahan yang pertama kali masuk ke gudang bahan. Berikut ini adalah tabel 2.24 yang berisikan perencanaan agregat dengan menggunakan metode FIFO.
Sumber Persediaan RT 13 OT SC RT 14 OT SC RT 15 OT SC RT 16 OT SC RT 17 OT SC RT 18 OT SC RT 19 OT SC
13 406 775
14
15
1190
1199
Tabel 2.24 Perencanaan Agregat Metode FIFO Periode 16 17 18 19 20 21 22 23
24
1187
21
1217
1225
1234
466
777
1252
1261
684
585
1278
KTTP
KT
AP
0 1305
4351 1305
4351
0 1248
4163 1248
4163
0 1192
3974 1192
3974
2111 1192
3974 1192
1863
4351 1305
4351 1305
0
4163 1248
4163 1248
0
4351 1305
4351 1305
0
II-19
Lanjutan Tabel 2.24 Perencanaan Agregat Metode FIFO Sumber Persediaan RT 20 OT SC RT 21 OT SC RT 22 OT SC RT 23 OT SC RT 24 OT SC Demand
13 406
1181
14
1190
15
1199
16
1208
Periode 18 19
17
1217
1225
1234
20
1243
21
1252
22
1261
23
1269
24
KTTP
KT
AP
4351 1305
4351 1305
0
4163 1248
4163 1248
0
3974 1192
3974 1192
0
4163 1248
4163 1248
0
3974 1192
3974 1192
0
1278
Keterangan : KTTP : Kapasitas tidak terpakai KT
: Kapasitas tersedia
AP
: Perencanaan agregat
Perhitungan Ongkos Total Produksi (OTP) OTP = Ongkos Produksi RT + Ongkos Kapasitas Tidak Terpakai Ongkos Total Produksi Periode 13 a.
Ongkos Produksi RT = (775 x Rp. 10.000) + (1190 x Rp. 10.150) + (1199 x Rp. 10.300)
+ (1187 x Rp 10.450) +
= Rp. 44.582.350,b.
Ongkos KTTP
= 0 x Rp. 125,- = Rp. 0,-
Ongkos Total Produksi = Ongkos Produksi RT + Ongkos KTTP = Rp. 44.582.350,-
II-20
Ongkos Total Produksi Periode 14 a.
Ongkos Produksi RT = (21 x Rp. 10.300) + (1217 x Rp. 10450) + (1225 x Rp 10.600) + (1234 x Rp 10750) + (466 x Rp 10.900) = Rp. 44.263.850,-
b.
Ongkos KTTP
= 0 x Rp. 125,- = Rp. 0,-
Ongkos Total Produksi = Ongkos
Produksi
RT
+
Ongkos
KTTP
= Rp. . 44.263.850,-
Ongkos Total Produksi Periode 15 a.
Ongkos Produksi RT = (777 x Rp. 10.750) + (1252 x Rp. 10.900) + (1261 x Rp 11.050) + (684 x Rp 11.200) = Rp. 43.594.400
b.
Ongkos KTTP
= 0 x Rp. 125,- = Rp. 0,-
Ongkos Total Produksi = Ongkos
Produksi
RT
+
Ongkos
KTTP
= Rp. 43.594.400
Berikut ini adalah tabel 2.25 yang berisikan data rekapitulasi perhitungan ongkos total produksi dengan metode FIFO.
Periode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tabel 2.25 Rekapitulasi Perhitungan Ongkos Total Produksi Metode FIFO RT OT SC KTTP Ongkos Total (Rp) 44582350 44582350 0 0 0 44263850 44263850 0 0 0 43594400 43594400 0 0 0 21041725 20777850 0 0 263875 543875 0 0 0 543875 520375 0 0 0 520375 543875 0 0 0 543875 543875 0 0 0 543875 520375 0 0 0 520375 496750 0 0 0 496750 520375 0 0 0 520375 496750 0 0 0 496750 Ongkos Persediaan (Rp) 0 Ongkos Total Produksi (Rp) 157668575
II-21
2.2.3.2 Metode Least Cost Metode Least Cost merupakan metode yang mempertimbangkan biaya terkecil. Berikut ini adalah tabel 2.26 yang berisikan perencanaan agregat dengan menggunakan metode Least Cost.
Sumber Persediaan RT 13 OT SC RT 14 OT SC RT 15 OT SC RT 16 OT SC RT 17 OT SC RT 18 OT SC RT 19 OT SC RT 20 OT SC RT 21 OT SC RT 22 OT SC RT 23 OT SC RT 24 OT SC Demand
13 406 775
14
15
Tabel 2.26 Perencanaan Agregat Metode Least Cost Periode 16 17 18 19 20 21 22 23
24
1190
1199
1208
1217
1225
1234
1243
1252
1261
1269
1278
1181
1190
1199
1208
1217
1225
1234
1243
1252
1261
1269
1278
KTTP
KT
AP
3576 1305
4351 1305
775
2973 1248
4163 1248
1190
2775 1192
3974 1192
1199
2766 1192
3974 1192
1208
3134 1305
4351 1305
1217
2938 1248
4163 1248
1225
3117 1305
4351 1305
1234
3108 1305
4351 1305
1243
2911 1248
4163 1248
1252
2713 1192
3974 1192
1261
2894 1248
4163 1248
1269
2696 1192
3974 1192
1278
II-22
Keterangan : KTTP : Kapasitas tidak terpakai KT
: Kapasitas tersedia
AP
: Perencanaan agregat
Perhitungan Ongkos Total Produksi (OTP) OTP = Ongkos Produksi RT + Ongkos Kapasitas Tidak Terpakai Berikut ini adalah ongkos total produksi periode 13. a. Ongkos Produksi RT
= (775 x Rp 10.000,-) = Rp 7.775.000,-
b. Ongkos KTTP
= 3576 x Rp 125,- = Rp 447.000,-
c. Ongkos Total Produksi = Rp 7.775.000,-+ Rp 447.000,= Rp 8.197.000,-
Berikut ini adalah ongkos total produksi periode 14. a. Ongkos Produksi RT
= (1190 x Rp 10.000,-) = Rp 11.900.000,-
b. Ongkos KTTP
= 2973 x Rp 125,- = Rp 371.625,-
c. Ongkos Total Produksi = Rp 11.900.000,- + Rp 371.625,= Rp 12.271.625,-
Berikut ini adalah ongkos total produksi periode 15. a. Ongkos Produksi RT
= (1199 x Rp 10.000,-) = Rp 11.990.000,-
b. Ongkos KTTP
= 2775 x Rp 125,- = Rp 346.875,-
c. Ongkos Total Produksi = Rp 11.990.000,- + Rp 346.875,= Rp 12.336.875,-
II-23
Berikut ini adalah tabel 2.27 yang berisikan data rekapitulasi perhitungan ongkos total produksi dengan metode Least Cost. Tabel 2.27 Rekapitulasi Perhitungan Ongkos Total Produksi Metode Least Cost Periode RT OT SC KTTP Ongkos Total (Rp) 13 7750000 0 0 447000 8197000 14 11900000 0 0 371625 12271625 15 11990000 0 0 346875 12336875 16 12080000 0 0 345750 12425750 17 12170000 0 0 391750 12561750 18 12250000 0 0 367250 12617250 19 12340000 0 0 389625 12729625 20 12430000 0 0 388500 12818500 21 12520000 0 0 363875 12883875 22 12610000 0 0 339125 12949125 23 12690000 0 0 361750 13051750 24 12780000 0 0 337000 13117000 Ongkos Persediaan (Rp) 0 Ongkos Total Produksi (Rp) 147960125
2.2.3.2 Metode Linier Programing Perencanaan agregat menggunakan metode linier programing dilakukan dengan bantuan software Lingo. Berikut adalah gambar 2.1 yang berisikan pengkodean (coding) untuk perencanaan agregat dengan metode linier programing.
Gambar 2.1 Pengkodean Perencanaan Agregat dengan Metode Linier Programing
II-24
Berikut ini adalah gambar 2.2 yang berisikan hasil yang diperoleh dengan menggunakan software Lingo.
Gambar 2.2 Hasil Perencanaan Agreagat dengan Metode Linier Programing
Berdasarkan gambar 2.2 dapat diketahui bahwa hasil dari perhitungan perencanaan agregat dengan metode linier programing menggunakan software Lingo adalah sebesar Rp. 147.960.100,-. Berikut ini adalah tabel 2.28 yang berisikan perbandingan ongkos total produksi dari metode FIFO, Least Cost, dan Linier Programing.
II-25
Metode Tabular Ongkos Total Produksi
Tabel 2.28 Perbandingan Ongkos Total Produksi FIFO Least Cost 157.668.575
147.960.125
Linier Programing 147.960.125
Berdasarkan perbandingan ketiga metode tersebut, metode Least Cost dipilih sebagai metode terbaik karena memiliki ongkos total produksi terkecil yaitu Rp. 147.960.125,-. Berikut adalah tabel 2.29 yang berisikan hasil perencanaan agregat dengan metode least cost.
Periode AP
13 775
Tabel 2.29 Hasil Perencanaan Agregat dari Metode Least Cost 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1190 1199 1208 1217 1225 1234 1243 1252 1261
2.2.4 Presentase Masing-Masing Item Berikut merupakan presentase masing-masing item. Item A
= =
∑ni=1 DA
∑ni=1 DA+ ∑ni=1 DB+ ∑ni=1 DC 5324 5324+4223+3940
x 100%
x 100%
= 39,475%
Item B
= =
∑ni=1 DB
∑ni=1 DA+ ∑ni=1 DB+ ∑ni=1 DC 4223 5324+4223+3940
x 100%
x 100%
= 31,312% Item C
= =
∑ni=1 DC
∑ni=1 DA+ ∑ni=1 DB+ ∑ni=1 DC 3940 5324+4223+3940
= 29,213%
x 100%
x 100%
23 1269
24 1278
II-26
Berikut merupakan tabel 2.30 yang berisikan rekapitulasi presentase masingmasing item. Tabel 2.30 Rekapitulasi Presentase Masing-Masing Item Item Presentase A 39,475% B 31,312% C 29,213%
2.2.5 Permintaan Konversi Masing-Masing Item Permintaan konversi masing-masing item dibutuhkan sebagai data untuk perhitungan disagregasi, yaitu penentuan famili produk yang akan diproduksi. Berikut merupakan perhitungan permintaan konversi item pada periode 13. Item A Permintaan konversi item A periode 13
= % item A x demand = 39,475% x 1181 = 466,200
Item B Permintaan konversi item B periode 13
= % item B x demand = 31,312% x 1181 = 369,790
Item C Permintaan konversi item C periode 13
= % item C x demand = 29,213% x 1181 = 345,009
Berikut merupakan perhitungan permintaan konversi item pada periode 14. Item A Permintaan konversi item A periode 14
= % item A x demand = 39,475% x 1190 = 469,753
II-27
Item B Permintaan konversi item B periode 14
= % item B x demand = 31,312% x 1190 = 372,608
Item C Permintaan konversi item C periode 14
= % item C x demand = 29,213% x 1190 = 347,638
Berikut merupakan perhitungan permintaan konversi item pada periode 15. Item A Permintaan konversi item A periode 15
= % item A x demand = 39,475% x 1199 = 473,306
Item B Permintaan konversi item B periode 15
= % item B x demand = 31,312% x 1199 = 375,426
Item C Permintaan konversi item C periode 15
= % item C x demand = 29,213% x 1199 = 350,368
Berikut merupakan tabel 2.31 yang berisikan rekapitulasi permintaan masingmasing item dalam satuan konversi. Tabel 2.31 Rekapitulasi Permintaan Masing-Masing Item dalam Satuan Konversi Family
Item
I II Jumlah
A B C
13
14
15
16
17
466,200 369,790 345,009 1181
469,753 372,608 347,638 1190
473,306 375,426 350,268 1199
476,859 378,245 352,897 1208
480,411 381,063 355,526 1217
Periode 18 19 483,569 383,568 357,863 1225
487,122 386,386 360,492 1234
20
21
22
23
24
490,675 389,204 363,122 1243
494,228 392,022 365,751 1252
497,780 394,840 368,380 1261
500,938 397,345 370,717 1269
504,491 400,163 373,346 1278
II-28
2.2.6 Permintaan Masing-Masing Item Berikut merupakan perhitungan permintaan item A. Permintaan item A periode 13
= Demand satuan konversi/Nilai konversi A = 466,200/1,372 = 339,711 ≈ 340
Permintaan item A periode 14
= Demand satuan konversi/Nilai konversi A = 449,753/1,372 = 342,300 ≈ 343
Permintaan item A periode 15
= Demand satuan konversi/Nilai konversi A = 473,306/1,372 = 344,889 ≈ 345
Berikut merupakan perhitungan permintaan item B. Permintaan item B periode 13
= Demand satuan konversi/Nilai konversi B = 369,790/1,080 = 342,269 ≈ 343
Permintaan item B periode 14
= Demand satuan konversi/Nilai konversi B = 372,608/1,080 = 344,877 ≈ 345
Permintaan item B periode 15
= Demand satuan konversi/Nilai konversi B = 375,426/1,080 = 347,485 ≈ 348
Berikut merupakan perhitungan permintaan item C. Permintaan item C periode 13
= Demand satuan konversi/Nilai konversi C = 345,009/1 = 345,009 ≈ 346
Permintaan item C periode 14
= Demand satuan konversi/Nilai konversi C = 347,638/1 = 347,638 ≈ 348
Permintaan item C periode 15
= Demand satuan konversi/Nilai konversi C = 350,268/1 = 350,268 ≈ 351
II-29
Berikut merupakan tabel 2.32 yang berisikan rekapitulasi permintaan masingmasing item (unit). Tabel 2.32 Rekapitulasi Permintaan Masing-Masing Item (Unit) Family I II
Item A B C
Periode 13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
339,711 342,269 345,009
342,300 344,877 347,638
344,889 347,485 350,268
347,477 350,094 352,897
350,066 352,702 355,526
352,367 355,021 357,863
354,956 357,629 360,492
357,545 360,237 363,122
360,134 362,845 365,751
362,723 365,454 368,380
365,024 367,772 370,717
367,613 370,381 373,346
Berikut merupakan tabel 2.33 yang berisikan rekapitulasi permintaan masingmasing item (pembulatan ke atas) (unit). Tabel 2.33 Rekapitulasi Permintaan Masing-Masing Item (Pembulatan ke atas) (Unit) Periode Family Item 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 A 340 343 345 348 351 353 355 358 361 363 366 I B 343 345 348 351 353 356 358 361 363 366 368 II C 346 348 351 353 356 358 361 364 366 369 371
24 368 371 374
2.2.7 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Salah satu cara untuk menentukan famili yang akan diproduksi adalah dengan menggunakan metode Hax and Candea. Berikut ini adalah perhitungan penentuan famili yang akan diproduksi dengan metode Hax and candea.
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 13 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 150– 340 = -190
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 126 – 343 = -217
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 139 – 346 = -207
II-30
Berikut ini adalah tabel 2.34 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 13.
Famili I II
Tabel 2.34 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 13 Exp. Demand Inventory Safety Stock Item j Demand Status Iij (t-1) Ssij,t Qij = Iij(t-1) - Dij,t A 340 150 20 -190 Produksi B 343 126 26 -217 Produksi C 346 139 19 -207 Produksi
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(340-150+20)]+[0;1,080(343-126+26)] = 550,732
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(340+340-126+26)]+[0;1,080(343+343-126+26)] = 1387,909
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(346-139+19)] = 226,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(346+346-139+19)] = 572,000
X*(Perencanaan Agregat) = 775 ∑∀j∈i LBi = 776,732 ∑∀j∈i UBi = 1959,909
II-31
Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus:
Y* i =
X* LBi ∑∀j∈i LBi
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 775
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB
=
775×550,732
X* LBII * YII = ∑ LB
=
775×226,000
i
∀j∈i
i
∀j∈i
776,732
776,732
= 549,504 = 225,496
Jumlah Item Famili I a. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 549,504 ≤ [0;1,372(340-150+20)]+[0;1,080(343-126+26)] 549,504 ≤ 550,732 EI = 550,732 – 549,504 = 1,228
II-32
b. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
1,228 × 340 YIA = (340-150+20) - (1,372 × 340)+(1,080 × 343)
YIA = 209,501 ≈ 210 unit
c. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
YIB = (343-126+26)
-
1,228 × 343 (1,372 × 340)+(1,080 × 343)
YIB = 242,497 ≈ 243 unit
Jumlah Item Famili II a. Penentuan Nilai EII Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 225,496 ≤ [0;1,000(346-139+19)] 225,496 ≤ 226,000 EII = 226,000 – 225,496 = 0,504
b. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
0,504 × 346 YIIC = (346-139+19) - (1,000 × 346)
YIIC = 225,496 ≈ 226 unit
II-33
Berikut adalah tabel 2.35 yang berisikan inventory pada periode 13.
Famili I II
Tabel 2.35 Inventory Periode 13 Inventory Item j Demand Produksi Iij
Inventory
A
340
210
150
20
B
343
243
126
26
C
346
226
139
19
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 14 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20 – 340 = -323
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 345 = -319
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 348 = -329
Berikut ini adalah tabel 2.36 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 14.
Famili I II
Tabel 2.36 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 14 Exp. Demand Inventory Safety Stock Item j Demand Status Iij (t-1) Ssij,t Qij = Iij(t-1) - Dij,t A 343 20 20 -323 Produksi B 345 26 26 -319 Produksi C 348 19 19 -329 Produksi
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(343-20+20)]+[0;1,080(345-26+26)] = 843,455
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(343+343-20+20)]+[0;1,080(345+345-20+20)] = 1686,910
II-34
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(348-19+19)] = 348,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(348+348-19+19)] = 696,000
X*(Perencanaan Agregat) = 1190 ∑∀j∈i LBi = 1191,455 ∑∀j∈i UBi = 2382,910 Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus: X* LBi Y i= ∑∀j∈i LBi *
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1190
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB ∀j∈i
i
=
1190 × 843,455 1191,455
= 842,425
II-35
X* LBII * YII = ∑ LB
i
∀j∈i
=
1190 × 348,000 1191,455
= 347,575
Jumlah Item Famili I d. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 842,425 ≤ [0;1,372(343-20+20)]+[0;1,080(345-26+26)] 842,425 ≤ 843,455 EI = 843,455– 842,425 = 1,030
e. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
1,030 × 343 YIA = (343-20+20) - (1,372 × 343)+(1,080 × 345)
YIA = 342,581 ≈ 343 unit
f. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
YIB = (345-26+26)
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
-
1,030 × 343 (1,372 × 343)+(1,080 × 345)
YIB = 344,579 ≈ 345 unit
II-36
Jumlah Item Famili II c. Penentuan Nilai EII Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 347,575 ≤ [0;1,000(348-19+19)] 347,575 ≤ 348,000 EII = 348,000– 347,575 = 0,425
d. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
0,425 × 348 YIIC = (348-19+19) - (1,000 × 348)
YIIC = 347,575 ≈ 348 unit
Berikut adalah tabel 2.37 yang berisikan inventory pada periode 14.
Famili I II
Tabel 2.37 Inventory Periode 14 Inventory Item j Demand Produksi Iij
Inventory
A
343
343
20
20
B
345
345
26
26
C
348
348
19
19
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 15 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20 – 345 = -325
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 348 = -322
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 351 = -332
II-37
Berikut ini adalah tabel 2.38 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 15.
Famili I II
Tabel 2.38 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 15 Exp. Demand Inventory Safety Stock Item j Demand Status Iij (t-1) Ssij,t Qij = Iij(t-1) - Dij,t A 345 20 20 -325 Produksi B 348 26 26 -322 Produksi C 351 19 19 -332 Produksi
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(345-20+20)]+[0;1,080(348-26+26)] = 849,441
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(345+345-20+20)]+[0;1,080(348+348-26+26)] = 1698,882
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(351-19+19)] = 351,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(351+351-19+19)] = 702,000
X*(Perencanaan Agregat) = 1199 ∑∀j∈i LBi = 1200,441 ∑∀j∈i UBi = 2400,882
II-38
Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus:
Y* i =
X* LBi ∑∀j∈i LBi
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1199
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB
=
1199 × 849,441
X* LBII * YII = ∑ LB
=
1199 × 351,000
i
∀j∈i
i
∀j∈i
1200,441
1200,441
= 848,421 = 350,579
Jumlah Item Famili I g. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 848,421 ≤ [0;1,372(345-20+20)]+[0;1,080(348-26+26)] 848,421 ≤ 849,441 EI = 849,441– 848,421 = 1,020
II-39
h. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
1,020 × 345 YIA = (345-20+20) - (1,372 × 345)+(1,080 × 348)
YIA = 344,586 ≈ 345 unit
i. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
YIB = (348-26+26)
-
1,020 × 348 (1,372 × 345)+(1,080 × 348)
YIB = 347,582 ≈ 348 unit
Jumlah Item Famili II e. Penentuan Nilai EII Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 350,579 ≤ [0;1,000(348-19+19)] 350,579 ≤ 351,000 EII = 351,000 – 350,579 = 0,421
f. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
0,421 × 351 YIIC = (351-19+19) - (1,000 × 351)
YIIC = 350,579 ≈ 351 unit
II-40
Berikut adalah tabel 2.39 yang berisikan inventory pada periode 15.
Famili I II
Tabel 2.39 Inventory Periode 15 Inventory Item j Demand Produksi Iij
Inventory
A
345
345
20
20
B
348
348
26
26
C
351
351
19
19
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 16 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20 – 348 = -328
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 351 = -325
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 353 = -334
Berikut ini adalah tabel 2.40 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 16.
Famili I II
Tabel 2.40 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 16 Exp. Demand Inventory Safety Stock Item j Demand Status Iij (t-1) Ssij,t Qij = Iij(t-1) - Dij,t A 348 20 20 -328 Produksi B 351 26 26 -325 Produksi C 353 19 19 -334 Produksi
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(348-20+20)]+[0;1,080(351-26+26)] = 856,799
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(348+348-20+20)]+[0;1,080(351+351-26+26)] = 1713,599
II-41
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(353-19+19)] = 353,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(353+353-19+19)] = 706,000
X*(Perencanaan Agregat) = 1208 ∑∀j∈i LBi = 1209,799 ∑∀j∈i UBi = 2419,599 Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus: X* LBi Y i= ∑∀j∈i LBi *
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1208
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB ∀j∈i
i
=
1208 × 856,799 1209,799
= 855,525
II-42
X* LBII * YII = ∑ LB
i
∀j∈i
=
1208 × 353,000 1209,799
= 352,475
Jumlah Item Famili I j. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 855,525 ≤ [0;1,372(348-20+20)]+[0;1,080(351-26+26)] 855,525 ≤ 856,799 EI = 856,799– 855,525 = 1,274
k. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
1,274 × 348 YIA = (348-20+20) - (1,372 × 348)+(1,080 × 351)
YIA = 347,482 ≈ 348 unit
l. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
YIB = (351-26+26)
-
1,274 × 351 (1,372 × 348)+(1,080 × 351)
YIB = 350,478 ≈ 351 unit
Jumlah Item Famili II g. Penentuan Nilai EII Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
Untuk Famili I
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
II-43
Untuk N = 1 352,475 ≤ [0;1,000(348-19+19)] 352,475 ≤ 353,000 EII = 353,000 – 352,475 = 0,525
h. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
0,525 × 353 YIIC = (353-19+19) - (1,000 × 353)
YIIC = 352,475 ≈ 353 unit
Berikut adalah tabel 2.41 yang berisikan inventory pada periode 16.
Famili I II
Tabel 2.41 Inventory Periode 16 Inventory Item j Demand Produksi Iij
Inventory
A
348
348
20
20
B
351
351
26
26
C
353
353
19
19
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 17 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20 – 348 = -331
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 351 = -327
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 353 = -337
Berikut ini adalah tabel 2.42 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 17.
Famili I II
Tabel 2.42 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 17 Exp. Demand Inventory Safety Stock Item j Demand Status Iij (t-1) Ssij,t Qij = Iij(t-1) - Dij,t A 351 20 20 -331 Produksi B 353 26 26 -327 Produksi C 356 19 19 -337 Produksi
II-44
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(351-20+20)]+[0;1,080(353-26+26)] = 863,077
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(351+351-20+20)]+[0;1,080(353+353-26+26)] = 1726,154
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(356-19+19)] = 356,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(356+356-19+19)] = 712,000
X*(Perencanaan Agregat) = 1217 ∑∀j∈i LBi = 1219,077 ∑∀j∈i UBi = 2438,154 Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus:
II-45
Y* i =
X* LBi ∑∀j∈i LBi
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1217
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB
i
∀j∈i
X* LBII
Y*II = ∑
∀j∈i LBi
=
1217 × 863,077
=
1217 × 356,000
1219,077
1219,077
= 861,607 = 355,393
Jumlah Item Famili I m. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 861,607 ≤ [0;1,372(351-20+20)]+[0;1,080(353-26+26)] 861,607 ≤ 863,077 EI = 863,077– 861,607= 1,471
n. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
1,471 × 351 YIA = (351-20+20) - (1,372 × 351)+(1,080 × 353)
YIA = 350,402 ≈ 351 unit
II-46
o. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
YIB = (353-26+26)
-
1,471 × 353 (1,372 × 348)+(1,080 × 353)
YIB = 352,399 ≈ 353 unit
Jumlah Item Famili II i. Penentuan Nilai EII Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 355,393 ≤ [0;1,000(356-19+19)] 355,393 ≤ 356,000 EII = 356,000 – 355,393 = 0,607
j. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
0,607 × 356 YIIC = (356-19+19) - (1,000 × 356)
YIIC = 355,393 ≈ 356 unit
Berikut adalah tabel 2.43 yang berisikan inventory pada periode 17.
Famili I II
Tabel 2.43 Inventory Periode 17 Inventory Item j Demand Produksi Iij
Inventory
A
351
351
20
20
B
353
353
26
26
C
356
356
19
19
II-47
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 18 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20 – 353 = -333
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 356 = -330
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 358 = -339
Berikut ini adalah tabel 2.44 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 18.
Famili I II
Tabel 2.44 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 18 Inventory Safety Stock Exp. Demand Item j Demand Status Iij (t-1) Ssij,t Qij = Iij(t-1) - Dij,t A 353 20 20 -333 Produksi B 356 26 26 -330 Produksi C 358 19 19 -339 Produksi
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(353-20+20)]+[0;1,080(356-26+26)] = 869,063
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(353+353-20+20)]+[0;1,080(356+356-26+26)] = 1738,126
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(358-19+19)] = 358,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(356+356-19+19)] = 716,000
II-48
X*(Perencanaan Agregat) = 1225 ∑∀j∈i LBi = 1227,063 ∑∀j∈i UBi = 2454,126 Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus: X* LBi Y i= ∑∀j∈i LBi *
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1225
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB
=
1225 × 869.063
X* LBII * YII = ∑ LB
=
1225 × 358,000
i
∀j∈i
i
∀j∈i
1227,063
1227,063
= 867,602 = 357,398
Jumlah Item Famili I p. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 867,602 ≤ [0;1,372(351-20+20)]+[0;1,080(353-26+26)]
II-49
867,602 ≤ 869,063 EI = 869,063 – 867,602 = 1,461
q. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
1,461 × 351 YIA = (353-20+20) - (1,372 × 353)+(1,080 × 356)
YIA = 352,406 ≈ 353 unit
r. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
YIB = (356-26+26)
-
1,461 × 353 (1,372 × 353)+(1,080 × 356)
YIB = 355,401 ≈ 356 unit
Jumlah Item Famili II k. Penentuan Nilai EII Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 357,398 ≤ [0;1,000(358-19+19)] 357,398 ≤ 358,000 EII = 358,000 –357,398 = 0,602
l. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
0,602 × 358 YIIC = (358-19+19) - (1,000 × 358)
YIIC = 357,398 ≈ 358 unit
II-50
Berikut adalah tabel 2.45 yang berisikan inventory pada periode 18.
Tabel 2.45 Inventory Periode 18 Inventory Item j Demand Produksi Iij
Famili I
Inventory
A
353
353
20
20
B
356
356
26
26
C
358
358
19
19
II
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 19 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20 – 355 = -335
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 358 = -332
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 361 = -342
Berikut ini adalah tabel 2.46 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 19. Tabel 2.46 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 19 Famili I II
Item j
Demand
Inventory Iij (t-1)
Safety Stock Ssij,t
Exp. Demand Qij = Iij(t-1) - Dij,t
Status
A B C
355 358 361
20 26 19
20 26 19
-335 -332 -342
Produksi Produksi Produksi
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(355-20+20)]+[0;1,080(358-26+26)] = 873,969
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(355+355-20+20)]+[0;1,080(358+358-26+26)] = 1747,937
II-51
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(361-19+19)] = 361,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(361+361-19+19)] = 722,000
X*(Perencanaan Agregat) = 1234 ∑∀j∈i LBi = 1234,969 ∑∀j∈i UBi = 2469,937 Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus:
Y* i =
X* LBi ∑∀j∈i LBi
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1234
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB ∀j∈i
i
=
1234× 873,969 1234,969
= 873,283
II-52
X* LBII * YII = ∑ LB
i
∀j∈i
=
1234×361,000 1234,969
= 360,717
Jumlah Item Famili I s. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 873,283≤ [0;1,372(355-20+20)]+[0;1,080(358-26+26)] 873,283≤ 873,969 EI = 873,969 – 873,283= 0,685
t. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
0,685×355 YIA = [(355-20+20)] - (1,372×355)+(1,080×358)
YIA = 354,722 ≈ 355 unit
u. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
YIB = (358-26+26)
-
0,685×358 (1,372×355)+(1,080×358)
YIB = 357,554 ≈ 358 unit
Jumlah Item Famili II m. Penentuan Nilai EII Y*ii ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
Untuk Famili I
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
II-53
Untuk N = 1 360,717≤ [0;1,000(361-19+19)] 360,717≤ 361,000 EII = 361,000– 360,717= 0,283
n. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
0,283×361 YIIC =(361-19+19) - 1,000x361
YIIC = 360,794 ≈ 361 unit
Berikut adalah tabel 2.47 yang berisikan inventory pada periode 19.
Famili
Tabel 2.47 Inventory Periode 19 Inventory Item j Demand Produksi Iij
I II
Inventory
A
355
355
20
20
B
358
358
26
26
C
361
361
19
19
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 20 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20 – 355 = -335
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 358 = -332
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 361 = -342
Berikut ini adalah tabel 2.48 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 20.
Famili I II
Tabel 2.48 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 20 Inventory Safety Stock Exp. Demand Item j Demand Iij (t-1) Ssij,t Qij = Iij(t-1) - Dij,t A B C
358 361 364
20 26 19
20 26 19
-339 -336 -346
Status Produksi Produksi Produksi
II-54
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(358-20+20)]+[0;1,080(361-26+26)] = 881,895
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(358+358-20+20)]+[0;1,080(361+361-26+26)] = 1763,222
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(364-19+19)] = 364,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(364+364-19+19)] = 728,000
X*(Perencanaan Agregat) = 1243 ∑∀j∈i LBi = 1245,895 ∑∀j∈i UBi = 2491,222 Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus: X* LBi Y i= ∑∀j∈i LBi *
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
II-55
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1243
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB ∀j∈i
i
X* LBII
Y*II = ∑
∀j∈i LBi
=
1243× 882,010
=
1243× 364,206
1246,216
1246,216
= 879,846 = 363,154
Jumlah Item Famili I v. Penentuan Nilai EI Y*i
≤ ∑ ∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 879,846 ≤ [0;1,372(358-20+20)]+[0;1,080(361-26+26)] 879,846 ≤ 881,895 EI = 881,895 – 879,846 = 2,049
w. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
2,276×358 YIA = [(358-20+20)] - (1,372×358)+(1,080×361)
YIA = 357,582 ≈ 358 unit
x. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
YIB = (361-26+26)
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
-
2,276×361 (1,372×358)+(1,080×361)
II-56
YIB = 360,161 ≈ 361 unit
Jumlah Item Famili II o. Penentuan Nilai EII Y*ii ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 363,266 ≤ [0;1,000(364-19+19)] 363,266 ≤ 364,000 EII = 364,000– 363,154 = 0,846
p. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
0,940×364 YIIC =(364-19+19) - 1,000x364
YIIC = 363,154 ≈ 364 unit
Berikut adalah tabel 2.49 yang berisikan inventory pada periode 20.
Tabel 2.49 Inventory Periode 20 Famili I II
Item j
Demand
Produksi
Inventory Iij
Inventory
A
358
358
20
20
B
361
361
26
26
C
364
364
19
19
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 21 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20 – 355 = -335
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 358 = -332
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 361 = -342
II-57
Berikut ini adalah tabel 2.50 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 21. Tabel 2.50 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 21 Famili I II
Item j
Demand
Inventory Iij (t-1)
Safety Stock Ssij,t
Exp. Demand Qij = Iij(t-1) - Dij,t
Status
A B C
361 363 366
20 26 19
20 26 19
-342 -338 -348
Produksi Produksi Produksi
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(361-20+20)]+[0;1,080(363-26+26)] = 887,605
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(361+361-20+20)]+[0;1,080(363+363-26+26)] = 1775,201
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(366-19+19)] = 366,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(366+366-19+19)] = 732,000
X*(Perencanaan Agregat) = 1252 ∑∀j∈i LBi = 1253,605 ∑∀j∈i UBi = 2507,210
II-58
Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus:
Y* i =
X* LBi ∑∀j∈i LBi
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1252
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB ∀j∈i
i
X* LBII
Y*II = ∑
∀j∈i LBi
=
1252× 887,605
=
1252× 366,000
1253,605
1253,605
= 886,469 = 365,531
Jumlah Item Famili I y. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 886,469 ≤ [0;1,372(361-20+20)]+[0;1,080(363-26+26)] 886,469 ≤ 887,605 EI = 887,605– 886,469 = 1,136
II-59
z. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
3,228×361 YIA = [(361-20+20)] - (1,372×361)+(1,080×363)
YIA = 360,538 ≈ 361 unit
aa. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
YIB = (363-26+26)
-
3,228×363 (1,372×361)+(1,080×363)
YIB = 362,538 ≈ 363 unit
Jumlah Item Famili II q. Penentuan Nilai EII Y*ii ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 365,531 ≤ [0;1,000(366-19+19)] 365,531 ≤ 366,000 EII = 366,000 – 365,531 = 0,469
r. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
1,330×366 YIIC =(366-19+19) - 1,000x366
YIIC = 365,659 ≈ 366 unit
II-60
Berikut adalah tabel 2.51 yang berisikan inventory pada periode 21.
Tabel 2.51 Inventory Periode 21 Famili I II
Item j
Demand
Produksi
Inventory Iij
Inventory
A
361
361
20
20
B
363
363
26
26
C
366
366
19
19
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 22 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20 – 363 = -343
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 366 = -340
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 369 = -350
Berikut ini adalah tabel 2.52 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 22.
Famili I II
Tabel 2.52 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 22 Exp. Demand Item Inventory Safety Stock Demand Qij = Iij(t-1) Status j Iij (t-1) Ssij,t Dij,t A 363 20 20 -345 Produksi B 366 26 26 -342 Produksi C 369 19 19 -351 Produksi
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(363-20+20)]+[0;1,080(366-26+26)] = 893,591
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(363+363-20+20)]+[0;1,080(366+366-26+26)] = 1787,181
II-61
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(369-19+19)] = 369,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(369+369-19+19)] = 738,000
X*(Perencanaan Agregat) = 1261 ∑∀j∈i LBi = 1262,591 ∑∀j∈i UBi = 2525,181 Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus: X* LBi Y i= ∑∀j∈i LBi *
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1261
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI
Y*I = ∑
∀j∈i LBi
=
1261× 893,591 1262,591
= 892,465
II-62
X* LBII * YII = ∑ LB
i
∀j∈i
=
1261× 369,000 1262,591
= 358,535
Jumlah Item Famili I bb. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 892,465 ≤ [0;1,372(363-20+20)]+[0;1,080(366-26+26)] 892,465 ≤ 893,591 EI = 893,591 – 892,465 = 1,126
cc. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
4,090×363 YIA = [(363-20+20)] - (1,372×363)+(1,080×366)
YIA = 362,543 ≈ 363 unit
dd. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
YIB = (366-26+26)
-
4,090×366 (1,372×363)+(1,080×366)
YIB = 365,543 ≈ 366 unit
Jumlah Item Famili II s. Penentuan Nilai EII Y*ii ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
Untuk Famili I
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
II-63
Untuk N = 1 358,535 ≤ [0;1,000(366-19+19)] 358,535 ≤ 369,000 EII = 369,000 – 358,535 = 0,465
t. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
1,687 × 369 YIIC =(369-19+19) - 1,000 x 366
YIIC = 368,661 ≈ 369 unit
Berikut adalah tabel 2.53 yang berisikan inventory pada periode 22.
Famili I
Tabel 2.53 Inventory Periode 22 Inventory Item j Demand Produksi Iij
Inventory
A
363
363
20
20
B
366
366
26
26
C
369
369
19
19
II
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 23 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20– 366 = -346
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 368 = -342
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 371 = -352
Berikut ini adalah tabel 2.54 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 23.
Famili I II
Tabel 2.54 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 23 Inventory Safety Stock Exp. Demand Item j Demand Iij (t-1) Ssij,t Qij = Iij(t-1) - Dij,t A B C
366 368 371
20 26 19
20 26 19
-346 -342 -352
Status Produksi Produksi Produksi
II-64
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(366-20+20)]+[0;1,080(368-26+26)] = 899,869
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,372(366+366-20+20)]+[0;1,080(368+368-26+26)] = 1799,737
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(371-19+19)] = 371,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(371+371-19+19)] = 742,000
X*(Perencanaan Agregat) = 1269 ∑∀j∈i LBi = 1270,869 ∑∀j∈i UBi = 2541,737 Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus:
Y* i =
X* LBi ∑∀j∈i LBi
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
II-65
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1269
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB
=
1269×899,869
X* LBII * YII = ∑ LB
=
1269×371,000
i
∀j∈i
i
∀j∈i
1270,869
1270,869
= 898,545 = 370,445
Jumlah Item Famili I ee. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 898,545≤[0;1,372(366-20+20)]+[0;1,080(368-26+26)] 898,545≤ 899,869 EI = 899,869– 898,545= 1,323
ff. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
1,323 × 366 YIA = (366-20+20) - (1,372 × 366)+(1,080 × 368)
YIA = 365,462 ≈ 366 unit
gg. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
YIB = (368-26+26)
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
-
1,323 × 368 (1,372 × 366)+(1,080 × 368)
II-66
YIB = 367,463 ≈ 368 unit
Jumlah Item Famili II u. Penentuan Nilai EII Y*ii ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 370,455 ≤ [0;1,000(371-19+19)] 370,455 ≤ 371,000 EII = 371,000 – 370,455 = 0,545
v. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
0,545 × 371 YIIC = (371-19+19) - (1,000 × 371)
YIIC = 370,603 ≈ 371 unit
Berikut adalah tabel 2.55 yang berisikan inventory pada periode 23.
Famili I II
Tabel 2.55 Inventory Periode 23 Inventory Item j Demand Produksi Iij
Inventory
A
366
366
20
20
B
368
368
26
26
C
371
371
19
19
Penentuan Famili yang Akan Diproduksi untuk Periode 24 Exp. Quantity untuk Item A
= I0 – demand = 20 – 340 = -323
Exp. Quantity untuk Item B
= I0 – demand = 26 – 345 = -319
Exp. Quantity untuk Item C
= I0 – demand = 19 – 348 = -329
II-67
Berikut ini adalah tabel 2.56 yang berisikan penentuan famili yang akan diproduksi periode 24.
Famili I II
Tabel 2.56 Penentuan Famili yang Akan Diproduksi Periode 24 Exp. Demand Item Inventory Safety Stock Demand Qij = Iij(t-1) Status j Iij (t-1) Ssij,t Dij,t A 368 20 20 -348 Produksi B 371 26 26 -345 Produksi C 374 19 19 -355 Produksi
Menentukan Batas Atas (UB) dan Batas Bawah (LB) LBI
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,372(368-20+20)]+[0;1,080(371-26+26)] = 905,854
UBI
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] =[0;1,372(368+368-20+20)]+[0;1,080(371+371-26+26)] = 1811,709
LBII
= ∑∀j∈i Max [0,kij (Dij,t -Iij,t-1 +SSij )] = [0;1,000(374-19+19)] = 374,000
UBII
= ∑∀j∈i Kij [(∑n-1 k=0 Dij,t+k )-Iij,t-1 +SSij ] = [0;1,000(374+374-19+19)] = 748,000
X*(Perencanaan Agregat) = 1278 ∑∀j∈i LBi = 1279,854 ∑∀j∈i UBi = 2559,709
II-68
Pada hasil perhitungan, nilai X* tidak terdapat pada range ∑∀j∈i LBi dan ∑∀j∈i UBi , maka perlu dilakukan penyesuaian karena melanggar batas bawah, tingkat inventory < safety stock dan menimbulkan biaya stockout maka penyesuaian dilakukan dengan asumsi biaya konstan dan terdapat resiko backorder dengan rumus:
Y* i =
X* LBi ∑∀j∈i LBi
Sehingga ∑∀j∈i LBi ≤ X* ≤ ∑∀j∈i UBi
Menghitung jumlah famili yang akan diproduksi dengan menggunakan penyesuaian X*(Perencanaan Agregat)
= 1278
Karena ∑∀j∈i LBi > X* maka X* LBI * YI = ∑ LB
=
1278 × 905,854
X* LBII * YII = ∑ LB
=
1278×374,000
i
∀j∈i
i
∀j∈i
1279,854
1279,854
= 904,542
= 373,458
Jumlah Item Famili I hh. Penentuan Nilai EI Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 904,542 ≤ [0;1,372(368-20+20)]+[0;1,080(371-26+26)] 904,542 ≤ 905,854 EI = 905,854 – 904,542 = 1,313
II-69
ii. Penentuan Jumlah Item A Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
2,528 × 368 YIA = (368-20+20) - (1,372 × 368)+(1,080 × 371)
YIA = 367,467 ≈ 368 unit
jj. Penentuan Jumlah Item B Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
YIB = (371-26+26)
-
2,528 × 343 (1,372 × 368)+(1,080 × 371)
YIB = 370,467 ≈ 371 unit
Jumlah Item Famili II w. Penentuan Nilai EII Y*i ≤ ∑
∀j∈i
Kij [∑
n n-1
Dij,t+k -Iij,t-1 +SSij ]
Untuk Famili I Untuk N = 1 373,458 ≤ [0;1,000(374-19+19)] 373,458 ≤ 374,000 EII = 374,000 – 373,354 = 0,542
x. Penentuan Jumlah Item C Y*ij
= ∑nn-1 Dij,t -Iij,t-1 +SSij ∑
Ei Dij,N
∀j∈i Kij Dij,N
1,043 × 374 YIIC = (374-19+19) - (1,000 × 374)
YIIC = 373,605 ≈ 374 unit
II-70
Berikut adalah tabel 2.57 yang berisikan inventory pada periode 24.
Tabel 2.57 Inventory Periode 24 Inventory Item j Demand Produksi Iij
Famili I II
2.2.8
Inventory
A
368
368
20
20
B
371
371
26
26
C
374
374
19
19
Jadwal Produksi Induk Disagregasi Berikut merupakan jadwal produksi induk disagregasi (unit).
Item Mobil Truk Pesawat
2.2.9
13 210 243 226
Tabel 2.58 Rekapitulasi Jadwal Induk Produksi (unit) Periode 14 15 16 17 18 19 20 21 22 343 345 348 351 353 355 358 361 363 345 348 351 353 356 358 361 363 366 348 351 353 356 358 361 364 366 369
23 366 368 371
24 368 371 374
Posisi Inventori Berikut merupakan tabel 2.59 yang berisikan rekapitulasi posisi inventori
(unit).
Famili I II
Item A B C
13 20 26 19
Tabel 2.59 Rekapitulasi Posisi Inventori (unit) Periode 14 15 16 17 18 19 20 21 20 20 20 20 20 20 20 20 26 26 26 26 26 26 26 26 19 19 19 19 19 19 19 19
22 20 26 19
23 20 26 19
24 20 26 19
II-71
2.2.10 Perhitungan Perancanaan Kebutuhan Kapasitas Kasar Berikut merupakan tabel perhitungan perancanaan kebutuhan kapasitas kasar (RCCP).
Tabel 2.60 Rekapitulasi Posisi Inventori (unit) Waktu Operasi per Item Stasiun A B C SK 1 3,545 2,346 3,819 SK 2 5,168 4,926 3,880 SK 3 1,554 1,554 0,000 SK 4 6,690 6,690 6,591 SK 5 SK 6 SK 7 Total
1,816 1,606 3,755 24,133
1,043 1,277 1,164 18,999
0,766 1,003 1,528 17,585
Perencanaan kebutuhan kapasitas kasar merupakan suatu teknik yang mengkonversi JPI ke dalam kebutuhan-kebutuhan kapasitas secara kasar dari sumber daya utama yang digunakan setiap produk individual yang terangkum dalam JPI. Berikut merupakan perhitungan untuk periode 13 dengan pendekatan Bill of Labour. SK 1 = [(WO SK 1 Item A) x (JPI Item A periode 13)] + [(WO SK 1 Item B) x (JPI Item B periode 13)] + [(WO SK 1 Item C) x (JPI Item C periode 13)] = 2177,558 ≈ 2177 menit
SK 2 = [(WO SK 2 Item A) x (JPI Item A periode 13)] + [(WO SK 2 Item B) x (JPI Item B periode 13)] + [(WO SK 2 Item C) x (JPI Item C periode 13)] = 3159,092 ≈3159 menit
SK 3 = [(WO SK 3 Item A) x (JPI Item A periode 13)] + [(WO SK 3 Item B) x (JPI Item B periode 13)] + [(WO SK 3 Item C) x (JPI Item C periode 13)] = 703,736 ≈ 703 menit
II-72
SK 4 = [(WO SK 4 Item A) x (JPI Item A periode 13)] + [(WO SK 4 Item B) x (JPI Item B periode 13)] + [(WO SK 4 Item C) x (JPI Item C periode 13)] = 4519,885 ≈ 4519 menit
SK 5 = [(WO SK 5 Item A) x (JPI Item A periode 13)] + [(WO SK 5 Item B) x (JPI Item B periode 13)] + [(WO SK 5 Item C) x (JPI Item C periode 13)] = 807,736≈ 807 menit
SK 6 = [(WO SK 6 Item A) x (JPI Item A periode 13)] + [(WO SK 6 Item B) x (JPI Item B periode 13)] + [(WO SK 6 Item C) x (JPI Item C periode 13)] = 874,055 ≈ 874 menit
SK 7 = [(WO SK 7 Item A) x (JPI Item A periode 13)] + [(WO SK 7 Item B) x (JPI Item B periode 13)] + [(WO SK 7 Item C) x (JPI Item C periode 13)] = 1416,666 ≈ 1416 menit
Berikut merupakan tabel rekapitulasi kapasitas yang dibutuhkan untuk masingmasing stasiun kerja (unit).
Stasiun SK 1 SK 2 SK 3 SK 4 SK 5 SK 6 SK 7 Total
13 2177 3159 703 4519 807 874 1416 13655
Tabel 2.61 Rekapitulasi Kapasitas Yang Dibutuhkan Untuk Masing-Masing Stasiun Kerja (Unit). Periode 14 15 16 17 18 19 20 21 22 3354 3379 3405 3431 3453 3476 3506 3528 3554 4822 4858 4897 4934 4966 4998 5040 5073 5110 1068 1076 1085 1093 1101 1107 1116 1124 1132 6896 6949 7002 7055 7102 7149 7208 7255 7308 1249 1258 1268 1277 1286 1294 1305 1314 1323 1340 1350 1360 1371 1380 1389 1400 1410 1420 2221 2236 2254 2272 2286 2301 2320 2337 2352 20950 21106 21271 21433 21574 21714 21895 22041 22199
23 3577 5143 1140 7355 1332 1429 2369 22345
24 3603 5180 1148 7408 1341 1439 2385 22504
II-73
Perhitungan Kapasitas Tersedia Perhitungan kapasitas Reguler Time (RT) untuk periode 13 (menit). Kapasitas RT periode 13
= (hari kerja/bulan) x (jumlah jam kerja/hari) x 60 = 23 x 7 x 60 = 9660 menit
Perhitungan kapasitas Over Time (OT) untuk periode 13 (menit). Kapasitas OT periode 13
= 30% dari kapasitas RT = 30% x 9660 = 2898 menit
Berikut merupakan tabel rekapitulasi kapasitas yang tersedia.
RT OT RT+OT
9660 2898 12558
9240 2772 12012
Tabel 2.62 Rekapitulasi Kapasitas Yang Tersedia. 8820 9660 9240 9660 9660 9240 2646 2898 2772 2898 2898 2772 11466 12558 12012 12558 12558 12012
8820 2646 11466
8820 2646 11466
Berikut ini adalah gambar 2.3 yang berisikan grafik RCCP. Grafik RCCP 14000 12000 10000 8000 6000
4000 2000 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Stasiun
SK 1
SK 2
SK 3
SK 4
SK 6
SK 7
RT
OT
RT+OT
10
11 SK 5
12
9240 2772 12012
8820 2646 11466
II-74
Gambar 2.3 Grafik RCCP Metode Bill of Labour
Berdasarkan gambar 2.3 tidak ada nilai yang melewati batas RT dan RT+OT sehingga dapat disimpulkan bahwa kapasitas yang dibutuhkan sudah sebanding dengan kapasitas yang tersedia.