Bab 1 Sk.docx

  • Uploaded by: S Dika
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1 Sk.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,239
  • Pages: 11
A. Latar Belakang Era globalisasi yang juga disebut sebagai era informasi dan telekomunikasi ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Indonesia adalah salah satu negara yang telah menyetujui kesepakatan pemberlakuan perdagangan bebas (Ginting, 2003). Didalam perdagangan bebas persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi menjadi semakin keras telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan. Sebagai upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam menghadapi persaingan, maka diperlukan adanya suatu pendanaan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan dapat memperoleh dana dari dalam perusahaan (modal sendiri) atau dari luar perusahaan (hutang). Dalam memilih alternatif pendanaan tersebut, yang akan menjadi pertimbangan adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan kombinasi yang menguntungkan antara penggunaan sumber dana dari dalam perusahaan dengan dana yang berasal dari luar perusahaan. Sehingga tercipta struktur modal optimal yang mampu membuat perusahaan bersaing dan juga bertahan (Manopo, 2013: 653). Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan penggunaan pinjaman, maksudnya adalah berapa besar modal sendiri dan berapa besar hutang jangka panjang yang akan digunakan sehingga optimal. Dengan adanya struktur modal yang optimal maka perusahaan yang mempunyai struktur modal akan menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal pula sehingga bukan hanya perusahaan yang memperoleh keuntungan, tetapi para pemegang saham pun ikut memperoleh keuntungan tersebut (Houston, 2006). Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan menjadi hal penting sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan komposisi struktur modal perusahaan. Menurut Sartono (2000; 248), struktur modal dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu : tingkat penjualan, struktur aset,

tingkat pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan, laba, pajak, skala perusahaan, kondisi intern perusahaan dan ekonomi mikro. Menurut Riyanto (2001:298-300) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah, stabilitas earning, susunan dari aktiva, kadar resiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, dan besarnya suatu perusahaan. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2006:42) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu stabilitas pendapatan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi peringkat, kondisi pasar dan kondisi internal perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga berpengaruh terhadap struktur modal diantaranya, ukuran perusahaan, profitabilitas, pajak, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan dan risiko bisnis. besar Tabel 1.1 Rata-rata Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Pajak, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Perusahaan dan Risiko Bisnis Pada Perusahaan Perbankan Syariah Periode Tahun 2015-2017 Variabel

Tahun 2015 2016 Struktur Modal 3,2 2,59 Ukuran Perusahaan 15,4 15,43 Profitabilitas 0,14 0,26 Pajak 0,27 0,25 Struktur Aktiva 0,18 0,03 PertumbuhanPerusahaan 0,08 0,15 Risiko Bisnis 0,06 0,03 Sumber: website resmi perbank 2015-2017, data diolah

2017 2,34 15,55 0,06 0,49 0,05 0,12 0,02

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata dari variabel independen menunjukkan hasil yang fluktuatif, hal ini kemudian menjadi fenemone gap. Feneomena gap dalam penelitian ini didasarkan inkonsistensi data, dimana berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa rata-rata variabel dependen struktur modal dan variabel independen risiko bisnis pada tahun 2016 dan 2017 mengalami penurunan menjadi 2,59 dan 2,34 untuk variabel struktur modal dari peride sebelumnya. Pada variabel ukuran perusahaan mengalami peningkatan pada tahun 2016 dan tahun 2017 menjadi 15,43 dan 15,55. Pada variabel profitabilitas dan variabel pertumbuhan perusahaan samasama mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar 0,26 untuk variabel profitabilitas dan 0,15 untuk variabel pertumbuhan perusahaan, tetapi pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,06 untuk variabel profitabilitas dan 0,12 untuk variabel pertumbuhan perusahaan. Variabel pajak dan variabel struktur aktiva sama-sama mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar 0,25 untuk variabel pajak dan 0,03 untuk variabel struktur aktiva. Sedangkan pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,49 untuk variabel pajak dan 0,05 untuk variabel struktur aktiva. Kemudian untuk variabel risiko bisnis pada tahun 2016 dan tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,03 dan 0,02. Hasil berbeda ditunjukkan oleh variabel ukuran perusahaan yang mengalami kenaikan tiap tahunnya. Berikut ini akan disajikan data rata-rata ukuran perusahaan profitabilitas, pajak, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis dan struktur modal pada perusahaan Asuransi Syariah periode 2015-2017. Tabel 1.2 Rata-rata Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Pajak, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Perusahaan dan Risiko Bisnis Pada Perusahaan Asuransi Syariah Periode Tahun 2015-2017

Variabel

Tahun

2015 2,33 13.44 0,01 0,05 0,06 0,15 0,01

Struktur Modal Ukuran Perusahaan Profitabilitas Pajak Struktur Aktiva Pertumbuhan Perusahaan Risiko Bisnis

2016 1,40 13,63 0,006 0,35 0,06 0,19 0,008

2017 2.95 13.91 0,005 0,24 0,02 0,36 0,007

Sumber : data diolah Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan dan variabel pertumbuhan perusahaan pada tahun 2016 menunjukkan adanya fenomena gap dimana pada periode tersebut variabel ukuran perusahaan meningkat 13,63 dan pertumbuhan perusahaan meningkat sebesar 0,19, sementara variabel struktur modal menurun sebesar 1,40. Sedangkan pada tahun 2016-2017 tidak terjadi fenomena gap dimana pada tahun tersebut variabel

ukuran

perusahaan

dan

variabel

pertumbuhan

perusahaan

menunjukkan trend yang meningkat sebesar 13,91 dan 0,36, begitu juga dengan variabel struktur modal yang menunjukkan trend yang meningkat sebesar 2,95. Variabel profitabilitas dan variabel risiko bisnis pada tahun 2015-2016 tidak menunjukkan fenomena gap dimana pada periode 2015-2016 variabel profitabilitas dan variabel risiko bisnis menunujukkan tren yang menurun sebesar 0,006 untuk variabel profitabilitas dan 0,008 untuk variabel risiko bisnis, begitu juga dengan variabel struktur modal juga menunjukkan tren yang menurun sebesar 1,40. Sedangkan pada tahun 2016-2017 menunjukkan adanya fenomena gap dimana pada variabel profitabilitas dan variabel risiko bisnis menurun menjadi 0,005 dan 0,008 sementara variabel struktur modal menunjukkan trend yang meningkat sebesar 2,95. Variabel pajak pada tahun 2015-2016 dan tahun 2016-2017 menunjukkan adanya fenomena gap, dimana pada tahun 2015-2016 variabel pajak menunjukkan angka yang meningkat sebesar 0,35 sementara variabel struktur modal menunjukkan tren menurun sebesar 1,40. Sedangkan pada

tahun 2016-2017 variabel struktur modal menunjukkan tren meningkat sebesar 2,95 sementara variabel pajak menunjukkan tren menurun sebesar 0,24. Kemudian untuk variabel struktur aktiva pada tahun 2016-2017 menunjukan adanya fenomena gap dimana pada periode tersebut variabel struktur modal menunjukkan tren yang meningkat sebesar 2,95, sementara variabel struktur aktiva menunjukkan angka yang menurun sebesar 0,02. Berdasarkan uraian diatas, fenomena gap dalam penelitian ini didasarkan pada inkonsistensi data pada tabel 1.1 dan tabel 1.2 yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, pajak, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan dan risiko bisnis menunjukkan trend yang fluktuatif dengan variabel yang berbeda antra perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asyransi syariah. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakpastian dan ketidaksamaan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah sehingga perlu dilakukan penelitian yang menguji pengaruh pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, pajak, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan dan risiko bisnis terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah. Penelitian terdahulu yang menghubungkan ukuran perusahaan terhadap

kebijakan struktur modal yang dilakukan oleh Yusrlani (2007),

Trisna (2010), Hedjuno (2012) dan Al najjar (2012) menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap sruktur modal. Tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kibrom (2010), Sobia (2013), Eko (2015) dan Sukma (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki hubungan negatif dengan terhadap struktur modal. Struktur aktiva merupakan faktor kedua yang mempengaruhi struktur modal. Devi (2012) menyatakan bahwa perusahaan dengan jumlah aktiva tetap yang besar maka semakin besar struktur modalnya karena bertambahnya

penggunaan hutang sebagai akibat kemudahan memperoleh hutang dari investor dalam berbentuk hutang. Penelitian terdahulu yang menghubungkan struktur aktiva dengan struktur modal yang dilakukan oleh Trisna (2010), Herdjuno (2012), Eko (2015) dan Sukma (2015) menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian tersebut tidak konsisten dengan penelitian Yusrlani (2007) yang menyatakan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Faktor ketiga adalah ukuran perusahaan. Agus (2010) menyatakan bahwa perusahaan yang ukurannya relatif besar, kecenderungan penggunaan dana eksternal juga semakin besar. Hal ini disebabkan kebutuhan dana juga semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan besar mungkin dapat memperoleh keuntungan dalam skala ekonomi dengan melakukan emisi hutang jangka panjang, dan mungkin juga memiliki kekuatan bergaining terhadap kreditur. Penelitian terdahulu yang menghubungkan ukuran perusahaan dengan struktur modal yang dilakukan oleh Menurut penelitian Eko (2015), Kibrom (2010) dan trisna (2010) menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan hasil penelitian oleh Sukma (2015), Friska (2011), Herdjuno (2012) dan Sobia (2013) terdapat ketidak konsistenan hasil yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Faktor keempat adalah pajak. Menyatakan bahwa bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena nilai tarif tinggi. Dengan demikian semakin tinggi tarif pajak perusahaan, maka akan semakin besar leverage dan keuntungan penggunaan hutang. Penelitian terdahulu yang menjelaskan pengaruh pajak terhadap struktur modal dilakukan oleh Kibrom (2010) yang menunjukkan bahwa pajak memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Herdjuno (2012) dan Shahadah (2013) yang menyatakan bahwa pajak tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Faktor kelima adalah Risiko bisnis. Friska (2011)Menyatkan bahwa risiko

bisnis

perusahaan

berpengaruh

terhadap

kelangsungan

hidup

perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya. Tingkat risiko bisnis perusahaan juga mempengaruhi minat pemodal untuk menanamkan dana pada perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan

untuk

memperoleh

dana

dalam

menjalankan

kegiatan

operasionalnya. Penelitian terdahulu yang menghubungkan risiko bisnis terhadap struktur modal yang dilakukan oleh Al-najjar (2012) menyatakan bahwa risiko bisnis berpengaruh positif terhadap struktur modal. Hasil penelitian tersebut tidak konsisten dengan penelitian yang dilaksanakan oleh Friska (2010) yang menunjukkan bahwa risiko bisnis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Faktor keenam adalah pertumbuhan aset. Menurut Laksmi () pertumbuhan

aset

merupakan

variabel

independen

yang

perlu

dipertimbangkan dalam keputusan hutang. Biasanya emisi saham akan lebih besar dari biaya penerbitan hutang. Dengan demikian, perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan sumber dana dari luar. Sebab perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan maodal eksternal daripada perusahaan yang lambat pertumbuhannya. Penelitian terdahulu yang menghubungkan variabel pertumbuhan aset terhadap struktur modal yang dilakukan oleh Friska (2010) menunjukkan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh positif terhadap struktur modal. Tetapi hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukma (2015), Trisna (2010) dan Kibrom (2010) yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Dari beberapa penelitian terdahulu masih terjadi perbedaan hasil penelitian (research gap) mengenai fakor-faktor yang mempengaruhi struktur

modal. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah periode 2015-2017. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, pajak, risiko bisnis dan pertumbuhan aset. Berdasarkan fenomena gap dan research gap yang diuraiakan diatas, maka penulis termotivasi untuk meneliti lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dengan judul penelitian “ Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal ”.( Studi kasus perbandingan pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah di Indonesia periode 2015-2017)”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah ? 2. Bagaimanakah pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah ? 3. Bagaimanakah pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah ? 4. Bagaimanakah pengaruh pajak terhadap strukur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah ? 5. Bagaimanakah pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah ? 6. Bagaimanakah pengaruh pertumbuhan aset terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah ? 7. Bagaimanakah perbedaan dari pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, pajak, risiko bisnis, pertumbuhan aset dalam

mempengaruhi struktur modal antara perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syari’ah ?

C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan profitabilitas terhadap struktur baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah. 2. Untuk menganalisis pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah. 3. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah. 4.

Untuk menganalisis pengaruh pajak terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah.

5. Untuk menganalisis pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah. 6. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan aset terhadap struktur modal baik itu pada perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syariah. 7. Untuk mengetahui perbedaan dari pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, pajak, risiko bisnis, pertumbuhan aset dalam mempengaruhi struktur modal antara perusahaan perbankan syariah dan perusahaan asuransi syari’ah.

D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat untuk : 1. Dari segi teoritis, mampu memberikan sumbangsih pemikiran untuk pengembangan teori faktor-faktor penentu struktur modal perusahaan perbankan dan asuransi bagi peneliti-peneliti lain.

2. Dari segi pragmatis, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau acuan dasar bagi manajer dan investor dalam hal perumusan kebijakan, pengambilan keputusan pendanaan perusahaan dan dalam melakukan keputusan berinvestasi.

E. Sistematika Penulisan Penelitian ini dibagi dalam lima bab dan masing-masing bab terbagi dalam subab-subbab, dengan susunan sebagai berikut: BAB I

:PENDAHULUAN Dalam bab ini, penulis akan menyajikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II

: TELAAH PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan pemahaman tentang struktur nodal dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, penelitian terdahulu, hipotesis dan konsep kerangka pemikiran.

BAB III

:METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan metode yang digunakan dalam penelitian yang meliputi: jenis dan sumber data, populasi dan sampel, variabel penelitian dan definisi operasinl, metode pengumpulan data, dan metode analisis data untuk menguji hipotesis.

BAB IV

:ANALISIS DATA Dalam bab ini akan menjelaskan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang merupakan bentuk lebih sederhana untuk dibaca dan mudah diinterprestasikan

meliputi deskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis

data

dan

pembahasan.

Hasil

penelitian

mengungkapkan interprestasi untuk memakai implikasi penelitian. BAB V

: PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan, keterbatasan penelitian serta saran-saran bagi para peneliti selanjutnya

Related Documents

Bab 1
June 2020 41
Bab 1
May 2020 48
Bab 1
October 2019 61
Bab 1
November 2019 61
Bab 1
July 2020 45
Bab 1
June 2020 31

More Documents from ""

Translite Filsafat.docx
November 2019 15
Mki.docx
October 2019 26
Bab 1 Sk.docx
October 2019 10
Draft Proposal-3.docx
October 2019 27
Spo Mesin Cuci.doc
July 2020 19