BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim dengan kepala berada di fundus dan bokong di bawah. Persalinan pada bayi dengan presentasi sungsang dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah atau di bagian pintu atas panggul.1 Pada letak sungsang berturut-turut lahir bagian-bagian yang makin lama makin besar,dimulai dari lahirnya bokong, bahu kemudian kepala. Pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, sebagian besar janin ditemukan dalam presentasi kepala.2 Pada presentasi bokong, baik ibu dan janin mengalami peningkatan risiko yang besar dibandingkan dengan presentasi kepala. Persalinan letak sungsang dengan prematuritas memiliki morbiditas dan mortalitas lebih tinggi.3 Penyebab utama kematian ibu di Indonesia dan negara-negara lainnya di dunia hampir sama, diantaranya akibat perdarahan (25%), infeksi (14%) hipertensi dalam kehamilan (13%), letak sungsang (13%) serta akibat persalinan yang lama (7%). Kejadian letak sungsang pada janin aterm kira-kira 3%, jauh lebih tinggi pada permulaan masa kehamilan kira-kira 40% daripada kehamilan sebelum 28 miggu antara 17 sampai 31 minggu. Janin letak bokong berada pada resiko morbilitas dan mortalitas prenatal yang lebih tinggi tidak hanya akibat partus tetapi juga karena presentasi.4 Menurut World Health Organization (WHO) untuk Angka Kematian Ibu (AKI) di Negara Asia Tenggara (ASEAN) diantaranya Indonesia mencapai 214 per 100.0000 kelahiran hidup. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tercatat mengalami peningkatan signifikan sekitar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah ini meningkat dibanding data SDKI 5 tahun sebelumnya yang besarnya 228 kematian dan masih merupakan yang tertinggi di Asia.5 Kehamilan dengan letak sungsang seringkali oleh ibu hamil dinyatakan bahwa kehamilannya terasa lain dari kehamilan sebelumnya,
1
2
karena perut terasa penuh dibagian atas dan gerakan lebih hanyak dibagian bawah. Pada pemeriksaan luar berdasarkan pemeriksaan Leopold ditemukan bahwa Leopold I difundus akan teraba bagian yang keras dan bulat yakni kepala. Leopold II teraba punggung disatu sisi dan bagian kecil disisi lain. Leopold III-IV teraba bokong dibagian bawah uterus.
6
Faktor-faktor yang memegang
peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya ialah prematuritas, rnultiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa dan panggul sempit. Kadang-kadang juga disebabkan oleh kelainan uterus (seperti fibroid) dan kelainan bentuk uterus (malformasi).
6
Dikarenakan presentase yang cukup sering terjadi, dan memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan presentasi bayi normal, maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui tentang etiologi, epidemiologi, patofisiologi dan manajemen serta tatalaksana pada kasus presentasi letak sungsang pada kehamilan.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari Letak Sungsang? 2. Bagaimana epidemiologi Letak Sungsang? 3. Apa etiologi Letak Sungsang? 4. Bagaimana patofisiologi terjadinya Letak Sungsang? 5. Apa saja manifestasi klinis Letak Sungsang? 6. Bagaimana cara penegakan diagnosa Letak Sungsang? 7. Bagaimana tatalaksana Letak Sungsang? 8. Bagaimana komplikasi dan prognosis dari Letak Sungsang?
1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari Letak Sungsang 2. Untuk mengetahui epidemiologi Letak Sungsang 3. Untuk mengetahui etiologi Letak Sungsang 4. Untuk mengetahui patofisiologi Letak Sungsang 5. Untuk mengetahui manifestasi klinis Letak Sungsang 6. Untuk mengetahui cara penegakan diagnosa Letak Sungsang
3
7. Untuk mengetahui tatalaksana Letak Sungsang 8. Untuk mengetahui komplikasi dan prognosis dari Letak Sungsang
1.4 Manfaat Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara umum tentang Letak Sungsang sehingga dapat dijadikan tambahan pengetahuan dan penegakkan diagnosa maupun penatalaksanaannya.
4
BAB II STATUS PASIEN
2.1 Identitas Pasien Nama
: Ny. Y
Umur
: 25 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.Gunojoyo, Sananwetan-Blitar
Status Perkawinan
: Menikah
Suku
: Jawa
Tanggal MRS
: 23 Januari 2019
2.2 Anamnesis
Keluhan utama : Kenceng-kenceng
Keluhan Penyerta : keluar cairan jernih
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke RSUD Mardi Waluyo Blitar pada tanggal 23 Januari 2019 pukul 23.55 WIB lewat UGD. Pasien datang dengan keluhan keluar cairan ketuban sejak pukul 22.00 WIB dan cairan yang keluar cukup banyak dan jernih, tidak disertai darah dan lendir. Awalnya, pasien mengeluhkan kenceng-kenceng mulai pukul 21.00 WIB. Pasien mengeluh bagian atas perut terasa penuh dan pergerakan janin lebih sering dibawah.
Riwayat Persalinan : -
Riwayat menstruasi : Menarche umur 11 tahun
Riwayat perkawinan :1 kali, umur pertama menikah 24 tahun.
Riwayat penggunaan kontrasepsi : -
Riwayat penyakit dahulu : Kardiovaskuler: disangkal Hipertensi
: disangkal
DM
: disangkal
5
TBC
: disangkal
Asma
: disangkal
Riwayat penyakit keluarga : Hipertensi
: disangkal
DM
: disangkal
TBC
: disangkal
Asma
: disangkal
Riwayat pengobatan dan pemeriksaaan yang telah dilakukan : ANC 7 kali
2.3 Pemeriksaan Fisik
Status present Keadaan umum : Baik, kesadaran compos mentis Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 84x/menit Suhu: 36,4⁰C RR : 20x/menit TB : 163 cm, BB : 59 kg
2.3.1 Pemeriksaan umum Kulit
: normal
Kepala
: normochepal
Mata
: konjungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-)
Mulut
: kebersihan gigi geligi cukup, stomatitis (-), hiperemi pharing (-), pembesaran tonsil(-)
Leher: pembesaran kelenjar limfe di leher (-), pembesaran kelenjar tyroid (-) Thorax Paru : Inspeksi : Pergerakan pernafasan simetris, tipe pernapasan normal. Retraksi costae (-/-) Palpasi : stem fremitus N/N Perkusi : sonor(+/+)
6
Auskultasi : vesikuler(+/+), suara nafas menurun(-/-) wheezing(-/-), ronchi (-/-)
Jantung : Inspeksi
: iktus cordis tidak tampak
Palpasi
: thrill(-)
Perkusi
: batas jantung normal
Auskultasi
: denyut jantung regular, S1 S2 Single, Murmur(-), Gallop(-)
Abdomen Inspeksi
: Scar (-).
Auskultasi
: suara bising usus normal, metalic sound (-)
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-) Pemeriksaan Obstetri : TFU
: 31 cm
Letak Punggung : Kanan Presentasi
: Bokong
His
: 2-3x/10’ (20-25”)
Djj
: 146x/m
Pemeriksaan Dalam : Vulva / vagina : Ketuban jernih Portio
: eff 50%, Pembukaan 2cm
Ketuban
:-
Letak terendah : Bokong H1, Sakrum arah jam 10.00
2.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium Darah Lengkap tanggal 23 Januari 2019 No.
Jenis Tes
Hasil Tes
Hasil Tes Normal
1.
Hemoglobin
11,8 g/dL
L 13-17 – P 11,5-16 g/dL
2.
Hitung Leukosit
11.600 /cmm
4.000 – 11.000 /cmm
3.
Hitung Trombosit
103.000 /cmm
150.000 – 450.000 /cmm
7
4.
PCV
37,1 %
L: 40-54% P: 35-47%
5.
Hitung Jenis
2/-/-/64/27/7
6.
MCV / MCH / MCHC
90,6/ 28,9 / 31,9
80-97/27-31/32-36
7.
Eritrosit
5.820.000
P: 3.000.000 – 6.000.000
PPT
9,6
9,7 – 13,1 detik
INR
0,89
9.
APTT
23,3
10.
Gol Darah
A+
11.
HIV pack test
Non Reaktif
12.
HBsAg
Non Reaktif
1-2/0-1/3-5/54-62/25-33/37
PPT: 8.
USG
23,9 – 38,9 detik
8
Kesimpulan : Gravida, Intrauterine, tunggal, hidup, saat ini letak sungsang UK 37-38 Minggu, TBJ 3230 gram, plasenta baik, amnion cukup.
2.5 Diagnosis Obstetri G1P0000 UK 38-39 Minggu T/H Letak Sungsang +KPD 2.6 Planning
Rencana USG
Rencana NST
Inj. Ampicillin 3 x 1 gr
Monitoring (TTV Ibu, DJJ Bayi)
Observasi 24 jam
2.7 Follow Up Tabel Follow Up No 1.
Tanggal 23/1/19
S
kencengkenceng disertai keluarnya cairan dari jalan lahir
O KU: baik Kesadaran: compos mentis TD : 110/80 mmHg N: 84x/menit RR : 20 x/menit, reguler Suhu 36,40C K/L : a-/i-/c-/dThorax : Cor : S1 S2 Tunggal reguler Thr :ves/ves, rh -/-, whz – Abdomen : BU(+)N Ekstremitas AH (+ ) Obstetri :
TFU : 31 cm Letak Punggung : Kanan Presentasi : Bokong
A
G1P0000 UK 38-39 Minggu T/H Letak Sungsang +KPD
P
Rencana USG Inj. Ampicillin 3 x 1 gr Monitoring (TTV Ibu, DJJ Bayi) Observasi
9
2.
24/1/2019
Kencengkenceng bertambah , keluar lender dan darah
KU: baik Kesadaran: compos mentis TD : 110/80 mmHg N: 82x/menit RR : 22 x/menit, reguler Suhu 36,20C K/L : a-/i-/c-/dThorax : Cor : S1 S2 Tunggal reguler Thr :ves/ves, rh -/-, whz – Abdomen : BU(+)N Ekstremitas AH (+ ) Obstetri :
TFU : 31 cm Letak Punggung : Kanan Presentasi : Bokong
G1P0000 Pro Cito SC UK 38-39 Minggu T/H Letak Sungsang +KPD
10
No 3.
Tanggal 25/1/2019
S BAK (+), BAB (-), ASI (+), Flatus (+), Keluhan lain (-)
O KU: cukup Kesadaran: compos mentis TD : 100/70 mmHg N: 84x/menit RR : 20 x/menit, reguler Suhu 36,10C
A
P1001 pp SC a/I Letak Sungsang + KPD
P -Inf. RL : D5 = 3 : 2 - Inj. Cefotaxime 3 x 1 - Inj. Antalgin 3 x 1 - Inj. Metoclopramide 3x1
K/L : a-/i-/c-/dThorax : Cor : S1 S2 Tunggal reguler Thr :ves/ves, rh -/-, whz – Abdomen : BU(+)N,soefl Ekstremitas AH (+) St. Obstetri TFU setinggi pusar UC baik Lochea (+) Fluxus Minimal
4.
26/1/2019
Keluhan lain (-)
KU: cukup Kesadaran: compos mentis TD : 110/70 mmHg N: 76x/menit RR : 19 x/menit, reguler Suhu 36,80C K/L : a-/i-/c-/dThorax : Cor : S1 S2 Tunggal reguler Thr :ves/ves, rh -/-, whz – Abdomen : BU(+)N,soefl Ekstremitas AH (+) St. Obstetri TFU setinggi pusar UC baik Lochea (+) Fluxus Minimal
.
P1001 pp SC a/I Letak Sungsang + KPD
- Amoxicillin 3 x 1 - As. Mefenamat 3 x 1