Bab 1 Dan Bab 2.docx

  • Uploaded by: adi hartono
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1 Dan Bab 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,327
  • Pages: 22
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMPN 2 PALANGKARAYA

KARYA TULIS ILMIAH DISUSUN OLEH NAMA : ADI HARTONO NIM : PO.62.20.1.16.001

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN 2019

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Undang-Undang NO 61 Tahun 2014 mendefinisikan bahwa kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik,mental,dan sosial secara utuh,tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem,fungsi, dan proses reproduksi. Kesehatan reproduksi remaja adalah keadaan sejahtera fisik, metal dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya (Depkes RI, 2009). Masa remaja merupakan tahap dalam perkembagan jiwa yang merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, fase ini dialami seorang ketika memasuki usia 10-19 tahun yang dibagi menjadi 3 tahap yaitu remaja awal (10-13 tahun), remaja tengah (14-16 tahun), dan remaja akhir (17-19 tahun) (Depkes RI, 2010). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) diberikan sebagai bekal pengetahuan kepada remaja mengenai anatomi dan fisiologi reproduksi, proses perkembangan janin dan berbagai permasalahan reproduksi seperti kehamilan, Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS, Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dan dampaknya, serta pengembangan perilaku reproduksi sehat untuk menyiapkan diri melakukan fungsi reproduksi yang sehat (Kusmiran, 2013). Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, remaja dan permasalahannya menjadi isu penting saat ini sekitar 64 juta atau 27,6% dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa (BPS, 2015), mengakibatkan remaja memerlukan perhatian dalam

pembinaanya karena remaja sangat rentan terhadap resiko kesehatan reproduksi seperti seksual, HIV/AIDS. Hasil survey menunjukan bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi relatif masih rendah. Remaja perempuan yang tidak tahu tentang perubahan fisiknya sebanyak 13,3%. Hampir separuh (47,9%) remaja perempuan tidak mengetahui kapan memiliki hari atau masa subur. Sebaliknya dari survei yang sama, pengetahuan dari remaha laki-laki yang mengetahui masa subur perempuan lebih tinggi (32,3%) dibanding dengan remaja perempuan (29%). Mengenai pengetahuan remaja laki-laki tentang mimpi basah lebih tinggi (24,4%) dibanding dengan remaja perempuan (16,8%). Pengetahuan remaja laki-laki 8 tentang menstruasi lebih rendah (33,7%) dibanding dengan remaja perempuan (76,2%) (BKKBN, 2016). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMPN2 palangkaraya pada tanggal 28 Januari 2019 , dari wawancara mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja kepada 10 orang remaja, didapatkan 7 dari 10 remaja belum mengerti tentang Kesehatan Reproduksi yang terdiri dari pengertian Kesehatan reproduksi, Organ reproduksi pada remaja, hak kesehatan reproduksi, Perubahan yang terjadi pada remaja, Permasalahan tentang kesehatan reproduksi pada remaja dan 3 lainya sudah mengerti tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMPN 2 palangkaya”

B. Rumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : Gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan di SMPN 2 Palangkaraya

C.Tujuan penelitian

1.Tujuan umum Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMPN 2 Palangkaraya 2.Tujuan Khusus a. Mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMPN 2 Palangkaraya b. Mendapatkan Gambaran pemahamaan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMPN2 palangkaraya c. Mendapatkan gambaran pentingnya informasi kesehatan reproduksi remaja di SMPN 2 Palangkaraya

D.Manfaat penelitian 1. Bagi peneliti Untuk menambah ilmu pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di jurusan keperawatan politeknik kesehatan kementrian kesehatan palangkaraya

2. Bagi masyarakat Membantu memerikan informasi tentang gambaran pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual beresiko.

3. Bagi institusi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam merencanakan dan mengembangkan gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMPN2 palangkaraya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A . Tinjauan teori 1. Pengetahuan a. pengertian pengetahuan adalah pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan terjadi setelah orangmelakukan pengimdraan terhadap suatu objek tertentu,pengindraan terjadi melalui panca indra manusia,yakni ; indra penglihatan,pendengaran,penciuman,rasa dan laba.sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh mulai mata dan telinga.pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalamaan dan penelitian teryata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo,2010) pengetahuan itu ialah kesatuan subyek yang mengetahui dan objek yang diketahui satu kesatuan dalam mana objek itu di pandang oleh subyek sebagai diketahui.pengetahuan manusia itu adalah hasil dari berkontraknya du macam besaran,yaitu ; benda atau yang diperiksa,diselidiki, dan akhirnya diketahui (obyek), manusia yang melakukan berbagai pemeriksaan, penyelidikan akhirnya mengetahui (mengenal) benda (Notoadmojo,2010) b.tingkat pengetahuan menurut notoatmodjo (2011) domain tingkat pengetahuan kognitif mempunyai enam tingkatan , meliputi memahami, menggunakan, menguraiakan, menyimpulkan dan mengevaluasi ciri

pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang diketahuinya beik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi Yang diterima dari orang lain.pengetahuan yang di cakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat,yakni;

1.know(tahu) Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yangtelah dipelajari sebelumnya,termasuk dalam pengetahuan ini adalah menginggat kembali (reall) terhadap sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2.comprehension (memahami) Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan benar tentang objek,yang diketahui dan dapat menginterpresetasikan materi tersebut secara benar.orang yang telah paham terhadap objek atau materi yang harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh contoh, menyimpulkan meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari

3.application(aplikasi) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya (rill) aplikasi disini dapat diberikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,prinsip dan lain sebagainya dalam konteks atau situasi lain. 4.analyis (analisa) Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi

masih ada kaitannya satu sama lain.kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja .

5.synthesis (sintesis) Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian bagian didalam bentuk keseluruhan yang baru.dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada.

6.evaluation (evaluasi) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk penelitian terhadap siuatu objek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada

C.faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut budiman (2013) faktor pengetahuan adalah sebagai berikut;

yang

mempengaruhi

1).pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah (baik formal maupun non formal), berlangsung seumur hidup.pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, orang tersebut akan semakin luas pengetahuanya namun,perlu ditekankan

bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

2) informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilakn perubahan atau peningkatan pengetahuan.

3) budaya Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanp melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.dengan demekian,seseorang akan bertambah pengethuannya walaupun tidak melakukan.

4) pengalamaan Pengalamaan sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.pengalamaan belajar dalam bekerja yang dikembangkan akan memengaruhi pengetahuan seseorang.

5) sosial ekonomi Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang di perlukan untuk kegiatan tertentu sehungga status sosial ekonomi ini akan memengaruhi pengetahuan seseorang.

6) usia Usia memengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik.

D.pengukuran pengetahuan pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyalan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkay diatas (Notoatmodjo,2010) dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kuranf.ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif yang menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (standard deviation);

1) baik bila yang diperoleh (x) > mean = 1 SD 2) cukup, bila nilai mean (x) ≤ mean + 1 SD 3) kurang,bila nilai responden yang diperoleh (x) < = 1 SD

E. sumber pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010) Sumber-sumber pengetahuan sebagai berikut:

1) Kepercayaan berdasarkan tradisi adat dan agama Berbentuk norma dan kaidah baku didalam kehidupan seharihari didalam norma dan kaidah itu terkandung pengetahuan yang kebenaranya tidak dapat dibuktikan secara rasional dan empiris,tetapi sulit untuk dikritik untuk diubah begitu saja.jadi,harus diikuti dengan tanpa keraguan dan percaya secara bulat.pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap (mapan) tetapi subjektif.

2) pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat dipercayai adalah orang tua,guru,ulama, orang yang dituakan, dan sebagainya.apapun yang merekakatakan, benar atau salah, baik atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan dijelaskan dengan oatuh tanpa kritik karena kebanyakan orang telah mempercayai mereka sebagai orang-orang yang cukup berpengalamaan dan berpengetahuan lebih luas

3) pengalamaan Pengalamaan adalah alat vital penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari, dengan melibatkan indera manusia,orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup.

4) akal pikiran Akal pikiran cenderung memberikan pengetahuan yang umum,objektif dan pastp

5) intuisi Pengetahuan yang bersumber dari intuisi merupakan pengalamaan batin yang bersifat langsung,ketika seseorang dengan serta merta memutuskan untuk berbuat atau tidak berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia berada di dalam pengetahuan yang intuitif.

F. Cara memperoleh pengetahuan menurut notoatmodjo (2011), pengetahuan dapat diperoleh dengan cara diantaranya ; 1)

Tradasional atau non-alamiah

a)

Cara coba-salah (trial and error)

Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkin lain. Apabila kemungkinan kedua gagal maka dicoba lagi dengan kemungkinan ketiga dan seterusnya samoai masalah tersebut dapat dipecahkan. b)

Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik informal, ahli agama, pemegang pemerintahan sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas dan kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintahan,otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. c)

Berdasarkan pengalamaan pribadi

Pengalamaan pribadi digunakan sebagi upaya untuk memperoleh ilmu pengetahuan. d)

Melalui jalan pikiran

Manusia mampu menggunakan penalarannya untuk memperoleh pengetahuan baik melalui induksi maupun deduksi 2)

Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahun pada masa dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah cara ini disebut metode penelitian .mula-mula dengan pengamatan langsung kemudian hasilnya dikumpulkan, diklasifikasikam akhirnya dibuat kesimpulan

2. Remaja A. Pengertian masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju dewasa yang ditandai perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik yang tampak lebih jelas tubuh berkembang pesat mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya kapasitas reproduksi. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan oleh adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis, dimana uraian yakni antara 1019 tahun dan masa ini adalah suatu periode pematangan organ reproduksi mausia dan sering disebut masa pubertas (widiastuti,dkk 2009 dalam harmono,2012) pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari mahluk seksual kata pubertas berasal dari kata lain yang berarti usia kedewasaan,kata ini lebih menunjuk pada perubahan fisik dari pada perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual menjadi matang dan mampu memberikan keturunan (hurlock,2007 dalam darmono, 2012).munk mengemukakan bahwa pubertas berasal dari kata puber (pubescent) yang berarti mendapatkan puber atau rambut kelamin,yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukan perkembangan seksual (monks & knoers, 2002 dalam 2012)

C. pembatasan usia remaja masa remaja diangap mulai pada saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum.menurut WHO disebut remaja apa bila anak telah mencapai usia 10-18 tahun.menurut depkes RI adalah antara 10-19 tahun dan belum kawin.remaja adalah individu yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah. Anak dianggap remaja apabila sudah

berusia 16 tahun anak untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki (proverawati &misaroh,2009 dalam darmono,2012)

C. perkembangan fisik pada remaja perkembangan fisik yang meyangkut perkembangan seksual adalah pertumbuhan-pertumbuhan organ-organ genital yang ada baik didalam maupun diluar badan yang sangat menentukan bagi perkembangan tingkah laku selanjut nya, istilah tanda-tanda kelamin primer menunjuk pada organ badan yang langsung berhubungan dengan proses reproduksi.pad anak perempuan tanda kelamin primer ditandai dengan dengan adanya perkembangan rahim dan saluran telur,vagina,bibir kelamin dan klitoris (monks & knoers,2002 dalam Harmono, 2012 ) petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi pada anak perempuan menjadi matang adalah datang nya haid atau menarche, ini adalah permulaan serangkaian pengeluaraan darah,lendir,dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala yang terjadi kira-kira setiap 28 hari sampai menopause. Periode haid umum nya terjadi pada jangka waktu yang tidak teratur dan lamanya haid berbeda-beda pada tahun-tahun pertama periode ini dikenal sebagi tahap kemandulan remaja ( hurlock,2007 dalam darmono,2012 ) tanda-tanda kelamin sekunder adalah tanda-tanda yang tidak langsung berhubungan dengan proses reproduksi,namun merupakan tanda-tanda yang khas untuk perempuan dan khas untuk laki-laki.pada perempuan yang pertama kali muncul yaitu tumbuhnya kemaluan yang merupakan gambar segita basis keatas kemudian tanda kelamin sekunder yang paling penting pada wanita adalah tumbuhnya payudara dengan sedikit mencuatnya bagian puting susu hal ini terjadi pada usia antara 8-13 tahun. ( monks & knoers < 2002 dalam Harmono,2012 )

Menurut Harmono (2012), berdasarkan kematangan psikososial dan seksual,remaja akan melewati tahapan berikut :

1)

Masa remaja awal umur 11-13

Remaja awal dimulai lebih antara usia 11 sampai 13 tahun,masa remaja awal kira-kira sama dengan masa sekolah menengah pertama dan mencakup semua perubahan pubertas. 2)

Masa masa remaja pertengahan umur 14-16 tahun

Minat pada karir,berpacaran,dan eksplorasi identitas sering kali lebih nyata dalam masa remaja akhir.terdapat pergerakan pasti menjauh dari keluarga,hubungan seusia ( peer group ) mendominasi di atas keluarga. 3)

Masa remaja lanjut umur 17-20 tahun

Remaja akhir merupakan fase kematangan secara fisik,kebanyakan remaja akhir menjadi seseorang yang mandiri penuh sebagai warga negara yang produktif

3. Kesehatan reproduksi

A. Pengertian kesehatan reproduksi pada seorang remaja sangatlah penting, karna bila tidak di dasari dengan pengetahuan yang cukup, mencoba hal baru yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi bisa memberikan dampak yang akan menghancurkan masa depan remaja dan keluarga. Masyarakat internasional juga secara konsisten telah

mengukuhkan hak-hak remaja akan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR) yang benar, tanggung jawab orang tua dan pelayanan kesehatan reproduksi (KR) termasuk konseling saat International Conference on Population and Development (ICPD) tahun 1994. Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hannya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta perosesnya (WHO).Kesehatan reproduksi remaja secara umum didefenisikan sebagai kondisi yang sehat dari sistem, fungsi, dan proses alat reproduksi yang dimiliki oleh remaja, yaitu laki-laki dan remaja perempuan dengan usia 10-24 tahun ( BKKBN-UNICEF,2004) .

B. Faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi 1) Hak-hak reproduksi dan seksual a.Hak untuk hidup. b.Hak mendapatkan kebebasan dan keamanan. c.Hak atas kesetaraan dan terbebas dari segala bentuk diskriminasi. d.Hak privasi. e.Hak kebebasan berpikir. f.Hak atas informasi dan edukasi. g.Hak memilih untuk menikah atau tidak. h.Hak untuk memutuskan apakah ingin dan kapan mempunyai anak. i. Hak untuk menikmati kemajuan ilmu pengetahuan. j. Hak atas kebebasan berserikat dan berpartisipasi dalam politik.

C . Mengenali Anatomi Alat Reproduksi dan fungsi: a. Ovarium Setiap wanita memiliki sepasang indung telur (ovarium) satu di kiri dan satu di kanan berbentuk bulat lonjong dengan panjang 3,5 cm dan lebar 2 cm. Ketika masih bayi indung telur masih sangat kecil, tipis, dan lembut. Tetapi setelah menginjak remaja membesar dan sesudah menopause kembali mengecil. Sepasang ovarium ini setiap bulannya secara bergantian mengeluarkan satu sel telur (ovum) yang matang dan juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. b. Tuba falopii Sepasang tabung kecil yang terletak di kirikanan rahim, panjangnya kira-kira 10 cm dan membujur dari bagian atas rahim serta berhubungan dengan indung telur di kedua sisi. Saluran ini tempat pertemuan sperma dengan sel telur yang mengakibatkan terjadi pembuahan. c. Uterus Uterus pada remaja berbentuk seperti buah pir, panjang kira-kira 9 cm, lebar 6 cm dan berat kira-kira 60 gram. Secara normal letak rahim membengkok ke depan dan membentuk 90 derajat terhadap vagina dan bersandar pada kandung kencing dan rahim merupakan tempat tertanamnya ovum yang telah dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi janin. Dan bila tidak terjadi pembuahan, maka lapisan dinding uterus yang terkelupas dan terjadi perdarahan yang di sebut menstruasi dan bagian akhir dari uterus yang berhubungan dengan vagina di sebut serviks. d. Vagina Sebuah tabung berlapis otot yang membujur ke atas dan condong ke belakang, di kelilingi jaringan pembuluh darah yang akan penuh ketika Ada rangsangan seksual. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan alat reproduksi luar dan tempat masuknya penis saat melakukan hubungan intim.

D. Memelihara Kesehatan Reproduksi a. Gunakan pakaian dalam yang menyerap keringat , yang terbuat dari bahan katun atau kaos. • Jemur handuk sehabis di pakai mandi agar terkena matahari dan tidak akan menjadi jasad renik yang menimbulkan infeksi kulit, dan ganti handuk 3x sehari. b.Memotong bulu pubis , yang di sunnahkan dalam agama islam setiap 40 hari , agar bulu-bulu pubis tetap terjaga. c.Setelah buang air kecil dan besar bersihkan vulva dan keringkan sebelum memakai kembali pakaian dalamnya. d. Saat haid gunakan pembalut yang bersih, dan ganti pembalut sehabis buang air kecil dan besar. • Meningkatkan imunitas terhadap HVP melalui vaksinasi untuk upaya mencegah kangker serviks yang sangat efektif bila di lakukan remaja sejak usia 10 tahun.

E. Persiapan Reproduksi Sehat

a). Mencegah anemia Mencegah terjadinya anemia, remaja putri perlu memonitoring keadaan tekanan darahnya, bila tekan darah di bawah 110/80, pemeriksaan Hb sahli dan merasakan lemah, letih, lesuh. Dengan adanya tanda-tanda dari anemia maka remaja di anjurkan banyak mengkonsumsi yang banyak mengandung zat besi seperti sayur daun ubi, bayam, buah-buahan yang berwarna merah, dan mengkonsumsi penambah darah misalnya tablet besi (Fe), Sangobion di karnakan juga setiap wanita mengeluarkan darah setiap bulannya. b). Meningkatkan imunitas terhadap tetanus toksoid. Meningkatkan imunitas terhadap tetanus toksoid dengan

melakukan suntikan TT karena remaja putri akan mendapatkan zat anti terhadap tetanus toksoid sehingga bila suatu saat menikah dan hamil maka janin yang di kandung akan mempunyai zat anti terhadap TT. c). Tidak Melakukan Hubungan Seksual pranikah. Hubungan seks adalah prilaku yang dilakukan sepasang individu karena dorongan seksual dalam bentuk penetrasi penis kedalam vagina. Prilaku ini juga koitus yang hanya dilakukan oleh sepasang individu yang telah menikah. Tidak ada satu agama pun yang mengizinkan hubungan seks di luar ikatan pernikahan, hubungan pranikah sangat merugikan remaja diantaranya adalah: 1. Risiko menderita penyakit menular seksual, misalnya gonore, sifilis, herpes simpleks, herpes genetalis, dan juga HIVAIDS, yang mana Indonesia di perkirakan jumlah perempuan yang terinfeksi HIV 21 persen dari total 5,701 kasus AIDS yang di laporkan (kompas, 24/11). 2. Terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. 3. Melakukan tindakan aborsi yang tidak aman akibat kehamilan yang tidak di inginkan, dan akhirnya menjadi mandul dan infeksi. 4. Resiko terkena kangker serviks lebih rentan.

F. Makanan yang bergizi Pada remaja energi dan protein dibutuhkan lebih banyak daripada orang dewasa, demikian pula vitamin dan mineral. Vitamin B1, B2 dan B6 sangat penting untuk metabolisme karbohidrat menjadi energi. Demikian pula asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, dan vitamin A untuk pertumbuhan yang diperlukan oleh jaringan. Semasa remaja akan kebutuhan

makanan meningkat, sementara beban kerja bertambah besar, begitu pula setelah kedatangan menstruasi, hamil, dan menyusui, maka daitu remaja harus memperhatikan gizi yang sangat penting bagi kesehatan diri sendiri,Pembekalan Pengetahuan Kepada Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja : a. Perkembangan fisik Yang mana seseorang mengalami perubahan struktur tubuh dari anak menjadi dewasa (pubertas), terjadi perubahan fisik yang cepat diantaranya kematangan organ reproduksi dengan datangnya menstruasi (menarche), perubahan bentuk tubuh pada payudara yang membesar, tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina . b. Perubahan kejiwaan Perubahan emosi yang di alami oleh remaja, di mana remaja lebih sensitif seperti menangis, cemas, frustasi, mudah bereaksi bahkan agresif tehadap gangguan atau rangsangan luar yang memengaruhinya dan cendrung mengembangkan cara berpikir abstrak. c. Dan kematangan seksual remaja. Pembekalan pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secara fisik, kejiwaan, dan kematangan seksual akan memudahkan remaja untuk memahami serta mengatasi berbagai keadaan yang membingungkannya. Informasi tentang menstruasi dan mimpi basah serta tentang alat reproduksi remaja baik laki-laki maupun perempuan perlu di peroleh setiap remaja. d. Proses reproduksi yang bertanggung jawab. Manusia secara biologis mempunyai kebutuhan seksual. Remaja perlu mengendalikan naluri seksual dan menyalurkannya menjadi kegiatan positif, seperti olahraga dan mengembangkan hobi yang positif. Penyaluran yang berupa hubungan seksual dilakukan setelah berkeluarga untuk melanjutkan keturunan. e. Pergaulan yang sehat antara remaja perempuan dan laki-laki. Remaja memerlukan informasi agar waspada dan berprilaku seksual yang sehat didalam bergaul dengan lawan jenisnya. Di samping itu

remaja memerlukan pembekalan tentang kiat-kiat untuk mempertahankan diri secara fisik maupun psikologi serta mental dalam menghadapi godaan, seperti ajakan untuk melakukan hubungan seksual dan penggunaan nafza. f. Persiapan pranikah. Informasi tentang hal ini diperlukan agar calon pengantin lebih siap secara mental dan emosional dalam memasuki kehidupan berkeluarga.

Related Documents

Bab 1 Dan Embryogenesis.docx
December 2019 14
Bab 1 Dan Bab 2.docx
October 2019 26
Revisi Bab 1 Dan Bab 2.docx
October 2019 17
Bab I Dan Bab Ii
December 2019 60

More Documents from ""