DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang .................................................................................................. 1.2 Rumusan masalah ............................................................................................ 1.3 Tujuan .............................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Pengorganisasian Masyarakat ............................................................. 2.2 Memahami Konsep Persiapan Sosial, Partisipasi dan Kaderisasi PPM ......... 2.3 Menyusun dan Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi dalam PPM ............. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 3.2 Saran ................................................................................................................ DADTAR PUSTAKA ..............................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan tugas makala dalam mata kuliah “pengorganisasian dan pengembangan masyarakat” dengan baik tepat pada waktunya. Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada teman-teman yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya ilmiah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam negara yang sedang berkembang terdapat siklus keadaan yang merupakan suatu lingkaran yang tak berujung, yang menghambat perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya disebabkan karena Rendahnya Tingkat Sosial Ekonomi masyarakat yang mengakibatkan Ketidakmampuan dan Ketidaktahuan dalam berbagai hal khususnya dalam bidang kesehatan dan perawatan dalam memelihara diri mereka sendiri ( Self Care ). Bila keadaan ini dibiarkan akan menyebabkan masalah kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok – kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. Dan sebagai dampaknya adalah menurunnya Status Kesehatan Keluarga dan Masyarakat secara keseluruhan. Keadaan ini akan sangat berpengaruh terhadap Produktivitas keluarga dan masyarakat untuk menghasilkan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang selanjutnya membuat kondisi sosial ekonomi keluarga dan masyarakat semakin rendah. Demikian seterusnya berputar sebagai suatu siklus yang tak berujung. Keadaan yang saling kait mengkait ini menghambat perkembangan masyarakat secara keseluruhan dan suatu tindakan harus dilakukan untuk memotong lingkaran yang tak berujung ini agar selanjutnya kita dapat meningkatkan keadaanmasyarakatsecaramenyeluruh. Adam Curle (1970) ahli pengembangan masyarakat berpendapat bahwa : Sumber – sumber keterbelakangan masyarakat bukan terletak pada kurangnya pendayagunaan sumber – sumber ekonomi, tetapi pada penggunaan yang salah dari sumber daya manusiawi ( …… the wrong use of people…….). Dalam masyarakat itu sendiri sebenarnya terdapat suatu dinamika yang membuat mereka mampu bertahan dalam keadaan yang sulit dan hal itu sebenarnya merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Sampai seberapa jauh potensi itu telah berkembang, dapat dilihat dari keadaan perkembangan masyarakat itu sendiri. Pada masyarakat yang sudah berkembang, maka hal ini menunjukkan bahwa mereka telah dapat memanfaatkan potensi yang mereka miliki ; Sedangkan pada masyarakat yang belum berkembang berarti mereka belum banyak memanfaatkan potensi yang mereka miliki. Beberapa definisi yang memberikan pengertian tentang Pengembangan Masyarakat antara lain : 1. Menurut ” Bhattacarya “ Pengembangan Masyarakat adalah Pengembangan manusia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol lingkungannya. Pengembangan masyarakat merupakan usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi, berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong untuk mampu membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.
2. Menurut ” T.R. Betten”. Pengembangan Masyarakat bertujuan mempengaruhi perikehidupan rakyat jelata dimana keberhasilannya tergantung sekali pada kemauan masyarakat untuk aktif bekerjasama. 3. Menurut ” Yayasan Indonesia Sejahtera “ Pengembangan Masyarakat adalah Usaha – usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan dengan lebih baik semua kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Hakekat Pengembangan Masyarakat pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia atau kesejahteraan masyarakat. Hal ini sebenarnya mempunyai kesamaan / tidak berbeda atau dalam arti lain sejalan dengan hakekat pembangunan ekonomi pada umumnya. Setiap usaha yang bertujuan untuk mengembangkan masyarakat hendaknya menempuh langkah – langkah sebagai berikut : 1. Ciptakan kondisi agar potensi ( kemampuan ) setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan. Potensi setempat sering kali tidak bisa digunakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat karena adanya berbagai hambatan. Oleh karena 2. itu diperlukan kemampuan menganal hambatan – hambatan ini untuk selanjutnya bersama masyarakat menciptakan suatu kondisi agar potensi yang sudah ada dapat dimanfaatkan untuk peningkatan taraf hidup. 3. Tingkatkan mutu potensi yang ada.Tergalinya potensi setempat harus diikuti dengan peningkatan mutu agar dapat diperoleh manfaat yang optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengikutsertakan masyarakat setempat sejak awal kegiatan hingga pelaksanaan dan perluasan kegiatan dengan mengadakan kegiatan – kegiatan pendidikan yang bersifat non formal. 4. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada.Terlaksananya kegiatan sebagai wujud pemanfaatan potensi yang ada bukanlah suatu tujuan akhir. Harus diusahakan agar kegiatan tersebut tidak berhenti begitu saja tetapi diikuti dengan kegiatan lain sebagai hasil daya cipta masyarakat 5. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.Tujuan akhir dari peningkatan pengembangan masyarakat adalah agar proses pengembangan masyarakat tersebut mampu menghasilkan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan bertitik tolak dari pengertian tentang Pengembangan Masyarakat seperti yang telah diuraikan tersebut di atas, maka masyarakat merupakan Subyek dari kegiatan yang menjadi sasaran kegiatan. Peranan lembaga dari luar hanyalah sebagai perangsang agar proses yang terjadi berjalan secara optimal. Dengan demikian, maka Penjabarannya secara Operasional dilaksanakan dengan cara :
1. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang menentukan masalah kesehatannya, baik yang dihadapi secara individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. 2. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang membuat analisa dan kemudian menyusun perencanaan penanggulangan masalah. 3. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk melaksanakan usaha perbaikan tersebut. 4. Dalam proses ini sedapat mungkin digali sumber – sumber daya yang ada dalam masyarakat sendiri dan kalau betul – betul diperlukan dimintakan bantuan dari luar. , maka “Charles Erasmus” merupakan orang yang berpandangan kontra pengembangan masyarakat, yang menyatakan bahwa Orang – orang dewasa yang sudah mencapai tingkat kematangan tertentu, yang telah mempunyai perasaan – perasaan rendah diri dan tidak percaya diri sendiri dan mempunyai kecenderungan untuk menghindari situasi – situasi baru, tidak mungin dirubah dalam sekejap, sekalipun dibuka kesempatan – kesempatan. Menurut Erasmus, Pengembangan Masyarakat hanyalah suatu “Adult Manipulation” belaka. Ia berkeyankinan bahwa faktor yang penting dalam pembangunan adalah adanya kesempatan menuju perubahan ( Perubahan Sosial ). Kalau momentumnya tepat, pembangunan materiil akan merangsang tumbuhnya cara – cara hidup yang lebih sehat untuk seterusnya, tanpa melalui filsafat birokratis tentang swadaya masyarakat. B. RUMUSAN MASALAH 1. Memahami konsep pengorganisasian masyarakat? 2. Memahami konsep persiapan social, partisipasi dan kaderisasi dalam PPM? 3. Menyusun dan melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam PPM?