RINGKASAN MATERI KULIAH PENGAUDITAN II (EKA 446 C3)
KONSEP PENGAUDITAN SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN
OLEH KELOMPOK 7
I GUSTI AGUNG BRAWIJAYA
(1607531079)
I KETUT MANDI WIRA PUTRA
(1607531081)
IDA BAGUS GEDE WISWANTARA
(1607531084)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2018
8.1
SIFAT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN Aktivitas investasi (investing activities) adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan serta aktiva lain yang biasanya dimiliki perusahaan untuk digunakan dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Di samping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Suatu entitas mengakuisisi aktiva-aktiva ini karena aktiva itu diperlukan untuk mendukung operasi dan proses intinya. Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahaman atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan (misalnya mesin, peralatan, fasilitas, tanah atau sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua dalam mengaudit investasi meliputi penentuan aktiva apa yang diakuisisi selama periode berjalan. Biasanya pertumbuhan aktiva tetap harus memperlihatkan hubungan yang konsisten dengan pertumbuhan pendapatan. Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas. Dengan kata lain, sebagian besar aktiva tetap yang ada pada akhir tahun juga ada pada awal tahun. Karenanya, auditor sering memusatkan strategi audit pada audit perubahan aktiva jangka panjang, bukan pada keseluruhan populasi aktiva jangka panjang. Aktivitas Pembiayaan (financing activities) mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiayaan dengan utang) atau pemilik (pembiayaan dengan ekuitas). Aktivitas pembiayaan dapat meliputi, misalnya, mendapatkan pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa. Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi utang, mengakuisisi kembali saham (treasury stock), dan membayar dividen.
Menggunakan Pemahaman Tentang Bisnis Dan Industri Untuk Mengembangkan Strategi Audit Ketika seorang auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan transaksi, dari bawah keatas untuk audit atas investasi dalam aktiva tetap, dan aktiva jangka panjang lain, proses ini biasanya merupakan produk sampingan dari siklus pengeluaran. Pengendalian internal atas taransaksi pengeluaran juga mempengaruhi akuisisi, dan investasi dalam aktiva tetap. Apabila auditor mengembangkan pendekatan berdasarkan mengaudit investasi 1
dalam aktiva tetap, bersama pembiayaan dari investasi ini, karena hal itu saling berkaitan sangat erat.
8.2
MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN Siklus Investasi Tujuan Audit Tujuan khusus audit untuk siklus investasi: Kategori
Tujuan
Audit
Kelompok
Asersi
Transaksi
Keberadaan
Transaksi
pembelian/perolehan
Aktiva tetap yang tercantum
atau
aktiva
tetap
dalam
Keterjadian
penjualan/penghentian aktiva tetap
merupakan
(AT2),
produktif yang digunakan per
Audit
Saldo
Rekening
dan
(AT1),
reparasi
&
pemeliharaan yang telah dicatat (AT3)
Tujuan
berasal
dari
pembukuan aktiva-aktiva
tanggal neraca (AT4).
transaksi-
transaksi yang terjadi selama tahun yang diperiksa. Kelengkapan
Semua
transaksi
Saldo-saldo aktiva tetap telah
pembelian/perolehan aktiva tetap
mencakup pengaruh seluruh
(L1), penjualan/penghentian aktiva
transaksi
tetap
dengan aktiva tetap selama
(L2),
dan
reparasi
&
pemeliharaan (L3) yang terjadi
yang
berkaitan
tahun yang diperiksa (L4).
selama tahun yang diperiksa, telah dicatat. Hak
dan
Kewajiban
Perusahaan
memiliki
mempunyai
hak
atau dalam
seluruh aktiva tetap tercatat per tanggal neraca (HK1) Penilaian atau
Transaksi-transaksi
biaya
Aktiva tetap dinyatakan pada
Pengalokasian
depresiasi dan penurunan nilai
harga perolehannya dikurangi akumulasi depresiasi (NA2) 2
aktiva tetap telah dinilai denga tepat
dan telah diturunkan nilainya
(NA1).
untuk penurunan nilai yang material (NA3).
Penyajian dan
Transaksi-transaksi
depresiasi,
Aktiva tetap dan sewa guna
Pengungkapan
reparasi, dan pemeliharaan serta
modal telah diidentifikasi dan
sewa
dikelom-pokkan dengan tepat
guna
operasi
telah
diidentifikasi dan dikelompokkan
dalam
dengan
(SU2).
tepat
dalam
laporan
laporan
keuangan
keuangan (SU1). Pengungkapan tentang harga perolehan, nilai buku, metode depresiasi, dan taksiran umur aktiva
tetap,
penempatan
aktiva tetap sebagai jaminan utang,
serta
syarat-syarat
penting sewa guna modal telah memadai (SU3).
Pertimbangan Dalam Perencanaan Audit a.) Materialitas Aktiva tetap biasanya merupakan pos material dalam laporan keuangan. Pertimbangan utama dalam menilai pengalokasian materialitas adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan. b.) Risiko Bawaan Risiko bawaan yang berkaitan dengan asersi keberadaan biasanya rendah karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Namun risiko bawaan bisa naik menjadi moderat atau tinggi karena aktiva bekas atau aktiva yang dihentikan pemakaiannya tidak dihapus dari pembukuan.
3
c.) Risiko Prosedur Analitis Risiko prosedur analitis adalah elemen risiko deteksi yang ditimbulkan oleh kegagalan prosedur analitis dalam mendeteksi kekeliruan material. Aktiva tetap pada umumnya stabil, sehingga prosedur analitis bisa diandalkan dalam menilai kewajaran laporan keuangan.
d.) Risiko Pengendalian Salah satu transaksi kunci yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah pencatatan akuntansi awal atas pembelian/perolehan aktiva tetap. Transaksi-transaksi yang secara individual material, seperti pembelian tanah atau gedung, atau pengeluaran modal berjumlah besar, biasanya memerlukan pengendalian tersendiri misalnya dengan meng gunakan anggaran modal (capital budget) serta otorisasi dari dewan komisaris.
Siklus Pembiayaan Siklus pembiayaan meliputi dua kelompok utama transaksi, yaitu: a. Transaksi utang jangka panjang yang meliputi utang obligasi, hipotik, wesel, dan pinjaman, beserta pembayaran pokok dan bunganya. b. Transaksi ekuitas pemegang saham ( modal ) yang meliputi penerbitan dan penebusan kembali saham preferen dan saham biasa, transaksi pembelian kembali saham, dan pembayaran dividen.
Tujuan Audit Tabel di bawah ini mencantumkan sejumlah akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi pembiayaan.
Kategori
Tujuan
Audit
atas
Asersi
Transaksi
Akun
Keberadaan
Transaksi-transaksi biaya bunga dan
Saldo
atau
transaksi rugi-laba lainnya yang telah
panjang
Keterjadian
dibukukan
merupakan utang yang ada
mencerminkan
Kelompok
pengaruh
Tujuan
Audit
utang yang
Saldo
jangka dicatat
4
dari transaksi dan kejadian utang jangka
pada
panjang yang terjadi dalam tahun yang
(AT2).
tanggal
neraca
diperiksa (AT1). Saldo ekuitas pemegang saham
merupakan
hak
pemilik yang ada pada tanggal neraca (AT3). Kelengkapa
Semua transaksi beban bunga dan
Saldo
utang
n
pendapatan lainnya yang berkaitan
panjang merupakan semua
dengan utang jangka panjang yang
utang
terjadi selama periode berjalan telah
jangka
dicatat (L1).
tanggal neraca (L2).
kepada
jangka
kreditor
panjang
pada
Saldo ekuitas pemegang saham
mencerminkan
klaim pemilik atas aktiva perusahaan (L3). Hak
Semua saldo utang jangka
dan
panjang dalam pembukuan
Kewajiban
mencerminkan kewajiban perusahaan (HK1). Saldo ekuitas pemegang saham
mencerminkan
klaim pemilik atas aktiva perusahaan (HK2). Penilaian
Transaksi beban bunga dan pendapatan
Saldo
utang
jangka
atau Alokasi
lainnya yang berkaitan dengan utang
panjang (NA2) dan ekuitas
jangka panjang telah dinilai dengan
pemegang saham (NA3)
tepat sesuai dengan prinsip akuntansi
telah dinilai dengan tepat
berlaku umum (NA1).
5
sesuai
dengan
prinsip
akuntansi berlaku umum. Penyajian
Transaksi utang jangka panjang dan
Saldo
dan
ekuitas
panjang
Pengungkap
diidentifikasi
an
dengan tepat dalam laporan keuangan
diidentifikasi
(SU1).
diklasifikasikan
dengan
tepat
laporan
pemegang serta
saham
telah
diklasifikasikan
utang
jangka
dan
ekuitas
pemegang
saham
telah dan
dalam
keuangan (SU2).
Semua syarat, ketentuan, komitmen,
dan
provisi
terkait yang bersangkutan dengan
utang
jangka
panjang telah diungkapkan secara memadai (SU3).
Semua fakta berkenaan dengan penerbitan saham seperti nilai pari atau nilai ditetapkan saham, saham yang
diotorisasi
dan
diterbitkan, serta jumlah saham
yang
ditahan
sebagai treasury stock atau terikat
opsi
telah
diungkapkan (SU4).
6
Pertimbangan – Pertimbangan dalam Perencanaan Audit Pertimbangan – pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam perencanaan audit siklus pembiayaan, yakni: a. Materialitas Ekuitas pemegang saham jelas merupakan komponen neraca yang material. Pengaruh transaksi siklus pembiayaan terhadap laporan laba rugi juga sangat bervariasi dalam hal signifikansinya seperti juga pengaruh dividen terhadap laba ditahan. b. Risiko Bawaan. Risiko salah saji dalam melaksanakan dan mencatat transaksi siklus pembiayaan biasanya rendah. Dalam banyak perusahaan, transaksi ini tidak sering terjadi, kecuali untuk pembayaran dividen dan bunga, yang sering ditangani oleh agen-agen dari luar. c. Risiko Prosedur Analitis Prosedur analitis ini memberikan indikator tentang kebutuhan entitas akan pembiayaan, kemampuannya, untuk melunasi utang, dan kelayakan biaya bunga (termasuk baik beban bunga maupun bunga yang dikapitalisasi). d. Risiko Pengendalian Penerapan komponen - komponen pengendalian internal untuk transaksi dan saldo siklus pembiayaan serupa dalam banyak hal dengan yang telah diuraikan sebelumnya untuk siklus investasi.
Dokumen dan Catatan Perusahaan biasanya menyelenggarakan buku besar pembantu yang terpisah untuk pemegang obligasi dan pemegang saham. Selain itu, transaksi-transaksi siklus pembelanjaan menyangkut ayat-ayat dalam jurnal umum dan jurnal penerimaan dan pengeluaran kas untuk penerbitan dan penghentian utang serta sekuritas saham, pembayaran dan akrual bunga, dan pengumuman serta pembayaran dividen.
Fungsi-Fungsi dan Pengendalian yang Bersangkutan Fungsi-fungsi pembelanjaan dan aktivitas pengendalian yang bersangkutan dengan siklus pembelanjaan adalah sebagai berikut.
7
Pemberian otorisasi atas obligasi dan modal saham Dewan komisaris biasanya memberi otorisasi berdasarkan atas perencanaan strategik dan aktivitas investasi perusahaan. Penerbitan obligasi dan modal saham Penerbitan dilakukan sesuai dengan otorisasi yang diberikan dewan komisaris dan peraturan hukum yang berlaku dan hasik penerbitan disetorkan segera ke bank secara utuh, sertifikat obligasi dan saham harus diamankan secara fisik. Pembayaran bunga obligasi dan dividen tunai Pembayaran dilakukan terhadap penerima yang berhak sesuai dengan otorisasi dewan komisaris dan manajemen. Pelunasan dan pembelian kembali obligasi dan modal saham Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi dewan komisaris dan saham yang dibeli kembali harus diamankan secara fisik. Pencatatan transaksi pembelanjaan Transaksi-transaksi dicatat dengan benar, baik mengenai jumlahnya, penggolongannya, maupun periode akuntansinya sesuai dengan otorisasi dan dokumen pendukung; tugas pelaksanaan dan pencatatan transaksi harus dipisahkan, pengecekan independen secara periodik mengenai kecocokan antara buku besar pembantu dengan rekening kontrol.
Auditor harus mendapatkan dan mendokumentasikan pemahamannya tentang setiap komponen pengendalian yang akan berpengaruh terhadap siklus pembelanjaan. Dengan pengetahuan ini, auditor harus bisa mengidentifikasi salah saji potensial atas asersi-asersi siklus pembelanjaan, menentukan tingkat risiko deteksi bisa diterima, dan merancang pengujian substantif.
8
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al.Haryono. 2002. Auditing(Pengauditan) Buku 2. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.