Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.docx

  • Uploaded by: milka eka
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,848
  • Pages: 41
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Oleh : Milka Binuf 1808091

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG 2018

Nama Mahasiawa

: Milka Binuf

NIM

: 1808091

Tempat Praktek

: Ruang Pavilliun 4 Wijaya Kusuma, RSUD Kota Salatiga.

Tanggal

: 15 Oktober 2018

I.

PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan hari, Rabu tanggal 17 Oktober 2018 di ruang : Pavilliun wijaya kusuma 4 RSUD Kota Salatiga. A. Identitas 1. Klien Nama

: Ny. S

Umur

: 61 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Jawa/ Indonesia

Status Perkawinan

: Kawin

Pendidikan Terakhir

:-

Pekerjaan

:-

Alamat

: Ngampel, Kumpulrejo, Kec. Argumulyo. Salatiga

No. RM

:16.17.337716

Tanggal/ jam Masuk RS

: 17 Oktober 2018 (13.30)

Diagnosa medis

: Hidronefrosis dengan Anemia

2. Penanggung Jawab Nama

: Tn. M

Umur

: 66 Tahun

Jenis Kelamin

: laki-laki

Pendidikan Terakhir

:-

Pekerjaan

: pensiunan BUMN

Alamat

: Ngampel, Kumpulrejo,Kec. Argumulyo. Salatiga

Hubungan denga klien

: suami klien

B. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri ulu hati, mual, perut terasa sakit menjalar sampai kepinggang, kalau buang air kecil terasa tidak bersih atau air kencingnya seperti belum keluar semua. 2. Riwayat Kesehatan Sekarang: Pasien Mengatakan Sebelum dirawat Dirumah Sakit Umum Daerah Salatiga, pasien dirawat di RSDKT Salatiga. Pasien datang dengan keluhan, nyeri ulu hati, mual dan muntah sebanayak 3x, perut sakit menjalar sampai kepinggang sejak 2 hari yang lalu. 3. Riwayat Kesehatan Dahulu: pasien mengatakan sebelumnya dia tidak pernah merasakan sakit yang dirasakannya seperti saat ini. Dan pasien juga mengatakan dia baru pertama kali sakit sampai harus dirawat di rumah sakit seperti sekarang. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga: Pasien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hidronefrosis. Namun pasien mengatakan keluarganya ada yang menderita hipertensi dan pasien juga mengalami hipertensi. 5. Genogram

Keterangan: : Laki-laki

: Pasien

: perempuan

: Menikah

: Tinggal Satu rumah

Pasien mempunyai tiga orang anak dan 6 orang cucu. Anak yang pertama perempuan, anak yang kedua dan ketiga laki-laki. Pasien mengatakan dia tinggal serumah berdua dengan suaminya. Anak pasien yang pertama tinggal dirumah yang berbeda karena sudah mempunyai suami dan anak, sedangkan anak yang kedua dan ketiga tinggal diluar kota karena tuntutan pekerjaan. C. Review of System (ROS) Keadaan Umum : sadar Kesadaran

: composmetis

GCS

: E4 M5 V6 (15)

TB/BB

: 162 cm/ 72kg

TTV

:

 HR

: 88 x/menit

 Temperature: 36 0C

1.

 RR

: 24x/menit

 TD

:186/100 mmHg

 SPO2

: 98%

Sistem Pernapasan a. Dispnea : pasien mengatakan tidak mengalami sesak nafas. b. Riwayat Penyakit pernapasan: pasien mengatakan tidak pernah menderita sakit pernafasan. c. Kebiasaan merokok: pasien mengatakan tidak merokok d. Batuk: tidak e. Sputum: Tidak f. Penggunaan Alat bantu: pasien tidak menggunakan alat bantu dengar.

a. Inspeksi  Kelainan tulang belakang

: tidak

 Warna kulit

: tidak sianosis

 Lesi pada dinding dada

: tidak adanya lesi didinding dada

 Luka post.op

: pasien tidak menjalani tindakan operasi

 Terpasang WSD

: pasien tidak terpasang WSD

 Clubbing finger

: tidak ada clubbing finger

 Dada

: bentuk dada pasien cembung dan simetris

 Pergerakan dada

: pergerakan dada pasien simetris dan

teratur  Frekuensi dan irama napas

: 24x/menit, regular

 Pola napas

: normal

 Retraksi

: ada

b. Palpasi  Taktil fremitus

: normal

 Nyeri tekan

: tidak terdapat nyeri tekan pada dada

 Massa abnormal

: tidak ada

 Ekspansi paru

: simetris

c. Perkusi

: terdengar suara sonor/ normal

d. Auskultasi

2.

 Suara napas

: suara nafas normal/ vesikuler

 Friction Rub

: tidak ada

Sistem Kardiovaskuler Gejala subyektif (tambahkan narasi jika ada masalah) a. Palpitasi

: irama denyut jantung normal dan beraturan

b. Nyeri dada

: pasien mengatakan tidak mengalami nyeri dada

c. Riwayat Pemakaian obat jantung : tidak ada a. Inspeksi  Sklera

: Tidak ikterik

 Konjungtiva

: Anemis

 Ictus Cordis

: Tidak tampak

b. Palpasi

 Heart Rate Frekuensi

: 88 x/menit

Irama

: teratur

Isi nadi

: kuat

 Arteri karotis : teraba

3.

 Ictus Cordis

: teraba: thrill: tidak

 Ekstremitas

: tidak edema

 Kulit/akral

: hangat

Sistem Gastrointestinal a. Diit biasa (tipe)

: Nasi

b. Pola diit

: Klien mengatakan makan terakhir jam 12.00

c. Nafsu/selera makan: Klien mengatakan tidak nafsu makan dan mual d. Nyeri ulu hati: iya e. Alergi makanan: tidak ada f. Masalah menguyah/menelan: tidak g. Pola BAB

: Normal, BAB terakhir tadi pagi.

h. Kelainan BAB

: tidak ada

i. Penggunaan laksatif: tidak ada j. Riwayat Perdarahan: tidak k. Riwayat inkontinensia alvi: tidak ada l. Riwayat hemoroid: tidak ada a. Kondisi mulut  Gigi : gigi lengkap, tidak menggunakan gigi palsu  Mukosa mulut: tidak ada  Lidah: bersih b. Antropometri  Berat badan : 72 kg  Tinggi bandan: 162 cm c. Biokimia (hasil pemeriksaan lab penunjang nutrisi)  Hb

: 12.0 g/dL

d. Penampilan klinik: pasien tampak lemes.

e. Diet (gangguan/kebiasaan pola makan)  Mual/muntah: sebelum sakit pasien tidak merasakan mual dan muntah, pasien bisa makan seperti biasa yaitu 3x/hari. Makanan yang dimakan yaitu nasi, sayur, dan lauk. Selama dirumah sakit pasien nafsu makan pasien menurun, pasien mengatakan mual dan muntah sebnayak 3x. makanan yang dimakan pasien yaitu nasi, lauk, dan sayur. f. Inspeksi: pasien tampak lemes g. Auskultasi  Bising usus

: 5 x/menit

h. Peristaltic : normal Palpasi

4.

 Nyeri tekan

: ya, kuadran kiri atas dan kanan bawah. Resion 2, 4 dan 7

 Turgor kulit

: tidak terdapat turgor kulit

i. Perkusi

: hipertimpani

j. Hemoroid

: tidak ada

Sistem Perkemihan a. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih: Hidronefrosis b. Riwayat penggunaan diuretic: tidak c. Rasa nyeri/terbakar saat kencing: tidak d. Kesulitan BAK: iya, klien mengatakan tidak nyaman saat BAK dan air urin seperti tidak keluar semua. Jumlah urin yang keluar sedikit. a. Pola BAK  Dorongan: ada  Frekuensi: sering tapi yang keluar hanya sedikit  Retensi: urin keluar hanya sedikit b. Distensi VU: iya c. Karakteristik urine  Warna: kining keruh  Jumlah: jumlah hanya sedikit sekitar 100 cc

 Bau : normal 5.

Sistem Persyarafan a. Rasa pusing/ ingin pingsan: tidak b. Sakit kepala: tidak c. Kesemutan/kebas/kelemahan: iya di bagian kaki sebelah kanan d. Kesulitan menelan: tidak e. Gejala sisa stroke: tidak f. Kejang: tidak

6.

Sistem Reproduksi Wanita a. Usia menarche : usia 15 tahun b. Lamanya siklus: sekitar 1 minggu c. Durasi : 4-7 hari

7.

Sistem Endokrin a. Susah tidur: ya b. Sering merasa lemah: ya c. Mudah lelah: ya d. Emosi labil: kadang-kadang e. Gangguan penglihatan (mata kabur): tidak f. Riwayat penyakit keturunan: tidak ada g. Riwayat trauma kepala: tidak h. Riwayat pengangkatan kelenjar tiroid: tidak

8.

Sistem Integumen a. Lokasi lesi : tidak terdapat lesi dikulit b. Ruam kulit primer  Makula

: tidak

 Eritema

: tidak

 Papula

: tidak

 Nodula

: tidak

 Vesikula

: tidak

9.

 Bula

: tidak

 Pustula

: tidak

 Urtika

: tidak

Sistem Sensori Gejala subyektif: klien mengatakan bisa menerima rangsangan dengan baik Tanda obyektif: klien tampak menrangsang saat

10. Sistem Hematologi a. Riwayat kesehatan keluarga (anemia, perdarahan): klien memiliki anemia a. Golongan darah: B b. Tanda-tanda infeksi

: tidak

c. Perdarahan

: tidak

d. Warna kulit

: pucat

e. Dispnea, nyeri dada, ortostasis: tidak f. Pica (pada anemia defisiensi zat besi): klien mengatakan g. Perut terasa penuh, mudah kenyang (menunjukkan splenomegali) h. Alkoholik, kekurangan gizi, vegetarian (pada anemia megaloblastik) i. Pruritus (pada polisitemia dan penyakit Hodgkin) j. Sakit kepala dan gangguan neurologis (pada trombositopenia) k. Glositis l. Limpadenopati m. Nyeri tulang/ tenderness: pada myeloma multiple

D. Data Penunjang Pemeriksaan tanggal 19-10-2018 jam (10:33) Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Satuan

Metoda

Lekosit

10.04

4.50-11.00

ribu/ul

Impedance

Eritrosit

5.04

L:4.50-6.50 W:3.80-5.80

juta/ul

Impedance

Hemoglobin

12.0

L:13-18, W:11.5-16.5

g/dl

Colorimetric

Hematokrit

38.1

35-47

vol%

Analycer

Hematologi

calculates MCV

75.6

80-96

fl

Analycer calculates

MCH

23.8

28-33

pg

Analycer calculates

MCHC

31.5

33-36

g/dL

Analycer calculates

Trombosit

396

150-450

ribu/ul

Eosinofil%

0.4

2-4

%

Basophil%

0.2

0-1

%

Limfosit%

18.3

25-60

%

Monosit%

3.6

2-8

%

Neutrofil%

77.5

50-70

%

Impedance

Hitung jenis

Hematologi Golongan darah ABO

B

Impedance

Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan CT-Scan Telah dilakukan pemeriksaan CT-Scan urologi tanpa bahan kontras IV, potongan aksila, coroanal, sagittal dan 3D reformat pada pasien dengan klinis hidronefrosis Dextra HASIL: - HEPAR: ukuran dalam batas normal dengan densitas homogeny, permukaan licin, sudut kiri hepar lancip, sistema vaskuler dan billiaris intrahepatal tak tampak melebar, tak tampak lesi hipodense maupun hiperdens intra hepatal. - VF: ukuran dan densitas dalam batas normal, diding licin tak menebal, tak tampak lesi intra vesikal. - LIEN: ukuran dalam batas normal, densitas homogen, tak tampak lesi intraparenkimal - PANKREAS: ukuran dan densitas dalam batas normal, tak tampak lesi intra parenchymal - Tak tampak pembesaran limfonodi paraaoarta dan parailiaca. - REN DEXTRA : ukuran membesar, tampak pelebaran PCS sampai ureter dextra parst proximal dengan penipisan cortex renalis, tampak lesi isodens (50 HU) pada ureter dextra pars media dengan gambaran kingkin ureter dextra. Ukuran lesi terukur ± 2 x 5 mm. Caliber ureter proximal lesi ± 13.5 mm. caliber ureter didistal lesi tak tampak melebar ada rend an ureter sinistra. Caliber ureter sinistra tak tampak melebar - VU: terisi cairan optimal, dinding tak menebal, tak tampak lesi intravesikal. - UTERUS: tak tampak kelainan, terpasang IUD intrauterine bentuk lippes loop - Sistem tulang tervisualisasi tampak intan

- KESAN: -

Gambaran severe hidronefrosis dextra dan hidroureter dextra pars proximal et causa ureterolithiasis dextra pars media(batu tidak padat) disertai kingkin ureter dextra. - Hepar, VF, lien, pancreas, ren sinistra, vu, dan ureter dalam batas normal - Tak tampak gambaran nefrolithiasis uereterolihiasis, maupun hidronefrosis sinistra.

1.

Terapi Medikasi

Tanggal & Waktu Tgl 19 Oktober 2018

Tgl 18 Oktober 2018 No.

Nama

Dosis

Obat

Indikasi

Pagi

Siang

Malam

jam:

jam:

Jam:

06.00

12.00

21.00

Tgl 20 Oktober 2018

Pagi

Siang

Malam

Jam:

Jam:

Jam:

Pagi jam:

Siang jam:

Malam jam:

06.00

12.00

21.00

06.00

12.00

21.00

Jenis: 1. Pyridium/Phe nazopyridine

3x

Per Oral Analgetik/penghilang nyeri 1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1 1

1

1

1

sehari sesudah makan

2. Asam folat

3x

Pengobatan anemia

sehari sesudah makan 1.

ceftriaxone

3 . 1gr

2.

Ketorolac

3. 1 gr

Obat antibiotik antiinflamasi

Jenis: Injeksi 1 1

3.

Furosemide

1.1 ampl

4.

Ranitidine

2.1 gr

1.

Infuse NaCl

12 tpm

1 Obat nyeri ulu hati

1

1

1

1

1

1

Terapi cairan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang

2.

Infuse RL

20 tpm

Mengembalikan

keseimbangan

elektrolit pada dehidrasi.

2.

Tanda-tanda vital Tanggal & Waktu Pemeriksaan Tgl, 19 Oktober 2018

Tgl, 18 Oktober 2018 No

1.

Jenis Pemeriksaan

Pagi jam:

Siang jam:

09.30 WIB

14.20 WIB

Malam jam: 20.00

Pagi jam:

WIB

08.30 WIB

Siang jam: 13.00 WIB

Tgl, 20 Oktober 2018

Malam jam: 21.00WIB

Pagi jam: 05.00 WIB

Siang jam: 11.45 WIB

Malam jam: 21.00 WIB

154/71 mmHg

190/91 mmHg

140/85 mmHg 36,8 0C

Tekanan

160/90

150/80

140/75

127/73

121/73

141/91

Darah

mmHg

mmHg

mmHg

mmHg

mmHg

mmHg

2.

Suhu

36,7 0C

36,6 0 C

37,0 0C

36,60C

36,8 0C

36,9 0C

36,5 0C

37,2 0C

3.

Nadi

97 x/menit

80 x/menit

92 x/menit

91x/menit

75x/menit

99 x/menit

89x/menit

88 x/menit 78x/menit

4.

Pernapasan

20 x/menit

24 x/menit

20 x/menit

22 x/menit

24 x/menit 22 x/menit

23 x/menit 20 x/menit 20x/menit

5.

SPO2

98 %

100 %

97 %

99 %

100 %

99%

100%

99 x/menit 100%

II. ANALISA DATA NO

DATA

1.

Ds:

ETIOLOGI

MASALAH

Obstruksi ureter

-

klien mengatakan perut terasa

sakit,

menjalar

renalis

Klien mengatakan perut terasa sakit sejak 3 hari yang lalu.

Do: -

Kolik

pinggang

sampai kepinggang. -

Nyeri akut

klien

tampak

gelisah,

seperti menahan sakit. -

klien tampak lemah

-

hasil

pemeriksaan

PQRST: P:

Nyeri

kolik

akibat

adanya obstruksi saluran ginjal.

Q:

Tumpul dan hilang

datang R: perut menjalar sampai

Nyeri akut

/

nyeri

ke pinggang S: skala nyeri 6 (1-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul, sewaktu-waktu. 2.

Kerusakan sel-sel ginjal

Ds: 1) klien mengatakan tidak nafsu makan 2) klien mengatakan selalu ingin

muntah

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari

Peningkatan ureum dalam kebutuhan tubuh darah

ketika

makan.

Bersifat toxsin/racun

Do: 3) porsi makan tidak habis

Anoreksia/muntah

4) klien tampak lemas 5) mulut klien berbau

Asupan diit kurang

Ketidakseimbangan nutrisi:

kurang

dari

kebutuhan tubuh

3.

Ds :

Penyempitan aliran urin

6) klien mengatakan urin yang keluar sedikit. 7) Klien mengatakan sulit

Gangguan urin

Urin yang keluar sedikit

eliminasi

untuk BAK

Gangguan

8) Ketika BAK serasa tidak eliminasi urin bisa

keluar

semua

urinnya. Do : 9) Terjadi

penurunan

jumlah urin yang keluar 10) Warna urin klien coklat atau kotor

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri aku berhubungan dengan agen cedera biologis 2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diit kurang 3. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penyempitan aliran urin

IV. RENCANA TUNDAKAN KEPERAWATAN NO DX

TUJUAN & NOC

NIC

KEP. 1.

Tujuan: Setelah dilakukam tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan masalah nyeri akut akan teratasi dengan kriteria hasil: NOC: 1) Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri, dapat menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri) Tingkat nyeri 2) Mampu memngenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri). 3) Ekspresi wajah tampak normal 4) Tanda-tanda vital dalam rentang normal yaitu TD: 120/80mmHg, N: 60-100 x/menit, S: 36,537,50C, RR : 12-20 x/menit, SPO2: 95-100%

NIC: Managemen Nyeri 1. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. 3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (napas dalam, kompres hangat atau dingin) 4. Kolaborasi : Pemberian Analgesik sesuai indikasi NIC: Managemen Lingkungan 1. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif. 2. Ciptakan lingkungan yang tenang, aman dan bersih serta anjurkan pasien untuk beristirahat dengan tenang. 3. Berikan sumber-sumber edukasi yang

Paraf

relevan dan berguna mengenai managemen nyeri. 4. Kolaborasi dengan lembaga lain untuk meningkatkan keselamatan lingkungan. 2.

Tujuan : Setelah dilakukam tindakan keperawatan

NIC1: Managemen Nutris

selama 3x24 jam, diharapkan masalah

1) Identifikasi alergi makanan pada pasien.

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan

2) Beri instruksi kepada pasien tentang

tubuh akan teratasi dengan kriteria hasil: NOC:

kebutuhan nutrisi pasien. 3) Anjurkan keluarga untuk membawa

1. Nafsu makan pasien meningkat 2. Asupan makanan dan cairan seimbang

makanan favorit pasien sementara. 4) Kolaborasi dengan tim gizi untuk

3. Berat badan meningkat

menentukan jumlah kalori yang

4. Tidak mual dan muntah

dibutuhkan pasien NIC 2: 1) Monitor makanan/ cairan yang dicerna, masukan kalori dan dikalkulasi setiap hari dengan tepat. 2) Dorong pasien untuk memilih makanan setengah lunak, jika pasien mengalami kesulitan menelan karena menurunnya jumlah saliva. 3) Ajarkan pasien dan keluarga mengenai diet yang dianjurkan 4) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan tipe nutrisi

3.

Tujuan : Setelah dilakukam tindakan keperawatan

yang diperlukan NIC 1: Managemen eliminasi urin 1) Monitor eliminasi urin mengenai frekuensi, konsistensi, volume, warna 2) Pantau tanda dan gejala retensi urin 3) Anjurkan pasien untuk minum 8 gelas perhari pada saat makan siang atau diantara jam makan sore. 4) Rujuk kedokter jika tanda dan gejala infeksi saluran kemih terjadi.

selama 3x24 jam, diharapkan masalah Gangguan Eliminasi Urin akan teratasi dengan kriteria hasil: NOC: 1. Pola eliminasi urin dalam batas normal 2. Tidak terjadi retensi urin 3. Warna urin normal yaitu kuning jernih 4. Jumlah urin yang keluar dalam batas normal yaitu 1000-1500 ml/ hari

NIC 2: Kateterisasi Urin 1. Jelaskan prosedur dan rasionalisali kateterisasi. 2. Pasang alat dengan tepat 3. Ajarkan klien dan keluarga mengenai perawatan kateter yang tepat. 4. Monitor intake dan output

V. CATATAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI) NO

HARI/

DX

TGL/

KEP

JAM

DX. 1

IMPLEMENTASI

Kamis, 18 Oktober 2018 Jam, 14.30

RESPON KLIEN (EVALUASI)

DS: 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk

-

Klien mengatakan mesih nyeri didaerah perut, sampai kepinggang.

TTD

lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi dan respon non verbal dari ketidaknyamanan.

-

Klien mengatakan nyeri datang sewaktuwaktu

-

Klien mengatakan skala nyeri 6 ( dari 110).

DO: -

Klien masih tampak lemah, gelisah dan meringis seperti menahan sakit.

-

Hasil pemeriksaan PQRST

-

P: nyeri kolik akibat adanya obstruksi saluran ginjal.

-

Q: nyri tumpul dan hilang datang

-

R: diperut sampai ke pinggang

-

S: skala nyeri 6

-

T: nyeri dirasakan hilang timbul, sewaktu-waktu.

DS: 2. mengajarkan tentang teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri dengan nafas dalam.

-

Klien mengatakan mau diajarkan teknik mengurangi rasa nyeri dengan nafas dalam

DO: -

Klien tampak mengikuti apa yang diajarkan

-

Klien bisa mencoba sendiri teknik nafas dalam untuk mengurangi nyeri.

-

Klien mengatakan merasa nyaman setelah melakukan nafas dalam.

Jam 15.00 WIB

3. Menciptakan lingkungan DS: yang tenang, aman dan bersih serta menganjurkan pasien untuk beristirahat dengan tenang.

Klien mengatakan nyaman dengan lingkungan kamarnya sekarang. Klien mengatakan bisa beristirahat dengan nyama dengan posisi kepala lebih tinggi.

DO: -

Mengataur posisi semifowler

-

Klien tampak nyaman dengan keadaannya sekarang

4. Mengkaji tanta-tanda vital

DS: DO: -

TD: 150/80 mmHg

-

S: 36,6 0 C

-

N: 80 x/menit

-

RR: 24 x/menit

-

SPO2: 100 %

5. Memberikan injeksi ketorolak dan obat oral phenozopyridine.

DS: -

Klien mengatakan maubersedia di berikan injeksi ketorolac

DO: -

Ketorolak 1 gram masuk lewat IV

-

Obat oral Phenozopyridine diberikan 1 tablet.

Dx. 2

18 Oktober 2018 Jam ( 17.00 WIB)

1. Menanyakan apakah klien memiliki riwayat

DS: -

alergi (obat atau makanan)

Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi, baik makanan ataupun obat.

DO: Klien mau menjawab dan merespon pertanyaan yang diajukan

2. Menganjurkan klien untuk makan sedikit namun sering, serta menganjurkan keluarga klien untuk membawakan makanan favorit klien.

DS: -

Klien mengatakan tidak nafsu makan.

-

Klien mengatakan mual ketika makanan masuk kemulut.

DO: -

Klien tampak tidak nafsu makan ketika diberikan makanan oleh anaknya.

Dx.3

Kamis 18 Oktober

1. Menanyakan apakah

Makanan klien tidak habis.

DS :

2018

klien bisa BAK dengan

Jam 19.00 WIB

lancar dan apakah air

merasa seperti air kencing tidak keluar

Urin yang keluar

semuanya.

banyak, serta

-

-

menanyakan bagaimana warna air urin yang

Klien mengatakan bisa BAK namun klien

Klien mengatakan air kencing yang keluar berwarna kuning keruh.

-

keluar.

Klien mengatakan air kencing yang keluar hanya sedikit.

DO:

-

Klien bisa menjawab apa yang ditanyakan.

2. Menganjurkan klien untuk minum air putih

DS: -

sebanyak-banyaknya untuk menjaga volime cairan tubuh

Klien mengatakan mau minum tapi sedikit

DO: -

Ketika disuruh minum, klien hanya mampu minum air setengah aqua kelas.

3. Menganjurkan klien untuk tidak menahan keinginan BAK.

DS: DO: -

Klien tampak mengerti dengan apa yang dianjurkan.

Dx.1

Jum’am 19 Oktober

1. Memberikan Injeksi

2018

ketorolac, ceftriaxone,

Jam 09.00 WIB

ranitidine.

DS: -

Klien mengatakan bersedia di berikan injeksi obat.

-

klien menanyakan obat apa apa saja yang diinjeksikan.

DO: -

Menjelaskan nama obat-obatan yang dinjeksikan dan kegunaannya



Ketorolac : untuk mengurangi rasa nyeri.



Ceftriaxone : obat antibiotic untuk membunuh bakteri yang berhubungan dengan saluran kencing



Ranitidine: untuk mengobati nyeri ulu hati dan rasa mual.

10.00 WIB

2. Mengkaji reaksi nonverbal respon nyeri

-

Ketorolac masuk lewat IV 3,5 cc

-

Ceftriaxone masuk lewat IV 10 cc

-

Ranitidine masuk lewat IV 2,5 cc

DS: -

Klien mengatakan masih terasa nyeri didaerah perut sampai pinggang

-

Klien mengatakan nyeri datang sewaktuwaktu, nyeri terasa tumpul

-

Klien mengatakan skala nyeri masih 6

DO: -

Keadaan umum klien masih tampak lemah

-

Pemeriksaan PQRST

P: nyeri kolik akibat adanya obstruksi saluran ginjal. Q: nyri tumpul dan hilang datang R: diperut sampai ke pinggang S: skala nyeri 6 T: nyeri dirasakan hilang timbul, sewaktu-waktu.

10.30 WIB

3. Menciptakan lingkungan DO: yang nyaman dan bersih.

-

Klien bersedian untuk diganti seprai, selimut, sarung bantal dan sarung guling.

DS: -

Mengganti seprai, selimut, sarung guling dan sarung bantal

-

Keadaan tempat tidur dan sekeliling pasien tampak bersih.

11.00 WIB

4. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam

DO: -

Klien mengatakan mengerti dan mau

dan kompres panas

mencoba teknik relaksasi dengan nafas

untuk mengurangi rasa

dalam

nyeri.

DS:

-

Klien tampak mencoba teknik relaksasi dengan nafas dalam.

-

Klien tampak sedikit rileks setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam.

11.30 WIB

5. Mengkaji tanda-tanda vital klien

Dx. 2

Jum’at 19 Oktober

DO:DS: -

TD: 121/73 mmHg

-

S: 36,8 0C

-

N: 75x/menit

-

RR: 24 x/menit

-

SPO2 100 %

1. Menganjurkan klien

DO:

2018

untuk makan sedikit

-

Jam 09. 20 WIB

namun sering.

Klien mengatakan mau makan tapi masih mual jika makanan masuk mulai ditelan

DS:

Jam 09.25 WIB

2. Menjelaskan kepada klien pentingnya asupan

-

Jatah makanan klien tampak tidak habis

-

Klien masih tampak lemah.

DO:DS:

makanan untuk tubuh

-

Klien tampak menyimak yang dijelaskan

ketika sakit.

-

Menjelaskan bahwa penting sekali

asupan makan untuk tubuh apa lagi ketika sedang sakit. makanan merupakan sumber energy bagi tubuh. Jam 09.45 WIB

3. Menanyakan makanan kesukaan klien

DO: -

Klien mengatakan lebih menyukai semua jenis makanan. Namun selama sakit nafsu makannya menurun bahkan kadan tidak nafsu makan.

Dx. 3

Jum’at 19 Oktober

1. Menanyakan berapa kali

DS:

2018

klien BAK dan apakah

-

Klien mengatakan BAK 2 x

Jam 12.00 WIB

klien bisa BAK dengan

-

Klien mengatakan BAK lancar namun

lancar hari ini.

yang keluar hanya sedikit. DO:

12.05 WIB

2. Menanyakan apakah klien merasakan nyeri

-

BAK sebanyak 2 x

-

Air urin yang keluar sedikit

DS: -

saat BAK

Klien mengatakan tidak merasa nyeri, hanya merasa tidak nyaman saat BAK dan seakan air urin tidak keluar semua.

DO:

-

Klien mau memberitahukan apa yang dirasakannya saat BAK

3. Berkolaborasi dalam pemasangan kateterisasi.

DS: -

Klien mengatakan bersedia dipasang kateter.

DO: -

Menjelaskan fungsi kateterisasi yaitu untuk pengosongan kandug kemih atau untuk mengatasi ketidak nyamanan saat BAK.

Dx. 1

Sabtu, 20 Oktober

1. Melakukan pengkajian

2018

nyeri secara

Jam 21.00 WIB

komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,

DS: -

perut sampai pinggang. -

durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi dan respon

Klien mengatakan masih nyeri di daerah

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan tumpul, hilang datang.

-

Skala nyeri 5

DS:

non verbal dari

-

Keladaan umum pasien masih lemes

ketidaknyamanan/nyeri

-

Pengkajian PQRST: P : nyeri kolik akibat adanya obstruksi

saluran ginjal. Q: nyri tumpul dan hilang datang R: diperut sampai ke pinggang S: skala nyeri 5 T: nyeri dirasakan hilang timbul, sewaktu-waktu. 21.05 WIB

2. Memberikan injeksi obat DS: ceftriaxone, ketorolac

-

dan ranitidine.

Klien mengatakan bersedia diberikan injeksi obat.

DO:

3. Menganjurkan klien untuk beristirahat

-

Ceftriaxone masuk lewat IV 10 cc

-

Ketorolac masuk lewat IV 3,5 cc

-

Ranitidine masuk lewat IV 2,5 cc

DS: -

dengan tenang dan menganjurkan klien

Klien mengatakan nyaman dengan posisi tidurnya.

DO:

tidur dengan posisi

-

Tubuh klien tampak miring kesamping.

lateral

-

Klien tampak nyaman dengan posisi tidurnya.

Dx. 2

Sabtu, 20 Oktober

1. Menanyakan apakah

DS:

2018

klien sudah makan atau

Jam 20.30 WIB

belum

-

Klien mengatakan bisa makan, namun sedikit.

-

Keluarga klien mengatakan klien mau makan roti.

DO: -

Jatah porsi makan klien hanya dihabiskan separuh

Dx. 3

Sabtu, 21 Oktober

1. Mengkaji tanda-tanda

2018

vital klien

Jam 05.00 WIB

06.00 WIB

2. Menguras Urin bag

DS:DO: -

TD :140/85 mmHg

-

S: 36,8 0C

-

N: 78x/menit

-

RR: 20x/menit

-

SPO2 100%

DS:DO: -

VI.

CATATAN PERKEMBANGAN

Jumlah urin yang keluar sebanyak 500cc

NO

HARI/

DX

TGL/

KEP.

JAM

DX. 1

RESPON PERKEMBANGAN

Kamis, 18 Oktober S: 2018.

-

Klien mengatakan masih nyeri perut sampai kepinggang

Jam 16.00 WIB

-

Klien mengatakan nyeri datang sewaktu-waktu, skala nyeri 6 (1-10)

O: -

Keadaan umum klien masih tampak lemah

-

klien tampak meringgis menahan nyeri.

-

Pemeriksaan PQRST : P: nyeri kolik akibat adanya obstruksi saluran ginjal. Q: nyri tumpul dan hilang datang R: diperut sampai ke pinggang S: skala nyeri 6 T: nyeri dirasakan hilang timbul, sewaktu-waktu.

-

Tanda-tanda Vital klien: TD: 150/80 mmHg S: 36,6 0 C N: 80 x/menit

TTD

RR: 24 x/menit SPO2: 100 % A: Masalah nyeri akut belum teratasi P : Lanjutkan intervensi: -

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

-

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.

-

Ajarkan tentang teknik non farmakologi (napas dalam, kompres hangat atau dingin)

Dx. 2

Kamis, 18 Oktober

-

Kolaborasi : Pemberian Analgesik sesuai indikasi

-

Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat maupun

S:

2018 Jam 17.30 WIB

makanan -

Klien mengatakan tidak nafsu makan

-

Klien mengatakan mual ketika makanan masuk kemulut

-

Klien tampak tidak nafsu makan ketika diberikan makanan oleh

O:

keluarganya. -

Jatah makanan klien tampak tidak habis.

A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

belum teratasi. P : Lanjutkan intervensi -

Beri instruksi kepada pasien tentang kebutuhan nutrisi klien.

-

Anjurkan keluarga untuk membawa makanan favorit klien sementara.

-

Kolaborasi dengan tim gizi untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan klien.

Dx. 3

Kamis, 18 Oktober

-

Anjurkan klien utuk makan sedikit namun sering.

-

Klien mengatakan bisa BAK namun air urin serasa tidak keluar

S:

2018 Jam 19.30 WIB

semua. -

Klien mengatakan warna urin yang keluar kuning keruh.

-

Klien bisa merespon dengan baik apa yang ditanyakan.

-

Keadaan umum klien masih tampak lemes.

O:

A: Masalah gangguan eliminasi urin belum teratasi P : lanjutkan intervensi: 1) Monitor eliminasi urin mengenai frekuensi, konsistensi, volume, warna 2) Pantau tanda dan gejala retensi urin 3) Anjurkan pasien untuk minum 8 gelas perhari pada saat makan siang atau diantara jam makan sore. 4) Rujuk kedokter jika tanda dan gejala infeksi saluran kemih terjadi. 5) Pemasangan kateterisasi.

Dx. 1

Jum’at, 19 Oktober

S:

2018

-

Jam 11.30 WIB

Klien mengatakan masih terasa nyeri didaerah perut sampai pinggang

-

Klien mengatakan nyeri datang sewaktu-waktu, nyeri terasa tumpul

-

Klien mengatakan skala nyeri masih 6

-

Keadaan klien masih tampak lemes

-

Hasil pemeriksaan PQRST

O:

P: nyeri kolik akibat adanya obstruksi saluran ginjal. Q: nyri tumpul dan hilang datang R: diperut sampai ke pinggang S: skala nyeri 6 T: nyeri dirasakan hilang timbul, sewaktu-waktu. A: Masalah nyeri akut belum teratasi P: Lanjutkan Intervensi: 1) Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 2) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. 3) Ajarkan tentang teknik non farmakologi (napas dalam, kompres

hangat atau dingin) 4) Kolaborasi : Pemberian Analgesik sesuai indikasi 5) Ciptakan lingkungan yang tenang, aman dan bersih serta anjurkan pasien untuk beristirahat dengan tenang. Dx. 2

Jum’at, 19 Oktober

S:

2018 Jam 09.50 WIB

-

Klien mengatakan mau makan tapi masih mual jika makanan masuk kemulut.

-

Jatah makanan klien tampak tidak habis

-

Keadaan klien masih tampak lemah.

O:

A : Masalah Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi P: lanjutkan intervensi:  Beri instruksi kepada pasien tentang kebutuhan nutrisi klien.  Anjurkan keluarga untuk membawa makanan favorit klien sementara.  Kolaborasi dengan tim gizi untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan klien.  Anjurkan klien utuk makan sedikit namun sering. Dx. 3

Jum’at 19 Oktober

S:

2018

-

Klien mengatakan BAK 2 x

Jam 13.00 WIB

-

Klien mengatakan BAK lancar namun yang keluar hanya sedikit.

-

Klien mengatakan tidak merasa nyeri, hanya merasa tidak nyaman saat BAK dan seakan air urin tidak keluar semua.

-

.

-

BAK sebanyak 2 x

-

Air urin yang keluar sedikit

-

klien bersedia untuk pemasangan kateterisasi

O:

A: Masalah gangguan eliminasi urin belum teratasi. P: lanjutkan intervensi: -

-

Monitor eliminasi urin mengenai frekuensi, konsistensi, volume, warna. Jelaskan prosedur dan rasionalisali kateterisasi. Pasang alat dengan tepat Ajarkan klien dan keluarga mengenai perawatan kateter yang tepat. Monitor intake dan output

2018

-

Klien mengatakan masih nyeri didaerah perut sampai belakang

Jam 21.15 WIB

-

Nyeri terasa hilang datang

-

Skala nyeri 5

-

Klien mengatakan nyaman dengan posisi tidurnya

-

Pemeriksaan PQRST

-

Dx. 1

Sabtu, 20 Oktober

S:

O:

P : nyeri kolik akibat adanya obstruksi saluran ginjal. Q: nyri tumpul dan hilang datang R: diperut sampai ke pinggang S: skala nyeri 5 T: nyeri dirasakan hilang timbul, sewaktu-waktu -

Obat ceftriaxone,ketorolac, ranitidine masuk lewat IV.

A: masalah nyeri akut belum teratasi P: lanjutkan intervensi: 1) 1Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 2) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. 3) Ajarkan tentang teknik non farmakologi (napas dalam, kompres hangat atau dingin) 4) Kolaborasi : Pemberian Analgesik sesuai indikasi 5) Ciptakan lingkungan yang tenang, aman dan bersih serta anjurkan pasien untuk beristirahat dengan tenang.

Dx. 2

Sabtu, 20 Oktober 2018

S: -

Jam 20.30 WIB

Klien mengatakan sudah mulai bisa makan sedikit walau msih terasa mual

-

Keluarga klien mengatakan, klien sudah mau makan roti

O: -

Keadaan klien sudah tampak membaik

-

Makanan klien tampak masih tersisa

A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi P: lanjutkan intervensi:  Beri instruksi kepada pasien tentang kebutuhan nutrisi klien.  Anjurkan keluarga untuk membawa makanan favorit klien sementara.  Kolaborasi dengan tim gizi untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan klien.  Anjurkan klien utuk makan sedikit namun sering. Dx. 3

Sabtu, 21 Oktober

S:

2018

O:

Jam 06.05 WIB

-

TD :140/85 mmHg

-

S: 36,8 0C

-

N: 78x/menit

-

RR: 20x/menit

-

SPO2 100%

-

Jumlah urin yang keluar 500 cc

A: Masalah gangguan eliminasi urin belum teratasi

P: Lanjutkan Intervensi:  Monitor eliminasi urin mengenai frekuensi, konsistensi, volume, warna.  Jelaskan prosedur dan rasionalisali kateterisasi.  Pasang alat dengan tepat  Ajarkan klien dan keluarga mengenai perawatan kateter yang tepat.  Monitor intake dan output

Related Documents


More Documents from "Dika Fitriani"

Resume Keperawatan Asma.docx
November 2019 49
Gordon 2.docx
November 2019 27
Pengkajian Anak.docx
November 2019 30
Lp Nyeri Kdp.docx
November 2019 32