ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus Nama Pasien : Tn. I J Mo Rekam Medis : 417-09-87 Tanggal Lahir : 19/8/1956 Tanggal Berobat : 1 Desember 2016 Diagnosa Medis : Sudden Cardiac Arrest Pukul 13.20 pasien datang diantar oleh petugas porter dan kerabat pasien dalam keadaan tidak sadar, menurut info kerabat pasien, pasien tiba-tiba tidak sadar di mobil sekitar 10 menit sebelum masuk rumah sakit. Nadi tidak teraba, nafas tidak ada. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus.
Apa yang akan dilakukan?
Aktivasi
CODE BLUE • • • • • • •
CPR Pasang akses IV (terapi cairan dan obat) Baging-baging Monitor EKG Siapkan obat-obatan Siapkan Intubasi Pemeriksaan diagnostik CITO *Informed consent ke keluarga
Pasien VF?
• Defibrilasi 200 joule unsynchronize • CPR • amiodarone 300 mg
Teraba Nadi, rate 76 kali, sinus rythm
• • • • •
ROSC Hentikan resusitasi Oksigenasi paten lakukan Intubasi Observasi Bila Stabil persiapkan transport ke perawatan tingkat lanjut
Diagnosa keperawatan yang muncul?
Diagnosa Keperawatan 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas 2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke otak / Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan suplai oksigen ke otak (SDKI, 2016). 3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidak seimbangan ventilasi-perfusi. NANDA (2014) & SDKI (2016)
• Pasien dilakukan CPR/RJP dan defibrilasi 200 joule unsynchronize (indikasi gelombang VF), RJP 2 siklus, terapi loading cairan 1000 ml, epinefrin 1 mg 2 kali, amiodarone 300 mg, respon ROSC dengan TD: 170/110 mmHg, nadi teraba rate 112 kalipermenit, setelah ROSC dilakukan intubasi dengan boogie no 7.5, fiksasi 22 cm, kemudian dipasang vortran respon TD 159/84 mmHg, HR: 88 kalipermenit sat: 99%, pasien stabil kemudian dirujuk ke RS. Medistra Jakarta
Pemeriksaan Fisik: • Kesadaran: sopor, tampak pucat. • Nadi: tidak teraba.
Tanda dan gejala : • Hilang kesadaran tiba – tiba
• GCS: 3.
• Nadi tidak teraba
• EKG I: Asistole EKG II: VF
• Bunyi jantung tidak ada • Respiratory arrest • Sianosis • Pupil dilatasi
Diagnosa Keperawatan 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas 2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke otak / Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan suplai oksigen ke otak (SDKI, 2016). 3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidak seimbangan ventilasi-perfusi. NANDA (2014) & SDKI (2016)
Masalah Keperawatan… No
1
Diagnosa Keperawatan Penurunan kardiak output
Etiologi
Data
Penurunan kontraktilitas jantung
DS : DO : • Kesadaran: sopor, tampak pucat. • Nadi: tidak teraba. • GCS: 3 • Capillary refill >3 detik • EKG: Asistol
No
2
Diagnosa Keperawatan Gangguan perfusi jaringan serebri
Etiologi
Data
Penurunan suplai oksigen DS : ke otak DO : • Kesadaran: sopor, tampak pucat. • Nadi: tidak teraba. • RR: • GCS: 3 • Capillary refill >3 detik
No
Diagnosa Keperawatan
3
Gangguan pertukaran gas
Etiologi
Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
Data
DS : DO : • Kesadaran: sopor, tampak pucat. • Nadi: tidak teraba. • RR: tidak ada nafas spontan • Akral dingin • GCS: 3 • Capillary refill >3 detik
intervensi • Cek pasien • Segera resusitasi (bila dibutuhkan) • Kolaborasi dengan tim terkait, termasuk aktivasi CODE BLUE • Evakuasi segera *komunikasi efektif
AHA, 2015 Williams, L. & Hopper, P. 2007. (3rd Edition). Understanding Medical Surgical Nursing. USA: F.A. Davis Company. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (2014). NANDA International Nursing Diagnoses: Definition & Classification, 2015-2017. (10thEdition). Oxford: Willey Blackwell. Ignatavicius, D. D. & Workman, M. L. (2009). Medical Surgical Nursing: Critical Thinking for Collaborative Care. (5thEdition). Singapore: Elsevier. PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi: 1. Jakarta: DPP PPNI. http://www.sca-aware.org/sca-news/aha-releases-2015-heart-and-strokestatistics
Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih
Terima Kasih
Terima kasih