Tugas Keperawatan Anak II
ASUHAN KEPERAWATAN RETINOBLASTOMA
OLEH : KELOMPOK 4 : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
SYAFITRIANI UTAMI PAMILI SOFIYAN DJAINUDDIN ANDI FATMAWATI FIRMAN FATMA SYAM SRI WAHYUNI ELAWATI HALMIN RAHMI SYURYANI
C051171704 C051171705 C051171708 C051171714 C051171715 C051171719 C051171720 C051171724
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
ASUHAN KEPERAWATAN RETINOBLASTOMA
1. Pengkajian a. Identitas pasien b. Keluhan utama : penurunan fungsi penglihatan c. Riwayat keluhan sekarang d. Riwayat penyakit keluarga e. Riwayat penyakit masa lalu f. Pemeriksaan fisik B1 : Breathing “respirasi” B2 : Blood “kardiovaskuler” B3 : Brain “nervous System” Nyeri kepala, visus 1/60,strabismus,bola mata menonjol B4 : Blader “BAK” B5 : Bowel “BAB” B6 : Bone – muskel – integumen Kelelahan, malaise, kelemahan g. Bio ~ spiko ~ social ~ spiritual Marah, murung, mudah tersinggung, ansietas 2. Diagnose keperawatan a. Gangguan persepsi sensori penglihatan b/d gangguan penerimaan sensori dari mata b. Nyeri akut b/d agen cedera biologis (neoplasma) c. Kecemasan / ansietas b/d penyakit yang diderita d. Gangguan citra tubuh b/d perubahan penampilan e. Resiko cedera trauma b/d keterbatasan lapang pandang f. Resiko keterlambatan perkembangan b/d pembatasan aktivitas
Rencana Keperawatan
Diagnosa keperawatan Gangguan persepsi sensori penglihatan b/d gangguan penerimaan sensori dari mata
NOC Mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlibat
NIC
Nyeri akut b/d agent cedera biologis (neoplasma)
Rasa nyeri yang dirasakan pasien berkurang/hilang - Tentukan riwayat nyeri, misalnya lokasi nyeri,frekuensi, durasi,dan intensitas ( skala 0-10) dan
Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain diareanya Letakkan barang yang dibutuhkan / posisi bel pemanggil dalam jangkauan Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan tentang kehilangan / kemungkinan kehilangan penglihatan Lakukan tindakan untuk membantu pasien untuk menangani keterbatasan penglihatan, contoh, atur perabot/mainan, perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam a. Ketajaman penglihatan dapat digunakan untuk mengetahui gangguan penglihatan yang terjadi b. Orientasi akan mempercepat penyesuaian diri pasien dilingkungan baru c. Mempermudah pengambilan barang jika dibutuhkan Lakukan pengkajian nyeri konfrehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi,frekuensi,kualitas,intensitas atau beratnya nyeri dan factor pencetus
tindakan penghilangan yang digunakan
Kecemasan / ansietas b/d penyakit yang diderita
Cemas berkurang dengan kriteria : a. Wajah tidak tegang b. Klien tidak gelisah
Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri Kendalikan factor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan Ajarkan prinsip – prinsip manajemen nyeri Pastikan perawatan analgetik bagi pasien dilakukan dengan pematauan yang ketat Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien Jelaskan semua prosedur termasuk sensari yang akan dirasakan yang mungkin akan di alami klien selama prosedur Berikan informasi factual terkait diagnosis perawatan dan prognosis Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara yang tepat Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan ketakutan
Gangguan citra tubuh b/d perubahan penampilan
Tidak terjadi gangguan citra tubuh dengan kriteria : a. Klien menerima atau puas dengan penampilan tubuhnya
Risiko cedera trauma b/d keterbatasan lapang pandang
Tidak terjadinya cedera dengan kriteria : - Tidak jatuh saat berjalan - Penglihatan tidak terganggu, pandangan tidak kabur
Risiko keterlambatan perkembangan b/d pembatasan aktivitas
Keterlambatan perkembangan tidak terjadi dengan kriteria : - Keluarga tahu kapan untuk mendapatkan bantuan dari seseorang professional kesehatan
Bantu pasien untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang konstruktif Berikan penilaian (kemampuan) penyesuaian pasien terhadap perubahan-perubahan dalam citra tubuh, sesuai dengan indikasi Berikan suasana penerimaan Sediakan informasi actual mengenai diagnosis, penanganan dan prognosisdukung aktivitas-aktivitas social dan komunitas Identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik dari pasien yang mungkin meningkatkan potensi jatuh pada lingkungan tertentu Identifikasi perilaku dan factor yang mempengaruhi risiko jatuh Pastikan pasien menggunakan sepatu yang pas, terikat dengan aman dan sol anti selip Instruksikan pasien untuk memakai kacamata yang diresepkan dengan tepat pada saat keluar dari tempat tidurlakukan program latihan fisik rutin yang meliputi berjalan Pertimbangkan ketersediaan dan kualitas sumber-sumber yang ada (misalnya : psikologis, finansial, tingkat pendidikan keluarga dan komunitas) Identifikasi strategi koping yang digunakan
Instruksikan factor risiko dan rencana untuk mengurangi factor risiko Inisiasi rujukan kepada personil kesehatan dan/atau agensi dengan tepat Rencanakan monitor risiko kesehatan dalam jangka panjang