ASUHAN KEPERAWATAN PERSEPSI SENSORI
ANATOMI FISIOLOGI Mata atau penglihatan Organ luar 1. Bulu mata 2. Alis mata 3. Kelopak mata Organ dalam 1. Kornea 2. Sklera 3. Pupil 4. Lensa mata 5. Retina 6. Saraf optik
Hidung atau penciuman Fungsi hidung yaitu menghirup udara pernafasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernafasan juga berperan pada resonasi suara. Mulut atau pengecapan 1. Bibir 2. Gigi 3. Palatum 4. Lidah 5. Kelenjar ludah Telinga atau pendengaran o Telinga bagian luar : aurikula (daun telinga), membran timpani sebagai penghubung telinga luar dan telinga tengah o Telinga bagian tengah : terdapat kavum timpani, di telinga tengah ada 3 tulang yaitu maleus,incus dan stapes. Antrum timpani merupakan rongga tidak teratur yang agak luas, terletak dibagian bawah samping dari kavum timpani. Tuba auditiva eustaki. Saluran tulang rawan yang panjangnya 3,7 cm berjalan miring ke bawah agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa. o Telinga bagian dalam : • Labiritus osseous • Labirintus membranous 1. Utrikulus 2. Sakulus 3. Duktus semisirkularis 4. Duktus koklearis
Kulit Epidermis 1. Stratum basal 2. Stratum spinosum 3. Stratum granulosum 4. Stratum lusidum 5. Stratum korneum Dermis Hypodermis
Pengkajian
Identitas Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat kesehatan dahulu Riwayat Kesehatan Keluarga Riwayat sosial Riwayat psikologis
Pemeriksaan Fisik Mata atau penglihatan Inspeksi o Inspeksi keadaan bola mata, catat adanya kelainan : endo atau aksoplatus, strabismus o Anjurkan memandang lurus kedepan, catat adanya kelainan nigtagmus o Bedakan antara bola mata kanan dan kiri o Luruskan jari-jari dan dekatkan dengan jarak 15-30 cm o Beri tahu untuk mengikuti gerakan jari dan gerakan jari pada 8 arah untuk mengetahui fungsi otot gerak mata Palpasi Denga cara memejamkan mata : catat adanya nyeti tekan dan keadaan benjolan
o o o
o o
Kelopak mata Amati kelopak mata , catat adanya kelainan, ptosis, entro/ekstropoin, alismata tontok, lesi xantelasma. Dengan palpasi : dengan cara memejamkan mata : catat adanya nyeri tekan dan keadaan benjolan kelopak mata Konjungtiva, sclera, kornea KONJUNGTIVA :Tekan di bawah kelopak mata ke bawah, amati konjungtiva dan catat adanya kelainan : anemia/pucat (tidak anemis). Kemudian amati SCLERA : catat adanya kelainan icterus, vaskularisasi, lesi atau benjolan (normal putih). KORNEA harus jernih dan tanpa keruhan atau kabut. Cincin keputihan pada perimeter kornea mungkin adalah arkus senilis.
Pemeriksaan pupil o
o o
o o
Beritahu untuk pandangan lurus ke depan Dengan menggunakan pen light, senter mata dari arah lateral ke medial Catat dan amati perubahan pupil : lebar pupil, reflek pupil menurun, bandingkan kanan dan kiri Normal : reflek pupil baik, isokor, diameter 3mm, meiosis (mengecil) Abnormal : reflek pupil menurun atau anisokor, medriasis (membesar) atau meiosis (mengecil)
Hidung atau penciuman o o o o o o
o o
Inspeksi Hidung internal Nares anterior Septum dan turbinat Palpasi Nyeri tekan, massa, penyimpangan Normal struktur hidung keras dan stabil Kepatenan lubang hidung dapat dikaji dengan jari dilektakkan di sisi hidung dan menutup 1 lubang hidung, beritahu untuk menghembuskan nafas lewat hidung . Amati apakah dapat bernafas dengan mulut tertutup Lakukan bergantian, kemudian rasakan apakah ada hambatan dan bandingkan kanan dan kiri.
Mulut atau pengecapan o o
o
o
o
Inspeksi Amati bibir untuk mengetahui kelainan kongenital, bibir sumbing, warna bibir, ulkus, lesi, dan massa. Amati keadaan setiap gigi mengenai posisi, jarak, gigi rahang atas dan bawah, ukuran, warna, lesi atau adanya tumor. Amati juga secara khusus pada akar- akar gigi dan gusi. Pemeriksaan gigi dengan cara mengetuk secara sistematis, bandingkan gigi bagian kiri, kanan, atas dan bawah, dan anjurkan pasien untuk memberitahu bila merasa nyeri sewaktu diketuk. Lanjutkan pengamatan pada lidah dan perhatikan kesimetrisannya. Suruh pasien menjulurkan lidah dan amati mengenai kelurusan, warna, ulkus, maupun setiap ada kelainan. Amati selaput lendir mulut secara sistematis pada semua bagian mulut mengenaai warna, adanya pembengkakan, tumor, sekresi, peradangan, ulkus dan perdarahan.
Palpasi
Pegang pipi diantara ibu jari dan jari telunjuk ( jari telunjuk berada di dalam ). Palpasi pipi secara sistematis dan perhatikan terhadap adanya tumor atau pembengkakan. Bila ada pembengkakan determinasikan menurut ukuran, konsistensi, hubungan dengan daerah sekitarnya dan adanya nyeri. Lanjutkan dengan palpasi pada palatum dengan jari telunjuk dan rasakan terhadap adanya pembengkakan dan visura. Palpasi lidah dengan cara pasien disuruh menjulurkan lidah, pegang lidah dengan kasa steril menggunakan tangan kiri. Dengan jari penunjuk tangan kanan lakukan palpasi lidah terutama bagian belakang dan batas-bats lidah.
Telinga atau pendengaran o o o
o o
o o
Inspeksi Amati bentuk aurikula : normal, menutup, bengkak, simetris Amati aurikula : merah, pucat, sianosis Dengan otoscope Amati keadaan meatus austikus eksternus : normal, bengkak, merah, jerawat, bisul, serumen, sekret, pus Amati keadaan membrane timpani : utuh, pecah, menegang, merah, penonjolan, luka, lubang, cairan, jaringan parut atau tumor. Palpasi Lakukan penekanan pada tragus. aurikula, danos. Mastoideus di posterior aurikula Perhatikan adanya nyeri tekan, kemungkinan otitis okstema dan mastoiditis tarik daun telinga ke belakang atas, amati lubang telinga luar . catat adanya lesi. cerumen. dan cairan yang keIuar. Gerakkan daun blinga, taken tragus dan catat adanya nyeri telinga catat adanya nyeri talinga. Lakukan proedur pada sisi telinga yang lain.
Kulit
Inspeksi: Pada pasien dengan gangguan sistem integumen secara umum kulit dikaji dengan mengamati warna, kekeringan, adanya lesi, vaskularitas, mobilitas, edema yang mungkin terjadi. Palpasi: Untuk palpasi secara umum dikaji dengan perabaan pada kulit mencangkup kelembapan tekstur kulit, kasar atau halus, elestisitas kulit. Tugor kulit akan kembali dalam waktu < 2 detik (normal), jika di temukan piting edema pada daerah yang di tekan akan tampak bekas jari pemeriksa dan akan kembali dengan lambat (>2detik).
Pemeriksaan penunjang o o
o o o o o o o o o
o o o o
Mata atau penglihatan Oftalmoskopi Tonometri Lampu-Slit Ultrasonografi (USG) Angiografi Fluoresen Prosedur Pencitraan Hitung Sel Endotel Refraksi dan Akomodas Hidung atau penciuman Rinoskopia Anterior Renoskopia Posterior Transluminasi/Diafanoskopi X-Foto sinus CT Scan Biopsy Pengambilan sputum
o o o o o o o
o
Lidah atau pengecapan Biopsy eksisi Biopsy insisi Punch biopsy Needle biopsy Biopsy aspirasi Media transpor Hematologi Mikrobiologi
Telinga atau pendengaran
Audiometri Timpanogram Pemeriksaan Laboratorium untuk melihat adanya infeksi pada telinga, organisme yang menyebabkan, dan pengobatan yang tepat.
Kulit
Biopsi Kulit Imunofluoresensi (IF) Patch Test Pengerokan Kulit
Penatalaksanaan farmakologi o
o
o o
o o o
Mata atau penglihatan Obat Midriatikum Adalah obat yang digunakan untuk membesarkan pupil mata. Obat Miotikum adalah obat yang menyebabkan miosis (konstriksi dari pupil mata). Obat anti radang mata Obat antiseptik & antiinfeksi
Hidung atau penciuman Obat antibiotik Obat dekongestan Obat antihistamin
Lidah atau pengecapan o o o o o
o 1. 2. 3. 4.
Obat kortikosteroid Obat antimikroba Obat immunosupresan Telinga atau pendengaran Obat telinga sebagai antiseptik dan anti infeksi. Antiseptik telinga dengan kortikosteroid
Kulit Obat topikal Anti acne contoh : acnosil Anti bakteri contoh bravoderm Anti fungi contoh : citotilin Antiskabies contoh aloxid
Terimakasih