Asuhan Keperawatan Klien Dengan Infark Myocard

  • Uploaded by: Ruslan Muchtar
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Klien Dengan Infark Myocard as PDF for free.

More details

  • Words: 1,239
  • Pages: 27
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MYOCARD ACUT RUSLAN M EMERGENCY DEPARTMENT RSU LASINRANG KAB. PINRANG

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Pengertian • Infark Miokard Akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu.

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Fisiologi Sirkulasi Koroner • LMCA memperdarahi sebagaian terbesar ventrikel kiri, septum dan atrium kiri. • RCA memperdarahi sisi diafragmatik ventrikel kiri, sedikit bagian posterior septum dan ventrikel serta atrium kanan. • Nodus SA lebih sering diperdarahi oleh RCA daripada LMCA. (cabang sirkumfleks). • Nodus AV 90% diperdarahi oleh RCA dan 10% diperdarahi oleh LMCA (LCX). Dengan demikian, obstruksi LMCA Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Patogenesis • Umumnya IMA didasari oleh adanya ateroskeloris pembuluh darah koroner. Nekrosis miokard akut hampir selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri koronaria oleh trombus yang terbentuk pada plak aterosklerosis yang tidak stabil, juga sering mengikuti ruptur plak pada arteri koroner dengan stenosis ringan (50-60%). • Kerusakan miokard terjadi dari endokardium ke epikardium, menjadi komplit dan ireversibel dalam 3-4 jam. Secara morfologis, IMA dapat terjadi transmural atau sub-endokardial. IMA transmural mengenai seluruh dinding miokard dan terjadi pada daerah distribusi suatu arteri koroner. Sebaliknya pada IMA sub-endokardial, nekrosis terjadi hanya pada bagian dalam Authorized dinding ventrikel. www.ruslanpinrang.blogspot.com

Patofisiologi • Komplikasi hemodinamik dan aritmia. • Segera setelah terjadi IMA penonjolan sistolik (diskinesia) dengan akibat penurunan ejection fraction, isi sekuncup (stroke volume) dan peningkatan volume akhir distolik ventrikel kiri. • Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri naik dengan akibat tekanan atrium kiri juga naik. Peningkatan tekanan atrium kiri di atas 25 mmHg yang lama akan menyebabkan transudasi cairan ke jaringan interstisium paru (gagal jantung). Pemburukan hemodinamik ini bukan saja disebakan karena daerah infark, tetapi juga daerah iskemik di sekitarnya. Miokard yang masih relatif baik akan mengadakan kompensasi, khususnya dengan bantuan rangsangan adrenergeik, untuk mempertahankan curah jantung, tetapi dengan akibat peningkatan kebutuhan oksigen miokard. Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Patofis… • Bila infark kecil kompensasi masih normal, pemburukan hemodinamik akan minimal. Sebaliknya bila infark luas dan miokard yang harus berkompensasi sudah buruk akibat iskemia atau infark lama, tekanan akhir diastolik ventrikel kiri akan naik dan gagal jantung terjadi. • Ventrikel kiri dan tebal jantung ventrikel baik yang terkena infark maupun yang non infarkremodelling Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Patofis… • Bila IMA makin tenang fungsi jantung akan membaik walaupun tidak diobati. Hal ini disebabkan karena daerah-daerah yang tadinya iskemik mengalami perbaikan. Daerah-daerah diskinetik akibat IMA akan menjadi akinetik, karena terbentuk jaringan parut yang kaku. Miokard sehat dapat pula mengalami hipertropi. Sebaliknya perburukan hemodinamik akan terjadi bila iskemia berkepanjangan atau infark meluas. Terjadinya penyulit mekanis seperti ruptur septum ventrikel, regurgitasi mitral akut dan aneurisma ventrikel akan memperburuk Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com faal hemodinamik jantung

Patofis… • Aritmia merupakan penyulit IMA tersering dan terjadi terutama pada menit-menit atau jam-jam pertama setelah serangan. Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan masa refrakter, daya hantar rangsangan dan kepekaaan terhadap rangsangan. Sistem saraf otonom juga berperan besar terhadap terjadinya aritmia. Pasien IMA inferior umumnya mengalami peningkatan tonus parasimpatis dengan akibat kecenderungan bradiaritmia meningkat, sedangkan peningkatan tonus simpatis pada IMA inferior akan mempertinggi Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com kecenderungan fibrilasi ventrikel dan

Gejala Klinis •







Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri), bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium. Nyeri berlangsung lebih lama dari angina pectoris dan tak responsif terhadap nitrogliserin. Kadangkadang, terutama pada pasien diabetes dan orang tua, tidak ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat disertai perasaan mual, muntah, sesak, pusing, keringat dingin, berdebar-debar atau sinkope.





Pasien sering tampak ketakutan. Walaupun IMA dapat merupakan manifestasi pertama penyakit jantung koroner namun bila anamnesis dilakukan teliti hal ini sering sebenarnya sudah didahului keluhan-keluhan angina, perasaan tidak enak di dada atau epigastrium. Kelainan pada pemeriksaan fisik tidak ada yang spesifik dan dapat normal. Dapat ditemui BJ yakni S2 yang pecah, paradoksal dan irama gallop. Adanya krepitasi basal menunjukkan adanya bendungan paru-paru. Takikardia, kulit yang pucat, dingin dan hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat, kadang-kadang ditemukan pulsasi diskinetik yang tampak atau berada di dinding dada pada IMA inferior.

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Gejala Klinis

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Diagnostik • ECG :Beberapa jam: variasi normal, perubahan tidak khas sampai adanya Q patologis dan elevasi segmen ST, Sehari/kurang seminggu: inversi gelombang T dan elvasi ST berkurang Seminggu/beberapa bulan: gelombang Q menetap, Setahun: pada 10% kasus dapat kembali normal. Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Diag… • Laboratorium Enzim/Isoenzim Jantung Peningkatan kadar enzim creatinfosfokinase atau aspartat amino transferase/SGOT, laktat dehidrogenase/a-HBDH) atau isoenzim (CPK-MB)merupakan indikator spesifik IMA. Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Diag… • Radiologi : Tidak banyak membantu diagnosis IMA tetapi berguna untuk mendeteksi adanya bendungan paru (gagal jantung), kadang dapat ditemukan kardiomegali.

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Diag… • Ekokardiografi: Dapat tampak kontraksi asinergi di daerah yang rusak dan penebalan sistolik dinding jantung yang menurun. Dapat mendeteksi daerah dan luasnya kerusakan miokard, adanya penyulit seperti anerisma ventrikel, trombus, ruptur muskulus papilaris atau korda tendinea, ruptur septum, tamponade akibat ruptur jantung, Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Diag… • Radioisotop: Berguna bila hasil pemeriksaan lain masih meragukan adanya IMA.

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Differen Diagnosis • Angina Pectoris tidak stabil/insufisiensi koroner akut. • Diseksi aorta (nyeri dada umumnya sangat hebat, dapat menjalar ke perut dan punggung). • Kelainan saluran cerna bagian atas (hernia diafragmatika, esofagitis refluks) • Kelainan lokal dinding dada (nyeri bersifat lokal, bertambah dengan tekanan atau perubahan posisi tubuh) • Kompresi saraf (terutama C8, nyeri pada distribusi saraf tersebut) • Kelainan intra-abdominal (kelainan akut, Authorized pankreatitis dapat menyerupai IMA) www.ruslanpinrang.blogspot.com

Komplikasi • • • • • • • • • •

• Takikardia atrium multifokal • Kontraksi prematur ventrikel • Takikardia ventrikel • Takikardia idioventrikel • Flutter dan Fibrilasi ventrikel • Renjatan kardiogenik • Tromboembolisme • Perikarditis • Aneurisme ventrikel • Regurgitasi mitral akut • Ruptur jantung dan septu Authorized

Aritmia Bradikardia sinus Irama nodal Gangguan hantaran atrioventrikular Gangguan hantaran intraventrikel Asistolik Takikardia sinus Kontraksi atrium prematur Takikardia supraventrikel Flutter atriumFibrilasi atrium

www.ruslanpinrang.blogspot.com

Prognosis 1. Potensial terjadinya aritmia yang gawat (aritmia ventrikel dll) 2. Potensial serangan iskemia lebih lanjut. 3. Potensial pemburukan gangguan hemodinamik lebih lanjut (bergantung terutama pada luas daerah infark). Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

FOKUS PENGKAJIAN KEPERAWATAN • Aktivitas/istirahat: – Gejala: Kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur » Riwayat pola hidup menetap, jadual olahraga tak teratur

– Tanda: » Takikardia, dispnea pada istirahat/kerja

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Pengkajian – TD dapat normal atau naik/turun; perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk/berdiri. – Nadi dapat normal; penuh/tak kuat atau lemah/kuat kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat; tidak teratur (disritmia) mungkin terjadi. – BJ ekstra (S3/S4) mungkin menunjukkan gagal jantung/penurunan kontraktilitas atau komplian ventrikel – Murmur bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot papilar. – Friksi; dicurigai perikarditis – Irama jantung dapat teratur atau tak teratur. – Edema, DVJ, edema perifer, anasarka, krekels mungkin ada dengan gagal jantung/ventrikel. – Pucat atau sianosis pada kulit, kuku dan membran mukosa. Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner. 2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen miokard dengan kebutuhan tubuh. 3. Kecemasan (uraikan tingkatannya) b/d ancaman/perubahan kesehatan-status sosioekonomi; ancaman kematian. 4. (Risiko tinggi) Penurunan curah jantung b/d perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik jantung; penurunan preload/peningkatan tahanan vaskuler sistemik; infark/diskinetik Authorized miokard, kerusakan struktuaral seperti www.ruslanpinrang.blogspot.com

Diagnosa Keperawatan 1. (Risiko tinggi) Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan/sumbatan aliran darah koroner. 2. (Risiko tinggi) Kelebihan volume cairan b/d penurunan perfusi ginjal; peningkatan natrium/retensi air; peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma. 3. Kurang pengetahuan (tentang kondisi dan kebutuhan terapi) b/d kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi tentang fungsi jantung/implikasi penyakit jantung dan perubahan status kesehatan yang akan datang. Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com

Related Documents


More Documents from "diza vemila"