Asuhan Keperawatan Klien Askep pasien dengan Batu dengan Batu Saluran Kemih Saluran Kemih
M. Riyadh, S. Kep, Ns
BATU SALURAN KEMIH Batu Ginjal (Nefrolitiasis) Batu Ureter (Ureterolitiasis) Batu Buli-buli (Vesicolitiasis)
Batu Ginjal (Nefrolitiasis) Pengertian Merupakan suatu penyakit yang salah satu gejalanya adalah pembentukan batu di dalam ginjal
ETIOLOGI diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran
urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik)
Faktor intrinsik Herediter (keturunan) Umur Jenis kelamin
Faktor ekstrinsik Geografis Iklim dan temperatur Asupan air Diet Pekerjaan
EFEK BATU PADA SALURAN KEMIH Pada ginjal yang terkena : Obstruksi Infeksi Epitel pelvis dan calis ginja menjadi tipis dan rapuh. Iskemia parenkim. Metaplasia
Pada ginjal yang berlawanan : Compensatory hypertrophy Dapat menjadi bilateral
GAMBARAN KLINIS tanpa gejala sampai dengan gejala berat Nyeri pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral Hematuria makroskopik atau mikroskopik Pielonefritis dan/atau sistitis Pernah mengeluarkan baru kecil ketika
kencing Nyeri tekan kostovertebral Batu tampak pada pemeriksaan pencitraan Gangguan faal ginjal
DIAGNOSIS Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan penunjang
Anamnesis Keluhan nyeri harus dikejar mengenai onset kejadian,
karakteristik nyeri, penyebaran nyeri, aktivitas yang dapat membuat bertambahnya nyeri ataupun berkurangnya nyeri, riwayat muntah, gross hematuria, dan riwayat nyeri yang sama sebelumnya. Penderita dengan riwayat batu sebelumnya sering mempunyai tipe nyeri yang sama
Pemeriksaan Fisik Penderita dengan keluhan nyeri kolik hebat, dapat
disertai takikardi, berkeringat, dan nausea. Masa pada abdomen dapat dipalpasi pada penderita dengan obstruksi berat atau dengan hidronefrosis. Bisa didapatkan nyeri ketok pada daerah kostovertebra, tanda gagal ginjal dan retensi urin. Demam, hipertensi, dan vasodilatasi kutaneus dapat ditemukan pada pasien dengan urosepsis
Pemeriksaan penunjang Radiologi Foto polos :
radiopak radiolusen (batu asam urat murni) Foto pielografi intravena (PIV/IVP) : Pada batu radiolusen, foto dengan bantuan kontras akan menyebabkan defek pengisian (filling defect) di tempat batu berada Ultrasonografi (USG) : untuk melihat semua jenis batu, selain itu dapat ditentukan ruang/ lumen saluran kemih
Laboratorium Urinalisis (Hematuria, Piuria,Kristalisasi) bakteriologi Darah Analisa batu untuk unsur kimia dan bakteriologi
PENATALAKSANAAN Terapi medis dan simtomatik Litotripsi Tindakan bedah
Terapi medis dan simtomatik Terapi medis berusaha untuk mengeluarkan batu atau
melarutkan batu. Terapi simtomatik berusaha untuk menghilangkan nyeri. Selain itu dapat diberikan minum yang berlebihan/ banyak dan pemberian diuretik
Litotripsi Pada batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan bantuan
nefroskopi perkutan untuk membawa tranduser melalui sonde kebatu yang ada di ginjal. Cara ini disebut nefrolitotripsi. Salah satu alternatif tindakan yang paling sering dilakukan adalah ESWL. ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) yang adalah tindakan memecahkan batu ginjal dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut
Tindakan bedah Tindakan bedah dilakukan jika tidak tersedia alat
litotripsor, alat gelombang kejut, atau bila cara nonbedah tidak berhasil
Pencegahan Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung
kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih
Batu kalsium Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi
pembentukan batu yang baru. Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari). Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat. Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Mengurangi mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut
Batu asam urat Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan
dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian Keperawatan Data yang dikumpulkan pada klien dgn nefrolitiasis adalah :
1. Aktifitas/Istirahat. 2. Pekerjaan yg banyak duduk dan lingkungan yang temperaturnya tinggi. 3. Eliminasi 4. Adanya riwayat ISK atau pernah Obstruksi batu. 5. Makan dan Minum 6. Adanya riwayat klien mengkonsumsi makan/minuman diet tinggi purin/ juice buah. 7. Nyeri / rasa nyaman 8. Nyeri Kolik 9. Adanya riwayat mengkonsumsi obat-obatan. a. Mengkonsumsi obat antibiotik terlalu lama. b. Riwayat Penyakit Keluarga c. Adanya riwayat Penyakit Ginjal, ISK. d. Pengetahuan e. Pemeriksaan Diagnostik. f. Pemeriksaan urin g. Pemeriksaan darah lengkap. h. Radiologi / x-ray i. IVP j. CT. Scan k. Retrograde Cystogram l. USG
Diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan meningkatnya
kontraksi ureter, trauma jaringan, terbentuknya edema. Gangguan Pola eliminasi buang air kecil berhubungan dengan iritasi ginjal/ureter, obstruksi mekanik, implamasi, stimulasi kandung kencing oleh batu. Resiko mengalami defisit cairan berhubungan dengan neusea, muntah. Kurang pengetahuan berhubungan dengan imformasi yg salah
Batu Ureter (Ureterolitiasis) PENGERTIAN
ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter . Batu ureter pada umumnya berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter. batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih. batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter yang mungkin asimtomati
PENYEBAB Idiopatik gangguan aliran kemih gangguan metabolisme infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme
berdaya membuat urease (proteus mirabilis) Dehidrasi benda asing jaringan mati (nekrosis papil) multifaktor
Teori pembentukan batu Teori nukleasi
batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu sabuk batu (nukleus). partikel-partikel yang berada dalam larutan yang kelewat jenuh (supersaturated) akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. inti batu dapat berupa kristal atau benda asing di saluran kemih. Teori matriks matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin, dan mukoprotein) merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu. Penghambatan kristalisasi urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal, antara lain : magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. jika kadar salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran kemih
Manifestasi Klinis Nyeri hebat (kolik). Nyeri ini dapat menjalar
hingga ke perut bagian depan, perut sebelah bawah, daerah inguinal, dan sampai ke kemaluan. Batu yang terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada saat kencing atau sering kencing. Batu yang ukurannya kecil (<5 mm) pada umumnya dapat keluar spontan sedangkan yang lebih besar seringkali tetap berada di ureter dan menyebabkan reaksi peradangan (periureteritis) serta menimbulkan obstruksi kronik berupa hidroureter/hidronefrosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG air kemih
1)mikroskopik endapan 2)biakan 3)sensitivitas kuman
faal ginjal
1)ureum2)kreatinin3)elektrolit
foto polos perut (90% batu kemih radiopak)
d.foto pielogram intravena (adanya efek obstruksi) e.ultrasonografi ginjal (hidronefrosis)
foto kontras spesial
1)retrograd 2)perkutan
analisis biokimia bat pemeriksaan kelainan metabolik
Penatalaksanaan Medik Medikamentosa
Ditujukan untuk batu yang ukurannya < 5 mm, ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsi) Endourologi 1). PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) : mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kaliks melalui insisi kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu. 2). Litotripsi : memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukkan alat pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan evakuator Ellik. 3). Ureteroskopi atau uretero-renoskopi : memasukkan alat ureteroskopi per uretram guna melihat keadaan ureter atau sistem pielokaliks ginjal. Dengan memakai energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter maupun sistem pelvikalises dapat dipecah melalui tuntunan ureteroskopi atau uretero-renoskopi ini. 4). Ekstraksi Dormia : mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya dengan keranjang Dormia. Bedah Laparoskopi Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran kemih saat ini sedang berkembang. Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter. Bedah terbuka : 1). Pielolitotomi atau nefrolitotomi : mengambil batu di saluran ginjal 2). Ureterolitotomi : mengambil batu di ureter. 3). Vesikolitotomi : mengambil batu di vesica urinaria 4). Ureterolitotomi : mengambil batu di uretra.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Pengkajian Aktivitas / istirahat
Gejala : pekerjaan monoton, pekerjaan di mana klien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi, keterbatasan aktivitas / mobilitas sehubungan kondisi sebelumnya. Sirkulasi Tanda : peningkatan TD / nadi, (nyeri, obstruksi oleh kalkulus) kulit hangat dan kemerahan, pucat. Eliminasi Gejala : riwayat adanya ISK kronis, penurunan haluaran urine, distensi vesica urinaria, rasa terbakar, dorongan berkemih, diare. Tanda : oliguria, hematuria, piuruia, perubahan pola berkemih Makanan / cairan Gejala : mual / muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purin, kalsium oksalat / fosfat, ketidakcukupan intake cairan Tanda : Distensi abdominal, penurunan / tidak ada bising usus , muntah Nyeri / kenyamanan Gejala : episode akut nyeri berat, lokasi tergantung pada lokasi batu, nyeri dapat digambarkan sebagai akut, hebat, tidak hilang dengan perubahan posisi atau tindakan lain Tanda : melindungi, prilaku distraksi, nyeri tekan pada area abdomen Keamanan Gejala : pengguna alkohol, demam, menggigil Penyuluhan dan Pembelajaran Gejala : riwayat kalkulus dalam keluarga, penyakit ginjal, ISK, paratiroidisme, hipertensi, pengguna antibiotik, antihipertensi, natrium bikarbonat, allopurinol, fosfat, tiazid, pemasukan berlebihan kalsium dan vitamin Pemeriksaan diagnostik Urinalisis, urine 24 jam, kultur urine, survey biokimia, foto Rontgen, IVP, sistoureteroskopi, scan CT, USG
Diagnosa Keperawatan nyeri (akut), berhubungan dengan trauma
jaringan perubahan pola eliminasi berkemih (polakisuria) berhubungan dengan obstruksi mekanik resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis pasca obstruksi kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan / mengingat, salah interpretasi
Batu Buli-Buli (vesicolitiasis) Pengertian : Vesikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tibatiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri
Etiologi infeksi,
statis urin dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium)
Faktor- faktor yang mempengaruhi batu kandung kemih (Vesikolitiasis) Hiperkalsiuria Hipositraturia Hiperurikosuria Penurunan
jumlah air kemih Jenis cairan yang diminum Hiperoksalouria Ginjal Spongiosa Medula Batu Asam Urat Batu Struvit
Kandungan batu kemih 75
% kalsium. 15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium Amonium Fosfat). 6 % batu asam urat. 1-2 % sistin (cystine).
Manifestasi Klinis Hematuria retensi
urin atau bisa menyebabkan sepsis, mual muntah, gelisah, nyeri dan perut kembung koliks ginjal (nyeri yang luar biasa di daerah antara rusuk dan tulang punggung) pada sisi ginjal yang terkena. nyeri tumpul di daerah antara tulang rusuk dan tulang punggung
Gejala
akibat hidronefrosis : Hematuri, Sering ditemukan infeksi disaluran kemih, Demam, Rasa nyeri di daerah kandung kemih dan ginjal, Mual, Muntah, Nyeri abdomen, Disuria dan Menggigil.
Pemeriksaan penunjang Urine pH lebih dari 7,6 biasanya ditemukan kuman area splitting, organisme dapat berbentuk batu magnesium amonium phosphat, pH yang rendah menyebabkan pengendapan batu asam urat. Sedimen : sel darah meningkat (90 %), ditemukan pada penderita dengan batu, bila terjadi infeksi maka sel darah putih akan meningkat. Biakan Urin : Untuk mengetahui adanya bakteri yang berkontribusi dalam proses pembentukan batu saluran kemih. Ekskresi kalsium, fosfat, asam urat dalam 24 jam untuk melihat apakah terjadi hiperekskresi
Darah Hb akan terjadi anemia pada gangguan fungsi ginjal kronis. Lekosit terjadi karena infeksi. Ureum kreatinin untuk melihat fungsi ginjal. Kalsium, fosfat dan asam urat
Radiologis Foto BNO/IVP untuk melihat posisi batu, besar batu, apakah terjadi bendungan atau tidak. Pada gangguan fungsi ginjal maka IVP tidak dapat dilakukan, pada keadaan ini dapat dilakukan retrogad pielografi atau dilanjutkan dengan antegrad pielografi tidak memberikan informasi yang memadai. USG (Ultra Sono Grafi) Untuk mengetahui sejauh mana terjadi kerusakan pada jaringan ginjal
Pengobatan Mengatasi
Simtom Pengangkatan batu Vesikolithotomi Lithotripsi gelombang kejut ekstrakorporeal Metode endourologi pengangkatan batu Ureteroskopi
Pencegahan Menurunkan
konsentrasi reaktan (kalsium dan
oksalat) Meningkatkan konsentrasi inhibitor pembentuk batu yaitu sitrat (kalium sitrat 20 mEq tiap malam hari, minum jeruk nipis atau lemon malam hari), dan bila batu tunggal dengan meningkatkan masukan cairan dan pemeriksaan berkala pembentukan batu baru. Pengaturan diet dengan meningkatkan masukan cairan, hindari masukan soft drinks, kurangi masukan protein (sebesar 1 g/Kg BB /hari), membatasi masukan natrium, diet rendah natrium (80-100 meq/hari), dan masukan kalsium. Pemberian obat
Konsep asuhan keperawatan
Pengkajian Fokus Nyeri
lokal kandung kemih Nyeri saat berkemih Urine terhenti secara tiba-tiba Demam Hematuria
Diagnosa Keperawatan PK
: Perdarahan Nyeri akut berhubungan dengan agen injury Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive, kerusakan jaringan Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi anatomik
Thank You