Asuhan Keperawatan Dengan Hipervolemia: Oleh Kelompok Iii

  • Uploaded by: jamil aldasri
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Dengan Hipervolemia: Oleh Kelompok Iii as PDF for free.

More details

  • Words: 703
  • Pages: 14
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPERVOLEMIA OLEH KELOMPOK III

1.PENGERTIAN • Keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami kelebihan cairan intraseluler atau interstisial. (Carpenito, 2000).

2. ETIOLOGI • Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air. • Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air. • Kelebihan pemberian cairan intra vena (IV). • Perpindahan cairan interstisial ke plasma

3. PATOFISIOLOGI Kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan cairan dan elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam proporsi yang seimbang. Karena adanya retensi cairan isotonik, konsentrasi natrium dalam serum masih normal. Kelebihan cairan tubuh hampir selalu disebabkan oleh peningkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan terjadi akibat overload cairan / adanya gangguan mekanisme homeostatis pada proses regulasi keseimbangan cairan.

4. TANDA DAN GEJALA • sesak nafas • Ortopnea • Abnormalitas pada homeostatisis elektrolit

5. KOMPLIKASI • Gagal ginjal, akut atau kronik • Berhubungan dengan peningkatan preload, penurunan kontraktilitas dan penurunan curah jantung • Infark miokard • Gagal jantung kongestif • Takikardi/aritmia Berhubungan dengan hipertensi porta, tekanan osmotik koloid plasma rendah, etensi natrium • Penyakit hepar : Sirosis, Asites, Kanker • Penyakit vaskuler perifer • Flebitis kronis

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG • Pemeriksaan Fisik • Oedema, peningkatan berat badan, peningkatan TD (penurunan TD saat jantung gagal) nadi kuat, asites, krekles (rales). Ronkhi, mengi, distensi vena leher, kulit lembab, takikardia • Protein rendah • Anemia • Peningkatan natrium dalam urine

7. PENATALAKSANAAN MEDIS • Tujuan terapi adalah mengatasi masalah pencetus dan mengembalikan CES pada normal. Tindakan dapat berupa hal berikut: – Pembatasan natrium dan air. – Diuretik – Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena kontinue : pada gagal ginjal atau kelebihan beban cairan yang mengancam hidup.

8. Pedoman Penyuluhan Keluarga • Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut: – Tanda dan gejala hipervolemia. – Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan dokter setelah pulang dari rumah sakit; sesak nafas, nyeri dada, ketidakteraturan nadi baru. – Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan pengganti garam; dan hindari makanan yang mengandung natrium tinggi. – Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping; tanda dan gejala hipokalemia bila pasien menggunakan diuretik. – Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia berlanjut. – Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari.

9. PENGKAJIAN SUBJEKTIF – Kaji batasan karakteristik, Riwayat gejala, Adanya keluhan, Napas pendek, Penambahan berat badan,Kelemahan/keletihan, Edema – Kaji faktor-faktor yang berhubungan, Riwayat faktor-faktor penyebab dan penunjang, Riwayat diabetes pada keluarga atau perorangan, Kehamilan, Penyakit jantung atau gagal ginjal, Penyakit hati, Alkoholik, Malnutrisi, Masukan garam berlebihan, Penggunaan enema air hangat yang berlebihan, Obstruksi limfatik, Penggantian cairan yang berlebihan – Masukan nutrisi, Perkiraan masukan protein (adekuat/tak adekuat), Perkiraan masukan kalori (adekuat/tak adekuat/kelebihan), Perkiraan masukan cairan (adekuat/tak adekuat/kelebihan), Konsumsi alcohol setiap hari (jenis dan jumlah), Masukan dan haluaran dalam 24-72 jam

10. PENGKAJIAN OBJEKTIF – Nadi (kuat atau tidak teratur). – Pernapasan : frekuensi (takipnea), kualitas dangkal, bunyi paru ronki, tekanan darah meningkat. – Edema : Tekan ibu jari paling sedikit 5 detik, catat sisa sisa lekukannya. Catat derajat dan lokasi (kaki, tumit, tangan, , keseluruhan secara umum). – Penambahan berat badan – Distensi vena leher (distensi vena setinggi 45 derajat mungkin ada indikasi terjadinya kelebihan cairan atau berkurangnya curah jantung.

11. DIAGNOSA KEPERAWATAN • Kelebihan volume cairan • Ketidakseimbangan cairan • Gangguan fungsi ginjal

• • • • • •

• • •

• • •

12. intervensi

Elektrolit manajemen Memonitor kadar elektrolit serum yang abnormal sebagai tersedia. Monitor untuk manifestasi dari ketidakseimbangan elektrolit. Berikan cairan, yang sesuai. Menjaga akurasi catatan asupan dan keluaran. Menjaga larutan yang mengandung elektrolit intravena pada laju aliran konstan sesuai. Mendapatkan memerintahkan spesimen untuk analisis laboratorium kadar elektrolit (misalnya, ABG, urin, dan serum levels), yang sesuai. Sediakan diet sesuai untuk pasien ketidakseimbangan elektrolit (mis., kalium-kaya, rendah sodium, dan karbohidrat rendah). Anjurkan pasien dan atau keluarganya pada modifikasi diet khusus, sesuai. Ajarkan pasien dan keluarga tentang penyebab dan jenis pengobatan ketidakseimbangan elektrolit, sesuai. Monitor tanggapan terhadap terapi elektrolit diresepkan. Memantau efek samping dari resep tambahan elektrolit

13. evaluasi • Evaluasi pada kelebihan volume cairan yaitu mengacu pada kriteria hasil yaitu : • balence air dalam kompartemen intraselular dan ekstraselular tubuh • sejauh mana suhu, nadi, pernapasan, dan tekanan darah berada dalam kisaran normal • Klien tahu apa penyebab edema dan sudah mengerti tentang pencegahan edema. • Tidak ada tanda-tanda edema.

Related Documents


More Documents from "adHe aJe daH"