Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Dewasa Pertengahan: Oleh: Kelompok Ii

  • Uploaded by: Maylhanie Guzda
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Dewasa Pertengahan: Oleh: Kelompok Ii as PDF for free.

More details

  • Words: 635
  • Pages: 9
Asuhan keperawatan keluarga dengan dewasa pertengahan Oleh : kelompok II

1. Defenisi Dewasa pertengahan merupakan usia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60-65 tahun (Schaie & Willi, 1996). Dewasa Pertengahan adalah masa menyesuaikan diri dan kesedaran bahawa ia bukan lagi muda dan masa depannya tidak lagi dipenuhi dengan kemungkinankemungkinan yg tidak terhadapi, hasilnya membawa satu masa krisis(Craig, 1976). Usia dewasa tengah (Middle adulthood) disebut sebagai periode perkembangan yang dimulai kira-kira 3545 tahun hingga memasuki usia 60an tahun (Santrock, 1995).

2. Karakteristik keluarga dewasa pertengahan Tahun pertengahan meliputi perubahan-perubahan pada penyesuaian perkawinan (seringkali lebih baik), pada distribusi kekuasaan antara suami dan istri (lebih merata), dan pada peran (diferensi peran perkawinan meningkat) (Leslie dan Korman, 1989, dalam Friedman 1988). Pada tahun-tahun ini umumnya sulit dan berat, karena masalah-masalah penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan dalam diri mereka bahwa mereka gagal menjadi membesarkan anak dan usaha kerja. Selanjutnya, tidak jelas apa yang terjadi dengan kepuasan perkawinan dan keluarga melewati siklus-siklus kehidupan berkeluarga. Beberapa studi tentang kepuasan perkawinan memperlihatkan bahwa kepuasan perkawinan menurun tajam setelah perkawinan berlangsung dan terus menurun hingga tahun pertengahan (Leslie dan Korman, 1989, dalam Friedman 1988).

3. Masalah yang biasa ditemukan oleh keluarga dewasa pertengahan Menurut fridman (1998) pada fase ini, masalah kesehatan yang dapat terjadi pada keluarga dewasa pertengahan yaitu : a. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan waktu luang dan tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program olahraga yang tidak teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif. b. Masalah-masalah hubungan perkawinan. c. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orang tua yang berusian lanjut. d. Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu perawatan orang tua yang lanjut usia atau tidak mampu merawat diri.

4.

Tugas Perkembangan

Usia dewasa pertengahan yang merupakan usia rata-rata dimana para orang tua melepaskan anak mereka yang terakhir ditandai sebagai masa kehidupan yang “terperangkap” yaitu terperangkap antara tuntutan kaum kaum muda dan terperangkap antara dunia kerja dan tuntutan yang bersaing dan keterlibatan keluarga, dimana seringkali tampaknya tidak mungkin memenuhi tuntutan-tuntutan dari kedua bidang tersebut. Tugas perkembangan keluarga dewasa menurut Fridman (1998) yang penting pada fase ini adalah : 1. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan. 2. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua, lansia dan anak-anak. 3. Memperkokoh hubungan perkawinan. 4. Memantapkan pengalaman nilai-nilai agama. 5. Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara. 6. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada aspek fisik (penurunan kemampuan atau fungsi). 7. Memantapkan keharmonisan hidup berkeluarga. 8. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan. 9. Memantapkan peran perannya sebagai orang dewasa.

Pengkajian 1. 2. 3. 4. 5.

Perkembangan psikologis Perkembangan kognitif Perkembangan psikososial Stress pekerjaan Stress keluarga

DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada keluarga dewasa pertengahan adalah :

1. Masalah Potensial • • • • • • • •

Gangguan proses keluarga Gangguan penampilan Gangguan proses berpikir Gangguan pemeliharaan kesehatan Gangguan peyalahgunaan zat Gangguan pola seksual Konflik peran keluarga Konflik pengambilan keputusan

• Ketidakefektifan koping keluarga • Hambatan interaksi social • Ketidakberdayaan • Defisit pengetahuan • Defisit perawatan diri • Perubahan kebutuhan nutrisi

2. Masalah Resiko • Risiko perubahan peran orang tua

• Risiko penularan infeksi • Risiko kesepian • Risiko cedera

3. Masalah Potensial • Potensial berkembangnya koping keluarga • Potensial pemeliharaan kesehatan

Fokus pengkajian pada dewasa pertengahan 1. Bagaimana hubungan anak dengan orang tua dan mertua setelah menikah. 2. Apakah anak yang telah menikah tinggal bersama atau lepas dari orang tua, bila tidak anak yang telah menikah tidak tinggal serumah dimana tinggalnya dan berapa lama atau frekuensi anak bertumbuh dengan orang tua 3. Bagaimana hubungan antara anak yang telah menikah dengan adiknya 4. Bagaimana perasaan orang tua setelah anaknya menikah 5. Bagaimana orang tua membentuk hubungan komunikasi dengan anak 6. Bagaimana pelaksanaan fungsi keluarga

Related Documents


More Documents from "Taufiks Rohmans"