ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN DENGAN PENYULIT : KETUBAN PECAH DINI
OLEH : INDAH NORMAYANTI SULAEMAN JULIANAH KELAS A SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMESTER VI
PENDAHULUAN Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2012), memperlihatkan bahwa 54% dari kelahiran tidak mengalami komplikasi selama persalinan. Wanita yang mengalami KPD lebih dari 6 jam sebelum kelahiran dialami oleh 15% kelahiran. Sementara itu, partus lama dan perdarahan merupakan dampak
yang bisa ditimbulkan oleh KPD. (SDKI,2012 :131-132)
Ketuban Pecah Dini Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan. Sebagaian besar ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan aterm > 37 minggu, sedangkan < 36 minggu tidak terlalu banyak
Etiologi Penyebab KPD antara lain, (1)serviks inkompeten, (2)faktor keturunan, (3) pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban (infeksi genitalia), (4)malposisi atau malpresentase janin, (5) riwayat KPD (6) merokok selama kehamilan, (7) usia ibu yang lebih tua (8) riwayat hubungan seksual baru-baru ini
Tanda dan Gejala Keluarnya cairan ketuban yang merembes melalui vagina, aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak.
Patofisiologi Mekanisme terjadinya KPD dimulai dengan terjadi pembukaan premature serviks, lalu kulit ketuban mengalami devaskularisasi. Selanjutnya kulit ketuban mengalami nekrosis sehingga jaringan ikat yang menyangga ketuban makin berkurang. Yang menyebabkan melemahnya daya tahan ketuban sehingga ketuban pecah spontan.
Diagnosis 1. 2. 3. 4.
Anamnesa Inspeksi Pemeriksaan dengan spekulum Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan Laboratorium Tes lakmus (Tes Nitrazin) Mikroskopik (Tes pakis) b. Pemeriksaan Ultrasonografi
Komplikasi Ketuban Pecah Dini a. Peningkatan morbiditas neonatal oleh karena prematuritas, b. Komplikasi selama persalinan dan kelahiran c. Resiko infeksi baik pada ibu maupun janin
Pencegahan dan Penatalaksanaan Ketuban Dini Cara mencegah terjadinya KPD adalah ibu hamil sebaiknya mengurangi aktifitas dan memperbanyak waktu istirahat. Penanganan KPD yaitu ; a. Konservatif b. Aktif
ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE PATOLOGI NY “J” GESTASI 38 MINGGU DENGAN KPD DI RSKDIA PERTIWI MAKASSAR TANGGAL 07 JUNI 2014
Ny. “J” umur 30 tahun, GIP0A0, mengatakan keluar air sedikit demi sedikit dan bertambah banyak hingga satu sarung basah, berwarna jernih dan tidak berbau. sejak tanggal 07 Juni 2014 jam 00.20 wita. Mengatakan pada tanggal 07 Juni 2014 Pukul 09.00 WITA, telah melakukan USG di Poli KIA dan hasilnya jumlah air ketuban ibu berkurang. HPHT tanggal 14 Oktober 2013. TP tanggal Ibu tidak memiliki riwayat penyakit, tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi. Saat di RS dilakukan tes lakmus hasilnya positif yaitu kertas lakmus berubah menjadi biru
Data Objektif (Pemeriksaan Fisik • TTV ibu dalam batas normal • Tidak ada kelainan saat pemeriksaan fisik • Pemeriksaan Abdomen o Leopold I : TFU 3 jrbpx (32 cm), teraba bokong o Leopold II : punggung kiri o Leopold III : Kepala o Leopold IV : BDP (Divergen) o Lingkar perut : 97 cm o TBJ : 32 cm x 97 cm = 3104 gram o Kontraksi uterus 3 x dalam 10 menit, durasi < 20 detik o Tidak ada massa / benjolan dan nyeri tekan pada saat palpasi o Auskultasi :DJJ 140x/menit pada perut ibu sebelah kiri
Pemeriksaan Dalam : • Hasil normal, Pembukaan 3 cm, ketuban (-). Dilakukan kolaborasi dengan dokter : • Pemasangan infus RL 28 TPM • Pemasangan misoprostol 1/8 tab pervaginam • Injeksi antibiotik cefotaxime 1gr/IV/12 Jam No.
1
Jam
TD
N
S
P
DJJ
His
(WITA)
(mmHg)
(x/mnt)
(oC)
(x/mnt)
(x /mnt)
(f-durasi)
16.30
120/70
82
36,5
20
140
3 x/10 mnt,, durasi < 20 dtk
2
Observasi TTV, DJJ dan His
17.00
82
148
3
x/10
mnt,
durasi 20-40dtk 3
17.30
84
140
4 x/10 mnt, durasi 20-40dtk
4
18.00
80
152
4
x/10
mnt,
durasi > 40 dtk 5
18.30
84
152
5
x/10
mnt,
durasi > 40 dtk 6
19.00
120/70
86
36,5
20
158
5
x/10
mnt,
durasi > 40 dtk
Kala II berlangsung normal tanpa ada penyulit Bayi lahir spontan tanggal 07 Juni 2014, jam 19.30 wita, menangis kuat dan bernapas tanpa bantuan, bayi bergerak aktif, BB : 2900 Gr, PB : 49 cm, LK : 33 cm, LD 32 cm, LP 31 dan APGAR score 8/10. Perdarahan ± 300 cc Kotiledon dan selaput ketuban lahir lengkap tanggal 07 Juni 2014, jam 19.35 wita Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah setiap 15 menit selama 1 jam pasca persalinan dan setiap 30 menit pada jam ke 2 pasca persalinan. Hasilnya kontraksi uterus baik, perut
Kesimpulan Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan ditunggu 1 jam sebelum terjadi inpartu. Sebgaian besar ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan aterm > 37 minggu, sedangkan < 36 minggu tidak terlalu banyak
Saran Ketuban pecah dini dapat menimbulkan kecemasan pada ibu dan keluarganya. Sehingga Bidan harus mampu membantu ibu mengatasi rasa takut akan keadaannya. Serta membantu Ibu untuk mengambil keputusan yang tepat agar persalinannya dapat berjalan lancar
SEKIAN & TERIMA KASIH