OLEH : INDAH NORMAYANTI SULAEMAN JULIANAH
KELAS A SARJANA TERAPAN KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
Duka cita adalah suatu respon fisiologis terhadap kehilangan. Kesedihan adalah reaksi individu terhadap kehilangan sesuatu yang sangat bernilai dalam konteks, tidak hanya ketika orang tua mengalami kehilangan bayinya tetapi juga mengalami komplikasi dalam persalinan
Berikut adalah tanda dan gejala kesedihan dan duka cita yang disajikan dalam bentuk tabel, yakni : FISIK PSIKIS Marah (Anger) Lemah, letih, lesu (Exhaustion) Kurang nafsu makan Rasa Bersalah (Lost Of Opposite) (Guilt) Benci (Biterness) Berat Badan Berkurang (Weight Lose) Sedih (Sadness) Gangguan Tidur (Sleeping Problem) Stres (Depresi) Gangguan Penglihatan (Bludder Vision)
SOSIAL Menarik Diri (Withdrawl) Memisahkan Diri (Isolasi)
a. b.
c.
Tahap – tahap berduka yakni ; Syok, merupakan respon awal terhadap kehilangan Berduka, pada periode ini terjadi proses Penerimaan terhadap fakta kehilangan dan upaya terhadap realitas yang harus ia lakukan Resolusi, dimana selama periode ini seseorang yang berduka perlahan-lahan menerima kehilangan Tanggung jawab utama bidan dalam peristiwa kehilangan
adalah bidan harus mendorong dan menciptakan lingkungan yang aman untuk pengungkapan emosi berduka.
Kemurungan dalam masa nifas merupakan hal yang umum, perasaan-perasaan demikian akan hilang dalam dua minggu
setelah
melahirkan.
Tanda-tanda
dan
gejala
kemurungan masa nifas antara lain: emosional, cemas, sedih, dan khawatir.
Beberapa komponen yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan antara lain ; Mengenal. Bertujuan untuk memahami berbagai perasaan dan presepsi klien yang kehilangan. Membantu. Bagaimana tenaga kesehatan membantu klien mengurangi beban. Melakukan penawaran yang memungkinkan setiap anggota keluarga untuk memilih hal-hal yang membuat mereka lebih nyaman. Mempertahankan kepercayaan. Hal ini untuk meningkatkan kembali rasa percaya diri dari klien dan mulai memandang ke depan