Asuhan Kebidanan Abses Pelvis.docx

  • Uploaded by: Mofphyenny
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Kebidanan Abses Pelvis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,052
  • Pages: 6
ASUHAN KEBIDANAN (SOAP) PADA IBU NIFAS Kasus : Seorang ibu nifas hari ke 3 datang ke RSIA Trisna Medika dengan keluhan nyeri dibagian bawah perut dan bagian panggul, disertai demam, mual, dan nyeri saat berkemih. Ibu telah melahirkan anak pertama. ASUHAN KEBIDANAN (SOAP) PADA IBU NIFAS HARI KE 3 DENGAN ABSEB PELVIS DI RSIA TRISNA MEDIKA TULUNGAGUNG Tanggal Pengkajian 18 Oktober 2012

I.

DATA SUBYEKTIF A.

Biodata Nama Ibu Umur Agama Suku/Bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat

: Ny.“X” : 25 Tahun : Islam : Jawa : SMP : Ibu rumah tangga : Sumbergempol, Tulungagung

Nama Suami Umur Agama Suku/Bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat

: Tn. “Z” : 29 Tahun : Islam : Jawa : SMA : Wiraswasta : Sumbergempol, Tulungagung

B. Riwayat Persalinan a. Jenis Persalinan : Spontan b. Penolong

: Bidan

c. Tanggal Lahir

: 16 Oktober 2012

d. Jenis Kelamin

: Laki - laki

e. BBL

: 3000 gram

f. PBL

: 50 cm

g. Keadaan Anak

: Hidup

h. Ketuban Pecah : Spontan

Jam Lahir

: 04.00

i.

: Dimulai dari pembukaan 1cm –

Kala I

10 cm lengkap Lamanya

: ± 11 jam : Dimulai dari pembukaan lengkap –

j. Kala II

bayi lahir Lamanya k. Kala III

: ± 1½ jam : Dimulai bayi lahir sampai plasenta keluar

Lamanya Plasenta Berat Plasenta Panjang Tali Pusat l. Kala IV

: ± 15 menit : Lahir lengkap maternal : 500 gram : 50 cm : Dimulai dari plasenta lahir sampai 2 jam PP

1. Jumlah Perdarahan

:

Kala I : 50 cc Kala II : 100 cc Kala III : 150 cc Kala IV : 50 cc Total : 350 cc 2. Penyulit/Komplikasi : Tidak ada 3. Tindakan pada masa persalinan

: Tidak ada

II. DATA OBYEKTIF A.

Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah RR Nadi Suhu BB Tinggi badan

B.

: Lemah : Composmentis : 90/60 mmHg : 24 x/menit : 80 x/menit : 39 °C : 58 Kg : 158 cm

Pemeriksaan Kebidanan

1. Inspeksi Kepala

: Simetris

Rambut Mata Hidung Mulut Muka Leher

: Bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe : Sklera tidak ikterik Konjungtiva merah muda : Tidak ada polip dan secret : Tidak caries Tidak stomatitis : Tidak oedema Tidak hyperpigmentasi : Tidak ada pembesara kelenjar tyroid Tidak ada pembesara limfe, dan vena jugularis

Payudara

: Bentuk simetris Aerola mamae normal Putting susu normal Putting susu normal Abdomen : Kontraksi uterus baik, tidak ada luka bekas SC Kandung kemih : Nyeri Genetalia eksterna : Perdarahan : 30 cc Jenis Lochea : Lochea Sanguilenta Warna : Merah bercampur lender Ekstremitas bawah : Tidak ada oedema Tidak varises

2.

Palpasi

TFU Kontraksi Involusi uteri 3. Perkusi III.

: 2 jari dibawah pusat : Baik : Sesuai dengan tinggi fundus uteri : Nyeri pada sisi bawah perut dan daerah panggul

ANALISA DATA Diagnosa

: P1A0 post partum hari ke 3 dengan Abses Pelvis derajat I Kebutuhan : - KIE mengenai Abses Pelvis Memberikan antibiotic -

IV.

Memberikan analgesic dan antipiretik

PENATALAKSANAAN 1. KIE mengenai abses pelvis Merupakan infeksi saluran reproduksi bagian atas yang dapat mempengaruhi selaput dalam rahim, saluran tuba, indung telur, otot rahim, parametrium dan rongga panggul. Merupakan komplikasi umum dari PMS. Ibu dan keluarga mengerti penjelasan bidan. 2. Terapi antibiotic - Ampisilin 3.5 g/sekali p.o/ sehari selama 1 hari dan Probenesid 1 g sekali p.o/sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Ampisilin

4 x 500 mg/hari selama 7-10 hari, atau - Amoksilin 3 g p.o sekali/hari selama 1 hari dan Probenesid 1 g p.o sekali sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Amoxilin 3 x 500 mg/hari p.o selama 7 hari, atau - Tiamfenikol 3,5 g/sekali sehari p.o selama 1 hari. Dilanjutkan 4 x 500 mg/harip.o selama 7-10 hari, atau - Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari p.o selam 7-10 hari, atau - Doksisiklin 2 x 100 mg/hari p.o selama 7-10 hari, atau - Eritromisin 4 x 500 mg/hari p.o selama 7-10 hari. 3. Terapi analgesic dan antipiretik - Parasetamol 3 x 500 mg/hari atau - Metampiron 3 x 500 mg/hari. 4. KIE mengenai pemberian ASI pada bayi -

Menyusui bayi sesering mungkin menurut kebutuhan bayi

-

Jika payudara terasa nyeri segera susukan pada bayi atau kompres hangat

5. KIE mengenai menyusui yang benar -

Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui bayi

-

Perah sedikit ASI dan oleskan di sekitar putting sebelum menyusui bayi

-

Duduk atau berbaring dengan santai

-

Seluruh tubuh bayi harus tersanggah dengan baik

-

Sebagian aerola masuk ke dalam mulut bayi

-

Menyusui bayi jangan dengan posisi bayi tertidur

6. KIE mengenai perawatan tali pusat -

Bersihkan tali pusat dengan kasa streril tanpa menggunakan apa pun

7. KIE mengenai nutrisi ibu nifas u harus makan lebih banyak dari biasanya untuk produksi ASInya rbanyak makan sayur untuk memperlancar ASI ibu - Makan – makanan yang mengandung gizi seimbang, terutama makanan yang banyak mengandung serat seperti buah dan sayur - Makan – makanan yang mengandung sumber protein seperti telur, tahu, tempe, daging, dan ikan ahakan ibu minum susu untuk tambahan kalsium dan zat besi

BAB III PENUTUP .

KESIMPULAN Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS). Gejala biasanya muncul segera setelah siklus menstruasi. Penderita merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan disertai oleh mual atau muntah. Biasanya infeksi akan menyumbat tuba falopii. Tuba yang tersumbat bisa membengkak dan terisi cairan. Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan kemandulan. Infeksi bisa menyebar ke struktur di sekitarnya, menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan perlengketan fibrosa yang abnormal diantara organ-organ perut serta menyebabkan nyeri menahun. Di dalam tuba, ovarium maupun panggul bisa terbentuk abses (penimbunan nanah). Jika abses pecah dan nanah masuk ke rongga panggul, gejalanya segera memburuk dan penderita bisa mengalami syok. Lebih jauh lagi bisa terjadi penyebaran infeksi ke dalam darah sehingga terjadi sepsis.

SARAN Untuk para petugas kesehatan terutama bidan hendaknya sebelum dan sesudah melakukan tindakan cuci tangan untuk menurunkan infeksi dan pastikan alat yang kita pakai steril dan sesuai prosedur.

DAFTAR PUSTAKA Prawirohardjo Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Prawirohardjo Sarwono.2008.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Manuaba Gde Ida Bagus.1999.Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan

Cunningham,Donald Mac,Gant.1995.Obstetri Williams.Jakarta:EGC http://lomboksehat.blogspot.com/2012/01/penyakit-radang-panggul.html http://medicastore.com/penyakit/99/Penyakit_Radang_Panggul.html

Related Documents


More Documents from "Arin Putri Dila"