ASUHAN KEBIDANAN Pada Ny. “F” MULTIGRAVIDA FISIOLOGI TRIMESTER III (30/31 MINGGU) UNIT RAWAT JALAN HAMIL II RSU Dr. SOETOMO SURABAYA (TANGGAL 18 JUNI 2007 – 29 JUNI 2007)
Oleh : RIA RIZKI ASTALINA P27824105065
DEPARTEMEN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA PROGRAM STUDI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA 2006-2007
LEMBAR PENGESAHAN Laporan Asuhan Kebidanan ini telah mendapat persetujuan dan pengesahan selama melaksanakan praktik klinik di Unit Rawat Jalan Hamil II RSU Dr. Soetomo Surabaya, pada tanggal 18 Juni 2007 sampai dengan 29 Juni 2007. Disusun Oleh : Nama
: RIA RIZKI ASTALINA
Nim
: P27824105065
Disahkan dan disetujui pada Hari
:
Tanggal : Mengetahui, Pembimbing
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah atas limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. “F” Multi Gravida Fisiologi Trimester III (30/31 Minggu) dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan laporan individu selama melakukan praktik klinik di Unit Rawat Jalan Hamil II RSU Dr. Soetomo Surabay pada tanggal 18 Juni 2007 – 29 Juni 2007 Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1. Dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTMH. MARS selaku Direktur RSU Dr. Soetomo Surabaya 2. H. Moch. Muchson, Msc selaku Direktur Politeknik Kesehatan Surabaya 3. Hj. Sitti Arras, SST., S.Pd., M.Pd selaku Kepala Program Studi Kebidanan Sutomo Surabaya 4. Endang Sulistijani, S.Psi., Amd.Keb., MM.Kes selaku Kepala Unit Rawat Jalan Hamil II RSU Dr. Soetomo Surabaya 5. Nortje Aswandono, Amd.Keb., Sos selaku Pembimbing Pendidikan Program Studi Kebidanan Sutomo Surabaya 6. Ny. Fitri yang telah bersedia menjadi responden dalam penyusunan laporan praktik klinik ini. 7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna oleh karena itu mohon agar laporan ini menjadi sempurn. Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang terkait.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono P, 2003). Menurut Sarwono, 2002 kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologi antara lain perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah, metabolisme, taktus urinarus serta perubahan psikologis. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal namun kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Dengan pengawasan antenatal secara dini dapat diketahui kelainan yang menyertai kehamilan sehingga dapat dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester II, dan dua kali pada trimester III. Dalam pelayanan antenatal terdapat standar minimal termasuk “T7” (Timbang) berat badan, ukur (tekanan darah), ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi (tetanus Toxoid), TT lengkap, pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilannya, tes terhadap penyakit menular seksual, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I (0-12 minggu), trimester II (12-28 minggu) dan trimester III (28-40 minggu). Komplikasi yang mungkin terjadi pada trimeser I adalah mual, muntah, yang berlebihan (hiperemisis gravidarum), perdarahan (abortus) nyeri perut yang berlebihan
(kehamilan ektopik terganggu). Pada trimester II adalah pusing yang berlebihan, pandangan mata kabur, dan oedema menetap pada wajah dan tangan. Pada trmester III adalah nyeri perut yang berlebihan tanpa pendarahan (solusio planseta), obstipasi, varises, nyeri pinggang, oedema dan nyeri perut akibat kontraksi. Berdasarkan data dari IRJ Hamil II selama praktik klinik mulai tanggal 18 – 29 Juni 2007 terdapat banyak kunjungan dari ibu hamil trimester III yaitu 40 orang (85,11%) dengan berbagai masalah yang dihadapi. Oleh karena itu penulis memilih judul “Asuhan Kebidanan pada Ny. F Multigravida” fisiologis trimester III”. 1.2 Tujuan 1.2.1
Tujuan Umum Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya ibu hamil gravida fisiologis trimester III.
1.2.2
Tujuan khusus
1.2.2.1 Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data secara subyektif dan obyektif 1.2.2.2 Mahasiswa dapat merumuskan diagnosa kebidanan 1.2.2.3 Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa 1.2.2.4 Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan berdasarkan rencana asuhan. 1.2.2.5 Mahasiwa dapat melaksanakan tindakan dan evaluasi 1.3 Pelaksanaan Laporan asuhan kebidanan ini disusun berdasarkan pada praktik klinik yang dilaksanakan di URJ Hamil II RSU Dr. Soetoemo Surabaya pada tanggal 18 – 29 Juni 2007
1.4 Manfaat 1.4.1
Manfaat Bagi Penulis Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan.
1.4.2
Manfaat Bagi Klien Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang bermutu
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan “Asuhan Kebidanan pada Ny “F” Multigravida Fisiologis Trimester III (30-31 minggu)” adalah : Bab 1 Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, pelaksanaan, manfaat dan sistematika penulisan Bab II
Landasan Toeri Menguraikan tentang pengertian kehamilan, patofisiologi dan konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu hamil.
BAB III Tinjauan kasus Menguraikan pengkajian data secara subyektif dan obyektif, diagnosa kebidanan, masalah, diagnosa potensial dan perencanaan BAB IV Simpulan Daftar Pustaka
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Batasan Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Multigravida 2.1.1
Pengertian Asuhan Asuhan adalah bantuan yang diberikan baik kepada individu, pasien atau kliennya (Santosa N, 1994:3). Asuhan adalah mencakup bimbingan, didikan dan hasil mengasuh (Primi Pena, 2002:72)
2.1.2
Pengertian Kebidanan Kebidanan adalah mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan, yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan (Syahlan, 1996:12)
2.1.3
Pengertian Asuhan Kebidanan Asuhan Kebidanan adalah penerapan dan fungsi kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan klien yang mempunyai kebutuhan atas masalah dalam bidang kesehatan masa ibu hamil, masa ibu bersalin dan masa nifas (Musbir. W, 1999:13)
2.1.4
Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi yang membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses perkembangan di dalam uterus sampai proses persalinan (Netti Herlina, 2006). Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terjadi dari ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta serta tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba. I, 1998:95). Kehamilan adalah proses pertambahan janin dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (Syaifuddin A, 2002:89).
2.1.5
Pengertian Multigravida Multigravida adalah wanita yang pernah hamil dan melahirkan bayi genap bulan (Manuaba, 1998:158).
2.1.6
Pengertian trimester I, II, III Trimester I adalah usia kehamilan 0 sampai 12 minggu Trimester II adalah usia kehamilan 12 sampai 28 minggu Trimester III adalah usia kehamilan 28 sampai 40 minggu
2.2 Konsep Dasar Kehamilan Fisiologis 2.2.1
Tanda-tanda kehamilan
2.2.1.1 Tanda – tanda kehamilan 1. Amenorhoe 2. Nausea dan emesis 3. Mengidam 4. Tidak tahan bau-bauan 5. Pingsan atau sinkope 6. Tidak ada selera makan 7. Lelah 8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri 9. Sering miksi 10. Konstipasi 11. Pigmentasi kulit yaitu chloasma gravidarus sekitar dinding perut dan payudara. 2.2.1.2 Tanda – tanda kemungkinan hamil 1. Perut membesar 2. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari rahim. 3. Tanda hegar 4. Tanda chadwick 5. Tanda Piscaseck
6. Kontraksi kecil-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton Hicks) 7. Teraba Ballotement 8. Reaksi kehamilan positif 2.2.1.3 Tanda Pasti Hamil 1. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagianbagian janin 2. Denyut jantung janin 3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen 2.2.2
Perbedaan antara Primigravida dan Multigravida No 1
2.2.3
Primigravida
Multigravida
Perut tegang
Perut longgar, perut gantung banyak
2 3 4 5
Pusat menonjol Rahim tegang Labia mayora tampak bersatu Himen koyak pada beberapa
striae Pudat tidak begitu menonjol Rahim agak lunak Terbuka Kurunkula himenalis
6
tempat Payudara tegang
Kurang tegang dan tergantung, ada
7
Vagina sempit dengan rugae
striae Lebih lebar, rugae kurang menonjol
8
utuh Serviks licin, bulat dan tidak
Bisa terbuka satu jari, kadang kala
dapat dilalui oleh satu ujung
ada bekas robekan persalinan yang
jari
lalu.
Patofisiologi Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi pelepasan ovum. Fertilisasi yaitu pertemuan antara ovum dengan spermatozoa. Konsepsi sampai terjadi kehamilan disertai banyak perubahan. Perubahan tersebut diantaranya perubahan fisik, uterus, system
sirkulasi darah, system pencernaan, sistem urinalis, metabolisme, respirasi, dan psikososial. 2.2.3.1 Perubahan Fisik 1. Vagina Selama proses kehamilan, peningkatan valkularisasi dan hyperemia timbul di kulit dan otot-otot perineum serta vulva dan
terdapat pelunakan
jaringan ikat yang normalnya banyak terdapat pada struktur – struktur ini sekret yang banyak sekali dan warna ungu vagina disebabkan hyperemia (F. Gary Luningham, 2005:186). Getah dalam vagina besarnya bertambah dalam kehamilan reaksinya asam pH 3,5-6,0 yang disebabkan oleh terbentuknya audum lakhtum sebagai hasil penghancuran glikogen yang berada dalam sel-sel epitel vagina oleh bacil-bacil doderlien. Sifat asam ini mempunyai sifat bakterisida (FK Unpad, 1983:143). 2. Kulit Selain striae gravidarum pada kulit terdapat pula hiperpigmentasi antara lain pada areola Mammac, papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang tampak hitam disebut linea nigra. Hiperpigmentasi yang terdapat pada kulit muka disebut Chloasma gravidarum (FK Unpad, 1984:146). 3. Dinding perut Pda primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong perut yang disebut striae gravidarum tetapi kadang pula terdapat pada payudara dan paha, pada primigravida warnanya membiru disebut striae livide sedangkan pada multigravida selain biru juga terdapat warna garis putih agak mengkilat seperti jaringan perut yang disebut linea albican (FK Unpad, 1983 : 143-144). 4. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum gravidatatis, tapi setelah bulan IV Corpus Luteum menyusut (FK Unpad, 1984 : 143). 5. Payudara Selama kehamilan payudara membesar disebabkan hypertrofi dari alveoli yang menyebabkan hypersensitifitas pada mammae, hyperpigmentasi areola mammae, grandula montgomery makin tampak, puting susu semakin menonjol dan pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin berfungsi ditambah oleh PIH tidak ada (Bobak dkk, 2004:III) 2.2.3.2 Uterus Untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar disebabkan oleh otot polos rahim hipertrofik dan hiperplasma. Serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua. Ukuran uterus pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 25 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc dengan berat naik dari 30 gr menjadi 1000 gram 2.2.3.3 Sistem Sirkulasi Darah Dalam kehamilan volume darah ibu bertambah secara fisiologi karena adanya pencairan darah yang disebut hidraemia. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak 30%. Volume eritrosit yang mengalami peningkatan secara keseluruhan tetapi penambahan volume plasma juga jauh lebih besar hingga konsentrasi Hb dalam darah menjadi lebih rendah (Winkjosastro H, 1999). 2.2.3.4 Sistem Pencernaan Dengan pengaruh dari hormon estrogen asam lambung meningkat yang menyebabkan hipersaliva, darah lambung terasa panas, morning sickness dan terjadi emesis gravidarum. Sedangkan pengaruh hormon progesteron menyebabkan gerakan usus menurun dan terjadi obstipasi.
2.2.3.5 Sistem Urinarius
Pada trimester pertama kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga sering timbul kencing. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya usia kehamilan, bila kepala janin mulai turut PAP, kadang kemih tertekan kembali dan keluhan sering kencing juga timbul. Ada gangguan progesteron menyebabkan pembesaran uterus kanan dan kiri akan tetapi uterus kanan lebih besar karena kurangnya tekanan dibandingkan dengan uterus kiri dan uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Disamping itu polluria disebabkan oleh peningkatan sirkulasi darah di ginjal sehingga kiltrasi glomerosus juga meningkat sampai 69% tetapi reabsorbsi di tubuh tidak berubah (Hanifa Winkjosastro 2002:97). 2.2.3.6 Metabolisme Terjadinya peningkatan BMR antara 15-20% mempengaruhi system endokrim yaitu somatromamotitoprin, peningkatan plasma insulin dan hormon-hormon adrenal akibatnya terjadi peningkatan kebutuhan kalori dan sebagai manifestasinya menjadi lapar, sering haus, sering kencing seperti glukosuria. Keseimbangan asam basa berkisar 155 mEg/liter, peningkatan kebutuhan protein antara ½ gr/kg BB sehingga terjadi peningkatan BB 6,5 – 16,5 kg, rata-rata 12,5 kg (Hanifa Winkjosastro, 2002 : 99) 2.2.3.7 Sistem Respirasi Kebutuhan O2 meningkat slama kehamilan antara 20-25% disebabkan oleh pembesaran uterus sehingga diafragma menjadi kurang leluasa bergerak (Winkjosastro, H : 2002). 2.2.3.8 Perubahan Psikologis 1) Pada trimester 1 yaitu : 1. Penerimaan keluarga khususnya pasutri terhadap kehamilannya 2. Perubahan sehari-hari 3. Mencari tanda kehamilan 4. Merasa tidak sehat dan membenci kehamilannya 5. Merasakan kekecewaan, pendakan, kecemasan dan kesedihan 6. Hasrat hubungan seks berbeda
7. Khawatir kehilangan bentuk tubuh 8. Ketidakstabilan mirip sindrom pra-haid : mudah marah, ayunan suasana hati, irasionalitas, cengeng. 9. Perasaan was-was, takut, gembira 2) Pada trimester 2 yaitu : 1. Ibu merasa sehat 2. Perut belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban 3. Sudah menerma kehamilannya 4. Mulai merasa gerak bayi 5. Merasaka kehadiran bayi sebagai seorang di luar dirinya 6. Merasa terlepas dari masa cemas dan tidak nyaman 7. Libido meningkat. 3) Pada trimester 3 yaitu : 1. Disebut periode menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar menunggu kelahiran 2. Gerakan bayi dan membesarnya perut 3. Kadang merasa lahir bayinya lahir sewaktu-waktu 4. meningkatnya kewaspadaan timbulnya tanda dan gejala persalinan 5. Rasa tidak nyaman 6. Kehilangan perhatian yang didapatkan selama hamil 7. Semakin ingin menyudahi masa kehamilan 8. Tidak sabaran dan resah 9. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
2.3 Konsep Dasar
2.3.1
Pengkajian Pengkajian dapat diperoleh dari data subyektif dan data obyektif
2.3.1.1 Data Subyektif Data Subyektif diperoleh dengan cara anamnesa pada ibu sendiri (auto anamnesa) ataupun keluarganya (allo anamnesa). 1. Identitas Nama
:
Untuk dapat mengenal atau memanggil ibu dan untuk mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama.
Umur
:
Untuk mengetahui apakah ibu tergolong dalam primi tua atau primi muda.
Alamat
:
Untuk mengetahui dimana ibu menetap sehingga bisa diketahui seberapa jauh pengaruh lingkungan terhadap pola kesehatan ibu.
Agama
:
Untuk memudahkan memberi nasehat dalam perawatan dan memudahkan dalam pengaturan menu
Pekerjaan :
Untuk mengetahui taraf sosial ekonomi ibu tersebut dan mengetahui apakan pekerjaannya tidak mengganggu kehamilannya.
2. Anamnesa Tanggal
:
Kapan anamnese dilakukan
Oleh
:
Siapa yang melakukan anamnese
Jam
:
Pukul berapa anamnese dilakukan
1. Kunjungan Apakah kunjungan ini adalah kunjungan awal atau kunjungan akhir 2. Alasan Kunjungan Alasan kunjungan ini apakah karena ada keluhan kehamilan atau hanya ingin memeriksakan keluhannya.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche
:
10 -16 tahun (± 12,5 tahun)
Siklus
:
25-32 hari (± 28 hari)
Banyaknya
:
33,2 cc ± 16 cc
Lamanya
:
3 – 7 cc
Sifat darah
:
Encer, merah, baunya khas
Teratur / tidak :
Normalnya teratur
Dismenorhoe
:
Ya / tidak (sebelum, selama atau sesudah haid)
Fluoe albus
:
Sedikit / sedang / banyak / tidak gatal, bau / tidak, warna putih / kuning atau kekentalannya
HPHT
:
Hari pertama keluarnya darah saat haid yang terakhir
4. Riwayat Obstetri Yang Lalu Menguraikan tentang kehamilan yang lalu (dari suami ke berapa, berapa usia kehamilannya, apa jenis kelaminnya) Persalinan yang lalu (jenis persalinan, penolong dan penyulitnya). Nifas yang lalu (apa penyulitnya), jumlah anak hidup, apa jenis kelaminnya, berat badan saat lahir, berapa usianya, dan lama meneteki serta KB yang digunakan 5. Riwayat Kehamilan Yang Sekarang Yang dikaji adalah : -
Tafsiran persalinan Waktu dan tanggal perkiraan bayi akan lahir
-
Keluhan pada Trimester I
: Chloasma gravidarum, mual dan muntah (akan hilang pada kehamilan 12-14 minggu) sering kencing, pusing, ngidam, obstipasi.
Trimester II
: Body image dan nafsu makan bertambah
Trimester III : Sering kencing, obstipasi, sesak nafas (bila tidur telentang) sakit punggung, oedema, varices. -
Pergerakan anak pertama kali (Queckening)
Bila sudah dirasakan gerak-gerik anak, tanyakan gerakan terakhir, kapan dan sudah berapa kali dalam 24 jam terakhir. Pada primigravida gerakan janin mulai dirasakan pada minggu ke 13 (Sarwono, P. 1999:170). Gerakan anak normalnya rata-rata 34 kali per hari, apabla kurang dari 15 kali perhari maka dikatakan gerakan rendah (Sarwono P, 1999:170). -
Penyuluhan yang sudah didapat
-
Imunisasi Imunisasi TT sangat dianjurkan untuk mencegah tetanus pada bayi baru lahir dan pada ibu bersalin. Antigen TT1 TT2 TT3 TT4 TT5
Interval selang waktu minimal Pada kunjungan I 4 minggu setelah TT1 6 bulan setelah TT2 1 tahun setelah TT3 1 tahun setelah TT4
Lama perlindungan 3 tahun 5 tahun 10 tahun 25 tahun/seumur hidup
% Perlindungan
6. Riwayat penyakit sistemik yang sedang atau pernah diderita Menguraikan tentang riwayat penyakit yang sedang atau pernah diderita oleh ibu hamil, antara lain penyakit jantung, hiperteni, asma, DM, hepatitis tuberculosis, ginjal dan operasi yang pernah dialami. 7. Riwayat penyakit keluarga Mengkaji tentang riwayat kesehatan keluarga terutama apakah mempunyai riwayat menderita penyakit infeksi seperti TBC, Asma, HIV/AIDS, penyakit kronis misalnya jantung, ginjal, hepatitis, penyakit keturunan seperti DM, Gemelli, buta warna atau penyakit darah seperti Hemofilia, psikosis, thalasemia dan leukimia.
8. Riwayat Sosial
Menguraikan tentang status perkawinan, reaksi keluarga dan orang tua terhadap kehamilannya, apakah kehamilan ini direncanakan atau tidak serta berapa lama perkawinan itu berlangsung 9. Status Emosional Pola status emosional ditanyakan perasaan ibu pada kehamilan ini. 10. Pola kehidupan sehari-hari a. Pola nutrisi Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamil adalah 300 kalori per hari, dengan komposisi menu seimbang (cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air) b. Pola eliminasi Menguraikan tentang frekuensi miksi dan defekasi setiap hari dan keluhan atau masalah yang terjadi. c. Pola istirahat Menguraikan tentang berapa lama ibu beristirahat dalam sehari yang dibagi menjadi istirahat di siang hari dan di malam hari. Kira-kira 6-8 jam pada malam hari dan ± 2 jam di siang hari d. Pola aktivitas Menguraikan tentang aktivitas yang dilakukan sehari-hari (beratringannya aktivitas) dan macam-macam aktivitasnya. e. Pola aktivitas seksual Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali pada ibu yang pernah mengalami keguguran. Namun beberapa wanita kehilangan gairah seksualnya ketika hamil. Sebaiknya hubungan seksual diperbolehkan setelah kehamilan 16 minggu, karena pada saat itu plasenta sudah terbentuk. Pada akhir kehamilan hubungan seksual sebaiknya dihindarkan jika ketuban pecah. Pada trimester 1 hasrat untuk melakukan hubungan seksual berbeda-beda, pada trimester II terjadi peningkatan libido. f. Pola kebiasaan
Menguraikan tentang kebiasaan – kebiasaan ibu selama dan sebelum hamil antara lain : merokoK, minum-minuman keras beralkohol, obatobatan dan sejenisnya, jamu-jamuan serta binatang peliharaannya. g. Pola Persepsi atau penanganan kesehatan Menggambarkan persepsi klien dan penanganan kesejanteraan. Misalnya menguraikan tentang dimana ibu ingin melahirkan dan siapa penolongnya. h. Pola Kognitif atau konseptual Menguraikan
tentang
persepsi
nyeri
atau
memori
terhadap
kehamilannya. i. Pola Persepsi diri atau konsep diri Menguraikan tentang gambaran sikap diri ibu dan persepsinya terhadap kehamilannya. j. Pola Peran atau hubungannya Menguraikan
tentang
hubungan
ibu
dengan
keluarga
dan
lingkungannya. k. Pola koping atau toleransi stress Menguraikan tentang pola interaksi ibu terhadap orang terdekat dan kemampuan ibu untuk menangani stress dalam masa kehamilan. l. Pola nilai dan kepercayaan Menguraikan tentang spiritual, nilai dan agama kepercayaan yang dianut. 2.3.1.2 Data Obyektf Data ini diperoleh melalui pemeriksaan fisik secara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, pemeriksaan darah dalam dan pemeriksaan laboratorium. 1. Pemeriksaan Umum a. Pengukuran tinggi badan Pengukuran tinggi badan dilakukan sekali pada kunjungan pertama Ibu hamil dengan tinggi badan < 145 tergolong resiko tinggi. b. Berat badan
Ditimbang tiap kali kunjungan untuk mengetahui pertambahan berat badan ibu. Normalnya penambahan berat badan tiap minggu adalah 0,5 kg dan penambahan berat badan ibu dari awal sampai akhir kehamilan 12 kg. c. Tekanan darah Dilakukan untuk mengetahui kondisi ibu, normalnya 120/80 mmHg. Apabila darahnya lebih dari 140/90 mmHg kemungkinan preeklamsia. d. Nadi Untuk mengetahui kerja jantung ibu normalnya 30 – 90 x/menit e. Suhu Suhu tubuh yang normal adalah 36,5 – 37,50C. Suhu tubuh lebih dari 37,50C perlu diwaspadai adanya infeksi. f. Pernapasan Untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan. Normalnya 16-24 x/menit
2. Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi Batasan
:
Tujuan umum :
Inspeksi adalah memeriksa klien dengan melihat atau memandang 1. Untuk melihat gejala-gejala kehamilan 2. Untuk melihat adanya kelainan-kelainan
No
Yang diperiksa
Sikap Pemeriksa
1
Rambut dan kulit Melihat kearah rambut kepala
2
Muka
3
Konjungtiva
4
Sklera
5
Hidung
6
Mulut
Melihat ke arah muka
Sikap Klien
Keadaan Normal
Tujuan
Tidur telentang dan Hitam, bersih, tidak Mengetahui status gizi rileks rontok klien
Tidur telentang dan rileks Membuka mata bagian Klien tetap tidur bawah telentang dan rileks dengan mata melihat keatas Melihat ke arah mata Tidur telentang dan rileks
Tidak cyanosis, tidak oedema Warna merah muda, tidak pucat
Untuk mengetahui adanya kelainan Untuk mengetahui apakah klien menderita anemia
Warna putih, tidak Mengetahui keadaan kuning atau ikhterus klien ikhterus atau tidak Melihat hidung dan Klien tidur telentang Bersih, tidak ada Untuk menilai lubang hidung dan rileks sekret, dan tidak kebersihan dan fungsi polip sistem pernapasan Membuka mulur klien Membuka bulut Bersih, tidak ada Untuk menilai stomatitis kebersihan mulut klien
No
Yang diperiksa
Sikap Pemeriksa
Sikap Klien Membuka mulut
7
Gigi
Membuka mulut klien
8
Leher
Melihat ke arah leher Klien klien tengadah
9
Dada
Membuka pakaian klien dan melihat ke dada klien
10
Abdomen
Membuka pakaian dan melihat ke abdomen kline
11
Vagina
Mengatur posisi klien pada posisi dorsal recumbent
Keadaan Normal Bersih, tidak caries
Sedikit Tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid Klien tidur telentang Bentuknya simetris, dan rileks hiperpigmentasi areola mammae, puting bersih dan menonjol Klien tidur telentang Terdapat ling nigra, dan rileks striae uvidae/albican, dan terdapat pembesaran abdomen Posisi klien dorsol Tidak terdapat recumbent varices paa vulva dan vagina, tidak oedema, tidak ada condiloma talata, tidak ada condyloma acuminata, tidak ada pembesaran kelenjar skene dan kartholini, tidak keputihan.
Tujuan Untuk mengetahui adanya defisiensi kalsium Untuk mengetahui kemungkinan adanya defisiensi yodium Untuk mengetahui adanya kelainan pada payudara Untuk mengetahui tanda mungkin hamil Untuk mengetahui adanya kelainan alat reproduksi
No
Yang diperiksa
12
Anus
13
Ekstremitas - Ektremitas atas -
Ekstremitas bawah
Sikap Pemeriksa
Sikap Klien
Mengatur posisi klien Klien posisi Sims pada posisi
Mengatur posisi klien dan menggerakgerakkan tangan klien Mengatur posisi klien dengan kaki lurus dan memiringkan klien ke kiri / kanan
Kaki lurus
dan
Keadaan Normal
Tujuan
Tidak ada benjolan dan tidak ada pengeluaran darah dari anus
Untuk mengetahui ada atau tidaknya haemorois interna dan eksterna
tangan Simetris, tidak ada Untuk mengetahui oedema kesimetrisan ekstremitas atas Klien miring kiri / Simetris, tidak Untuk mengetahui kanan dengan kaki oedema tidak ada preeklamsia tetap lurus pembesaran vena Untuk mengetahui ada tidaknya varices.
b. Palpasi Batasan
:
Tujuan Umum : No
Yang diperiksa
Palpasi adalah pemeriksaan dengan cara meraba Untuk menentukan adanya janin dalam rahim.
Sikap Pemeriksa
Sikap Klien
1
Leher
Meraba daerah leher
2
Dada
Meraba payudara klien Tidur telentang dengan sedikit membuka baju
3
Abdomen - Leopold I
-
Leopold II
Keadaan Normal
Tujuan
Tidur telentang dan Tidak terjadi benjolan sedikit menengadah, saat pemeriksaan, klien kita suruh menelan.
Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar tyroid, pembesaran kelenjar limfe dan bendungan vena jugularis. Tidak ada benjolan Mengetahui ada atau massa tidaknya benjolan atau massa pada payudara
Tidur telentang dan Tidur terlentang dan kedua kaki di tekuk kedua kaki di tekuk dengan kepala lebih dengan kepala lebih tinggi tinggi
Tinggi fundus uteri Untuk mengetahui : sesuai dengan usia 1. Tinggi fundus kehamilan. Pada uteri fundus teraba bagian 2. Bagian janin yang lunak, tidak ada di fundus melenting (bokong)
Pemeriksaan di kamar Tidur telentang klien dan menghadap ke dengan kedua kaki arah klien dengan kedua ditekuk tangan meraba abdomen
Teraba bagian panjang, keras, seperti papan (punggung) pada satu sisi uterus dan pada sisi lain teraba bagian
Untuk mengetahui batas kiri / kanan pada uterus ibu, yaitu : 1. Punggung pada letak bujur 2. Kepala pada
No
Yang diperiksa
Sikap Pemeriksa
Sikap Klien
Keadaan Normal kecil
Tujuan letak lintang
-
Leopold III
Pemeriksaan di kamar Tidur telentang klien dan menghadap ke dengan posisi kaki arah klien dengan kedua lurus tangan meraba abdomen
Pada bagian bawah janin teraba bagian yang bulat, keras, dan tidak melenting (kepala janin)
Mengetahui presentasi / bagian terbawah janin yang ada di symphisis ibu dan sudah masuk PAP atau belum.
-
Leopold IV
Pemeriksaan di kanan Tidur telentang klien dan menghadap dengan posisi kaki kaki klien. Pemeriksaan lurus meraba abdomen dengan kedua tangan
Posisi tangan masih bertemu dan belum masuk PAP berari konvergen. Posisi tangan tidak bertemu dan sudah masuk PAP berarti divergen
Untuk mengetahui seberapa jauh masuknya bagian terendah janin ke dalam PAP
c. Auskultasi
No 1
Batasan
: Auskultasi adalah pemeriksaan klien dengan mendengar
Tujuan
: Untuk mengetahui tanda pasti kehamilan dan keadaan janin sehat dan hidup
Yang diperiksa Abdomen
Sikap Pemeriksa
Sikap Klien
Brediri disebelah klien Tidur telentang dan menentukan dimana dengan kaki lurus punctum maximum dengan menggunakan stetoskop
d. Perkusi
Keadaan Normal
Tujuan
Terdengar denyut jantung dibawah pusat ibu (baik di bagian kiri atau di bagian kanan). Normalnya : 120 – 160 x/menit apabila terdengar detikan sesuai nadi ibu berarti bukan denyut jantung janin. Cara menghitung denyut jantung janin = dihitung 5 detik 1, interval 5 detik dilanjutkan menghitung 5 detin II, begitu juga dengan 5 detik III, dijumlah di kali 4
Mendenar denyut jantung janin teratur atau tidak dan mengetahui frekuensinya dalam satu menit.
Batasan
:
Tujuan umum : No 1
Yang diperiksa Lutut
Perkusi adalah pemeriksaan klien dengan mengetuk tendon patella Untuk mengetahui refleks patella pada kedua ekstrimitas bawah
Sikap Pemeriksa
Sikap Klien
Keadaan Normal
Berdiri disamping klien, Duduk dengan kaki Terdapat gerakan refleks pada melakukan pengetahuan rileks dan kaki yaitu kaki sedikit dengan patella hammer menggantung mengangkat. Layaknya orang pada lutut bagian depan terkejut, baik pada kaki kiri (tendon asiles) kanan maupun kanan dan kiri
Tujuan Untuk mengetahui kondisi syaraf klien dan adanya difisiensi vitamin B1
3. Pemeriksaan Panggul Distantia spinarum
:
26 – 28 cm
Diatantia Cristarum
:
23 – 26 cm
Conjungtiva eksterna :
18 – 20 cm
Lingkar panggul
80 – 100 cm
:
4. Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Pemeriksaan laboratorium terdiri dari : a. Darah Yang diperiksa adalah golongan darah ibu, kadar hemoglobin da Hb5 Ag. Pemeriksaan hemoglobin digunakan untuk mengetahui apakah ibu normal atau tidak, sedangkan pemeriksaan Hb5Ag digunakan untuk mengetahui apakah ibu menderita hepatitis atau tidak. b. Urine Pemeriksaan yang dilakukan reduksi urine dan kadar albumin dalam urine sehingga diketahui apakah ibu menderita pre-eklamsia atau tidak Pemeriksaan penunjang terdiri dari : a. USG b. Foto lain-lain 2.3.2
Analisa Data Analisa
data
adalah
kemampuan
menguraikan,
mengaitkan
dan
menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dan menentukan masalah kesehatan (Effendi N, 1995:24) 2.3.2.1 Diagnosa Kebidanan Diagnosa kebidanan pada kehamilan dapat ditegakkan dengan menjawab 9 pertanyaan, yaitu : a. Hamil atau tidak b. Primigravida atau multigravida c. Tuanya kehamilan
d. Anak hidup atau tidak e. Anak tunggal atau kembar f. Letak anak g. Anak intra – uterine atau ekstrauterine h. Keadaan jalan lahir i. Keadaan umum penderita 2.3.2.2 Masalah Merupakan hal-hal yang berkaitan dengan psikologi, sosial, kultural, dan spiritual ibu. Masalah ini biasanya menyertai diagnosa. 2.3.2.3 Diagnosa Potensial Identitas masalah atau diagnosa potensial ditegakkan berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah ditentukan 2.3.3
Perencanaan
2.3.3.1 Perencanaan pada Trimester I, yaitu : 1. Membangun hubungan baik dengan klien Rasional :
Dapat terjalin hubungan yang baik antara ibu dan petugas kesehatan
2. Melakukan pemeriksaan kehamilan yang meliputi inspeksi, palpasi dan perkusi Rasional :
Untuk mengetahui keadaan ibu serta pertumbuhan dan perkembangan kehamilannya.
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan kondisi dirinya Rasional :
Klien mengetahui kondisi dirinya
4. Mendeteksi masalah, keluhan dan cara menanganinya a. Mual dan muntah Anjurkan pada ibu untuk menghindari makanan yang dapat merangsang asam lambung untuk mengurangi terjadinya mual dan muntah.
b. Pusing Anjurkan pada ibu agar istirahat yang cukup. c. Poliuri Menjelaskan pada ibu banwa poliuri pada trimester I adalah hal normal disebabkan karena pembesaran uterus yang menekan kandung kemih d. Chloasma Gravidarum Menjelaskan pada ibu chloasma gravidarum akan hilang setelah proses melahirkan. Rasional : Mengetahui masalah yang dialami oleh klien dan memberikan nasehat untuk mengatasi masalah yang dialami klien. 5. Menanyakan apakah klien sudah mendapatkan imunisasi TT selama hidupnya. Rasional : 6. Memberitahu tentang 6 tanda bahaya kehamilan dan segera datang ke Petugas apabila menemukan salah satu dari 6 tanda diantaranya : a. Perdarahan pervaginam b. Sakit kepala yang hebat c. Penglihatan kabur d. Oedema pada wajah dan tangan e. Nyeri perut yang hebat f. Gerak bayi kurang dari biasanya Rasional :
agar ibu memiliki pengetahuan dan waspada terhadap tanda bahaya agar tidak terjadi keterlambatan dalam penanganan tanda-tandan bahaya kehamilan
7. Dorongan perilaku yang sehat, meliputi : Gizi
: ibu hamil memerlukan tambahan ± 300 kalori
Latihan
: latihan pernapasan, senam hamil, personal hygiene
Rasional
: agar fisik ibu kuat saat persalinan
8. Menentukan jadwal kunjungan berikutnya yaitu 4 minggu atau 1 bulan setelah periksa yang pertama Rasional :
Untuk memantai keadaan janin dan klien.
2.3.3.2 Perencanaan pada Trimester II, yaitu 1. Membangun hubungan yang baik dengan klien Rasional :
Ibu merasa nyaman, dan lebih terbuka dengan petugas, sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dengan petugas
2. Melakukan pemeriksaan umum Rasional :
Untuk mengetahui kondisi ibu
3. Melakukan pemeriksaan fisik Rasional :
Untuk mengetahui kondisi ibu, adalah kelainan yang bisa beresiko tinggi saat persalinan. Untuk mengetahui kondisi janin sehat atau tidak
4. Melakukan pemeriksaan laboratorium Rasional :
Untuk mendeteksi secara dini adanya kemungkinan pereklamsia, DM dan anemia
5. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien Rasional :
Klien mengetahui kondisi janin dan dirinya
6. Mendeteksi masalah, keluhan dan cara menanganinya : a. Nafsu makan bertambah Menganjurkan pada ibu untuk tetap memperhatikan komposisi menunya.. b. Diabetes millitus Menganjurkan pada ibu untuk memeriksa gula darahnya karena pada trimester II rentan terjadi gula darah tinggi yang menyebabkan sugar baby c. Hipertensi Menganjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi garam jika tekanan darah > 140 mmHg
d. Oedema pada kaki Menganjurkan pada ibu untuk tidak banyak berdiri dan duduk terlalu dini. Rasional :
mengetahui masalah klien dan memberikan konseling untuk mengatasi masalahnya.
7. Menginformasikan kembali 6 tanda bahaya kehamilan dan menganjurkan untuk datang ke petugas bila menemukan salah satu dari 6 tanda bahaya tersebut Rasional :
agar ibu waspada terhadap tanda bahaya agar tidak terlambat dalam penanganan tanda-tanda bahaya kehamilan
8. Menginformasikan kembali tentang dorongan perilaku hidup sehat Rasional :
agar ibu dan janinnya tetap sehat
9. Merencanakan dan mempersiapkan persalinan Rasional :
agar ibu dan keluarga dapat mempersiapkan persalinan secara matang sehingga persalinan dapat berjalan lancar .
10. Memberikan tablet Fe dan menjelaskan cara mengkonsumsinya serta efek sampingnya Rasional :
Pencegahan terjadinya anemia pada ibu
11. Menentukan jadwal kunjungan berikutnya, yaitu 1 bulan setelah kunjungan terakhir dan jika ada keluhan sewaktu-waktu. Rasional :
Untuk memantau keadaan janin dan klien
2.3.3.3 Perencanaan pada trimester III, yakni : 1. Membangun hubungan yang baik dengan klien Rasional :
ibu merasa tenang dan nyaman, lebih terbuka kepada petugas sehingga bisa terjalin kerjasama yang baik antara petugas dengan klien sehingga pemeriksaan berjalan lancar.
2. Melakukan pemeriksaan umum Rasional :
untuk mengetahui kondisi ibu dan pengaruhnya terhadap kehamilan
3. Melakukan pemeriksaan fisik Rasional :
Untuk mengetahui kondisi ibu, adakah kelainan yang dapat menjadi penyulit saat persalinan. Untuk mengetahui kondisi kesehatan janin.
4. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien Rasional :
klien mengetahui kondisi janin dan dirinya.
5. Mendeteksi masalah, keluhan dan cara menanganinya Rasional :
mengetahui msalah untuk mengurangi masalah yang dialami oleh klien.
6. Menganjurkan pada klien untuk melakukan hubungan seksual selama tidak ada gangguan dengan kehamilannya. Rasional :
Prostaglandin yang ada pada sel sperma dapat menyebabkan kontraksi uterus sehingga bisa mempercepat pembukaan serviks.
7. Menginformasikan kembali tentang 6 tanda bahaya
kehamilan dan
menganjurkan datang ke petugas kesehatan jika menemukan salah satu atau lebih dari 6 tanda bahaya. Rasional :
Agar ibu waspada terhadap tanda bahaya agar tidak terjadi keterlambatan
dalam
penanganan
tanda-tanda
bahaya
kehamilan. 8. Memberitahukan pada klien tentang tanda – tanda persalinan Rasional :
Agar ibu waspada terhadap tanda-tanda persainan dan tidak terlambat datang ke petugas kesehatan ketika persalinan sudah dekat.
9. Memberikan penjelasan tentang perawatan payudara Rasional :
Agar ASI dapat keluar dengan lancar untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
10. Memberikan konseling tentang pemberian ASI Rasional :
Agar ibu mengetahui manfaat ASI sehingga tidak memberi bayinya susu formula
11. Memberikan tablet dan menjelaskan bagaimana cara pemakaiannya dan efek sampingnya Rasional :
Mencegah terjadinya anemia pada ibu
12. Menentukan jadwal kunjungan berikutnya, yaitu 1 minggu setelah kunjungan sebelumnya dan bila sewaktu-waktu menemukan tanda-tanda persalinan. Rasional : 2.3.4
Memantau keadaan janin dan ibu
Pelaksanaan Tindakan Langkah tindakan dalam asuhan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana tindakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan ini bidan melakukan secara mandiri dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain.
2.3.5
Evaluasi Merupakan bagian dari proses asuhan kebidanan untuk menilai apakah pelayanan kesehatan telah tercapai seluruhnya, sebagian atau sama sekali tidak. Dari hasil evaluasi ini ditentukan apakah rencana tindakan kebidanan itu relevan diterapkan atau sudah harus dihentikan atau direvisi ulang. Berdasarkan evaluasi selanjutnya asuhan kebidanan ditulis dalam bentuk catatan perkembangan yang mencakup soap.
BAB 3 TINJAUAN KASUS 3.1 3.1.1
Pengkajian Data Subyektif
3.1.1.1 Identitas
No Register : 10281191
Nama ibu
: Ny. Fitria
Nama suami : Tn. Nursamsi
Umur
: 25 tahun
Umur
: 30 tahun
Suku / bangsa : Jawa/Indonesia
Suku / bangsa : Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Pekerjaan
: Penerbitan
Penghasilan
: -
Penghasilan
: Rp 1.000.000/bln
Alamat
: Plemahan X/22
Alamat
: Plemahan X/22
No. Telp
: 72165473
No. Telp
: 72165473
3.1.1.2 Anamnesa Tanggal : 19 Juni 2007 1. Keluhan Utama
:
Oleh : Ria R. A Ibu ingin memeriksakan kehamilannya Ibu mengatakan nyeri pada pinggangnya
2. Riwayat Obstetri HPHT
:
17 November 2006
Menarche
:
12 tahun
Siklus
:
1 bulan
Banyaknya
:
Sedang
Lamanya haid
:
6 hari
Sifat darah
:
Merah segar
Dismenorhea
:
Tidak
Fluor albus
:
Tidak
Persalinan yang lalu Kehamilan No
Suami ke
Umur Keh
1
1
Ater m
Persalinan Peny
Anak
Penol
Jenis
Penul Peny.
RB II
Spt B
-
Nifas
-
Seks
BB
Mati
Hidup
Lama meneteki
KB
Ket
Laki
2850 g
-
2,5 tahun
6 bln
-
-
3. Riwayat kehamilan sekarang Keluhan pada Trimester I
: mual, muntah, tidak haid 3 bulan
Keluhan pada Trimester II
:-
Keluhan pada Trimester III
: nyeri punggung
Pergerakan anak pertama kali
: pada usia kehamilan
Penyuluhan yang didapatkan
: Gizi, kebersihan diri
4. Imunisasi : tidak ada pelaksanaan imunisasi TT 5. Riwayat Penyakit Sistemik Jantung
:
Tidak ada
Asma
:
Tidak ada
Ginjal
:
Tidak ada
TBC
:
Tidak ada
Hepatitis
:
Tidak ada
DM
:
Tidak ada
Hipertensi
:
Tidak ada
HIV/AIDS
:
Tidak ada
Lupus
:
Tidak ada
Thalasemia
:
Tidak ada
6. Riwayat Kesehatan Keluarga Jantung
:
Tidak ada
Asma
:
Tidak ada
Ginjal
:
Tidak ada
TBC
:
Tidak ada
Hepatitis
:
Tidak ada
DM
:
Tidak ada
Hipertensi
:
Tidak ada
HIV/AIDS
:
Tidak ada
Lupus
:
Tidak ada
Thalasemia
:
Tidak ada
Kawin
:
1x
Lamanya
:
4 tahun
7. Riwayat Sosial Perkawinan
8. Riwayat Psikososial Kehamilan direncanakan :
Ya
Tidak direncakan
:
Tidak
Tradisi
:
Ibu tidak menganut tradisi apa-apa, tidak ada tradisi tarak dan lainnya
9. Pola Aktivitas sehari-hari 9.1 Pola Nutrisi Sebelum hamil ibu makan nasi, sayurm lauk kadang buah dalam porsi sedang 3 kali sehari, minum 8 gelas sehari. Selama hamil ibu makan seperti sebelum hamil namun porsinya lebih besar, minum 8-10 gelas per hari. 9.2 Pola Eliminasi Sebelum hamil ibu BAK 4x sehari, BAB 2 hari sekali Selama hamil ibu BAK 6x sehari, BAB 2 hari sekali 9.3 Istirahat Tidur Sebelum hamil ibu jarang tidur siang, tidur malam 7-8 jam/hari selama hamil ibu tidur siang ±1 jam, tidur malam 7-8 jam 9.4 Pola Aktivitas
Sebelum
hamil
ibu
mengerjakan
pekerjaam
rumah
sendiri
(membersihkan rumah, memasak) tiap pagi dan sore selama hamil ibu mengerjakan pekerjaan rumah sendiri namun aktivitas yang beratberat mulai dikurangi 9.5 Pola Seksual Sebelum hamil ibu melakukan hubungan istri 1 minggu tiga kali Selama hamil ibu mulai jarang melakukan hubungan suami istri, 1 minggu satu kali 9.6 Pola Persepsi Bila sakit ibu segera ke dokter, selama hamil ibu slalu memerisakan diri ke dokter 9.7 Pola Koping dan Stress Bila waktunya periksa kehamilan ibu selalu diantar suaminya 9.8 Pola Hubungan dan Peran Ibu tinggal dirumah sendiri, hubungan dengan keluarga harmonis, ibu jarang mengikuti kegiatan PKK 9.9 Pola Spiritual Ibu selalu sholat 5 waktu. Ibu rajin mengikuti pengajian di daerahnya. 9.10Pola kognitif dan konseptual Klien tidak merasa terganggu dengan kehamilannya yang kedua ini 9.11Pola Persepsi Diri Ibu merasa sangat bahagia atas kehamilannya yang kedua ini 9.12Pola Kebiasaan Ibu tidak punya kebiasaan minum jamu, tidak minum alkohol, tidak merokok, tidak punya binatang peliharaan dan tidak memakai narkoba.
3.1.2
Data Obyektif
3.1.2.1 Status Generalis Kesadaran
:
Composmentis
GC5
:
456
ALCD
:
tidak ada
Tinggi Badan
:
158 cm
Berat Badan
:
65,5 kg
Tensi
:
120/80 mmHg
Nadi
:
80 x/menit
Suhu
:
36,50C
Pernapasan
:
20 x/menit
Lila
:
27 cm
1. Rambut
:
hitam, lebat, tidak rontok, tidak berketombe, tidak berbau
2. Muka
:
tidak ada chloasma gravidarum, tidak ada oedem, tidak
3.1.2.2 Gejala Vital
3.1.2.3 Inspeksi
ada hyperpigmentasi 3. Mata
:
tidak
kabur,
tidak
anemis,
tidak
ikhterus,
tidak
conjungtivitis 4. Hidung
:
tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada epistaksis,
tidak ada sinusitus 5. Telinga
:
pendengaran tidak menurun, tidak ada otitis media,
kebersihan baik 6. Mulut
:
tidak ada gigi tanggal, tidak ada caries, kebersihan mulut
baik, tidak ada stomatitis, tidak ada tumor mandibula 7. Bibir
:
tidak pucat, tidak biru, tidak pecah-pecah, tidak ada
:
ada hyperpigmentasi, tidak ada hypertiroid, tidak ada
:
simetris, tidak ada tumor payudara, puting susu runcing,
chylosis 8. Leher tumor leher 9. Dada
colostrum belum keluar, hyperpigmentasi areola mamae
10. Abdomen
:
terdapat striae albican dan linea alba, tidak ada bekas
:
fluor albus tidak ada, tidak ada candiloma, acaminata
operasi. 11. Vagina
maupun candiloma balata, tidak ada herpes vaginalis, tidak ruam, tidak ada luka perineum, tidak ada infeksi kelenjar bertolini maupun kelenjar skene, tidak ada kemerahan di vagina. 12. Ekstrimitas atas
:
13. Ekstrimitas bawah :
tidak ada oedema, tidak ada kram tangan tidak ada varices, tidak ada oedema, tidak ada
kram kaki. 3.1.2.4 Palpasi 1. Leopold I
:
TFU = 4 jari diatas pusat (24 cm) Teraba tidak bulat, tidak keras, tidak melenting dan sulit digerakkan
2. Leopold II
:
Pada dinding perut ibu sebelah kiri teraba keras,
memanjang seperti papan 3. Leopold III
:
Bawah
luberus
ibu
sebelah
kiri
teraba
memanjang, seperti papan. Bagian terendah janin belum masuk PAP 4. Leopold IV
:
Tidak dilakukan
3.1.2.5 Auskultasi DJJ positif Keteraturan 12 – 11 – 11 dengan frekuensi 136x/menit 3.1.2.6 Perkusi Reflak lutut ka / ki : positif / positif 3.1.2.7 Pemeriksaan Panggul Distansia spinarum
:
27 cm
Distansia christarum :
25 cm
Conjungtiva eksterna :
19 cm
Lingkat panggul
:
90 cm
:
Hb = 11 gr/dl
3.1.2.8 Pemeriksaan Laborat Darah
keras,
Urine
:
albumia
= negatif
reduksi
= negatif
3.1.2.9 Pemeriksaan Lain
3.2
USG
:
tidak dilakukan
NST
:
tidak dilakukan
Diagnosa Masalah
3.2.1
Diagnosa GiiP10001, tunggal, hidup, usia kehamilan 30/31 mg, letak kepala, intrauterine, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan bayi baik.
3.2.2
Masalah Nyeri pinggang
3.3
Diagnosa Potensial -
3.4
Tindakan Segera -
3.5 3.5.1
Planning Bina hubungan baik dengan klien Rasional :
Klien merasa nyaman sehingga bersikap kooperatif dengan petugas kesehatan
3.5.2
Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu Rasional :
klien mengetahui kondisi diri dan janinnya sehingga tidak cemas lagi
3.5.3
Jelaskan tanda – tanda bahaya dalam kehamilan 1. Perdarahan dari alat kemaluan ibu 2. Pandangan mata kabur 3. Sakit kepala yang hebat dan menetap
4. Nyeri perut yang hebat 5. Bengkak pada wajah dan tangan 6. Gerak janin yang melemah Rasional :
Ibu bisa mendeteksi dan bisa segera mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya penyulit pada kehamilan trimester III sampai dengan persalinan.
3.5.4
Bantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat. Rasional :
Kerjasama dengan ibu dan keluarga untuk mengidentifikasi kebutuhan
yang
harus
dipersiapkan
untuk
menyambut
kelahiran bayi dan kemungkinan keadaan darurat. 3.5.5
Berikan HE tentang Personal Hygiene, kebutuhan gizi, istirahat yang cukup Rasional :
untuk meningkatkan pengetahuan ibu sehingga kesejahteraan ibu dan janin tercapai
3.5.6
Anjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara Rasional :
agar ASI dapat keluar dengan lancar untuk memenuhi kebutuhan bayi
3.5.7
Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang pada wanita hamil tua adalah fisiologis Rasional :
mengurangi kecemasan ibu dan ibu mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut
3.5.8
Ajarkan pada ibu upaya untuk mengurangi nyeri pinggang
3.5.8.1 Tidak memakai sandal atau sepatu hak tinggi Rasional :
sepatu atau sandar hak tinggi akan menambah sekap tubuh menjadi hiperlordosis dan spasme otot-otot pinggang sehingga nyeri pinggang bertambah.
3.5.8.2 Kompres dengan air hangat pada punggung bila nyeri timbul atau mandi dengan air hangat
Rasional :
kompres hangat akan meningkatkan vaskularisasi di daerah pinggang sehingga spasme otot berkurang dan rasa nyeri akan berkurang
3.5.8.3 Memijat atau mengurut pinggang bila nyeri pinggang timbul Rasional :
pijatan atau urutan pinggang dapat meningkatkan relakssi di daerah pinggang
3.5.9
Berikan tablet Fe dan jelaskan cara mengkonsumsi serta efek sampingnya Rasional :
3.6
Tablet Fe mampu mencegah terjadinya anemia
Implementasi
3.6.1
Embina hubungan baik dengan klien
3.6.2
Menjelaskan hasil pemeriksaan
3.6.3
Menjelaskan tanda-tanda bahaya dalam persalinan
3.6.4
Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran serta kemungkinan keadaan darurat.
3.6.5
Memberikan HE, tentang personal hygiene, kebutuhan gizi dan istirahat yang cukup
3.6.6
Menganjurkan dan mengajarkan pada ibu cara melakukan perawatan payudara
3.6.7
Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang pada wanita hamil tua adalah fisiologis
3.6.8
Mengajarkan pada ibu upaya untuk mengurangi nyeri pinggang.
3.6.9
Memberikan tablet Fe dan menjelaskan cara mengkonsumsi serta efek sampingnya.
3.7
Evaluasi
S
:
Ibu mengatakan sudah mengerti tentang informasi dan penjelasan dari petugas kesehtan, ditandai dengan ibu dapat menjelaskan kembali sebagian dari informasi tersebut
O
:
Tekanan darah : 120/80mmHg
TFU : 4 jari bawah pusat (24cm)
Nadi
: 80x/menit
TBJ : 1500 gram
Suhu
: 36,5 0C
DJJ
Pernapasan
: 20 x/menit
HIS : (-)
: 12 – 11- 11 = 136x/menit
Letak : Kepala V A
:
GIIP10001 tunggal, hidup, usia kehamilan 31/32 minggu, letak kepala intrauterie, keadaan jalan lahir normal. Keadaan ibu dan bayi baik
P
:
1. Anjurkan pada ibu untuk minum obat secara teratur 2. Anjurkan ibu untuk segera ke RS bila menemui tanda bahaya 3. Jadwalkan kunjungan ulang 2 minggu lagi (3 Juli 2007)
BAB 4
KESIMPULAN
Dari uraian diatas diperoleh kesimpulan 1. Komunikasi terapeutik yang baik dalam melakukan pengkajian dapat menentukan hasil pengkajian dalam menggali masalah. 2. Tahap pengkajian, penulis menemukan kesamaan dan perbedaan dengan teori yang diuraikan 3. Pada analisa data, penulis dapat menganalisa data dan menentukan diagnosa dan masalah 4. Rencana tindakan yang diberikan bergantung pada diagnosa dan masalah yang ditemukan. 5. Pelaksanaan didasarkan pada rencana tindakan dan keadaan pasien 6. Evaluasi merupakan tolak ukur keberhasilan terhadap asuhan yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gary, dkk. 2005. Obstetri William Vol.1 Jakarta:EGC Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. Mary Hamilton, Persis. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC Ochtar Rustam. 1998 : Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta Bina Pustaka. ______________, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Bina pustaka Sastawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bambang : Elemen