Assessment Fisioterapi Erb's Palsy.docx

  • Uploaded by: neneng syahadah
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Assessment Fisioterapi Erb's Palsy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,030
  • Pages: 7
ASSESSMENT FISIOTERAPI HETEROANAMNESIS a. Anamnesis Umum -

Nama

: Anita

-

Umur

: 5 Bulan

-

Alamat

: Jalan Pacerakkang Permai

-

Agama

: Islam

-

Jenis Kelamin

: Laki-laki

b. Anamnesis Khusus -

Keluhan Utama (KU)

: Lengan bayi tidak dapat di gerakkan

-

Letak keluhan

: Lengan sisi dextra

-

Kapan terjadi

: Sejak lahir

-

RPP

: Saat dilahirkan ukuran bayi besar sedangkan

panggul ibu sempit sehingga bayi susah keluar, sehingga harus dibantu dengan force, setelah beberapa bulan tangan bayi yang sebelah kanan tidak dapat bergerak seperti tangan sebelahnya. -

Proses persalinan

: Normal

-

Umur kelahiran bayi

: Normal

-

INSPEKSI a. Statis

: Lengan sisi dextra tidak pernah bergerak, lunglai dengan posisi bahu

endorotasi, siku lurus, dan wrist joint selalu dengan posisi fleksi b. Dinamis : Bayi tidak dapat mempertahankan posisi lengannya pada saat di gerakkan seperti diberikan mainan lalu memegang mainan tersebut namun tidak dapat mengangkat mainan untuk didekatkan kemulutnya.

TES ORIENTASI / QUICK TEST

Dengan memberikan mainan bunyi-bunyian atau yang berwarna diatas tangan kanan, bayi tidak dapat meraihnya dengan tangan kanan, sebaliknya tangan kiri yang aktif untuk meraih mainan tersebut. PALPASI Yang perlu di palpasi adalah untuk tonus ototnya hasilnya tidak ada tonus otot pada lengan dextra berbeda dengan lengan sinistra. Tes Tonus otot -

Teknik palpasi: Palpasi pada lengan kanan hasilnya hipotinus, dibandingkan dengan yang kiri

-

Teknik gerakan pasif: Fisioterapis menggerakkan lengan cepat, hasilnya tidak ada tahanan gerak (Hipotonus)

PEMERIKSAAN FUNGSI DASAR Tidak dapat di lakukan karna bayi tidak dapat menerima instruksi dari fisioterapis PEMERIKSAAN SPESIFIK 1. Pemeriksaan reflex primitive a) Reflex Moro (lahir sampai usia 5-6 bln) Ada beberapa cara untuk membangkitkan reflex tersebut (Walker 1976, Garmstrop, 1985) sebagai berikut: dengan memberikan suara yg keras atau hentakan pada tempat tidur dikedua sisi bayi (Walker, 1976, Garmstrop, 1985). Hasil: lengan kanan yang tidak memberikan refleks yang diinginkan. b) Snout refleks ( lahir – 1 thn) Cara: Ketuk/usap pada bibir dengan jari tangan Reaksi: Ada kerutan di bawah bibir Hasil: Normal c) Reflex Parasut Cara: Bayi digendong kemudian diturunkan ke tempat tidur. Reaksi: Kedua tangan bayi dalam posisi merangkak Hasil: HAnya tangan sebelah kiri saja yang bereaksi

2. Tes Sensorik Fisioterapi memberikan cubitan pada daerah lengan kanan hasilnya bayi tidak merasakan apa-apa atau tanpa respon menangis.

DIAGNOSIS Gangguan fungsional lengan dextra akibat lesi atau injuri pleksus Brachialis C5-C6 (Erb’s Palsy) PROBLEMATIK FISIOERAPI a. Anatomi impairtment Paralisis lengan atas dan lengan bawah, terjadi arm supinasi wrist dan fingers flexed, soft tissue contracture dan hilangnya sensasi b. Activity limitation Bayi kesulitan menggerakan lengan dan merubah posisi terlentang ke tengkurap c. Participation retriction Sulit beradaptasi dengan orang tuanya.

PLANNING a. Tujuan Utama FT yaitu memastikan kondisi optimal untuk recovery of motor function. Untuk mempercepat regenerasi alami pada control motorik ajarkan kegiatan sederhana seperti menggengam b. Mencegah kontraktur jaringan lunak, utamanya scapulohumeral adhesion c. Mencegah kontraktur jaringan lunak yang controversial d. Melancarkan peredaran darah e. Menambah kekuatan otot f. Mengajarkan fungsi lengan g. Mendegah kecacatan yang mungkin muncul

1. INTERVENSI FISIOTERAPI a. Positioning.

Tujuan: Edukasi untuk orang tua pasien agar dapat dilakukan di setiap saat. Fisioterapis mengajarkan

ke orang tua cara menggendong

dan

pada saat

membaringkan anaknya. Pada saat membaringkan anaknya agar lengan diposisikan ke supinasi dan eksternal rotasi shoulder memberikan bantal atau boneka di bawah ketiak dan di samping lengan apakah pasien pada saat istirahat atau tidur. Mendidik orang tua untuk mengamati kepala anaknya, agar selalu pada posisi garis pertengahan, karena rawan posisi kepala ke salah satu sisi. Pada saat digendong atau menyusui Jangan biarkan lengan menjuntai, Orang tua dapat menjaga siku tertekuk dan di atas dada tetapi tidak untuk jangka waktu yang lama (menyusui di kedua sisi)

b. Latihan aktif dan pasif. Untuk bayi 0-6 minggu -

Bahu eksorotasi, abduksi (jangan melebihi 30° dan scapula difiksasi).

-

Siku fleksi – ekstensi. Lengan bawah supinasi (hati-hati jangan sampai dislokasi kaput radii)

-

Wrist dan jari-jari fleksi dan ekstensi

Untuk bayi 3 bulan -

Memberi stimulasi taktil

-

Membawa lengan dan tangan ke lapang pandang

-

Memberi gelang yang berbunyi pada lengan yang lesi

Untuk bayi 6 bulan -

Fasilitasi perkembangan sesuai usia

-

Latihan penguatan lengan dengan aktif bermain

-

Latihan menumpu

-

Stimulasi

Untuk anak 4 – 12 tahun. -

Fisioterapi berhenti. Home proggrame untuk maintance.

c. Massage Tujuan umum: -

Meningkatkan berat badan

-

Meningkatkan pertumbuhan

-

Meningkatkan daya tahan tubuh

-

Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap

-

Membina ikatan kasih sayang orang-tua dan anak (bonding)

-

Meningkatkan produksi ASI

Tujuan khusus: Pemanasan sebelum dilatih Dosis: Tiap Hari pada Seluruh badan

d. Senam bayi

Tujuan: Merangsang tonus otot, mencegah kontraktur Dosis :Tiap Hari pada Seluruh badan

e. Latihan menumpu f. Fasilitasi perkembangan susuai usia g. Electrical Stimulation h. Pesan orang tua i.

Splinting Splinting adalah tindakan untuk mempertahankan sebagian atau seluruh bagian

anggota gerak dalam posisi tertentu dengan alat. Splingting lazim digunakan untuk imobilisasi patah tulang, diskolasi (sendi yang bergeser) dan juga cedera jaringan lunak disekitar sendi.

-

Efek Fisiologi

1. Dapat merangsang fungsi sraf sensorik dan motoriknya 2. Mempertahankan posisi tangan sesuai postur anatomi agar wrist joint tidak terjadi fleksi wrist

-

Efek Terapeutik

1. Menstimulasi finger sehingga merangsang nervus pleksus brachialis 2. Sudah dapat kembali pada posisi normal

-

Prosedur Aplikasi

1. Splinting Tujuan: Mencegah terjadinya kontaktur atau penambahan kontraktur 2. Koreksi posisi saat tidur, di pertahankan dengan sehelai kain yang punya kantong pasir disisi kanan dan kiri 3. Eksternal rotasi, sisi ulnar ganjal bantal kecil cukup bermanfaat untuk mengendorkan saraf spinal cervikalis. 4. Gerakan

pasif

untuk

mencegah

kontraktur

jaringan

lunak,

utamanya

scapulohumeral addhesive 5. Pada posisi lying lakukan stretching ringan pada adductor dan extensor shoulder untuk memelihara extensibilitas dari otot. 6. Bentuk-bentuk motor training, bekerja objek untuk melatih supinasi 7. Bimanual aktivitas untuk melatih koordinasi di antara 2 (dua) extremitas superior. 8. Menggunakan tongkat atau tangkai untuk melatih supinasi-pronasi lengan bawah. 9. Motor training di berikan yang spesifik langsung sesuai usia tumbuh kembang anak 10. Pemberian latihan pada aktivitas abduktors, fleksors, external rotasi shoulder 11. Training harus dilakukan di bawah kondisi optimal untuk otot yang lemah. Lakukan aktifitas eksentrik jika aktifitas konsentrik sulit dilakukan. 12. Electrical stimulasi pada muscle denervated untuk mencegah atropi otot.

2. EVALUASI Evaluasi gerakan ada kontraksi atau tidak Evaluasi perubahan kontraktur otonya

Related Documents

Erbs-palsy.pdf
August 2019 6
Fisioterapi Dada.docx
November 2019 32
Fisioterapi Dada.docx
July 2020 13
Fisioterapi Pediatri
October 2019 33
Fisioterapi Dada.docx
June 2020 18

More Documents from "Suryanti"