Pada anak yang mengalami gangguan infeksi saluran pernafasan sering terjadi peningkatan produk lendir yang berlebihan pada paru-parunya, lendir/dahak sering menumpuk dan menjadi kental sehingga sulit untuk dikeluarkan terganggunya transportasi pengeluaran dahak ini dapat menyebabkan penderita makin kesulitan untuk mengeluarkan dahaknya, sehingga anak menjadi tidak nyaman dan gelisah serta rewel. Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang melibatkan bronkus atau bronkioulus yang berupa distribusi berbentuk bercak-bercak (pathcy distribution). Pnemonia merupakan penyalit peradangan akut pada paru yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan sebagian kecilsisebabkan oleh penyebab no-infeksi yang akan menimbulkan konsolodasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat (Brandley , Byington, Shah, Alverson , Carter, & Harisson , 2011). Salah satu cara untuk melancarkan jalan nafas akibat penumpukan lendir pada paruparu adalah Clapping (perkusi dada) merupakan penepukan ringan pada dinding dada dengan tangan dimana tangan membentuk seperti mangkuk. Fisioterapi dada ini walaupum caranya tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dngan fungsi paru yang terganggu. Menurut Potter 2006 dalam Marini 2011 tujuan dari clapping ini adalah jalan nafas bersih, secara mekanik dapat melepaskan sekret yang melekat pada dinding bronkus, mempertahankan fungsi otot-otot pernafasan, dan memperbaiki pergerakan dan aliran sekret. Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktifmenahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit paru restriktif karena kelainan parekim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventlasi mekanik.
Tujuan : 1. Meningkatkan efisiensi pernafasan dan espansi paru 2. Memperkuat otot pernafasan 3. Mengeluarkan sekret dari saluran pernafasan 4. Klien dapat bernafas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yg cukup Ada yang harus diperhatikan saat ingin melakukan fisioterapi dada yaitu: Kondisi yang mengizinkan fisioterapi dada -
Dokter menyarankan anak menjalani fisioterapi
-
Batuk pilek ringan (tidak disertai demam dan lamanya tidak lebih dar 3 hari)
Hindari fisioterpai apabila -
Kondisi batuk pilek yang dialami anak tergolong berat atau disertai demam
-
mengalami sesak yang parah karena dengan fisioterapi malah bisa menambah sesaknnya
-
anak baru saja menghabiskan makanannya karena dapat mengakibatkan muntah.
Syarat fisioterapi dada -
Sebelumnya, anak sudah banyak minum air putih
-
Pakaian yang dikenakan harus longgar
-
Ruangan yang diapakai tidak banyak debu, tidak lembab, ventilasi udara baik.
Aspek keamanan dan keselamatan -
Perkusi tidak boleh dilakukan didaerah pada daerahyang mudah terjadi cedera, seperti mammae, sternum, dan ginjal
-
Saat melakukan tindakan perkusi dan vibrasi pada anak harus diperthatikan
-
Tekanan jangan sampai menimbulkan frakur
-
Sebelum melakukan fisioterapi dada sebaiknya apabila anak belum minum air hangat anjurkan untuk minum air hangat untuk membantu mengencerkan sekretnya. Tahapan fisioterapi dada 1. Inhalasi Inhalasi adalah pengobatan dengan cara memberikan obat dalam bentuk uanp kepada sianak langsung melalui alat pernafasannaya (hidung ke paru-paru). Alat terapi inhaslasi bermacam-macam.salah satu cara yang efektif bag anak adalah alat terapi dengan kompresor (jet nebulizer). Cara pengunaanya ckup praktis yaitu anak diminta menghirup uap yang dikeluarkan nebulizer dengan menggunakan masker. Obat-obat yang dimasukkan kedalam nebulizer bertujuan melegakan pernafsan atau menghancurkan lendir. Semua pengunaan obat harus dalam pengawasan dokter. 2. Pengaturan posisi tubuh Tahapan ini disebhut juga dengan postural drainage, yakni pengaturan tubuh untuk membantu mengalirkan lendir yang terkumpul disuatu area Karah cabang bronchusutama (saluran nafas utama) sehingga lendir bisa dikeluarkan dengan cara dibatukkan.
3.
Pemukulan atau perkusi Teknik pemukulan rintmik dilakukan dengan telapak tangan yang melekuk pada dinding dada atau punggung. Tujuannya melepasakan lendir atau sekret-sekret yang menempel pada dinding pernapasan dan
memudahkan mengalir ke tenggorkan. Hal ini akan memudahkan anak mengeluarka lendir 4.
Latihan batuk Batuk merupakan cara efektif dan efesien untuk mengeluarkan lendir di saluran pernafasan . agar batuk jadi efektif maka perlu diberikan latihan batuk. Namun latihan ini hanya bisa dilakukan pada anak yang sudah bisa diajak sedikit bekerjasama atau mulai diusia balita. Untuk bayi , teknik batuk pada fisioerpai difrumah biasanya ditiadakan. Bayi biasanya mengeluarkan lendir dengan cara memuntahkannya. Adapun latihan batuk yang yang bisa dilakukan adalah: anak duuk drngan agak membungkuk. Minta ia menarik nafas dalam-dalam lalu tahan dan kontraksikan otot perut. Tiup nafas lebih kuat dan batukkan.
5.
Latihan pernafasan Latihan ini dilakukan untuk memperbaiki dan menormalkan kembali pola pernafasan serta membantu mengeluarkan lendir. Biasannya teknik ini biasannya dilakukan pada anak yang mengalami sesak nafas. Biasannya latihan ini dilakukan pada anak yang yang kooperatif., sekitar usia 3 tahun ke atas. Sebetulnya yang paling banyak digunakan dalam latihan ini adalah otot-otot dada bagian bawah atau dafragma. Hal yang paling penting dalam merawat pasien bronkopneumonia antara lain sebagai pemberi pelayanan kesehatan, pengorganisasi pelayanan kesehatan yang khususnya adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan (Maidartati, 2014).
Bibliography Brandley , J. S., Byington, L. C., Shah, S. S., Alverson , B., Carter, E. R., & Harisson , C. (2011). The management of community-acquired pnemonia in infants and children older tahan 3 months of age: Clinical practice guidelines by the pediatric infection desease society and the infectious diseasessociety of America . Maidartati. (2014). Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Usia 1-5 Tahun Yang Mengalami Gangguan Bersihan Jalan Nafas Di Puskesmas Moch. Ramdhan Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan, 2.