BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN DIAGNOSA MEDIS CAP (COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA) RUANG AL-HAKIM (PARU) RSUD RATU ZALECHA A. PENGKAJIAN Identitas Klien 1. Nama
: Ny.R
2. Jenis Kelamin
: Perempuan
3. Umur
: 72 Tahun
4. Alamat
: Perumahan Banua Permai
5. Pendidikan
: SMP
6. Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
7. Status Perkawinan
: Menikah
8. Agama
: Islam
9. Suku/ Bangsa
: Banjar/Indonesia
10. Tanggal masuk RS
: 08 Februari 2019
11. Tanggal pengkajian
: 09Februari 2019
12. Diagnosa Medis
: CAP
13. No. RM
: 32XXXX
Jam 09:00
PenanggungJawab 1. Nama lengkap
: Ny. U
2. Jenis Kelamin
: Perempuan
3. Umur
: 39 tahun
4. Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
5. Alamat lengkap
: Perumahan Banua Permai
6. Hubungan Dengan Klien : Anak
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama Sesak Nafas Keluhan Saat Pengkajian pada tanggal 09 Februari jam 09:00 Pasien mengatakan batuk berdahak, tidak bisa makan karena dahak yang tertahan,pasien juga mengatakan sebagian aktivitas dibantu keluarga dan pasien tidak bisa tidur 2. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien mengatakan 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit batuk berdahak muncul secara perlahan, Pasien berobat ke Puskesmas dan diberi nebulizer setelah beberapa hari tidak ada perubahan kemudian keluarga pasien membawa ke Rumah Sakit Ratu Zalecha pada tanggal 08 Februari Pukul 15.30 untuk pemeriksaan lebih lanjut,di IGD pasien mengatakan batuk berdahak tidak bisa keluar dan diputuskan rawat inap 3. Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien mengatakan tidak pernah mengalami riwayat penyakit yang sama seperti yang dialami sekarang. Pasien juga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti Hipertensi, DM serta penyakit menular seperti TBC dan Hepatitis 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Dalam anggota keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit yang sama seperti pasien,Keluarga pasien juga tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular
C. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan Umum a. Kesadaran : compos mentis GCS : E4 V5 M6 Keterangan : E4 : Membuka mata spontan V5 : Respon verbal baik M6 : Respon motorik baik mampu mengikuti perintah
b. TTV TD
: 130/90 mmHg
N
: 110 x/mnt
RR
: 34 x/mnt
Temp
: 37,7 0 C
Spo2
: 89 %
Oksigen 2 lpm nasal kanul c. BB : 45 kg TB : 150 cm d. IMT : BB
=
TB
45
= 20 ( berat badan ideal )
2,25
Ket: <18,4
: Berat badan kurang
18,5 – 24,9
: Berat badan ideal
25 – 29,9
: Berat badan lebih
30 – 39,5
: Gemuk
>40
: Sangat gemuK
e. BBI : (TB (CM) – 100) x 90% = (150 – 100) x 90% =50 x 90% = 45 kg 2.Kulit Inspeksi : Keadaan kulit secara umum bersih, turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, tidak ada ulkus Palpasi : suhu kulit teraba hangat Keterangan : Turgor kulit kembali dalam 2 detik
2. Kepala dan Leher Inspeksi : Pada kepala dan rambut cukup bersih, tidak ada kelainan pada kepala, bentuk kepala oval, warna rambut hitam, Ditribusi rambut merata, tidak ada keterbatasan gerak pada leher. Palpasi : Pada leher tidak ada pelebaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe, tidak ada benjolan pada kepala pasien.
3. Penglihatan dan Mata Inspeksi: Bentuk mata simetris kini dan kanan, kebersihan mata baik, tidak ada secret yang menempel, konjungtiva anemis, reaksi pupil terhadap cahaya baik, skelera ikterik, tidak ada peradangan, tidak ada trauma pada mata, pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, Pasien bisa membaca dengan jelas
4. Penciuman dan Hidung Inspeksi: Bentuk hidung simetris, kebersihan hidung cukup bersih, tidak ada benda asing ataupun secret, tidak ada peradangan pada mukosa hidung, tidak ada polip Palpasi : Tidak terdapat benjolan pada hidung Keterangan : Fungsi penciuman baik bisa membeda-bedakan bau-bauan.
5. Pendengaran dan Telinga Inspeksi : Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, kebersihan telinga cukup bersih, tidak ada serumen dan cairan yang keluar dari telinga, tidak ada peradangan atau pendarahan pada telinga, fungsi pendengaran baik, paisen tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
6. Mulut dan Gigi Inspeksi: Keadaan umum mulut dan gigi klien bersih, mukosa bibir lembab, tidak ada peradangan pada mulut dan gigi, terdapat stomatitis, fungsi gigi untuk mengunyah baik, pasien tidak menggunakan gigi palsu
7. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi Inspeksi : Bentuk dan gerakan simetris,Pola nafas 34 x/menit, pasien batuk berdahak warna kuning kental, pasien bernafas dengan cepat (Takipnea). Pasien bernafas menggunakan cuping hidung Palpasi : Gerakan dada simetris, tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat lesi Perkusi : Tidak ada nyeri tekan, ketika diketuk adanya penumpukan sekret Auskultasi : Pada paru : Suara nafas versikuler (normal), Terdapat suara nafas tambahan ronchi Sirkulasi : Warna ujung jari dan bibir tidak sianosis, tidak ada keluhan pusing atau pandangan kabur saat perubahan posisi
8. Abdomen Inspeksi : Bentuk normal simetris, tidak ada benjolan pada abdomen dan warna kulit baik Auskultasi : Peristaltik usus 12x/menit Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen, turgor kulit kembali < 2 detik Perkusi : saat diketuk terdengar bunyi tympani (normal )
9.
Genetalia dan Reproduksi Inspeksi : Pasien berjenis kelamin perempuan, tidak menggunakan kateter, tidak terdapat kelainan pada genetalia Palpasi : tidak ada benjolan, dan tidak teraba adanya penumpukan urine di vesika urinaria
10. Ekstremitas atas dan bawah Inspeksi Ekstrimitas atas : Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan maupun fraktur Ekstrimitas bawah : Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan maupun fraktur Skala otot 5555
5555
5555
5555
0 = Tidak ada kontraksi otot 1 = Kontraksi otot dapat dipalpasi tanpa gerakkan persendiaan 2 = Tidak mampu melawan gaya gravitasi 3 = Hanya mampu melawan gaya gravitasi 4 = Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi mampu melawan dengan tahan sedang 5 = Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh, mampu melawan gravitasi, mampu melawan dengan tahan penuh
D. KEBUTUHAN FISIK,PSIKOLOGI, SOSIAL DAN SPIRITUAL 1. Aktivitas dan Istirahat Dirumah : Pasien dapat beraktivitas seperti biasa dan pasien istirahat setelah aktivitas 2 – 3 jam dan pola tidur pasien 7-8 jam.
Di RS
: Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas, dalam beraktivitas
pasien dibantu keluarga. Pasien mengatakan merasa sesak jika beraktivitas, Pasien hanya berbaring berbaring ditempat tidur. Pasien tidur sekitar 3 jam sehari dan sering terbangun karena sering batuk Skala aktivitas 3 Keterangan : 1. Mandiri 2. Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain 3. Memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain 4. Memerlukan batuan, pengawasan, dan alat bantu 5. Bergantung secara total
2.
Personal Hygiene Dirumah : Pasien mandi dan gosok gigi 2x sehari. Cuci rambut apabila dirasa kotor, 2x sehari gabti pakaian Di RS
: Pasien hanya diseka oleh keluarga. Pasien gosok gigi sekali sehari,
pasien ganti baju sekali sehari 3.
Nutrisi Dirumah : Pasien makan 3x sehari . Berupa nasi,ikan dan sayur. Pasien minum kurang lebih 800 cc sehari, Pasien tidak memiliki pantangan makanan. Di RS
: Pasien mengatakan tidak menghabiskan makan dari porsi yang
disediakan karena susah menelan, diet yang diberikan RS adalah BTKTP, Pasien minum kurang lebih 300cc sehari 4. Eliminasi Dirumah : Pasien BAB sehari sekali. BAK 3-4 kali sehari Di RS 5.
: Dirumah sakit pasien BAB sekali. BAK 2-3 kali sehari
Seksualitas Tidak dikaji atas dasar privasi pasien
6. Psikososial Hubungan klien dan keluarga cukup baik, ini dapat dilihat dari banyaknya keluarga yang berkunjung. 7.
Spiritual Klien tidak dapat melakukan ibadah shalat. Akan tetapi pasien dan keluarga selalu berdoa akan kesembuhannya.
E. DATA FOKUS Data Subyektif : -Pasien mengatakan sesak - Pasien mengatakan batuk berdahak -Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas -Pasien mengatakan sulit mengeluarkan dahak -Pasien mengatakan hanya berbaring dan duduk ditempat tidur saja -Pasien mengatakan susah menelan makanan -Pasien mengatakan sering terbangun saat tidur
Data Obyektif : 1. Inspeksi : -
Pasien lemah
-
Pasien sesak
-
Pasien batuk
-
Pasien bernafas menggunakan cupping hidung
-
Pasien bernafas dengan cepat (Takipnea)
-
Pasien menggunakan Oksigen 2 lpm nasal kanul
-
RR
-
Spo 2 : 89 %
-
Pasien hanya berbaring dan duduk di tempat tidur
-
Dalam beraktivitas pasien dibantu oleh keluarga
-
Skala aktivitas 3 (Memerlukan bantuan / pengawasan / bimbingan
: 34 x/menit
sederhana) -
Terdapat lingkar mata hitam
-
Pasien sering terlihat sering menguap
-
Mata terlihat cekung
2. Palpasi : Gerakan dada simetris,tidak terdapat benjolan 3. Perkusi : Pada dada tidak ada nyeri saat di ketuk, bunyi paru redup 4. Auskultasi : -
Suara nafas tambahan ronchi
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG G. TERAPI FARMAKOLOGI Tanggal, 8 Februari 2019 -
Inf RL 20 tpm
-
Inj Panto 2x1 vial
-
Inj Antrain 3x1 ampul
-
Inj Meropemen 3x1 gram
-
Inj MP 2x ½ vial
-
Inj Ceftriaxone 2x1 mpul
-
Nebu C+P / 12 jam
-
Acetlysistein 3x1
-
Vit B6 1x1
-
PO ambroxol tub 3x1
-
Codein 10 3x1
-
Dolcolax 1x1
H. ANALISA DATA No 1
Data
Masalah
Etiologi
DS :
Ketidakefektifan
Sekresi yang
- Pasien mengatakan sesak
bersihan jalan nafas
tertahan
-Pasien mengatakan batuk berdahak -Pasien
mengatakan
mengeluarkan dahak
sulit
DO : -
Pasien batuk
-
Dahak berwarna kuning kental
-
Frekuensi nafas 34 x/menit
-
Suara nafas vesikuler
-
Suara nafas tambahan ronchi
-
Pasien bernafas dengan cepat( Takipnea) Pasien bernafas menggunakan cupping hidung Pasien menggunakan Oksigen 2 lpm nasal kanul
2
DS
:
Pasien
mengatakan
susah Gangguan Menelan
menelan makanan
Masalah Perilaku Makan
DO : 3
DS : Pasien mengatakan sering
Gangguan Pola tidur
terbangun saat tidur
Pola Tidur Tidak Menyehatkan
DO : -
Terdapat lingkar mata hitam
-
Pasien sering terlihat sering menguap
-
4.
Mata terlihat cekung
DS : Pasien mengatakan hanya
Intoleransi Aktivitas
Ketidakseimbangan
berbaring dan duduk ditempat tidur
antara suplai dan
saja
kebutuhan oksigen
DO : -
Pasien hanya berbaring dan duduk di tempat tidur
-
Dalam beraktivitas pasien dibantu oleh keluarga
-
Skala aktivitas 3 (Memerlukan bantuan / pengawasan / bimbingan sederhana)
Prioritas masalah : 1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d Sekresi yang tertahan 2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen 3. Gangguan menelan b.d masalah perilaku makan 4. Gangguan pola tidur b.d pola tidur tidak menyehatkan I. RENCANA KEPERAWATAN No 1
Perencanaan
Diagnosa kep Ketidakefekt
Tujuan Setelah
Intervensi
dilakukan monitor respirasi
Rasional Monitor
ifan bersihan tindakan
1. monitor pola nafas
respirasi
jalan nafas
keperawatan
cepat( takipnea)
1. mengetahui
b.d Sekresi
selama 3x 24 jam management airway
permasalahan
yang
diharapkan
2. Berikan posisi yang
jalan nafas yang
tertahan
ketidakefektifan
nyaman untuk
dialami dan
bersihan jalan nafas mengurangi dispneu
keefektifan pola
dapat teratasi
nafas klien untuk
Dengan
criteria nafas tambahan ronchi memenuhi
hasil : -
-
-
3. Auskultasi bunyi
4. Ajarkan batuk
kebutuhan
Pasien tidak
efektif
oksigen.
batuk
5. Anjurkan asupan
2. Meningkatkan
Frekuensi
cairan adekuat
sekret kejalan nafas
nafas normal
6.Berkolaborasi dalam besar untuk
22-24 x/menit
pemberian terapi (
dikeluarkan
Tidak ada
nebulizer )
3. adanya bunyi
suara nafas
ronchi
-
tambahan
menandakan
Pasien
terdapat
bernafas
penumpukan
dengan
4. Dapat
normal
membantu mengeluarkan secret yang ada dijalan nafas 5.Mengoptimalka n keseimbangan cairan dan membantu mengencerkan secret hingga mudah dikeluarkan 6. Nebulizer dapat mengencerkan dahak
2
Intoleransi
Setelah
dilakukan Terapi aktivitas
aktitivas b.d
tindakan
1 . Kaji fisiologis
1 . Untuk
Ketidakseim
keperawatan
pasien yang
mengetahui
bangan
selama 3x 24 jam menyebabkan
penyebab
antara suplai
diharapkan
kelemahan pasien
dan
Intoleransi aktivitas dengan konteks
2 . Aktivitas yang
kebutuhan
dapat teratasi
terlalu berat dan
oksigen
Dengan
kelemahan sesuai
criteria memilih aktivitas
hasil : -
-
2 . Bantu pasien untuk
yang sesuai dengan
Terapi aktivitas
tidak sesuai dengan kondisi
Pasien tidak kondisi
pasien dapat
lemah
memperburuk
3 . Bantu pasien untuk
Pasien tidak melakukan aktivitas
toleransi terhadap
hanya
latihan
/latihan fisik secara
berbaring di teratur
3 . Melatih
tempat tidur Management energy
kekuatan dan
-
-
Dalam
4 . Tentukan
irama jantung
beraktivitas
pembatasan aktivitas
selama aktivitas
pasien tidak fisik pada pasien
Management
dibantu
5 . Monitor intake
energy
oleh
nutrisi yang adekuat
4 . Mencegah
keluarga
sebagai sumber
penggunaan
Skala
energy
energy yang
aktivitas 1
6 . Monitor respon
berlebihan karena
(Mandiri)
terapi oksigen pasien
dapat
7 . Anjurkan pasien
menimbulkan
dan keluarga untuk
kelelahan
mengenali tanda
5.Mengidentifikas
gejala kelelahan saat
i pencetus
aktivitas
kelelahan 6 . Mengetahui efektifitas terapi O2 terhadap keluhan sesak selama aktivitas 7 . Menyamakan presepsi perawatklien mengenai tanda-tanda kelelahan dan menentukan kapan aktivitas klien dihentikan
3
J. IMPLEMENTASI No 1
Hari/tg l 19 feb
Jam 09.00
No.d x 1
Implementasi monitor
Evaluasi tindakan monitor respirasi
Paraf pelaksana
2019
respirasi
1.Pola nafas
1. Memonitor
cepat(takipnea)
pola nafas cepat(
management airway
takipnea)
2.Posisi semi fowler
management
3.Bunyi nafas
airway
tambahan ronchi
2. Memberikan
4. . Pasien masih tidak
posisi yang
bisa mengeluarkan
nyaman untuk
dahak
mengurangi
5.Pasien mengerti
dispneu
terhadap apa yang
3.Mengauskultasi dianjurrkan dan bunyi nafas
melakukannya
tambahan ronchi
6.Terapi yang di
4. Mengajarkan
berikan Nebu
batuk efektif
combivent dan
5. Menganjurkan
pulmicurt 3x1 uap
asupan cairan adekuat 6.Berkolaborasi dalam pemberian terapi ( nebulizer )
2
19 feb 2019
08.00
2
Monitor tanda- Monitor tanda-tanda tanda vital
vital
1.Memonitor
1.TTV
tekanan
darah, TD : 110/100 mmhg
nadi,
suhu, N: 100 x/menit
respirasi
T: 36,5 C
Monitor
RR: 30 xmenit
pernafasan
Monitor pernafasan
2 . Monitor
2.Saturasi oksigen
saturasi oksigen
pasien 88%
pada pasien
Manajemen Jalan
Manajemen
Nafas
Jalan Nafas
3.Posisi pasien semi
3 . Posisikan
fowler
pasien untuk
4.Pasien masih belum
memaksimalkan
bisa mengeluarkan
ventilasi
dahak
4 . Instruksikan
5. pemberian terapi
bagaimana agar
oksigen nasal kanul 4
bisa melakukan
lpm
batuk efektif 5.Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi oksigen
3
19 feb 2019
10.00
3
Terapi aktivitas
Terapi aktivitas
1 . Kaji
1.yang menyebabkan
fisiologis pasien
kelemahan pasien
yang
adalah sesak
menyebabkan
2.Pasien hanya bisa
kelemahan sesuai
malakukan berbaring
dengan konteks
Management energy
2 . Bantu pasien
3.Pasien hanya
untuk memilih
ditempat tidur
aktivitas yang
4.Pasien makan 3-4
sesuai dengan
kali sehari
kondisi
5.Pasien merasa
Management
nyaman setelah
energy
diberikan oksigen
3 . Tentukan
6.Keluarga dan pasien
pembatasan
belum bisa mengenali
aktivitas fisik
tanda gejala kelelahan
pada pasien 4 . Monitor
intake nutrisi yang adekuat sebagai sumber energy 5 . Monitor respon terapi oksigen pasien 6 . Anjurkan pasien dan keluarga untuk mengenali tanda gejala kelelahan saat aktivitas
K. EVALUASI No
Hari/tgl
Jam
No.Diagnosa
Evaluasi hasil
1.
19 feb
15.00
1
S : Pasien mengatakan batuk berdahak
2019
O: -
Pasien batuk
-
Dahak berwarna kehijauan
-
Frekuensi nafas 30 x/menit
-
Suara nafas vesikuler
-
Suara nafas tambahan ronchi
-
Pasien bernafas dengan cepat( Takipnea)
-
Warna dahak kehijauan
A : Masalah tidak teratasi P: Intervensi dilanjutkan
monitor respirasi 1. monitor pola nafas cepat( takipnea) management airway 2. Berikan posisi yang nyaman untuk mengurangi dispneu 3. Auskultasi bunyi nafas tambahan
ronchi 4. Ajarkan batuk efektif 5. Anjurkan asupan cairan adekuat 6.Berkolaborasi dalam pemberian terapi ( nebulizer ) 2.
19 feb
16.00
2
2019
S: -
Pasien mengatakan sesak
O: -
Pasien sesak
-
Pasien bernafas menggunakan cupping hidung
-
Pasien bernafas dengan cepat (Takipnea)
-
Pasien menggunakan Oksigen 4 lpm
-
Prekuensi nafas 30 x/menit
-
Spo 2 : 88 %
A: Masalah tidak teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Monitor tanda-tanda vital 1.Monitor tekanan darah, nadi, suhu, respirasi Monitor pernafasan 2 . Monitor saturasi oksigen pada pas ien Manajemen Jalan Nafas 4 . Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 5 . Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif 6.Kolaborasi dengan tim kesehatan pemberian terapi oksigen 3.
19 feb 2019
3
S: -
Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas
-
Pasien mengatakan merasa sesak jika beraktivitas
O: -
Pasien lemah
-
Pasien hanya berbaring di tempat tidur
-
Dalam beraktivitas pasien dibantu oleh keluarga
-
Skala aktivitas 2 ( Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain )
-
Skala otot
4444
4444
4444
4444
A : Masalah tidak teratasi P: Intervensi dilanjutkan Terapi aktivitas 1 . Kaji fisiologis pasien yang menyebabkan kelemahan sesuai dengan konteks 2 . Bantu pasien untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan kondisi Management energy 3 . Tentukan pembatasan aktivitas fisik pada pasien 4 . Monitor intake nutrisi yang adekuat sebagai sumber energy 5 . Monitor respon terapi oksigen pasien 6 . Anjurkan pasien dan keluarga untuk mengenali tanda gejala kelelahan saat aktivitas
I. CATATAN PERKEMBANGAN No
Hari/tgl
Jam
No.diagnosa Implementasi dan
Evaluasi hasil
hasilnya 1
20 feb 2019
08.00
1
monitor respirasi
S : Pasien mengatakan
1. monitor pola
batuk berdahak sudah
nafas cepat(
berkurang
takipnea)
O:
Hasil : pasien
-
bernafas normal management
Pasien batuk berkurang
-
Dahak
airway
berwarna
2. Berikan posisi
kehijauan
yang nyaman untuk
-
Frekuensi
mengurangi dispneu
nafas 24
Hasil: posisi pasien
x/menit
semi fowler
-
3. Auskultasi bunyi nafas tambahan
Suara nafas vesikuler
-
Suara nafas
ronchi
tambahan
Hasil : suara nafas
ronchi
tambahan ronchi
-
Pasien
4. Ajarkan batuk
bernafas
efektif
dengan
Hasil :Pasien sudah
normal
bisa mengeluarkan
A : Masalah teratasi
dahak
sebagian
5. Anjurkan asupan
P: Intervensi dilanjutkan
cairan adekuat
management airway
Hasil : pasien
1. Berikan posisi yang
minum dengan
nyaman untuk
banyak
mengurangi dispneu
6.Berkolaborasi
2. Auskultasi bunyi
dalam pemberian
nafas tambahan ronchi
terapi ( nebulizer )
3. Ajarkan batuk
Hasil : Terapi yang
efektif
di berikan Nebu
4. Anjurkan asupan
combivent dan
cairan adekuat
pulmicurt 3x1 uap
5.Berkolaborasi dalam pemberian terapi ( nebulizer )
2
20 feb 2019
09.00
2
Monitor tandatanda vital
S: -
Pasien
1.Monitor tekanan
mengatakan
darah, nadi, suhu,
sesak berkurang
respirasi Hasil
O: -
TD : 100/90 mmhg N : 99 x/menit
Pasien sesak berkurang
-
Pasien bernafas
RR : 24 x/menit
sudah tidak
T : 36,7 C
menggunakan
Monitor
cupping hidung
pernafasan
-
2 . Monitor saturasi oksigen pada pas
Pasien bernafas dengan normal
-
Pasien
Ien
menggunakan
Hasil : Saturasi
Oksigen 2 lpm
oksigen 87 %
-
24 x/menit
Manajemen Jalan Nafas
Prekuensi nafas
-
Spo 2 : 90 %
4 . Posisikan pasien
A: Masalah teratasi
untuk
sebagian
memaksimalkan
P : Intervensi
ventilasi
dilanjutkan
Hasil: Posisi semi fowler 5 . Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif Hasil : Pasien bisa melakukan batuk efektif dan dahak
Monitor tanda-tanda vital 1.Monitor tekanan darah, nadi, suhu, respirasi Monitor pernafasan 2 . Monitor saturasi oksigen pada pas ien
nya keluar
Manajemen Jalan
6.Kolaborasi dengan
Nafas
tim kesehatan
3 . Monitor status
pemberian terapi
pernafasan dan
oksigen
oksigenisasi
Hasil : Pemberian
4 . Posisikan pasien
terapi oksigen 4 lpm
untuk memaksimalkan ventilasi 5 . Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif 6.Kolaborasi dengan tim kesehatan pemberian terapi oksigen
3
20 feb 2019
10.00
3
Terapi aktivitas
S:
1 . Kaji fisiologis
-
Pasien
pasien yang
mengatakan
menyebabkan
sudah mulai
kelemahan
bisa
Hasil : Pasien lemah
beraktivitas
karena sesak
-
Pasien
2 . Bantu pasien
mengatakan
untuk memilih
merasa sesak
aktivitas yang sesuai
jika
dengan kondisi
beraktivitas
Hasil : Aktivitas
O:
pasien sudah bisa
-
Pasien lemah
duduk dan berjalan
-
Pasien sudah
dibantu keluarga ke
bisa duduk
kamar mandi
dan berjalan di
Management
bantu keluarga
energy 3 . Tentukan
-
Skala aktivitas 2(
pembatasan aktivitas
Memerlukan
fisik pada pasien
bantuan dan
Hasil : Pasien tidak
pengawasan
bisa beraktivitas
orang lain )
terlalu berat
-
Skala otot
4 . Monitor intake
5555
nutrisi yang adekuat
4444
5555 4444
sebagai sumber
A : Masalah teratasi
energi
sebagian
Hasil : Pasien
P: Intervensi
makan 4 x sehari
dilanjutkan
sedikit tapi sering
Terapi aktivitas
5 . Monitor respon
1 . Kaji fisiologis
terapi oksigen pasien pasien yang Hasil : Pasien m
menyebabkan
erasa nyaman
kelemahan sesuai
setelah diberikan
dengan konteks
oksigen
2 . Bantu pasien untuk
6 . Anjurkan pasien
memilih aktivitas
dan keluarga untuk
yang sesuai dengan
mengenali tanda
kondisi
gejala kelelahan saat
3 . Bantu pasien untuk
aktivitas
melakukan aktivitas
Hasil : Keluarga dan /latihan fisik secara pasien bisa
teratur
mengenali tanda
Management energy
gejala kelelahan
4 . Monitor intake nutrisi yang adekuat sebagai sumber energy 5 . Monitor respon terapi oksigen pasien
Catatan perkembangan tanggal 21 februari 2019 No
Hari/tgl
Jam
No.diagnosa Implementasi dan
Evaluasi hasil
hasilnya 1
21 feb
08.00
1
2019
management
S : Pasien mengatakan
airway
batuk berdahak sudah
1. Berikan posisi
tidak ada
yang nyaman untuk
O:
mengurangi dispneu
-
Hasil: posisi pasien
Pasien tidak batuk
semi fowler
-
2. Auskultasi bunyi
Tidak ada dahak
nafas tambahan
-
Frekuensi
ronchi
nafas 22
Hasil : Tidak ada
x/menit
suara nafas
-
tambahan
Suara nafas vesikuler
3. Ajarkan batuk
-
Tidak ada
efektif
suara nafas
Hasil :Pasien sudah
tambahan
tidak ada dahak
-
Pasien
4. Anjurkan asupan
bernafas
cairan adekuat
dengan
Hasil : pasien
normal
minum dengan
A : Masalah teratasi
banyak
P: Intervensi di hentikan
5.Berkolaborasi
pasien pulang
dalam pemberian terapi ( nebulizer ) Hasil : Terapi yang
di berikan Nebu combivent dan pulmicurt 3x1 uap 2
21 feb 2019
09.00
2
Monitor tandatanda vital
S: -
Pasien
1.Monitor tekanan
mengatakan
darah, nadi, suhu,
sudah
respirasi
sesak
Hasil TD : 100/90 mmhg
O: -
N :89 x/menit RR : 22 x/menit
tidak
Pasien tidak sesak
-
Pasien bernafas
T : 36,7 C
tidak
Monitor
menggunakan
pernafasan
cupping hidung
2 . Monitor saturasi
-
oksigen pada pas Ien
Pasien bernafas dengan normal
-
Pasien tidak
Hasil : Saturasi
menggunakan
oksigen 95 %
oksigen
Manajemen Jalan
-
22 x/menit
Nafas 4 . Posisikan pasien
Prekuensi nafas
-
Spo 2 : 97 %
untuk
A: Masalah teratasi
memaksimalkan
P : Intervensi dihentikan
ventilasi
pasien pulang
Hasil: Posisi pasien semi fowler 5 . Instruksikan bagaimana agar melakukan batuk efektif Hasil : Dahak sudah tidak ada 6.Kolaborasi dengan tim kesehatan pemberian terapi oksigen Hasil : Pasien sudah tidak memakai
oksigen 3
21 feb 2019
3
Terapi aktivitas
S:
1 . Kaji fisiologis
-
Pasien
pasien yang
mengatakan
menyebabkan
bisa
kelemahan
beraktivitas
Hasil : Pasien sudah
-
Pasien
tidak lemah
mengatakan
2 . Bantu pasien
tidak sesak
untuk memilih
jika
aktivitas yang sesuai
beraktivitas
dengan kondisi
O:
Hasil : Aktivitas
-
pasien sudah mulai bisa berjalan
lemah -
Pasien bisa beraktivitas
Management energy
Pasien tidak
-
Dalam
3 . Monitor intake
beraktivitas
nutrisi yang adekuat
pasien sudah
sebagai sumber
tidak dibantu
energi
oleh keluarga
Hasil : Pasien
-
makan 4 x sehari sedikit tapi sering
Skala aktivitas 1 (Mandiri)
-
Skala otot
4 . Monitor respon
5555
5555
terapi oksigen pasien
5555
5555
Hasil : Pasien sudah
A : Masalah teratasi
tidak memakai
P: Intervensi di
oksigen
hentikan pasien pulang