Seorang laki-laki (55 th) mengeluh batuk dan sesak nafas. 3 hari SMRS klien mulai merasakan sesak. Kemudian di bawa ke RS. Pada saat dikaji, klien mengatakan batuk disertai dahak dan adanya darah, klien mengeluh sesak di dada dan merasa penuh, keringat dingin pada malam hari. Sesak dirasakan lebih berat saat malam dan pagi hari. Sesak dirasakan seperti di cekik skala 2 (0 – 5).. Klien mengatakan bahwa batuk dirasakan lebih dari 2 bulan, klien mengeluh jarang makan karena adanya mual. Klien pernah berobat ke pelayanan kesehatan, namun batuk tidak kunjung sembuh. Klien menjadi putus asa dan menjadi malas berobat, klien mengatakan adanya penurunan berat badan. Menurut klien, klien memiliki riwayat merokok selama 35 tahun. Klien mengaku tinggal di daerah yang padat dan kamar tidur lembab dan venntilasi udara serta paparan matahari minimal, tempat tinggal klien dekat dengan kandang ayam. Klien tinggal bersama dengan istri dan 2 orang anaknya. PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran: compos mentis; Tekanan darah : 100/70 mmHg; Nadi : 109 x/ menit; Respirasi: 26 x/menit, Suhu : 36,5. epistaksis (-), sekret (+), terpasang O2 nasal ( 2 – 4 liter). Bentuk dada simetris, penggunaan otot bantu pernafasan (+). Ronchi (+). Pengembangan paru kiri dan kanan simetris.Terdapat penurunan berat badan dari 65 kg menjadi 45 kg (kondisi sekarang) tinggi Badan 158 cm. BTA (+). Adanya benjolan dileher. Klien tampak lemah. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Hb: 11.8, Hematokrit : 35, Therapy: Omeprazole 2 x 20 mg; Ambroxol 3 x 30 mg; Levofloxacin 1 x 750 mg; Nebulizer
ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN 1. Identitas Nama :Umur : 55 tahun TTL :Jenis Kelamin : Laki-laki 2. Status Kesehatan a. Keluhan utama Batuk lebih dari 2 bulan disertai dahak dan adanya darah, sesak di dada dan merasa penuh, keringat dingin pada malam hari, mual. b. Riwayat Penyakit Riwayat penyakit sekarang : Batuk lebih dari 2 bulan disertai dahak dan adanya darah, sesak di dada dan merasa penuh, keringat dingin pada malam hari, mual. Riwayat Penyakit genetic dan kongenital : Riwayat penyakit dahulu : Pola hidup : Klien memiliki riwayat merokok selama 35 tahun, tinggal di daerah yang padat dan kamar tidur lembab, ventilasi udara serta paparan matahari minimal, tempat tinggal klien dekat dengan kandang ayam. 3. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum Klien tampak lemah. Adanya benjolan dileher. b. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital dan Fisik Kesadaran: compos mentis TD : 100/70 mmHg HR : 109 x/menit RR: 26 x/menit T : 36,5 BB : 45 TB : 158 Epistaksis (-), sekret (+), terpasang O2 nasal ( 2 – 4 liter). Bentuk dada simetris, penggunaan otot bantu pernafasan (+). Ronchi (+). Pengembangan paru kiri dan kanan simetris. c. Pemeriksaan penunjang/diagnostic medic Hb: 11.8 Hematokrit: 35
BTA (+)
ANALISIS DATA
No
Data yg Menunjang
Etiologi
Bakteri M. tuberculosis terhirup lewat saluran - Terdapat sekret pernapasan => masuk ke - Adanya penggunaan paru => masuk ke alveoli => terjadi proses otot bantu pernapasan peradangan=> produksi sekret berlebih => sekret - Ada ronchi sukar dikeluarkan => - Klien tampak lemah bersihan jalan nafas tidak efektif
1. Do:
Masalah Ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Ds: - Klien mengatakan batuk disertai dahak dan adanya darah - Klien mengeluh sesak di dada dan merasa penuh disertai keringat dingin pada malam hari. - Klien mengatakan sesak dirasakan lebih berat saat malam dan pagi hari. -
Klien
mengatakan
sesak dirasakan seperti di cekik skala 2 (0-5) 2. Do : - Terdapat penurunan berat badan dari 65 kg menjadi 45 kg (kondisi sekarang) Data tambahan:
Bakteri M. tuberculosis Ketidakseimbangan terhirup lewat saluran nutrisi: kurang dari pernapasan => masuk ke paru => masuk ke alveoli kebutuhan tubuh. => Infeksi meluas => terjadi hematogen => bakterimia di peritoneum => asam lambung meningkat =>
Hb: 11,8; Hematokrit: 35
mual, muntah, anoreksia => gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ds: - Klien mengeluh jarang makan karena adanya mual. 3. Do:
Bakteri M. tuberculosis
- Adanya penggunaan terhirup lewat saluran otot bantu pernapasan
pernapasan => masuk ke
- Ada ronchi
paru => masuk ke alveoli
- Klien tampak lemah
=> terjadi proses
- Respirasi: 26 x/menit,
peradangan => infeksi
Ds:
primer pada alveoli =>
- Klien mengeluh sesak
terjadi perkejuan =>
di dada dan merasa
mengganggu perfusi &
penuh
difusi O2 => suplai O2
Gangguan pertukaran gas
kurang => gangguan pertukaran gas 4.
Do: - Klien tampak putus asa dengan penyakitnya Ds: - Klien mengatakan bahwa ia memiliki riwayat merokok selama 35 tahun. - Klien mengaku tinggal di daerah yang padat dan kamar tidur lembab dan ventilasi udara serta paparan matahari minimal, tempat tinggal klien dekat dengan kandang ayam.
Bakteri M. tuberculosis terhirup lewat saluran pernapasan => masuk ke paru => masuk ke alveoli => terjadi proses peradangan=> terjadi reaksi sistemis => kurangnya pengetahuan
Kurangnya pengetahuan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mukus yang berlebihan d.d sesak di dada dan batuk yang disertai sekret berlebih 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia d.d mual, muntah dan batuk produktif 3. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolar – kapiler. 4. Kurangnya pengetahuan b.d kuranganya informasi tentang proses penyakit dan penatalaksanaan perawatan di rumah.
PERENCANAAN KEPERAWATAN No. 1.
Diagnosa Keperawatan Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mukus yang berlebihan d.d sesak di dada dan batuk yang disertai sekret berlebih.
Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, klien akan: - Menunjukkan Status Pernapasan: Kepatenan Jalan Napas, dibuktikan dengan indicator gangguan (1: Sangat Berat, 2: Berat, 3: Sedang, 4: Ringan, 5: Tidak Ada Gangguan) Kriteria Hasil: Kemudahan bernapas Pergerakan sputum keluar dari jalan napas Pergerakan sumbatan keluar dari jalan napas Batuk efektif Mengeluarkan secret secara secara efektif Mempunyai jalan napas yang paten
Intervensi - Catat kemampuan untuk mengeluarkan secret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis. - Berikan pasien posisi Semi Fowler. - Bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan napas dalam. - Bersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu. - Pertahankan intake cairan minimal 2500 ml/hari kecuali kontraindikasi. - Lembabkan udara/oksigen inspirasi. - Berikan obat:
Ambroxol 3 x 30 mg; Levofloxacin 1 x 750 mg: Nebulizer. 2.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia d.d mual, muntah dan batuk produktif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, klien akan: - Menunjukkan Status gizi : asupan makan dan cairan, dibuktikan dengan indikator gangguan (tidak adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, adekuat , sangat adekuat) Kriteria Hasil: Menjelaskan komponen diet bergizi adekuat Melaporkan tigkat energi yang adekuat - Menunjukkan berat badan : massa tubuh dibuktikan dengan indicator gangguan (1: Sangat Berat, 2: Berat, 3: Sedang, 4: Ringan, 5: Tidak Ada Gangguan) Kriteria Hasil: Mempertahankan berat badan Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal
3.
Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolar – kapiler.
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, klien akan: - Menunjukkan Gangguan pertukaran gas berkurang, yang dibuktijkan oleh tidak
- Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan. - Ketahui makanan kesukaan pasien. - Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan. - Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi. - Monitor kecendrungan terjadinya penurunan atau kenaikan berat badan. - Hitung berat badan ideal klien. - Dorong pasien untuk mengonsumsi air yang cukup setiap hari. - Bantu pasien membuat perencanaan makan yang seimbang dan konsisten dengan jumlah energi yang dibutuhkan setiap harinya. - Berikan obat: Omeprazole 2 x 20 mg
- Pantau saturasi O2 dengan oksimeter nadi. - Pantau kadar elektrolit. - Pantau status mental (mis., tingkat kesadaran, gelisah, dan konfusi).
terganggunya respon alergi : sistemik, keseimbangan elektrolit dan asambasa, respon ventilasi mekanis: status pernapasan; pertukaran gas, status pernapsan; ventilasi, perfusi jaringan paru, dan tanda-tanda vital. - Status pernapasan : pertukaran gas tidak akan terganggu yang dibuktikan oleh indikator gangguan (1: Sangat Berat, 2: Berat, 3: Sedang, 4: Ringan, 5: Tidak Ada Gangguan); status kognitif PaO2, PaCO2, Ph arteri, dan saturasi 02 , tidal akhir CO2 - Status pernapasan : pertukaran gas tidak akan terganggu yang dibuktikan oleh indikator gangguan (1: Sangat Berat, 2: Berat, 3: Sedang, 4: Ringan, 5: Tidak Ada Gangguan) : Dispnea saat istirahat Dispnea saat aktivitas berat Gelisah, sianosis, dan somnolen - Status pernapasan : ventilasi tidak akan terganggu yang dibuktikan oleh indikator gangguan (1: Sangat Berat, 2: Berat, 3: Sedang, 4: Ringan, 5: Tidak Ada
- Observasi terhadap sianosis, terutama membran mukosa mulut. - Ajarkan kepada pasien teknik bernapas dan relaksasi. - Ajarkan tentang batuk efektif. - Ajarkan kepada pasien bagaimana menggunakan inhaler yang dianjurkan, sesuai dengan kebutuhan - Atur posisi untuk memaksimalkan potensi ventilasi. - Pasang jalan napas melalui mulut atau nasofaring sesuai dengan kebutuhan. - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu. - Berikan udara yang dilembabkan atau oksigen, jika perlu.
Gangguan) : Frekuensi pernapasan Irama pernapasan Kedalam inspirasi Ekspulasi udara Dispnea saat istirahat Bunyi napas auskultasi 4.
Kurangnya pengetahuan yang berhungan dengan kuranganya informasi tentang proses penyakit dan penatalaksanaan perawatan di rumah.
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, klien akan: Mengetahui pengetahuan imformasi tentang penyakitnya dibuktikan dengan: - Klien memperlihatkan peningkatan tingkah pengetahuan mengenai perawatan diri.
- Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa merokok itu dilarang. - Beri pendidikan kesehatan mengenai bagaimana penularan TB di lingkungan rumah. - Jelaskan dosis obat, frekuensi pemberian, kerja yang diharapkan dan alasan pengobatan lama,kaji potensial interaksi dengan obat lain. - Dorong klien atau orang terdekat untuk menyatakan takut atau masalah, jawab pertanyaan secara nyata. - Berikan intruksi dan imformasi tertulis khusus pada klien dan keluaga untuk jadwal minum obat.
IMPLEMENTASI & EVALUASI
Implementasi Catat kemampuan untuk mengeluarkan secret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.
Evaluasi S : Pasien mengatakan batuk berkurang O : - sekret berkurang A:P : lakukan intervensi 1,2,4,5,6,7 tetap
dilajutkan Berikan pasien posisi Semi Fowler.
Bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan
TGL TTD Nama
napas dalam.
Bersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu.
Pertahankan intake cairan minimal 2500 ml/hari kecuali kontraindikasi.
Lembabkan udara/oksigen inspirasi. Berikan obat: Ambroxol 3 x 30 mg; Levofloxacin 1 x 750 mg 08.00 Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan. Ketahui makanan kesukaan pasien.
S : - pasien tidak merasa lemas - Berat badan naik O : berat badan ideal A:P : lakukan intervensi 1,2,4,5,6,7,8, 9 tetap dilajutkan
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi. Monitor kecendrungan terjadinya penurunan atau kenaikan berat badan. Hitung berat badan ideal klien. Dorong pasien untuk mengonsumsi air
Tgl TTD Nama
yang cukup setiap hari. Bantu pasien membuat perencanaan makan yang seimbang dan konsisten dengan jumlah energi yang dibutuhkan setiap harinya. Berikan obat: Omeprazole 2 x 20 mg Pantau saturasi O2 dengan oksimeter nadi. Pantau kadar elektrolit. Pantau status mental (mis., tingkat kesadaran, gelisah, dan konfusi).
S : Pasien mengatakan sesak berkurang O : - RR dalam range normal - tidak ada suara pernapasan tambahan A:P : lakukan intervensi
1,2,4,5,6,7,8,9,10,11 tetap dilajutkan Observasi terhadap sianosis, terutama membran mukosa mulut. Ajarkan kepada pasien teknik bernapas dan relaksasi.
Tgl TTD Nama
Ajarkan tentang batuk efektif. Ajarkan kepada pasien bagaimana menggunakan inhaler yang dianjurkan, sesuai dengan kebutuhan. Atur posisi untuk memaksimalkan potensi ventilasi. Pasang jalan napas melalui mulut atau nasofaring sesuai dengan kebutuhan. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu. Berikan udara yang dilembabkan atau oksigen, jika perlu. Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa merokok itu dilarang. Beri pendidikan kesehatan mengenai bagaimana penularan TB di lingkungan rumah. Jelaskan dosis obat, frekuensi pemberian,
S : Pasien mengatakan sudah tahu tentang penyakit dan tahu jadwal minum obat O : - Pasien tampak memakai masker - Ketika batuk menutup mulut dengan tisur dan membuang tisu ke WC - Pasien tidak menggunakan alat makan bergantian
kerja yang diharapkan dan alasan pengobatan lama,kaji potensial interaksi dengan obat lain. Dorong klien atau orang terdekat untuk menyatakan takut atau masalah, jawab pertanyaan secara nyata. Berikan intruksi dan imformasi tertulis khusus pada klien dan keluaga untuk jadwal minum obat.
-
Pasien minum obat dengan teratur
A: P:-
Tgl TTD Nama